Page 1
SATUAN PEMBELAJARAN
(SP)
Satuan Pendidikan : SMA YPPK Taruna Dharma
Mata pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pelajaran : Larutan Penyangga
Alokasi Waktu : 24 x 15 menit
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya
Kompetensi Dasar :Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup
Indikator : Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui perhitungan
Menghitung pH atau pOH larutan penyangga
Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau
sedikit basa atau dengan pengenceran
Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup
1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat :
Pertemuan 1 : Menjelaskan Pengertian Larutan Penyangga
Pertemuan 2 : Mengelompokkan Jenis Larutan Penyangga
Pertemuan 3 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Asam Lemah dan Basa
Konjugasinya
Pertemuan 4 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Asam Lemah dengan Basa Kuat
Pertemuan 5 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Basa Lemah dengan
Garamnya
Pertemuan 6 : Merancang Pembuatan Larutan Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat
Pertemuan 7 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Asam
Pertemuan 8 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Basa
Pertemuan 9 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan
Asam
Pertemuan 10 : Menjelaskan Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan Basa
Pertemuan 11 : Menghitung pH Larutan Penyangga Asam
Pertemuan 12 : Menghitung pH Larutan Penyangga Asam
Pertemuan 13 : Menghitung pH Larutan Penyangga Basa
Pertemuan 14 : Menghitung pH Larutan Penyangga Basa
Pertemuan 15 : Menjelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga
Pertemuan 16 : Menjelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga
Pertemuan 17 : Menjelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada
Larutan Penyangga
Pertemuan 18 : Menjelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada
Larutan Penyangga
Pertemuan 19 : Menuliskan Larutan Penyangga Dalam Darah
Pertemuan 20 : Menjelaskan Larutan Penyangga Dalam Darah
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 1
Page 2
Pertemuan 21 : Menuliskan Jenis Larutan Penyangga Dalam Obat-Obatan
Pertemuan 22 : Menuliskan Jenis Larutan Penyangga Dalam Industri
Pertemuan 23 : Menjelaskan Sistem Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel
Pertemuan 24 : Menjelaskan Sistem Penyangga Protein
1.2 METODE PEMBELAJARANMetode pembelajaran yang digunakan adalah :
Pertemuan 1 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 2 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 3 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 4 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 5 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 6 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal
Pertemuan 7 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 8 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 9 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 10 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 11 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 12 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal
Pertemuan 13 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 14 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal
Pertemuan 15 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 16 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal
Pertemuan 17 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 18 : ceramah, tanya jawab dan latihan soal
Pertemuan 19 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 20 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 21 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 22 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 23 : ceramah dan tanya jawab
Pertemuan 24 : ceramah dan tanya jawab
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 2
Page 3
1.3 LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 3
Page 4
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 4
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
2.
Kegiatan awal :
a. Membuka pelajaran dengan salam
b. Berdo’a
c. Mengecek kebersihan dan kerapihan kelas
d. Mengecek kehadiran siswa
e. Menginformasikan materi yang akan dipelajari
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti :
Pertemuan 1 : a). Memberikan tes awal
b). Menjelaskan tentang pengertian larutan
penyangga
c). Melakukan tanya jawab tentang pengertian larutan
penyangga
d). mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
materi hari ini
e). memberikan tes akhir
Pertemuan 2 : a). Memberikan tes awal
b). Menjelaskan tentang Jenis Larutan
Penyangga
c). melakukan tanya jawab tentang Jenis
Larutan Penyangga
d). mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan materi hari ini
e). Memberikan tes akhir
Pertemuan 3 : a). Memberikan tes awal
b). Menjelaskan tentang Pembuatan Larutan
Penyangga Asam Lemah Dan Basa Konjugasinya
c). Melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah
dijelaskan
d). Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
materi hari ini
e). Memberikan tes akhir
Pertemuan 4 : a). Memberikan tes awal
b). Menjelaskan tentang Pembuatan Larutan
Penyangga Asam Lemah Dengan Basa Kuat
c). Melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah
dijelaskan
d). mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan materi hari ini.
e). Memberikan tes akhir
Pertemuan 5 : a). Memberikan tes awal
b). Menjelaskan tentang Pembuatan Larutan
Penyangga Basa Basa Lemah Dengan Garamnya
c). Melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah
dijelaskan
d). mengarahkan siswa untuk membuat
kesimpulan materi hari ini.
e). Memberikan tes akhir
Pertemuan 6 : a). Memberikan tes awal
b). Menjelaskan Pembuatan Larutan
Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat
48 Menit
10 Menit
10 Menit
10 Menit
11 Menit
10 Menit
Page 5
1.4 ALAT,BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Alat : Papan tulis, penghapus, dan carta
2. Bahan : Spidol
3. Sumber : a. Unggul Sudarmo. 2007. Kimia SMA kelas XI. Phibeta : Jakarta
b. Michael Purba. 2004. Kimia SMA 2B. Erlangga : Jakarta
c. Sri Sudiono, dkk. 2006. Kimia SMA 2B. Intan Pariwara : Klaten
d. Antuni Wiyarsi, dkk. 2009. Mari Belajar KIMIA XI IPA. bse : Jakarta
1.5 EVALUASI
Pertemuan 1 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 2 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 3 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 4 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 5 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 6 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 7 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 8 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 9 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 5
Page 6
Pertemuan 10 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 11 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 12 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 13 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 14 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 15 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 16 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 17 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 18 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 19 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 20 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 21 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 22 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 6
Page 7
Pertemuan 23 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
Pertemuan 24 : a). Jenis tagihan : tugas individu
b). Bentuk instrumen : esai
c). Soal : (terlampir)
1.6 PENILAIAN
Pertemuan 1 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 2 :
- Skor tes awal : No 1 point 1 = 15
No 1 point 2 = 15
- Skor tes akhir : No 1 poin 1 = 10
No 1 point 2 = 10
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 3 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 4 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 5 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 6 :
- Skor tes awal = 25
- Skor tes akhir = 25
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 7 :
- Skor tes awal = 60
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 7
Page 8
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 8 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 9 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 10 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 11 :
- Skor tes awal : No. 1 = 30
No. 2 = 20
- Skor tes akhir : No. 1 = 30
No. 2 = 20
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 12 :
- Skor tes awal = 35
- Skor tes akhir = 35
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 13 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 14 :
- Skor tes awal = 65
- Skor tes akhir = 65
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 15 :
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 8
Page 9
- Skor tes awal = 50
- Skor tes akhir = 50
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 16 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 60
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 17 :
- Skor tes awal = 60
- Skor tes akhir = 40
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 18 :
- Skor tes awal = 80
- Skor tes akhir = 80
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 19 :
- Skor tes awal : No 1 = 30
No 2 = 20
- Skor tes akhir : No 1 = 30
No 2 = 20
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 20 :
- Skor tes awal : No 1 = 20
No 2 = 30
- Skor tes akhir : No 1 = 20
No 2 = 30
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 21 :
- Skor tes awal = 10
- Skor tes akhir = 10
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 22 :
- Skor tes awal No.1 point 1 = 15
No. 1 point 2 = 15
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530) Page 9
Page 10
- Skor tes akhir No.1 point 1 = 15
No. 1 point 2 = 15
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 23 :
- Skor tes awal = 15
- Skor tes akhir = 15
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Pertemuan 24 :
- Skor tes awal = 15
- Skor tes akhir = 15
- Nilai = jumlah skor benarjumlah skor total
x 100
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 10
Jayapura, 2 April 2013
Menyetujui,
Kepala Sekolah,
Asriani, S.Pd
19892601 14 001
Guru Pamong,
Richardus Ngabut, S.Pd
010 014 0530
Page 11
1.7 LAMPIRAN
Pertemuan 1
I. Materi Ajar
“LARUTAN PENYANGGA”
Pada pelajaran sebelumnya, kalian telah belajar tentang pH larutan. pH merupakan salah satu
bagian penting dari kehidupan. Perubahan pH pada sistem sering mengakibatkan dampak yang tidak kita
inginkan. Seorang penderita diabetes memiliki terlalu banyak asam organik yang akan mengakibatkan
pH darahnya turun dari pH darah normal, sekitar 7,35-7,45; menjadi kurang dari 7,00. Jika hal ini tidak
segera ditangani, maka akan berdampak buruk bahkan bisa berakibat kematian bagi penderita tersebut.
Pada dasarnya, di dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem yang bisa mempertahankan pH
darah terhadap gangguan yang bisa mengubah pH. Sistem ini disebut ppenyangga. Larutan penyangga
atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada kisarannya apabila ada upaya
untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki dua komponen yaitu asam dan basa.
Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH, sedangkan basa akan berperan jika ada upaya
untuk menurunkan pH.
II. Tes awal
Soal :
1. Jelaskan Pengertian dari Larutan Penyangga !
Jawab :
1. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada
kisarannya apabila ada upaya untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki
dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH,
sedangkan basa akan berperan jika ada upaya untuk menurunkan pH. (skor 60)
III. Tes akhir
Soal :
1. Jelaskan Pengertian dari Larutan Penyangga !
Jawab :
1. Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH pada
kisarannya apabila ada upaya untuk menaikan atau menurunkan pH. Larutan penyangga memiliki
dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya untuk menaikan pH,
sedangkan basa akan berperan jika ada upaya untuk menurunkan pH. (skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 11
Page 12
Pertemuan 2
I. Materi Ajar
“JENIS LARUTAN PENYANGGA”
Larutan penyangga dapat dibagi menjadi dua, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
1. Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A–). Larutan
penyangga asam mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7), contoh CH3COOH / CH3COO–.
Persamaan umum reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
HA (aq) ⇆ H+(aq) + A–(aq)
2. Larutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+). Larutan penyangga
basa mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7), contoh NH3 / NH4+. Persamaan umum reaksinya
dapat dituliskan sebagai berikut.
B (aq) + H2O (l) ⇆ BH+ (aq) + OH– (aq)
Basa lemah Asam konjugasi
II. Tes awal
Soal :
1. Sebutkan 2 Jenis LarutanPenyanga!
Jawab :
1. a. Larutan Penyangga Asam (skor 15)
b. Larutan Penyangga Basa (skor 15)
III. Tes akhir
Soal :
1. Sebutkan 2 Jenis LarutanPenyanga!
Jawab :
2. a. Larutan Penyangga Asam (skor 10)
b. Larutan Penyangga Basa (skor 10)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 12
Page 13
Pertemuan 3
I. Materi Ajar
“Membuat Larutan Penyangga Asam Lemah Dan Basa Konjugasinya”
Larutan Penyangga Asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-). Larutan
seperti itu dapat dibuat dengan berbagai cara, misalnya :
a. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA, garam LA menghasilkan ion A- yang
merupakan basa konjugasi dari asam HA) .
Contoh :
CH3COOH + CH3COONa ( komponen buffernya : CH3COOH dan CH3COO- )
Garam tersebut akan terionisasi menurut reaksi berikut :
CH3COONa(aq) CH3COO–(aq) + Na+(aq)
H2CO3 + NaHCO3 ( komponen buffernya H2CO3 dan HCO3- )
Garam tersebut akan terionisasi menurut reaksi berikut :
NaHCO3(aq) Na+ (aq) + HCO3- (aq)
II. Tes Awal
Soal :
1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Asam CH3COOH / CH3COO– !
Jawab :
1. Asam asetat (CH3COOH) di dalam air akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya).
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)
Asam Lemah Basa Konjugasi
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Asam CH3COOH / CH3COO– !
Jawab :
1. Asam asetat (CH3COOH) di dalam air akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya).
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)
Asam Lemah Basa Konjugasi
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 13
Page 14
Pertemuan 4
I. Materi Ajar
“Membuat Larutan Penyangga Asam Lemah Dengan Basa Kuat”
b. Cara lainnya yaitu dengan Mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam
lemah dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung
basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan.
Contoh :
100 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaOH 0,1 M
Jumlah mol CH3COOH = 100 mL x 0,1 mmol mL-1
= 10 mmol
Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,1 mmol mL-1
= 5 mmol
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Atau dengan reaksi ion :
CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)
(Asam lemah) (Basa konjugasi)
Awal : 10 mmol 5 mmol -
Reaksi : -5 mmol -5 mmol +5 mmol
Akhir : 5 mmol - +5 mmol
Campuran merupakan buffer, karena mengandung CH3COOH (asam lemah) dan CH3COO-
(basa konjugasi dari CH3COOH).
II. Tes awal
Soal :
1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Basa NH3/NH4+ !
Jawab :
1. NH3 akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya) di dalam air. Reaksi yang terjadi :
NH3(aq) + H2O(l) ⇆NH4 +(aq) + OH–(aq)
(skor 60)
III. Tes akhir
Soal :
1. Tuliskan Pembuatan Larutan Penyangga Basa NH3/NH4+ !
Jawab :
1. NH3 akan terionisasi sebagian sebesar D (derajat ionisasinya) di dalam air. Reaksi yang terjadi :
NH3(aq) + H2O(l) ⇆NH4 +(aq) + OH–(aq)
(skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 14
Page 15
Pertemuan 5
I. Materi Ajar
“Membuat Larutan Penyangga Basa Basa Lemah Dengan Garamnya”
Menambahkan garam (misal : NH4Cl) ke dalam asam lemah NH3. Garam tersebut akan terionisasi
menurut reaksi :
NH3(aq) + NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)
Komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+
II. Tes Awal
Soal :
1. Tuliskan komponen buffer dari larutan penyangga basa lemah NH3 dengan garamnya NH4Cl !
Jawab :
1. Reaksi ionisasi yang terjadi :
NH3(aq) + NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)
Komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan komponen buffer dari larutan penyangga basa lemah NH3 dengan garamnya NH4Cl !
Jawab :
1. Reaksi ionisasi yang terjadi :
NH3(aq) + NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)
Komponen buffernya yaitu NH3 dan NH4+
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 15
Page 16
Pert e muan 6
I. Materi Ajar
“Membuat Larutan Penyangga Basa Lemah dengan Asam Kuat”
Mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat, dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Contoh Soal
Soal :
1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH3 0,2 M + 50 mL HCl 0,1 M bersifat penyangga atau tidak.
Jawab :
1. 50 mL NH3 0,2 M (=10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (=5 mmol).
Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+), sedangkan NH3 tersisa 5 mmol dengan
reaksi sbb :
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
Atau dengan reaksi ion :
NH3(aq) + H+ NH4+(aq)
Awal 10 mmol 5 mmol -
Reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol
Akhir 5 mmol - 5 mmol
Jadi, campuran merupakan larutan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah)
dan NH4+ (asam konjugasi dari NH3).
Latihan Soal
Soal :
1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH4OH 0,2 M + 50 mL HCl 0,2 M bersifat penyangga atau
tidak.
Jawab :
1. Jumlah mol NH4Cl = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
Reaksi yang terjadi :
NH4OH(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) + H2O(aq)
Atau dengan reaksi ion :
NH4OH(aq) + H+(aq) NH4+(aq) + H2O(aq)
Awal 10 mmol 10 mmol - -
Reaksi -10 mmol -10 mmol +10 mmol +10 mmol
Akhir - - 10 mmol 10 mmol
Jadi, campuran tidak merupakanlarutan buffer karena NH4OH (basa lemah) tidak
tersisa.
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 16
Page 17
II. Tes Awal
Soal :
1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH3 0,2 M + 50 mL HCl 0,1 M bersifat penyangga atau tidak.
Jawab :
1. 50 mL NH3 0,2 M (=10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (=5 mmol).
Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+), sedangkan NH3 tersisa 5 mmol dengan
reaksi sbb :
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) (Skor 10)
Atau dengan reaksi ion :
NH3(aq) + H+ NH4+(aq)
Awal 10 mmol 5 mmol - Skor 15
Reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol
Akhir 5 mmol - 5 mmol
Jadi, campuran merupakan larutan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah)
dan NH4+ (asam konjugasi dari NH3).
III. Tes Akhir
Soal :
1. Periksalah apakah campuran 50 mL NH3 0,2 M + 50 mL HCl 0,1 M bersifat penyangga atau tidak.
Jawab :
1. 50 mL NH3 0,2 M (=10 mmol) dicampur dengan 50 mL HCl 0,1 M (=5 mmol).
Campuran akan bereaksi menghasilkan 5 mmol NH4Cl (NH4+), sedangkan NH3 tersisa 5 mmol dengan
reaksi sbb :
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq) (Skor 10)
Atau dengan reaksi ion :
NH3(aq) + H+ NH4+(aq)
Awal 10 mmol 5 mmol - Skor 15
Reaksi -5 mmol -5 mmol +5 mmol
Akhir 5 mmol - 5 mmol
Jadi, campuran merupakan larutan buffer karena mengandung NH3 (basa lemah)
dan NH4+ (asam konjugasi dari NH3).
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 17
Page 18
Pert e muan 7
I. Materi Ajar
“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Asam”
Contoh :
Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-
Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan :
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan akan
bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
Pada Penambahan Asam :
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)
II. Tes awal
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan asam (H+) pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH
dan CH3COO- ?
Jawab :
1. Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan akan
bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
Pada Penambahan Asam :
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan asam (H+) pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH
dan CH3COO- ?
Jawab :
1. Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan akan
bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.
Pada Penambahan Asam :
CH3COO-(aq) + H+(aq) ⇌ CH3COOH(aq)
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 18
Page 19
Pert e muan 8
I. Materi Ajar
“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Asam pada Penambahan Basa”
Contoh :
Larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-
Dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan :
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+(aq)
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion
H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi
ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam
(CH3COOH), bukannya ion H+.
Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan CH3COOH membentuk CH3COO- dan air.
Pada Penambahan Basa :
CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(l)
II. Tes Awal
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- ?
Jawab :
1. Penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukannya ion H+.
Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan CH3COOH membentuk CH3COO- dan air.
Pada Penambahan Basa :
CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(l)
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan
CH3COO- ?
Jawab :
1. Penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukannya ion H+.
Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan CH3COOH membentuk CH3COO- dan air.
Pada Penambahan Basa :
CH3COOH(aq) + OH-(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H2O(l)
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 19
Page 20
Pert e muan 9 I. Materi Ajar
“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan Asam”
Contoh :
Larutan Penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam larutan terdapat kesetimbangan :
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)
Jika kedalam larutan ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam itu akan mengikat ion
OH-.Hal ini menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH - dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan asam menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya
ion OH-. Asam yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3 membentuk NH4+.
Pada Penambahan Asam :
NH3(aq) + H+(aq) ⇌ NH4+(aq)
II. Tes Awal
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan asam pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?
Jawab :
1. Penambahan asam menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam
yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3 membentuk NH4+.
Pada Penambahan Asam :
NH3(aq) + H+(aq) ⇌ NH4+(aq)
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan asam pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?
Jawab :
1. Penambahan asam menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam
yang ditambahkan itu bereaksi dengan NH3 membentuk NH4+.
Pada Penambahan Asam :
NH3(aq) + H+(aq) ⇌ NH4+(aq)
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 20
Page 21
Pert e muan 10
I. Materi Ajar
“Prinsip Kerja Larutan Penyangga Basa pada Penambahan Basa”
Contoh :
Larutan Penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam larutan terdapat kesetimbangan :
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH-(aq)
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam
(NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
Pada Penambahan Basa :
NH4+(aq) + OH-(aq) ⇌ NH3(aq) + H2O(l)
II. Tes Awal
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?
Jawab :
1. Penambahan basa menyebabkan kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH -
dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+),
membentuk komponen basa (NH3) dan air.
Pada Penambahan Basa :
NH4+(aq) + OH-(aq) ⇌ NH3(aq) + H2O(l)
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Apa yang terjadi saat penambahan basa pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ ?
Jawab :
1. Penambahan basa menyebabkan kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH -
dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+),
membentuk komponen basa (NH3) dan air.
Pada Penambahan Basa :
NH4+(aq) + OH-(aq) ⇌ NH3(aq) + H2O(l)
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 21
Page 22
Pert e muan 11
I. Materi Ajar
“pH Larutan Penyangga Asam”
Perhatikan larutan penyangga CH3COOH/CH3COO– yang terbuat dari asam lemah CH3COOH dan
garam CH3COONa. Asam lemah CH3COOH akan mengion sebagian menurut persamaan reaksi
kesetimbangan berikut.
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)
Penambahan garam CH3COONa akan menaikan molaritas basa konjugasi CH3COO–.
CH3COONa(aq) CH3COO–(aq) + Na+(aq)
Kenaikan molaritas CH3COO– hanya menggeser harga tetapan kesetimbangan sedikit sekali, sehingga
dapat dirumuskan :
Ka=[C H 3COOH ]¿¿
Atau dapat dituliskan
¿
Karena pH = –log [H+] dan pKa = –log Ka maka :
−log¿¿
Sehingga
Karena asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO- dalam volume sama, maka kita tidak perlu
menuliskan molaritas asam lemah CH3COOH dan basa konjugasi CH3COO- dalam molaritas (mol L–1)
cukup dengan mol saja. Sehingga secara umum, pH larutan penyangga asam CH3COOH / CH3COO–
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Dimana
pH = Derajat keasaman larutan penyangga
Ka = Tetapan ionisasi asam
a = Jumlah mol asam lemah
g = Jumlah mol basa konjugasi
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 22
pH=p Ka−log[C H 3COOH ]
¿¿
Page 23
II. Tes Awal
Soal :
1. Tuliskan tetapan ionisasi asam (Ka) dan pH larutan dari asam lemah C H 3 COOH .!
2. Tuliskan tetapan pH dari larutan asam lemah C H 3 COOH .!
Jawab :
1. Asam lemah CH3COOH akan mengion sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut :
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)
Sehingga harga Ka dapat dituliskan sbb :
Ka=[C H 3COOH ] ¿¿ (Skor 30)
2. pH=p Ka−log[C H 3COOH ]
¿¿
(Skor 20)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan tetapan ionisasi asam (Ka) dan pH larutan dari asam lemah C H 3 COOH .!
2. Tuliskan tetapan pH dari larutan asam lemah C H 3 COOH .!
Jawab :
1. Asam lemah CH3COOH akan mengion sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut :
CH3COOH(aq) ⇆ CH3COO–(aq) + H+(aq)
Sehingga harga Ka dapat dituliskan sbb :
Ka=[C H 3COOH ] ¿¿ (Skor 30)
2. pH=p Ka−log[C H 3COOH ]
¿¿
(Skor 20)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 23
Page 24
Pertemuan 12
I. Materi Ajar
Contoh Soal
Soal :
1. Berapa pH larutan yang dibuat dari campuran 50 mL CH3COOH 0,5 M dan 50 mL NaCH3COO
0,5 M? Diketahui Ka (CH3COOH) = 1,8 × 10–5.
Jawab :
1. Dalam larutan terdapat CH3COOH, CH3COO–, H+, dan Na+. Reaksi kesetimbangannya :
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO-(aq) + H+ (aq)
Konsentrasi CH3COO– lebih dominan dari garam dibandingkan hasil ionisasi asam asetat maka
dalam perhitungan, konsentrasi CH3COO– ditentukan dari garamnya.
Konsentrasi CH3COOH dalam campuran (100 mL) :
[C H 3 COOH ]= 50 mL100 mL
x 0,5 M=0,25 M
Konsentrasi CH3COO– dalam campuran (100 mL) :
¿
Nilai pH larutan dihitung dengan rumus :
pH=p Ka−log[C H 3COOH ]
¿¿
pH=−log (1,8 x10−5)−log0,25 M0,25 M
pH=4,74
Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,74
Latihan Soal
Soal :
1. Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan
CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (Ka CH3COOH = 1,8 × 10–5)
Jawab :
1. 50 mL CH3COOH 0,1 M + 50 mL NaCH3COO 0,1 M
mol CH3COOH = 50 mL × 0,1 mmol/mL = 5 mmol
mol NaCH3COO = 50 mL × 0,1 mmol/mL = 5 mmol
pH=p Ka−log[C H 3 COOH ][NaC H 3 COO ]
pH=−log1,8 x 10−5 – log55
pH=−log1,8 x 10−5
pH=5−log 1,8
pH=4,75
Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,75
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 24
Page 25
II. Tes Awal
Soal :
1. Suatu larutan penyangga mengandung CH3COONa 0,4 mol dan CH3COOH 0,25 mol. Jika Ka = 1,8
× 10–5, maka tentukan pH larutan penyangga.
Jawab :
1. Jumlah mol basa konjugasi (CH3COO–) diperoleh dari garam CH3COONa.
CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Mula-mula 0,4 mol - - Skor 15
Reaksi 0,4mol 0,4 mol 0,4 mol
Akhir 0 0,4 mol 0,4 mol
pH larutan penyangga dapat dihitung sbb.
pH=p Ka−log[C H 3COOH ]
¿¿ Skor 10
pH = - log (1,8 x 10-5) – log 0,250,4
pH = - (log 1,8 + log 10-5) – log 0,625
pH = 4,74 – (- 0,20) Skor 10
pH = 4,94
Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,94
III. Tes Akhir
Soal :
1. Suatu larutan penyangga mengandung CH3COONa 0,4 mol dan CH3COOH 0,25 mol. Jika Ka = 1,8
× 10–5, maka tentukan pH larutan penyangga.
Jawab :
1. Jumlah mol basa konjugasi (CH3COO–) diperoleh dari garam CH3COONa.
CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Mula-mula 0,4 mol - - Skor 15
Reaksi 0,4mol 0,4 mol 0,4 mol
Akhir 0 0,4 mol 0,4 mol
pH larutan penyangga dapat dihitung sbb.
pH=p Ka−log[C H 3COOH ]
¿¿ Skor 10
pH = - log (1,8 x 10-5) – log 0,250,4
pH = - (log 1,8 + log 10-5) – log 0,625
pH = 4,74 – (- 0,20) Skor 10
pH = 4,94 Jadi, pH larutan penyangga sebesar 4,94
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 25
Page 26
Pertemuan 13
I. Materi Ajar
“pH Larutan Penyangga Basa”
Perhatikan larutan penyangga NH3 / NH4+ yang terbuat dari basa lemah NH3 dan asam konjugasi NH4
+.
Di dalam air, NH3 akan terionisasi sebagian menurut persamaan reaksi
kesetimbangan berikut.
NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)
Molaritas asam konjugasi NH4+ dapat dinaikan dengan menambahkan garam NH4Cl.
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl–(aq)
Kenaikan molaritas NH4+ hanya menggeser kesetimbangan sedikit sekali, sehingga tetapan
kesetimbangannya dapat dituliskan :
Kb=¿¿
Atau dapat dituliskan
¿
Karena pOH=−log ¿¿ dan p Kb=−log K b, maka
−log¿¿
Sehingga
pOH=p K b−log[ N H 3]
¿¿
Karena dalam satu larutan mengandung NH3 dan NH4+, maka rumus di atas dapat di tulis :
Dimana
pOH = Derajat kebasaan larutan penyangga
Kb = Tetapan ionisasi basa
b = Jumlah mol basa lemah
g = Jumlah mol asam konjugasi
Sehingga pH larutan penyangga basa dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Dimana
pH = pH larutan penyangga basa
pOH = Derajat kebasaan larutan penyangga
II. Tes Awal
Soal :
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 26
pOH=p K b−logbg
Page 27
1. Tuliskan tetapan ionisasi basa (Kb) dari basa lemah NH 3.!
Jawab :
1. Di dalam air, NH3 akan terionisasi sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut.
NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)
Sehingga harga Kb dapat dituliskan sbb :
Kb=¿¿
(Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan tetapan ionisasi basa (Kb) dari basa lemah NH 3.!
Jawab :
1. Di dalam air, NH3 akan terionisasi sebagian menurut persamaan reaksi kesetimbangan berikut.
NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)
Sehingga harga Kb dapat dituliskan sbb :
Kb=¿¿
(Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 27
Page 28
Pertemuan 14
I. Materi Ajar
Contoh Soal :
1. Tentukan pH campuran antara 400 mL NH3(aq) 0,1 M dengan 400 mL larutan (NH4)2SO4
0,05 M. Jika Kb NH3(aq) = 1,8 x 10-5.
Jawab :
1. Mol NH3 mula- mula = 400 mL x 0,1 M = 40 mmol
¿
Mol NH4+ = 2 x 0,05 M x 400 mL = 40 mmol
[ NH 3 ]=40 mmol800 mL
=0,05 mmol mL−1
¿
¿
¿
pOH=−log ¿¿
¿−log 1,8 x10−5
¿5−log 1,8=4,74
pH=14−pOH
¿14−4,74=9,26
Jadi, pH campuran adalah 9,26
Latihan Soal
1. Hitung pH suatu larutan penyangga yang mengandung NH4Cl 0,2 mol dan NH3 0,15 mol jika
pKb NH3 = 4,74.
Jawab :
1. Jumlah mol asam konjugasi (NH4+) diperoleh dari ionisasi NH4Cl
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
Mula- mula 0,2 mol - -
Reaksi 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol
Akhir 0 0,2 mol 0,2 mol
pOH larutan penyangga dapat ditentukan sbb.
pOH=p K b−log[ NH 3]
¿¿ ¿
pOH=4,74−log0,150,2
pOH=4,74−(−0,12)
pOH=4,86
Sehingga,
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 28
Page 29
pH=14−pOH
pH=14−4,86=9,14
Jadi, larutan penyangga basa NH3/NH4+ sebesar 9,14.
II. Tes awal Soal :
1. Hitunglah pH larutan jika 100 mL NH3(aq) 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL HCl 0,1 M. Kb
NH3(aq) = 1,8 x 10-5.
Jawab :
1. N H 3=100
1000x 0,2=0,02 mol
Skor 10
HCl= 1001000
x 0,1=0,01mol
NH3(aq) + HCl(aq) ⇄ NH4Cl(aq)
Mula- mula 0,02 mol 0,01 mol - Skor 15
Reaksi 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
Akhir 0,01 mol - 0,01 mol
Volume campuran = 200 mL = 0,2 L
[ NH 3 ]=0,01 mol0,2 L
=0,05 mol L−1
Skor 10
¿
¿
Skor 10
¿
pOH=−log 1,75 x10−5
¿5−log 1,75
¿4,76
pH=14−4,76 Skor 20
¿9,24
Jadi, pH larutan adalah 9,24
III. Tes akhir
Soal :
1. Hitunglah pH larutan jika 100 mL NH3(aq) 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL HCl 0,1 M. Kb
NH3(aq) = 1,8 x 10-5.
Jawab :
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 29
Page 30
1. N H 3=100
1000x 0,2=0,02 mol
Skor 10
HCl= 1001000
x 0,1=0,01mol
NH3(aq) + HCl(aq) ⇄ NH4Cl(aq)
Mula- mula 0,02 mol 0,01 mol - Skor 15
Reaksi 0,01 mol 0,01 mol 0,01 mol
Akhir 0,01 mol - 0,01 mol
Volume campuran = 200 mL = 0,2 L
[ NH 3 ]=0,01 mol0,2 L
=0,05 mol L−1
Skor 10
¿
¿
Skor 10
¿
pOH=−log 1,75 x10−5
¿5−log 1,75
¿4,76
pH=14−4,76 Skor 20
¿9,24
Jadi, pH larutan adalah 9,24
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 30
Page 31
Pertemuan 1 5
I. Materi Ajar
“Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga”
pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komponen-komponennya. Komponen-komponen itu
dalam perhitungan membentuk perbandingan tertentu. Pengenceran atau penambahan air akan
memperbesar volum komponen-komponen larutan penyangga dan tidak merubah harga perbandingan
komponen-komponennya sehingga pH larutan juga tidak berubah. Secara teoritis, berapapun tingkat
pengenceran tidak akan merubah pH. Akan Tetapi dalam praktiknya, jika dilakukan pengenceran yang
berlebihan, maka pH larutan penyangga akan berubah. Misal 1 L larutan penyangga diencerkan dengan
100 L akuades, maka pH larutan akan berubah. Rumus pengenceran dapat dituliskan sebagai berikut :
Dimana
V1 = Volume sebelum pengenceran ......... (L)
V2 = Volume sesudah pengenceran ......... (L)
M1 = Molaritas sebelum pengenceran ..... (M)
M2 = Molaritas sesudah pengenceran ..... (M)
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, larutan penyangga mempunyai
kemampuan mempertahankan pH walaupun ditambah sedikit asam atau basa. pH larutan penyangga
hanya berubah sedikit saja, sehingga perubahannya bisa diabaikan.
II. Tes Awal
Soal :
1. Jelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga.!
Jawab :
1. Pengenceran atau penambahan air akan memperbesar volum komponen-komponen larutan
penyangga dan tidak merubah harga perbandingan komponen-komponennya sehingga pH larutan
juga tidak berubah. (Skor 50)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Jelaskan Pengaruh Pengenceran pada Larutan Penyangga.!
Jawab :
1. Pengenceran atau penambahan air akan memperbesar volum komponen-komponen larutan
penyangga dan tidak merubah harga perbandingan komponen-komponennya sehingga pH larutan
juga tidak berubah. (Skor 50)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 31
V 1 .M 1=V 2 . M2
Page 32
Pertemuan 1 6
I. Materi Ajar
Contoh Soal
Soal :1. Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3(aq) 0,6 M dengan 300 mL NH4Cl 0,3
M (Kb NH3(aq) = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL. Tentukan pH larutan mula-mula
dan pH setelah di tambah 500 mL air.
Jawab :
1. pH mula- mula
Jumlah mol NH3(aq) = 0,6 M x 200 mL = 120 mmol = 0,12 mol
Jumlah mol NH4+ = 0,3 M x 300 mL = 90 mmol = 0,09 mol
Volume campuran = (200 + 300) mL = 500 mL = 0,5 L
[ NH 3 ]=0,12 mol0,5 L
=0,24 M
¿
¿
pOH=−log 2,4 x 10−5=¿5−log 2,4=4,62¿
pH=14−4,62=9,38
Jadi, pH mula- mula adalah 9,38.
pH setelah ditambah 500 mL air
Volume campuran menjadi 1000 mL = 1 L
[ NH 3 ]=0,12 mol1 L
=0,12 M
¿
¿
pOH=−log 2,4 x 10−5=4,62
pH=14−4,62=9,38
Jadi, pH setelah ditambah 500 mL air adalah 9,38.
Latihan Soal
Soal :
1. Larutan penyangga sebanyak 1 L mengandung NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M. Jika diketahui Kb
NH3 = 1,8 × 10–5, maka tentukan :
a). pH larutan penyangga,
b). pH larutan penyangga jika ditambahkan akuades sebanyak 19 L.
Jawab :
1. a). Molaritas asam konjugasi NH4+ diperoleh dari ionisasi NH4Cl.
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
Awal 0,1 mol - -
Reaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol
Akhir 0 0,1 mol 0,1 mol
pOH larutan penyangga dapat ditentukan sbb :
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 32
Page 33
pOH=−log Kb−log[NH 3]
¿¿ ¿
pOH=−log (1,8¿x10−5)− log0,10,1
¿
pOH=−¿
¿−(0,26−5 )−0=4,74
pH=14−4,74=9,26
Jadi, pH larutan penyangga NH3 / NH4+ sebesar 9,26.
b). Setelah ditambah akuades, volume larutan menjadi 20 L. Dengan rumus pengenceran,
molaritas masing- masing zat setelah pengenceran dapat diketahui.
[ NH 3 ]=V 1 M 1
V total
=1 L x 0,1 M20 L
=0,005 M
[ NH 4 Cl ]=V 2 M 2
V total
=1 L x 0,1 M20 L
=0,005 M
Molaritas asam konjugasi (NH4+) diperoleh dari ionisasi NH4Cl.
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
Awal 0,005 mol - -
Reaksi 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
Akhir 0 0,005 mol 0,005 mol
pOH larutan setelah pengenceran :
pOH=−log Kb−log[NH 3]
¿¿
pOH=−log (1,8 x10−5 )−log0,0050,005
¿−¿
¿−(0,26−5 )−0
¿4,74
pH larutan setelah pengenceran :
pH=14−pOH
pH=14−4,74=9,26
Jadi, pH larutan penyangga NH3 / NH4+ setelah pengenceran sebesar 9,26.
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 33
Page 34
II. Tes Awal
Soal :
1. Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3(aq) 0,6 M dengan 300 mL NH4Cl 0,3 M
(Kb NH3(aq) = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL. Tentukan pH larutan mula-mula dan pH
setelah di tambah 500 mL air.
Jawab :
1. pH mula- mula
Jumlah mol NH3(aq) = 0,6 M x 200 mL = 120 mmol = 0,12 mol
Jumlah mol NH4+ = 0,3 M x 300 mL = 90 mmol = 0,09 mol Skor 10
Volume campuran = (200 + 300) mL = 500 mL = 0,5 L
[ NH 3 ]=0,12 mol0,5 L
=0,24 M
Skor 10
¿
¿
pOH=−log 2,4 x 10−5=¿5−log 2,4=4,62¿ Skor 10
pH=14−4,62=9,38
Jadi, pH mula- mula adalah 9,38.
pH setelah ditambah 500 mL air
Volume campuran menjadi 1000 mL = 1 L
[ NH 3 ]=0,12 mol1 L
=0,12 M Skor 10
¿
¿
pOH=−log 2,4 x 10−5=4,62 Skor 20
pH=14−4,62=9,38
Jadi, pH setelah ditambah 500 mL air adalah 9,38.
III. Tes Akhir
Soal :
1. Ke dalam larutan penyangga yang terdiri dari 200 mL NH3(aq) 0,6 M dengan 300 mL NH4Cl 0,3 M
(Kb NH3(aq) = 1,8.10–5) ditambahkan air sebanyak 500 mL. Tentukan pH larutan mula-mula dan pH
setelah di tambah 500 mL air.
Jawab :
1. pH mula- mula
Jumlah mol NH3(aq) = 0,6 M x 200 mL = 120 mmol = 0,12 mol
Jumlah mol NH4+ = 0,3 M x 300 mL = 90 mmol = 0,09 mol Skor 10
Volume campuran = (200 + 300) mL = 500 mL = 0,5 L
[ NH 3 ]=0,12 mol0,5 L
=0,24 M
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 34
Page 35
Skor 10
¿
¿
pOH=−log 2,4 x 10−5=¿5−log 2,4=4,62¿ Skor 10
pH=14−4,62=9,38
Jadi, pH mula- mula adalah 9,38.
pH setelah ditambah 500 mL air
Volume campuran menjadi 1000 mL = 1 L
[ NH 3 ]=0,12 mol1 L
=0,12 M Skor 10
¿
¿
pOH=−log 2,4 x 10−5=4,62 Skor 20
pH=14−4,62=9,38
Jadi, pH setelah ditambah 500 mL air adalah 9,38.
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 35
Page 36
Pertemuan 1 7
I. Materi Ajar
“Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada Larutan
Penyangga”
Bagaimana pengaruh penambahan sedikit asam atau basa pada pH larutan penyangga? Perubahan pH
larutan penyangga oleh penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat kecil sekali, sehingga pH larutan
penyangga dianggap tidak berubah.
II. Tes Awal
Soal :
1. Jelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada pH Larutan Penyangga?
Jawab :
1. Perubahan pH larutan penyangga oleh penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat kecil sekali,
sehingga pH larutan penyangga dianggap tidak berubah. (Skor 60)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Jelaskan Pengaruh Penambahan Sedikit Asam atau Basa pada pH Larutan Penyangga?
Jawab :
1. Perubahan pH larutan penyangga oleh penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat kecil sekali,
sehingga pH larutan penyangga dianggap tidak berubah. (Skor 40)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 36
Page 37
Pertemuan 1 8
I. Materi Ajar
Contoh Soal
Soal :
1. Satu liter larutan buffer berisi campuran 0,01 mol asam lemah HA dan 0,02 mol garam MA, K a =
10-4.
a) Tentukan pH larutan.
b) Jika ke dalam larutan tersebut dimasukkan 0,001 mol basa kuat MOH, berapa pH larutan
sekarang?
c) Jika ke dalam larutan mula- mula ditambah 0,001 mol HCl, berapa pH-nya?
Jawab :
1. a) ¿
¿10−4 .0,01 mol/ L0,02 mol/ L
=0,5 x10−4
pH=4−log 0,5=4,3
b) Ke dalam larutan di tambah 0,01 mol MOH
MOH + HA MA + H2O
Awal 0,001 0,01 - -
Reaksi 0,001 0,001 0,001 0,001
Akhir - 0,009 0,001 0,001
Sebelum penambahan MOH, dalam larutan telah terdapat 0,02 mol MA sehingga jumlah
MA = 0,02 + 0,001 = 0,021 mol
¿
¿10−4 .0,009 mol /L0,021 mol /L
=0,43 x 10−4
¿4−log 0,43=4,36
c. Ke dalam larutan ditambah 0,001 mol HCl
MA + HCl MCl + HA
Awal 0,02 0,001 - -
Reaksi 0,001 0,001 0,001 0,001
Akhir 0,019 - 0,001 0,001
Sebelum penambahan HCl, dalam larutan telah terdapat 0,01 mol HA sehingga jumlah HA
= 0,001 + 0,01 = 0,011 mol
¿
¿10−4 .0,011 mol/ L0,019 mol /L
=0,58 x 10−4
pH=4−log 0,58=4,24
Latihan Soal
Soal :
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 37
Page 38
1. Sebanyak 1 L larutan penyangga mengandung CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M. Jika
Ka CH3COOH = 1,8 × 10–5, maka tentukan :
a. pH larutan penyangga,
b. pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL HCl 0,1 M,
c. pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL NaOH 0,1 M.
Jawab :
1. a. Jumlah mol basa konjugasi (CH3COO–) diperoleh dari garam CH3COONa.
CH3COONa(aq) CH3COO-(aq) + Na+(aq)
Awal 0,1 mol - -
Reaksi 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol
Akhir 0 0,1 mol 0,1 mol
pH larutan penyangga dapat dihitung sbb :
pH=pKa−log[CH 3 COOH ]
¿¿ ¿
¿−log (1,8 x10−5 )−log0,10,1
¿−¿
¿−(0,26−5 )−0
¿4,74
b. Jumlah mol CH3COOH = 1 L . 0,1 mol L-1 = 0,1 mol
Jumlah mol CH3COONa = 1 L . 0,1 mol L-1 = 0,1 mol
Jumlah mol HCl = 0,01 L . 0,1 mol L-1 = 0,001 mol
Pada larutan penyangga, CH3COONa akan menetralisir HCl dan membentuk CH3COOH.
CH3COONa(aq) + HCl(aq) CH3COOH(aq) + NaCl(aq)
Awal 0,1 mol 0,001 mol 0,1 mol -
Reaksi 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol
Akhir 0,099 mol - 0,101 mol 0,001 mol
Dari reaksi diperoleh :
¿
[CH 3COOH ]=0,101
pH larutan penyangga setelah ditambah asam kuat HCl dapat dihitung sebagai berikut.
pH=pKa−log[CH 3COOH ]
¿¿ ¿
¿−log (1,8 x10−5 )−log0,1010,099
¿−¿
¿−(0,26−5 )−0,01=4,73
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 38
Page 39
c. Pada larutan penyangga, CH3COOH akan menetralisir basa kuat NaOH yang ditambahkan.
Jumlah mol NaOH yang ditambahkan. Dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Jumlah mol NaOH = 0,01 L × 0,1 mol L–1 = 0,001 mol.
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Awal 0,1 mol 0,001 mol 0,1 mol -
Reaksi 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol 0,001 mol
Akhir 0,099 mol 0 0,101 mol 0,001 mol
Dari reaksi diperoleh
¿
[CH 3COOH ]=0,099
pH larutan penyangga setelah penambahan basa kuat dapat dihitung sebagai berikut.
pH=pKa−log[CH 3 COOH ]
¿¿ ¿
pH=−log (1,8 x 10−5 )−log0,0990,101
¿−(log 1,8+ log10−5 )−log1,02
¿−(0,26−5 )−(−0,01)
¿4,75
Jadi, pH larutan penyangga jika ditambah 10 mL NaOH 0,1 M adalah 4,75.
II. Tes Awal
Soal :
1. Larutan penyangga yang terdiri dari 50 mL CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL CH3COONa 0,1 M
(Ka CH3COOH = 1,7 x 10–5) mempunyai pH = 4,76. Berapa pH larutan setelah ditambah 1 mL HCl
0,1 M.
Jawab :
1. Mol CH3COOH = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol
Mol CH3COONa = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol Skor 10
Mol HCl = 1 mL . 0,1 M = 0,1 mmol
pH sebelum ditambah HCl 0,1 M
¿
¿1,7 x10−5 .5 mmol / L5 mmol / L
Skor 15
¿1,7 x10−5
pH=−log¿¿¿
¿−log 1,7 x10−5
¿5−log 1,7 Skor 15
¿4,76
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 39
Page 40
pH sesudah ditambah HCl 0,1 M
CH3COONa(aq) + HCl(aq) CH3COOCl(aq) + NaH(aq)
Awal 5 mmol 0,1 mmol - - Skor 10
Reaksi 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol
Akhir 4,9 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol
Sebelum penambahan HCl, dalam larutan telah terdapat 5 mmol CH3COOH sehingga jumlah
CH3COOH = 5 + 0,1 = 5,1 mmol (Skor 3)
¿
¿1,7 x10−5 .5,1 mmol / L4,9 mmol / L
Skor 15
¿1,76 x10−5
pH=−log¿
¿−log 1,76 x10−5 Skor 15
¿5−log 1,76
¿4,75
III. Tes Akhir
Soal :
1. Larutan penyangga yang terdiri dari 50 mL CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL CH3COONa 0,1 M
(Ka CH3COOH = 1,7 x 10–5) mempunyai pH = 4,76. Berapa pH larutan setelah ditambah 1 mL HCl
0,1 M.
Jawab :
1. Mol CH3COOH = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol
Mol CH3COONa = 50 mL . 0,1 M = 5 mmol Skor 10
Mol HCl = 1 mL . 0,1 M = 0,1 mmol
pH sebelum ditambah HCl 0,1 M
¿
¿1,7 x10−5 .5 mmol / L5 mmol / L
Skor 15
¿1,7 x10−5
pH=−log¿¿¿
¿−log 1,7 x10−5
¿5−log 1,7 Skor 15
¿4,76
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 40
Page 41
pH sesudah ditambah HCl 0,1 M
CH3COONa(aq) + HCl(aq) CH3COOCl(aq) + NaH(aq)
Awal 5 mmol 0,1 mmol - - Skor 10
Reaksi 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol 0,1 mmol
Akhir 4,9 mmol 0 0,1 mmol 0,1 mmol
Sebelum penambahan HCl, dalam larutan telah terdapat 5 mmol CH3COOH sehingga jumlah
CH3COOH = 5 + 0,1 = 5,1 mmol (Skor 3)
¿
¿1,7 x10−5 .5,1 mmol / L4,9 mmol / L
Skor 15
¿1,76 x10−5
pH=−log¿
¿−log 1,76 x10−5 Skor 15
¿5−log 1,76
¿4,75
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 41
Page 42
Pertemuan 1 9
I. Materi Ajar
“Larutan Penyangga Dalam Darah”
pH darah tubuh manusia berkisar antara 7,35 - 7,45. pH darah tidak boleh kurang dari 7,0 dan
tidak boleh melebihi 7,8 karena akan berakibat fatal bagi manusia. Organ yang paling berperan untuk
menjaga pH darah adalah paru-paru dan ginjal. Kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35 disebut
asidosis. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kondisi asidosis antara lain penyakit jantung,
penyakit ginjal, kencing manis, dan diare yang terus-menerus. Sedangkan kondisi di mana pH darah
lebih dari 7,45 disebut alkolosis. Kondisi ini disebabkan muntah yang hebat, hiperventilasi (kondisi
ketika bernafas terlalu cepat karena cemas atau histeris pada ketinggian).
Untuk menjaga pH darah agar stabil, di dalam darah terdapat beberapa larutan penyangga alami, yaitu :
a) Penyangga hemoglobin
Oksigen merupakan zat utama yang diperlukan oleh sel tubuh yang didapatkan melalui
pernapasan. Oksigen diikat oleh hemoglobin di dalam darah, di mana O2 sangat sensitif terhadap pH.
Reaksi kesetimbangan yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut :
HHb+ + O2 ⇄ H+ + HbO2
Asam hemoglobin
Produk buangan dari tubuh adalah CO2- yang di dalam tubuh bisa membentuk senyawa H2CO3 yang
nantinya akan terurai menjadi H+ dan HCO3–. Penambahan H+ dalam tubuh akan mempengaruhi pH,
tetapi hemoglobin yang telah melepaskan O2 dapat mengikat H+ membentuk asam hemoglobin.
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 42
Page 43
II. Tes Awal
Soal :
1. Tuliskan pengertian dari :
a) Asidosis
b) Alkalosis
2. Tuliskan reaksi kesetimbangan dari asam hemoglobin terhadap oksigen.!
Jawab :
1. a) Asidosis yaitu kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35. (Skor 15)
b) Alkalosis yaitu kondisi di mana pH darah lebih dari 7,45. (Skor 15)
2. Reaksi yang terjadi :
HHb+ + O2 ⇄ H+ + HbO2 ( Skor 20)
Asam hemoglobin
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan pengertian dari :
a) Asidosis
b) Alkalosis
2. Tuliskan reaksi kesetimbangan dari asam hemoglobin terhadap oksigen.!
Jawab :
1. a) Asidosis yaitu kondisi di mana pH darah kurang dari 7,35. (Skor 15)
b) Alkalosis yaitu kondisi di mana pH darah lebih dari 7,45. (Skor 15)
2. Reaksi yang terjadi :
HHb+ + O2 ⇄ H+ + HbO2 ( Skor 20)
Asam hemoglobin
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 43
Page 44
Pertemuan 20
I. Materi Ajar
“Larutan Penyangga Dalam Darah (Lanjutan)”
c) Penyangga karbonat
Penyangga karbonat juga berperan dalam mengontrol pH darah. Reaksi kesetimbangan yang terjadi
sebagai berikut :
H+(aq) + HCO3–(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2(aq)
Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah
7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengertikarena hasil-
hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyakbersifat asam.
d) Penyangga fosfat
Penyangga fosfat merupakan penyangga yang berada di dalam sel. Penyangga ini adalah campuran
dari asam lemah H2PO4– dan basa konjugasinya, yaitu HPO4
2–. Jika dari proses metabolisme sel
dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO42–.
HPO42–(aq) + H+(aq) ⇄ H2PO4
–(aq)
Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH– akan
bereaksi dengan ion H2PO4–.
H2PO4–(aq) + OH–(aq) ⇄ HPO4
–(aq) + H2O(l)
Sehingga perbandingan [H2PO4–] / [HPO4
2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap.
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 44
Page 45
II. Tes Awal
Soal :
1. Jelaskan prinsip kerja Penyangga karbonat dalam mengontrol pH darah.!
2. Jelaskan prinsip kerja Penyangga fosfat pada proses metabolisme sel.!
Jawab :
1. H+(aq) + HCO3–(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2(aq)
Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah
7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengertikarena hasil-
hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyakbersifat asam. (Skor 20)
2. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera
bereaksi dengan ion HPO42–.
HPO42–(aq) + H+(aq) ⇄ H2PO4
–(aq)
Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH– akan
bereaksi dengan ion H2PO4–.
H2PO4–(aq) + OH–(aq) ⇄ HPO4
–(aq) + H2O(l)
Sehingga perbandingan [H2PO4–] / [HPO4
2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap. (Skor 30)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Jelaskan prinsip kerja Penyangga karbonat dalam mengontrol pH darah.!
2. Jelaskan prinsip kerja Penyangga fosfat pada proses metabolisme sel.!
Jawab :
1. H+(aq) + HCO3–(aq) ⇄ H2CO3(aq) ⇄ H2O(aq) + CO2(aq)
Perbandingan molaritas HCO3– terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk mempertahankan pH darah
7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HCO3– yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengertikarena hasil-
hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyakbersifat asam. (Skor 20)
2. Jika dari proses metabolisme sel dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera
bereaksi dengan ion HPO42–.
HPO42–(aq) + H+(aq) ⇄ H2PO4
–(aq)
Dan jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH– akan
bereaksi dengan ion H2PO4–.
H2PO4–(aq) + OH–(aq) ⇄ HPO4
–(aq) + H2O(l)
Sehingga perbandingan [H2PO4–] / [HPO4
2–] selalu tetap dan akibatnya pH larutan tetap. (Skor 30)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 45
Page 46
O
OHO
O
Pertemuan 21
I. Materi Ajar
“Larutan Penyangga Dalam Obat-Obatan”
Sebagai obat penghilang rasa nyeri, aspirin mengandung asam asetil salisilat. Beberapa merek
aspirin juga ditambahkan zat untuk menetralisir kelebihan asam di perut, seperti MgO.
Aspirin
Obat suntik atau obat tetes mata, pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata
harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan
rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah.
II. Tes Awal
Soal :
1. Tuliskan larutan penyangga yang digunakan untuk penghilang rasa nyeri.!
Jawab :
1. Larutan penyangga yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yaitu aspirin. (Skor 10)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan larutan penyangga yang digunakan untuk penghilang rasa nyeri.!
Jawab :
1. Larutan penyangga yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yaitu aspirin. (Skor 10)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 46
Page 47
Pertemuan 22
I. Materi Ajar
“Larutan Penyangga Dalam Industri”
Dalam industry makanan, larutan penyangga digunakan untuk mengawetkan makanan. Larutan
penyangga ini merupakan campuran dari asam benzoate dan natrium benzoate, strukturnya sbb.
asam benzoat natrium benzoat
Larutan penyangga tersebut ditambahkan dalam minuman ringan, kecap, dan saus. Larutan
tersebut dapat menghambat kerja bakteri atau jamur sehingga makanan tidak cepat rusak. Selain asam
benzoat dan natrium benzoat, untuk mempertahankan pH makanan kaleng digunakan larutan penyangga
yang terdiri dari asam sitrat dan natrium sitrat.
II. Tes Awal
Soal :
1. Tuliskan jenis larutan penyangga yang terdapat dalam :
a. Minuman ringan, kecap dan saus
b. Makanan kaleng
Jawab :
1. a. campuran dari asam benzoate dan natrium benzoate (Skor 15)
b. campuran dari asam sitrat dan natrium sitrat (Skor 15)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Tuliskan jenis larutan penyangga yang terdapat dalam :
a. Minuman ringan, kecap dan saus
b. Makanan kaleng
Jawab :
1. a. campuran dari asam benzoate dan natrium benzoate (Skor 15)
b. campuran dari asam sitrat dan natrium sitrat (Skor 15)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 47
Page 48
Pertemuan 23
I. Materi Ajar
“Sistem Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel”
System penyangga fosfat (H2PO4- / HPO4
2-) merupakan system penyangga yang bekerja untuk
menjaga pH cairan intra sel. Bila dari proses metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat asam,
maka akan segera bereaksi dengan ion HPO42-,
HPO42-(aq) + H+(aq) ⇌ H2PO4
-(aq)
Dan bila pada proses metabolism sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH - akan
bereaksi dengan ion H2PO4-,
H2PO4-(aq) + OH-(aq) ⇌ HPO4
2-(aq) + H2O(l)
Dengan demikian perbandingan [H2PO4-] / [HPO4
2-] akan selalu tetap, dan ini akan menyebabkan pH
larutan tetap.
II. Tes Awal
Soal ;
1. Jelaskan System Kerja Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel.!
Jawab :
1. Bila dari proses metabolism dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi
dengan ion HPO42-, ( Skor 10)
HPO42-(aq) + H+(aq) ⇌ H2PO4
-(aq) (Skor 5)
Dan bila pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH - akan
bereaksi dengan ion H2PO4-, (Skor 10)
H2PO4-(aq) + OH-(aq) ⇌ HPO4
2-(aq) + H2O(l) (Skor 5)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Jelaskan System Kerja Penyangga Fosfat Dalam Cairan Sel.!
Jawab :
1. Bila dari proses metabolism dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi
dengan ion HPO42-, ( Skor 10)
HPO42-(aq) + H+(aq) ⇌ H2PO4
-(aq) (Skor 5)
Dan bila pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka ion OH - akan
bereaksi dengan ion H2PO4-, (Skor 10)
H2PO4-(aq) + OH-(aq) ⇌ HPO4
2-(aq) + H2O(l) (Skor 5)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 48
Page 49
Pertemuan 24
I. Materi Ajar
“Sistem Penyangga Protein”
Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Misalkan pada
asam amino glycine, gugus bermuatan negative yaitu carboxyl (-COOH) yang bersifat basa sedangkan
gugus bermuatan positive yaitu amino (NH3) yang bersifat asam.
Glycine
Oleh karena itu, protein dapat berfungsi sebagai system penyangga di dalam tubuh. Adanya kelebihan
ion H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada kelebihan ion OH - akan diikat oleh ujung
yang bersifat asam. Dengan demikian, larutan yang mengandung protein akan mempunyai pH relative
tetap.
II. Tes Awal
Soal :
1. Jelaskan Prinsip Kerja Penyangga Protein.!
Jawab :
1. Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Adanya kelebihan ion
H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada kelebihan ion OH - akan diikat oleh ujung
yang bersifat asam. (Skor 15)
III. Tes Akhir
Soal :
1. Jelaskan Prinsip Kerja Penyangga Protein.!
Jawab :
1. Protein mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat basa. Adanya kelebihan ion
H+ akan diikat oleh gugus yang bersifat basa, dan bila ada kelebihan ion OH - akan diikat oleh ujung
yang bersifat asam. (Skor 15)
Richardus Ngabut (NIM : 010 014 0530)Page 49