LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (SATKER 05) SATKER DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI (109002) TAHUN 2018
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
(SATKER 05)
SATKER DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI (109002)
TAHUN 2018
ii
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Dinas Kesehatan Provinsi Jambi disusun untuk memenuhi Instruksi Presiden
RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan
LAKIP ini berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN/RB no 12 Tahun 2015 tentang
Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Tujuan dari penyusunan LAKIP adalah melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dan
program kerja yang diselenggarakan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
dan fungsi serta kewenangan dan kebijakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain itu laporan ini disusun dalam rangka menyampaikan hasil evaluasi dan analisis
realisasi kinerja kegiatan dari pelaksanaan kebijakan dan program Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provonsi Jambi serta hambatan dan permasalahan
yang dihadapi dalam Tahun Anggaran 2018.
Penyusunan LAKIP ini diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Jambi, 21 Februari 2019
dr. SAMSIRAN HALIM
NIP. 19600517 198712 1 002
iii
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja
tahunan berisi pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis. Pencapaian sasaran menyajikan informasi tentang: pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indicator kinerja utama organisasi, penjelasan
yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indicator kinerja sampai
dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.
Secara garis besar Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi telah berhasil
melaksanakan tugas pokok, fungsi dan misi yang di embannya dalam pencapaian kinerja
tahun 2018 dengan capaian rata-rata sasaran strategis sebesar 83.3% persen, meskipun di satu
sisi ada yang melebihi target dan ada yang tidak mencapai target yang direncanakan.
Walau pencapaian Penetapan Kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
sudah dianggap cukup baik, namun dalam pelaksanaannya masih dirasakan ada beberapa hal
belum sesuai dengan harapan. Perencanaan yang kurang matang dalam
mengimplementasikan rencana kerja merupakan salah satu permasalahan yang
mengakibatkan salah satu target penetapan kinerja tidak tercapai.
Pencapaian sasaran strategis Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi harus
ditingkatkan untuk tahun anggaran selanjutnya, sehingga beberapa perbaikan dan
tindaklanjut mutlak diperlukan. Keberhasilan pencapaian target sendiri disamping ditentukan
oleh kinerja faktor internal juga ditentukan oleh dukungan eksternal, seperti kerjasama
dengan unit-unit lain di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi serta institusi terkait
lainnya. Semoga kedepannya, kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yang
sudah relative baik ini dapat terus dipertahankan dan dapat memberikan dampak yang
signifikan dalam rangka menurunnya angka kesakitan dan angka kematian penyakit menular
dan tidak menular serta meningkatkan kesehatan jiwa.
iv
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. vii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 8
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 8
1.2 Visi dan Misi ........................................................................................................ 9
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi .................................................................................... 12
1.4 Sumber Daya Manusia .......................................................................................... i
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 17
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA .......................................................................... 20
2.1 Perencanaan Kinerja .......................................................................................... 20
2.2 Perjanjian Kinerja .............................................................................................. 25
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................... 28
3.1 Capaian kinerja .................................................................................................. 28
3.2 Realisasi Anggaran ............................................................................................ 57
BAB 4 PENUTUP ......................................................................................................... 60
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 60
4.2 Tindak Lanjut ..................................................................................................... 61
v
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi
Tahun 2018………………………………………………………….. 22
Tabel. 2.2. Perjanjian Kinerja Satker Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
(109002) Tahun 2018……………………………….………………. 25
Tabel 3.1 Persentase penemuan kasus kusta tanpa cacat
tahun 2017 – 2018…………………………………………………… 39
Tabel 3.2 Persentase persentase kasus HIV yang diobati
tahun 2016 – 2018…………………………………………………… 44
Tabel. 3.3 Realiasasi anggaran masing-masing indikator tahun 2018………… 58
vi
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi……………………. 16
vii
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
DAFTAR LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja TA 2018………………………………………………….…… 63
8
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatantahun 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan
pelayanan kesehatan. Sasaran yang akan dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 (RPJMN 2015-2019) adalah: 1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; 2) meningkatnya pengendalian
penyakit; 3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan
kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN
Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6)
meningkatkan responsivitas system kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan
melalui Pendekatan Keluarga dan GERMAS.
RPJMN 2015-2019 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015
dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 melalui Keputusan Menteri Kesehatan
nomor HK.02.02/2015, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
telah menyusun Rencana Aksi Program P2P tahun 2015 – 2019 yang merupakan jabaran
kebijakan Kementerian Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan
program selama lima tahun mendatang. Dalam perkembangannya Renstra yang telah disusun
memerlukan penyesuaian terkait dengan GERMAS, PIS PK dan SPM sehingga pada tahun
2018 dilakukan revisi Renstra Kementerian Kesehatan dengan nomor
HK.01.07/MENKES/422/2017. Sesuai amanat Menteri Kesehatan, dengan diterbitkannya
Renstra Revisi, maka unit utama harus menjabarkan dalam Rencana Aksi Program Direktorat
Jenderal P2P. Pada revisi RAP Ditjen P2P Tahun 2018 terjadi perubahan indicator dan telah
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Dalam rangka mewujudkan visi dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jambi 2005-2025, yaitu JAMBI YANG MAJU, MANDIRI, ADIL DAN
SEJAHTERA.
Pembangunan kesehatan di Provinsi Jambi yang selama ini dilaksanakan telah cukup
berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Namun demikian derajat kesehatan di
Provinsi Jambi masih terhitung rendah apabila dibandingkan dengan provinsi-provinsi
tetangga. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk
yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita dan
ibu maternal serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang, masih tingginya
angka kematian akibat penyakit menular, kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap
pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah, belum meratanya pemenuhan tenaga
kesehatan dan terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan serta belum optimalnya alokasi
pembiayaan kesehatan
Laporan kinerja ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Bidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jambi atas pelaksanaan tugas dan
fungsi selama Tahun 2018. Disamping itu, laporan kinerja ini merupakan pelaksanaan amanat
peraturan perundang-undangan terkait, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah. Laporan kinerja ini juga sekaligus menjadi alat atau
bahan evaluasi guna peningkatan kinerja Kementerian Kesehatan di masa depan.
1.2 Visi dan Misi
Visi dan Misi Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019 mengikuti Visi dan Misi
Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong - royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini
dilaksanakan melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
10
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin
diwujudkan yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya
seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Terdapat
dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status
kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status
kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu
bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impactatauoutcome) dalam
peningkatan status kesehatan masyarakat melalui indikator yang akan dicapai yakni sebagai
berikut:
1. 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 Menurunnya angka kematian ibu
dari menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Peran Ditjen P2P dalam mendukung pencapaian indikator Kementerian Kesehatan
yakni menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian peyakit secara berhasil-guna dan
berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya melalui kegiatan surveilans dan karantina kesehatan, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung, pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, pencegahan dan pengendalian masalah
kesehatan jiwa dan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program
P2P.
Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi yaitu Terwujudnya Provinsi Jambi
yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera 2021 (JAMBI TUNTAS
2021) Upaya untuk mewujudkan visi ini dilaksanakan melalui 6 misi pembangunan yaitu:
1. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan daerah yang bersih, transparan, akuntabel dan
partisipatif yang berorientasi pada pelayanan public
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, terdidik, berbudaya, agamis dan
berkesetaraan gender
3. Menjaga situasi daerah yang kondusif, toleransi antar umat beragama dan kesadaran
hukum masyarakat;
4. Meningkatkan daya saing daerah melalui optimalisasi pembangunan ekonomi kerakyatan
yang didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN)
berwawasan lingkungan
5. Meningkatkan aksebilitas dan kualitas infrastruktur umum, pengelolaan energi dan
sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan;
12
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
6. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
1.3.1. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah , serta Peraturan Gubernur Nomor 36 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Tungsi, serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan,
untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dinas kesehatan mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan,
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan,
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan, dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi sebagaimana yang telah ditetapkan,
dijabarkan menjadi tugas dan fungsi mulai dari eselon III sampai dengan eselon IV,
selanjutnya dijabarkan lagi menjadi uraian tugas sesuai dengan program dan kegiatan.
Unsur-unsur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah sebagai berikut: Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 2016 – 2021 (Revisi) Halaman 8
1. Kepala Dinas,
2. Sekretariat,
3. Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas),
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P),
5. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes),
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK),
7. UPTD, dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Dari unsur-unsur organisasi maka tugas pokok dan fungsi masing-masing pejabat eselon III
adalah sbb :
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka melaksanakan koordinasi,
pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi
dilingkungan dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:
a. Penyiapan rumusan kebijakan operasional tugas administrasi dilingkungan Dinas
Kesehatan Daerah,
b. Pengkoordinasian pelaksana tugas dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan Daerah,
c. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan tugas administrasi dilingkungan Dinas Kesehatan
Daerah,
d. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan
Daerah,
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 2016 – 2021 (Revisi) Halaman 9
2. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kesehatan Masyarakat
mempunyai fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olahraga,
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olahraga,
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olahraga,
14
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
d. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga,
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga,
f. Pelaksanaan bimbingan, pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya, dan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 2016 – 2021 (Revisi) Halaman 10
3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas membantu dinas dalam
rangka melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
survailance dan Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit penular, pencegahan,
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan Imunisasi,
pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa,
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan Imunisasi,
pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa,
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan Imunisasi,
pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa,
d. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor di bidang surveilans dan
Imunisasi, pencegahan, pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang survailans dan Imunisasi, pencegahan,
pengendalian penyakit menular, pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa,
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 2016 – 2021 (Revisi) Halaman 11
f. Pelaksanaan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya, dan
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu dinas dalam rangka
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang pelayanan
kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan Kesehatan
mempunyai fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan primer dan tradisional,
pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan primer dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan primer dan tradisional,
pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,
d. Pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor di bidang kesehatan primer dan
tradisional, pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan primer dan tradisional,
pelayanan kesehatan rujukan dan jaminan kesehatan,
f. Pelaksanaan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf dilingkungannya, dan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jambi 2016 – 2021 (Revisi) Halaman 12
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional, dibidang kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia
kesehatan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia
kesehatan;
16
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;
d. Koordinasi lintas program dan lintas sektor dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya manusia kesehatan;
f. Pelaksanaan bimbingan pembinaan dan penilaian terhadap staf ;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
1.3.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 08 Tahun 2016, Tanggal 07
November 2016, tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jambi, Susunan
Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi adalah sebagai berikut;
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
1.3.3 Sumber Daya Manusia
Pada tahun 2018, jumlah pegawai di Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
dengan distribusi pegawai di seksi surveilans dan imunisasi 18 orang, seksi pengendalian
penyakit Menular 23 orang, dan seksi penyakit tidak menular dan keswa 16 orang.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik.1.1 Distribusi Pegawai berdasarkan pendidikan seksi surveilans dan
imunisasi tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui distribusi pegawai berdasarkan Pendidikan di seksi
surveilans dan imunisasi yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 3 (tiga) orang,
Diploma tiga (DIII) sebanyak 2 (dua) orang, Strata satu (S1) sebanyak 11 (sebelas) orang,
Strata dua (S2) sebanyak 1 (satu) orang dan Strata tiga (S3) seanyak 1 (satu) orang.
Grafik.1.2 Distribusi Pegawai berdasarkan pendidikan seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular tahun 2018
18
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui distribusi pegawai berdasarkan Pendidikan di seksi
Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA)
sebanyak 3 (tiga) orang, Diploma tiga (DIII) sebanyak 4 (empat) orang, Strata satu (S1)
sebanyak 6 (enam) orang, Strata dua (S2) sebanyak 2 (dua) orang.
Grafik.1.3 Distribusi Pegawai berdasarkan pendidikan seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui distribusi pegawai berdasarkan Pendidikan di seksi
Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA)
sebanyak 1 (satu) orang, Diploma tiga (DIII) sebanyak 4 (empat) orang, Strata satu (S1)
sebanyak 13 (empat belas) orang, Strata dua (S2) sebanyak 4 (empat) orang.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 1.4. Distribusi Pegawai berdasarkan jabatan fungsional dibidang Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit (P2P) tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui distribusi pegawai berdasarkan jabatan fungsional di
Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit yaitu Fungsional Umum di seksi Surveilans
sebanyak 17 (tujuh belas) orang, seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
sebanyak 16 (enam belas) orang dan seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
sebanyak 22 (dua puluh dua) orang. Untuk Fungsional Epidemiologi di seksi Surveilans
sebanyak 1 (satu) orang, seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
sebanyak 1 (satu) orang dan seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular belum
ada.
20
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
yang mungkin timbul. Perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga dokumen
Perencanaan yaitu Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan,
Rencana Kerja (Renja), dan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan perencanaan tahunan.
Perencanaan 5 tahunan Dinas Kesehatan Provinsi khususnya dana Dekonsentrasi berasal dari
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Aksi Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Rencana Aksi Kegiatan Direktorat pada Ditjen P2P dan Rencana
Kerja (Renja) Ditjen P2P. Sasaran dan indikator kinerja sasaran kemudian dituangkan dalam
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi.
Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2015-2019
adalah sebagai berikut:
1. Persentase cakupan keberhasilan pengobatan TB/Success Rate, sebesar 90% pada akhir
tahun 2019.
2. Prevalensi HIV, sebesar <0,5% pada akhir tahun 2019.
3. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria sebesar 300 Kabupaten/Kota pada
akhir tahun 2019.
4. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebesar 34 Provinsi pada akhir tahun 2019.
5. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi filariasis sebesar 35 Kabupaten Kota pada akhir
tahun 2019.
6. Persentase Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
tertentu, sebesar 40% pada akhir tahun 2019.
7. Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah, sebesar 100%
pada akhir tahun 2019.
8. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
minimal 50%, sebesar 50% pada akhir tahun 2019.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
9. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa
dan/atau Napza, sebesar 280 Kab/Kota pada akhir tahun 2019.
Rencana Aksi Program tersebut selanjutnya diturunkan dalam indikator untuk Direktorat dan
Dinas Kesehatan Provinsi dengan penjabaran sebagai berikut
22
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Tabel 2.1.
Cascading Indikator RAP, RAK dan Dana Dekonsentrasi
Tahun 2018
Indikator Kinerja pada RAP
Ditjen P2P
Indikator Kinerja pada RAK
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi
Dinas Kesehatan Provinsi
1. Persentase cakupan keberhasilan
pengobatan TB/Success Rate
1. Persentase Kasus TB yang ditatalaksana
sesuai standar
1. Persentase Kasus TB yang ditatalaksana
sesuai standar
2. Prevalensi HIV 2. Persentase kasus HIV yang diobati 2. Persentase kasus HIV yang diobati
3. Jumlah provinsi dengan eliminasi
kusta
3. Persentase cakupan penemuan kasus baru
kusta tanpa cacat
3. Persentase cakupan penemuan kasus baru
kusta tanpa cacat
4. Jumlah kabupaten/kota mencapai
eliminasi malaria
4. Jumlah Kabupaten/Kota dengan API <1
per 1.000 penduduk
4. Persentase kasus malaria positif yang di
obati sesuai standar
5. Jumlah kabupaten/kota dengan
eliminasi filariasis
5. Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filaria
berhasil menurunkan angka Mikrofilaria
menjadi 1%
5. Jumlah Kabupaten/Kota endemis Filariasis
yang melakukan POPM
6. Persentase Penurunan kasus
Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu
6. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap
6. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap
7. Persentase anak usia 12-24 bulan yang
mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib
Lanjutan
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Indikator Kinerja pada RAP
Ditjen P2P
Indikator Kinerja pada RAK
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi
Dinas Kesehatan Provinsi
7. Persentase Kab/Kota yang
melaksanakan kebijakan Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%
8. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
7. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
9. Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
8. Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
10. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun
9. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun
11. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
deteksi dini dan rujukan kasus katarak
10. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
deteksi dini dan rujukan kasus katarak
8. Persentase Kabupaten/ Kota yang
mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
12. Persentase kab/kota yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah
11. Jumlah kab/kota yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah
13. Persentase respon penanggulangan
terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian
luar biasa (KLB) untuk mencegah
terjadinya KLB di kabupaten/kota
12. Persentase respon penanggulangan
terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian
luar biasa (KLB) untuk mencegah
terjadinya KLB di kabupaten/kota
24
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Indikator Kinerja pada RAP
Ditjen P2P
Indikator Kinerja pada RAK
Direktorat/Setditjen P2P
Indikator Kinerja Dana Dekonsentrasi
Dinas Kesehatan Provinsi
14. Jumlah Kabupaten/kota yang mampu
melaksanakan pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi emerging
13. Jumlah Kabupaten/kota yang mampu
melaksanakan pencegahan dan
pengendalian penyakit infeksi emerging
9. Jumlah kab/kota yang memiliki
puskesmas yang
menyelenggarakan upaya
kesehatan jiwa dan / atau Napza
15. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas
yang menyelenggarakan upaya kesehatan
jiwa dan / atau Napza
14. Jumlah kab/kota yang memiliki puskesmas
yang menyelenggarakan upaya kesehatan
jiwa dan / atau Napza
16. Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan dan
pengendalian masalah penyalahgunaan
Napza di lnstitusi Penerima Wajib Lapor
(IPWL)
15. Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan dan
pengendalian masalah penyalahgunaan
Napza di lnstitusi Penerima Wajib Lapor
(IPWL)
17. Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian
masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di
30% SMA dan yang sederajat
16. Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian
masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di
30% SMA dan yang sederajat
- 18. Persentase Satker Program P2P yang
memperoleh nilai SAKIP dengan hasil
minimal AA
17. Persentase layanan dukungan manajemen
dan pelaporan satker dekonsentrasi
25
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
2.2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi dengan Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan dokumen pernyataan dan
kesepakatan kinerja antara Dinas Kesehatan Provinsi dengan Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran
Ditjen P2P pada akhir Tahun 2018. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi
disusun berdasarkan pada indikator yang tertuang dalam RAK dan Renjaserta telah
mendapat persetujuan anggaran. Target-target kinerja sasaran kegiatan yang ingin
dicapai Dinas Kesehatan Provinsi dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018
adalah sebagai berikut:
Tabel. 2.2. Perjanjian Kinerja Satker Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
(109002) Tahun 2018
No Sasaran Indikator Kegiatan Target
1. Bayi usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap
95%
2. Kabupaten/Kota yang melakukan
pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan
melakukan respon penanggulangan
terhadap sinyal KLB untuk mencegah
terjadinya KLB
Persentase respon penanggulangan
terhadap sinyal kewapadaan dini
kejadian luar biasa (KLB) untuk
mencegah terjadinya KLB di
kabupaten/kota
80%
3. Meningkatnya pencegahan dan
pengendalian penyakit tular vector dan
zoonotic
Persentase kasus malaria positif yang di
obati sesuai standar
95%
4. Menurunnya penyakit menular
langsung
Persentase cakupan penemuan kasus
baru kusta tanpa cacat
91%
5. Menurunnya penyakit menular
langsung
Persentase kasus TB yang ditatalaksana
sesuai standar
79%
6. Menurunnya penyakit menular
langsung
Persentase kasus HIV yang diobati 52%
7. Menurunnya angka kesakitan dan Persentase Puskesmas yang 40%
26
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
kematian akibat penyakit tidak
menular; Meningkatnya pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak
menular
melaksanakan pengendalian PTM
terpadu
8. Menurunnya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak
menular; Meningkatnya pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak
menular
Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
40%
9. Menurunnya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak
menular; Meningkatnya pencegahan
dan penanggulangan penyakit tidak
menular
Persentase puskesmas yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim pada
perempuan usia 30-50 tahun
35%
10. Meningkatnya kesehatan jiwa dan
meningkatnya pencegahan
penyalahgunaan napza
Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan
dan pengendalian masalah
penyalahgunaan Napza di lnstitusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL)
8
11. Meningkatnya kesehatan jiwa dan
meningkatnya pencegahan
penyalahgunaan napza
Jumlah Provinsi yang
menyelenggarakan upaya pencegahan
dan pengendalian masalah kesehatan
jiwa dan NAPZA di 30% SMA dan
yang sederajat
1 (185 SMA)
12. Meningkatnya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Pada
Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Persentase layanan dukungan
manajemen dan pelaporan satker
dekonsentrasi
100%
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Pada Perjanjian Kinerja Satker Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (109002) Tahun
2018 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3,821,092,000,- (Tiga miliar
delapan ratus dua puluh satu juta sembilan puluh dua ribu rupiah).
28
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian kinerja
Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja
per setiap indikator:
1. Indikator: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar
lengkap
1) Definisi Operasional: Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap meliputi 1 dosis Hep B pdusia 0-7 hari, 1 dosis
BCG, 4 dosis Polio, 3 dosis DPT-HB (atau DPT-HB-Hib), serta 1 dosis
campak selama kurun waktu 1 tahun.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah bayi 0 -11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
dibagi jumlah seluruh bayi yang bertahan hidup (surviving infant) di
suatu wilayah pada kurun waktu yang sama di kali 100%.
3) Capaian Indikator
Grafik 3.1 target dan capaian indikator Persentase anak usia 0-11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap tahun 2018
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator Persentase anak
usia 0-11 bulan yang mendapatimunisasidasarlengkap tahun 2018
sebesar 100.2%, capaian ini telah melebihi dari target yang diharapkan
yaitu 95%
Grafik 3.2 Target, Capaian dan Kinerja indikator persentase anak usia 0-
11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator Persentase anakusia
0-11 bulan yang mendapatimunisasidasarlengkap tahun 2018 sebesar
100.2%, capaian ini telah melebihi dari target yang diharapkan yaitu 95%
dengan kinerja 105,47%.
30
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.3 Grafik Target dan Capaian indikator persentase anak usia 0-11
bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap tahun 2016-2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator Persentase anak
usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap dua tahun
terakhir telah mencapai target dimana pada tahun 2016 sama dengan
target yang diinginkan yaitu sebesar 95%, ditahun 2017 capaian sebesar
96% dan ditahun 2018 capaian sebesar 100.2% Indikator ini telah
mencapai target yang diharapkan.
4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator
Adapun upaya-upaya lain untuk mencapai target indikator
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
antara lain yaitu:
1. Workshop petugas dalam rangka imunisasi rutin
2. Bimbingan teknis pelaksanaan imunisasi
3. Distribusi logistik untuk Imunisasi
4. Workshop petugas imunisasi dalam rangka pengenalan antigen baru
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan imunisasi dalam rangka
pengenalan antigen baru
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
5) Analisa Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini
antara lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan
bersifat online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.
6) Kendala/masalah yang dihadapi
Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
target output yang diinginkan yaitu:
a. Cakupan Tinggi namun belum merata, masih ada desa/wilayah yang
berpotensi terjadinya KLB PD3I
b. Kurangnya dukungan pemerintah daerah
c. Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas
7) Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi kendala yang telah diidentifikasi dilakukan
pemecahan masalah sebagai berikut:
a. Petugas kab/kota dan puskesmas diharapkan melakukan kegiatan
DOFU yang bertujuan untuk menutup wilayah/desa yang cakupannya
masih rendah,
b. Kabupaten/kota agar membuat Peraturan Bupati/Walikota sebagai
dasar untuk penguatan dukungan Pemda terhadap program imunisasi
c. Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada
program lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan
8) Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator Persentase anak usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap adalah 100.2% (105.47%) dan
dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran layanan imunisasi
sebesar 99.18% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan
sebesar 6.29%.
2. Indikator Presentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewapadaan dini
kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB di kabupaten/kota
32
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
1) Definisi Operasional: Persentase respon atas sinyal kewaspadaan dini
pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Puskesmas oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang direspon
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun dibagi Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang muncul
pada Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Puskesmas di
kab/kotatersebut di atas di kali 100%.
3) Capaian Indikator
Grafik 3.4 Target dan capaian indikator persentase respon
penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/ Kota
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase respon
penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/ Kota tahun 2018
sebesar 99.2%, capaian ini telah melebihi dari target yang diharapkan
yaitu 80%
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.5 Target, capaian dan kinerja indikator persentase respon
penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/ Kota
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase respon
penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/ Kota tahun 2018
sebesar 99.2%, capaian ini telah melebihi dari target yang diharapkan
yaitu 80% dengan kinerja 124%.
Grafik 3.6 Target dan capaian indikator persentase respon
penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/ Kota
Tahun 2016-2018
34
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase respon
penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/ Kota dua tahun
terakhir telah mencapai target dimana pada tahun 2016 capaian indikator
sebesar 92%, ditahun 2017 capaian sebesar 99.6% dan ditahun 2018
capaian sebesar 99.2% Indikator ini telah mencapai target yang
diharapkan.
4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator
Adapun upaya-upaya lain untuk mencapai target indikator
persentase respon penanggulangan terhadap sinyal kewaspadaan dini
kejadian luar biasa (KLB) untuk mencegah terjadinya KLB Kabupaten/
Kota yaitu melalui kegiatan Penyelidikan Epidemiologi KLB dan Wabah
5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini
antara lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan
bersifat online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.
6) Kendala/masalah yang dihadapi
Adapun kendala dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
target output yang diinginkan yaitu:
1. Kurangnya dukungan pemerintah daerah
2. Kurangnya Koordinasi lintas sektor dan lintas program
3. Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas
7) Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi kendala yang telah diidentifikasi dilakukan
pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Kabupaten/kota agar membuat Peraturan Bupati/Walikota sebagai
dasar untuk penguatan dukungan Pemda terhadap program imunisasi
2. Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan, lintas sektor
dan lintas program yang terkait
3. Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada
program lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
8) Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator persentase respon penanggulangan terhadap
sinyal kewaspadaan dini kejadian luar biasa (KLB) adalah 99.2% (124%)
dan dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran Layanan
kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB sebesar 93.61% yang berarti
terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 30.39%.
3. Indikator: Persentase Kasus Malaria Positif yang diobati sesuai standart
1) DefinisiOperasional: Persentase Pasien positif malaria yang
mendapatkan pengobatan sesuai standart tatalaksana malaria.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah pasien positif malaria yang
mendapatkan pengobatan sesuai standart tatalaksana malaria dibagi
jumlah pasien positif malaria dikali 100%
3) Capaian Indikator
Grafik 3.7 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase Pasien positif
malaria yang mendapatkan pengobatan sesuai standart tatalaksana
malaria.
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase malaria
yang diobati sesuai standar tahun 2018 sebesar 100%, capaian ini telah
melebihi dari target yang diharapkan yaitu 95% dengan kinerja 105%.
36
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.8 Target dan capaian indikator persentase kasus malaria positif
yang diobati sesuai standar tahun 2016-2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator persentase
kasusmalaria positif yang diobati sesuai standar dua tahun terakhir telah
mencapai target dimana pada tahun 2016 capaian indikator sebesar
100%, ditahun 2017 capaian sebesar 100% dan ditahun 2018 capaian
sebesar 100% Indikator ini telah mencapai target yang diharapkan yaitu
95%
4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator
Adapun upaya-upaya lain untuk mencapai target indikator
persentase kasus malaria positif yang diobati sesuai standar melalui
kegaiatn sebagai berikut:
1. Pre Assesment Penilaian Eliminasi Malaria
2. Post Eliminasi Malaria melalui kegiatan penemuan kasus aktif respon
1-2-5
3. Re-Orientasi Eliminasi Malaria
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
5) Analisa PenyebabKeberhasilan/Kegagalan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini
antara lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan
bersifat online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.
6) Kendala/masalah yang dihadapi
1. Kurangnya dukungan pemerintah daerah
2. Kurangnya Koordinasi lintas sektor dan lintas program
3. Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas
7) Pemecahan Masalah
1. Kabupaten/kota agar membuat Peraturan Bupati/Walikota sebagai
dasar untuk penguatan dukungan Pemda terhadap program malaria
2. Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan, lintas sektor
dan lintas program yang terkait
3. Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada program
lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan
8) Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator indikator persentase kasus malaria positif yang
diobati sesuai standar adalah 100% (105%) dan dibandingkan dengan
capaian realisasi anggaran Layanan Capaian Eliminasi Malaria sebesar
93.65% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar
11.35%.
4. Indikator: Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat.
1) Definisi Operasional: Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat yang (cacat
tingkat 0) diantara total kasus baru yang ditemukan di suatu wilayah
dalam periode waktu 1 (satu) tahun.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus baru kusta tanpa cacat yang
ditemukan (cacat tingkat 0) dibagi jumlah kasus baru yang ditemukan
dalam periode 1 tahun di kali 100%.
38
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
3) Capaian Indikator
Grafik 3.9 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase cakupan
penemuan kasus baru kusta tanpa cacat.
Dari grafik diatas diketahui capaian persentase kasus kusta tanpa
cacat belum mencapai target yaitu sebesar 80 % dan target yang
diinginkan yaitu sebesar 91%.
Berikut tabel capaian penemuan kasus kusta tanpa cacat di
Kabupaten/ Kota 2 (dua) tahun terakhir
Tabel 3.1 Persentase penemuan kasus kusta tanpa cacat tahun 2017 – 2018
NO KABUPATEN TAHUN (%)
2017 2018
1 KOTA JAMBI 100 100
2 BATANG HATI 66.67 75
3 MUARO JAMBI 100 0
4 BUNGO 33 0
5 TEBO 100 0
6 MERANGIN 67 50
7 KERINCI 100 0
8 SAROLANGUN 100 0
9 TANJAB BARAT 0 92
10 TANJAB TIMUR 87.9 94
11 SUNGAI PENUH 0 100
12 PROVINSI JAMBI 90.2 80
Target Capaian Kinerja
91
80
87.91
PERSENTASE PENEMUAN KASUS KUSTA TANPA CACAT
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
4) Upaya yang dilakukan untuk mencapai indikator
Adapun upaya-upaya lain untuk mencapai target indikator
Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat melalui
kegaiatan Intensifikasi Penemuan Kasus dalam Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kusta (Dekonsentrasi Provinsi) berupa kegiatan:
1. Pertemuan Evaluasi program dan validasi data cohort tingkat provinsi
2. Survei Desa dan atau Survei Sekolah
5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kegagalan indikator ini
antara lain ketersediaan SDM yang kurang memadai, alur pelaporan
bersifat online dimana tidak semua daerah memiliki fasilitas jaringan
internet dan adanya kurangnya dukungan dari Pemerintah Daerah.
6) Kendala/masalah yang dihadapi
Adapun masalah yang dihadapi untuk mencapai output ini yaitu:
a. Penemuan kasus secara aktif oleh petugas kesehatan masih rendah.
b. Keterlibatan aktif masyarakat (kader) masih rendah.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda penyakit
kusta.
d. Akses ke faskes jauh (di beberapa Lokasi)
e. Adanya stigma masyarakat terhadap penyakit kusta.
f. Kurangnya dukungan pemerintah daerah
g. Kurangnya Koordinasi lintas sektor dan lintas program
h. Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas
7) Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi kendala yang telah diidentifikasi dilakukan
pemecahan masalah sebagai berikut:
a. Penemuan kasus secara aktif oleh petugas puskesmas dengan
melibatkan masyarakat (kader).
b. Perlu peningkatan kemampuan petugas puskesmas agar mampu
menegakkan diagnosa kusta secara dini.
c. Perlu upaya sosialisasi ke masyarakat tentang kusta.
40
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
d. Kabupaten/kota agar membuat Peraturan Bupati/Walikota sebagai
dasar untuk penguatan dukungan Pemda terhadap program kusta
e. Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan, lintas sektor dan
lintas program yang terkait
f. Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada program
lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan
8) Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator indikator persentase persentase kasus kusta
tanpa cacat adalah 80% (87.91%) dan dibandingkan dengan capaian
realisasi anggaran Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta 91.20% yang
berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar -3.29%.
5. Indikator: Persentase kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar.
1) Definisi Operasional: Semua kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar
(penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar) diantara semua
kasus TB yang diobati dan dilaporkan.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kasus TB yang ditatalaksana sesuai
standar (penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar) dibagi
jumlah semua kasus TB yang ditemukan dan diobati.
3) CapaianIndikator
Grafik 3.10 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase kasus TB
yang di tata laksana sesuai standar.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Target Capaian Kinerja
79
52
65.82
Persentase Kasus TB yang ditatalaksana Sesuai Standar
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Dari grafik diatas didapat data capaian persentase Kasus TB yang
ditatalaksana sesuai standar masih belum mencapai target (52%) dengan
target (79%).
Hambatan :
1. Sumber daya manusia yang ada di Dinas kesehatan Kabupaten/Kota
masih sangat terbatas, sehingga menyebabkan satu petugas bisa
merangkap sampai 3 program.
2. Seringnya terjadi mutasi/roling staff di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Sehingga mempengaruhi kinerja petugas.
3. Masih Minimnya anggaran APBD untuk kegiatan program P2TB di
Dinas kesehatan Kabupaten/kota
4. Sistem pelaporan yang sudah di sepakati Antara Dinas Kesehatan
Provinsi Jambi dengan Dinas kesehatan Kabupaten/Kota belum
berjalan sesuai dengan kesepakatan yang di buat
Pemecahan Masalah :
1. Melakukan Advokasi Ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Agar
Tidak memutasi tenaga potensial pengelola Program ( Wasor TB )
yang Sudah dilatih Minimal 3 Tahun
2. Melakukan On Job Training ( OJT ) Secara Berjenjang mulai dari
tingkat provinsi sampai tingkat Puskesmas
3. Meadvokasi Dinas kabupaten/Kota untuk menganggarkan Dana
untuk program TB.
6. Indikator: Persentase kasus HIV yang diobati
1) Definisi Operasional: Orang dengan positif HIV dan masih dalam terapi
pengobatan ARV.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah orang positif HIV dan masih dalam
terapi pengobatan ARV dibandingkan dengan jumlah orang positif HIV
dan memenuhi syarat untuk memulai terapi pengobatan ARV.
42
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
3) Capaian Indikator
Grafik 3.11 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase kasus HIV yang
diobati
Dari Tabel diatas diketahui capaian persentase kasus HIV yang diobati sudah
cukup baik yaitu 69, 5% karena sudah melebihi target yang ditentukan sebesar
52%.
0
20
40
60
80
100
120
140
Target Capaian Kinerja
Persentase Kasus HIV yang diobati
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Berikut tabel capaian persentase kasus HIV yang diobati di
Kabupaten/ Kota 3 (tiga) tahun terakhir
Tabel 3.2 Persentase persentase kasus HIV yang diobati tahun 2016 – 2018
NO KAB/KOTA
PERSENTASI KASUS HIV YANG DIOBATI
2016 2017 2018
1 Kota Jambi 49,77% 85,68% 82,68%
2 Batang Hari 100% 100% 100%
3 Muaro Jambi 46,15% 100% 30%
4 Bungo 51.67% 43,97% 37,55%
5 Tebo 72,58% 37,50% 39,65%
6 Merangin 100% 97,59% 98,44%
7 Sarolangun 46,15% 14,28% 10%
8 Kerinci 42,85% 0% 56,12%
9 Sungai Penuh 0% 0% 0%
10 Tanjab Barat 30,51% 28,81% 27,50%
11 Tanjab Timur 0% 0% 0%
Provinsi Jambi 49,54% 77,14% 69,57%
- Analisis :
Di Provinsi Jambi dari tahun 2016 s/d 2018 presentase kasus HIV yang diobati
cendrung fluktuatif, pada tahun 2016 kasus HIV yang diobati sebanyak
(49,54%) kemudian pada tahun 2017 mengalami peningkatan (77,14%) dan
pada tahun 2018 terjadi penurunan ( 69,57%). Tetapi secara umum pada tahun
2017 dan 2018 sudah mencapai hasil yang baik, karena sudah melampaui target
yang ditetapkan secara nasional yaitu sebanyak 52%.
Kepatuhan atau adheren terhadap terapi antiretroviral ( ART ) adalah kunci
keberhasilan pengobatan infeksi HIV, karena ART berkelanjutan mampu
menekan HIV hingga tak terdeteksi, mengurangi risiko resistensi obat,
44
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
meningkatkan kualitas dan kelangsungan hidup, meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan serta mengurangi risiko penularan HIV. Sebaliknya, ketidak
patuhan terhadap pengobatan merupakan penyebab utama kegagalan terapi .
- Hambatan
Kendala yang dihadapi dalam mempertahan tingkat Kepatuhan terhadap terapi
antiretroviral ( ART ) adalah Kopetensi SDM belum merata baik kwantintas
dan Kwalitasnya, mutasi petugas terlatih di kabupaten/kota yang cukup tinggi
dan tidak semua kabupaten kota mempunyai layanan Perawatan Dukungan dan
Pengobatan (PDP), seperti Tanjung Jabung Timur dan Sungai Penuh, serta
belum optimalnya kerjasama lintas program dan lintas sektor.
- Pemecahan Masalah
Melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelayanan Test HIV dan PDP
7. Indikator: Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM
terpadu.
1) Definisi Operasional: Jumlah Puskesmas yang telah melaksanakan
minimal tatalaksana penyakit Hipertensi dan DM dan atau telah
melakukan pembinaan Posbindu PTM di wilayahnya.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu di bagi Jumlah seluruh Puskesmas di
Indonesia di kali 100%.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
3) Capaian Indikator
Grafik 3.12 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM terpadu
Dari Grafik diatas didapatkan data capaian persentase puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM terpadu sudah tercapai dengan
sanagat baik mencapai 100 % dari target yang ditetapkan sebesar 40%.
40100
250
TARGET CAPAIAN KINERJA
Persentase Puskesmas yang Melaksanakan Pengendalian
PTM Terpadu
46
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.12 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM terpadu tahun 2016-2018
Dari Grafik diatas diketahui capaian indicator persentase puskesmas yang
melaksanakan pengendalian PTM terpadu selama 3 tahun terakhir telah
mencapai target yaitu Tahun 2016 (42%), Tahun 2017 (43%) dan Tahun
2018 (43%)
Hambatan/Kendala :
1. Sumber daya manusia yang ada di Dinas kesehatan Kabupaten/Kota
dan Puskesmas masih sangat terbatas, sehingga menyebabkan satu
petugas bisa merangkap sampai 3 program.
2. Seringnya terjadi mutasi/roling staff di daerah, Sehingga
mempengaruhi kinerja petugas.
3. Sampai saat ini masih banyak Petugas Puskemas yang belum dilatih
tentang Pandu PTM
4. Kurangnya dukungan anggaran dari pemerintah
Pemecahan Masalah .
1. Melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Nakes di FKTP
2. Melakukan Bintek dan Monev ke kab/Kota
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Analisis Efisiensi Sumber Daya
Capaian persentase puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM
terpadu adalah 43% (107,5%), Anggaran untuk indicator ini pada tahun
2018 tidak ada
8. Indikator: Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM.
1) Definisi Operasional: Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan
kegiatan Pos PembinaanTerpadu (Posbindu) PTM.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah desa/ kelurahan yang melaksanakan
kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM dibagi Jumlah
Desa/Kelurahan di Indonesia di kali 100%.
3) Capaian Indikator
Grafik 3.13 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase desa/kelurahan
yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM tahun
2018
Dari Grafik diatas diketahui capaian Persentase Desa/Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM telah
tercapai dengan baik yaitu 100% dengan target 40%
0
50
100
150
200
250
300
Target Capaian Kinerja
Persentase Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
48
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.14 Target, capaian dan kinerja indikator Persentase desa/kelurahan
yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM tahun
2018
Dari Grafik diatas diketahui capaian indicator Persentase Desa/Kelurahan
yang melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
selama 3 tahun terakhir telah mencapai target yaitu Tahun 2016 (43,97%),
Tahun 2017 (47,28%) dan Tahun 2018 (100%)
Hambatan :
1. Sarana dan Prasarana yang kurang dan mudah rusak
2. Minimnya Anggaran di Kabupaten Kota
3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaukukan pemeriksaan
ke posbindu PTM
Pemecahan Masalah :
1. Perlunya dukungan sarana dan prasarana
2. Melakukan Koordinasi dengan Lintas Sektor dan Lintas Program
9. Indikator: Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun
1) Definisi Operasional: Persentase perempuan usia 30 – 50 tahun yang
dideteksi dini kanker payudara dengan CBE/SADANIS dan deteksi dini
kanker leher rahim dengan metode IVA dan atau Papsmear.
0
200
400
2016 2017 2018
Persentase desa/ kelurahan yang melaksanakan kegiatan
Pos Pembinaan terpadu (posbindu) tahun 2016 - 2018
Target Capaian Kinerja
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah perempuan usia 30 - 50 tahun yang
dilakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim dibagi
Jumlah perempuan usia 30 – 50 tahun di suatu wilayah dikali 100%.
3) Capaian Indikator
Grafik 3.15 target dan capaian Persentase Puskesmas yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan
usia 30-50 tahun di tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun di tahun 2018 sebesar 100%, capaian
ini telah lebih tinggi dari target yang diharapkan yaitu 35%.
50
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.15 target, capaian dan kinerja Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun di tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun di tahun 2018 telah lebih dari target
yan diharapkan yaitu sebesar sebesar 35%,sedangkan capaian yang
didapat yaitu sebesar 100% dengan kinerja 284%.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Grafik 3.16 target dan capaian dan kinerja indikator Persentase
Puskesmas yang melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara
dan leher rahim pada perempuan usia 30-50 tahun di tahun 2016- 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
pada perempuan usia 30-50 tahun dua tahun terakhir telah mencapai
target dimana pada tahun 2016 capaian indikator sebesar 100%, ditahun
2017 capaian sebesar 100% dan ditahun 2018 capaian sebesar 100%
Indikator ini telah mencapai target yang diharapkan.
4) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini antara
lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan bersifat
online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.
5) Upaya yang dilakukanuntukmencapaiindikator
Meskipun indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada
52
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
perempuan usia 30-50 tahun ini terdapat pada Indikator Perjanjian
Kinerja (PK) Satker Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (109002) namun
tidak tersedia dana pada Anggaran Dekonsentrasi Satker Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi di Tahun Anggaran 2018. Indikator ini
tercapai dikarenakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher
rahim pada perempuan usia 30-50 tahun ini dijadikan kegiatan rutin di
Puskesmas dimana setiap Perempuan usia 30-50 tahun yang pernah
berhubungan sex dan yang telah menikah, yang memeriksakan
kesehatannya akan disarankan dan dilakukan pemeriksaan deteksi dini
kanker payudara dan leher rahim.
6) Kendala/masalah yang dihadapi
1. Kurangnya Koordinasi lintas sektor dan lintas program
2. Masih tingginya mutasi petugas pada tingkat puskesmas
3. Tidak semua perempuan yang berusia 30-50 tahun yang pernah
berhubungan sex dan yang telah menikah memeriksakan diri ke
puskesmas
7) PemecahanMasalah
1. Advokasi dan sosialisasi kepada pemangku kebijakan, lintas
sektor dan lintas program yang terkait serta pada masyarakat.
2. Petugas yang baru dilatih diharapkan tidak dipindahkan pada
program lainnya minimal 3 tahun setelah mengikuti pelatihan
8) Efisiensi penggunaan sumber daya
capaian indikator Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan
deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada perempuan usia 30-
50 tahun adalah 100% yang tidak mana indikator ini tidak ada
anggaran ditahun 2018 tapi kegiatan tetap berjalan yang berarti
terdapat efisiensi sumber pembiayaan sebesar 286%.
10. Indikator: Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan upaya
pencegahan dan pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di lnstitusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL).
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
1) Definisi Operasional: Jumlah Kab/Kota dengan IPWL aktif yakni IPWL
yang melakukan upaya promotif, preventif dan rehabilitasi dalam
pencegahan penyalahgunaan Napza serta melaporkan kegiatan terkait
program wajib lapor pecandu narkotika dan penyalahguna Napza lainnya
(ada atau tidak ada pasien) setiap 6 bulan sekali.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah kumulatif Kab/Kota dengan IPWL
aktif.
3) Capaian Indikator
Grafik 3.16 Jumlah Kabupaten/ Kota yang menyelenggarakan upaya
pencegahan dan pengendalian masalah penyalahgunaan NAPZA Institusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL)
Dari Grafik diketahui capaian indicator Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian masalah
penyalahgunaan Napza di lnstitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
Hambatan :
1. Kurangnya koordinasi antar program dan antar lintas sector dalam
mengatasi persoalan kesehatan , juga ada kerjasama tetapi seadanya.
2. Beberapa IPWL belum memiliki tenaga Assesment dan tenaga
verifikator
Pemecahan Masalah :
0102030405060708090
100
Target Capaian Kinerja
8 8
100
JUM LAH K ABUPATEN/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN UPAYA PENCEGAH AN D AN PENGEND ALIAN MASALAH
PENYALAH GUNAAN NAPZA D I INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR ( IPWL)
54
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
1. Perlu dilaksanakan Pelatihan Assesment dan Verifikator bagi petugas
yang ada di IPWL
2. Koordinasi antar program dan antar lintas sector
11. Indikator: Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
1) Definisi Operasional: Dokumen Dukungan Manajemen pada Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 4 Dokumen antara lain
RKAKL/DIPA, LaporanKeuangan, e monev DJA, e monevBappenas.
2) Rumus/Cara perhitungan: Jumlah dokumen dukungan manajemen dan
tugas teknis lainnya yang dihasilkan satker dalam satu tahun.
3) CapaianIndikator
Grafik 3.17 target, capaian dan kinerja indikator presentase layanan
dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi tahun 2018
Dari grafik diatas diketahui capaian indikator presentase layanan
dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi di tahun 2018
telah sama dengan target yang diharapkan yaitu sebesar sebesar
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
100%,sedangkan capaian yang didapat yaitu sebesar 100% dengan
kinerja 100%.
4) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan
Ada beberapa hal yang mempengaruhi tercapainya indikator ini antara
lain ketersediaan SDM yang cukup memadai, alur pelaporan bersifat
online dan adanya dukungan dari Pemerintah Daerah.
5) Upaya yang dilakukanuntukmencapaiindikator
Adapun upaya-upaya lain untuk mencapai target indikator presentase
layanan dukungan manajemen dan pelaporan satker dekonsentrasi
antara lain yaitu:
1 Penyusunan Rencana Program
- Sinkronisasi dan harmonisasi program P2P Pusat dan Daerah
- Penyusunan E-Planning
- Penyusunan Dokumen RKAKL
- Pembahasan, Penajaman dan Penelaahan Usulan Dokumen
Perencanaan dan Penganggaran
- Rapat Koordinasi Teknis Program P2P Tingkat Provinsi
2 Pelaksanaan Pemantauan dan Informasi
- Penyusunan laporan pelaksanaan program
- Penyusunan laporan E Monev Pengganggaran
- Penyusunan Laporan E Monev Bappenas/ PP 39 tahun 2006
3 Penyusunan Laporan Keuangan
- Verifikasi dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Satker
- Penyusunan realisasi anggaran bulanan / triwulan / semester /
tahunan
- Rekonsiliasi LK UAPPA E-1 Laporan Keuangan Satker Pusat, UPT,
Dekon Tahun 2017 dan Semseter 1 TA. 2018
4 Pengelola Perbendaharaaan
- Menyusun RPK dan RPD
5 Pengelolaan Barang Milik Negara
- Dukungan Pelaksanaan BMN
56
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
6) Kendala/masalah yang dihadapi
1. Tidak adanya anggaran untuk pembuatan LAKIP
2. Belum terbentuknya tim pembuat LAKIP di satker Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi
3. Kurangnya petugas yang pada kegiatan Dukungan Manajemen
7) PemecahanMasalah
1. Dianggarkan kegiatan pembuatan LAKIP
2. Dibentuknya tim pembuat LAKIP di satker Dinas KESEHATAN
Provinsi Jambi
3. Penambahan staf pada kegiatan dukungan manajemen
8) Efisiensi penggunaan sumber daya
Capaian indikator presentase layanan dukungan manajemen dan
pelaporan satker dekonsentrasi adalah 100% (100%) dan
dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran layanan imunisasi
sebesar 99.28% yang berarti terdapat efisiensi sumber pembiayaan
sebesar 1%.
.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
3.2 Realisasi Anggaran
Tabel. 3.3 Realiasasi anggaran masing-masing indikator tahun 2018
No. Indikator Output
Komponen Alokasi
(Rp)
Realisasi Anggaran
Narasi Narasi Jumlah (Rp) %
PROGRAM
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
1 Persentase anak usia
0 sampai 11 bulan
yang mendapat
imunisasi dasar
lengkap
Layanan
Imunisasi Dasar
Workshop petugas
dalam rangka
imunisasi rutin
175,315,000
173,274,000
98.84
Bimbingan teknis
pelaksanaan
imunisasi
58,030,000
56,745,000
97.79
Distribusi logistik
untuk Imunisasi
10,320,000
10,320,000
100.00
Workshop petugas
imunisasi dalam
rangka
pengenalan
antigen baru
398,255,000
396,282,900
99.50
Monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
imunisasi dalam
rangka
pengenalan
antigen baru
94,770,000
94,000,000
99.19
2 Persentase respon
penanggulangan
terhadap sinyal
kewapadaan dini
kejadian luar biasa
(KLB) untuk
mencegah terjadinya
KLB di
kabupaten/kota
Layanan
kewaspadaan
dini penyakit
berpotensi KLB
Penemuan kasus
discarded campak
dan PD3I lainnya
24,640,000
19,700,000
79.95
Workshop petugas
dalam rangka
kewaspadaan dini
dan respon
95,375,000
92,641,000
97.13
Layanan Respon
KLB dan Wabah
Penyelidikan
Epidemiologi KLB
dan Wabah
34,880,000
32,700,000
93.75
3 Persentase kasus
malaria positif yang
di obati sesuai
standar
Layanan Capaian
Eliminasi
Malaria
Pre Assesment
Penilaian
Eliminasi Malaria
35,030,000
35,030,000
100.00
Post Eliminasi
Malaria
41,065,000
41,065,000
100.00
58
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Assesment
Pengendalian
Vektor Malaria
Terpadu
49,725,000
47,346,000
95.22
Re-Orientasi
Eliminasi Malaria
75,430,000
62,245,000
82.52
Survei Darah
Massal Malaria
(Angka Parasite
Rate)
43,750,000
43,750,000
100.00
4 Persentase cakupan
penemuan kasus
baru kusta tanpa
cacat
Intensifikasi
Penemuan Kasus
Kusta
Intensifikasi
Penemuan Kasus
dalam Upaya
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit Kusta
(Dekonsentrasi
Provinsi)
250,000,000
227,994,700
91.20
5 Persentase kasus TB
yang ditatalaksana
sesuai standar
Layanan
Pengendalian
Penyakit TB
Workshop
Peningkatan
Kapasitas SDM TB
101,185,000
100,016,000
98.84
Pelaksanaan
deteksi dini TB
101,315,000
99,711,000
98.42
6 Persentase kasus
HIV yang diobati
Layanan
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit HIV
AIDS
Validasi data
181,500,000
180,257,000
99.32
7 Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
pengendalian PTM
terpadu
Deteksi dini
Faktor Risiko
Penyakit Tidak
Menular
Deteksi Dini
Faktor Risiko
Penyakit Tidak
Menular di
Daerah
608,765,000
599,817,000
98.53
8 Persentase
desa/kelurahan yang
melaksanakan
kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
Deteksi dini
Faktor Risiko
Penyakit Tidak
Menular
Deteksi Dini
Faktor Risiko
Penyakit Tidak
Menular di
Daerah
608,765,000
599,817,000
98.53
9 Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
kegiatan deteksi dini
kanker payudara dan
leher rahim pada
perempuan usia 30-
50 tahun
Deteksi dini
Faktor Risiko
Penyakit Tidak
Menular
Deteksi Dini
Faktor Risiko
Penyakit Tidak
Menular di
Daerah
608,765,000
599,817,000
98.53
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
10 Jumlah
Kabupaten/Kota
yang
menyelenggarakan
upaya pencegahan
dan pengendalian
masalah
penyalahgunaan
Napza di lnstitusi
Penerima Wajib
Lapor (IPWL)
Sumber Daya
Manusia yang
berkualitas
bidang
Pencegahan Dan
Pengendalian
Masalah
Kesehatan Jiwa
dan NAPZA
Pelatihan
peningkatan
keterampilan
sosial bagi guru
131,675,000
126,911,000
96.38
11 Jumlah Provinsi
yang
menyelenggarakan
upaya pencegahan
dan pengendalian
masalah kesehatan
jiwa dan NAPZA di
30% SMA dan yang
sederajat
Sumber Daya
Manusia yang
berkualitas
bidang
Pencegahan Dan
Pengendalian
Masalah
Kesehatan Jiwa
dan NAPZA
Pelatihan
peningkatan
keterampilan
sosial bagi guru
131,675,000
126,911,000
96.38
12 Meningkatnya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya Pada
Program Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Meningkatnya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya Pada
Program Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Layanan internal
(over head)
Penyusunan
Rencana Program
225,910,000
223,654,450
99.00
Pelaksanaan
Pemantauan dan
Informasi
7,500,000
7,500,000
100.00
Penyusunan
Laporan
Keuangan
62,080,000
62,008,548
99.88
Pengelola
Perbendaharaaan
100,850,000
100,350,000
99.50
Pengelolaan
Barang Milik
Negara
23,160,000
22,965,539
99.16
60
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pencapaian kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2018
telah berjalan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan
dengan rata –rata capaian kinerja sebesar 83.33%
2. Berdasarkan pengukuran indikator kinerja Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi
Jambi dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018, dari 12 (dua belas) Indikator
kinerja sasaran Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2018,
sebanyak 9 (sembilan) indikator telah melebihi target yang ditetapkan (>100%),
1 (satu) indikator telah mencapai target yang ditetapkan (100%), sedangkan 2
(dua) indikator tidak mencapai target dengan pencapaian sebesar 53.25%.
3. Berdasarkan penyerapan dan pengukuran kinerja anggaran Bidang P2P Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2018 diketahui bahwa kinerja anggaran
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebesar 62.05 %, dengan
realisasi 97.7% dengan realisasi tertinggi pada Kegiatan Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebesar 99.28 % dan realisasi paling rendah pada
kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung yakni
sebesar 95.90%.
4. Berdasarkan pengukuran efisiensi sumber daya, dari 12 (dua belas) indikator,
terdapat indikator telah berjalan dengan efisien dimana capaian kinerja dapat
mencapai atau melebihi target dengan anggaran yang lebih rendah dan semua
kegiatan telah dilaksanakan dengan baik.
5. Mengingat penyakit tidak mengenal batas wilayah administrasi, pemerintahan,
maupun negara, maka penyelenggaraan penanggulangan penyakit secara
nasional dilakukan dengan prinsip konkuren, yaitu dilakukan bersama-sama
antara unsure pemerintahan di pusat dan pemerintah daerah. Dengan demikian,
setiap permasalahan penyakit dan factor risikonya yang timbul di suatu wilayah
perlu ditangani secara bersama antara unsure pusat dan daerah, sedangkan untuk
pintu masuk Negara dilakukan upaya khusus melalui upaya kekarantinaan
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
kesehatan dalam rangka cegah tangkal penyakit antar Negara sebagai bentuk
komitmen kesehatan dalam menjaga kedaulatan negara..
1.4 Tindak Lanjut
1. Tahun 2019 merupakan tahun terakhir RPJMN, Renstra Kementerian Kesehatan,
RAP P2P, dan RAK Dinas Kesehatan Provinsi Jambi periode tahun 2015 – 2019
sehingga akan dilakukan review untuk mengevaluasi capaian target akhir tahun
perencanaan, menilai keberhasilan dan pembelajaran yang dihasilkan.
2. Akan dilakukan penyusunan dan pembahasan target RPJMN, Renstra
Kementerian Kesehatan, RAP P2P, RAK Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
periode tahun 2020 – 2024. Penetapan target indikator mengacu pada tantangan
dan capaian indikator periode sebelumnya, isu strategis dan hasil mid term
evaluation.
Demikian Laporan Kinerja Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018 disusun sebagai bahan
masukan untuk penyusunan perencanaan tahun berikutnya.
62
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja TA 2018
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel
serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : dr. Samsiran Halim
Jabatan : Kepala Dinas Provinsi Jambi
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : dr. Anung Sugihantono, M. Kes
Jabatan : Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jambi, Maret 2018
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
dr. Anung Sugihantono, M. Kes
NIP 19600321985021002
dr. Samsiran Halim
Kepala Dinas Provinsi Jambi
63
2
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
No Sasaran Indikator Kegiatan Target
1. Bayi usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap
95%
2. Kabupaten/Kota yang melakukan
pemantauan kasus penyakit berpotensi
kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan
respon penanggulangan terhadap sinyal
KLB untuk mencegah terjadinya KLB
Persentase respon penanggulangan
terhadap sinyal kewapadaan dini kejadian
luar biasa (KLB) untuk mencegah
terjadinya KLB di kabupaten/kota
80%
3. Meningkatnya pencegahan dan
pengendalian penyakit tular vector dan
zoonotic
Persentase kasus malaria positif yang di
obati sesuai standar
95%
4. Menurunnya penyakit menular langsung Persentase cakupan penemuan kasus baru
kusta tanpa cacat
91%
5. Menurunnya penyakit menular langsung Persentase kasus TB yang ditatalaksana
sesuai standar
79%
6. Menurunnya penyakit menular langsung Persentase kasus HIV yang diobati 52%
7. Menurunnya angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit tidak menular;
Meningkatnya pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
40%
8. Menurunnya angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit tidak menular;
Meningkatnya pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular
Persentase desa/kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) PTM
40%
9. Menurunnya angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit tidak menular;
Meningkatnya pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular
Persentase puskesmas yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun
35%
10. Meningkatnya kesehatan jiwa dan
meningkatnya pencegahan penyalahgunaan
napza
Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan upaya pencegahan
dan pengendalian masalah
penyalahgunaan Napza di lnstitusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL)
8
11. Meningkatnya kesehatan jiwa dan
meningkatnya pencegahan penyalahgunaan
napza
Jumlah Provinsi yang menyelenggarakan
upaya pencegahan dan pengendalian
masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di
30% SMA dan yang sederajat
1 (185
SMA)
12. Meningkatnya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Pada
Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Persentase layanan dukungan manajemen
dan pelaporan satker dekonsentrasi
100%
64
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (Dana Dekonsentrasi 05) Tahun 2018
No Kegiatan Anggaran
1 Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 891.585.000
2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan
Zoonotik
Rp. 858.647.000
3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp. 634.000.000
4 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp. 885.685.000
5 Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan
NAPZA
Rp. 131.675.000
6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Rp. 419.500.000
TOTAL
Rp. 3.821.092.000
Jambi, Maret 2018
Direktur Jenderal Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit,
Kepala Dinas Provinsi Jambi
dr. Anung Sugihantono, M. Kes
NIP 19600321985021002
dr. Samsiran Halim
NIP 19600517 198712 1 002