Top Banner
Supply Chain Management “Coca-Cola” Dosen : Ronny Setiawan, ST.,MM. Nama kelompok : Natasha Callista 31412297 Jessica Devi 31412298 Gabriele 31412299 Sanda Sule 31412301 Siane Panther 31412308 Universitas Kristen Petra
22

SCM - Coca Cola fix (1)

Feb 10, 2016

Download

Documents

supply chain management
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SCM - Coca Cola fix (1)

Supply Chain Management

“Coca-Cola”

Dosen : Ronny Setiawan, ST.,MM.

Nama kelompok :

Natasha Callista 31412297

Jessica Devi 31412298

Gabriele 31412299

Sanda Sule 31412301

Siane Panther 31412308

Universitas Kristen Petra

Surabaya

Page 2: SCM - Coca Cola fix (1)

Coca-Cola Indonesia

Sejarah singkat

PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam operasional dan

distribusi minuman berkarbonasi (Coca-Cola). Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan bagian

dari Coca-Cola Company yang telah tersebar luar di lebih dari 200 negara. Coca-Cola yang

terbuat dari campuran karbon dioksida dan air tersebut masuk ke Indonesia sekitar tahun 1927

yang dibawa dan diperkenalkan oleh perusahaan Hinda Belanda. PT Coca-Cola Amatil atau

Allied Manufacturing and Trading Industries Limited ini telah memiliki lebih dari 700 ribu

pelanggan tetap diseluruh wilayah itu. Dalam rangka memperlancar usahanya perusahaan

manufaktur ini membentuk PT Coca-Cola Amatil Bottling Indonesia. Melalui unit usahanya

tersebut PT CCAI memiliki 10 pabrik pembotolan (bottling) yang ada diseluruh Indonesia. 

Perusahaan Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi dan mendistribusikan produk

Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca-Cola

Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan

(joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha

independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor

terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha

Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat

perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di

Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan

pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.

Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah

kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen

di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola

Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai

bergabung menjadi satu.

Page 3: SCM - Coca Cola fix (1)

Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut

bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling

Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami

didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh

Indonesia. Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia

diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh

Indonesia. Walaupun kebijakan dan pengembangan produksi diarahkan oleh National Office

yang berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik memiliki manajemen yang memiliki

pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi dan mengelola berbagai aspek

teknis dan pengawasan mutu.

Semua pabrik diwajibkan mematuhi berbagai ketentuan internasional dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan

mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Selama ini pabrik-pabrik Coca-Cola

Bottling di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas

pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di

berbagai lokasi lain di dunia.

Visi dan Misi :

Visi Perusahaan adalah “Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia

Tenggara”.

Misi Perusahaan adalah “Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita

dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari.”

Agar dapat memenuhi visi dan misi, cara kerja dan cara Coca-cola berhubungan dengan

semua pihak yang memiliki kepentingan atas perusahaan mulai dari konsumen dan pelanggan

hingga ke pemasok, terhadap pemerintah dan Coca-cola sendiri harus dibangun atas dasar nilai-

nilai yang kuat. Bertumpu pada dasar kejujuran dan integritas, nilai-nilai inti Coca-Cola adalah:

Nilai-nilai Perusahaan

Page 4: SCM - Coca Cola fix (1)

Sumber Daya Manusia: Mengembangkan Sumber Daya Manusia, menghargai

prestasi serta menikmati apa yang dilakukan.

Pelanggan: Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri.

Semangat: Semangat untuk bertindak, bertanggung jawab dan sukses.

Inovasi : Selalu mencari cara yang lebih baik.

Keunggulan : Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik.

Warganegara yang baik : Melakukan hal yang benar dari Perusahaan, masyarakat

dan sesama. Perusahaan diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan

dengan selalu mempertahankan standar dalam berperilaku.

Page 5: SCM - Coca Cola fix (1)

I. Supply Chain Product Coca-Cola

Supply chain produk Coca-cola di mulai dari penyediaan bahan baku sesuai

dengan kebutuhan serta kemasan minuman baik dari botol kaca, botol plastik hingga

kaleng oleh perusahaan kemudian di proses di pabrik dari proses pembuatan minumannya

hingga pada pengemasan minuman tersebut. Setelah produk jadi telah siap, maka

perusahaan akan mendistribusikannya kepada berbagai pusat penjualan, pengecer, hotel,

cafe yang ada dan ke berbagai mesin pendingin Coca-cola.

II. Tempat PT. Coca Cola Memperoleh Bahan Baku

PT. Coca-Cola Indonesia merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company yang

menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan

menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh pabrik. Ada beberapa bahan baku

produk yang harus impor seperti bahan baku konsentrat dan juga gula rafinasi. Hal itu

dikarenakan di Indonesia tidak mampu menyediakan bahan baik secara kualitas, kuantitas

dan kontinuitas. Namun ada beberapa bahan yang bisa diproduksi di Indonesia seperti

botol plastic, botol kaleng, dan botol kaca yang diproduksi pada PT. Coca-Cola Bottling

Indonesia ( CCBI ). CCBI hanya memproduksi minuman dalam kemasan botol.

Page 6: SCM - Coca Cola fix (1)

Berikut adalah tempat perolehan bahan baku :

a. Air

Bahan baku air dapat diperoleh dengan mudah oleh PT. CCBI karena letak pabrik

PT. Coca Cola yang selalu berada dekat dengan pegunungan sehingga bahan baku ini

mudah didapat dari sumur tanah yang di bor (deep well).

b. Gula Murni

Bahan dasar pembuatan sirup adalah gula dan konsentrat. Gula sebagai pemberi rasa

manis dan konsentrat sebagai penentu rasa minuman. Gula diperoleh dari luar negeri dan

dalam negeri yaitu dari Denmark, Inggris dan Lampung. Supplier (pemasok gula) yang

masih aktif adalah PT. AJM (Arindo Jaya Mandiri), manufacture dari Danisco Denmark.

Pada pengolahan sirup, gula yang digunakan memiliki kualitas yang baik dan murni. Hal

ini bisa dilihat secara visual bahwa kristal gula berwarna putih bersih. Sebelum gula

diterima, selalu dilakukan pemeriksaan dahulu apakah sesuai standart. Standart yang

digunakan meliputi kondisi kemasan pada gula (baik dan utuh), kenampakan (kristal

putih/granular), kekeruhan, bebas dari rasa dan bau asing, warna max 35 RBU/Range

Base Unit. Gula akan dibeli jika sesuai dengan standart dan kemudian disimpan dalam

gudang yang disusun dalam palet (1 palet = 25 sak).

c. Konsentrat

Proses pembuatan konsentrat dilakukan di Coca Cola Indonesia (CCI) Cilangkap,

bahan baku dibuat di Atlanta dan disimpan dalam gudang dengan suhu rendah (< 5 C).

Konsentrat merupakan bahan pemberi rasa, aroma, bau, pewarna, dan pengawet pada

minuman ringan. Konsentrat berbentuk serbuk/powder (untuk pengawet), liquid (untuk

pewarna dan aroma. Konsentrat yang digunakan dibedakan menjadi 3 macam yaitu : Part

I berupa bubuk yang memberikan warna dan pengawet (Part IA, IB dan IC), Part II

berupa liquid untuk aroma/flavour (Part IIA dan IIB), Part III yaitu teh kering berupa teh

hijau dan teh hitam.

Page 7: SCM - Coca Cola fix (1)

III. Proses Merubah Raw Material menjadi Barang jadi pada PT.Coca-

Cola.Tempat merubah bahan baku menjadi barang jadi yaitu di pabrik dari PT. Coca-

Cola Bottling Indonesia. Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola

Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang

tersebar di seluruh Indonesia. Walaupun kebijakan dan pengembangan produksi

diarahkan oleh National Office yang berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik

memiliki manajemen yang memiliki pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam

memproduksi dan mengelola berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu.

Proses Produksi PT.Coca-Cola

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan

baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan :

1. Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat

sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi

“Coca-Cola” bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.

Page 8: SCM - Coca Cola fix (1)

2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-

benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji

air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.

3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi

memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar

karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.

4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat “Coca-Cola”. Sari rasa untuk

“Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini

tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi,

memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah

pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu

yang amat ketat adalah alas an mengapa “Coca-Cola” dikenal sebagai minuman yang

memiliki kadar soda yang paling sempurna.

5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun

kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir.

Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan

dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol

tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.

6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis.

Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara

otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.

7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton

atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk

mengirimkan produk-produk “Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet)

yang menjual produk-produk “Coca-Cola” di Indonesia.

Page 9: SCM - Coca Cola fix (1)

Coca Cola Bottling

Indonesia

IV. Channel Distribusi PT. Coca-Cola.

Sebagian besar produk-produk Coca-Cola Bottling didistribusikan melalui lebih

dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut

diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan

kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang

lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan Coca-Cola Bottling ditempatkan berderet, maka

akan bisa sepanjang lebih kurang 17 km. Hal inilah yang membuat perusahaan Coca-Cola

Bottling sebagai salah satu perusahaan distribusi terbesar di Indonesia. Diperkirakan

lebih dari 80% produk-produk Coca-Cola Bottling dijual melalui para pengecer dan

grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha usaha kecil, dan

mereka mempekerjakan kurang dari lima karyawan dengan omset penjualan per tahun

kurang dari Rp. 1 milyar. Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh

diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut

dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan berpengalaman

beserta staf mereka. Coca Cola membantu dalam pertumbuhan perekonomian melalui

500.000 pelanggan dan 2500 pemasok yang tercatat dalam rantai pasokan.

Page 10: SCM - Coca Cola fix (1)

PT Coca Cola Amatil menggunakan system Strategic Route Planning (SRP) yang

telah sukses dijalannkan. Strategic Route Planning (SRP) merupakan system yang

memungkinkan perusahaan merumuskan strategi routing secara tepat. Sebagai contoh,

sebuah area dengan jumlah penduduk tertentu dilayani dengan beberapa armada, agar

jalur masing-masing armada dapat lebih efisien dan efektif. Wilayah atau took yang

produknya telah habis bisa dipenetrasi oleh wiraniaga (salesman) CCAI terdekat. Semua

itu dapat diketahui melalui system SRP yang serba terkomputerisasi. Secara sederhana

SRP merupakan system aplikasi yang bisa memproses digital mapping distribusi produk-

produk Coca-cola.

Untuk memasok ke toko, perusahaan Coca-Cola memiliki alur pendistribusian

produknya dari gudang penyalur ke toko. Untuk menjual produk Coca-Cola, toko dapat

menghubungi nomor pelanggan yang tertera di poster, spanduk, maupun website PT

Coca-Cola. Setelah menghubungi dan menyampaikan ketersediaan toko pemilik untuk

dipasok Coca-Cola, truk pengirim produk Coca-Cola akan mengirim produk dan lemari

pendingin (jika memungkinkan) ke toko yang menghubungi. Terdapat lebih dari 1200

truk pengirim berasal dari sekitar 100 pusat distribusi di nusantara.

Setiap periode tertentu, truk Coca-Cola akan datang ke toko pemasok untuk

pengecekan persediaan produk Coca-Cola di toko. Pegawai PT Coca-Cola akan mengisi

produk di lemari pendingin dan mendata jumlah penjualan saat itu. Code di badan lemari

pendingin di pindai, bertujuan sebagai penanda bahwa toko tersebut sudah dikunjungi.

Jika ada produk baru dari PT Coca-Cola, produk tersebut akan ditawarkan pada toko saat

truk datang ke toko. Hal yang sama juga dilakukan pada toko pemasok produk Coca-Cola

yang lain.

Perusahaan coca cola menggunakan system jual putus, tidak menggunakan sistem

konsinasi atau barang yang tidak laku dikembalikan ke perusahaan karena best before

kecuali barang yang cacat atau rusak perusahaan mau menerima pengembalian produk

tersebut. Dengan adanya sistem tersebut perusahaan memberikan training kepada toko-

toko kapan toko itu harus membeli produk banyak ketika lebaran, hari libur nasional, atau

hari-hari besar lainnya dan membeli produk dengan jumlah sedikit ketika hari biasa.

Perusahaan juga menginvestsikan lemari pendingin ke toko-toko karena apabila produk

Page 11: SCM - Coca Cola fix (1)

yang berkarbonasi itu akan tahan lebih lama karbonasinya apabila ditaruh di dalam lemari

es.

V. Customer dan Supplier Relationship PT. Coca-Cola.

Yang dilakukan perusahaan agar image produknya bagus di masyarakat yaitu

dengan cara menjaga kualitas produk dan menjalin hubungan dengan outlet, seperti

pelatihan outlet agar tokonya tetap eksis dan dapat menjual produk dari coca cola dengan

tepat waktu. Selain itu Coca Cola juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka

menjual produk-produk Coca-Cola. Kebijakan penjualan dan distribusi secara

menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan

kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal

dan berpengalaman beserta staf mereka.

Selain itu untuk membangun hubungan dengan pelanggan dengan cara

menggabungkan saluran hotline yang diproses dengan system TI yaitu dengan system

SRP. Mengembangkan  dan memadukan aplikasi SRP Coca Cola Amatil dengan media

untuk konsolidasi semua masukan, komplain, dan saran produk.

Perusahaan menghargai kemitraannya dengan para pelanggan, pemasok dan

konsumennya. Perusahaan berusahan memperlakukan para mitra ini dengan cara yang

sama yang diinginkan mereka dalam memperlakukan perusahaan. Selalu hadapi

pelanggan, pemasok, dan konsumen dengan adil, perlakukan mereka dengan jujur dan

dengan hormat. Beberapa adalah pedoman cara Coca Cola mengusahakan hubungan

dengan pemasok dan pelanggannya:

Jangan melakukan praktik yang tidak adil, menipu, atau menyesatkan.

Selalu sampaikan produk Perusahaan dengan cara yang jujur dan berterus terang.

Jangan menawarkan, menjanjikan, atau memberikan apa pun kepada pelanggan atau

pemasok dengan imbalan mendapatkan keuntungan yang tidak semestinya bagi

Perusahaan.

Page 12: SCM - Coca Cola fix (1)

VI. Cara mendapatkan masukan dari end user pada PT. Coca-Coca

Indonesia

National Contact Centre sebagai Layanan Pelanggan yang dimiliki oleh Coca-

Cola Amatil Indonesia sejak tahun 2005 adalah bentuk komitmen untuk memberikan

kemudahan akses bagi pelanggan, konsumen maupun masyarakat yang ingin berinteraksi

dan membutuhkan layanan dari CCAI. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas dan handal, proses serta sistem dan teknologi yang terintegrasi, Coca-cola

siap membantu. Tim sales Coca-cola yang sangat besar tak hanya menjual produk-produk

kepada para pelanggan tetapi juga memberikan tips dalam menempatkan produk Coca-

Cola. Sales supervisor juga teratur mengunjungi para pelanggan, memberikan bimbingan,

serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

VII. Sruktur logistic yang dipakai1. Pergudangan Produk

Proses logistik dalam saluran distribusi dapat menggunakan berbagai fasilitas

perusahaan dan para spesialis perantara. Fasilitas didefinisikan sebagai suatu satuan

organisasional yang terlibat dalam penyelenggaraan seluruh atau sebagian proses

logistik. Spesialis perantara adalah perusahaan yang dijalankan untuk mencari laba.

Sebuah gudang distribusi atau sebuah truk yang dikelola perusahaan merupakan fasilitas

logistik, tetapi keduanya mungkin merupakan spesialis perantara yaitu jika gudang itu

merupakan gudang umum dan truknya dioperasikan oleh sebuah perusahaan

pengangkutan umum. Kombinasi yang tetap dari fasilitas perusahaan dengan spesialis

perantara perlu dipilih untuk mencapai tujuan dengan total biaya yang paling rendah.

Logistik dapat pula didefinisikan sebagai proses perencanaan, implementasi, dan

pengendalian secara efisien, aliran biaya yang efektif dan penyimpanan barang mentah,

inventori barang dalam proses, barang jadi dan informasi terkait dari titik asal ke titik

konsumsi untuk tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Ada lima yaitu : komponen

yang bergabung untuk membentuk system logistic, yaitu : struktur lokasi fasilitas,

transportasi, persedian (inventori), komunikasi, dan penangan (handling) dan

penyimpanan (storage)

Page 13: SCM - Coca Cola fix (1)

2. Moda Transportasi produk

Ada beberapa cara utama transportasi yang digunakan oleh PT.Coca-Cola Bottling

Indonesia. Cara utama transportasi tersebut adalah kareta api, jalan raya, jalur air, saluran

pipa dan penerbangan. Masing masing alat transportasi sendiri, atau mengadakan

perjanjian dengan spesialis transport.

1) Kereta Api

Alat transportasi ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut barang bertonase

yang sangat besar, karena spesifikasi kareta api tersebut. Akan tetapi alat transportasi ini

memerlukan biaya tetap yang cukup tinggi dan biaya peralatan rutin yang cukup tinggi

pula, serta pengeluaran biaya lain untuk hak pemakaian jalan, peralatan langsir dan

penggunaan stasiun.

2) Jalan Raya

Jalan raya sebagai alat transportasi bisa dikatakan lebih maju dibandingkan dengan

alat transportasi yang lainnya, karena alat transportasi dengan jalan raya selalu bias

dilalui oleh kendaraan bermotor. Disisi lain kendaraan bermotor memiliki fleksibelitas

yang cukup tinggi karena dapat dioperasikan di atas semua jenis jalan raya.

3) Transportasi melalui jalan air

Secara garis besar pengangkutan melalui jalan air dibedakan menjadi dua yaitu

pengangkutan laut dan pengangkutan melalui air di daratan. Keuntungan utama alat

transportasi melalui air adalah kemampuannya untuk membawa barang dalam jumlah

sangat besar. Perahu diesel mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi pula dibandingkan

dengan alat transportasi lainnya.

4) Transportasi melalui udara .

Alat transportasi yang terbaru adalah pengangkutan lewat udara, daya tarik

pengangkutan udara ini adalah kecepatannya. Walaupun pengangkutan udara ini

membutuhkan pengangkutan darat sebelum dan sesudahnya, akan tetapi kecepatan

pelayanan di antara dua tempat yang cukup jauh dapat menurunkan biaya logistic

Page 14: SCM - Coca Cola fix (1)

keseluruhannya dengan margin yang cukup besar untuk mengimbangi biaya

pengangkutan udara yang cukup tinggi.

VIII. System Insentif PT. Coca-Cola

Sistem insentif yang dilakukan PT. Coca-Cola yaitu mengadakan penghargaan

Supplier of the Year. CCAI memberikan delapan kategori penghargaan Supplier of the

Year Awards:

1. Kemasan dan Bahan

2. Transportasi dan Logistik

3. Pelayanan Bisnis

4. Teknologi Informasi dan Telekomunikasi

5. Pabrik dan Alat

6. Peralatan Perdagangan;

7. Account Manager of the Year

8. “Overall Supplier of the Year”.

Supplier of the Year ini adalah salah satu program yang digunakan CCAI untuk

mendukung setiap pemasok dan membantu mereka menghasilkan solusi praktis terbaik

untuk meningkatkan keunggulan servis dan kinerja operasional.

Terhadap karyawannya, Coca Cola menerapkan sistem insentif berupa

kepemilikan saham. Orang-orang tertentu di CCAI berhak untuk memperoleh saham

Coca Cola Amatil Australia sebagai bentuk insentif jangka panjang bagi karyawan untuk

setia bersama perusahaan. Pemberian ini sesuai dengan ketentuan Bapepam untuk

memberikan 5% sahamnya kepada karyawan.

IX. Cara menempatkan Informasi dan teknologi terkini pada PT.Coca-ColaPerusahaan mengupdate teknologi dan informasi terkini dengan ruang sistem

informasi untuk memudahkan sales marketing yang bekerja di lapangan di seluruh

Indonesia. Sales tersebut turun ke toko-toko sehingga dapat mengetahui langsung

Page 15: SCM - Coca Cola fix (1)

permintaan pasar. Jadi perusahaan itu hanya memproduksi produk sesuai permintaan

permintaan bukan memproduksi berdasarkan kemampuan alat produksi supaya tidak

terjadi penumpukan produk karena apabila terjadi penumpukan produk maka perusahaan

akan mengalami kerugian yang sangat besar.

Dalam memasarkan produknya pun, Coca-Cola menggunakan teknologi yang ada

masa kini. Strategi pemasaran dari Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri yang unik

dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai denga event yang sedang

berlangsung, baik melalui konser music, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah

kejutan, maupun iklan TV.

Pengembangan pendekatan Manajemen Sistem Informasi (Information

System/IS) yang terarah pada organisasi di perusahaan Coca-Cola merupakan bentuk

pengaruh evolusi teknologi terhadap dunia usaha dewasa ini. Salah satu manfaat

terpenting dari investasi CCBI pada teknologi sistem informasi selama lima tahun

terakhir adalah dengan meningkatkan kemampuan karyawan di seluruh level organisasi

perusahaan Coca Cola.

Departemen Informasi Sistem akan melanjutkan kemitraannya dengan pimpinan

dari setiap lini bisnis internal, serta ikut membantu proses evolusi guna meningkatkan

kualitas investasi sistem informasi di perusahaan Coca Cola, dan pada akhirnya untuk

meningkatkan layanan terhadap pelanggan.