ELEMEN MESIN 1
KULIAH # 5
SAMBUNGAN BAUT
Oleh :
IR.NAFSAN UPARA.MM.MT
1
Pendahuluan Sambungan baut (bolt) merupakan sambungan tidak tetap. Sambungan baut banyak digunakan pada berbagai komponen mesin. Keuntungan sambungan baut dibandingkan dengan sambungan lain (keling dan las): Kemudahan dalam pemasangan Kemampuan yang tinggi dalam menerima beban Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi Dibuat dalam standarisasi Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur Kerugian sambungan baut adalah adanya konsentrasi tegangan yang tinggi di daerah uliran.
5. Sambungan Baut
2
Tata Nama
Diameter mayor adalah diameter ulir luar terbesar.
Diameter minor adalah diameter ulir terkecil.
Diameter pitch adalah diameter teoritis antara diameter besar dan kecil, di mana gigi dan celah yang lebar yang sama.
5. Sambungan Baut
Pitch adalah jarak yang diambil dari satu titik pada ulir ke titik berikutnya dengan posisi yang sama.
Lead adalah jarak antara dua titik pada kemiringan yang sama atau jarak lilitan
3
Bagian dari Baut
5. Sambungan Baut
4
Jenis-Jenis Baut
5. Sambungan Baut
5
Jenis-Jenis Baut
5. Sambungan Baut
Cap Screw
6
Jenis-Jenis Baut
5. Sambungan Baut
Set Screw
7
Jenis-Jenis Mur
5. Sambungan Baut
Jenis-Jenis Ring/Washer
8
Baut Khusus
5. Sambungan Baut
9
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
1. Standard British Witworth ulir sekrup 2. British Association ulir sekrup 3. American National Standar ulir sekrup 4. Unified Standar ulir sekrup 5. Square thread (Ulir sekrup bujurs angkar) 6. Acme Thread 7. Ulir sekrup bulat( Knuckle thread ) 8. Ulir sekrup trapesium( Buttress thread ) 9. Ulir sekrup metris( Metric thread )
10
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
1. Standard British Whitworth Form
11
5. Sambungan Baut 1. Standard British Whitworth Form
12
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
2. British Association ulir sekrup
13
5. Sambungan Baut 2. British Association ulir sekrup
14
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
3. American National standard thread
15
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
4. American National (Unified) thread standard
Coarse series UNC
General assembly
Frequent disassembly
Not good for vibrations
The normal thread to specify
Fine series UNF
Good for vibrations
Good for adjustments
Automotive and aircraft
Extra Fine series UNEF
Good for shock and large vibrations
High grade alloy
Instrumentation
Aircraft
16
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
5. American National (Unified) thread standard
17
5. Sambungan Baut
18
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
6. Square thread (Ulir sekrup bujurs angkar)
19
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
7. ACME thread
20
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
8. Ulir sekrup bulat( Knuckle thread )
21
5. Sambungan Baut 9. Ulir sekrup bulat( Knuckle thread )
22
5. Sambungan Baut 9. Ulir sekrup bulat( Knuckle thread )
23
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
10. Ulir sekrup trapesium( Buttress thread )
24
Standar Ulir
5. Sambungan Baut
11. Ulir sekrup metris( Metric thread )
25
5. Sambungan Baut 11. Ulir sekrup metris( Metric thread )
26
5. Sambungan Baut 11. Ulir sekrup metris( Metric thread )
27
5. Sambungan Baut 11. Ulir sekrup metris( Metric thread )
28
Material dan Tanda pada Baut
5. Sambungan Baut
29
Material dan Tanda pada Baut 5. Sambungan Baut
30
Material dan Tanda pada Baut
5. Sambungan Baut
ASTM
Specification
for Steel Bolts
31
Spesifikasi Baut
5. Sambungan Baut
32
Kerusakan Baut
5. Sambungan Baut
Keterangan: a) Putus karena tarikan b) Putus karena puntiran c) Putus karena geser d) Ulir lumur (dol)
33
Kekuatan Baut
5. Sambungan Baut
1. Tegangan Dalam
Tegangan akibat gaya yang berasal dari dalam baut sendiri
a. Tegangan tarik
Gaya awal pada baut (Pi): Pi = 2840 d (N)
Dimana; Pi = Gaya tarik awal pada baut (N) d = Diamater nominal baut (mm)
Catatan : Rumus diatas digunakan untuk mengencangkan suatu joint
fluid seperti pada sambungan penutup silinder mesin uap dll. Baut
diameter lebih kecil (kurang dari M16 atau M 18) tidak diperbolehkan
untuk mengencangkan suatu joint fluid . 34
5. Sambungan Baut
Jika tegangan awal tidak ada, maka beban aksial aman maksimum yang dapat diterapkan adalah:
Luas terjadi tegangan
P = Tegangan yang diijinkan Luas penampang terjadi tegangan
Dimana, dp = Diameter pitch dc = Diamater Core / minor
35
Kekuatan Baut
5. Sambungan Baut
b. Tegangan geser torsional
Dimana; = Tegangan geser akibat torsi (Pa) T = Torsi yang dipakai (N.m)
Tegangan geser torsional disebabkan oleh tahanan gesek dari ulir selama pengetatan dapat diperoleh dengan persamaan torsi.
36
5. Sambungan Baut
c. Tegangan geser pada ulir
Dimana; b = lebar ulir pada arah melintang dc = diamater minor d = diamater major n = jumlah ulir
Tegangan geser pada baut
Tegangan geser pada mur
37
5. Sambungan Baut
d. Tegangan tekan atau crushing pada ulir
Dimana; dc = diamater minor d = diamater major n = jumlah ulir
38
5. Sambungan Baut
e. Tegangan lentur
Dimana; x = Perbedaan ketinggian antara sudut-sudut ekstrim mur
atau kepala, l = Panjang shank baut E = Modulus young/elastisitas
Ketika permukaan luar dari bagian yang akan dihubungkan tidak sejajar satu sama lain, maka baut akan bekerja beban lentur.
39
5. Sambungan Baut
Contoh soal
1. Tentukan beban tarik aman untuk sambaran M 30, dengan asumsi tegangan tarik yang aman dari 42 MPa
40
5. Sambungan Baut
Contoh soal
2. Dua komponen mesin akan disambung dengan baut tipe tap bolt diameter nominal : 24 mm. Hitung tegangan tarik dari baut.
41
Kekuatan Baut
5. Sambungan Baut
2. Tegangan Akibat Gaya Luar
Tegangan pada baut akibat gaya luar yang bekerja pada baut tersebut sebagai berikut :
a. Tegangan tarik
Dimana; t = Tegangan tarik yang diijinkan (Pa) P = Gaya luar (N)
Catatan : 1. Jika jumlah baut lebih dari satu (n), maka :
2. Jika pada tabel standar baut tidak tersedia maka digunakan : dc = 0,84 d
42
5. Sambungan Baut
b. Tegangan geser
Dimana; Ps = Gaya geser d = diamater major n = jumlah baut = Tegangan geser
Tegangan geser pada baut
43
5. Sambungan Baut
c. Tegangan Kombinasi
Catatan: Kedua tegangan tersebut tidak boleh melebihi tegangan yang diijinkan
Tegangan geser maksimum
Tegangan tarik maksimum
44
5. Sambungan Baut
d. Tegangan dengan Kombinasi Beban
Jika batang yang terhubung sangat unggul dibandingkan dengan baut, yang merupakan gasket lembut, seperti ditunjukkan pada Gambar. a, maka beban resultan pada baut kira-kira sama dengan jumlah dari beban awal dan beban eksternal.
Jika baut sangat unggul dibandingkan dengan batang yang terhubung, seperti ditunjukkan pada Gambar. b, maka beban yang dihasilkan dipilih nilainya yang besar antara beban awal atau beban eksternal 45
5. Sambungan Baut
d. Tegangan dengan Kombinasi Beban
Dimana; P = Gaya resultan baut P1 = Gaya awal pada baut P2 = Gaya luar pada baut a = Perbandingan elastisitas bahan baut dan bahan komponen
46
5. Sambungan Baut
47
5. Sambungan Baut
Contoh soal
3. Sebuah baut mata ( eye bolt) digunakan untuk mengangkat beban 60 kN. Tentukan ukuran baut Nominal yang digunakan jika tegangan tarik ijin : 100 MPa. Asumsikan ulir kasar (coarse thread).
48
5. Sambungan Baut
Contoh soal
4. Dua poros dihubungkan dengan kopling dengan torsi 25 N.m. Kopling flens disambung dengan baut sebanyak 4 buah, dengan bahan sama pada jari-jari 30 mm. Hitung ukuran baut, jika tegangan geser ijin material baut 30 MPa.
49
5. Sambungan Baut
Contoh soal
5. Cylinder head dari sebuah steam engine diikat dengan 14 baut. Diameter efektif dari silinder 35 cm dan tekanan uap 85 N/cm2. Diasumsikan baut tidak mengalami tegangan awal. Hitung ukuran baut jika tegangan tarik ijin : 20 MPa
50
5. Sambungan Baut
Contoh soal
6. Cylinder head dari mesin uap menerima tekanan uap 0,7 N/mm2, dibaut dengan 12 baut. Soft
copper gasket/gasket dari bahan tembaga lunak
digunakan untuk melapisi cylinder head tersebut.
Diameter efektif silinder 300 mm, hitung ukuran
baut jika tegangan baut tidak boleh melebihi 100 MPa.
51