Top Banner
 SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, dimana dari hasil samp ingnya d iperoleh diantarany a adalah sabut kelapa . Petani tradisional di bidang perkebunan kelapa masih belum maksimal dalam pengolahan limbah kelapa terutama sabutnya, hanya beberapa penduduk yang menggunakan sabut kelapa sebagai keperluan rumah tangga seperti keset, sapu, dan sebagainya.  Selama ini pemanfaatan serat sabut kelapa hanya digunakan untuk industri rumah tangga dalam skala kecil. Misalnya bahan pembuat sapu, tali, keset, dan alat-alat rumah tangga lain. Tidak sedikit pula yang memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar memasak. Padahal serat sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri karpet, pengisi sandaran kursi, dashboard mobil, ka sur, material bangunan seperti; genteng, plafon ataupun bahan panel dinding tahan gempa. Melihat manfaat sabut kelapa yang begitu berpo tensi untuk dikembang kan ini, akan menarik sekali untuk mengadakan suatu penelitian, bagaimana supaya sabut kelapa dapat lebih bermanfaat, salah satunya yaitu di manfaatkan sebagai pembuatan material bangunan seperti papan dsb. B. Karakteristik Sabut Kelapa Penggunaan sabut kelapa banyak dimanfaatkan karena sabut kelapa memiliki sifat tahan lama, sangat ulet, kuat terhadap gesekan, tidak mudah patah, tahan terhadap air, tidak mudah membusuk, tahan terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Untuk itu, serat sabut kelapa menjadi alternatif perkembangan komposit, karena selain murah, mudah didapat juga sangat berlimpah.
6

Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

Jul 18, 2015

Download

Documents

Rifan Ridwana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

5/14/2018 Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sabut-kelapa-sebagai-alter-nat-if-material-bangunan

SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL

BANGUNAN

A.  Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai

petani, dimana dari hasil sampingnya diperoleh diantaranya adalah sabut kelapa. Petani

tradisional di bidang perkebunan kelapa masih belum maksimal dalam pengolahan limbah

kelapa terutama sabutnya, hanya beberapa penduduk yang menggunakan sabut kelapa

sebagai keperluan rumah tangga seperti keset, sapu, dan sebagainya. 

Selama ini pemanfaatan serat sabut

kelapa hanya digunakan untuk industri rumah

tangga dalam skala kecil. Misalnya bahan

pembuat sapu, tali, keset, dan alat-alat rumahtangga lain. Tidak sedikit pula yang

memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar

memasak. Padahal serat sabut kelapa dapat

dimanfaatkan sebagai bahan industri karpet,

pengisi sandaran kursi, dashboard mobil, kasur,

material bangunan seperti; genteng, plafon

ataupun bahan panel dinding tahan gempa.

Melihat manfaat sabut kelapa yang begitu berpotensi untuk dikembangkan ini, akan

menarik sekali untuk mengadakan suatu penelitian, bagaimana supaya sabut kelapa dapat

lebih bermanfaat, salah satunya yaitu di manfaatkan sebagai pembuatan material bangunan

seperti papan dsb.

B.  Karakteristik Sabut Kelapa

Penggunaan sabut kelapa banyak dimanfaatkan karena sabut kelapa memiliki sifat tahan

lama, sangat ulet, kuat terhadap gesekan, tidak mudah patah, tahan terhadap air, tidak mudahmembusuk, tahan terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Untuk itu,

serat sabut kelapa menjadi alternatif perkembangan komposit, karena selain murah, mudah

didapat juga sangat berlimpah.

Page 2: Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

5/14/2018 Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sabut-kelapa-sebagai-alter-nat-if-material-bangunan

Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat

lainnya yang merupakan bagian berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat525 gram (75% dari sabut), dan gabus 175 gram (25% dari sabut). Mahm ud dan Ferry,

(2005) menyatakan bahwa satu butir kelapa menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung

30% serat.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19860/7/Chapter%20I.pdf  

C.  Pemanfaatan Sabut Kelapa

Secara tradisional sabut kelapa belum banyak digunakan, namun dalam industri sabut kelapa

ini dapat diolah lebih lanjut menjadi beragam produk yaitu :

1.  Serat (cocofiber), bagian dari sabut kelapa ini ternyata memiliki beragam manfaat, yaitu

iolah sebagai :

1. Rubberized

2. Matras

3. Kerajinan

4. Geotextile karpet

Pengolahan serat sebagai Rubberized dan Matras dimanfaatkan dalam pembuatan

 jok mobil, kasur dan pelapis panas

2.   Bristle, dimanfaatkan lebih lanjut dalam pembuatan :1. Genteng

2. Hardboard

3.   Debu Sabut , selanjutnya diproses sebagai bahan :

1. Cocopeat, diolah lebih lanjut menjadi :

1.1. Substitusi gambut alam

1.2. Hard board

1.3. Isolator listrik 

2. Composhttp://binaukm.com/2011/03/1001-peluang-usaha-olahan-kelapa/ 

Page 3: Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

5/14/2018 Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sabut-kelapa-sebagai-alter-nat-if-material-bangunan

serat sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan eternit maupun profil. Hal

ini didasarkan pada sifat fisik serat sabut kelapa yang sangat kuat dan tahan terhadap

pelapukan. Dari hasil penelitian ternyata bahwa sabut dapat digunakan sebagai bahan pengisi

eternit dan profil.http://118.97.104.179/perpusBBIA/detail_buku.php?id=2389&PHPSESSID=1e37f65d7908ea797d3d601884c39dd9

D.  Pengolahan Sabut Kelapa (cara penyiapan menjadi material bangunan)

1. PENDAHULUAN

Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus. Gabus merupakan bagian yang menghubungkan

untaian-untaian serat yang satu dengan yang lain. Pada pengolahan sabut, gabus tersebut

dibuang sehingga dihasilkan serat yang bersih, licin dan mengkilat.

Serat sabut kelapa dapat diolah secara tradisional dan modern. Pengolahan secara tradisional

tidak menggunakan mesin untuk pemisahan sabut dari serat. Sedangkan pada pengolahan

modern, mesin digunakan sehingga kecepatan dan efisiensi hasil lebih tinggi.

2. PERALATAN

1.  Kolam perendaman. Kolam ini digunakan untuk merendam sabut selama 2-3 bulan

sampai gabus cukup mudah dipisahkan dari serat karena selama perendaman, gabus

akan mengalami kerusakan oleh mikroba.

2.  Pemberat . Pemberat digunakan untuk menjaga agar sabut terendam secara sempurna

di dalam air. Biasanya, sebagai pemberat digunakan rakit bambu yang diapungkan

menutupi permukaan kolam. Ke atas rakit bambu ini dapat ditambahkan pemberat

dari batu.

3.  Pemukul dan landasan dari kayu. Alat ini digunakan untuk memukul sabut yang

telah direndam sehingga seratnya terpisah satu sama lain dan bebas dari gabus.

4.  Tempat penjemur . Tempat penjemur digunakan untuk menjemur serat sabutyang

telah bersih dari gabus. Tempat penjemur dapat berupa lantai semenatau tampah

persegi empat dari bambu.

3. CARA PENGOLAHAN TRADISIONAL

1.  Perendaman

Sabut dimasukkan ke dalam kolam, kemudian ditindih dengan rakit bambu yang diberi

pemberat. perendaman ini dilakukan selama 2-3 bulan sampaigabus mengalami kerusakan

oleh mikroba dan mudah dipisahkan dari serat.

2.  Pemisahan gabus dari serat

Sabut dicuci dan diremas-remas sampai ersih. Setelah itu, sabut dipukul-pukul di atas

landasan kayu sehingga gabus terlepas dan untaian serat terlepas satu sama lain. Setelah itu,

serat dicuci dan ditiriskan.

Page 4: Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

5/14/2018 Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sabut-kelapa-sebagai-alter-nat-if-material-bangunan

3.  Penjemuran

Serat dijemur dengan panas matahari sampai kering. Selama penjemuran, serat dibolak-balik 

sehingga pengeringan lebih merata dan sempurna.

4.  Pengemasan

Serat yang sudah kering disimpan di dalam karunga plastik atau goni. Untuk menghemat

ruang dalam penyimpanan atau pengangkutan, sebelum dikemas, serat dapat dipres dengan

mesin pres, kemudian baru dikemas.http://www.warintek.ristek.go.id/pangan/tanaman%20perkebunan/sabut_kelapa_tradisional.pdf  

E.  Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai Material Bangunan

1.   PAPAN PARTIKEL

Langkah-Langkah Pembuatan:

1. Perlakukan serat kelapa dengan cara : 

1.  Sabut kelapa yang utuh dipotong

membujur menjadi lima bagian.

2.  Merendam sabut kelapa dengan aquadest

untuk membersihkan serat dari serbuk 

selama 7 hari.

3.  Melunakkan sabut dengan cara memukul

sabut dengan palu.

4.  Mengeringkan serat secara alami dengan

cara menjemur serat di panas matahari

selama 2 hari.

5.  Memilih serat panjangnya 120 mm untuk 

disusun sejajar dan anyam.

Memotong serat dengan panjang 5 cmuntuk serat susunan acak.

2. Pencetakan Papan Partikel

Berat total komposit yang dihasilkan dalam cetakan yang dibuat adalah 230 gr. Maka

perlakuan yang dibuat dengan cara :

1.  Menimbang serat sabut kelapa sebanyak 23 gr untuk 10% serat.

2.  Menimbang polyester sebanyak 207 gr untuk 80% polyester.

3.  Menimbang katalis mekpo 20,7 gr untuk 10% katalis dari polyester.

4.  Melakukan pengadukan polyester dan katalis dengan stiren selama 5 menit.

Page 5: Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

5/14/2018 Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sabut-kelapa-sebagai-alter-nat-if-material-bangunan

5.  Menyusun serat kedalam plat dan mall cetakan yang sudah dilapisi alumunium foil.

Serat disusun sandwich, dan dilakukan 3-4 kali penyusunan serat dan penuangan resin

kedalam cetakan. Hal ini dilakukan agar resin terserap oleh serat sabut kelapa secara

merata.

6.  Melakukan pengepressan menggunakan hot press selama 30-60 menit agar didapatkan

hasil komposit yang lebih padat.7.  Percobaan dilakukan dengan cara yang sama untuk perbandingan serat 10%, 15%,

20%, 25%, dan 30%.

Berikut memperlihatkan komposisi bahan pembuatan papan komposit :

  Polyester (gr) Berat Katalis 10% Polyester (gr)10% 23 207 20,7

15% 34,5 195,5 19,55

20% 46 184 18,4

25% 57,5 172,5 17,25

30% 69 161 16,1Sumber : Nurmaulita, 2010.

Setelah sabut kelapa di olah maka akan

menghasilkan bahan sampel yang siap di uji

kekuatannya.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan

penulis, ternyata sabut kelapa dapat digunakan

sebagai bahan papan partikel.

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/04/17/mas-yang-

terbuang/ 

 2.  GREENWOOD (opsional, aku jg masih kurang paham , ini sama ato beda sama contoh

diatas :D) 

Greenwood merupakan kumpulan serat sabut kelapa yang dipadatkan dan direkatkan

dengan berbagai jenis bahan perekat yang menghasilkan lembaran berbentuk papan yang

ramah lingkungan dan dapat dipergunakan sebagai material penyerap panas.

Cara Pembuatan

Cara pembuatan greenwood adalah dengan cara memisahkan sabut kelapa dari batoknya.

Lalu mencuci sabut kelapa dan mencampur sabut kelapa dengan Poly Vynil Acetat (PVAc).Setelah mencampurkan sabut kelapa dengan bahan kimia, campuran sabut kelapa dicetak dan

Page 6: Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan

5/14/2018 Sabut Kelapa Sebagai Alter Nat If Material Bangunan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sabut-kelapa-sebagai-alter-nat-if-material-bangunan

dipadatkan dengan menggunakan alat press selama 6 jam. Setelah padat dikeringkan dibawah

sinar matahari.

Manfaat

Sifat dari greeenwood adalah menyerap panas. Greenwood yang berongga dapat cepat

menyerap panas karena sifat dasar dari sabut kelapa juga menyerap panas. Selain itu,

greenwood juga hemat energi karena bangunan yang menggunakan greenwood tidak mudah

panas dan akan meminimalisir penggunaan AC agar menghemat energi.