SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor: 02/KPPU-M/2017 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor: 02/KPPU-M/2017 Tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 jo. Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam Pengambilalihan Saham (akuisisi) PT. Citra Asri Property oleh PT. Plaza Indonesia Realty, Tbk., yang dilakukan oleh: --------------------------------------- Terlapor : PT Plaza Indonesia Realty, Tbk, yang beralamat kantor di The Plaza Office Tower Lantai 10 Jalan M. H. Thamrin Kav 28-30, Gondangdia – Menteng, Jakarta Pusat 10350. telah mengambil Putusan sebagai berikut: ------------------------------------------ Majelis Komisi: -------------------------------------------------------------------------- Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; ---------------------- Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; -------------------------------------------------------------------------- Setelah mendengar keterangan Terlapor; -------------------------------------------- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; ---- Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator dan Terlapor; ----------------------------------------------------------------------------------- TENTANG DUDUK PERKARA 1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan yang dilaporkan oleh PT Plaza Indonesia Realty, Tbk atas pengambilalihan saham PT. Citra Asri Property ; -------
36
Embed
SALINAN P U T U S A N · 2018. 3. 12. · SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor: 02/KPPU-M/2017 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SALINAN
P U T U S A NPerkara Nomor: 02/KPPU-M/2017
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya
disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor: 02/KPPU-M/2017 Tentang
Dugaan Pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 jo.
Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 dalam
Pengambilalihan Saham (akuisisi) PT. Citra Asri Property oleh PT. Plaza
Indonesia Realty, Tbk., yang dilakukan oleh: ---------------------------------------
Terlapor : PT Plaza Indonesia Realty, Tbk, yang beralamat kantor di
The Plaza Office Tower Lantai 10 Jalan M. H. Thamrin
Kav 28-30, Gondangdia – Menteng, Jakarta Pusat 10350.
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ------------------------------------------
10.4 Bahwa susunan Kepemilikan Saham PT Plaza Indonesia Realty,
Tbk adalah sebagai berikut; ---------------------------------------------
No Pemegang saham KomposisiKepemilikan
1. PT. Bumi Serpong Damai Tbk 34.22%2. PT. MNC Land Tbk 25.71%
3.UBS AG Singapore S/A Nexus Solution PTELTD-2091144418 19.97%
4.UBS AG Singapore S/A Nexus Solution PTELTD-2091144484 9.56%
5. Masyarakat 10.54%Total 100
10.5 Bahwa badan usaha yang Diambilalih adalah PT Citra Asri
Property atau saat ini adalah PT Plaza Indonesia Urban; ----------
10.6 Bahwa nilai penjualan dan aset PT Citra Asri Property (kini
PT Plaza Indonesia Urban) dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
terakhir dinyatakan dalam rupiah adalah; ---------------------------
Nama Perusahaan
CITRA ASRI PROPERTY (100.00%)
Aset Sales
Dalam Rp (31 Desember)
2011 10,862,664,330 0
2012 9,691,242,827 0
2013 9,671,440,320 0
halaman 4 dari 36
SALINAN
10.7 Bahwa Berikut adalah struktur permodalan PT Citra Asri
Property sebelum pengambilalihan saham;---------------------------
Sebelum Transaksi
JumlahSaham
JumlahNilai Nominal
Rp 1.000 persaham%
Modal Dasar 10.000.000 10.000.000.000 100,00Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Duta Karya Cipta 9.990.000 9.990.000.000 99,992. PT Island Resort Development 10.000 10.000.000 0,01Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.000.000 10.000.000.000 100,00
10.8 Bahwa batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan Komisi
sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun
(3) Bahwa pengesahaan Menteri atas Akta Pendirian Perseroan
Terbatas dalam hal terjadi Peleburan; ---------------------------
halaman 7 dari 36
SALINAN
10.22. Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor: AHU-39286.40.22.2014 tanggal 4 November
2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar PT. Citra Asri Property, diketahui bahwa pengambilalihan
saham perusahaan PT. Citra Asri Property oleh PT. Plaza
Indonesia Realty, Tbk berlaku efektif secara yuridis pada tanggal
4 November 2014;---------------------------------------------------------
10.23. Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor: AHU-39286.40.22.2014 tanggal 4 November
2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar PT. Citra Asri Property, diketahui bahwa pengambilalihan
saham perusahaan PT. Citra Asri Property oleh PT. Plaza
Indonesia Realty, Tbk berlaku efektif secara yuridis pada tanggal
4 November 2014;---------------------------------------------------------
10.24. Bahwa dalam Pasal 8 PP Nomor 57 Tahun 2010 Ayat (1)
mengatur mengenai pemberitahuan secara tertulis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) dilakukan dengan
cara mengisi formulir yang telah ditetapkan oleh Komisi; ---------
10.25. Bahwa Formulir Pemberitahuan Penggabungan, Peleburan
Badan Usaha, dan Pengambilalan Saham Perusahaan diatur
dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10
Tahun 2010 sebagai berikut:--------------------------------------------
“Dalam hal Pelaku Usaha tidak menyampaikan pemberitahuansecara tertulis sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1)dan ayat (3), Pelaku Usaha dkenakan sanksi berupa dendaadministratif sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan dendaadministratif secara keseluruhan paling tinggi sebesarRp. 25.000.000.000,00 (dua puluh lima milyar rupiah)”;
10.26. Bahwa Pasal 6 PP No. 57/2010 mengatur mengenai sanksi
terhadap pelaku usaha yang melakukan keterlambatan
Pasal 5(1) Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai asetdan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajibdiberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tigapuluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridisPenggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atauPengambilalihan saham perusahaan; ----------------------------------Jumlah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas: -------------------------------------------------------------------------a. nilai aset sebesar Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima
ratus miliar Rupiah); dan/atau;-------------------------------------b. nilai penjualan sebesar Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun
22.1 Analisa Unsur Pasal--------------------------------------------------------
22.1.1 Bahwa sebagaimana telah disebutkan sebelumnya
bahwa dugaan pelanggaran Keterlambatan
Pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT Citra Asri
Property oleh PT. Plaza Indonesia Realty, Tbk adalah
dugaan pelanggaran UU Nomor 5 Tahun 1999 dimana
dalam ketentuan Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999 Jo.
Pasal 5 PP Nomor 57 Tahun 2010. Pasal 29 UU Nomor 5
Tahun 1999 pada pokoknya berbunyi: -----------------------
halaman 13 dari 36
SALINAN
Pasal 29(1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalampasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilaipenjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukankepada Komisi, Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) harisejak tanggal penggabungan, peleburan ataupengambilalihan tersebut;
(2) Ketentuan tentang penetapan nilai asset dan atau nilaipenjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), diatur dalam PeraturanPemerintah;
22.1.2 Bahwa sedangkan Pasal 5 PP Nomor 57 Tahun 2010
tersebut dinyatakan:---------------------------------------------
Pasal 5(1) Penggabungan Badan usaha, Peleburan Badan usaha,
atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yangberakibat nilai asset dan/nilai penjualannya melebihijumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertuliskepada komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejaktanggal telah berlaku efektif secara yuridis PenggabunganBadan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atauPengambilalihan Saham Perusahaan.
(2) Jumlah tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:(a) Nilai asset sebesar Rp. 2.500.000.000.000,00 (dua
triliun lima ratus miliar(b) Nilai penjualan sebesar Rp. 5.000.000.000.000,00
(lima triliun rupiah).(3) Bagi Pelaku Usaha di bidang perbankan kewajiban
menyampaikan pemberitahuan secara tertulissebagimana dimaksud pada ayat (1) berlaku jika nilaiasset melebihi Rp. 20.000.000.000.000,00 (dua puluhtriliun rupiah).
(4) Nilai aset dan/atau nilai penjualan sebagimana dimaksudpada ayat (2) dan ayat (3) dihitung berdasarkanpenjumlahan nilai aset dan nilai penjualan dari:(a) Badan Usaha hasil penggabungan, atau Badan
Usaha hasil peleburan, atau Badan Usaha Yangmengambilalih Saham perusahaan lain dan Badanusaha yang diambilalih; dan
(b) Badan Usaha yang secara langsung maupun tidaklangsung mengendalikan atau dikendalikan olehBadan Usaha hasil Penggabungan atau Badanusaha hasil peleburan, atau Badan Usaha yangmengambilalih saham perusahaan lain dan BadanUsaha yang diambilalih.
22.2 Bahwa selanjutnya apabila dirinci unsur – unsur ketentuan Pasal
29 UU Nomor 5 Tahun 1999 Jo Pasal 5 Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2010 tersebut maka dapat diuraikan sebagai
2011 4,232,841,288,000 909,589,677,0002012 3,950,266,763,000 1,709,975,626,0002013 4,126,804,890,000 1,393,191,548,00022.2.3.2 Bahwa nilai penjualan dan aset CAP dalam
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir dinyatakan
dalam rupiah adalah: --------------------------------
22.9.3 Bahwa pengesahaan Menteri atas Akta Pendirian
Perseroan Terbatas dalam hal terjadi Peleburan; -----------
22.10 Bahwa berdasarkan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor: AHU-39286.40.22.2014 tanggal 4 November
2014 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran
Dasar PT. Citra Asri Property, diketahui bahwa pengambilalihan
saham perusahaan PT. Citra Asri Property oleh PT. Plaza
Indonesia Realty, Tbk berlaku efektif secara yuridis pada tanggal
4 November 2014. ----------------------------------------------------------
22.11 Bahwa dalam Pasal 8 PP Nomor 57 Tahun 2010 Ayat (1)
mengatur mengenai pemberitahuan secara tertulis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) dilakukan dengan
cara mengisi formulir yang telah ditetapkan oleh Komisi. -----------
22.12 Bahwa Formulir Pemberitahuan Penggabungan, Peleburan Badan
Usaha, dan Pengambilalan Saham Perusahaan diatur dalam
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun
2010 sebagai berikut: ------------------------------------------------------
Pasal 1Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan (1) Formulir Pemberitahuanadalah pemberitahuan resmi yang wajib disampaikan oleh PelakuUsaha kepada Komisi, apabila Penggabungan atau Peleburan BadanUsaha atau Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dilakukanmengakibatkan nilai aset atau nilai penjualannya melebihi jumlah nilaiyang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha danPengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat MengakibatkanTerjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Pasal 2(1) Formulir Pemberitahuan terdiri atas:
a. Formulir Pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha (Form
halaman 19 dari 36
SALINAN
M1);b Formulir Pemberitahuan Peleburan Badan Usaha (Form K1);c. Formulir Pemberitahuan Pengambilalihan Saham Perusahaan
(Form A1).(2) Formulir Pemberitahuan adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan ini.
22.13 Bahwa berdasarkan pasal 8 PP Nomor 57 Tahun 2010 dan
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun
2010, surat PT Plaza Indonesia Realty, Tbk perihal Laporan
Pengambilalihan saham PT. Citra Asri Property tidak memenuhi
ketentuan pemberitahuan kepada Komisi. -----------------------------
22.14 Bahwa PT. Plaza Indonesia Realty, Tbk baru melakukan
pelaporan kepada KPPU berdasarkan formulir pelaporan akuisisi
saham ke KPPU dengan Nomor Register A12416 pada tanggal 13
Mei 2016; --------------------------------------------------------------------
22.15 Bahwa formulir yang disampaikan oleh PT. Plaza Indonesia
Realty, Tbk tertanggal 13 Mei 2016 sudah memenuhi ketentuan
5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan kepada Komisi; -----
6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010; -------
Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas;----------
halaman 26 dari 36
SALINAN
1. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran;---------------------------1.1. Bahwa Objek Perkara a quo adalah keterlambatan pemberitahuan
pengambilalihan saham (Akuisisi) PT. Citra Asri Property (Plaza
Indonesia Urban) Oleh Terlapor;-------------------------------------------
1.2. Bahwa Terlapor diduga melanggar Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun
1999 jo. Pasal 5 PP Nomor 57 Tahun 2010; -----------------------------
2. Tentang Identitas Terlapor; ------------------------------------------------------------Bahwa Majelis Komisi menilai Identitas Terlapor adalah sebagai berikut:
2.1 Terlapor: PT. Plaza Indonesia Realty, Tbk, didirikan dengan nama
PT Bimantara Eka Santosa berdasarkan Akta No. 40 tanggal 5
November 1983 dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H.,
Notaris di Jakarta yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Keputusan No. C2-6944-HT.01.01.th.84
tanggal 8 Desember 1984 serta telah diumumkan di Berita Negara
No. 95, Tambahan No. 1466 tanggal 28 November 1986. PT
Bimantara Eka Santosa kemudian berubah nama menjadi PT
Plaza Indonesia Realty, Tbk berdasarkan Akta No. 129 tanggal 20
Desember 1990, dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H.,
Notaris di Jakarta yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Keputusan No. C2-1852-HT.01.04-Th’91
tanggal 31 Mei 1991 serta telah diumumkan di Berita Negara No.
65, Tambahan No. 2505 tanggal 13 Agustus 1991. Anggaran dasar
terakhir Terlapor telah disesuaikan dengan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Akta No. 34 tanggal 30 April
2015 yang dibuat dihadapan Nanette Cahyanie Handari Adi
Warsito, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana
dinyatakan dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0930881 tertanggal 11
Mei 2015 serta telah diumumkan di Berita Negara No. 95,
Tambahan No. 1601/L tanggal 27 November 2015;--------------------
2.2 Dalam prakteknua, Terlapor melakukan kegiatan usaha antara
lain terkait dengan penyewaan ruang pusat perbelanjaan dan
perkantoran, perhotelan dan penjualan apartemen; -------------------
3. Tentang Pengambilalihan Saham PT Citra Asri Property olehTerlapor; ------------------------------------------------------------------------------
halaman 27 dari 36
SALINAN
3.1 Bahwa berdasarkan fakta persidangan, Terlapor selaku badan
usaha pengambilalih awalnya berdiri dengan nama PT Bimantara
Eka Sentosa pada tahun 1983, kemudian pada tahun 1990
berubah nama menjadi PT Plaza Indonesia Realty, Tbk (Vide B4); --
3.2 Bahwa komposisi pemegang saham dari badan usaha
3.7 Bahwa dalam Pasal 8 PP Nomor 57 Tahun 2010 Ayat (1) mengatur
mengenai pemberitahuan secara tertulis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (3) dilakukan dengan cara mengisi
formulir yang telah ditetapkan oleh Komisi;-----------------------------
3.8 Bahwa Formulir Pemberitahuan Penggabungan, Peleburan Badan
Usaha, dan Pengambilalan Saham Perusahaan diatur dalam
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 10 Tahun
2010 sebagai berikut; -------------------------------------------------------
Pasal 1Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan (1) Formulir Pemberitahuanadalah pemberitahuan resmi yang wajib disampaikan oleh Pelaku Usahakepada Komisi, apabila Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha atauPengambilalihan Saham Perusahaan yang dilakukan mengakibatkan nilaiaset atau nilai penjualannya melebihi jumlah nilai yang ditentukan dalamPeraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atauPeleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan YangDapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan UsahaTidak Sehat.
Pasal 2(1) Formulir Pemberitahuan terdiri atas:
a. Formulir Pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha (Form M1);
b Formulir Pemberitahuan Peleburan Badan Usaha (Form K1);
c. Formulir Pemberitahuan Pengambilalihan Saham Perusahaan(Form A1).
(2) Formulir Pemberitahuan adalah sebagaimana tercantum dalamLampiran Peraturan ini.
3.9 Bahwa atas surat dari Direktorat Merger KPPU tersebut, terlapor
menyampaikan pemberitahuan pengambilalihan saham secara
resmi kepada KPPU pada tanggal 13 Mei 2016 (Vide L11, L26,
3.10 Bahwa berdasarkan penghitungan hari kalender, pemberitahuan
pengambilalihan saham perusahaan PT. Citra Asri Property
halaman 29 dari 36
SALINAN
seharusnya diberitahukan kepada Komisi paling lambat pada
tanggal 15 Desember 2014 (Vide C1,L15); ------------------------------
3.11 Bahwa diperoleh bukti formulir Tanda Terima Pemberitahuan
Pengambilalihan Saham Oleh Terlapor Kepada Komisi Pengawas
Persaingan Usaha secara resmi Tertanggal 13 Mei 2016 dengan
nomer register A12416 (Vide L15);----------------------------------------
3.12 Bahwa Majelis Komisi menilai telah terjadi pengambilalihan saham
PT Citra Asri Property yang telah berlaku efektif secara yuridis
pada tanggal 4 November 2014 sesuai dengan Surat Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-39286.40.22.2014
perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
PT Citra Asri Property (Vide C1);-------------------------------------------
4. Tentang Nilai Aset dan atau Nilai Penjualan setelah pengambilalihansaham; -----------------------------------------------------------------------------------------4.1 Bahwa berdasarkan fakta persidangan, Terlapor mengambilalih
99,99% saham senilai Rp 9.990.000.000,- (Sembilan miliar
sembilan ratus sembilan puluhjuta rupiah) dari total saham milik
4.7 Bahwa Majelis Komisi menilai dengan melebihinya nilai aset
gabungan dari badan usaha pengambilalih dengan badan usaha
yang diambilalih dari batasan nilai, maka Terlapor memiliki
kewajiban untuk melakukan pemberitahuan pengambilalihan
saham kepada KPPU sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (1)
UU No. 5 Tahun 1999; ------------------------------------------------------
5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi;5.1 Bahwa berdasarkan fakta persidangan, terlapor telah
menyampaikan pemberitahuan pengambilalihan saham secara
resmi kepada KPPU pada tanggal 13 Mei 2016 (Vide L15); ----------
5.2 Bahwa terlapor menyampaikan dalam persidangan, terkait dengan
keterlambatan ini disebabkan oleh adanya ketidakpahaman terkait
ketentuan mengenai kewajiban pelaporan terkait dengan proses
akuisisi kepada KPPU (Vide B4);-------------------------------------------
5.3 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Komisi
Nomor 4 Tahun 2012, Badan usaha yang melakukan
Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan
Saham Perusahaan wajib menyampaikan Pemberitahuan kepada
Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal
Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan
Saham Perusahaan telah berlaku efektif secara yuridis; --------------
halaman 31 dari 36
SALINAN
5.4 Majelis Komisi menilai Terlapor telah melakukan pengambilalihan
saham PT. Citra Asri Property (Plaza Indonesia Urban) yang
berlaku efektif secara yuridis sejak tanggal 4 November 2014
berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor: AHU-39286.40.22.2014 maka wajib melaporkan
selambat-lambatnya terhitung 30 hari kerja sejak tanggal efektif
yuridis pengambilalihan saham kepada KPPU yaitu pada tanggal
15 Desember 2014.; ---------------------------------------------------------
5.5 Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor baru melakukan
pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 13 Mei 2016
berdasarkan pada formulir pelaporan akuisisi saham dengan
nomor register A12416, sehingga Terlapor telah melakukan
keterlambatan dalam melakukan pemberitahuan pengambilalihan
selama 345 (tiga ratus empat puluh lima hari kerja); ------------------
6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun1999; ---------------------------------------------------------------------------------------6.1 Menimbang bahwa Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 mengatur hal-hal sebagai berikut: ---------------------------------
6.1.1 “Penggabungan atau Peleburan badan Usaha, ataupengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilaipenjualannya melebihi jumlah tertentu, wajibmemberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30(tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan,atau pengambilalihan tersebut”----------------------------------
6.1.2 “Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilaipenjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah; ---------------------------------------------------------
6.2 Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak
terjadinya pelanggaran terhadap Pasal 29 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi mempertimbangkan unsur-
unsur sebagai berikut; ------------------------------------------------------
6.3 Unsur pengambilalihan saham (sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999); ----------------------
6.3.1 Bahwa Pasal 28 ayat (2) mengatur ”Pelaku usaha dilarang
melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain
halaman 32 dari 36
SALINAN
apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat”;
6.3.2 Bahwa Pasal 28 ayat (3) mengatur “Ketentuan lebih lanjut
mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha
yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dan
ketentuan mengenai pengambilalihan saham perusahaan
melakukan pemberitahuan kepada Komisi terpenuhi; -----
7. Tentang Kesimpulan Majelis Komisi;-----------------------------------------------Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan dan uraian di atas,
Majelis Komisi sampai pada kesimpulan sebagai berikut: --------------------
7.1 Bahwa terbukti telah terjadi pengambilalihan saham PT. Citra Asri
Property oleh Terlapor; ------------------------------------------------------
7.2 Bahwa terbukti nilai aset dan atau nilai penjualan Terlapor dan
PT. Citra Asri Property, setelah pengambilalihan saham memenuhi
jumlah tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 29 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2010; -----------------------------------------------------
7.3 Bahwa terbukti adanya keterlambatan melakukan pemberitahuan
kepada Komisi setelah tanggal efektif yuridis, yaitu terlambat
selama 345 (tiga ratus empat puluh lima hari kerja); --------------
8. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi sebelum Memutus; --------------
Menimbang bahwa sebelum memutuskan, Majelis Komisi
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut; -----------------------------------
8.1 Bahwa berdasarkan Pasal 36 huruf l juncto Pasal 47 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, Komisi berwenang
menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap
pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999; ------------------------------------------------------------------
8.2 Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (2) huruf g, Undang
Undang Nomor 5 Tahun 1999, Komisi berwenang menjatuhkan
halaman 35 dari 36
SALINAN
sanksi tindakan administratif berupa pengenaan denda serendah-
rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-
tingginya Rp 25.000.000.0000,00 (dua puluh lima miliar rupiah); --
8.3 Bahwa Terlapor setelah menerima pemberitahuan pengambialihan
saham, segera merespon dengan baik dan melengkapi syarat-
syarat administratif kepada KPPU ; --------------------------------------
8.4 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang
meringankan bagi Terlapor yaitu telah bersikap baik dan
kooperatif selama proses Sidang Majelis Komisi berlangsung; -------
9. Tentang Diktum Putusan dan Penutup; ---------------------------------------
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan, penilaian,
analisa dan kesimpulan di atas serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3)
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ----------------------
MEMUTUSKAN
1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkanmelanggar Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 junctoPasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010; --------------------
2. Menghukum Terlapor membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000,-(Satu Miliar Rupiah) yang harus disetor ke Kas Negara sebagaisetoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usahaSatuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bankPemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan DendaPelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); ------------------------------------
3. Bahwa setelah Terlapor melakukan pembayaran denda, maka salinanbukti pembayaran denda tersebut harus dilaporkan dan diserahkanke KPPU;---------------- --------------------------------------------------------------
Demikian putusan ini ditetapkan melalui Musyawarah Majelis Komisi pada
hari Rabu tanggal 14 Februari 2018 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari
Drs. Munrokhim Misanam, M.A., Ec., Ph.D. sebagai Ketua Majelis Komisi,
Prof. Dr. Ir. Tresna P. Soemardi, S.E., M.S. dan R. Kurnia Sya’ranie, S.H.,
M.H masing masing sebagai Anggota Majelis Komisi dan dibacakan di muka
halaman 36 dari 36
SALINAN
persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Selasatanggal 20 Februari 2018 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari Drs.
Munrokhim Misanam, M.A., Ec., Ph.D. sebagai Ketua Majelis Komisi, R.
Kurnia Sya’ranie, S.H., M.H. sebagai Anggota Majelis Komisi dan Dr. Drs
Chandra Setiawan, M.M, Ph.D. sebagai Anggota Majelis Komisi Pengganti,
dengan dibantu oleh Jafar Ali Barsyan, S.H., R. Arif Yulianto, S.H., Detica
Pakasih, SH, MH., dan Rizka Maulida, S.H. masing-masing sebagai Panitera.