Top Banner
7 C ORPORATE NEWS SABTU, 22 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA CHRISTINA SIHITE G ARUDA Mainte- nance Facilities (GMF) Aeroasia siap menaikkan kapasitas bengkel perawatan pesawat hingga dua kali lipat. Langkah itu bertujuan menang- kap peluang pasar seiring de- ngan pembengkakan populasi pesawat sampai dengan 2014. Direktur Utama GMF Aeroa- sia Richard Budihadianto mengemukakan itu di Jakarta, kemarin. “Kapasitas bengkel perawat- an dalam negeri harus dinaik- kan minimal dua kali lipat agar dapat menguasai 60% pasar perawatan dan perbaikan pesa- wat pada 2014. Apalagi popula- si pesawat maskapai domestik saat ini mencapai 300 unit dan diprediksi membengkak men- jadi 700 unit pada 2014,” papar Richard. Peningkatan kapasitas di- lakukan di antaranya dengan menambah jumlah sumber daya manusia, terutama tek- nisi. Saat ini, GMF memiliki 3.000 teknisi. Adapun kebutuh- an teknisi baru per tahunnya mencapai 700 orang. Anak usaha PT Garuda In- donesia itu juga berencana menambah satu hanggar baru untuk menangani perawatan dan perbaikan pesawat low cost carrier (LCC). Hanggar keempat itu direncanakan dapat menam- pung sekitar delapan pesa- wat. GMF telah memiliki tiga hanggar dengan kapasitas 30 pesawat. Lebih lanjut Richard menga- takan Indonesia berpeluang untuk meningkatkan penye- rapan pasar perawatan pe- sawat terbang. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan industri penerbangan dunia yang terus meningkat secara signikan. Pasar maintanance, repair, and overhaul (MRO) global diperki- rakan mencapai US$56,7 miliar pada 2014, meningkat dari seki- tar US49,3 miliar pada 2009. Tahun ini pasar perawatan pesawat diprediksi tidak akan lagi dimonopoli maskapai yang memiliki bengkel, tapi akan dialihdayakan (outsourced) ke- pada pihak lain, khususnya di Asia Pasik. “Peralihan pasar ini mem- buat pasar perawatan di Asia meningkat. Di Indonesia saja pada 2009 nilainya masih seki- tar US$750 juta dan diperkira- kan meningkat menjadi US$2 miliar pada 2014. Artinya pe- ningkatan pasar dalam negeri besar sekali,” imbuh Richard. Namun, lanjutnya, dari total pasar perawatan Indonesia yang mencapai US$750 juta itu, hanya 30%-40% yang diserap perusahaan MRO domestik. Sisanya diserap perusahaan MRO luar negeri, seperti Singa- pura, Malaysia, dan Taiwan. Pelanggan minati IPO Di tempat terpisah, rencana penawaran umum saham per- dana (initial public offering/IPO) induk usaha GMF, yakni PT Garuda Indonesia, mendapat sambutan positif dari pelang- gan mereka. Para anggota Garuda Frequent Flyers (GFF), pelanggan korporat, dan travel agent menyatakan berminat memiliki saham Garuda Indo- nesia. Hal tersebut mengemuka dalam acara Investor Gather- ing di Jakarta, kemarin. Saat ini Garuda Indonesia memiliki 435 ribu anggota GFF dan 1.000 pelanggan korporat. Pada 12 Januari 2011 lalu Garuda Indonesia telah meng- umumkan rencana IPO melalui Bursa Efek Indonesia. Garuda Indonesia akan melepas seban- yak-banyaknya 9.362.429.500 lembar saham dari total saham yang terdiri dari sekitar 7,4 mi- liar saham baru. Itu akan ditambah pelepasan 1,9 miliar saham Garuda Indo- nesia yang dimiliki PT Bank Mandiri Tbk. Salah satu angota GFF, Roy Iskandar, menyatakan berminat membeli saham Garuda Indo- nesia karena menilai maskapai itu saat ini telah berhasil mela- kukan turn around dan memi- liki prospek bisnis yang baik. Senada dengannya, Direktur Utama Smilling Tour Antho- ny Akili menyatakan tertarik membeli karena dalam bebe- rapa tahun terakhir ini Garuda menunjukkan perkembangan signikan. (E-1) [email protected] GMF Pacu Kapasitas Bengkel Pesawat Anak usaha PT Garuda Indonesia itu akan menambah satu hanggar perawatan dan perbaikan pesawat low cost carrier. SEKILAS INFO PRESIDENT Director and CEO Indosat Harry Sasongko (tengah), Director and Chief Commercial Ofcer Laszlo Barta (kanan), Head Marketing Fuad Fachroeddin, dan Technical Consultant Indosat Award Tantowi Yahya memegang troIndosat Awards di Jakarta, Rabu (19/1). PT Indosat Tbk menghadirkan program Indosat Awards yang ditujukan untuk mengapresiasi industri musik Indonesia. Indosat Awards kini telah memasuki tahap jajak pendapat untuk menyerap aspirasi sekaligus mengajak masyarakat serta penikmat musik ikut berperan dalam penilaian anugerah musik itu. Sistem penilaian program tersebut menggabungkan SMS polling dan penjurian. Nominasi-nominasi yang masuk dinilai berdasarkan tingkat kepopuleran. Indosat Music Awards bekerja sama dengan 170 radio dari 85 kota untuk mengumpulkan nominasi-nominasinya. Ada 11 kategori dan 3 penghargaan khusus di Indosat Music Awards di antaranya, penyanyi pop pria terpopuler, penyanyi pop wanita terpopuler, grup pop terpopuler, dan grup rock terpopuler. (Sas/E-5) Indosat Award untuk Mengapresiasi Industri Musik PLN Minta Peraturan Capping Diregulasikan Dua Pabrik Sinar Mas Telan Investasi Rp1 Triliun SINAR Mas Group akan se- gera merampungkan pemba- ngunan dua pabrik baru de- ngan total kapasitas 740 ribu ton minyak goreng per tahun. Kedua pabrik yang terletak di Marunda, Jakarta Utara, dan Tarjun, Kalimantan Selatan me- nelan investasi hingga Rp1,05 triliun. “Kalau tidak meleset, pada Maret ini kami akan meres- mikan pabrik baru di Jakarta, di daerah Marunda, dengan kapasitas 270 ribu ton minyak goreng per tahun yang menelan investasi sebesar Rp450 miliar,” kata Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto di Jakarta, kemarin. Sejak tahun lalu, Sinar Mas te- lah membangun pabrik minyak goreng baru untuk memenuhi pasar domestik. Pabrik di Ma- runda sekarang ini memasuki masa uji coba dengan produksi sekitar 800 ton per hari. Sementara itu, pabrik di Tarjun, direncanakan akan berkapasitas produksi 340 ribu ton per tahun. Untuk pabrik itu, pembangunannya menelan investasi sekitar Rp600 miliar. “Kedua pabrik baru terse- but merupakan bagian dari program penghiliran industri CPO (crude palm oil) yang di- canangkan pemerintah tahun lalu,” jelasnya. Dengan dua pabrik itu, Sinar Mas akan memperoleh tam- bahan produksi sekitar 740 ribu ton per tahun. Sekarang ini perseroan memiliki pabrik minyak goreng di Pulo Gadung (Jakarta) dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun, Surabaya sebanyak 470 ribu ton per ta- hun, dan Belawan (Medan) 470 ribu ton per tahun. Sulistiyanto mengatakan se- luruh produksi minyak goreng tersebut akan difokuskan un- tuk memenuhi kebutuhan nasional. Ia juga mengatakan akibat memproduksi produk turunan CPO tersebut, tidak ada penu- runan volume ekspor CPO, bahkan pendapatan rupiah per- usahaan tersebut meningkat. Pada kesempatan sama, Men- teri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan sejumlah industri pengolahan CPO akan melakukan investasi untuk membangun pabrik minyak goreng baru. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan domestik dan me- manfaatkan fasilitas yang akan digulirkan untuk pengem- bangan industri hilir CPO nasional. “Untuk penghiliran CPO dan turunannya sudah ada 3-4 investor yang sudah menya- takan kesanggupan mereka,” ujar Hidayat. Selain Sinar Mas, Hidayat menambahkan, Wilmar Group akan berinvestasi untuk peng- hiliran CPO sebesar US$500 juta. Perusahaan itu menyata- kan akan membangun pabrik di Gresik. Ia memperkirakan komit- men investasi untuk industri CPO terutama minyak goreng akan mencapai lebih dari US$2 miliar. “Jadi kesediaan mereka untuk menyambut peraturan pemerintah tentang penghi- liran (CPO) sudah berjalan,” ujarnya. (*/Ant/E-5) Untuk penghiliran CPO dan turunannya sudah ada 3-4 investor yang sudah menyatakan kesanggupan mereka.” MS Hidayat Menteri Perindustrian BAZAR MINYAK: Menteri Perindustrian MS Hidayat (kanan) bersama Managing Director of Sinar Mas G Sulistiyanto (kedua dari kanan) melayani pembeli dalam bazar minyak goreng murah di Pademangan, Jakarta Utara, kemarin. Sinar Mas bekerja sama dengan Kodim 052 Jakarta Utara menggelar bazar minyak goreng sebanyak 5.000 liter dengan harga jual Rp9.000 per liter, sementara harga minyak kemasan di pasaran mencapai Rp11 ribu hingga Rp14 ribu per liter. SI ge ng ng to Ke M T a ne tri M m di ka go inv ka M ke lah go pa ru m se Ta be to itu in bu pr BA Su Ja mi m ke k ANTARA/HO SEJUMLAH karyawan PT PLN (persero) dan mitra kerja PLN meninggalkan lokasi Apel Kesiapan Pelaksanaan Pembangunan 2011 di Jakarta, beberapa waktu lalu. PT PLN meminta peme- rintah untuk segera merevisi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 7/2010 terkait capping tarif listrik sektor industri. Meskipun telah ada kesepakatan politik di antara Kemente- rian ESDM selaku pemerintah dan Komisi VII DPR, PLN selaku operator tetap membutuhkan dasar hukum yang pasti. Hal itu dikemukakan Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Mur- taqi Syamsuddin, kemarin, di Jakarta. Menurut Murtaqi, masalah capping sudah menjadi masalah hu- kum. Pemerintah dan DPR mungkin telah membuat kesepakatan politik, tetapi bagi PLN kesepakatan politik itu perlu dituangkan ke dalam aturan pelaksanaan yang dipegang PLN. Untuk itu, Murtaqi meminta Kementerian ESDM merevisi Permen ESDM 7/2010 apabila capping tarif listrik pelanggan sektor industri yang pada 1 Januari dihapus kembali diberlakukan. (Sas/E-1) MI/RAMDANI ANTARA/AUDY ALWI
1

SABTU, 22 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA GMF Pacu ... fileMengapresiasi Industri Musik PLN Minta Peraturan Capping Diregulasikan Dua Pabrik Sinar Mas Telan Investasi Rp1 Triliun SINAR

Apr 18, 2019

Download

Documents

hoangliem
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SABTU, 22 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA GMF Pacu ... fileMengapresiasi Industri Musik PLN Minta Peraturan Capping Diregulasikan Dua Pabrik Sinar Mas Telan Investasi Rp1 Triliun SINAR

7CORPORATE NEWSSABTU, 22 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA

CHRISTINA SIHITE

GARUDA Mainte-nance Faci l i t ies (GMF) Aeroasia s iap menaikkan

kapasitas bengkel perawatan pesawat hingga dua kali lipat. Langkah itu bertujuan menang-kap peluang pasar seiring de-ngan pembengkakan populasi pesawat sampai dengan 2014.

Direktur Utama GMF Aeroa-sia Richard Budihadianto mengemukakan itu di Jakarta, kemarin.

“Kapasitas bengkel perawat-an dalam negeri harus dinaik-kan minimal dua kali lipat agar dapat menguasai 60% pasar perawatan dan perbaikan pesa-wat pada 2014. Apalagi popula-si pesawat maskapai domestik saat ini mencapai 300 unit dan diprediksi membengkak men-jadi 700 unit pada 2014,” papar Richard.

Peningkatan kapasitas di-lakukan di antaranya dengan menambah jumlah sumber daya manusia, terutama tek-

nisi. Saat ini, GMF memiliki 3.000 teknisi. Adapun kebutuh-an teknisi baru per tahunnya mencapai 700 orang.

Anak usaha PT Garuda In-donesia itu juga berencana menambah satu hanggar baru untuk menangani perawatan dan perbaikan pesawat low cost carrier (LCC).

H a n g g a r k e e m p a t i t u direncanakan dapat menam-pung sekitar delapan pesa-wat. GMF telah memiliki tiga hanggar dengan kapasitas 30 pesawat.

Lebih lanjut Richard menga-takan Indonesia berpelu ang untuk meningkatkan penye-rapan pasar perawatan pe-sawat terbang. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan industri penerbangan dunia yang terus meningkat secara signifi kan.

Pasar maintanance, repair, and overhaul (MRO) global diperki-rakan mencapai US$56,7 miliar pada 2014, meningkat dari seki-tar US49,3 miliar pada 2009.

Tahun ini pasar perawatan

pesawat diprediksi tidak akan lagi dimonopoli maskapai yang memiliki bengkel, tapi akan dialihdayakan (outsourced) ke-pada pihak lain, khususnya di Asia Pasifi k.

“Peralihan pasar ini mem-buat pasar perawatan di Asia meningkat. Di Indonesia saja pada 2009 nilainya masih seki-tar US$750 juta dan diperkira-kan meningkat menjadi US$2 miliar pada 2014. Artinya pe-ningkatan pasar dalam negeri besar sekali,” imbuh Richard.

Namun, lanjutnya, dari total pasar perawatan Indonesia yang mencapai US$750 juta itu, hanya 30%-40% yang diserap perusahaan MRO domestik. Sisanya diserap perusahaan MRO luar negeri, seperti Singa-pura, Malaysia, dan Taiwan.

Pelanggan minati IPODi tempat terpisah, rencana

penawaran umum saham per-dana (initial public offering/IPO) induk usaha GMF, yakni PT Garuda Indonesia, mendapat sambutan positif dari pelang-gan mereka. Para anggota Ga ruda Frequent Flyers (GFF), pelanggan korporat, dan travel agent menyatakan berminat memiliki saham Garuda Indo-

nesia. Hal tersebut mengemuka

dalam acara Investor Gather-ing di Jakarta, kemarin. Saat ini Garuda Indonesia memiliki 435 ribu anggota GFF dan 1.000 pelanggan korporat.

Pada 12 Januari 2011 lalu Garuda Indonesia telah meng-umumkan rencana IPO mela lui Bursa Efek Indonesia. Garuda Indonesia akan melepas seban-yak-banyaknya 9.362.429.500 lembar saham dari total saham yang terdiri dari sekitar 7,4 mi-liar saham baru.

Itu akan ditambah pelepasan 1,9 miliar saham Garuda Indo-nesia yang dimiliki PT Bank Mandiri Tbk.

Salah satu angota GFF, Roy Iskandar, menyatakan berminat membeli saham Garuda Indo-nesia karena menilai maskapai itu saat ini telah berhasil mela-kukan turn around dan memi-liki prospek bisnis yang baik.

Senada dengannya, Direktur Utama Smilling Tour Antho-ny Akili menyatakan tertarik membeli karena dalam bebe-rapa tahun terakhir ini Garuda menunjukkan perkembangan signifi kan. (E-1)

[email protected]

GMF Pacu KapasitasBengkel PesawatAnak usaha PT Garuda Indonesia itu akan menambah satu hanggar perawatan dan perbaikan pesawat low cost carrier.

SEKILAS INFO

PRESIDENT Director and CEO Indosat Harry Sasongko (tengah), Director and Chief Commercial Offi cer Laszlo Barta (kanan), Head Marketing Fuad Fachroeddin, dan Technical Consultant Indosat Award Tantowi Yahya memegang trofi Indosat Awards di Jakarta, Rabu (19/1). PT Indosat Tbk menghadirkan program Indosat Awards yang ditujukan untuk mengapresiasi industri musik Indonesia.

Indosat Awards kini telah memasuki tahap jajak pendapat untuk menyerap aspirasi sekaligus mengajak masyarakat serta penikmat musik ikut berperan dalam penilaian anugerah musik itu. Sistem penilaian program tersebut menggabungkan SMS polling dan penjurian. Nominasi-nominasi yang masuk dinilai berdasarkan tingkat kepopuleran.

Indosat Music Awards bekerja sama dengan 170 radio dari 85 kota untuk mengumpulkan nominasi-nominasinya. Ada 11 kategori dan 3 penghargaan khusus di Indosat Music Awards di antaranya, penyanyi pop pria terpopuler, penyanyi pop wanita terpopuler, grup pop terpopuler, dan grup rock terpopuler. (Sas/E-5)

Indosat Award untuk Mengapresiasi Industri Musik

PLN Minta Peraturan Capping Diregulasikan

Dua Pabrik Sinar MasTelan Investasi Rp1 TriliunSINAR Mas Group akan se-gera merampungkan pemba-ngunan dua pabrik baru de-ngan total kapasitas 740 ribu ton minyak goreng per tahun. Kedua pabrik yang terletak di Marunda, Jakarta Utara, dan Tarjun, Kalimantan Selatan me-nelan investasi hingga Rp1,05 triliun.

“Kalau tidak meleset, pada Maret ini kami akan meres-mikan pabrik baru di Jakarta, di daerah Marunda, dengan kapasitas 270 ribu ton minyak goreng per tahun yang menelan investasi sebesar Rp450 miliar,” kata Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto di Jakarta, kemarin.

Sejak tahun lalu, Sinar Mas te-lah membangun pabrik minyak goreng baru untuk memenuhi pasar domestik. Pabrik di Ma-runda sekarang ini memasuki masa uji coba dengan produksi sekitar 800 ton per hari.

Sementara itu, pabrik di Tarjun, direncanakan akan berkapasitas produksi 340 ribu ton per tahun. Untuk pabrik itu, pembangunannya menelan investasi sekitar Rp600 miliar.

“Kedua pabrik baru terse-but merupakan bagian dari program penghiliran industri

CPO (crude palm oil) yang di-canangkan pemerintah tahun lalu,” jelasnya.

Dengan dua pabrik itu, Sinar Mas akan memperoleh tam-bahan produksi sekitar 740 ri bu ton per tahun. Sekarang ini perseroan memiliki pabrik minyak goreng di Pulo Gadung (Jakarta) dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun, Surabaya sebanyak 470 ribu ton per ta-hun, dan Belawan (Medan) 470 ribu ton per tahun.

Sulistiyanto mengatakan se-luruh produksi minyak goreng tersebut akan difokuskan un-tuk memenuhi kebutuhan nasional.

Ia juga mengatakan akibat memproduksi produk turunan CPO tersebut, tidak ada penu-runan volume ekspor CPO,

bahkan pendapatan rupiah per-usahaan tersebut meningkat.

Pada kesempatan sama, Men-teri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan sejumlah industri pengolahan CPO akan melakukan investasi untuk membangun pabrik minyak goreng baru.

Hal itu untuk memenuhi kebutuhan domestik dan me-manfaatkan fasilitas yang akan digulirkan untuk pengem-bangan industri hilir CPO nasional.

“Untuk penghiliran CPO dan turunannya sudah ada 3-4 investor yang sudah menya-takan kesanggupan mereka,” ujar Hidayat.

Selain Sinar Mas, Hidayat menambahkan, Wilmar Group akan berinvestasi untuk peng-hiliran CPO sebesar US$500 juta. Perusahaan itu menyata-kan akan membangun pabrik di Gresik.

Ia memperkirakan komit-men investasi untuk industri CPO terutama minyak goreng akan mencapai lebih dari US$2 miliar. “Jadi kese diaan mereka untuk menyambut peraturan pemerintah tentang penghi-liran (CPO) sudah berjalan,” ujarnya. (*/Ant/E-5)

Untuk penghiliran CPO dan

turunannya sudah ada 3-4 investor yang sudah menyatakan kesanggupan mereka.”

MS HidayatMenteri Perindustrian

BAZAR MINYAK: Menteri Perindustrian MS Hidayat (kanan) bersama Managing Director of Sinar Mas G Sulistiyanto (kedua dari kanan) melayani pembeli dalam bazar minyak goreng murah di Pademangan, Jakarta Utara, kemarin. Sinar Mas bekerja sama dengan Kodim 052 Jakarta Utara menggelar bazar minyak goreng sebanyak 5.000 liter dengan harga jual Rp9.000 per liter, sementara harga minyak kemasan di pasaran mencapai Rp11 ribu hingga Rp14 ribu per liter.

SIgengngtonKeMTanetri

MmdikagoinvkaMke

lahgoparumse

Tabetoituinv

bupr

BASuJamimkek

ANTARA/HO

SEJUMLAH karyawan PT PLN (persero) dan mitra kerja PLN meninggalkan lokasi Apel Kesiapan Pelaksanaan Pembangunan 2011 di Jakarta, beberapa waktu lalu. PT PLN meminta peme-rintah untuk segera merevisi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 7/2010 terkait capping tarif listrik sektor industri.

Meskipun telah ada kesepakatan politik di antara Kemente-rian ESDM selaku pemerintah dan Komisi VII DPR, PLN selaku operator tetap membutuhkan dasar hukum yang pasti. Hal itu dikemukakan Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Mur-taqi Syamsuddin, kemarin, di Jakarta.

Menurut Murtaqi, masalah capping sudah menjadi masalah hu-kum. Pemerintah dan DPR mungkin telah membuat kesepakatan politik, tetapi bagi PLN kesepakatan politik itu perlu dituangkan ke dalam aturan pelaksanaan yang dipegang PLN. Untuk itu, Murtaqi meminta Kementerian ESDM merevisi Permen ESDM 7/2010 apabila capping tarif listrik pelanggan sektor industri yang pada 1 Januari dihapus kembali diberlakukan. (Sas/E-1)

MI/RAMDANIANTARA/AUDY ALWI