Top Banner
1 MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Teknologi Kejuruan Dosen Pengampu : Kir Haryana M.Pd. Disusun oleh : Anwar Dwi Murwanto 12504244002 C2 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
54

SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

Dec 29, 2015

Download

Documents

Tugas PTK
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

1

MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Teknologi Kejuruan

Dosen Pengampu : Kir Haryana M.Pd.

Disusun oleh :

Anwar Dwi Murwanto

12504244002

C2

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

2

PENDAHULUAN

Menghadapi era globalisasi ini banyak orang yang memprediksikan atau melihat jauh

ke depan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dimana pada masa mendatang akan

membawa tantangan dan  kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan

negara yang sedang membangun ini. Walaupun masa mendatang membawa tantangan dan

kesulitan, suatu perusahaan tetap dituntut untuk efektif dalam pengelolaan perusahaannya,

karena bila tidak demikian perusahaan itu tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain atau

tidak dapat mengikuti perubahan yang terjadi. Untuk menghadapi tantangan dan kesulitan

tersebut maka aset perusahaan yang paling berharga adalah sumber daya manusianya.

Sumber daya manusia ini berharga, tidak hanya bertujuan untuk pengembangan ekonomi,

tetapi untuk segala aspek perkembangan kehidupan. Tidak hanya suatu perusahaan yang

membutuhkan Sumber daya manusia. Suatu lembaga atau organisasi juga membutuhan

sumber daya manusia yang berkualitas demi kemajuan lembaga atau organisasi tersebut.

Dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional maka suatu lembaga

atau organisasi dapat terus membangun dan dikembangkan demi mencapai tujuannya.

Peranan dan tantangan manajemen sumber daya manusia terus berkembang dan

semakin hari semakin bertambah banyak, beraneka ragam, rumit, fleksibel dan penting

seiring dengan makin besarnya perusahaan, makin rumitnya tugas yang harus dikerjakan,

makin besarnya dampak lingkungan serta dinamikanya, makin luas dan besar keterpaduannya

dengan lingkungan dan makin besar ketidakpastian yang harus dihadapi perusahaan. Pada

saat ini pentingnya peranan manajemen sumber daya manusia tercermin dari kebijaksanaan

perusahaan untuk mengatur sumber daya manusianya. Sehingga dapat berperan besar dalam

bekerja sama dan mendukung strategi perusahaan. Proses untuk mendapatkan, menyeleksi,

dan menempatkan tenaga kerja telah menempati peran yang terpenting bagi perusahaan.

Faktor manusia pada kenyataannya tidak dapat disangkal lagi dan telah disadari merupakan

faktor penentu bila dibanding dengan segala alat pelengkap seperti uang, mesin dan

sebagainya didalam usaha-usaha perusahaan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,tenaga

kerja yang cakap adalah salah satu faktor penting bagi negara-negara yang sedang

berkembang dan kurangnya tenaga-tenaga yang cakap akan menghambat perkembangan

tersebut.

Page 3: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

3

Setiap bentuk organisasi atau perusahaan apapun bentuknya akan membutuhkan

orang-orang dalam melaksanakan setiap fungsi kegiatan yang ada didalam suatu organisasi

atau perusahaan tersebut. Didalam organisasi perusahaan, kebutuhan akan orang-orang

sangatlah penting karena menyangkut masalah maju mundurnya perusahaan. Oleh sebab itu,

seleksi tenaga kerja diperlukan untuk melanjutkan tujuan organisasi seperti kelangsungan

hidup, pertumbuhan atau keuntungan. Seleksi tenga kerja dimaksudkan untuk memilih tenaga

kerja cakap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi di masa sekarang dan 

yang akan datang. Seleksi tenaga kerja juga memberikan sarana untuk mencapai tujuan

manajemen sumber daya manusia yang ditentukan dalam perencanaan sumber daya manusia.

Oleh karena itu, semua kebutuhan tenaga kerja harus diketahui secara dini oleh

pemimpin perusahaan, sehingga seleksi tenaga kerja mampu menyediakan kebutuhan tenaga

kerja terhadap lowongan-lowongan jabatan yang disebabkan oleh perpindahan, adanya

jabatan-jabatan baru dan jabatan-jabatan yang kosong. Proses seleksi dilaksanakan dengan

mencari calon karyawan yang memiliki kemampuan intelejensia yang tinggi, dan tekad yang

kuat dalam melaksanakan pekerjaan. Upaya-upaya peningkatan keterampilan dan

kemampuan karyawan dilakukan oleh perusahaan melalui pengembangan dan pelatihan kerja,

guna menciptakan karyawan yang memiliki etos kerja serta prestasi kerja  yang tinggi dimana

pada saat ini seluruh produk dipasarkan ke kota-kota di Indonesia dan perusahaan ini

termasuk dalam perusahaan yang cukup besar yang membutuhkan keahlian sumber daya

manusia yang tinggi serta berkualitas, dimana hal tersebut harus diatasi oleh tenaga kerja

yang tingkat kemampuannya tinggi atau kreatif dalam menjalankan perusahaan. Untuk itu

perusahaan membutuhkan tenaga kerja dan sumber daya manusia yang tangguh dan

berkualitas, karena hal tersebut merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam menerapkan

strateginya guna mencapai tujuan perusahaan.

Page 4: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

4

TUJUAN

Tujuan dari penulisan ini selain menuhi tugas mata kuliah Pendidikan Teknologi

Kejuruan agar kita mempelajari tentang Sumber Daya Manusia. Serta mengetahui masalah

apa saja yang dapat mengganggu pengembangan sumber daya manusia dan upaya apa saja

yang dapat mencegah adanya gangguan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang

profesional serta upaya pengembangan SDM profesional.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan yang akan dibahas dalam penulisan ini yaitu upaya-upaya dalam

pengembangan Sumber Daya Manusia yang profesional. Selain menentukan upaya

pengembangan SDM juga menentukan masalah apa saja yang dimungkinkan dapat terjadi

dalam upaya pengembangan tersebut ataupun masalah apa saja yang menyebabkan kurang

atau sedikitnya sumber daya manusia yang profesional.

LANDASAN TEORI

Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus

dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah

satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua

bangsa di dunia mau tidak mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola

hubungan dan pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia terus berubah

sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri

dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam

bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin

ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia

(SDM) masih tetap yang utama. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan

memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini

Page 5: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

5

kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya

efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan

intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung

dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan

transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di

alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan

berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian

integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian

psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya

belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu

kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human

Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan

dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga

bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi

institusi atau organisasi lebih mengemuka.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM).

Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat

struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-

nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Berikut ini merupakan beberapa definisi mengenai Sumber Daya Manusia:

•Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi

(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerjaan atau karyawan).

•Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam

mewujudkan eksistensinya.

•Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai

modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi

potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Page 6: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

6

Pentingnya sumber daya manusia

Dengan mempelajari bagaimana pentingnya dan menangani kualitas sumber daya manusia

maka akan terwujud:

a. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia.

b. Meningkatnya kesejahteaan masyarakat dengan perluasan lapangan kerja.

c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan pekerja

d. Peningkatan kualitas transmigran

e. Pemberdayaan kawasan transmigrasi sebagai pengembangan tanaman pangan,

tanaman perkebunan dan industri kecil.

f. Pemerataan penduduk dan hasil-hasilnya

g. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembangunan dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang mandiri.

Pengertian sumber daya manusia Menurut Mangkunegara (2004:2)

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam

rangka mencapai tujuan organisasi.

PEMBAHASAN

Tujuan dari pengembangan sumber daya manusia

Tujuan dari kegiatan pengembangan sumber daya manusia menurut Schuler (1992), yaitu :

a) Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk

Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini,

yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat

mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.

b) Meningkatkan produktivitas

Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh

tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan

pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan

meningkatkan produktivitas kerjanya.

Page 7: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

7

c) Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja

Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih

fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan

yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai

dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang

baru, oleh Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk

pekerjaan tersebut.

d) Meningkatkan komitmen karyawan

Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi

yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan

komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja

yang baik.

e) Mengurangi turn over dan absensi

Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan

memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan

demikian juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.

Jika disimak dari pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengembangan

pegawai, pada umumnya adalah sebagai berikut :

a) Agar pegawai dapat melakukan pekerjaan lebih efisien.

b) Agar pengawasan lebih sedikit terhadap pegawai.

c) Agar pegawai lebih cepat berkembang.

d) Menstabilisasi pegawai.

Untuk mengembangkan potensi pegawai melalui kesempatan menjalani penugasan pada

jabatan-jabatan hirarki, dari yang sederhana sampai yang kompleks. Disamping itu bagi para

pegawai juga diikut sertakan dalam pendidikan dan pelatihan.Apabila pegawai dilatih dan

selama proses latihan atau pengembangan, pegawai diberitahu atau ditambah pengetahuannya

bagaimana cara terbaik dalam melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan tertentu. Bila cara

terbaik untuk mengerjakan sesuatu itu benar-benar dikuasai oleh pegawai yang bersangkutan,

maka dalam melaksanakan pekerjaan itu dia akan lebih efisien mengerjakannya jika

dibandingkan dengan cara mengerjakannya sebelum ia mengikuti latihan yang bersangkutan.

Page 8: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

8

Selanjutnya pegawai yang lebih trampil atau lebih mempunyai pengetahuan dalam

mengerjakan sesuatu pekerjaan oleh pimpinan tidak perlu selalu mengawasinya. Jika pegawai

dilatih atau dikembangkan yang salah satu tujuannya agar pimpinan dapat mengurangi

pengawasannya terhadap pegawai tersebut. Program-program pendidikan dan pengembangan

SDM diarahkan pada pemeliharaan dan peningkatan kinerja pegawai. Program pendidikan

adalah suatu proses yang di desain untuk memelihara ataupun meningkatkan kinerja pegawai.

Program pengembangan adalah suatu proses yang didisain untuk mengembangkan kecakapan

yang diperlukan bagi aktivitas kerja dimasa datang. Ada perbedaan pengertian antara

peningkatan dengan pengembangan kinerja pegawai. Peningkatan mengacu pada kuantitas,

yaitu meningkatnya kemampuan baru bagi pekerja. Adapun upaya-upaya dalam

menngembangkan SDM pada suatu perusahaan :

Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection

a. Persiapan

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia

dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan

adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong,

jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.

Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor

internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen

yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa

tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment

Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai,

karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm

oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada

untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan /

job specification.

c. Seleksi tenaga kerja / Selection

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari

sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah

menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae

milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang

Page 9: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

9

akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu

berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis,

wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai

pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu

pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya

masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses

pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan

pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection

kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari

organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan

dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi

yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga

kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau

perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan

pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat

tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan

bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs

organisasi.org ini.

Page 10: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

10

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Organisasi memandang pentingnya diadakan pengembangan sumber daya manusia

sebab pada saat ini karyawan merupakan asset yang sangat penting dalam mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Disamping itu dalam kegiatan pengembangan sumber daya

manusia, perlu adanya koordinasi yang cukup baik antara setiap unit kerja yang ada di dalam

organisasi dengan bagian kepegawaian. Hal ini penting mengingat bahwa setiap unit kerja

lebih mengetahui kebutuhan pengembangan yang bersifat pengetahuan dan ketrampilan

teknis rai pegawai yang berada di bawahnya. Oleh karena itu, bagian kepegawaian dalam hal

ini pengembangan tersebut berperan sebagai pendukung dalam pelaksanaan aktivitas

pengembangan dan berhubungan dengan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan teknis

dari setiap unit kerja, bagian kepegawaian dapat melakukan perencanaan pengembangan

karier pegawai agar organisasi memiliki pegawai yang siap pakai pada saat dibutuhkan untuk

posisi atau jabatan baru.

Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua aspek kegiatan

penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan

pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang

dimiliki pegawai dapat digunakan secara efektif.

Kegiatan pelatihan dipandang sebagai awal yaitu dengan diadakannya proses orientasi yang

kemudian dilanjutkan secara berkelanjutan selama pegawai tersebut berada di dalam

organisasi. CIDA (Canadian International Development Agency) seperti dikutip oleh Effendi

(1993) mengemukakan bahwa pengembangan sumber daya manusia menekankan manusia

baik sebagai alat (means) maupun sebagai tujuan akhir pembangunan.

Dalam jangka pendek, dapat diartikan sebagai pengembangan pendidikan dan

pelatihan untuk memenuhi segera tenaga ahli tehnik, kepemimpinan, tenaga administrasi.

Pengertian di atas meletakan manusia sebagai pelaku dan penerima pembangunan. Tindakan

yang perlu dilakukan dalam jangka pendek adalah memberikan pendidikan dan latihan untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil.

Hal ini penting mengingat bahwa setiap unit kerja lebih mengetahui kebutuhan

pengembangan yang bersifat pengetahuan dan ketrampilan teknis rai pegawai yang berada di

bawahnya. Oleh karena itu, bagian kepegawaian dalam hal ini pengembangan tersebut

berperan sebagai pendukung dalam pelaksanaan aktivitas pengembangan dan berhubungan

dengan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan teknis dari setiap unit kerja, bagian

Page 11: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

11

kepegawaian dapat melakukan perencanaan pengembangan karier pegawai agar organisasi

memiliki pegawai yang siap pakai pada saat dibutuhkan untuk posisi atau jabatan baru.

Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua aspek kegiatan

penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan

pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar potensi yang

dimiliki pegawai dapat digunakan secara efektif. Kegiatan pelatihan dipandang sebagai awal

yaitu dengan diadakannya proses orientasi yang kemudian dilanjutkan secara berkelanjutan

selama pegawai tersebut berada di dalam organisasi.

Usaha Pengembangan kualitas sumber daya manusia

Kualitas sumber daya manusia pada dasarnya berkenaan dengan keahlian,

kemampuan dan ketrampilan kerja seseorang melakukan berbagai kegiatan untuk

menghasilkan barang dan jasa yang ikut serta menentukan kualitas hidupnya. Jadi kalau kita

berbicara soal pengembangan kualitas sumber daya manusia berarti usaha peningkatan

keahlian, kemampuan dan ketrampilan kerja seseorang. Secara garis besarnya, bagi tenaga

yang berada pada tingkat bawah/operasional menyangkut masalah kualitas teknis-

operasionalnya, yang tingkat menengah menyangkut kualitas teknis operasional, supervisory

dan manajerialnya, dan yang bekerja pada tingkat yang tinggi menyangkut kualitas

manajerial dan komunikasinya.

Untuk keperluan peningkatan kualitas, pada dasarnya dapat dilakukan melalui 3 jalur

utama, yaitu jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja dan jalur pengembangan/

pengalaman di tempat kerja. Jalur pendidian formal. Terdiri dari pendidikan umum dan

kejuruan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama dan atas, dan

perguruan tinggi. Jalur pendidikan formal ini bertujuan untuk membekali seseorang dengan

dasardasar pengetahuan, teori dan logika, pengetahuan umum, kemampuan analisis, serta

pengembangan watak dan kepribadian. Jalur latihan kerja. Jalur ini merupakan proses

pengembangan keahlian dan ketrampilan kerja. Tujuan latihan kerja ini adalah meningkatkan

kemampuan profesional dan mengutamakan praktek daripada teori. Sistem latihan kerja dapat

dipandang sebagai suplemen atau kelengkapan sistem pendidikan formal. Tegasnya nilai-nilai

masyarakat yang menyangkut sikap mental, moral dan dedikasi seseorang dikembangkan

melalui sistem pendidikan formal. Sementara sikap mental, moral dan dedikasi terhadap

pelaksanaan tugas dapat dikembangkan melalui sistem latihan kerja. Pada dasarnya nilai

pengembangan bakat, kreativitas, inovasi, ketrampilan dan motivasi kerja ditumbuhkan di

Page 12: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

12

lingkungan pendidikan formal dan dikembangkan dalam proses latihan kerja. Jalur

pengalaman kerja. Yaitu wahana di mana seseorang dapat meningkatkan pengetahuan tehnis

maupun ketrampilan kerjanya dengan mengamati orang lain, menirukan, dan melakukan

sendiri tugastugas pekerjaan yang ditekuninya. Dengan melakukan pekerjaan secara

berulang-ulang, seseorang akan semakin mahir dalam melakukan pekerjaannya, disamping

itu akan dapat menemukan cara-cara yang lebih praktis, efisien dan lebih baik dalam

melaksanakan pekerjaannya.

Pendekatan latihan kerja dan pengalaman dapat dilakukan secara bersama-sama

dalam bentuk magang (apprenticeship) dan latihan di tempat kerja (on the job training). Jalur

pengalaman kerja dapat dikembangkan dengan baik apabila seseorang telah mempunyai

dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang didapatnya dari pendidikan

formal dan jalur latihan kerja. Ketiga jalur tersebut dilakukan sebagai salah satu usaha untuk

meningkatkan atau mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Disamping 3 jalur tersebut yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, terdapat usaha yang disebut sebagai organisasi belajar (the

Organization Learning atau Knowing Organization). Senge menjadi tokoh yang

mempopulerkan terminology organisasi belajar (the Organization Learning atau Knowing

Organization) melalui karyanya “The Fifth Discipline: The Art and Practice of The Learning

Organization” (1990).

Dalam pandangan Senge, organisasi belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu

organisasi di mana para anggota dari suatu organisasi secara terus menerus memperluas

kemampuannya untuk terus berkeinginan belajar dan mengembangkan potensi diri (team

learning).“ Menurut Senge, belajar dan organisasi belajar adalah inti sukses masa depan.

Organisasi atau perusahaan yang akan bertahan adalah perusahaan yang mampu

menumbuhkan komitmen bagi seluruh insan di dalam organisasi tersebut untuk belajar dan

terus belajar. The Organization Learning ini berkaitan dengan proses belajar, baik itu

berkaitan dengan pendidian formal maupun informal yang dapat memperluas kemampuan

dan dapat mengembangkan potensi diri. Diharapkan di dalam aplikasi belajar, terjadi suatu

aspek psikomotorik (ketrampilan) atau know-how yang unggul, yang mampu menggabungkan

antara implementasi kognitif (aspek intelektual) dan afektif (aspek penguasaan emosional)

sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan derajat dan kompetensi individu, organisasi,

dan pada akhirnya eksistensi suatu bangsa di mata dunia internasional.

Page 13: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

13

Organisasi belajar adalah sebuah kontekstual yang bersifat long term (jangka

panjang). Diperlukan berbagai kiat, daya upaya, dan terobosan untuk melaksanakan hal

tersebut, terutama untuk merubah paradigma dan pola pikir, serta sikap mental seluruh

anggota organisasi. Salah satu hal yang penting dalam penerapan organisasi belajar adalah

faktor drive (dorongan) dan motivasi dari setiap individu di dalam organisasi atau

perusahaan, yang akan menjadi penentu kemajuan sebuah organisasi. Organisasi belajar akan

berjalan jika ada proses pembelajaran individu di dalamnya selain juga adanya transformasi

komunikasi untuk saling belajar di antara individu-individu yang ada. Keinginan untuk maju

dan berkembang diantara individu yang ada dalam organisasi harus didukung oleh suasana

yang kondusif untuk terus belajar di dalam suatu organisasi. Di sinilah peran pihak

manajemen dituntut untuk berperan aktif, di dalam mewujudkan organisasi belajar.

Pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat pula dilakukan dengan

pendekatan human capital yang menekankan pada 3 pendekatan, yaitu pendekatan kapital

intelektual, pendekatan kapital sosial, pendekatan kapital lembut/ soft capital.

Penjelasan ketiga pendekatan human capital tersebut adalah sebagai berikut:

Kapital intelektual

Kapital intelektual adalah perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan

mengelola ancaman dalam kehidupan. Banyak pakar yang mengatakan bahwa kapital

intelektual sangat besar peranannya di dalam menambah nilai suatu kegiatan. Berbagai

organisasi yang unggul dan meraih banyak prestasi adalah organisasi yang terus menerus

mengembangkan sumberdaya manusianya. Berdasarkan pendekatan ini manusia harus

memiliki sifat proaktif dan inovatif untuk mengelola perubahan lingkungan kehidupan

(ekonomi, sosial, olitik, teknologi, hukum dll) yang sangat tinggi kecepatannya. Dalam

kondisi yang ditandai oleh perubahan yang super cepat manusia harus terus memperluas

dan mempertajam pengetahuannya. dan mengembangkan kretifitasnya untuk

berinovasi. Pengembangan kapital intelektual tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan

formal maupun informal.

Kapital Sosial

Kapital sosial adalah kemampuan membangun jaringan sosial. Semakin luas

pergaulan seseorang dan semakin luas jaringan hubungan sosial (social networking)

semakin tinggi nilai seseorang. Kapital sosial dimanifestasikan pula dalam kemampuan

untuk bisa hidup dalam perbedaan dan menghargai perbedaan (diversity). Pengakuan dan

penghargaan atas perbedaan adalah suatu syarat tumbuhnya kreativitas dan sinergi.

Page 14: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

14

Kemampuan bergaul dengan orang yang berbeda, dan menghargai dan memanfaatkan secara

bersama perbedaan tersebut akan memberikan kebaikan buat semua. Dalam era globalisasi

sekarang ini terutama untuk organisasi bisnis untuk bisa bersaing dalam kancah Internasional

harus mempunyai kemampuan kapital sosial, yaitu bagaimana mampu menjalin kerjasama

dengan organisasi internasional atau negara lain dalam rangka mengembangkan

organisasinya. Dalam mengembangkan kapital sosial dapat dilakukan melalui jalur

pendidikan, khususnya program pelatihan. Beberapa tahun terakhir ini makin banyak

pembicaraan tentang pentingnya peranan inteligensi emosional (emotional intelligence) di

dalam menunjang kesuksesan hidup manusia. Upaya untuk menumbuhkan kapital sosial

banyak ditempuh melalui paket pelatihan inteligensi emosional, paket pelatihan Seven Habits

of Highly Effective People. Selain itu pelatihan team building melalui pendekatan pelatihan

outdoor/ outbound management training. Pelatihan dengan pengalaman langsung

(experiential learning) di alam terbuka menjadi semakin diperlukan. Pelatihan model ini akan

memudahkan untuk memahami betapa pentingnya kehadiran orang lain bagi kesuksesan

bersama sebagai bangsa.

Kapital ‘Lembut’ (soft capital)

Kapital lembut disebut dengan “soft capital” adalah kapital yang diperlukan untuk

menumbuhkan kapital sosial dan kapital intelektual. Hancurnya bangsa ini karena tidak

adanya sifat amanah, sifat jujur, beretika yang baik, bisa dipercaya dan percaya pada orang

lain (trust), mampu menahan emosi, disiplin, pemaaf, penyabar, ikhlas, dan selalu ingin

menyenangkan orang lain. Sifat yang demikian ini sangat diperlukan bagi upaya untuk

membangun masyarakat yang beradab dan berkinerja tinggi. Demikian tadi usaha

pengembangan kualitas sumber daya manusia, yang dapat dilakukan melalui tiga jalur, yaitu

pertama: jalur pendidikan: baik umum maupun kejuruan, pendidikan formal maupun

informal. Organizational Learning dapat masuk dalam jalur pendidikan (baik formal maupun

informal) karena organisasi belajar merupakan pendidikan sepanjang masa, yang dapat

dilakukan setiap individu untuk mengembangkan kemampuannya, menumbuhkan

keinginan belajar dan mengembangkan potensi diri. Ketiga pendekatan yaitu kapital

intelektual, kapital sosial, dan kapital lembut dapat dimasukkan dalam program pendidikan

dan pelatihan (baik secara formal maupun informal). Jalur kedua adalah jalur latihan kerja,

yang merupakan suplemen untuk jalur pendidikan. Jalur ketiga adalah pengalaman kerja,

yaitu dengan mengamati orang lain, menerapkan pengetahuan dan ketrampilannya secara

langsung dalam suatu pekerjaan secara berulang-ulang akan dapat menimbulkan kreatifitas

Page 15: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

15

dan inovasi baru dalam pekerjaannya. Terdapat pula usaha pengembangan sumber daya

manusia dengan cara pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi.

Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tersebut dilakukan agar dapat

memberikan hasil sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ditentukan organisasi dengan

standar yang telah ditentukan. Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasari

seseorang dan berkaitan dengan efektivitas individu dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kompetensi merupakan sesuatu yang melekat dalam diri individu dan dapat

digunakan untuk mengetahui / memprediksi tingkat kinerja individu. Kompetensi individu

yang berupa kemampuan dan pengetahuan dapat dikembangkan melalui pendidikan dan

pelatihan. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dapat memberikan

manfaat, baik bagi karyawan, organisasi, industri, ekonomi daerah dan nasional, sebagaimana

pendapat Ryllat, et all (1999) sebagai barikut:

Manfaat bagi karyawan.

Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya, kemampuan untuk mentransfer

ketrampilan, nilai, dari kualifikasi yang diakui dan potensi pengembangan karier.

Adanya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan

melalui akses sertifikasi nasional berbasis standar yang ada.

Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karier.

Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat memberikan nilai tambah

pada pembelajaran dan pertumbuhan.

Pilihan perubahan karier yang lebih jelas. Untuk dapat berubah pada jabatan yang

baru, seseorang dapat membandingkan kompetensi mereka sekarang dengan

kompetensi yang diperlukan pada jabatan yang baru.

Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan balik berbasis standar kompetensi

yang ditentukan dengan jelas.

Meningkatkan ketrampilan dan ” marketability ” sebagai karyawan.

Manfaat bagi Organisasi

Pemetaan yang akurat mengenai kompetensi angkatan kerja yang dibutuhkan

Meningkatkan efektivtas rekruitmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang

diperlukan dalam pekerjaan yang dimiliki pelamar.

Pendidikan dan pelatihan difokuskan pada kesenjangan ketrampilan dan persyaratan

ketrampilan perusahaan yang lebih khusus.

Page 16: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

16

Akses pada pendidikan dan pelatihan leih efektif dari segi biaya berbasis kebutuhan

industri dan identifikasi penyelia pendidikan dan pelatihan internal dan ekstenal

berbasis kompetensi yang diketahui.

Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena karyawan telah

memiliki ketrampilan yang akan diperoleh dalam pendidikan dan pelatihan.

Penilaian pada pembelajaran sebelumnya dan penilaian hasil pendidikan dan pelatihan

akan lebih reliabel dan konsisten.

Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang diperlukan

untuk

mengelola perubahan.

Manfaat bagi Industri

Identifikasi dan penyesuain yang lebih baik atas ketrampilan yang dibutuhkan untuk

industri

Akses yang lebih besar terhadap pendidikan dan pelatihan sektor Publik yang relevan

terhadap industri

Ditetapkannya dasar pemahaman yang umumnya dan jelas atas hasil pendidikan dan

pelatihan industri melalui sertifikasi pencapaian kompetensi individu

Percaya diri yang lebih besar karena kebutuhan industri telah terpenuhi sebagai hasil

penilaian berbasis stándar

Ditetapkannya dasar sistem kualifikasi nasional yang relevan untuk industri

Efisiensi penyampaian yang lebih besar dan berkurangnya usaha pendidikan dan

pelatihan

ganda

Meningkatnya tanggung jawab dunia pendidikan dan penyelia pendidikan dan

pelatihan atas hasil pendidikan dan pelatihan

Mendorong pengembangan ketrampilan yang luas dan relevan di masa depan.

Manfaat bagi Ekonomi Daerah dan Nasional

Meningkatnya format ketrampilan untuk bersaing di pasar domestik dan internasional

Mendorong investasi internasional baru pada industri dimana angkatan kerja terampil

sangat

diperlukan.

Lebih efisien dari segi biaya, pendidikan kejuruan dan standar pendidikan dan

pelatihan yang relevan dan bertanggung jawab.

Page 17: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

17

Akses individu pada industri yang diakui, dan kompetensi yang relevan dan sesuai

dengan keinginan industri

Penilaian yang konsisten secara nasional megenai standar industri yang relevan

menjadi mungkin. meningkatnya modal dan akses individu melalui diketahuinya

kebutuhan industri yang jelas dan melalui pengakuan pembelajaran sebelumnya

terhadap standar yang ada.

Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkualitas

Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam

mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing

dalam era globalisasi. Di samping itu, penataan persebaran dan mobilitas penduduk diarahkan

menuju persebaran penduduk yang lebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya

tampung lingkungan melalui pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah dengan

memerhatikan keragaman etnis dan budaya serta pembangunan berkelanjutan. Pembangunan

pendidikan dan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia sehingga penting perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Pembangunan pendidikan diarahkan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung terwujudnya

masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan menghargai keberagaman

sehingga mampu bersaing dalam era global dengan tetap berlandaskan pada norma kehidupan

masyarakat Indonesia dan tanpa diskriminasi. Komitmen pemerintah terhadap pendidikan

harus tercermin pada kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas ilmu pengetahuan

dan teknologi (iptek), serta politik anggaran dan terintegrasinya seluruh pendidikan kedinasan

ke dalam perguruan tinggi. Pelayanan pendidikan yang mencakup semua jalur, jenis, dan

jenjang pendidikan. Oleh karena itu, perlu disediakan pendidikan dasar yang bermutu dan

terjangkau disertai dengan pembebasan biaya pendidikan. Penyediaan pelayanan pendidikan

disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi Indonesia pada masa depan

termasuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui pendalaman

penguasaan teknologi. Pembangunan pendidikan diarahkan pula untuk menumbuhkan

kebanggaan kebangsaan, akhlak mulia, serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama

dalam masyarakat yang beragam yang dilandasi oleh penghormatan pada hak-hak asasi

manusia (HAM). Penyediaan pelayanan pendidikan sepanjang hayat sesuai perkembangan

iptek perlu terus didorong untuk meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas penduduk

Page 18: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

18

Indonesia termasuk untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi penduduk

usia produktif yang jumlahnya semakin besar.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan,

yaitu setiap kebijakan publik selalu memerhatikan dampaknya terhadap kesehatan.

Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor yang meliputi produksi

pangan, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan tingkat rumah tangga dengan

kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya dalam rangka mencapai

status gizi yang baik.

Pembangunan pemuda diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,

pembangunan karakter kebangsaan (nation building) dan partisipasi pemuda di berbagai

bidang pembangunan, terutama di bidang ekonomi, sosial budaya, iptek dan politik, serta

memiliki wawasan kebangsaan dan beretika bangsa Indonesia. Di samping itu, pembangunan

olahraga diarahkan pada peningkatan budaya olahraga dan prestasi olahraga di kalangan

masyarakat.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berimbang haruslah berorientasi

pada kebutuhan pokok hidup manusia, pemerataan sosial, peningkatan kualitas hidup, serta

pembangunan yang berkesinambungan. Agar pembangunan yang berwawasan lingkungan ini

dapat berjalan dengan baik, maka pembangunan tersebut perlu memiliki pandangan jauh ke

depan yang dirumuskan sebagai visi pembangunan. Dan dapat diimplementasikan ke dalam

pembangunan jangka panjang secara ideal serta berorientasi kepada kepentingan seluruh

rakyat. Visi pembangunan yang dimaksud adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup

seluruh masyarakat melalui: pengembangan kecerdasan, pengembangan teknologi,

ketrampilan dan moral pembangunan sumber daya manusia yang tanggap terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan, serta seni untuk mengelola sumber daya alam secara

bijaksana dan berkesinambungan.

Page 19: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

19

Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan

Strategi pembangunan adalah usaha untuk meningkatkan potensi sumber daya

manusia dalam mendayagunakan sumber daya alam dengan segenap peluang serta

kendalanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

1. Penggunaan teknologi bersih yang berwawasan lingkungan dengan segala

perencanaan yang baik dan layak. Melaksanakan rekayasa ilmu pengetahuan dan

teknologi yang tepat guna dalam menghasilkan barang dan jasa yang unggul, tangguh

dan berkualitas tinggi, yang berdampak positif bagi kelangsungan hidup

pembangunan itu sendiri.

2. Adanya pengawasan dan pemantauan terhadap jalannya pembangunan, sehingga

sesuai dengan rencana dan tujuannya. Selain itu pembangunan harus dilaksanakan

sesuai misinya, seperti adanya rencana pembangunan dan pemantauan, harus

dilakukan pengevaluasian serta pengauditan. Bertujuan untuk memberikan umpan

balik yang diperlukan bagi penyempurnaan pelaksanaan maupun tahap perencanaan

pembangunan berikutnya. Jadi berbagai kegiatan pembangunan akan mengalami

dukungan maupun keterbatasan sumber daya manusia, sumber daya alam (fisik

maupun hayati). Ilmu pengetahuan, teknologi, peraturan perundangan yang berbeda-

beda, dan akhirnya juga kebutuhan akan modal yang berbeda pula.

Pemrakarsa pembangunan, baik di sektor industri manufaktur, perumahan, sarana

transportasi, pekerjaan umum, dan lainnya, pada umumnya lebih memperhatikan atau

memperhitungkan teknologi yang hendak diterapkan, sedangkan faktor alam kurang

mendapatkan perhatian, atau tidak cukup diperhitungkan, sehingga dampak atau resiko apa

yang mungkin terjadi dari faktor alam dapat menimbulkan kerugian bahkan malapetaka yang

besar. Disamping itu pemrakarsa pada umumnya mengeksploitasi sumber daya yang

dibutuhkan untuk keuntungan yang sebesar-besarnya. Seringkali dalam hal ini, sumber daya

manusia yang lemah secara ekonomi menjadi sasaran, terutama tanah, rumah, pekarangan,

atau sawah yang kemudian menjadi korban, mulai dari campur tangan calo, oknum pejabat,

dan pihak lainnya yang berkepentingan, secara wajar ataupun paksa. Padahal sikap-sikap

seperti ini menimbulkan kerugian sosial ekonomi yang sedemikian besarnya, sehingga harus

dibayar mahal.

Page 20: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

20

Pada saat ini upaya pembangunan perlu melalui suatu analisa dan pengelolaan resiko,

pelengkapan kegiatan dengan audit lingkungan, serta ekolabel. Hal tersebut bertujuan agar

pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup dapat terlaksana dengan berhasil dan

berkesinambungan. Perhatian pada dampak lingkungan dalam hubungan interaksi antara

sumber daya, produsen, konsumen, perlu dikaitkan dengan perencanaan manajemen

lingkungan dan perencanaan pengawasan lingkungan. Untuk melakukan evaluasi terhadap

pengembangan perlu tahapan-tahapan yang harus dilewati sehingga nantinya terpenuhi

pilihan yang benar-benar sesuai. Tahap-tahap pengevaluasian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Analisis Teknologi

Pada tahap ini dilihat apakah suatu alternatif pembangunan secara teknologi memadai.

Dengan adanya teknologi yang memadai upaya untuk pengembangan SDM akan lebih

mudah.

2. Analisis Lingkungan

Setelah melalui tahap I, alternatif pembangunan tersebut selanjutnya melalui analisis

lingkungan, untuk melihat apakah secara lingkungan memadai.

3. Analiasis Sosial-Ekonomi

Setelah memadai dari segi teknologi dan lingkungan, selanjutnya melalui analisis sosial-

ekonomis, untuk dikaji apakah alternatif tersebut memadai secara sosial-ekonomi.

Pada setiap tahap tersebut terdapat umpan balik, sehingga bila suatu alternatif tidak

memadai, akan disesuaikan kembali sehingga dapat memenuhi persyaratannya. Setelah

melalui ketiga tahap tersebut sehingga suatu alternatif pembangunan layak secara teknologi,

lingkungan, dan sosial-ekonomi, barulah kemudian alternatif tersebut menjadi pilihan untuk

dijalankan.

Kemampuan teknologi perlu ditingkatkan dengan mengacu kepada berbagai peluang, satu

atau pun beberapa kombinasi beberapa peluang tersebut:

1. Penghematan Sumber Daya

Page 21: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

21

Berbagai sumber daya baik bahan yang ada di ala mini tersedia dalam keadaan terbatas. Ini

termasuk ruang, lahan, air, mineral, dan sebagainya. Teknologi yang menggunakan sumber

daya yang hemat akan berdampak positif terhadap peningkatan daya dukung. Dalam

kalangan industri dapat diusahakan dengan mengembangkan sistem pertukaran limbah,

karena sesuatu yang merupakan limbah bagi suatu industri mungkin masih merupakan suatu

sumber daya bagi industri lainnya. Demikian pula gagasan untuk menjadikan kawasan

industri sebagai taman industri, sehingga kecuali akan terjadi kebersihan dan keserasiannya

sebagai taman, dapat juga berfungsi sebagai arena rekreasi. Jadi menghemat sumber daya

lahan.

2. Pemulihan Kembali Sumber Daya

Berbagai sumber daya yang dapat pulih kembali diutamakan penggunaannya. Berbagai

teknologi telah berkembang memanfaatkan sumber daya hayati yang pulih kembali, seperti

biogas, energi surya, energi angin, kompos limbah organik, dan sebagainya.

3. Pemakaian Ulang Bahan

Berbagai teknologi dikembangkan untuk mengejar efisiensi, kepraktisan, kemudahan, dan

sebagainya seringkali menjadi bumerang dengan pengurasan sumber daya dan limbah yang

yang berlebihan, seperti penggunaan kaleng, kotak, atau plastik. Penggunaan botol sebagai

kemasan minuman merupakan hal lebih bijaksana karena dapat diperguanakan ulang.

4. Pendaurulangan Limbah

Upaya pendaurulangan limbah yang tidak terhindarkan dalam produksi maupun konsumsi

perlu dijadikan pegangan dalam berbagai kebijaksanaan pembangunan industri.

Pendaurulangan ini akan menghemat biaya seperti pendaurulangan air limbah yang nantinya

air hasil pendaurulangan akan dapat dipergunakan ketimbang menggunakan air baru yang

harganya lebih mahal.

5. Umur Produk

Umur produk perlu diusahakan untuk diperpanjang dengan teknologi. Ada kecendrungan

bahwa berbagai produksi saat ini berumur makin pendek dibandingkan dengan umur produk

industri di masa lampau. Hal ini terjadi karena teknologi yang dikembangkan dituntut oleh

Page 22: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

22

orientasi ekonomi yang mengejar keuntungan sesaat lebih daripada memikirkan dampak

jangka panjang terhadap lingkungan. Misalnya pipa air yang berumur pendek akan memacu

pertumbuhan pabrik pipa air tetapi akan mencemari lingkungan lebih daripada pipa air yang

tahan lama. Hal ini menuntut orientasi pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dampaknya

terhadap lingkungan.

6. Substitusi

Berbagai sumber daya banyak yang tidak terpulihkan, dalam hal ini teknologi dipaksa untuk

menemukan substitusi bahan, materi, atau mineral tersebut.

7. Penginsentifan Teknologi Lingkungan

Citra pembangunan dengan teknologi yang bersih adalah dengan memperlakukan

limbah sebagai insentif, perlunya suatu industri pengolahan limbah, sehingga limbah tidak

lagi menjadi pencemar tetapi dapat dimanfaatkan kembali.

Manfaat dari pengembangan sumber daya manusia

A. Dari sisi individu pegawai yang memberi manfaat sebagai berikut :

a) Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu pengetahuan yang

bersangkutan, misalnya prinsip-prinsip dan filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir.

b) Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu sekaligus memperbaiki cara-

cara pelaksanaan yang lama.c) Merubah sikap.

d) Memperbaiki atau menambah imbalan/balas jasa yang diperoleh dari organisasi tempat

bekerja.

B. Sedangkan dari sisi organisasi, pengembangan SDM atau pegawai dapat memberi manfaat

sebagai berikut :

a) Menaikkan produktivitas pegawai.

b) Menurunkan biaya.

c) Mengurangi turnover pegawai

Page 23: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

23

d) Kemungkinan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena direalisirnya ketiga

manfaat tersebut terlebih dahulu.

Manullang (1980) mengatakan bahwa dalam suatu organisasi, sesungguhnya ada tiga

golongan yang bertanggungjawab terhadap pengembangan pegawai, yaitu :

a) Pegawai yang bersangkutan.

b) Atasan atau pimpinan pegawai yang bersangkutan.

c) Staf pelaksana pada semua bagian.

Setiap pegawai mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan dirinya sendiri.

Selama masih ada kemungkinan, setiap pegawai ingin untuk menambah pengetahuan,

ketrampilan atau merobah sikap sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan. Tanpa

keinginan itu, pegawai tersebut bersifat statis.

Atasan atau pimpinan bertanggungjawab untuk mengembangkan bawahannya. Sebab

bawahan yang ada mempunyai berbagai karakter yang berbeda, maka sesungguhnya

tanggungjawab terbesar berada ditangan pemimpin yang bersangkutan. Dengan disadarinya

arti penting pengembangan sumber daya manusia oleh pimpinan, maka akan lebih

memudahkan dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi yang

dipimpinnya.

Pendidikan dan Pelatihan

Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli yang berkenaan dengan

pendidikan dan pelatihan. Notoatmodjo (1992) mengemukakan bahwa pendidikan dan

pelatihan adalah merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama

untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Penggunaan

istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan

menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan). Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan

pegawai lazim disebut PUSDIKLAT (Pusat pendidikan dan Pelatihan).

Simanjuntak mengemukakan bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu

faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan

tidak saja menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja,

dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja.

Page 24: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

24

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sumber

daya manusia dalam suatu organisasi adalah upaya peningkatan kemampuan pegawai yang

dalam penelitian ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka mencapai

tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

Selanjutnya ada yang membedakan pengertian pendidikan dan pelatihan, antara lain

Notoatmodjo. Menurut Notoadmodjo (1992) pendidikan di dalam suatu organisasi adalah

suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang

bersangkutan. Sedang pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang

tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau

kelompok orang.

Westerman dan Donoghue (1992) memberikan pengertian pelatihan sebagai

pengembangan secara sistimatis pola sikap/pengetahuan/keahlian yang diperlukan oleh

seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memadai. Sedangkan

Latoirner seperti dikutip oleh Saksono (1993) mengemukakan bahwa para pegawai dapat

berkembang lebih pesat dan lebih baik serta bekerja lebih efisien apabila sebelum bekerja

mereka menerima latihan di bawah bimbingan dan pengawasan seorang instruktur yang ahli.

Otto dan Glasser (dalam Martoyo, 1992) menggunakan istilah “training” (latihan) untuk

usaha-usaha peningkatan pengetahuan maupun keterampilan pegawai, sehingga didalamnya

sudah menyangkut pengertian “education” (pendidikan).

Mengenai perbedaan pengertian pendidikan dan pelatihan Martoyo (1992)

mengemukakan bahwa meskipun keduanya ada perbedaan-perbedaan, namun perlu disadari

bersama bahwa baik training (latihan) maupun development (pengembangan/pendidikan),

kedua-duanya menekankan peningkatan keterampilan ataupun kemampuan dalam human

relation.

Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang

diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan

peningkatan atau keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas

tertentu. Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada tugas yang harus

dilaksanakan (job orientation), sedangkan pendidikan lebih pada pengembangan kemampuan

umum. Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap-sikap kerja yang

kondusif bagi penampilan kinerja pegawai, diselenggarakan pendidikan dan pelatihan

Page 25: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

25

pegawai, dan diklat pegawai ini didasarkan atas analisis kebutuhan yang memadukan kondisi

nyata kualitas tertentu selaras dengan program rencana jangka panjang organisasi.

Sementara itu sebagai akibat perkembangan zaman yang terus bergulir, dimana

permasalahan yang dihadapi menjadi semakin kompleks dan krusial, dipandang bahwa

pendekatan sektoral (partial) seperti yang diberlakukan selama ini memiliki hal-hal yang

perlu dilengkapi dalam berbagai aspek. Pendekatan yang lebih mendasarkan pada spesialisasi

fungsi yang diemban aparatur pemerintah tersebut, sebagaimana telah dijabarkan dalam

berbagai bentuk peraturan perundang-undangan yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri

tampak lebih bersifat terapi dan mengacu kepada urgensitas permasalahan yang dihadapi.

Ada dua strategi pendidikan / pelatihan yang dapat dilakukan organisasi, yaitu

pendidikan yang dilakukan didalam organisasi tempat kerja pegawai (on the job training) dan

pendidikan yang dilakukan diluar tempat kerja pegawai (off the job training). Strategi atau

Metode “on the job training” dilakukan oleh instansi kepada pegawai dengan tetap bekerja

sambil mengikuti pendidikan / pelatihan. Kegiatan ini meliputi rotasi kerja dimana pegawai

pada waktu tertentu melakukan suatu rangkaian pekerjaan (job rotation). Pegawai secara

internal dilatih dan dibimbing oleh pegawai lain yang berkemampuan tinggi dan mempunyai

kewenangan melatih (Wilson,dkk,1983; Sloane dan Witney,1988).

Menurut Wilson (1983) ; Sloane dan Witney (1988) metode “off the job training” di

lakukan diluar tempat kerja pegawai. Pendidikan / latihan mengacu pada simulasi pekerjaan

yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk menghindarkan tekanan-tekanan yang mungkin

mempengaruhi jalannya proses belajar. Metode ini dapat juga dilakukan didalam kelas

dengan seminar, kuliah dengan pemutaran film tentang pendidikan sumber daya manusia.

“Job rotation” berkaitan dengan pemindahan sementara seorang / sekelompok

pegawai dari satu posisi ke posisi lain, sehingga mereka dapat memperluas pengalaman

terhadap berbagai aspek operasional instansi. Aktivitas kerja berkaitan dengan pemberian

tugas yang penting kepada peserta pendidikan untuk mengembangkan pengalaman dan

kecakapan.

Berdasarkan pembicaraan mengenai pengembangan SDM di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa SDM merupakan komponen terpenting dalam instansi / organisasi.

Penggunaan mesin-mesin berteknologi tinggi tidak bermakna tanpa SDM menjadi prioritas

Page 26: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

26

utama yang perlu diperhatikan. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mengelola

instansi dengan baik pula. Pengelolaan di sini adalah pengelolaan disemua bidang pekerjaan,

termasuk pelayanan dan perencanaan.

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukan dapat disimpulkan bahwa

pengembangan sumber daya manusia meliputi : unsur kesehatan dan gizi, kesempatan kerja,

lingkungan hidup sehat, pengembangan karir ditempat kerja, kehidupan politik yang bebas,

serta pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan unsur-unsur tersebut, pendidikan dan pelatihan merupakan unsur

terpenting dalam pengembangan sumber daya manusia. Sesuai dengan kesimpulan ini, maka

yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya manusia melalui upaya pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan.

Mengenai arti pentingnya pengembangan sumber daya manusia Heidjrachman dan

Husnan (1993) mengemukakan bahwa sesudah karyawan diperoleh, sudah selayaknya kalau

mereka dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan

melalui latihan (training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.

Kegiatan ini makin menjadi penting karena berkembangnya teknologi dan makin

kompleksnya tugas-tugas pimpinan. Hingga hasil temuan dari Taylor sebagai bapak

Scientific Management, orang masih beranggapan bahwa pengembangan pegawai bukanlah

tugas dari para pimpinan. Pendapat yang demikian itu, dalam praktek dewasa ini masih

dianut oleh segolongan pemimpin terlebih-lebih mereka yang belum menyadari betapa

peranan pengembangan pegawai itu sebagai salah satu cara terbaik untuk merealisir tujuan

organisasi yang dipimpinnya.

Untuk bagian yang lebih besar, para pemimpin dewasa ini telah menyadari bahwa

merupakan tugas mereka untuk mengembangkan bawahannya. Jadi dengan demikian jelaslah

perkembangan seorang pegawai dalam suatu organisasi banyak ditentukan oleh pimpinan

atau atasan. Bahkan pengembangan sumber daya manusia merupakan keharusan mutlak,

seperti yang dikemukakan oleh Siagian (1993) bahwa baik untuk menghadapi tuntutan tugas

sekarang maupun dan terutama untuk menjawab tantangan masa depan, pengembangan

sumber daya manusia merupakan keharusan mutlak.

Page 27: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

27

Permasalahan-permasalahan Yang Di Hadapi Dalam Pengembangan SDM

Di dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pasti akan terdapat permasalahan-

permasalahan yang dapat mengganggu ataupun menghambat upaya pengembangan SDM

tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya :

1. Kesehatan

Sarana kesehatan

Sarana kesehatan merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam upaya

pengembangan SDM. Jika sarana kesehatan saja belum dapat terpenuhi semisal di

daerah tertentu dan terpencil sering terlihat kondisi dari tempat tinggal yang kotor dan

kumuh, dengan keadaan tempat yang seperti itu pasti terdapat bibit penyakit yang

dapat mengganggu kesehatan orang yang tinggal disekitarnya. Dengan demikian jika

didaerah tersebut jika akan dilakukan pengembangan SDM demi kemajuan daerah

tersebut sendiri akan terganggu atau terhambat karena dimungkinkan kesehatan dari

penduduk sekitar saja sulit ditemui.

Daya Kesehatan

Daya kesehatan juga merupakan bagian penting dalam upaya pengembangan sumber

daya manusia. Dengan adanya daya tubuh yang sehat maka seseorang tidak aan

dengan mudah terkena penyakit. Daya tahan tubuh yang sehat akan terpenuhi jika

kebutuhan tubuh terpenuhi, maka dalam hal ini kita juga harus menjaga kesehatan

dengan makan makanan yang bergizi agar kebutuhan tubuh selalu terpenuhi sehingga

daya tahan tubuh juga akan terus terjaga.

2. Pendidikan

Kwalitas pendidikan masih rendah

Mungkin disini yang dimaksud kualitas pendidikan yang rendah karena penyampaian

dari pengajar dalam menyampaikan materi kurang dapat dipahami. Tetapi selain dari

hal itu minat dari peserta didik juga masih rendah dalam upaya ini. Dengan minat

yang rendah tentunya pengembangan SDM juga akan terhambat karena kebanyakan

Page 28: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

28

belum minat untuk melakukannya. Sehingga minat juga merupakan hal yang penting

dalam upaya ini.

Sarana pendidikan atau fasilitas pendidikan

Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadahi maka upaya pengembangan

sumber daya manusia juga akan mudah tercapai.semisal dalam upaya peningkatan

SDM di bidang teknologi, jika dalam proses pengembangan tidak terdapat sarana dan

prasarana dan hanya mengandalkan teori saja maka proses juga akan sedikit

mengalami kesulitan dalam arti proses tersebut akan lebih mudah dipahami jika

dilakukan praktek langsung.

Sumber daya manusia mempunyai hubungan erat dengan suatu perusahaan atau organisasi.

Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional pengembangan dari

perusahaan atau organisasi akan bisa terpenuhi. Tidak hanya itu dengan adanya SDM yang

berkualitas organisasi tersebut juga akan mudah dalam mencapai tujuannya. Dengan adanya

hubungan antara SDM dengan perusahaan atau organisasi pasti ada seleksi tersendiri jika

perusahaa atau organisasi tersebut akan mencari anggota baru untuk melanjutkan usaha atau

mencapai tujuannya.

Pengertian Seleksi

Seleksi maksudnya pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia. Seleksi pada dasarnya

bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi

yang sesuai dengan deskrifsi pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan

organisasi/perusahaan.

Tujuan seleksi adalah mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku suatu

jabatan tertentu. Mengarah pada tujuan seleksi yang demikian itu, setiap organisasi yang

bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan

menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif.

 

Page 29: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

29

2.         Faktor Yang Harus Diperhatikan dalam Seleksi

1.   Penawaran tenaga kerja

    Semakin bayak yang seleksi semakin baik bagi organisasi yang dipilih yang memenuhi

persyaratan yang ditentukan.

2. Etika

     Perekrut, pemegang teguh norma, disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran  yang tidak

tergoyahkan, integritas karakter, serta objektivitas berdasarkan kretiria yang rasional.

3. Internal organisasi

     Besar kecilnya anggaran, menentukan jumlah yang harus direkrut.

 4. Kesamaan Kesempatan

     ada yang dikriminatif, kadang karena warna kulit, daerah asal, latar belakang sosial.

Dengan kata lain ada pok minoritas dengan  keterbatasan-keterbatasan.

 

3.   Langkah-langkah dalam Proses Seleksi

1. Terima surat lamaran

2. Ujian

3. Wawancara

4. Chee latar belakang dan surat referensi

5. Evaluasi kesehatan

6. Wawancara kedua dengan atasan langsung

7. Keputusan atas lamaran

Proses seleksi

1. Test Psiko/kepribadian

2. Test pengetahuan

3. Test pelaksanaan pekerjaan.

Page 30: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

30

4.         Dasar Kebijakan

Pada dasarnya proses seleksi dimulai setelak kumpulan para pelamar yang memenuhi syarat

diperoleh melalui suatu penarikan atau seleksi. Proses seleksi ini merupakan serangkaian

langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan pelamar diterima atau tidak diterima.

Pada umumnya untuk penarikan dan seleksi ini, organisasi bergabung sebagai employment

function dan depertemen personalia. Suatu analisis pekerjaan, perencanaan SDM dan

perbaikan dilakukan untuk keperluan membantu seleksi personalia. Dengan demikian,

pelaksanaan proses seleksi harus dilaksanakan dengan cara sebaik-baiknya dan sesuai

rencana. Hal ini tidak lain merupakan dasar kebijaksanaan yang harus kita pegang dalam

proses seleksi.

5.         Pendekatan dalam Proses Seleksi

Proses seleksi menurut beberapa ahli dianggap sebagai proses penyewaan tenaga ahli (the

hiring process). Mereka menganggap hiring dan selection merupakan konsep ketenagakerjaan

yang “interchangeable” (dapat saling ditukar istilahnya). Dalam proses seleksi, akan terjadi di

antara “menyewa” (bagi pelamar tenaga kerja yang lolos seleksi) dengan “tidak jadi

menyewa” (bagi pelamar yang tidak memenuhi syarat), maka mereka lebih menyukai “proses

seleksi” dari pada “proses penyewaan” tenaga kerja.

Dalam proses seleksi ada dua pendekatan diantaranya:

a.   Pendekatan succesive hurdles

sebagian besar proses seleksi yang berjalan sampai saat ini berdasarkan konsep succesive

hurdles. Itu berarti bahwa untuk berhasilnya pelamar tenaga kerja diterima dalam suatu

organisasi, mereka harus lulus dari berbagai persyaratan yang telah ditentukan secara

bertahap. Mulai dari mengisi blanko lamaran, tes-tes, wawancara, mengecek seluruh latar

belakang pribadi pelamar, dan pemeriksaan medis maupun pemeriksaan relevant lainnya, dll.

b.   Pendekatan compensantory

Page 31: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

31

pendekatan yang lain, yang rupanya kurang biasa dipergunakan, didasarkan pada

beranggapan bahwa kekurangan pada satu faktor disatu pihak sebenarnya dapat “ditutupi”

oleh faktor seleksi lainnya yang cukup baik dipihak lain.

6.         Kualifikasi yang Menjadi Dasar Seleksi

Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan sifat-sifat, watak, dan

kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan lengkap. Beberapa kualifikasi berikut ini

menjadi dasar dalam proses seleksi..

 a. Keahlian

Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses seleksi, kecuali

bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian. Penggolongan keahlian dapat dikemukakan

sebagai berikut:

1. Technical skill,

Yaitu keahlian teknik yang harus dimiliki para pegawai pelaksana.

2.   Human skill,

Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin beberapa   orang

bawahan.

 3.   Conceptual skill,

Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan     puncak

pimpinan sebagai figure yang mampu mengkoordinasi berbagai aktivitas   untuk mencapai

tujuan organisasi.

b. Pengalaman

Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar cukup penting artinya dalam

suatu proses seleksi. Suatu organisasi/perusahaan cenderung akan memilih pelamar yang

berpengalaman dari pada yang tidak berpengalaman karena dipandang lebih mampu

melaksanakan tugasnya. Selain itu, kemampuan intelegensi juga menjadi dasar pertimbangan

Page 32: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

32

selanjutnya sebab orang yang memiliki intelegensi yang baik biasanya orang yang memiliki

kecerdasan yang cukup baik. Faktor pengalaman saja tidak cukup untuk menentukan

kamampuan seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik.

c. Usia

Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukan pada masalah usia para pelamar. Usia muda

dan usia lanjut tidak menjamin diterima tidaknya seseorang pelamar. Mereka memiliki usia

lanjut tenaga fiisknya relatif terbatas meskipun banyak pengalaman. Mereka yang berusia

muda mungkin saja memiliki vitalitas yang cukup baik. Tetapi rasa tanggung jawabnya relatif

kurang dibandingkan dengan usia dewasa.  Oleh karena itu, yang terbaik pelamar yang

berusia sedang atau sekira usia 30 tahun.

d.   Jenis kelamin

Jenis kelamin memang sering pula diperhatikan, terlebih-lebih untuk jabatan tertentu.

Jabatan-jabatan memang dikhususkan untuk pria, ada juga yang khusus untuk wanita. Tetapi

banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis kelamin tersebut.

e. Pendidikan

Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendiidkan dan pelatihan sebelumnya, yang

akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan kemungkinan penempatanya dalam organisasi

bila pelamar yang bersangkutan diterima. Tanpa adanya latar belakang pendidikan tersebut

maka proses pemilihan atau seleksi akan menjadi sulit.

f. Kondisi fisik

Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan penting dalam proses seleksi.

Bagaimana pun juga suatu organisasi secara optimal akan senantiasa ingin memperoleh

tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani kemudian memiliki postur tubuh yang cukup baik

terutama untuk jabatan-jabatan tertentu.

g. Tampang

Page 33: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

33

Menurut Drs. Manullang, dalam jabatan-jabatan tertentu, tampang juga merupakan salah satu

kualifikasi yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

Misalnya, tugas sebagai pramugari, pelayan toko, dll.

h.  Bakat

Bakat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut juga pemegang kunci sukses

dalam proses seleksi. Bakat ini dapat tampak pada tes-tes, baik fisik maupun psikolog. Dari

tes-tes tersebut dapat diketahui bakat yang tersembunyi, yang suatu saat dapat dikembangkan.

i. Temperamen

Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak dipengaruhi oleh pendidikan,

namun berhubungan langsung dengan ‘emosi’ seseorang. Menurut Drs. Manullang,

temperamen adalah sifat yang mempunyai dasar bersumber pada faktor-faktor dalam jasmani

bagian dalam, yang di timbulkan oleh proses-proses biokima. Temperamen seseorang itu

bermacam-macam, ada yang periang, tenang dan tentram, bersemangat, pemarah , pemurung,

pesimis, dll. Hal ini menentukan sukses tidaknya seleksi atau tempat yang cocok bagi

seseorang pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.

J. Karakter

Karakter berbeda dengan tempramen meskipun ada hubungan yang erat antara keduanya.

Temperamen adalah faktor ’endogen’, sedangkan karakter adalah faktor ’exogen’. Suatu

karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat

diubah.

7. Cara Mengadakan Seleksi

Ada beberapa cara seleksi dalam mengadakan pemilihan tersebut menurut Drs.Manullang

yaitu sebagai berikut.

a. Seleksi ilmiah

Adalah cara seleksi yang berdasarkan pada data yang diperoleh dari job specification

sehingga dengan demikian persyaratan-persyaratan yang ditentukan harus dapat dipenuhi

Page 34: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

34

oleh calon karyawan, agar benar-benar sesuai dengan keinginan organisasi. Data bersifat non

ilmiah yang masih dipertimbangkan dalam proses seleksi ilmiah, yaitu:

1. Surat lamaran,

2. Ijazah sekolah dan daftar nilai,

3. Surat keterangan pekerjaan atau pengalaman,

4. Wawancara langsung, dan

5. Referensi/rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya.

b. Seleksi non ilmiah

Cara kedua ini, pada umumnya banyak digunakan di negara-negara berkembang, seperti di

negara kita sendiri. Cara non ilmiah ini, di samping didasarkan pada kelima data di atas

sering ditambah dengan faktor-faktor lain, seperti:

1. Bentuk tulisan dalam lamaran,

2. Cara berbicara dalam wawancara, dan

3. Tampang atau penampilan.

8.         Teknik Seleksi

a. Teknik seleksi menggunakan interview

Interview atau wawancara lazim digunakan dalam proses  seleksi calon pegawai atau

karyawan. Interview atau wawancara bagaimana pun juga memiliki kelemahan, antara lain

menurut Drs.Manullang adalah sebagai berikut.

1. Subyektivitas pewawancara,

2. Cara mengajukan pertanyaan,

3. Pengaruh halo.

Terdapat suatu gagasan untuk melenyapkan kelemahan-kelemahan tersebut, seperti yang

dikemukakan oleh Mc Merry anatara lain:

1. Orang yang bertugas menginterview bekerja atas dasar kualifikasi definitif.

2. Orang yang bertugas menginterview mengetahui pertanyaan yang diajukannya kepada

pelamar dan telah disusun terlebih dahulu dengan kata-kata yang mudah dimengerti.

Page 35: SDM Anwar Dwi Murwanto 12504244002

35

3. Orang yang bertugas menginterview telah mendapat pelatihan dalam teknik

menginterview.

4. Orang yang bertugas menginterview sudah mendapatkan data-data mengenai diri

pelamar terlebih dahulu, baik melalui telepon maupun dari laporan-laporan tertentu.

 

 

b.   Teknik seleksi menggunakan assessment center

Merupakan suatu proses penilaian (rating) yang dinilai sophiscated, yang isinya diarahkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat meminimalisasikan timbulnya penyimpangan/bias yang

sangat mungkin terjadi. Sehingga dapat dipastikan kandidat tenaga kerja yang terlibat dalam

proses penilaian tersebut memperoleh suatu kesempatan yang sama untuk memunculkan

potensi.

Program assessment center yang didasarkan pada pendekatan multiple merupakan

pendekatan yang fleksibel, dalam arti bias diterapkan pada beberapa organisasi tergantung

pada kebutuhannya.

KESIMPULAN

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus

dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah

satu fungsi dalam perusahaan. Perkembangan terbaru SDM tidak hanya dipandang sebagai

sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi.

Maka dari itu suatu institut atau organisasi akan selalu mengutamaan Sumber Daya

Manusianya agar institut atau organisasi tersebut akan terus terjaga perkembangan dan

kemajuannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju maka Sumber Daya

Manusianya juga diusahakan ikut maju dan berembang maka dari itu perlu dilakukan upaya

untuk mengembangkan sumber daya manusia tersebut.