Top Banner
bentuk sediaan obat Drs. Wahyudi U. H., MSc., Apt. Dra. Lilih Riniwasih, Apt.
18

sediaan padat

Sep 29, 2015

Download

Documents

Mad Mad

farmasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • bentuksediaan obatDrs. Wahyudi U. H., MSc., Apt.Dra. Lilih Riniwasih, Apt.

  • Sasaran Belajar :

    Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:1. Menyebutkan secara benar 3 bentuk sediaan obat;2. Menjelaskan tentang 4 macam sediaan padat;3. Menjelaskan tentang 3 macam sediaan cair;4. Menjelaskan tentang 3 macam sediaan semi solida (setengah padat) yang banyak diguna- kan.

  • Bentuk Sediaan Padat1. Serbuk (Pulvis / Pulveres);2. Granul;3. Tablet; 4. Kapsul;5. Suppositoria; dan6. Pil.

  • Pulvis = Serbuk tak berbagi

    * Bahan atau campuran homogendari bahan2 yg diserbukkan danrelatif kering;* Tidak dianjurkan utk per-oralkecuali obat yang memiliki indeksterapi lebar.

  • Pulveres = Serbuk berbagi

    * Serbuk terbagi-bagi (300-500 mg); * Untuk pemakaian oral; * Keuntungan : - Unit dose, dosis tepat,lebih stabil, disolusi lbh cepat. * Kerugian : - Rasanya, merangsang mukosa mulut atau saluran cerna.

  • Kapsul = Capsulae- Sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yang terbuat dari gelatin;- Ada 2 macam : * Keras : bahan obat kering; * Lunak : bahan obat cair.- Keuntungan : dapat menutupi rasa;lebih mudah ditelan; dapat dilapisi bahan tertentu; dapat diisi tunggal atau campuran dan bahan obat berupa granul (sustained release)

  • Tablet = Tabulae Compressae

    - Tablet adalah sediaan padat, bisa mengandung satu atau lebih jenis obat, dengan atau tanpa zat tambahan;- Berat = 300 - 600 mg- Kelebihan : a. Berupa unit dose system; b. Praktis : - Waktu peresepan & pelayanan cepat; - Lebih mudah dibawa, disimpan dan praktis. c. Mudah ditelan.

  • - Kekurangan : a. Menyulitkan terapi individual; b. Sasaran kadar obat dalam plasma sulit tercapai.- Tablet dapat disalut dengan zat penyalut : a. Disalut dengan gula (sugar coating), menutupi rasa dan bau, yang tidak enak dan melindungi zat agar tidak mudah rusak; b. Kempa (press coating) : - kerjanya panjang; - Bahan-bahan obat tidak dapat dicampur.

  • Film coated: dilapisi selaput film yang tipis untuk melindungi obat terhadap kelembaban selama penyimpanan juga untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak.Enteric coated: disalut dengan zat penyalut yang tidak hancur dalam asam lambung, tetapi hancur dan larut dalam usus halus dengan tujuan:Obat tidak mengiritasi lambungMenghindari dekomposisi dan pengrusakan obat oleh enzim pencernaanObat dapat bekerja di tempat yang dikehendaki yakni usus.Mencegah netralisasi asam lambung

  • PIL = Pillulae* Sediaan padat berbentuk bulat, seperti kele reng yang mengandung satu atau lebih bahan obat;* Berat = 100 - 500 mg : - Pil kecil (Granulae) : beratnya kira2 30 mg; bila tidak disebutkan maka mengandung zat aktif berkhasiat 1 mg; - Pil besar (Boli) = beratnya > 500 mg.* Untuk memperbesar volume, diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat, zat tambahan dan pembasah & bila perluditambah kan zat penyalut.

  • Suppositoria* Sediaan padat yang mengandung bahan obat dan bahan dasar yang diberikan dgn cara memasukan kedalam rectum, vagina atau urethra dapat me- lunak, larut atau meleleh pada suhu tubuh;* Bahan dasar yang digunakan, bersifat: - Titik lebur : Suhu kamar 37o C, (larut atau meleleh pada suhu tubuh); - Mudah bercampur dgn semua bahan obat; - Tidak cepat tengik; - Tidak mengiritasi mukosa; - Tidak berinteraksi dengan bahan obat.* Contoh bahan dasar : Oleum Cacao.

  • Obat diberikan dalam bentuk suppositoria apabila :Keadaan pasien tidak memungkinkan meng- konsumsi obat peroral. Misalnya pasien tidak sadar, pasien dengan hiperemesis atau pasien pra dan pasca operasi. Obat dikehendaki bekerja lama Diinginkan obat berefek lokal

  • Sediaan setengah padat :Digunakan untuk obat luar; dioleskan pada pada kulit untuk terapi, pelindung kulit, atau kosmetik.- Klasifikasi : * Salep (Unguentum); * Krim (Cremor); * Pasta; * Sabun (Sapo).

  • SALEP Sediaan setengah padat yang digunakan dg cara dioleskan sebagai obat luar;- Bahan obat harus terdispersi homogen dlm vehiculum;- Vehiculum : * Karbohidrat : VA atau VF, Paraffin Liq, Paraffin Solidum. * Minyak nabati : Oleum sesami, Oleum olivarum. * Lemak & Lilin asal hewani : Adeps lanae, Cera alba, Cera flava. * Krim atau emulsi.

  • KRIM Sediaan setengah padat berupa emulsi & mengandung air, untuk pemakaian luar. Digunakan didaerah peka dan mudah di cuci.- Krim cocok untuk kondisi inflamasi kronis dan kurang merusak jaringan yang baru terbentuk.- Ada 2 jenis tipe krim : * Tipe minyak dalam air (o/w), sesuai untuk daerah lipatan; dan * Tipe air dalam minyak (w/o), efek lubrikasi lebih baik.

    -

  • PASTA Sediaan setengah padat, berupa masa yg lembek (lebih kenyal dari salep), untuk pemakaian luar (dermatologi). Mengandung serbuk dalam jumlah besar (40-50%), dengan vaselin/paraffin cair atau bahan dasar tidak berlemak dgn perbandingan 1:1.- Serbuk yang banyak digunakan : * ZnO, Talk, Amilum, Bentonit, dlsb.- Keuntungan : * Mengikat cairan sekret (Eksudat); * Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi rasa gatal lokal; * Lebih melekat pada kulit, sehingga kontak dg jaringan jadi lebih lama

  • SABUN

    Sediaan setengah padat yang dibuat melalui proses penyabunan alkali dengan asam lemak atau asam lemak tinggi. Konsistensi tergantung alkali. * KOH : Lunak. * NaOH : Keras. -