No. 6/52/DASP Jakarta, 31 Desember 2004 S U R A T E D A R A N Perihal : Warkat dan Dokumen Kliring serta Pencetakannya pada Perusahaan Percetakan Warkat dan Dokumen Kliring Sehubungan dengan adanya beberapa perubahan kebijakan yang terkait dengan pencetakan Warkat dan Dokumen Kliring dalam rangka mendukung kelancaran penyelenggaraan Kliring, dipandang perlu untuk mengatur kembali peraturan pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999 tanggal 13 Agustus 1999 tentang Penyelenggaraan Kliring Lokal dan Penyelesaian Akhir Transaksi Pembayaran Antar Bank Atas Hasil Kliring Lokal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3873) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/14/PBI/2000 tanggal 9 Juni 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 88), sebagai berikut. I. PEMBAKUAN WARKAT DAN DOKUMEN KLIRING Dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, keamanan, dan kemudahan pengawasan dalam penyelenggaraan Kliring, perlu dilakukan pembakuan Warkat dan Dokumen Kliring yang digunakan dalam Kliring. A. WARKAT Warkat merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas beban atau untuk untung rekening nasabah atau Bank yang digunakan dalam penyelenggaraan Kliring. 1. JENIS …
65
Embed
S U R A T E D A R A N Perihal : Warkat dan Dokumen Kliring ... · pembakuan Warkat dan Dokumen Kliring yang digunakan dalam Kliring. A. WARKAT ... nama dan logo Bank nama dan logo
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
No. 6/52/DASP Jakarta, 31 Desember 2004
S U R A T E D A R A N
Perihal : Warkat dan Dokumen Kliring serta Pencetakannya pada
Perusahaan Percetakan Warkat dan Dokumen Kliring
Sehubungan dengan adanya beberapa perubahan kebijakan yang terkait
dengan pencetakan Warkat dan Dokumen Kliring dalam rangka mendukung
kelancaran penyelenggaraan Kliring, dipandang perlu untuk mengatur kembali
peraturan pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999
tanggal 13 Agustus 1999 tentang Penyelenggaraan Kliring Lokal dan
Penyelesaian Akhir Transaksi Pembayaran Antar Bank Atas Hasil Kliring Lokal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 139, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3873) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/14/PBI/2000 tanggal 9 Juni
2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 88), sebagai
berikut.
I. PEMBAKUAN WARKAT DAN DOKUMEN KLIRING
Dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, keamanan, dan
kemudahan pengawasan dalam penyelenggaraan Kliring, perlu dilakukan
pembakuan Warkat dan Dokumen Kliring yang digunakan dalam Kliring.
A. WARKAT
Warkat merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan
atas beban atau untuk untung rekening nasabah atau Bank yang
digunakan dalam penyelenggaraan Kliring.
1. JENIS …
2
1. JENIS WARKAT
Jenis Warkat yang dibakukan untuk diperhitungkan dalam
Kliring yaitu:
a. Cek adalah cek sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Dagang (KUHD), dan jenis-jenis Warkat
serupa cek yang penggunaannya dalam Kliring telah
disetujui oleh Bank Indonesia, antara lain cek deviden
(dividend cheque), cek perjalanan (traveller’s cheque), cek
cinderamata (gift cheque), dan cek bank (bank’s cheque).
b. Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada Bank
penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah dana
dari rekening yang bersangkutan kepada rekening
pemegang yang disebutkan namanya sebagaimana diatur
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Bilyet Giro,
termasuk Bilyet Giro Bank Indonesia (BGBI).
c. Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT) adalah wesel
sebagaimana diatur dalam KUHD yang diterbitkan oleh
Bank khusus untuk sarana transfer.
d. Surat Bukti Penerimaan Transfer (SBPT) adalah surat bukti
penerimaan transfer dari luar kota yang dapat ditagihkan
kepada Bank Peserta penerima dana transfer melalui
Kliring.
e. Nota Debet adalah Warkat yang digunakan untuk menagih
dana pada Bank lain untuk untung Bank atau nasabah Bank
yang menyampaikan Warkat tersebut. Nota Debet yang
dikliringkan hendaknya telah diperjanjikan dan
dikonfirmasikan terlebih dahulu oleh Bank yang
menyampaikan …
3
menyampaikan Nota Debet kepada Bank yang akan
menerima Nota Debet tersebut.
f. Nota Kredit adalah Warkat yang digunakan untuk
menyampaikan dana pada Bank lain untuk untung Bank
atau nasabah Bank yang menerima Warkat tersebut.
2. SPESIFIKASI TEKNIS WARKAT
a. Spesifikasi Teknis yang harus dicantumkan dalam Warkat
Spesifikasi teknis Warkat yang harus dicantumkan dalam
Warkat yang akan digunakan dalam penyelenggaraan
Kliring secara Manual, Semi Otomasi, Otomasi dan
Elektronik diatur sebagai berikut:
1) Kertas
Kertas yang digunakan harus memenuhi kualitas “The
London Clearing Bank’s Paper Specification No. 1”
(kertas CBS-1), yang sekurang-kurangnya memenuhi
standar sebagai berikut:
a) berat kertas (gramatur) : 95 +/- 5 % g/M2;
b) ketebalan : 105 sampai dengan 135 micron; dan
c) memuat tanda air (watermark) berupa logo
perusahaan percetakan Warkat dan Dokumen
Kliring (PPWDK).
2) Ukuran
Ukuran Warkat yang digunakan harus merupakan
ukuran seragam, yaitu panjang 7 (tujuh) inci dan lebar
2 ¾ (dua tiga per empat) inci. Khusus untuk Nota
Kredit …
4
Kredit, dapat pula digunakan ukuran panjang
8 (delapan) inci dan ukuran lebar 3 ⅔ (tiga dua per
tiga) inci.
3) Rancang Bangun
Pembakuan Warkat tidak dimaksudkan untuk
membakukan redaksi yang tercantum dalam Warkat.
Namun demikian untuk lebih memudahkan
pengenalan dan pemeriksaan Warkat maupun sandi
atau informasi yang tercantum di dalamnya maka
rancang bangun Warkat diatur sebagai berikut:
a) nama dan logo Bank
nama dan logo Bank harus dicetak lebih jelas
dan atau lebih besar daripada cetakan lainnya
pada Warkat dimaksud dan ditempatkan pada
bagian kiri atas Warkat. Pencantuman logo
dimaksud tidak berlaku dalam hal Peserta tidak
memiliki logo;
b) penulisan jenis Warkat
jenis Warkat sebagaimana dimaksud dalam
angka 1 harus ditulis dalam bahasa Indonesia
dan apabila diperlukan dapat ditambahkan
padanan katanya dalam bahasa Inggris. Tulisan
jenis Warkat tersebut harus dicetak lebih jelas
dan atau lebih besar daripada tulisan lain pada
redaksi Warkat dan ditempatkan pada bagian
atas Warkat;
c) penggunaan …
5
c) penggunaan bahasa Indonesia pada redaksi
Warkat
redaksi Warkat harus ditulis dalam bahasa
Indonesia dan apabila diperlukan, dapat
ditambahkan padanan katanya dalam bahasa
Inggris;
d) nomor seri
nomor seri yang digunakan sebagai sarana
kontrol penggunaan Warkat harus dicantumkan
pada bagian kanan atas Warkat;
e) nilai nominal
ruangan untuk menuliskan nilai nominal dalam
angka dan huruf harus cukup luas dan
ditempatkan di bagian tengah Warkat, sehingga
perbandingan tulisan nilai nominal dalam angka
dan huruf pada Warkat dapat terlihat atau
terbaca dengan jelas;
f) tempat dan tanggal penerbitan
kolom penulisan tempat dan tanggal penerbitan
Warkat harus disediakan pada Warkat;
g) ruangan tanda tangan
ruangan untuk tanda tangan dan atau
pencantuman nama jelas penerbit atau penarik
Warkat harus disediakan dengan cukup luas
serta …
6
serta ditempatkan pada bagian bawah Warkat di
atas garis batas clear band;
h) nama PPWDK
nama PPWDK harus dicantumkan secara
vertikal pada sisi sebelah kiri atau kanan
Warkat, atau secara horisontal di bagian bawah
Warkat di atas garis batas clear band;
i) penulisan Peserta Kliring Warkat Luar Wilayah
Peserta Kliring Warkat Luar Wilayah harus
menuliskan istilah “Peserta Kliring Warkat Luar
Wilayah”, “Dapat dikliringkan pada seluruh
cabang bank di Indonesia”, “Peserta intercity
clearing” atau istilah yang sejenis lainnya pada
bagian tengah atas Warkat atau pada bagian lain
yang masih kosong dan menurut Peserta
merupakan tempat yang paling tepat. Contoh
penulisan istilah Peserta Kliring Warkat Luar
Wilayah pada Cek dan Bilyet Giro adalah
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 1.a dan
Lampiran 1.b;
j) penggunaan warna yang kontras
komposisi warna antara latar belakang Warkat
dan tulisan pada Warkat yang digunakan pada
seluruh sistem penyelenggaraan Kliring harus
cukup kontras, sehingga apabila Warkat diproses
oleh mesin baca pilah (reader sorter) pada
./.
sistem …
7
sistem Otomasi atau Elektronik, tulisan pada
hasil reproduksi image Warkat atas Warkat yang
sebelumnya telah direkam gambarnya dalam
penyelenggaraan Kliring dengan menggunakan
mesin baca pilah, dapat dibaca dengan jelas.
Dengan demikian, dalam pemilihan komposisi
warna pada latar belakang Warkat, Peserta harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
(1) menghindari penggunaan warna yang
sama atau hampir sama antara latar
belakang Warkat dengan warna tulisan
pada redaksi Warkat (tidak kontras);
(2) khusus untuk tulisan pada redaksi Warkat,
hendaknya menggunakan pilihan jenis
dan besar huruf yang memadai serta
menggunakan pilihan warna tinta yang
tegas;
4) tinta
untuk mencetak Magnetic Ink Character Recognition
E-13B (MICR) code line pada bagian clear band
Warkat, harus menggunakan tinta MICR yang
memenuhi standar ISO 1004:1995;
5) clear band
clear band adalah ruang kosong dengan ukuran
seragam yang terdapat pada bagian bawah Warkat
dengan panjang disesuaikan dengan ukuran panjang
Warkat …
8
Warkat sebagaimana dimaksud dalam angka 2) dan
lebar 5/8 (lima per delapan) inci diukur dari sisi
bagian paling bawah Warkat. Ruangan clear band
tersebut disediakan khusus untuk pencetakan angka
dan simbol MICR code line untuk diproses dalam
penyelenggaraan Kliring dengan menggunakan sistem
Otomasi atau Elektronik;
6) garis batas clear band
pada setiap clear band Warkat sebagaimana dimaksud
dalam angka 5) harus terdapat batas clear band
dengan bagian lain dari Warkat dimaksud yang dapat
berupa garis, huruf mikro (micro text) atau perbedaan
warna yang membentuk garis pada posisi 5/8 (lima
per delapan) inci dari bagian paling bawah Warkat;
7) pembedaan warna
untuk lebih memudahkan pengenalan dan pembedaan
Warkat Kredit (Nota Kredit) dengan Warkat Debet
(Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, WBUT dan SBPT)
dalam pemrosesan Warkat di tempat Peserta
pengirim, Penyelenggara dan Peserta penerima, maka
pada sudut kanan atas semua Nota Kredit
sebagaimana dimaksud dalam butir 1.f harus diberi
tanda dengan bentuk segitiga siku-siku berwarna
merah, dengan ukuran sisi tegak masing-masing 1½
(satu setengah) centimeter;
8) pertinggal …
9
8) pertinggal
untuk keperluan administrasi atas penarikan atau
penerbitan Cek dan Bilyet Giro, pada setiap lembar
Cek dan Bilyet Giro harus ditambahkan lembar
pertinggal yang ditempatkan pada sebelah kiri atau
sebelah atas Warkat dan diadministrasikan di bagian
depan/belakang bundel Warkat atau berupa
carbonized paper. Dalam hal diperlukan, Peserta
dapat menambahkan lembar pertinggal dimaksud
pada Warkat-Warkat selain Cek dan Bilyet Giro;
9) perforasi
untuk menghindari kerusakan pada waktu pengolahan
oleh mesin baca pilah dan atau MICR encoder/reader-
encoder, perforasi untuk memisahkan Warkat dengan
lembar pertinggal harus ditempatkan pada sebelah kiri
atau sebelah atas Warkat. Dalam hal digunakan
continuous form, perforasinya disesuaikan dengan
kebutuhan dan harus dilakukan secara deep cut.
Selain itu lem perekat tidak dapat digunakan pada
Warkat, kecuali apabila ditujukan untuk menjilid
blanko Warkat yang telah diperforasi.
b. Spesifikasi Teknis Warkat yang Dapat Ditambahkan dalam
Warkat (bersifat fakultatif)
Spesifikasi teknis Warkat yang dapat ditambahkan dalam
Warkat yang akan digunakan dalam penyelenggaraan
Kliring …
10
Kliring secara Manual, Semi Otomasi, Otomasi dan
Elektronik, diatur sebagai berikut:
1) disain sekuriti pada latar belakang
untuk meningkatkan keamanan Warkat dari
kemungkinan upaya pemalsuan, disain sekuriti latar
belakang Warkat dapat menggunakan satu atau lebih
fitur disain sekuriti seperti guillosche, roschette,
numismatic (line relief) atau raster sekuriti lain seperti
raster anti fotokopi, micro text (huruf mikro), dan atau
hidden image;
2) personalisasi nasabah
dalam hal diperlukan personalisasi nasabah pada
Warkat Cek atau Bilyet Giro, maka pencantuman
informasi personalisasi nasabah (nama, alamat, nomor
rekening dan atau identitas lainnya dari nasabah
penarik Cek atau Bilyet Giro) dimaksud dapat
ditempatkan di sebelah kiri bawah Warkat, sejajar
dengan tanda tangan atau di tempat lain yang menurut
Peserta merupakan tempat yang paling tepat. Contoh
personalisasi nasabah pada Cek dan Bilyet Giro
adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 2.a
dan Lampiran 2.b.
3) tinta
a) tinta sekuriti untuk latar belakang Warkat
untuk meningkatkan keamanan terhadap
kemungkinan adanya upaya pemalsuan,
./.
pencetakan …
11
pencetakan latar belakang Warkat dapat
menggunakan satu atau lebih tinta sekuriti. Tinta
sekuriti yang digunakan dapat merupakan tinta
tak tampak (invisible ink) yang akan berpendar
apabila disinari dengan cahaya ultra violet, dan
atau tinta tampak (visible ink) yang ditempatkan
pada latar belakang Warkat. Lokasi cetakan
tinta tak tampak (invisible ink) dapat meliputi:
(1) tempat penulisan tanggal penerbitan
Warkat;
(2) tempat penulisan angka nominal;
(3) tempat penulisan terbilang angka
nominal; atau
(4) tempat tanda tangan penarik atau penerbit
Warkat.
b) tinta penetrasi untuk nomor seri Warkat
untuk meningkatkan keamanan terhadap upaya
manipulasi terhadap nomor seri (nomorator)
Warkat, maka pencetakan nomor seri
(nomorator) Warkat dapat menggunakan tinta
penetrasi merah ber-fluorescent hijau atau
kuning.
c. Contoh rancang bangun Warkat adalah sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran 3.a sampai dengan Lampiran
3.e, Lampiran 3.f.1) sampai dengan Lampiran 3.f.4) dan
Lampiran 3.g.1) serta Lampiran 3.g.2).
./.
3. SARANA …
12
3. SARANA PENUNJANG WARKAT
Sarana penunjang Warkat berupa stiker hanya dapat digunakan
dalam penyelenggaraan Kliring yang menggunakan sistem
Otomasi dan Elektronik. Stiker digunakan untuk mengoreksi
kesalahan encode MICR code line pada clear band Warkat,
dengan cara menutup informasi MICR code line yang salah
secara penuh dengan stiker kosong dan meng-encode kembali
informasi MICR code line yang benar di atasnya. Adapun
penggunaan stiker harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. ukuran stiker tidak melebihi ruang clear band dan dengan
ketebalan yang memadai sehingga tidak mengganggu
pembacaan MICR code line hasil koreksi oleh mesin baca
pilah;
b. stiker tidak diperkenankan digunakan untuk mengoreksi
kesalahan encode pada Dokumen Kliring.
B. DOKUMEN KLIRING
Dokumen Kliring merupakan dokumen kontrol dan berfungsi sebagai
alat bantu dalam proses perhitungan Kliring.
1. JENIS DOKUMEN KLIRING
Jenis Dokumen Kliring yang digunakan dalam kegiatan Kliring
adalah sebagai berikut:
a. Dalam Sistem Otomasi dan Elektronik adalah :
1) Bukti Penyerahan Warkat Debet - Kliring Penyerahan
(BPWD);
2) Bukti Penyerahan Warkat Kredit - Kliring
Penyerahan (BPWK);
3) Kartu …
13
3) Kartu Batch Warkat Debet (KBWD);
4) Kartu Batch Warkat Kredit (KBWK);
5) Bukti Penyerahan Rekaman Warkat - Kliring
Pengembalian (BPRWKP); dan
6) Lembar Substitusi.
b. Dalam Sistem Semi Otomasi adalah:
1) Bukti Rekaman Warkat Penyerahan - Kliring
Penyerahan (BRWPKP);
2) Daftar Warkat Kliring Penyerahan Menurut Bank
Penerima;
3) Daftar Warkat Kliring Penyerahan Menurut Bank
Pengirim;
4) Bukti Rekaman Warkat Tolakan Kliring
Pengembalian;
5) Daftar Warkat Kliring Pengembalian Menurut Bank
Penerima;
6) Daftar Warkat Kliring Pengembalian Menurut Bank
Pengirim; dan
7) Daftar Warkat Yang Ditolak Dengan Alasan Kosong.
c. Dalam Sistem Manual adalah Daftar Warkat Kliring
Penyerahan/Pengembalian.
2. SPESIFIKASI TEKNIS DOKUMEN KLIRING
Spesifikasi teknis Dokumen Kliring yang akan digunakan dalam
penyelenggaraan Kliring secara Manual, Semi Otomasi, Otomasi
dan Elektronik diatur sebagai berikut:
a. Dokumen …
14
a. Dokumen Kliring Sistem Otomasi dan Elektronik
1) Spesifikasi teknis yang harus ada pada BPWD,
BPWK, KBWD dan KBWK
a) Kertas
Kertas yang digunakan harus memenuhi kualitas
CBS-1, yang sekurang-kurangnya memenuhi
standar sebagai berikut:
(1) berat kertas (gramatur) : 95 +/- 5 %
g/M2;
(2) ketebalan : 105 sampai dengan 135
micron; dan
(3) memuat tanda air (watermark) berupa
logo PPWDK;
b) Ukuran
Ukuran BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK
yang digunakan harus merupakan ukuran
seragam, yaitu panjang 7 (tujuh) inci dan lebar
2¾ (dua tiga per empat) inci;
c) Rancang Bangun
Untuk lebih memudahkan dalam pengenalan dan
pemeriksaan sandi atau informasi di dalam
BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK, rancang
bangun BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK
diatur sebagai berikut:
(1) nama …
15
(1) nama dan logo Bank
nama dan logo Bank harus dicetak lebih
jelas dan atau lebih besar daripada
cetakan lainnya pada BPWD, BPWK,
KBWD dan KBWK dimaksud dan
ditempatkan pada bagian kiri atas BPWD,
BPWK, KBWD dan KBWK.
Pencantuman logo dimaksud tidak
berlaku dalam hal Peserta tidak memiliki
logo;
(2) penulisan BPWD, BPWK, KBWD dan
KBWK
BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK
harus ditulis dalam bahasa Indonesia.
Tulisan BPWD, BPWK, KBWD dan
KBWK tersebut harus dicetak lebih jelas
dan atau lebih besar daripada tulisan pada
redaksi Dokumen Kliring dan
ditempatkan pada bagian atas BPWD,
BPWK, KBWD dan KBWK;
(3) penggunaan bahasa Indonesia pada
redaksi BPWD, BPWK, KBWD dan
KBWK
redaksi BPWD, BPWK, KBWD dan
KBWK harus ditulis dalam bahasa
Indonesia;
(4) nomor …
16
(4) nomor seri
nomor seri yang digunakan sebagai
sarana kontrol penggunaan BPWD,
BPWK, KBWD, dan KBWK harus
dicantumkan pada bagian kanan atas
BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK
dimaksud;
(5) nilai nominal
ruangan untuk menuliskan nilai nominal
harus cukup luas yang ditempatkan di
bagian kanan BPWD dan BPWK, di atas
ruangan untuk tanda tangan dan
pencantuman nama jelas petugas yang
menyerahkan, sehingga nilai nominal
pada BPWD dan BPWK dimaksud dapat
terlihat atau terbaca dengan jelas;
(6) tempat dan tanggal penerbitan
kolom penulisan tempat dan tanggal
penerbitan BPWD dan BPWK harus
disediakan pada BPWD dan BPWK;
(7) ruangan tanda tangan
ruangan untuk tanda tangan dan
pencantuman nama jelas petugas yang
menyerahkan harus disediakan dengan
cukup luas serta ditempatkan pada bagian
sebelah …
17
sebelah kanan bawah BPWD dan BPWK
di atas garis batas clear band;
(8) tinta
untuk mencetak MICR code line pada
bagian clear band BPWD, BPWK,
KBWD, dan KBWK, harus menggunakan
tinta MICR yang memenuhi standar ISO
1004:1995;
(9) clear band
clear band adalah ruang kosong dengan
ukuran seragam yang harus terdapat pada
bagian bawah BPWD, BPWK, KBWD,
dan KBWK dengan panjang sesuai
ukuran panjang BPWD, BPWK, KBWD
dan KBWK sebagaimana dimaksud dalam
butir 1).b) dan lebar 5/8 (lima per
delapan) inci diukur dari sisi bagian
paling bawah BPWD, BPWK, KBWD,
dan KBWK. Ruangan clear band tersebut
disediakan khusus untuk pencetakan
angka dan simbol MICR code line untuk
diproses dalam penyelenggaraan Kliring
dengan menggunakan sistem Otomasi
atau Elektronik;
(10) garis …
18
(10) garis batas clear band
pada clear band BPWD, BPWK, KBWD
dan KBWK sebagaimana dimaksud dalam
angka (9), harus terdapat batas clear
band dengan bagian lain dari BPWD,
BPWK, KBWD dan KBWK dimaksud
yang dapat berupa garis, huruf mikro
(micro text) atau perbedaan warna yang
membentuk garis pada posisi 5/8 (lima
perdelapan) inci dari bagian paling bawah
BPWD, BPWK, KBWD, dan KBWK;
(11) pembedaan warna
untuk membedakan BPWD, BPWK,
KBWD, dan KBWK dalam pengolahan di
Penyelenggara, maka pada bagian paling
atas:
(a) BPWD dan KBWD harus diberi
warna hijau; dan
(b) BPWK dan KBWK harus diberi
warna merah,
dengan ukuran panjang 7 (tujuh) inci dan
lebar 1 (satu) centimeter.
2) Spesifikasi teknis yang dapat ditambahkan pada
BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK (bersifat
fakultatif)
a) nama …
19
a) nama PPWDK
nama PPWDK dapat dicantumkan secara
vertikal pada sisi sebelah kiri atau kanan BPWD,
BPWK, KBWD, dan KBWK, atau secara
horisontal di bagian bawah BPWD, BPWK,
KBWD dan KBWK di atas garis batas clear
band;
b) disain sekuriti pada latar belakang
untuk meningkatkan keamanan BPWD, BPWK,
KBWD dan KBWK dari kemungkinan upaya
pemalsuan, disain sekuriti latar belakang
BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK dapat
menggunakan satu atau lebih fitur disain sekuriti
seperti guillosche, roschette, numismatic (line
relief) atau raster sekuriti lain seperti raster anti
fotokopi, micro text (huruf mikro), dan atau
hidden image;
c) tinta
(1) tinta sekuriti untuk mencetak latar
belakang BPWD, BPWK, KBWD dan
KBWK
untuk meningkatkan keamanan terhadap
kemungkinan adanya upaya pemalsuan,
pencetakan latar belakang BPWD,
BPWK, KBWD dan KBWK dapat
menggunakan satu atau lebih tinta
sekuriti …
20
sekuriti. Penggunaan tinta sekuriti
merupakan tinta tak tampak (invisible ink)
yang akan berpendar apabila disinari
dengan cahaya ultra violet, dan atau tinta
tampak (visible ink) yang ditempatkan
pada latar belakang BPWD, BPWK,
KBWD dan KBWK. Lokasi cetakan tinta
tak tampak (invisible ink) ditempatkan di
bagian Dokumen Kliring yang menurut
Peserta paling tepat, kecuali pada bagian
clear band;
(2) tinta penetrasi untuk nomor seri BPWD,
BPWK, KBWD, dan KBWK
untuk meningkatkan keamanan terhadap
upaya menipulasi terhadap nomor seri
(nomorator) BPWD, BPWK, KBWD, dan
KBWK, maka pencetakan nomor seri
(nomorator) BPWD, BPWK, KBWD, dan
KBWK dapat menggunakan tinta
penetrasi merah ber-fluorescent hijau atau
kuning.
3) Lembar Substitusi
Lembar Substitusi harus menggunakan kertas HVS
minimal 60 g/M2 warna putih, tanpa mencantumkan
logo dan nama Bank, dengan ukuran panjang 7 (tujuh)
inci dan lebar 2 ¾ (dua tiga per empat) inci.
4) BPRWKP …
21
4) BPRWKP
BPRWKP merupakan cetakan (print out) hasil
pengolahan rekaman Warkat melalui aplikasi sistem
Semi Otomasi yang digunakan untuk
penyelenggaraan Kliring Pengembalian pada sistem
Otomasi dan Elektronik. BPRWKP tersebut harus
dicetak pada kertas continuous form yang
menggunakan printer dot matrix dengan minimal
kualitas cetak sebesar 300 cps dibuat rangkap 2 (dua),
dengan lembar kedua menggunakan carbonized
paper.
b. Dokumen Kliring sistem Semi Otomasi
Dokumen Kliring yang digunakan pada penyelenggaraan
Kliring dengan menggunakan sistem Semi Otomasi harus
merupakan cetakan (print out) hasil pengolahan rekaman
Warkat melalui aplikasi sistem Semi Otomasi. Dokumen
Kliring tersebut harus dicetak pada kertas continuous form
yang menggunakan printer dot matrix dengan minimal
kualitas cetak sebesar 300 cps.
c. Dokumen Kliring sistem Manual
Dokumen Kliring berupa Daftar Warkat Kliring Penyerahan/
Pengembalian yang digunakan pada penyelenggaraan
Kliring dengan menggunakan sistem Manual harus
memenuhi spesifikasi teknis sebagai berikut:
1) Kertas …
22
1) Kertas
Kertas yang digunakan untuk lembar pertama adalah
jenis kertas HVS minimal 60 g/M2 warna putih,
sedangkan untuk lembar kedua dan ketiga
menggunakan carbonized paper.
2) Ukuran
Ukuran Dokumen Kliring yang digunakan yaitu
panjang 27 (dua puluh tujuh) centimeter dan lebar
8 ½ (delapan setengah) centimeter.
3) Rancang Bangun
Rancang bangun Dokumen Kliring memuat hal-hal
sebagai berikut:
a) nama Bank
pada bagian atas Dokumen Kliring dicantumkan
nama Bank penerbit yang dicetak lebih jelas
dibandingkan cetakan lainnya dan ditempatkan
pada sudut kiri atas;
b) keterangan Daftar Warkat Kliring Penyerahan/
Pengembalian
pada bagian tengah atas Dokumen Kliring
tercantum keterangan Daftar Warkat Kliring
Penyerahan/ Pengembalian;
c) keterangan …
23
c) keterangan debet/kredit
keterangan Debet/Kredit dicantumkan di bawah
keterangan Daftar Warkat Kliring Penyerahan/
Pengembalian;
d) nilai nominal
ruangan nilai nominal pada Dokumen Kliring
dibuat cukup luas sehingga nilai nominal dapat
terlihat secara jelas;
e) tanda tangan dan nama jelas
ruangan untuk tanda tangan dan pencantuman
nama jelas petugas yang menyerahkan dan yang
menerima dibuat cukup luas dan ditempatkan di
bagian bawah dan bersebelahan;
d. Contoh rancang bangun Dokumen Kliring pada huruf a dan
huruf c adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 4.a
sampai dengan Lampiran 4.g.
II. PENCETAKAN DAN PERSETUJUAN PENCETAKAN WARKAT DAN
DOKUMEN KLIRING, SERTA PELAPORAN PENCETAKAN
WARKAT DAN DOKUMEN KLIRING KE BANK INDONESIA
A. PENCETAKAN WARKAT DAN DOKUMEN KLIRING
1. Pencetakan Warkat yang digunakan untuk seluruh sistem kliring,
yaitu Manual, Semi Otomasi, Otomasi dan Elektronik wajib
dilakukan oleh perusahaan percetakan dokumen sekuriti (PPDS)
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai PPWDK.
./.
2. Pencetakan …
24
2. Pencetakan Dokumen Kliring (BPWD, BPWK, KBWD, dan
KBWK) untuk sistem Otomasi dan Elektronik wajib dilakukan
oleh PPWDK sebagaimana dimaksud dalam angka 1.
B. PERSETUJUAN PENCETAKAN WARKAT DAN ATAU
DOKUMEN KLIRING OLEH BANK INDONESIA
1. Peserta wajib memperoleh persetujuan secara tertulis terlebih
dahulu dari Bank Indonesia apabila akan melakukan pencetakan
Warkat dan atau Dokumen Kliring (BPWD, BPWK, KBWD dan
KBWK) untuk digunakan dalam penyelenggaraan Kliring, yang
merupakan pencetakan:
a. untuk pertama kalinya;
b. untuk perubahan atas disain dan atau rancang bangun
Warkat dan Dokumen Kliring (BPWD, BPWK, KBWD
dan KBWK) yang sebelumnya telah disetujui pencetakan
dan penggunaannya oleh Bank Indonesia, antara lain yang
meliputi perubahan sebagai berikut:
1) nama Peserta;
2) logo Peserta;
3) redaksi, termasuk tetapi tidak terbatas pada
penambahan tulisan sebagaimana dimaksud dalam
butir I.A.2.a.3).i);
4) disain gambar latar belakang;
5) komposisi warna; dan atau
6) disain sekuriti latar belakang.
c. pemesanan baru pada PPWDK yang berbeda.
2. Pengajuan …
25
2. Pengajuan permohonan persetujuan secara tertulis sebagaimana
dimaksud dalam angka 1, dilakukan oleh:
a. Kantor Pusat Bank Konvensional;
b. Kantor Pusat Bank Syariah;
c. Kantor Cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar
negeri;
d. Kantor Cabang Peserta yang berkedudukan di Jakarta
berdasarkan surat kuasa dari Kantor Pusat Peserta yang
berkedudukan di luar Jakarta;
e. UUS atau Kantor Pusat Bank Konvensional yang
membawahi UUS tersebut;
f. UUS atau Kantor Cabang dari suatu bank yang
berkedudukan di luar negeri yang membawahi UUS
tersebut.
3. Untuk mencegah adanya duplikasi pengajuan spesimen Warkat
dan Dokumen Kliring (BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK),
maka Kantor Pusat Peserta yang berkedudukan di luar Jakarta
yang telah memberikan surat kuasa kepada Kantor Cabang
Peserta yang berkedudukan di Jakarta sebagaimana dimaksud
dalam butir 2.d, tidak dapat lagi mengajukan permohonan
pencetakan Warkat dan atau Dokumen Kliring (BPWD, BPWK,
KBWD dan KBWK) kepada Bank Indonesia yang mewilayahi
kecuali telah terdapat pencabutan surat kuasa tersebut secara
tertulis.
4. Spesimen Warkat Cek dan atau Bilyet Giro Peserta yang
sebelumnya telah disetujui pencetakan dan penggunaannya oleh
Bank …
26
Bank Indonesia dan hanya mengalami perubahan atas rancang
bangun Warkat berupa penambahan informasi personalisasi
nasabah sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.2.b.2), maka
atas penambahan informasi dimaksud, Peserta yang
bersangkutan dapat langsung melakukan pemesanan dan
pencetakan Warkat Cek dan atau Bilyet Giro dimaksud pada
PPWDK sesuai dengan kebutuhannya, tanpa perlu memperoleh
persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari Bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam angka 1.
C. PERSYARATAN DAN TATA CARA BAGI PESERTA UNTUK
MEMPEROLEH PERSETUJUAN PENCETAKAN WARKAT DAN
ATAU DOKUMEN KLIRING
Untuk memperoleh persetujuan atas pencetakan Warkat dan atau
Dokumen Kliring (BPWD, BPWK, KBWD dan KBWK) sebagaimana
dimaksud dalam butir B.1, Peserta harus melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Menyampaikan surat permohonan persetujuan pencetakan
Warkat dan atau Dokumen Kliring kepada Bank Indonesia yang
mewilayahi sesuai contoh dalam Lampiran 5.a, yang sekurang-
kurangnya memuat informasi sebagai berikut:
a. jenis Warkat dan atau Dokumen Kliring yang akan dicetak
pada PPWDK. Dalam hal jenis Warkat yang akan dicetak
tersebut merupakan cek yang penggunaannya dalam Kliring
belum disetujui oleh Bank Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam butir I.A.1.a, maka permohonan persetujuan atas
penggunaan cek dimaksud harus dinyatakan secara jelas
dalam surat permohonan;
b. nama …
./.
27
b. nama PPWDK yang akan mencetak Warkat dan atau
Dokumen Kliring; dan
c. alamat khusus Peserta untuk penyampaian surat balasan dari
Bank Indonesia yang mewilayahi mengenai persetujuan atau
penolakan atas permohonan persetujuan pencetakan Warkat
dan atau Dokumen Kliring Peserta, dalam hal alamat khusus
Peserta dimaksud berbeda dengan alamat surat-menyurat
Peserta yang tercantum dalam header atau footer surat
permohonan Peserta.
2. Menyampaikan dokumen-dokumen tertentu sebagai lampiran
surat permohonan persetujuan pencetakan Warkat dan atau
Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud dalam angka 1, yang
terdiri atas :
a. spesimen Warkat dan atau Dokumen Kliring sebanyak 135
(seratus tiga puluh lima) lembar untuk masing-masing jenis
Warkat dan Dokumen Kliring yang akan dicetak, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) seluruh spesimen Warkat dan atau Dokumen Kliring
harus memenuhi ketentuan spesifikasi teknis Warkat
dan Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud dalam
butir I.A.2 dan butir I.B.2;
2) seluruh spesimen Warkat dan atau Dokumen Kliring
harus dibubuhi tambahan tulisan “spesimen”,
”specimen”, ”speciment”, ”cetak coba” atau tulisan
lain yang sejenis, dengan ukuran tulisan yang relatif
besar dan menggunakan warna yang tegas/terang.
Tulisan tersebut ditulis pada bagian depan Warkat dan atau …
28
atau Dokumen Kliring, sehingga mudah dibedakan
dengan Warkat dan atau Dokumen Kliring yang
bukan merupakan spesimen Warkat dan Dokumen
Kliring;
3) seluruh lembar spesimen Warkat harus telah
dipisahkan dari lembar pertinggal sebagaimana
dimaksud dalam butir I.A.2.a.8);
4) khusus untuk spesimen Warkat berupa Cek dan Bilyet
Giro, spesimen Warkat dimaksud harus memenuhi
ketentuan yang mengatur mengenai Cek dan Bilyet
Giro sebagaimana dimaksud dalam butir I.A.1.a dan
butir I.A.1.b, khususnya terkait dengan pemenuhan
persyaratan formal atas Cek dan Bilyet Giro serta
ketentuan mengenai tata cara penulisan Warkat dan
Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud dalam
angka III;
5) apabila spesimen Warkat dan Dokumen Kliring akan
digunakan oleh Peserta dalam sistem Kliring Otomasi
dan atau Elektronik maka :
a. khusus pada bagian depan dari 5 (lima) lembar
spesimen Warkat sebagaimana dimaksud dalam
angka 1), dapat ditambahkan informasi dummy
dalam bentuk tulisan yang antara lain mencakup
nama penerima, jumlah nominal dalam angka
dan huruf, tempat dan tanggal penerbitan/
penarikan, tanda tangan serta nama jelas
penandatangan …
29
penandatangan untuk dilakukan uji reproduksi
spesimen Warkat dalam bentuk image.
b. pada clear band spesimen Warkat dan atau
Dokumen Kliring sebagaimana dimaksud dalam
angka 1) harus dibubuhi informasi MICR code line
guna diuji dengan mesin baca pilah
Penyelenggara.
c. pencantuman informasi MICR code line
sebagaimana dimaksud dalam huruf b) harus
dilakukan sesuai dengan tata cara pencantuman
MICR code line sebagaimana diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai Penyelenggaraan Kliring secara
Otomasi dan Elektronik, dengan pedoman
tambahan sebagai berikut:
(1) Spesimen Warkat
(a) Kolom Nomor Seri, diisi dengan
data dummy yang bukan angka
“000000” (6 (enam) digit);
(b) Kolom Sandi Peserta untuk semua
jenis Warkat, diisi dengan sandi
khusus pengujian Warkat dan
Dokumen Kliring yaitu 888 9993
(7 (tujuh) digit);
(c) Kolom Nomor Rekening, diisi
dengan data dummy yang bukan
angka …
30
angka “0000000000” (10 (sepuluh)
digit);
(d) Kolom Sandi Transaksi, diisi dengan
sandi transaksi yang sesuai dengan
jenis Warkat, yaitu:
i. 00 sampai dengan 09 untuk
Cek (2 (dua) digit);
ii. 10 sampai dengan 19 untuk
Bilyet Giro (2 (dua) digit);
iii. 20 sampai dengan 29 untuk
WBUT (2 (dua) digit);
iv. 30 sampai dengan 39 untuk
SBPT (2 (dua) digit);
v. 40 sampai dengan 49 untuk
Nota Debet (2 (dua) digit);
vi. 50 sampai dengan 59 untuk
Nota Kredit (2 (dua) digit).
(e) Kolom Nilai Nominal, diisi dengan
data dummy yang bukan angka
“00000000000000” (14 (empat
belas) digit). Khusus untuk nilai
nominal Warkat Nota Debet diisi
data dummy dengan nilai nominal
paling banyak Rp 10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah). Sedangkan
untuk nilai nominal Warkat Nota
Kredit diisi dengan data dummy
yang …
31
yang bukan angka
“00000000000000” (14 (empat
belas) digit) dengan nilai nominal
paling banyak disesuaikan dengan
ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai batasan nilai
nominal Warkat Kliring.
(2) Spesimen Dokumen Kliring
(a) Kolom Nomor Seri, diisi dengan
sandi khusus pengujian Warkat dan
Dokumen Kliring yaitu 888 9993
(7 (tujuh) digit), dengan tata cara
pengisian yang berbeda dengan tata
cara pengisian Nomor Seri pada
spesimen Warkat, yaitu 3 (tiga) digit
pertama diisi dengan angka “000”
dan 3 (tiga) digit terakhir diisi
dengan angka “888”. Dengan
demikian, kolom Nomor Seri pada
Dokumen Kliring dimaksud diisi
dengan data “000888”;
(b) Kolom Sandi Peserta, diisi dengan
tata cara yang berbeda dengan tata
cara pengisian Sandi Peserta pada
spesimen Warkat, yaitu 3 (tiga)
digit pertama diisi dengan angka
“999” dan 4 (empat) digit terakhir
diisi …
32
diisi dengan angka “9999”. Dengan
demikian, kolom Sandi Peserta pada
spesimen Dokumen Kliring
dimaksud diisi dengan data “999
9999”;
(c) Kolom Nomor Rekening, tidak
perlu dilakukan pengisian (dibiarkan
kosong);
(d) Kolom Sandi Transaksi, diisi dengan
angka “60” (2 (dua) digit) untuk
BPWD, angka “61” (2 (dua) digit)
untuk BPWK, dan angka “96” (2
(dua) digit) untuk KBWD/KBWK;
(e) Kolom Nilai Nominal Warkat, diisi
dengan data dummy yang bukan
angka “00000000000000” (14
(empat belas) digit).
b. Surat pernyataan dari PPWDK sesuai contoh dalam
Lampiran 5.b, yang menerangkan informasi sebagai berikut:
1) bahwa kertas CBS-1 yang digunakan untuk mencetak
Warkat dan Dokumen Kliring, merupakan kertas
CBS-1 yang telah diuji di Balai Besar Pulp dan
Kertas-Bandung (BBP&K) serta telah disetujui oleh
Bank Indonesia; dan atau
./.
2) penjelasan …
33
2) penjelasan atas spesifikasi fitur disain sekuriti pada
latar belakang yang digunakan dalam Warkat dan atau
Dokumen Kliring, serta lokasi penempatan fitur
disain sekuriti tersebut (bila ada).
c. Surat pemberian kuasa dari pimpinan Kantor Pusat Peserta
yang berkedudukan di luar Jakarta kepada Kantor Cabang
Peserta yang berkedudukan di Jakarta, dalam hal surat
permohonan persetujuan diajukan oleh Kantor Cabang
Peserta yang berkedudukan di Jakarta sebagaimana dimaksud
dalam butir B.2.d.
3. Spesimen Warkat dan atau Dokumen Kliring sebagaimana
dimaksud dalam butir 2.a.1) yang telah diisi sandi MICR
sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a.5).c), harus memenuhi
syarat pengujian dengan mesin baca pilah, sebagai berikut:
a. tingkat penolakan Warkat dan atau Dokumen Kliring
(KBWD dan atau KBWK) paling tinggi sampai dengan 2%
(dua perseratus); dan
b. reproduksi spesimen Warkat sebagaimana dimaksud dalam
butir 2.a.5).a) yang telah diambil rekaman gambarnya
menunjukkan hasil yang baik yaitu tulisan pada reproduksi
Warkat dapat terlihat cukup jelas.
D. PERSETUJUAN PENGGUNAAN DAN PENCETAKAN WARKAT
DAN DOKUMEN KLIRING OLEH BANK INDONESIA
Hasil penelitian dan pengujian terhadap kelengkapan surat
permohonan serta spesimen Warkat dan Dokumen Kliring (BPWD,
BPWK, KBWD dan KBWK) sebagaimana dimaksud dalam butir C.1,
butir …
34
butir C.2 dan butir C.3, diberitahukan kepada Peserta yang