Top Banner
SAMIN DAN KEHUTANAN ABAD XIX PRODI ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA, 7 JULI 2009 Oleh: Agus Budi Purwanto NIM 044314005 U N I V E R S I T A S SANATA DHARMA
31

Samin dan kehutanan abad xix

Jun 21, 2015

Download

Technology

agussumindar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Samin dan kehutanan abad xix

SAMIN DAN KEHUTANAN

ABAD XIXPRODI ILMU SEJARAH

FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA, 7 JULI 2009

Oleh: Agus Budi Purwanto

NIM 044314005

U N I V E R S I T A S

SANATA DHARMA

Page 2: Samin dan kehutanan abad xix

LATAR BELAKANG

• Gerakan Samin merupakan fenomena pedesaan yang unik ditengah-tengah perlawanan fisik petani. Keunikan cara melawan: NON-VIOLENCE

• SAMIN MENGANUT SPIRITUALITAS ADAM. KAITAN ANTARA SPIRITUALITAS DENGAN PRAKTEK KEHIDUPAN TERMASUK PERLAWANAN, PATUT DITELITI.

• Praktek kehidupan berhutan mendapat represi dari Pemerintah kolonial. Abad XIX: Kontestasi peraturan kehutanan silih berganti.

Page 3: Samin dan kehutanan abad xix

APA SAJA NILAI-NILAI YANG DIPERJUANGKAN SAMIN DAN PENGIKUTNYA ?

APA SAJA YANG MENJADI HAMBATAN SERTA TEKANAN YANG MUNCUL ?

MENGAPA SAMIN DAN PENGIKUTNYA MELAKUKAN PERLAWANAN ?

PERMASALAHAN

Mengetahui nilai-nilai yang diperjuangkan Samin dan Pengikutnya;

Mengetahui hambatan serta tekanan yang muncul;

Mengetahui Kausalitas Determinan dari Gerakan Samin.

Page 4: Samin dan kehutanan abad xix

METODE PENELITIANKuntowijoyo (2001)

PENGUMPULAN SUMBER

BUKUHutomo, Peluso,

Warto,dll

Jur&MajKITLV:

‘69 ’73 ’76PrismaBasis

Internet

KRITIK SUMBER

INTERPRETASIAnalisis - Sintesis PENULI

SANArtikel Seminar

Page 5: Samin dan kehutanan abad xix

ARNOLD J. TOYNBEE: PERKEMBANGAN & KEHANCURAN PERADABAN

TERGANTUNG PADA TANGGAPAN ATAS TANTANGAN

::CHALLENGE – RESPONSE CIVILIZATION::

RESPON KREATIF DAN TEPAT PERADABAN BERKEMBANG

.DEMIKIAN SEBALIKNYA.

RANGKA TEORI (1)

Page 6: Samin dan kehutanan abad xix

RANGKA TEORI (2)GENE SHARP

SUBYEK NEGARA ADALAH RAKYAT(Sebagai Sumber Kekuasaan Negara)

NEGARA PUNYA ALAT PELAKSANA KEKUASAAN: BIROKRAT, POLISI, PENGADILAN

KETIKA RAKYAT MENGABAIKAN PERINTAH NEGARA: MAKA, NEGARA KEHILANGAN LEGITIMASI KEKUASAANYA.

PERLAWANAN NON-VIOLENCE MEMBUKA KESEMPATAN PERUBAHAN TATANAN

Page 7: Samin dan kehutanan abad xix

IDENTITAS SAMIN

THEIS - ILMU KETUHANAN: ”Tempat Keris yang merasuk ke dalam kerisnya” (Hutomo, 1996)

POLITIS: “Pandawa-Majapahit-Kalijaga-Samin”.

NEGARA IDEAL Kemajuan negara didasarkan pada kecendikiawanan;

Kerukunan yang disandarkan pada kesetiaan warga kepada negaranya. (Hutomo, 1996)

ETHIS: “Aja drengki srèi, tukar padu, dahpèn, kemèrèn. Aja kutil jumput, mbedhog colong “ [Jangan dengki, bertengkar, iri, mencuri]

(1) TUHAN & Etika

Page 8: Samin dan kehutanan abad xix

SAMIN MENGHARGAI PROSES MENGUBAH ALAM MENJADI PANGAN, sehingga membuat mereka setara dengan penguasa yang mengklaim memiliki hutan. (Peluso, 2006)

TANAH, AIR, & KAYU SAMA-SAMA PUNYA. Tiga unsur alam yang terdapat dalam hutan harus open acces karena ke-3nya diciptakan Tuhan. (Benda & Castles, 1969)

SAMIN & ORANG JAWA MEWARISI TANAH JAWA. Pidato Samin 7 Feb 1889: “Gur tamèh éling bilih sira kabèh horak sanès turun Pandawa” [Ingatlah bahwa kalian itu tak lain dan tak bukan adalah keturunan Pandawa] (Hutomo, 1996)

(2) Tanah & Hutan

Page 9: Samin dan kehutanan abad xix

PRA KOLONIAL

KONTINUITAS KUALITAS DAN KUANTITAS

KELOLA UU AGRARIA1870

JAWAPenduduk dan hutan jauh dari kendali Raja

VOC (Eksploitasi)(1600-1799)VOC sewa pesisir utara dari Mataram

Bengkel Kapal

Hutan Rusak

DAENDELSLandsdomein : Semua hutan adalah ranah negara

Boschwezen : Pengelolaan hutan Jawatan-petak/persil

Blandongdiensten : Buruh tebang dpt tanah & bebas pajak.

+Crime : illegal logging10 th penjara/200 rijks dollar.

RAFFLESKecuali Rembang, hutan ResidenCina & Eropa

Merujuk hutan India: mengejar Kualitas

Upah Tunai : Sesuai beban pajak.

DEN BOSCHHutan dibabat menjadi kebun kopi dan tebu.

Kayu untuk kapal, gudang pengeringan tembakau, pabrik gula, barak-barak pekerja, rumah pegawai perkebunan

Hutan semakin rusak, masyarakat sibuk menanggapi TP.

RUUMengatur Produksi, Pasar, dan Pemasaran.

Mengatur Ketentuan Hukum Pidana Kejahatan Hutan.

REGLEMEN1. Jati Konsesi

Swasta, 2. Jati Negara,3. Rimba.

Penghapusan BlandongPekerja Upah lepas.

DOMEINVERKLARINGKejelasan di mana lahan penduduk berakhir dan lahan hutan dimulai

KEHUTANAN KOLONIAL

Page 10: Samin dan kehutanan abad xix

“RUU” 1860 Reglemen 1875Membakar - (dihapus)

Mencuri kayu - (dihapus)

Menjarah hutan Idem

Merusak hutan Idem

Merumputkan ternak di tempat tanaman baru

Idem

Menyebabkan kebakaran hutan Idem

Melakukan perjalanan di hutan, di luar jalur besar, dengan kereta kuda, atau gerobak.

Membawa alat-alat penebangan di luar jalur jalan besar tanpa izin

Mengangkut kayu tanpa izin Idem

Merusak penanda batas - (di hapus)

Menebang tanpa izin Mengangkut kayu tanpa bayar di muka

Menjual kayu jati dari tanah swasta tanpa membayar pajak

- (dihapus)

Melanggar batas kawasan hutan

Tindakan Kriminal di Hutan, menurut UU Kehutanan Abad XIX

(Dephut dikutip Peluso, 2006)

Agrarische Wet (1870) Domeinverklaring : Ketetapan tentang batas-batas kawasan HUTAN NEGARA yang TERPISAH jelas dengan LAHAN

PENDUDUK.

Page 11: Samin dan kehutanan abad xix

GERAKAN SAMIN

1859 Samin LAHIR di Ploso Kediren, Kawd. Randublatung, Distrik Blora. Ayahnya bernama Raden Surowijaya, putra bupati dari Sumoroto (Tulungagung). Samin lahir sebagai Raden Kohar.

7 Feb 1889 PIDATO Bapangan: ”Ingatlah bahwa kalian itu tak lain dan tak bukan adalah keturunan Pandawa, yang sudah mengetahui kehancuran keluarga Majapahit yang disebabkan oleh serangan musuh. Maka dari itu sejak peristiwa tersebut Puntadewa menitipkan tanah Jawa pada Sunan Kalijaga. Itulah yang menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan”

1890an berdiri Perguruan Adam di Desa Klopoduwur, Distrik Blora yang dipimpin oleh Samin Surosentiko. Ajaran Agama Adam berkembang, banyak yang datang berguru.

1 Jan 1903, terdapat 772 pengikut Samin di 34 desa. (Laporan Residen Rembang, Warto 2001)

Page 12: Samin dan kehutanan abad xix

1906 Pengikut Samin 3.000 penduduk. 1 Mar 1907 Rumor Samin Berontak. Controuler membuat

rumor bahwa Samin dan Pengikutnya akan “memberontak”. Padahal Samin dan pngikutnya sedang menghadiri mantenan di Kedungtuban, Blora.

Feb 1907 Awal bln Suro: ZAMAN KEADILAN. Pengikut

Samin yakin bahwa awal bulan Suro akan datang zaman baru, zaman keadilan.

8 Nov 1907 PRABU PANEMBAHAN SURYANGALAM. Samin diangkat pengikutnya sebagai Ratu tanah Jawa atau Ratu Adil Heru Cakra dengan

gelar Prabu Panembahan Suryangalam.

18 Des 1907 SAMIN DITANGKAP. Setelah pengangkatan tersebut, Samin dan puluhan pengikutnya ditangkap. Samin dan 5 pengikutnya yakni Kartogolo, Renodikromo, Soerjani, Soredjo, dan Singo tirto dibuang ke Sumatra.

1914 Samin meninggal di Padang.

Page 13: Samin dan kehutanan abad xix
Page 14: Samin dan kehutanan abad xix

DIASPORA

Page 15: Samin dan kehutanan abad xix

THESIS• Benda & Castles : EKONOMIK Pajak TANAH & akses HUTAN

Sumber: UU Kehutanan 1865 & UU Agraria 1870.

• Victor King : Perongrongan Status/TRANSISI KEKUASAAN Samin (sikep tanah) ke Kepala Desa dan Petugas Hutan

• Korver : Milenarisme cita-cita zaman ke-emasan

KAUSALITAS

IMPLIKASI::AGAMA ADAM TERABAIKAN::KONSEP KETUHANAN, ETIKA, POLITIK,

PENGETAHUAN AGRARIA (PERTANIAN DAN KEHUTANAN)

Page 16: Samin dan kehutanan abad xix

ANTI TESISMANIFESTASI NILAI-NILAI LELUHUR MENDAPAT TANTANGAN DARI PENETRASI KOLONIAL SEHINGGA MEMUNCULKAN TANGGAPAN BERUPA AGAMA ADAM BESERTA PRAKTEK-PRAKTEK YANG MERUJUKNYA

SINTESAKAUSALITAS GERAKAN SAMIN ADALAH

SAMIN DAN AGAMA ADAM DALAM DIALEKTIKA PENGEMBANGAN PERADABANNYA

Page 17: Samin dan kehutanan abad xix

Tanah

Agama AdamSAMIN

Hutan

Agrarische Wet 1870

Reglement 1865

GERAKAN SAMIN

MITOLOGIWAYANG

KEKUASAAN JAWA

Skema Perkembangan

Page 18: Samin dan kehutanan abad xix

• Pertama, Nilai yang diperjuangkan Samin terhadap hutan adalah keberadaan hutan sebagai sumber kehidupan spiritualitas maupun ekonomi, di mana semua orang dapat menyentuhnya secara bebas dan tidak dibatas-batasi.

• Kedua, Daendels, Reglemen 1865, Agrarische Wet 1870 sebagai hambatan sekaligus tantangan perkembangan nilai-nilai Samin.

• Ketiga, Samin melakukan Gerakan karena nilai-nilai kehidupan terganggu, sementara itu, agama Adam menjadi referensi utama Gerakan tersebut.

KESIMPULAN

Page 19: Samin dan kehutanan abad xix

Terima Kasihselesai

[email protected]+6285296630671

Page 20: Samin dan kehutanan abad xix

Pak Sandiwan1. Hlm 104 catatan kritis yang kedua kalimat

terakhir2. Toynbee: dimensi kedua; ragam tanggapanPak Hery3. Konsistensi kapital, tdk kapital.4. “hanya”, “disingkirkan” (ix) dalem (x)5. Judul Buku; miring bold.6. Latarbelakang, ngapain, dampak.7. Hlm 5, Benda (ditulis lengkap).8. Milenarisme berbasis historis.9. Lampiran JamuskalimasadaPak Rio10.Tidak ada kata “ingin”, “akan”, “bermaksud”11.Catatan kaki rujukan buku. Ada yang salah.12.Blandongdiensten bukan institusi.13.Apa yang di dapatkan dari penelitian ini? 14.Rekomendasi: refleksi. Keterkaitan antara

hutan dan prinsip kehidupan masyarkat samin.

Page 21: Samin dan kehutanan abad xix
Page 22: Samin dan kehutanan abad xix
Page 23: Samin dan kehutanan abad xix
Page 24: Samin dan kehutanan abad xix

WAJANG PERFORMANCE IN BLORA, 19TH CENTURY

Page 25: Samin dan kehutanan abad xix
Page 26: Samin dan kehutanan abad xix

PENULISAN

Disebarkan oleh Pengikutnya: Wongsorejo (Madiun) menyebarkan agama Adam

Surohidin & Engkrak (Grobogan) menyebarkan agama Adam

Karsiyah / Pangeran Sendang Janur (Kajen, Pati): himbauan tidak bayar pajak

Samat (Pati): Ratu Adil datang jika Jawa diserahkan oleh Belanda ke orang Jawa

Page 27: Samin dan kehutanan abad xix
Page 28: Samin dan kehutanan abad xix
Page 29: Samin dan kehutanan abad xix

Jawa era sebelum kedatangan VOC, banyak pemukiman penduduk di dalam dan sekitar hutan jauh dari kendali sehari-hari yang efektif oleh istana raja mana pun.

Eksploitasi (VOC 1600-1799)• Kerjasama VOC – Mataram: Pertengahan abad XVIII pesisir utara

Jawa diserahkan ke VOC.• Kayu sbg bahan KAPAL: bengkel Kapal di Rembang 1677• Tanpa Rencana hutan Rusak, masyarakat buruh tebang.

Kontinuitas (Daendels 1808-1811)• Landsdomein : Semua hutan adalah ranah negara • Boschwezen : Pengelolaan hutan Jawatan-petak/persil• Blandongdiensten : Buruh tebang dpt tanah & bebas pajak.• +Crime : illegal logging10 th penjara/200 rijks dollar.

KEHUTANAN KOLONIAL

Page 30: Samin dan kehutanan abad xix

Kualitas (Raffles 1811-1816)• Kecuali Rembang, hutan diserahkan ke Residen• Cina & Eropa mengambil konsesi dari Residen• Merujuk hutan India: mengejar Kualitas (Rembang)• Upah Tunai : Sesuai beban pajak.

Kuantitas (den Bosch ‘TP’ 1830-1870)• Hutan dibabat menjadi kebun kopi dan tebu untuk ekspor• Kayu untuk kapal, bangun gudang pengeringan tembakau, pabrik

gula, barak-barak pekerja, serta perumahan pegawai perkebunan• Hutan semakin rusak, masyarakat sibuk menanggapi TP.

“RUU” (1860) GB membentuk Komite yang terdiri dari 3 orang:• Inspektur Perkebunan: (1)Mengembangkan sistem manajemen

bergaya perkebunan bagi tanaman perdagangan kayu, (2)Merekrut pekerja upahan dari desa-desa kawasan hutan sekitar

Page 31: Samin dan kehutanan abad xix

• Inspektur Kehutanan : (1)Memastikan bahwa pohon ditanam pada inteval yang betul, (2)Masa panen, tanam, perampingan tanaman kayu sesuai dengan hasil potensial pohon dan daur hidup pohon.

• Pegawai Departemen Kehakiman : Mengidentifikasi kejahatan terhadap properti berbasis hutan serta menghukumnya. (misalnya pencurian kayu, perumputan ilegal, dan bakar hutan)

• Reglemen (1865)• Hutan Jati yang penguasaanya diatur UU (konsesi swasta)• Hutan Jati yang belum diatur dalam UU (produksi pemerintah)• Hutan Rimba (konservasi pemerintah)• Penghapusan Blandongdiensten , mempekerjakan penebang

dengan upah lepas.