Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
Masalah keperawatan : Gangguan perfusi jaringan serebral,
hambatan mobilitas
fisikNama materi penyuluhan: Range of Motion (ROM) pada Individu
dengan
Keterbatasan Gerak / Imobilisasi.
Hari/tanggal : Jumat/ 13 Maret 2015Waktu pertemuan : 30
menit
Penyaji
: Refi Yulita, S.Kep Sasaran : Pasien dan keluargaTempat
: Ruang ....., GPS Lantai 1
A. Kompetensi Umum: Pasien dapat mengetahui tentang cara
pelaksanaan ROM
aktif/pasif pada individu dengan keterbatasan gerak.B.
Kompetensi Khusus: Pasien dapat mempraktikkan kembali pelaksanaan
ROM
aktif/pasif dengan baik serta mengetahui komplikasi dari
tidak
dilakukannya ROM aktif/pasif pada pasien dengan
keterbatasan gerak.C. Pokok Bahasan
: Pengenalan Range of Motion serta pelatihan ROM D. Sub Pokok
Bahasan: 1. Pengertian ROM aktif/pasif2. Tujuan dilakukannya ROM
aktif/pasif3. Jenis-jenis ROM aktif/pasif4. Indikasi dan kontra
indikasi dilakukan ROM aktif/pasif5. Bagian-bagian tubuh yang
dilakukan ROM aktif/pasif6. Cara melakukan ROM aktif/pasifE.
Metode
Menggunakan metode belajar face to face dengan teknik:
1. Ceramah
2. Demonstrasi 3. DiskusiF. Sarana Belajar
1. Alat bantu peraga
: Leaflet
2. Fasilitas penunjang: BantalG. Kegiatan PenyuluhanWaktuTahap
kegiatanK e g i a t an
PenyuluhSasaran
5 menitPembukaan1.Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan topik dan tujuan penkes kepada sasaran
3.Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan
sasaran1.Menjawab salam
2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan.
3.Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes
15 menitKegiatan inti1.Mengkaji pengetahuan sasaran tentang
materi penyuluhan.2.Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran
dengan menggunakan leaflet3.Mendemonstrasikan langkah-langkah gerak
latihan ROM aktif/pasif.
4.Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal
yang belum dimengerti dari materi yang dijelaskan penyuluh.
1.Menyampaikan pengetahuannya tentang materi
penyuluhan2.Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi
3.Mengikuti dan memperhatikan langkah-langkah gerak ROM
aktif/pasif4.Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi
penyuluhan
10 menitEvaluasi/ penutup1.Memberikan pertanyaan kepada sasaran
tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh
2.
Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan kepada
sasaran
3. Menutup acara dan mengucapkan salam serta terima kasih kepada
sasaran.1.Menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh
2. Mendengarkan penyampaian kesimpulan
3. Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam
H. Evaluasi Formatif
Evaluasi kognitif tentang penguasaan materi ROM aktif/pasif
sebagai berikut:
1. Bentuk pertanyaan: Uraian singkat
2. Jumlah
: 3 soalIsi pertanyaan
1. Jelaskan pengertian ROM pasif!
2. Sebutkan tujuan dari ROM aktif/pasif!
3. Sebutkan langkah-langkah pelaksanaan ROM aktif/pasif!MATERI
PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
ROM ( Range of Motion) adalah jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh,
yaitu sagital, transversal, dan frontal. Potongan sagital adalah
garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh
menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari
sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang.
Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh
menjadi bagian atas dan bawah.
Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah
latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal
dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter
& Perry, 2005).
ROM pasif adalah suatu latihan yang diberikan kepada pasien yang
mengalami penurunan kemampuan bergerak atau bahkan tidak mampu
bergerak. ROM Aktif adalah suatu latihan yang dilakukan perawat
untuk membimbing pasien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal
Bagian persendian tubuh seperti leher, bahu, siku, pergelangan
tangan, jari tangan, jempol, panggul, lutut, engsel dan jempol kaki
harus digerakkan secara rutin untuk mencegah deformitas dan
gangguan untuk menghindari otot yang abnormal.
B. TUJUAN DILAKSANAKANNYA ROM AKTIF/PASIF
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi sirkulasi
4. Mempercepat rehabilitasi
5. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi
ROM aktif/pasif dilaksanakan 3x sehari secara teratur selama 15
menit.
C. PRINSIP LATIHAN ROM (RANGE OF MOTION)Adapun prinsip latihan
ROM (Range Of Motion), diantaranya :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2
kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak
melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur
pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah
leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan
kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi
atau perawatan rutin telah di lakukanD. JENIS-JENIS ROM (RANGE OF
MOTION)ROM dibedakan menjadi duajenis, yaitu :a. ROM AktifROM Aktif
yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan
menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara
mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif).
Keuatan otot 75 %.Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan
otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif.
Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh
dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara
aktif.
b. ROM PasifROM Pasif yaitu energi yang dikeluarkan untuk
latihan berasal dari orang lain (perawat) atau alat mekanik.
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang
gerak yang normal (klienpasif). Kekuatanotot 50 %.Indikasi latihan
pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan
keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total
atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk,
2008).
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan
otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara
pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian
tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak
mampu melaksanakannya secara mandiri.
E. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI PELAKSANAAN ROM AKTIF/PASIFROM
Aktif :
Indikasi :
a. Pada saat pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif
dan menggerakkan ruas sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
b. Pada saat pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat
menggerakkan persendian sepenuhnya, digunakan A-AROM
(Active-Assistive ROM, adalah jenis ROM Aktif yang mana bantuan
diberikan melalui gaya dari luar apakah secara manual atau mekanik,
karena otot penggerak primer memerlukan bantuan untuk menyelesaikan
gerakan).
c. ROM Aktif dapat digunakan untuk program latihan aerobik.
d. ROM Aktif digunakan untuk memelihara mobilisasi ruas diatas
dan dibawah daerah yang tidak dapat bergerak.
Sasaran :
a. Apabila tidak terdapat inflamasi dan kontraindikasi, sasaran
ROM Aktif serupa dengan ROM Pasif.
b. Keuntungan fisiologis dari kontraksi otot aktif dan
pembelajaran gerak dari kontrol gerak volunter.
c. Sasaranspesifik:
Memelihara elastisitas dan kontraktilitas fisiologis dari otot
yang terlibat
Memberikan umpan balik sensoris dari otot yang berkontraksi
Memberikan rangsangan untuk tulang dan integritas jaringan
persendian
Meningkatkan sirkulasi
Mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik
ROM Pasif
Indikasi :
a. Pada daerah dimana terdapat inflamasi jaringan akut yang
apabila dilakukan pergerakan aktif akan menghambat proses
penyembuhan
b. Ketika pasien tidak dapat atau tidak diperbolehkan untuk
bergerak aktif pada ruas atau seluruh tubuh, misalnya keadaan koma,
kelumpuhan atau bed rest total
Sasaran :
a. Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
b. Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
c. Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
d. Membantu kelancaran sirkulasi
e. Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi tulang rawan
serta difusi persendian
f. Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
g. Membantu proses penyembuhan pasca cedera dan operasi
h. Membantu mempertahankan kesadaran akan gerak dari pasien
Kontraindikasi dan Hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan
ROMKontraindikasi dan hal-hal yang harus diwaspadai pada latihan
ROM
a. Latihan ROM tidak boleh diberikan apabila gerakan dapat
mengganggu proses penyembuhan cedera.
Gerakan yang terkontrol dengan seksama dalam batas-batas gerakan
yang bebas nyeri selama fase awal penyembuhan akan memperlihatkan
manfaat terhadap penyembuhan dan pemulihan
Terdapatnya tanda-tanda terlalu banyak atau terdapat gerakan
yang salah, termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradangan
b. ROM tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau kondisinya
membahayakan (life threatening)
PROM dilakukan secara hati-hati pada sendi-sendi besar,
sedangkan AROM pada sendi ankle dan kaki untuk meminimalisasi
venous stasis dan pembentukan trombus
Pada keadaan setelah infark miokard, operasi arteri koronaria,
dan lain-lain, AROM pada ekstremitas atas masih dapat diberikan
dalam pengawasan yang ketatF. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN ROM
AKTIF/PASIF1. Gerakan kepala
Menggerakkan dagu menempel ke dada, rentang 450 Mengembalikan
kepala ke posisi tegak, rentang 450 Menekuk kepala ke belakang
sejauh mungkin, rentang 40-450 Memiringkan kepala sejauh mungkin
kearah setiap bahu, rentang 40-450 Memutar kepala sejauh mungkin
dalam gerakan sirkuler, rentang 1800
Gambar 12. Gerakkan menekuk dan meluruskan tangan Salah satu
tangan memegang siku klien, tangan lainnya memegang lengan
Luruskan siku, naikkan dan turunkan dengan siku tetap lurus
Gambar 23. Gerakkan menekuk dan meluruskan siku
Pegang tangan atas dengan tangan satu, sementara tangan lainnya
menekuk dan meluruskan siku
Gambar 34. Gerakkan memutar pergelangan tangan
Pegang tangan bawah dengan satu tangan, sementara tangan lainnya
menggenggam telapak tangan klien, puter pergelangan tangan klien ke
arah luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)
Gambar 45. Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan
Pegang tangan bawah dengan satu tangan, tangan lainnya memegang
tangan klien
Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah
Gambar 56. Gerakan memutar ibu jari
Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan satu tangan,
sementara tangan lainnya memutar ibu jari tangan.
Gambar 67. Gerakkan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Pegang pergelangan tangan dengan satu tangan, sementara tangan
lainnya menekuk dan meluruskan jari-jari tangan
Gambar 78. Gerakkan menekuk dan meluruskan pangkal paha
Pegang lutut dengan satu tangan, sementara tangan lainnya
memegang tungkai
Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus
Gambar 89. Gerakkan menekuk dan meluruskan lutut
Pegang lutut dengan satu tangan, tangan lainnya memegang
tungkai
Kemudian tekuk dan luruskan lutut
Gambar 910. Gerakkan untuk pangkal paha
Gerakkan kaki klien menjauh dan mendekati badan (kaki
satunya)
Gambar 1011. Gerakkan memutar pergelangan kaki
Pegang tungkai dengan satu tangan, sementara tangan lainnya
memutar pergelangan kaki
Gambar 11Selain latihan pasif yang dilakukan oleh terapis atau
keluarga, bila keadaan umum klien telah stabil, klien dilatih untuk
melakukan latihan aktif anggota gerak atas dan bawah sesegera
mungkinPROGRAM PROFESI NERS
Satuan Acara PenyuluhanRange Of Motion (ROM) Aktif dan Pasif
Oleh :Refi YulitaProgram Studi Ilmu KeperawatanFakultas
Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta2015