Date post: | 11-Mar-2019 |
Category: | Documents |
View: | 217 times |
Download: | 0 times |
Sampah dan pengelolaannya
Sampah adalah semua limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak berguna atau tidak diinginkan lagi.Sampah atau limbah padat mempunyai tiga kategori yang umum yaitu;Sampah perkotaan (municipal waste)Sampah Industri (industrial waste)Sampah atau Limbah bahan berbahaya dan beracun (hazardous waste)
Sampah Industri
Sampah industri adalah limbah padat yang dihasilkan oleh aktivitas industri, termasuk sampah, abu, demolition, limbah spesial dan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
Limbah padat yang secara subtansial berbahaya bagai kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan dalam kurun waktu tertentu.
Karakteristik limbah B3 sbb;
Mudah terbakar
Korosivitas
Reaktivitas
Toksisitas
Pada saat yang lalu kelompok limbah B3 adalah sbb,
Senyawa radioaktif
Senyawa kimia
Limbah biologi
Limbah dapat terbakar
Mudah meledak
Sifat sifat Sampah
Komposisi fisikaData komposisi fisika al.Identifikasi komponen individu sampah perkotaanAnalisis ukuran partikelKandungan air sampah (moisture content)Densitas sampah
Komposisi Kimia Sampah
Proximate analysis Moisture (Kandungan air) (loss at 105oC untuk 1 jam)Volatile matter (addition loss on ignition at 950oC)Ash (residue after burning)Fixed carbon (remainder)Fusing point of ashUltimate analysis, persen C (karbon), H (hidrogen), O (Oksigen), N (Nitrogen), S (Sulfur), dan Abu.Heating value (energy value)
Nilai energi dapat dirubah menjadi a dry basis menggunakan persamaan berikut;kJ/kg (dry basis) = kJ/kg (as discarded) 100/(100 - % moisture)Persamaan yang berhubungan dengan an ash free basis dry basis adalahKJ/kg (ash-free dry basis) = kJ/kg (as discarded) 100/(100 - % moisture)Chemical contentData untuk komponen tertentu ditabelkan pada tabel dibawah ini.kJ/kg = 337C + 1428 (H-O/8) + 9 SC = carbon, persenH= hidrogen,presenO= oksigen , persenS = sulfur, persen
MANAJEMEN SAMPAHAliran bahan dalam masyarakat
Reduksi penggunaan bahan bakuReduksi penggunaan bahan baku dilakukan dengan menganut prinsip konservasi massa yang mana input sama dengan output. Hal ini dilakukan dengan mengefisienkan dan mengoptimalkan suatu proses dalam produksi.Reduksi kuantitas limbah padatReduksi kuantitas limbah padat dapat dilakukan dengan beberapa cara:Jumlah bahan yang digunakan dalam pabrik dari suatu produk dapat direduksi.Umur penggunaan produk ditingkatkanJumlah bahan yang digunakan untuk packaging dan marketing dari barang dikurangi
Penggunaan kembaliDengan melakukan daur ulang bahan sampah akan dapat membantu mengurangi limbah padat.Recovery bahanSejumlah sampah yang terdapat di perkotaan dan industri cocok untuk direcovery dan penggunaan kembaliRecovery EnergiKarena 70 % sampah adalah bahan organik yang potensial untuk recovery energi. Energi yang mengandung bahan organik sangat mudah diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan secara mudah
TEKNIK OPERASIONAL SAMPAH
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan limbah perkotaan adalah sbb
Rencana penggunaan lahanKepadatan dan penyebaran pendudukKarakteristik lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomiKebiasaan masyarakatPeraturan perundang-undangan nasional dan daerah setempatKarakteristik limbah padatSarana pengumpul, penganngkutan pengolahan dan pembuanganLokasi pembuangan akhirBiaya yang tersediaRencana tata ruang dan pengembangan kotaIklim dan musim
TEKNIK PEMEROSESAN SAMPAH
Teknik pemerosesan sampah bertujuan untuk:Meningkatkan sistem disposal limbah padatMeperoleh sumber daya (penggunaan kembali bahan), danMempersiapkan bahan untuk perolehan konversi dan energiReduksi volume mekanikReduksi volume mekanik adalah faktor yang paling utama dalam pengembangan operasi sistem manajemen limbah padat. Peralatan mobil dengan mekanisme kompaksi digunakan untuk pengumpulan sampah perkotaan dan untuk meningkatkan umur penggunaan dari landfills. Plastik dan kertas dapat didaur ulang.
Reduksi volume thermal (insinerasi)
Volume limbah perkotaan dapat diurangi lebih dari 90% dengan insinerasi.
Keuntungan
-Saniter
-Lahan diperlukan tidak luas
-Dapat dibangun semenarik mungin, sehingga nilai
estetika konstruksinya dapat ditampilkan
-Dapat penghasilan sampingan
-Energi dapat dimanfaatkan
Kerugiaan
-Biaya operasi tinggi
-Harus memiliki teknologi yang dapat mencegah
terjadinya pencemaran udara.
-Masih ada sisa-sisa pembakaran berupa padatan-
padatan kecil.
-Jika tidak betul perencanaan lokasi pengelolaan,
kemungkinan kendaran pengangkut sampah akan
terpusat di dekat insinerator.
-Bila karena suatu hal sampah tidak tersedia, tempat
pembakaran tidak dapat digunakan untuk tujuan
lainnya.
Syarat sifat sampah yang dibutuhkan untuk insinerasi adalah sbb:
-Kadar air 35-55%
-Panas pembakaran 955-2150 Kcal/kg
-Kadar abu 10-30%
Pemisahan komponen secara manualPemilihan pada sumber limbah adalah cara yang paling positif untuk mencapai penggunaan bahan kembali. Sejumlah dan jenis komponen dapat dipilih, sangat tergantung kepada lokasi dan kesempatan untuk daur ulang dan penjualan kembali.
PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH
Landfilling adalah metode pembuangan yang terbanyak digunakan untuk limbah perkotaan; Metode landfarming dan deep well injection telah digunakan untuk limbah industri.Landfilling dengan limbah padat
Aspek yang penting dalam implementasi dari sanitary landfill adalah:
-Site selection
-Metode landfilling dan operasi
-Kejadian Gas dan pelinding landfill
-Pergerakan dan kontrol gas dan pelindihan landfill
Evaluasi site landfill yang potensial adalah:
-Daerah yang tersedia
-Jarak
-Kondisi tanah dan topografi
-Hidrologi air permukaan
-Kondisi geologi dan geohidrologi
-Kondisi iklim
-Kondisi linkungan sosial
-Penggunaan akhir site
Pemilihan akhir site biasanya berdasarkan hasil prelimanary site survey, hasil perencanaan teknik dan studi biaya dan pengujian dampak linkungan Kejadian gas dan pelindihan di landfillKejadian secara biologi, fisika, kimia bila limbah padat ditempatkan dalam sanitary landfill sbb:
Pelapukan biologi dari bahan organik baik secara aerobik atau anaerobik dengan menghasilkan gas dan cairan.
Oksidasi kimia bahan limbah
Mengalir gas dari lokasi
Pengerakan cairan akibat perbedaan tinggi
Larut dan melindihnya bahan organik dan anorganik oleh air keluar dari lokasi
Pergerakan dan pelarutan bahan oleh perbedan konsetrasi dan osmosis
Tidak meratanya penempatan yang disebabkan
konsolidasi bahan
Click here to load reader