Top Banner
SATUAN PEMBELAJARAN (SP) Satuan Pendidikan : SMA YPPK Taruna Dharma Mata pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/II Materi Pelajaran : Larutan Penyangga Alokasi Waktu : 24 x 15 menit Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup Indikator : Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui perhitungan Menghitung pH atau pOH larutan penyangga Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup 1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat : Pertemuan 1 : Menjelaskan Pengertian Larutan Penyangga Pertemuan 2 : Mengelompokkan Jenis Larutan Penyangga Pertemuan 3 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Asam Lemah dan Basa Konjugasinya Pertemuan 4 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Asam Lemah dengan Basa Kuat Pertemuan 5 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Basa Lemah dengan Garamnya Pertemuan 6 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat Pertemuan 7 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Asam Pertemuan 8 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Basa Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 1
74

Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Feb 18, 2015

Download

Documents

Richardo Taluk

Kimia SMA
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

SATUAN PEMBELAJARAN

(SP)

Satuan Pendidikan : SMA YPPK Taruna Dharma

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Materi Pelajaran : Larutan Penyangga

Alokasi Waktu : 24 x 15 menit

Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

Kompetensi Dasar :Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan

penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Indikator : Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui perhitungan

Menghitung pH atau pOH larutan penyangga

Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau

sedikit basa atau dengan pengenceran

Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat :

Pertemuan 1 : Menjelaskan Pengertian Larutan Penyangga

Pertemuan 2 : Mengelompokkan Jenis Larutan Penyangga

Pertemuan 3 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Asam Lemah dan Basa

Konjugasinya

Pertemuan 4 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Asam Lemah dengan Basa Kuat

Pertemuan 5 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Basa Lemah dengan

Garamnya

Pertemuan 6 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat

Pertemuan 7 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Asam

Pertemuan 8 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Basa

Pertemuan 9 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan

Asam

Pertemuan 10 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan Basa

Pertemuan 11 : Menghitung pH Larutan Penyangga Asam

Pertemuan 12 : Menghitung pH Larutan Penyangga Asam

Pertemuan 13 : Menghitung pH Larutan Penyangga Basa

Pertemuan 14 : Menghitung pH Larutan Penyangga Basa

Pertemuan 15 : Menjelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga

Pertemuan 16 : Menjelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga

Pertemuan 17 : Menjelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada

Larutan Penyangga

Pertemuan 18 : Menjelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada

Larutan Penyangga

Pertemuan 19 : Menuliskan Larutan Penyangga Dalam Darah

Pertemuan 20 : Menjelaskan Larutan Penyangga Dalam Darah

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 1

Page 2: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 21 : Menuliskan Jenis Larutan Penyangga Dalam Obat-Obatan

Pertemuan 22 : Menuliskan Jenis Larutan Penyangga Dalam Industri

Pertemuan 23 : Menjelaskan Sistem Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel

Pertemuan 24 : Menjelaskan Sistem Penyangga Protein

1.2 METODE PEMBELAJARANMetode pembelajaran yang digunakan adalah :

Pertemuan 1 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 2 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 3 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 4 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 5 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 6 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal

Pertemuan 7 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 8 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 9 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 10 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 11 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 12 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal

Pertemuan 13 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 14 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal

Pertemuan 15 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 16 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal

Pertemuan 17 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 18 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal

Pertemuan 19 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 20 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 21 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 22 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 23 : ceramah dan tanya jawab

Pertemuan 24 : ceramah dan tanya jawab

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 2

Page 3: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

1.3 LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 3

Page 4: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 4

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1.

2.

Kegiatan awal :

a. Membuka pelajaran dengan salam

b. Berdo’a

c. Mengecek kebersihan dan kerapihan kelas

d. Mengecek kehadiran siswa

e. Menginformasikan materi yang akan dipelajari

f. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti :

Pertemuan 1 : a). Memberikan tes awal

b). Menjelaskan tentang pengertian larutan

penyangga

c). Melakukan tanya jawab tentang pengertian larutan

penyangga

d). mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

materi hari ini

e). memberikan tes akhir

Pertemuan 2 : a). Memberikan tes awal

b). Menjelaskan tentang Jenis Larutan

Penyangga

c). melakukan tanya jawab tentang Jenis

Larutan Penyangga

d). mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan materi hari ini

e). Memberikan tes akhir

Pertemuan 3 : a). Memberikan tes awal

b). Menjelaskan tentang Pembuatan Larutan

Penyangga Asam Lemah Dan Basa Konjugasinya

c). Melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah

dijelaskan

d). Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

materi hari ini

e). Memberikan tes akhir

Pertemuan 4 : a). Memberikan tes awal

b). Menjelaskan tentang Pembuatan Larutan

Penyangga Asam Lemah Dengan Basa Kuat

c). Melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah

dijelaskan

d). mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan materi hari ini.

e). Memberikan tes akhir

Pertemuan 5 : a). Memberikan tes awal

b). Menjelaskan tentang Pembuatan Larutan

Penyangga Basa Basa Lemah Dengan Garamnya

c). Melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah

dijelaskan

d). mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan materi hari ini.

e). Memberikan tes akhir

Pertemuan 6 : a). Memberikan tes awal

b). Menjelaskan Pembuatan Larutan

Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat

48 Menit

10 Menit

10 Menit

10 Menit

11 Menit

10 Menit

Page 5: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

1.4 ALAT,BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Alat : Papan tulis, penghapus, dan carta

2. Bahan : Spidol

3. Sumber : a. Unggul Sudarmo. 2007. Kimia SMA kelas XI. Phibeta : Jakarta

b. Michael Purba. 2004. Kimia SMA 2B. Erlangga : Jakarta

c. Sri Sudiono, dkk. 2006. Kimia SMA 2B. Intan Pariwara : Klaten

d. Antuni Wiyarsi, dkk. 2009. Mari Belajar KIMIA XI IPA. bse : Jakarta

1.5 EVALUASI

Pertemuan 1 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 2 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 3 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 4 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 5 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 6 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 7 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 8 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 9 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 5

Page 6: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 10 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 11 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 12 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 13 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 14 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 15 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 16 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 17 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 18 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 19 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 20 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 21 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 22 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 6

Page 7: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 23 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

Pertemuan 24 : a). Jenis tagihan : tugas individu

b). Bentuk instrumen : esai

c). Soal : (terlampir)

1.6 PENILAIAN

Pertemuan 1 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 2 :

- Skor tes awal : No 1 point 1 = 15

No 1 point 2 = 15

- Skor tes akhir : No 1 poin 1 = 10

No 1 point 2 = 10

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 3 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 4 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 5 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 6 :

- Skor tes awal = 25

- Skor tes akhir = 25

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 7 :

- Skor tes awal = 60

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 7

Page 8: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 8 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 9 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 10 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 11 :

- Skor tes awal : No. 1 = 30

No. 2 = 20

- Skor tes akhir : No. 1 = 30

No. 2 = 20

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 12 :

- Skor tes awal = 35

- Skor tes akhir = 35

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 13 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 14 :

- Skor tes awal = 65

- Skor tes akhir = 65

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 15 :

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 8

Page 9: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

- Skor tes awal = 50

- Skor tes akhir = 50

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 16 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 60

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 17 :

- Skor tes awal = 60

- Skor tes akhir = 40

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 18 :

- Skor tes awal = 80

- Skor tes akhir = 80

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 19 :

- Skor tes awal : No 1 = 30

No 2 = 20

- Skor tes akhir : No 1 = 30

No 2 = 20

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 20 :

- Skor tes awal : No 1 = 20

No 2 = 30

- Skor tes akhir : No 1 = 20

No 2 = 30

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 21 :

- Skor tes awal = 10

- Skor tes akhir = 10

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 22 :

- Skor tes awal No.1 point 1 = 15

No. 1 point 2 = 15

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 9

Page 10: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

- Skor tes akhir No.1 point 1 = 15

No. 1 point 2 = 15

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 23 :

- Skor tes awal = 15

- Skor tes akhir = 15

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Pertemuan 24 :

- Skor tes awal = 15

- Skor tes akhir = 15

- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total

x 100

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 10

Jayapura, 2 April 2013

Menyetujui,

Kepala Sekolah,

Asriani, S.Pd

19892601 14 001

Guru Pamong,

Richardus Ngabut, S.Pd

010 014 0530

Page 11: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

1.7 LAMPIRAN

Pertemuan 1

I. Materi Ajar

“LARUTAN PENYANGGA”

Pada pelajaran sebelumnya, kalian telah belajar tentang pH larutan. pH merupakan salah satu

bagian penting dari kehidupan. Perubahan pH pada sistem sering mengakibatkan dampak yang tidak kita

inginkan. Seorang penderita diabetes memiliki terlalu banyak asam organik yang akan mengakibatkan

pH darahnya turun dari pH darah normal, sekitar 7,35-7,45; menjadi kurang dari 7,00. Jika hal ini tidak

segera ditangani, maka akan berdampak buruk bahkan bisa berakibat kematian bagi penderita tersebut.

Pada dasarnya, di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem yang bisa mempertahankan pH

darah terhadap gangguan yang bisa mengubah pH. Sistem ini disebut ppenyangga. Larutan penyangga

atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya apabila ada upaya

untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki dua komponen yaitu asam dan basa.

Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH, sedangkan basa akan berperan jika ada upaya

untuk menurunkan pH.

II. Tes awal

Soal :

1. Jelaskan Pengertian dari Larutan Penyangga !

Jawab :

1. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada

kisarannya apabila ada upaya untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki

dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH,

sedangkan basa akan berperan jika ada upaya untuk menurunkan pH. (skor 60)

III. Tes akhir

Soal :

1. Jelaskan Pengertian dari Larutan Penyangga !

Jawab :

1. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada

kisarannya apabila ada upaya untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki

dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH,

sedangkan basa akan berperan jika ada upaya untuk menurunkan pH. (skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 11

Page 12: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 2

I. Materi Ajar

“JENIS LARUTAN PENYANGGA”

Larutan penyangga dapat dibagi menjadi dua, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.

1. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A–). Larutan

penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7), contoh CH3COOH / CH3COO–.

Persamaan umum reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.

HA (aq) ⇆ H+(aq) + A–(aq)

2. Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+). Larutan penyangga

basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7), contoh NH3 / NH4+. Persamaan umum reaksinya

dapat dituliskan sebagai berikut.

B (aq) + H2O (l) ⇆ BH+ (aq) + OH– (aq)

Basa lemah Asam konjugasi

II. Tes awal

Soal :

1. Sebutkan 2 Jenis LarutanPenyanga!

Jawab :

1. a. Larutan Penyangga Asam (skor 15)

b. Larutan Penyangga Basa (skor 15)

III. Tes akhir

Soal :

1. Sebutkan 2 Jenis LarutanPenyanga!

Jawab :

2. a. Larutan Penyangga Asam (skor 10)

b. Larutan Penyangga Basa (skor 10)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 12

Page 13: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 3

I. Materi Ajar

“Membuat Larutan Penyangga Asam Lemah Dan Basa Konjugasinya”

Larutan Penyangga Asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-). Larutan

seperti itu dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya :

a. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA, garam LA menghasilkan ion A- yang

merupakan basa konjugasi dari asam HA) .

Contoh :

CH3COOH + CH3COONa ( komponen buffernya : CH3COOH dan CH3COO- )

Garam tersebut akan terionisasi menurut reaksi berikut :

CH3COONa(aq) CH3COO–(aq) + Na+(aq)

H2CO3 + NaHCO3 ( komponen buffernya H2CO3 dan HCO3- )

Garam tersebut akan terionisasi menurut reaksi berikut :

NaHCO3(aq) Na+ (aq) + HCO3- (aq)

II. Tes Awal

Soal :

1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Asam CH3COOH / CH3COO– !

Jawab :

1. Asam asetat (CH3COOH) di dalam air akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya).

CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)

Asam Lemah Basa Konjugasi

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Asam CH3COOH / CH3COO– !

Jawab :

1. Asam asetat (CH3COOH) di dalam air akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya).

CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)

Asam Lemah Basa Konjugasi

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 13

Page 14: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 4

I. Materi Ajar

“Membuat Larutan Penyangga Asam Lemah Dengan Basa Kuat”

b. Cara lainnya yaitu dengan Mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam

lemah dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung

basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan.

Contoh :

100 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaOH 0,1 M

Jumlah mol CH3COOH = 100 mL x 0,1 mmol mL-1

= 10 mmol

Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,1 mmol mL-1

= 5 mmol

Reaksi yang terjadi sebagai berikut :

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

Atau dengan reaksi ion :

CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)

(Asam lemah) (Basa konjugasi)

Awal : 10 mmol 5 mmol -

Reaksi : -5 mmol -5 mmol +5 mmol

Akhir : 5 mmol - +5 mmol

Campuran merupakan buffer, karena mengandung CH3COOH (asam lemah) dan CH3COO-

(basa konjugasi dari CH3COOH).

II. Tes awal

Soal :

1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Basa NH3/NH4+ !

Jawab :

1. NH3 akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya) di dalam air. Reaksi yang terjadi :

NH3(aq) + H2O(l) ⇆NH4 +(aq) + OH–(aq)

(skor 60)

III. Tes akhir

Soal :

1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Basa NH3/NH4+ !

Jawab :

1. NH3 akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya) di dalam air. Reaksi yang terjadi :

NH3(aq) + H2O(l) ⇆NH4 +(aq) + OH–(aq)

(skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 14

Page 15: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 5

I. Materi Ajar

“Membuat Larutan Penyangga Basa Basa Lemah Dengan Garamnya”

Menambahkan garam (misal : NH4Cl) ke dalam asam lemah NH3. Garam tersebut akan terionisasi

menurut reaksi :

NH3(aq) + NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)

Komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+

II. Tes Awal

Soal :

1. Tuliskan komponen buffer dari larutan penyangga basa lemah NH3 dengan garamnya NH4Cl !

Jawab :

1. Reaksi ionisasi yang terjadi :

NH3(aq) + NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)

Komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan komponen buffer dari larutan penyangga basa lemah NH3 dengan garamnya NH4Cl !

Jawab :

1. Reaksi ionisasi yang terjadi :

NH3(aq) + NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)

Komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 15

Page 16: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pert e muan 6

I. Materi Ajar

“Membuat Larutan Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat”

Mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat, dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.

Contoh Soal

Soal :

1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH3 0,2 M + 50 mL HCl 0,1 M bersifat penyangga atau tidak.

Jawab :

1. 50 mL NH3 0,2 M (=10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (=5 mmol).

Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+), sedangkan NH3 tersisa 5 mmol dengan

reaksi sbb :

NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)

Atau dengan reaksi ion :

NH3(aq) + H+ NH4+(aq)

Awal 10 mmol 5 mmol -

Reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol

Akhir 5 mmol - 5 mmol

Jadi, campuran merupakan larutan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah)

dan NH4+ (asam konjugasi dari NH3).

Latihan Soal

Soal :

1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH4OH 0,2 M + 50 mL HCl 0,2 M bersifat penyangga atau

tidak.

Jawab :

1. Jumlah mol NH4Cl = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol

Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol

Reaksi yang terjadi :

NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(aq)

Atau dengan reaksi ion :

NH4OH(aq) + H+(aq) NH4+(aq) + H2O(aq)

Awal 10 mmol 10 mmol - -

Reaksi -10 mmol -10 mmol +10 mmol +10 mmol

Akhir - - 10 mmol 10 mmol

Jadi, campuran tidak merupakanlarutan buffer karena NH4OH (basa lemah) tidak

tersisa.

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 16

Page 17: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

II. Tes Awal

Soal :

1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH3 0,2 M + 50 mL HCl 0,1 M bersifat penyangga atau tidak.

Jawab :

1. 50 mL NH3 0,2 M (=10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (=5 mmol).

Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+), sedangkan NH3 tersisa 5 mmol dengan

reaksi sbb :

NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) (Skor 10)

Atau dengan reaksi ion :

NH3(aq) + H+ NH4+(aq)

Awal 10 mmol 5 mmol - Skor 15

Reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol

Akhir 5 mmol - 5 mmol

Jadi, campuran merupakan larutan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah)

dan NH4+ (asam konjugasi dari NH3).

III. Tes Akhir

Soal :

1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH3 0,2 M + 50 mL HCl 0,1 M bersifat penyangga atau tidak.

Jawab :

1. 50 mL NH3 0,2 M (=10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (=5 mmol).

Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+), sedangkan NH3 tersisa 5 mmol dengan

reaksi sbb :

NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) (Skor 10)

Atau dengan reaksi ion :

NH3(aq) + H+ NH4+(aq)

Awal 10 mmol 5 mmol - Skor 15

Reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol

Akhir 5 mmol - 5 mmol

Jadi, campuran merupakan larutan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah)

dan NH4+ (asam konjugasi dari NH3).

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 17

Page 18: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pert e muan 7

I. Materi Ajar

“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Asam”

Contoh :

Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-

Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan :

CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)

Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan akan

bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

Pada Penambahan Asam :

CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)

II. Tes awal

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan asam (H+) pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH

dan CH3COO- ?

Jawab :

1. Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan akan

bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

Pada Penambahan Asam :

CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan asam (H+) pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH

dan CH3COO- ?

Jawab :

1. Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan akan

bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

Pada Penambahan Asam :

CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 18

Page 19: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pert e muan 8

I. Materi Ajar

“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Basa”

Contoh :

Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-

Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan :

CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion

H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi

ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam

(CH3COOH), bukannya ion H+.

Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan CH3COOH membentuk CH3COO- dan air.

Pada Penambahan Basa :

CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(l)

II. Tes Awal

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan

CH3COO- ?

Jawab :

1. Penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukannya ion H+.

Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan CH3COOH membentuk CH3COO- dan air.

Pada Penambahan Basa :

CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(l)

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan

CH3COO- ?

Jawab :

1. Penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukannya ion H+.

Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan CH3COOH membentuk CH3COO- dan air.

Pada Penambahan Basa :

CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(l)

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 19

Page 20: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pert e muan 9 I. Materi Ajar

“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan Asam”

Contoh :

Larutan Penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+

Dalam larutan terdapat kesetimbangan :

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)

Jika kedalam larutan ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam itu akan mengikat ion

OH-.Hal ini menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH - dapat

dipertahankan. Jadi, penambahan asam menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya

ion OH-. Asam yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3 membentuk NH4+.

Pada Penambahan Asam :

NH3(aq) + H+(aq) ⇌ NH4+(aq)

II. Tes Awal

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan asam pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?

Jawab :

1. Penambahan asam menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam

yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3 membentuk NH4+.

Pada Penambahan Asam :

NH3(aq) + H+(aq) ⇌ NH4+(aq)

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan asam pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?

Jawab :

1. Penambahan asam menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam

yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3 membentuk NH4+.

Pada Penambahan Asam :

NH3(aq) + H+(aq) ⇌ NH4+(aq)

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 20

Page 21: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pert e muan 10

I. Materi Ajar

“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan Basa”

Contoh :

Larutan Penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+

Dalam larutan terdapat kesetimbangan :

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga

konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam

(NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.

Pada Penambahan Basa :

NH4+(aq) + OH-(aq) ⇌ NH3(aq) + H2O(l)

II. Tes Awal

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?

Jawab :

1. Penambahan basa menyebabkan kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH -

dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+),

membentuk komponen basa (NH3) dan air.

Pada Penambahan Basa :

NH4+(aq) + OH-(aq) ⇌ NH3(aq) + H2O(l)

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?

Jawab :

1. Penambahan basa menyebabkan kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH -

dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+),

membentuk komponen basa (NH3) dan air.

Pada Penambahan Basa :

NH4+(aq) + OH-(aq) ⇌ NH3(aq) + H2O(l)

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 21

Page 22: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pert e muan 11

I. Materi Ajar

“pH Larutan Penyangga Asam”

Perhatikan larutan penyangga CH3COOH/CH3COO– yang terbuat dari asam lemah CH3COOH dan

garam CH3COONa. Asam lemah CH3COOH akan mengion sebagian menurut persamaan reaksi

kesetimbangan berikut.

CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)

Penambahan garam CH3COONa akan menaikan molaritas basa konjugasi CH3COO–.

CH3COONa(aq) CH3COO–(aq) + Na+(aq)

Kenaikan molaritas CH3COO– hanya menggeser harga tetapan kesetimbangan sedikit sekali, sehingga

dapat dirumuskan :

Ka=[C H 3COOH ]¿¿

Atau dapat dituliskan

¿

Karena pH = –log [H+] dan pKa = –log Ka maka :

−log¿¿

Sehingga

Karena asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO- dalam volume sama, maka kita tidak perlu

menuliskan molaritas asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO- dalam molaritas (mol L–1)

cukup dengan mol saja. Sehingga secara umum, pH larutan penyangga asam CH3COOH / CH3COO–

dapat dirumuskan sebagai berikut.

Dimana

pH = Derajat keasaman larutan penyangga

Ka = Tetapan ionisasi asam

a = Jumlah mol asam lemah

g = Jumlah mol basa konjugasi

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 22

pH=p Ka−log[C H 3COOH ]

¿¿

Page 23: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

II. Tes Awal

Soal :

1. Tuliskan tetapan ionisasi asam (Ka) dan pH larutan dari asam lemah C H 3 COOH .!

2. Tuliskan tetapan pH dari larutan asam lemah C H 3 COOH .!

Jawab :

1. Asam lemah CH3COOH akan mengion sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut :

CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)

Sehingga harga Ka dapat dituliskan sbb :

Ka=[C H 3COOH ] ¿¿ (Skor 30)

2. pH=p Ka−log[C H 3COOH ]

¿¿

(Skor 20)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan tetapan ionisasi asam (Ka) dan pH larutan dari asam lemah C H 3 COOH .!

2. Tuliskan tetapan pH dari larutan asam lemah C H 3 COOH .!

Jawab :

1. Asam lemah CH3COOH akan mengion sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut :

CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)

Sehingga harga Ka dapat dituliskan sbb :

Ka=[C H 3COOH ] ¿¿ (Skor 30)

2. pH=p Ka−log[C H 3COOH ]

¿¿

(Skor 20)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 23

Page 24: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 12

I. Materi Ajar

Contoh Soal

Soal :

1. Berapa pH larutan yang dibuat dari campuran 50 mL CH3COOH 0,5 M dan 50 mL NaCH3COO

0,5 M? Diketahui Ka (CH3COOH) = 1,8 × 10–5.

Jawab :

1. Dalam larutan terdapat CH3COOH, CH3COO–, H+, dan Na+. Reaksi kesetimbangannya :

CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+ (aq)

Konsentrasi CH3COO– lebih dominan dari garam dibandingkan hasil ionisasi asam asetat maka

dalam perhitungan, konsentrasi CH3COO– ditentukan dari garamnya.

Konsentrasi CH3COOH dalam campuran (100 mL) :

[C H 3 COOH ]= 50 mL100 mL

x 0,5 M=0,25 M

Konsentrasi CH3COO– dalam campuran (100 mL) :

¿

Nilai pH larutan dihitung dengan rumus :

pH=p Ka−log[C H 3COOH ]

¿¿

pH=−log (1,8 x10−5)−log0,25 M0,25 M

pH=4,74

Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,74

Latihan Soal

Soal :

1. Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan

CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (Ka CH3COOH = 1,8 × 10–5)

Jawab :

1. 50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaCH3COO 0,1 M

mol CH3COOH = 50 mL × 0,1 mmol/mL = 5 mmol

mol NaCH3COO = 50 mL × 0,1 mmol/mL = 5 mmol

pH=p Ka−log[C H 3 COOH ][NaC H 3 COO ]

pH=−log1,8 x 10−5 – log55

pH=−log1,8 x 10−5

pH=5−log 1,8

pH=4,75

Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,75

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 24

Page 25: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

II. Tes Awal

Soal :

1. Suatu larutan penyangga mengandung CH3COONa 0,4 mol dan CH3COOH 0,25 mol. Jika Ka = 1,8

× 10–5, maka tentukan pH larutan penyangga.

Jawab :

1. Jumlah mol basa konjugasi (CH3COO–) diperoleh dari garam CH3COONa.

CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Mula-mula 0,4 mol - - Skor 15

Reaksi 0,4mol 0,4 mol 0,4 mol

Akhir 0 0,4 mol 0,4 mol

pH larutan penyangga dapat dihitung sbb.

pH=p Ka−log[C H 3COOH ]

¿¿ Skor 10

pH = - log (1,8 x 10-5) – log 0,250,4

pH = - (log 1,8 + log 10-5) – log 0,625

pH = 4,74 – (- 0,20) Skor 10

pH = 4,94

Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,94

III. Tes Akhir

Soal :

1. Suatu larutan penyangga mengandung CH3COONa 0,4 mol dan CH3COOH 0,25 mol. Jika Ka = 1,8

× 10–5, maka tentukan pH larutan penyangga.

Jawab :

1. Jumlah mol basa konjugasi (CH3COO–) diperoleh dari garam CH3COONa.

CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Mula-mula 0,4 mol - - Skor 15

Reaksi 0,4mol 0,4 mol 0,4 mol

Akhir 0 0,4 mol 0,4 mol

pH larutan penyangga dapat dihitung sbb.

pH=p Ka−log[C H 3COOH ]

¿¿ Skor 10

pH = - log (1,8 x 10-5) – log 0,250,4

pH = - (log 1,8 + log 10-5) – log 0,625

pH = 4,74 – (- 0,20) Skor 10

pH = 4,94 Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,94

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 25

Page 26: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 13

I. Materi Ajar

“pH Larutan Penyangga Basa”

Perhatikan larutan penyangga NH3 / NH4+ yang terbuat dari basa lemah NH3 dan asam konjugasi NH4

+.

Di dalam air, NH3 akan terionisasi sebagian menurut persamaan reaksi

kesetimbangan berikut.

NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)

Molaritas asam konjugasi NH4+ dapat dinaikan dengan menambahkan garam NH4Cl.

NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)

Kenaikan molaritas NH4+ hanya menggeser kesetimbangan sedikit sekali, sehingga tetapan

kesetimbangannya dapat dituliskan :

Kb=¿¿

Atau dapat dituliskan

¿

Karena pOH=−log ¿¿ dan p Kb=−log K b, maka

−log¿¿

Sehingga

pOH=p K b−log[ N H 3]

¿¿

Karena dalam satu larutan mengandung NH3 dan NH4+, maka rumus di atas dapat di tulis :

Dimana

pOH = Derajat kebasaan larutan penyangga

Kb = Tetapan ionisasi basa

b = Jumlah mol basa lemah

g = Jumlah mol asam konjugasi

Sehingga pH larutan penyangga basa dapat ditentukan dengan rumus berikut.

Dimana

pH = pH larutan penyangga basa

pOH = Derajat kebasaan larutan penyangga

II. Tes Awal

Soal :

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 26

pOH=p K b−logbg

Page 27: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

1. Tuliskan tetapan ionisasi basa (Kb) dari basa lemah NH 3.!

Jawab :

1. Di dalam air, NH3 akan terionisasi sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut.

NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)

Sehingga harga Kb dapat dituliskan sbb :

Kb=¿¿

(Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan tetapan ionisasi basa (Kb) dari basa lemah NH 3.!

Jawab :

1. Di dalam air, NH3 akan terionisasi sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut.

NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)

Sehingga harga Kb dapat dituliskan sbb :

Kb=¿¿

(Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 27

Page 28: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 14

I. Materi Ajar

Contoh Soal :

1. Tentukan pH campuran antara 400 mL NH3(aq) 0,1 M dengan 400 mL larutan (NH4)2SO4

0,05 M. Jika Kb NH3(aq) = 1,8 x 10-5.

Jawab :

1. Mol NH3 mula- mula = 400 mL x 0,1 M = 40 mmol

¿

Mol NH4+ = 2 x 0,05 M x 400 mL = 40 mmol

[ NH 3 ]=40 mmol800 mL

=0,05 mmol mL−1

¿

¿

¿

pOH=−log ¿¿

¿−log 1,8 x10−5

¿5−log 1,8=4,74

pH=14−pOH

¿14−4,74=9,26

Jadi, pH campuran adalah 9,26

Latihan Soal

1. Hitung pH suatu larutan penyangga yang mengandung NH4Cl 0,2 mol dan NH3 0,15 mol jika

pKb NH3 = 4,74.

Jawab :

1. Jumlah mol asam konjugasi (NH4+) diperoleh dari ionisasi NH4Cl

NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)

Mula- mula 0,2 mol - -

Reaksi 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol

Akhir 0 0,2 mol 0,2 mol

pOH larutan penyangga dapat ditentukan sbb.

pOH=p K b−log[ NH 3]

¿¿ ¿

pOH=4,74−log0,150,2

pOH=4,74−(−0,12)

pOH=4,86

Sehingga,

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 28

Page 29: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

pH=14−pOH

pH=14−4,86=9,14

Jadi, larutan penyangga basa NH3/NH4+ sebesar 9,14.

II. Tes awal Soal :

1. Hitunglah pH larutan jika 100 mL NH3(aq) 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL HCl 0,1 M. Kb

NH3(aq) = 1,8 x 10-5.

Jawab :

1. N H 3=100

1000x 0,2=0,02 mol

Skor 10

HCl= 1001000

x 0,1=0,01mol

NH3(aq) + HCl(aq) ⇄ NH4Cl(aq)

Mula- mula 0,02 mol 0,01 mol - Skor 15

Reaksi 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol

Akhir 0,01 mol - 0,01 mol

Volume campuran = 200 mL = 0,2 L

[ NH 3 ]=0,01 mol0,2 L

=0,05 mol L−1

Skor 10

¿

¿

Skor 10

¿

pOH=−log 1,75 x10−5

¿5−log 1,75

¿4,76

pH=14−4,76 Skor 20

¿9,24

Jadi, pH larutan adalah 9,24

III. Tes akhir

Soal :

1. Hitunglah pH larutan jika 100 mL NH3(aq) 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL HCl 0,1 M. Kb

NH3(aq) = 1,8 x 10-5.

Jawab :

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 29

Page 30: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

1. N H 3=100

1000x 0,2=0,02 mol

Skor 10

HCl= 1001000

x 0,1=0,01mol

NH3(aq) + HCl(aq) ⇄ NH4Cl(aq)

Mula- mula 0,02 mol 0,01 mol - Skor 15

Reaksi 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol

Akhir 0,01 mol - 0,01 mol

Volume campuran = 200 mL = 0,2 L

[ NH 3 ]=0,01 mol0,2 L

=0,05 mol L−1

Skor 10

¿

¿

Skor 10

¿

pOH=−log 1,75 x10−5

¿5−log 1,75

¿4,76

pH=14−4,76 Skor 20

¿9,24

Jadi, pH larutan adalah 9,24

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 30

Page 31: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 1 5

I. Materi Ajar

“Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga”

pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komponen-komponennya. Komponen-komponen itu

dalam perhitungan membentuk perbandingan tertentu. Pengenceran atau penambahan air akan

memperbesar volum komponen-komponen larutan penyangga dan tidak merubah harga perbandingan

komponen-komponennya sehingga pH larutan juga tidak berubah. Secara teoritis, berapapun tingkat

pengenceran tidak akan merubah pH. Akan Tetapi dalam praktiknya, jika dilakukan pengenceran yang

berlebihan, maka pH larutan penyangga akan berubah. Misal 1 L larutan penyangga diencerkan dengan

100 L akuades, maka pH larutan akan berubah. Rumus pengenceran dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana

V1 = Volume sebelum pengenceran ......... (L)

V2 = Volume sesudah pengenceran ......... (L)

M1 = Molaritas sebelum pengenceran ..... (M)

M2 = Molaritas sesudah pengenceran ..... (M)

Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, larutan penyangga mempunyai

kemampuan mempertahankan pH walaupun ditambah sedikit asam atau basa. pH larutan penyangga

hanya berubah sedikit saja, sehingga perubahannya bisa diabaikan.

II. Tes Awal

Soal :

1. Jelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga.!

Jawab :

1. Pengenceran atau penambahan air akan memperbesar volum komponen-komponen larutan

penyangga dan tidak merubah harga perbandingan komponen-komponennya sehingga pH larutan

juga tidak berubah. (Skor 50)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Jelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga.!

Jawab :

1. Pengenceran atau penambahan air akan memperbesar volum komponen-komponen larutan

penyangga dan tidak merubah harga perbandingan komponen-komponennya sehingga pH larutan

juga tidak berubah. (Skor 50)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 31

V 1 .M 1=V 2 . M2

Page 32: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 1 6

I. Materi Ajar

Contoh Soal

Soal :1. Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3(aq) 0,6 M dengan 300 mL NH4Cl 0,3

M (Kb NH3(aq) = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL. Tentukan pH larutan mula-mula

dan pH setelah di tambah 500 mL air.

Jawab :

1. pH mula- mula

Jumlah mol NH3(aq) = 0,6 M x 200 mL = 120 mmol = 0,12 mol

Jumlah mol NH4+ = 0,3 M x 300 mL = 90 mmol = 0,09 mol

Volume campuran = (200 + 300) mL = 500 mL = 0,5 L

[ NH 3 ]=0,12 mol0,5 L

=0,24 M

¿

¿

pOH=−log 2,4 x 10−5=¿5−log 2,4=4,62¿

pH=14−4,62=9,38

Jadi, pH mula- mula adalah 9,38.

pH setelah ditambah 500 mL air

Volume campuran menjadi 1000 mL = 1 L

[ NH 3 ]=0,12 mol1 L

=0,12 M

¿

¿

pOH=−log 2,4 x 10−5=4,62

pH=14−4,62=9,38

Jadi, pH setelah ditambah 500 mL air adalah 9,38.

Latihan Soal

Soal :

1. Larutan penyangga sebanyak 1 L mengandung NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M. Jika diketahui Kb

NH3 = 1,8 × 10–5, maka tentukan :

a). pH larutan penyangga,

b). pH larutan penyangga jika ditambahkan akuades sebanyak 19 L.

Jawab :

1. a). Molaritas asam konjugasi NH4+ diperoleh dari ionisasi NH4Cl.

NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)

Awal 0,1 mol - -

Reaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol

Akhir 0 0,1 mol 0,1 mol

pOH larutan penyangga dapat ditentukan sbb :

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 32

Page 33: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

pOH=−log Kb−log[NH 3]

¿¿ ¿

pOH=−log (1,8¿x10−5)− log0,10,1

¿

pOH=−¿

¿−(0,26−5 )−0=4,74

pH=14−4,74=9,26

Jadi, pH larutan penyangga NH3 / NH4+ sebesar 9,26.

b). Setelah ditambah akuades, volume larutan menjadi 20 L. Dengan rumus pengenceran,

molaritas masing- masing zat setelah pengenceran dapat diketahui.

[ NH 3 ]=V 1 M 1

V total

=1 L x 0,1 M20 L

=0,005 M

[ NH 4 Cl ]=V 2 M 2

V total

=1 L x 0,1 M20 L

=0,005 M

Molaritas asam konjugasi (NH4+) diperoleh dari ionisasi NH4Cl.

NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)

Awal 0,005 mol - -

Reaksi 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol

Akhir 0 0,005 mol 0,005 mol

pOH larutan setelah pengenceran :

pOH=−log Kb−log[NH 3]

¿¿

pOH=−log (1,8 x10−5 )−log0,0050,005

¿−¿

¿−(0,26−5 )−0

¿4,74

pH larutan setelah pengenceran :

pH=14−pOH

pH=14−4,74=9,26

Jadi, pH larutan penyangga NH3 / NH4+ setelah pengenceran sebesar 9,26.

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 33

Page 34: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

II. Tes Awal

Soal :

1. Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3(aq) 0,6 M dengan 300 mL NH4Cl 0,3 M

(Kb NH3(aq) = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL. Tentukan pH larutan mula-mula dan pH

setelah di tambah 500 mL air.

Jawab :

1. pH mula- mula

Jumlah mol NH3(aq) = 0,6 M x 200 mL = 120 mmol = 0,12 mol

Jumlah mol NH4+ = 0,3 M x 300 mL = 90 mmol = 0,09 mol Skor 10

Volume campuran = (200 + 300) mL = 500 mL = 0,5 L

[ NH 3 ]=0,12 mol0,5 L

=0,24 M

Skor 10

¿

¿

pOH=−log 2,4 x 10−5=¿5−log 2,4=4,62¿ Skor 10

pH=14−4,62=9,38

Jadi, pH mula- mula adalah 9,38.

pH setelah ditambah 500 mL air

Volume campuran menjadi 1000 mL = 1 L

[ NH 3 ]=0,12 mol1 L

=0,12 M Skor 10

¿

¿

pOH=−log 2,4 x 10−5=4,62 Skor 20

pH=14−4,62=9,38

Jadi, pH setelah ditambah 500 mL air adalah 9,38.

III. Tes Akhir

Soal :

1. Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3(aq) 0,6 M dengan 300 mL NH4Cl 0,3 M

(Kb NH3(aq) = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL. Tentukan pH larutan mula-mula dan pH

setelah di tambah 500 mL air.

Jawab :

1. pH mula- mula

Jumlah mol NH3(aq) = 0,6 M x 200 mL = 120 mmol = 0,12 mol

Jumlah mol NH4+ = 0,3 M x 300 mL = 90 mmol = 0,09 mol Skor 10

Volume campuran = (200 + 300) mL = 500 mL = 0,5 L

[ NH 3 ]=0,12 mol0,5 L

=0,24 M

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 34

Page 35: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Skor 10

¿

¿

pOH=−log 2,4 x 10−5=¿5−log 2,4=4,62¿ Skor 10

pH=14−4,62=9,38

Jadi, pH mula- mula adalah 9,38.

pH setelah ditambah 500 mL air

Volume campuran menjadi 1000 mL = 1 L

[ NH 3 ]=0,12 mol1 L

=0,12 M Skor 10

¿

¿

pOH=−log 2,4 x 10−5=4,62 Skor 20

pH=14−4,62=9,38

Jadi, pH setelah ditambah 500 mL air adalah 9,38.

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 35

Page 36: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 1 7

I. Materi Ajar

“Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada Larutan

Penyangga”

Bagaimana pengaruh penambahan sedikit asam atau basa pada pH larutan penyangga? Perubahan pH

larutan penyangga oleh penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat kecil sekali, sehingga pH larutan

penyangga dianggap tidak berubah.

II. Tes Awal

Soal :

1. Jelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada pH Larutan Penyangga?

Jawab :

1. Perubahan pH larutan penyangga oleh penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat kecil sekali,

sehingga pH larutan penyangga dianggap tidak berubah. (Skor 60)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Jelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada pH Larutan Penyangga?

Jawab :

1. Perubahan pH larutan penyangga oleh penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat kecil sekali,

sehingga pH larutan penyangga dianggap tidak berubah. (Skor 40)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 36

Page 37: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 1 8

I. Materi Ajar

Contoh Soal

Soal :

1. Satu liter larutan buffer berisi campuran 0,01 mol asam lemah HA dan 0,02 mol garam MA, K a =

10-4.

a) Tentukan pH larutan.

b) Jika ke dalam larutan tersebut dimasukkan 0,001 mol basa kuat MOH, berapa pH larutan

sekarang?

c) Jika ke dalam larutan mula- mula ditambah 0,001 mol HCl, berapa pH-nya?

Jawab :

1. a) ¿

¿10−4 .0,01 mol/ L0,02 mol/ L

=0,5 x10−4

pH=4−log 0,5=4,3

b) Ke dalam larutan di tambah 0,01 mol MOH

MOH + HA MA + H2O

Awal 0,001 0,01 - -

Reaksi 0,001 0,001 0,001 0,001

Akhir - 0,009 0,001 0,001

Sebelum penambahan MOH, dalam larutan telah terdapat 0,02 mol MA sehingga jumlah

MA = 0,02 + 0,001 = 0,021 mol

¿

¿10−4 .0,009 mol /L0,021 mol /L

=0,43 x 10−4

¿4−log 0,43=4,36

c. Ke dalam larutan ditambah 0,001 mol HCl

MA + HCl MCl + HA

Awal 0,02 0,001 - -

Reaksi 0,001 0,001 0,001 0,001

Akhir 0,019 - 0,001 0,001

Sebelum penambahan HCl, dalam larutan telah terdapat 0,01 mol HA sehingga jumlah HA

= 0,001 + 0,01 = 0,011 mol

¿

¿10−4 .0,011 mol/ L0,019 mol /L

=0,58 x 10−4

pH=4−log 0,58=4,24

Latihan Soal

Soal :

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 37

Page 38: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

1. Sebanyak 1 L larutan penyangga mengandung CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M. Jika

Ka CH3COOH = 1,8 × 10–5, maka tentukan :

a. pH larutan penyangga,

b. pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL HCl 0,1 M,

c. pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL NaOH 0,1 M.

Jawab :

1. a. Jumlah mol basa konjugasi (CH3COO–) diperoleh dari garam CH3COONa.

CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Awal 0,1 mol - -

Reaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol

Akhir 0 0,1 mol 0,1 mol

pH larutan penyangga dapat dihitung sbb :

pH=pKa−log[CH 3 COOH ]

¿¿ ¿

¿−log (1,8 x10−5 )−log0,10,1

¿−¿

¿−(0,26−5 )−0

¿4,74

b. Jumlah mol CH3COOH = 1 L . 0,1 mol L-1 = 0,1 mol

Jumlah mol CH3COONa = 1 L . 0,1 mol L-1 = 0,1 mol

Jumlah mol HCl = 0,01 L . 0,1 mol L-1 = 0,001 mol

Pada larutan penyangga, CH3COONa akan menetralisir HCl dan membentuk CH3COOH.

CH3COONa(aq) + HCl(aq) CH3COOH(aq) + NaCl(aq)

Awal 0,1 mol 0,001 mol 0,1 mol -

Reaksi 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol

Akhir 0,099 mol - 0,101 mol 0,001 mol

Dari reaksi diperoleh :

¿

[CH 3COOH ]=0,101

pH larutan penyangga setelah ditambah asam kuat HCl dapat dihitung sebagai berikut.

pH=pKa−log[CH 3COOH ]

¿¿ ¿

¿−log (1,8 x10−5 )−log0,1010,099

¿−¿

¿−(0,26−5 )−0,01=4,73

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 38

Page 39: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

c. Pada larutan penyangga, CH3COOH akan menetralisir basa kuat NaOH yang ditambahkan.

Jumlah mol NaOH yang ditambahkan. Dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

Jumlah mol NaOH = 0,01 L × 0,1 mol L–1 = 0,001 mol.

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

Awal 0,1 mol 0,001 mol 0,1 mol -

Reaksi 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol

Akhir 0,099 mol 0 0,101 mol 0,001 mol

Dari reaksi diperoleh

¿

[CH 3COOH ]=0,099

pH larutan penyangga setelah penambahan basa kuat dapat dihitung sebagai berikut.

pH=pKa−log[CH 3 COOH ]

¿¿ ¿

pH=−log (1,8 x 10−5 )−log0,0990,101

¿−(log 1,8+ log10−5 )−log1,02

¿−(0,26−5 )−(−0,01)

¿4,75

Jadi, pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL NaOH 0,1 M adalah 4,75.

II. Tes Awal

Soal :

1. Larutan penyangga yang terdiri dari 50 mL CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL CH3COONa 0,1 M

(Ka CH3COOH = 1,7 x 10–5) mempunyai pH = 4,76. Berapa pH larutan setelah ditambah 1 mL HCl

0,1 M.

Jawab :

1. Mol CH3COOH = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol

Mol CH3COONa = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol Skor 10

Mol HCl = 1 mL . 0,1 M = 0,1 mmol

pH sebelum ditambah HCl 0,1 M

¿

¿1,7 x10−5 .5 mmol / L5 mmol / L

Skor 15

¿1,7 x10−5

pH=−log¿¿¿

¿−log 1,7 x10−5

¿5−log 1,7 Skor 15

¿4,76

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 39

Page 40: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

pH sesudah ditambah HCl 0,1 M

CH3COONa(aq) + HCl(aq) CH3COOCl(aq) + NaH(aq)

Awal 5 mmol 0,1 mmol - - Skor 10

Reaksi 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Akhir 4,9 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol

Sebelum penambahan HCl, dalam larutan telah terdapat 5 mmol CH3COOH sehingga jumlah

CH3COOH = 5 + 0,1 = 5,1 mmol (Skor 3)

¿

¿1,7 x10−5 .5,1 mmol / L4,9 mmol / L

Skor 15

¿1,76 x10−5

pH=−log¿

¿−log 1,76 x10−5 Skor 15

¿5−log 1,76

¿4,75

III. Tes Akhir

Soal :

1. Larutan penyangga yang terdiri dari 50 mL CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL CH3COONa 0,1 M

(Ka CH3COOH = 1,7 x 10–5) mempunyai pH = 4,76. Berapa pH larutan setelah ditambah 1 mL HCl

0,1 M.

Jawab :

1. Mol CH3COOH = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol

Mol CH3COONa = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol Skor 10

Mol HCl = 1 mL . 0,1 M = 0,1 mmol

pH sebelum ditambah HCl 0,1 M

¿

¿1,7 x10−5 .5 mmol / L5 mmol / L

Skor 15

¿1,7 x10−5

pH=−log¿¿¿

¿−log 1,7 x10−5

¿5−log 1,7 Skor 15

¿4,76

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 40

Page 41: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

pH sesudah ditambah HCl 0,1 M

CH3COONa(aq) + HCl(aq) CH3COOCl(aq) + NaH(aq)

Awal 5 mmol 0,1 mmol - - Skor 10

Reaksi 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol

Akhir 4,9 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol

Sebelum penambahan HCl, dalam larutan telah terdapat 5 mmol CH3COOH sehingga jumlah

CH3COOH = 5 + 0,1 = 5,1 mmol (Skor 3)

¿

¿1,7 x10−5 .5,1 mmol / L4,9 mmol / L

Skor 15

¿1,76 x10−5

pH=−log¿

¿−log 1,76 x10−5 Skor 15

¿5−log 1,76

¿4,75

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 41

Page 42: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 1 9

I. Materi Ajar

“Larutan Penyangga Dalam Darah”

pH darah tubuh manusia berkisar antara 7,35 - 7,45. pH darah tidak boleh kurang dari 7,0 dan

tidak boleh melebihi 7,8 karena akan berakibat fatal bagi manusia. Organ yang paling berperan untuk

menjaga pH darah adalah paru-paru dan ginjal. Kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35 disebut

asidosis. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi asidosis antara lain penyakit jantung,

penyakit ginjal, kencing manis, dan diare yang terus-menerus. Sedangkan kondisi di mana pH darah

lebih dari 7,45 disebut alkolosis. Kondisi ini disebabkan muntah yang hebat, hiperventilasi (kondisi

ketika bernafas terlalu cepat karena cemas atau histeris pada ketinggian).

Untuk menjaga pH darah agar stabil, di dalam darah terdapat beberapa larutan penyangga alami, yaitu :

a) Penyangga hemoglobin

Oksigen merupakan zat utama yang diperlukan oleh sel tubuh yang didapatkan melalui

pernapasan. Oksigen diikat oleh hemoglobin di dalam darah, di mana O2 sangat sensitif terhadap pH.

Reaksi kesetimbangan yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut :

HHb+ + O2 ⇄ H+ + HbO2

Asam hemoglobin

Produk buangan dari tubuh adalah CO2- yang di dalam tubuh bisa membentuk senyawa H2CO3 yang

nantinya akan terurai menjadi H+ dan HCO3–. Penambahan H+ dalam tubuh akan mempengaruhi pH,

tetapi hemoglobin yang telah melepaskan O2 dapat mengikat H+ membentuk asam hemoglobin.

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 42

Page 43: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

II. Tes Awal

Soal :

1. Tuliskan pengertian dari :

a) Asidosis

b) Alkalosis

2. Tuliskan reaksi kesetimbangan dari asam hemoglobin terhadap oksigen.!

Jawab :

1. a) Asidosis yaitu kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35. (Skor 15)

b) Alkalosis yaitu kondisi di mana pH darah lebih dari 7,45. (Skor 15)

2. Reaksi yang terjadi :

HHb+ + O2 ⇄ H+ + HbO2 ( Skor 20)

Asam hemoglobin

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan pengertian dari :

a) Asidosis

b) Alkalosis

2. Tuliskan reaksi kesetimbangan dari asam hemoglobin terhadap oksigen.!

Jawab :

1. a) Asidosis yaitu kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35. (Skor 15)

b) Alkalosis yaitu kondisi di mana pH darah lebih dari 7,45. (Skor 15)

2. Reaksi yang terjadi :

HHb+ + O2 ⇄ H+ + HbO2 ( Skor 20)

Asam hemoglobin

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 43

Page 44: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 20

I. Materi Ajar

“Larutan Penyangga Dalam Darah (Lanjutan)”

c) Penyangga karbonat

Penyangga karbonat juga berperan dalam mengontrol pH darah. Reaksi kesetimbangan yang terjadi

sebagai berikut :

H+(aq) + HCO3–(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2(aq)

Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah

7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengertikarena hasil-

hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyakbersifat asam.

d) Penyangga fosfat

Penyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel. Penyangga ini adalah campuran

dari asam lemah H2PO4– dan basa konjugasinya, yaitu HPO4

2–. Jika dari proses metabolisme sel

dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO42–.

HPO42–(aq) + H+(aq) ⇄ H2PO4

–(aq)

Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH– akan

bereaksi dengan ion H2PO4–.

H2PO4–(aq) + OH–(aq) ⇄ HPO4

–(aq) + H2O(l)

Sehingga perbandingan [H2PO4–] / [HPO4

2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap.

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 44

Page 45: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

II. Tes Awal

Soal :

1. Jelaskan prinsip kerja Penyangga karbonat dalam mengontrol pH darah.!

2. Jelaskan prinsip kerja Penyangga fosfat pada proses metabolisme sel.!

Jawab :

1. H+(aq) + HCO3–(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2(aq)

Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah

7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengertikarena hasil-

hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyakbersifat asam. (Skor 20)

2. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera

bereaksi dengan ion HPO42–.

HPO42–(aq) + H+(aq) ⇄ H2PO4

–(aq)

Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH– akan

bereaksi dengan ion H2PO4–.

H2PO4–(aq) + OH–(aq) ⇄ HPO4

–(aq) + H2O(l)

Sehingga perbandingan [H2PO4–] / [HPO4

2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap. (Skor 30)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Jelaskan prinsip kerja Penyangga karbonat dalam mengontrol pH darah.!

2. Jelaskan prinsip kerja Penyangga fosfat pada proses metabolisme sel.!

Jawab :

1. H+(aq) + HCO3–(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2(aq)

Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah

7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengertikarena hasil-

hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyakbersifat asam. (Skor 20)

2. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera

bereaksi dengan ion HPO42–.

HPO42–(aq) + H+(aq) ⇄ H2PO4

–(aq)

Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH– akan

bereaksi dengan ion H2PO4–.

H2PO4–(aq) + OH–(aq) ⇄ HPO4

–(aq) + H2O(l)

Sehingga perbandingan [H2PO4–] / [HPO4

2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap. (Skor 30)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 45

Page 46: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

O

OHO

O

Pertemuan 21

I. Materi Ajar

“Larutan Penyangga Dalam Obat-Obatan”

Sebagai obat penghilang rasa nyeri, aspirin mengandung asam asetil salisilat. Beberapa merek

aspirin juga ditambahkan zat untuk menetralisir kelebihan asam di perut, seperti MgO.

Aspirin

Obat suntik atau obat tetes mata, pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata

harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan

rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah.

II. Tes Awal

Soal :

1. Tuliskan larutan penyangga yang digunakan untuk penghilang rasa nyeri.!

Jawab :

1. Larutan penyangga yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yaitu aspirin. (Skor 10)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan larutan penyangga yang digunakan untuk penghilang rasa nyeri.!

Jawab :

1. Larutan penyangga yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yaitu aspirin. (Skor 10)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 46

Page 47: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 22

I. Materi Ajar

“Larutan Penyangga Dalam Industri”

Dalam industry makanan, larutan penyangga digunakan untuk mengawetkan makanan. Larutan

penyangga ini merupakan campuran dari asam benzoate dan natrium benzoate, strukturnya sbb.

asam benzoat natrium benzoat

Larutan penyangga tersebut ditambahkan dalam minuman ringan, kecap, dan saus. Larutan

tersebut dapat menghambat kerja bakteri atau jamur sehingga makanan tidak cepat rusak. Selain asam

benzoat dan natrium benzoat, untuk mempertahankan pH makanan kaleng digunakan larutan penyangga

yang terdiri dari asam sitrat dan natrium sitrat.

II. Tes Awal

Soal :

1. Tuliskan jenis larutan penyangga yang terdapat dalam :

a. Minuman ringan, kecap dan saus

b. Makanan kaleng

Jawab :

1. a. campuran dari asam benzoate dan natrium benzoate (Skor 15)

b. campuran dari asam sitrat dan natrium sitrat (Skor 15)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Tuliskan jenis larutan penyangga yang terdapat dalam :

a. Minuman ringan, kecap dan saus

b. Makanan kaleng

Jawab :

1. a. campuran dari asam benzoate dan natrium benzoate (Skor 15)

b. campuran dari asam sitrat dan natrium sitrat (Skor 15)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 47

Page 48: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 23

I. Materi Ajar

“Sistem Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel”

System penyangga fosfat (H2PO4- / HPO4

2-) merupakan system penyangga yang bekerja untuk

menjaga pH cairan intra sel. Bila dari proses metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat asam,

maka akan segera bereaksi dengan ion HPO42-,

HPO42-(aq) + H+(aq) ⇌ H2PO4

-(aq)

Dan bila pada proses metabolism sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH - akan

bereaksi dengan ion H2PO4-,

H2PO4-(aq) + OH-(aq) ⇌ HPO4

2-(aq) + H2O(l)

Dengan demikian perbandingan [H2PO4-] / [HPO4

2-] akan selalu tetap, dan ini akan menyebabkan pH

larutan tetap.

II. Tes Awal

Soal ;

1. Jelaskan System Kerja Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel.!

Jawab :

1. Bila dari proses metabolism dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi

dengan ion HPO42-, ( Skor 10)

HPO42-(aq) + H+(aq) ⇌ H2PO4

-(aq) (Skor 5)

Dan bila pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH - akan

bereaksi dengan ion H2PO4-, (Skor 10)

H2PO4-(aq) + OH-(aq) ⇌ HPO4

2-(aq) + H2O(l) (Skor 5)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Jelaskan System Kerja Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel.!

Jawab :

1. Bila dari proses metabolism dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi

dengan ion HPO42-, ( Skor 10)

HPO42-(aq) + H+(aq) ⇌ H2PO4

-(aq) (Skor 5)

Dan bila pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH - akan

bereaksi dengan ion H2PO4-, (Skor 10)

H2PO4-(aq) + OH-(aq) ⇌ HPO4

2-(aq) + H2O(l) (Skor 5)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 48

Page 49: Satuan Pembelajaran Kimia (Larutan Penyangga)

Pertemuan 24

I. Materi Ajar

“Sistem Penyangga Protein”

Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Misalkan pada

asam amino glycine, gugus bermuatan negative yaitu carboxyl (-COOH) yang bersifat basa sedangkan

gugus bermuatan positive yaitu amino (NH3) yang bersifat asam.

Glycine

Oleh karena itu, protein dapat berfungsi sebagai system penyangga di dalam tubuh. Adanya kelebihan

ion H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada kelebihan ion OH - akan diikat oleh ujung

yang bersifat asam. Dengan demikian, larutan yang mengandung protein akan mempunyai pH relative

tetap.

II. Tes Awal

Soal :

1. Jelaskan Prinsip Kerja Penyangga Protein.!

Jawab :

1. Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Adanya kelebihan ion

H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada kelebihan ion OH - akan diikat oleh ujung

yang bersifat asam. (Skor 15)

III. Tes Akhir

Soal :

1. Jelaskan Prinsip Kerja Penyangga Protein.!

Jawab :

1. Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Adanya kelebihan ion

H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada kelebihan ion OH - akan diikat oleh ujung

yang bersifat asam. (Skor 15)

Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 49