SUB.BAG.PROGRAM renstra bpbd 2019 -2024 KABUPATEN LOMBOK BARAT E
SUB.BAG.PROGRAM
renstra bpbd 2019 -2024
KABUPATEN LOMBOK BARAT
E
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019– 2024, sesuai dengan
amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Renstra ini memuat, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD Kabupaten Lombok Barat
, serta berpedoman pada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019 – 2023 menindaklanjuti revisi yang
dilakukan pula pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di tingkat Kabupaten
, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi akseleratif pada proses pembangunan di
Kabupaten Lombok Barat melalui penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Renstra ini.
Gerung ,31 Oktober 2019
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lombok Barat
Kepala Pelaksana
Drs. H. Moh. Najib, MM
NIP: 19641231 199203 1 188
DAFTAR ISI
i
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Maksud dan Tujuan 3
1.4 Sistimatika Penulisan. 4
BAB II Gambaran Pelayanan PD
2.1 Tugas , Fungsi, dan Struktur 6
2.2 Sumber Daya PD 15
2.3 Kinerja Pelayanan 13
2.4 Tantangan dan Peluang dan Struktur Organisasi.. 15
BAB III Isu isu Strategis
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas 17
dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2
Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah 18
3.3 Telahaan Renstra K/L dan Renstra 19
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW ) dan. 21
Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Isu isu Strategis 22
BAB IV Tujuan, Sasaran Strategis, dan Kebijakan 23
4.1 Tujuan dan Sasaran 23
4.2 Strategi dan Kebijakan 24
BAB V Rencana Program dan Kegiatan , Indikator Kinerja , Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Kepada Tujuan, dan Sasaran
RPJMD 25
BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan 25
BAB VII Penutup 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian
bencana cukup tinggi baik bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal
demikian tentunya pantas untuk dipedulikan, mengingat akibat yang ditimbulkan oleh
suatu kejadian bencana memiliki dampak yang luas, baik secara sosial, psikis,
Ekonomi bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam dan bencana
sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta
merusak sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan
kehidupan dan penghidupan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada tanggal 24
Januari 2007 meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk pengurangan Resiko
Bencana (RAN PRB). Selanjutnya pada tanggal 26 April 2007 disahkan dan
diundangkan secara resmi UU No. 24Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
yang tercantum dalam Lembaran Negara RI Tahun 2007 No. 66. RAN PRB dan UU
No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana merupakan dua perangkat hukum dan
kebijakan yang mencerminkan komitmen Pemerintah untuk mengurangi Resiko
Bencana dan menciptakan lingkungan kehidupan yang lebih aman dan tanggap
terhadap ancaman bencana.
Sebagai respon dari perubahan paradigma penanggulangan bencana yang
semula bersifat responsif menjadi preventif, atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) bersama Pemerintah, kemudian disusun dan ditetapkan Undang-undang Nomor
24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana sebagai landasan hukum
penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia. Selanjutnya, penanggulangan
bencana diselenggarakan melalui Manajemen PenanggulanganBencana, sebagai
sebuah upaya maupun kegiatan yang secara dinamismelaksanakan fungsi-fungsi
manajemen diseluruh tahapan penanggulangan bencana yang meliputi pencegahan,
mitigasi, tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi, dengan menggunakan
seluruh potensi yang tersedia baik struktural maupun non-struktural guna melindungi
sebesar-besarnya masyarakat, dan berusaha menekan sekecil kecilnya korban akibat
bencana alam, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengatasi ancaman
yang menimpanya.
Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lombok Barat diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam
pencapaian pembangunan Daerah yang akan berlaku untuk periode empat tahun ini
ini disusun dengan mengacu pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Lombok Barat (RPJMD) 2019-2024, dan UU NO, 24 TAHUN
2007 tentang Penanggulangan Bencana. Renstra Badan Penanggulangan Bencana
akan menjadi landasan untuk memasukan aspek-aspek Peningkatan Pencegahan dan
Penanggulangan Resiko Bencana Alam ke dalam Rencana Kerja tahunan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Lombok Barat.
2
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, penyelenggaraan penanggulangan
bencana didukung Pemerintah baik melalui dukungan kebijakan, maupun anggaran
yang terus meningkat. Dari sisi kebijakan dalam prioritas pembangunan nasional
lingkungan hidup dan pengelolaan bencana dalam RPJMD 2019 - 2024,
penanggulangan bencana diarahkan untuk meningkatkan kapasitas penyelenggaraan
yang meliputi Pengurangan Resiko Bencana.
Upaya Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Alam
merupakan salah satu prioritas Rencana Pembangunan jangka menengah
Daerah(RPJMD) 2019-2024. Hal ini merupakan langkah awal dalam
mengintegrasikan aspek-aspek Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Resiko
Bencana Alam di Kabupaten Lombok Barat.
Keseluruhan hal tersebut tertuang dalam rencana strategis Badan
Penanggulangan Bencana Daerah 2019 – 2024 sebagai dokumen perencanaan jangka
menengah Kabupaten Lombok Barat sesuai amanat Undang-undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memuat visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan
tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat
indikatif.
1.2. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD serta tata cara perubahan RPJPD ,
RPJMD dan RKPD;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 Tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan
Bencana Daerah Kabupaten/Kota;
3
6. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2019 (Lembaran
Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018 Nomor 7);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Barat
tahun 2019 – 2024;
8. Peraturan Bupati Nomor 86 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat
(Berita Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Nomor 60).
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat 2019-2024 disusun dengan
maksud menyediakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai perangkat
untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan daerah dan acuan resmi
penyusunanRenja SKPD tahunan dalam mencapai tujuan pembangunan.
Rencana strategis (Renstra) BPBD ini disusun dengan Tujuan sebagai
acuanpenyususunan rencana kerja tahunan dan pembiayaanya serangkain upaya
penanggulangan bencana yang diinplementasikan dalam bentuk kegiatan yang
berorientasi pada pencapaian hasil sebagai bagian dari pengukuran kinerja yang
bersifat akuntabel.Rencana Strategis BPBD bertujuan :
1. Memberi gambaran posisi strategis kelembagaan BPBD dalam mengemban misi
dan pencapaian visi pada periode pelaksanaan rencana strategis 2019-2024 ;
2. Mengidentifikasi isu-isu strategis yang menjadi dasar, kebijakan, strategi dan
program serta kegiatan penanggulangan bencana pada pelaksanaan tahapan
pembangunan jangka menengah 2019-2024;
3. Sebagai pedoman pada tahapan penanggulangan bencana berdasarkan pada
skala peroritas program dan kegiatan tahunan ;
4. Mensinergikan program-program strategis pelaksanaan tugas dan fungsi BPBD
sesuai dengan arah kebijakan pembangunan nasional bidang penanggulangan
bencana ;
5. Memberikan kemudahan bagi aparatur BPBD untuk memahami dan menilai
arah kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan bencana dalam upaya
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan ;
6. Sebagai pedoman dalam proses perencanaan pembangunan lintas sektor
terkait dalam sistem koordinasi yang terintegrasi untuk memaksimalkan
pelayanan yang relevan kepada masyarakat pada setiap perubahan;
7. Sebagai pedoman dalam proses perencanaan pembangunan lintas sektor
terkait dalam sistem koordinasi yang terintegrasi untuk memaksimalkan
pelayanan yang relevan kepada masyarakat pada setiap perubahan.
8. Mensinergikan program-program strategis pelaksanaan tugas dan fungsi BPBD
sesuai dengan arah kebijakan pembangunan nasional bidang penanggulangan
bencana.
1.4. SIStIMATIKA PENULISAN
4
Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-2024 terdiri dari 7
(tujuh) bab yang disusun dengan sistimatika penulisan sebagai berikut:;
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan dan sitematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPBD KABUPATEN LOMBOK
BARAT
Pada bab ini menjelaskan mengenai Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan
Fungsi, Sumber Daya BPBD , Kinerja Pelayanan BPBD dan Tantangan
dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPBD.
BAB III PERMASAHAN DAN ISU ISU STATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Pada bab ini menjelaskan mengenai Identifikasi permasalahan berdasarkan
Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan BPBD,Telaahan Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan
Renstra K/L, Telaahan RTRW dan Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV Tujuan dan Sasaran
Pada bab ini menjelaskan mengenai pernyataan,Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah serta Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten
Lombok Barat tahun 2019-2024.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Menjelaskan Strategi dan Kebijakan
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DANPENDANAAN
INDIKATIF
Pada bab ini menjelaskan mengenai program dan kegiatan lokalitas SKPD,
program lintas SKPD dan program kewilayahan disertai indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang ada di BPBD untuk
periode tahun 2019-2024.
BABVI INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU KEPADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD.
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Menjelaskan Kinerja Penyelenggaraan Bidang urusan
BABVII PENUTUP
Saran saran
Renstra 2019 – 2024 Page 1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. TUGAS FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Lombok Barat Nomor 84 Tahun
2016 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Lombok Barat, kedudukan Badan Penanggulangan Bencana
DaerahKabupaten Lombok Barat adalah merupakan unsur Pendukung tugas Bupati di
Bidang Penanggulangan Bencana Daerah yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah, Badan Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten
Lombok Baratmenempatkan tenaga personalianyaberdasarkan pada latar belakang
pendidikan pegawai yang bersangkutan yang terbagi ke dalam 1 (satu) Sekretariat
dan 3 (tiga) Bidang. Upaya peningkatan Sumber Daya Aparatur terus digiatkan
seiring dengan tuntutan perkembangan yang terjadi, dimana kualifikasi Sumber Daya
Aparatur harus memiliki daya saing serta keunggulan kompetitif sehingga dapat
memenuhi tuntutan dinamika masyarakat di era global.
Sejalan dengan kedudukannya,Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lombok Barat mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam hal :
1. Menetapkan Pedoman dan Pengarahan sesuai dengan Kebijakan Pemerintah
Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha
Penanggulangan Bencana yang mencakup Pencegahan Bencana, Penanganan
Darurat, Rehabilitasi serta Rekonstruksi secara adil dan setara.
2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
5. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
6. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana setiap sebulan sekali dalam
kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
7. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
8. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
9. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok tersebut, maka fungsi Badan
Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut:
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien; dan
Renstra 2019 – 2024 Page 2
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu dan menyeluruh.
3. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Berikut ini adalah uraian tentang tugas dan fungsi Unit Kerja Badan
Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Lombok Barat.
A. KEPALA BPBD
Kepala Pelaksana BPBDKabupaten Lombok Barat memiliki tugas pokok
memimpin, melakukan koordinasi, pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan kegiatan di Bidang Penanggulangan Bencana secara terintegrasi
meliputi Pra Bencana, saat Tanggap Darurat ,Pasca Bencana.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala BPBD
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana;
b. pelaksanaan fungsi koordinasi, pengkomandoan dan pelaksana di bidang
penaggulangan bencana;
c. pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan
kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi, logistik dan
peralatan lingkup kabupaten;
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
e. pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah
tangga dan ketatausahaan di lingkungan BPBD; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati.
B. SEKRETARIAT
Sekretariat BPBD dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Pelaksana BPBDKabupaten Lombok
Barat..
Tugas pokok SekretariatBPBDadalahmelaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, kehumasan dan keprotokolan
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretariatmenjalankan fungsi
sebagai berikut :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan BPBD;
b. penyiapan koordinasi penyerasian program BPBD;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di
lingkungan Pelaksana BPBD;
d. penyusunan rencana kerja dan program Pelaksana BPBD;
e. pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
f. pembinaan dan pengelolaan urusan keuangan, ketatausahaan, kepegawaian,
perlengkapan dan kerumahtanggaan
Renstra 2019 – 2024 Page 3
Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub bagian yang dipimpin oleh kepala sub
bagian Antara lain Sub Bagian Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris BPBD.
C. BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaandipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPBD
Kabupaten Lombok Barat. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan memiliki tugas
pokokmelaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, yang meliputi penyusunan,
pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan
bencana pada tahapan prabencana.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan menjalankan fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan dan strategi pencegahan, peringatan dini dan
kesiapsiagaan penanggulangan bencana;
b. penyusunan rencana kerja dan program pencegahan, peringatan dini dan
kesiapsiagaan penaggulangan bencana;
c. pelaksanaan koordinasi pencegahan, peringatan dini dan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana;
d. pengkajian dan analisis kemungkinan dampak bencana;
e. pengkajian tindakan pengurangan resiko bencana;
f. penyusunan prosedur dan mekanisme kesiapsiagaan penanggulangan
bencana;
g. pelaksanaan koordinasi pemberdayaan dan penguatan ketahanan sosial
masyarakat;
h. pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan pelatihan tentang mekanisme
tanggap darurat; dan
i. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencegahan dan
kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaanterdiri dari 2 (dua) Seksi yang
dipimpin oleh kepala Seksi Pencegahan dan Kepala Seksi Kesiapsiagaan, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan.
C. BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK
Bidang Kedaruratan dan Logistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPBD Kabupaten
Lombok Barat. Bidang Kedaruratan dan Logistik memiliki tugas pokok
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, yang meliputi penyusunan,
pelaksanaan dan pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan
bencana pada tahapan tanggap darurat.
Renstra 2019 – 2024 Page 4
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Kedaruratan dan Logistik
menjalankan fungsi sebagai berikut :
1) penyusunan kebijakan dan strategi tanggap darurat dan pengerahan logistik
penanggulangan bencana;
2) penyusunan rencana kerja dan program tanggap darurat dan pengerahan
logistik penanggulangan bencana;
3) pelaksanaan koordinasi/komando tanggap darurat dan pengerahan logistik
penanggulangan bencana;
4) pengkajian dan identifikasi secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan
dan sumberdaya;
5) penentuan status keadaan darurat bencana;
6) Pelaksanaan koordinasi penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena
bencana; dan
7) pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan tanggap darurat dan
pengerahan logistik penanggulangan bencana.
8) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari 2 (dua) kepala seksi yang dipimpin
oleh kepala seksi Kedaruratan dan Kepala Seksi Logistik, yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik .
D. BIDANG REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksidipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPBD Kabupaten Lombok
Barat. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi memiliki tugas pokok melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, yang meliputi penyusunan, pelaksanaan dan
pengkoordinasian program dan strategi penanggulangan bencana pada tahapan pasca
bencana.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
menjalankan fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan dan strategi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana;
b. penyusunan rencana kerja dan program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
c. penggalangan partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan,
dunia usaha dan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana;
d. pelaksanaan koordinasi kegiatan perbaikan dan pemulihn semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat pada wilayah pasca bencana dengan sasaran normalisasi
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi kegiatan pembangunan kembali semua prasarana dan
sarana pada wilayah pasca bencana dengan sasaran berkembangnya kegiatan
perekonomian sosial budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan bangkitnya
peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat; dan
Renstra 2019 – 2024 Page 5
f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi terdiri dari 2 (dua) Kepala Seksi yang
dipimpin oleh Kepala Seksi Rehabilitasi dan Kepala Seksi Rekonstruksi, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.
E. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENAGGULANGAN BENCANA
KABUPATEN LOMBOK BARAT ( PERDA NO.10 TAHUN 2016 )
A. STRUKTUR ORGANISASI BPBD
KEPALA BIDANG
PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN
KEPALA BIDANG
KEDARURATAN DAN LOGISTIK
KEPALA BIDANG
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
KEPALA SEKSI PENCEGAHAN
KEPALA SEKSI KESIAPSIAGAAN
KEPALA SEKSI KEDARATAN
KEPALA SEKSI LOGISTIK
KEPALA SEKSI REHABILITASI
KEPALA
PELAKSANA BPBD
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
KEPALA SUB BAGIAN
PROGRAM
KEPALA SUB BAGIAN
KEUANGAN
KEPALA SUB BAGIAN UMUM &
KEPEGAWAIAN
KEPALA SEKSI REKONSTRUKSI
2.2. SUMBER DAYA SKPD
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah danPeraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Rincian Tugas,Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
DaerahKabupaten Lombok Barat, maka BPBD menempatkan tenaga
Personalianyaberdasarkan pada latar belakang pendidikan pegawai yang
bersangkutan yang terbagi ke dalam 1 (satu) Sekretariat dan 3 (tiga ) Bidang. Upaya
peningkatan Sumber Daya Aparatur terus digiatkan seiring dengan tuntutan
perkembangan yang terjadi, dimana kualifikasi Sumber Daya Aparatur harus memiliki
daya saing serta keunggulan kompetitif sehingga dapat memenuhi tuntutan dinamika
masyarakat di era global.
Peningkatan kemampuan Sumber Daya Aparatur dari segi kualitas dan
kuantitas tiap tahun terus dilakukan sesuai dengan kondisi kubutuhan dan anggaran
yang ada. Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Aparatur terus dipacu
terlebih dalam era Otonomi Daerah dewasa ini. Upaya yang ditempuh guna
peningkatan kualitas diantaranya adalah dengan mengikutsertakan aparatur
BPBDpada pendidikan dan pelatihan, kursus, bimbingan teknis dan non teknis, serta
diklat lainnya yang mengacu pada peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Renstra 2019 – 2024 Page 6
Sumber Daya Aparaturyang dimiliki BPBD Kabupaten Lombok Barat sebanyak 78
orang yangdapat dilihat pada rincian berikut ini:
Tabel 2. 1
Jumlah Pegawai BPBD PNS dan Tenaga Kontrak
Kabupaten Lombok Barat
NO PEGAWAI JUMLAH Keterangan ( % )
1 Pejabat Struktural 14
2 Pegawai Negeri Sipil (Staf) 22
4 Kontrak 43
Total 78
Tabel 2. 2.
Jumlah Pegawai Yang Menduduki Jabatan dan Staf
NO JABATAN JUMLAH Keterangan
1 ESELON II 1
2 ESELON III 4
3 ESELON IV 9
Total 14
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya serta untuk meningkatkan
kinerja BPBD Asset yang dimiliki sebagai sarana dan prasarana administrasi dan
mobilitas penanggulangan Bencana :
Tabel 2.3
Sarana dan Prasarana
NO JENIS BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Kendaraan Operasional roda empat 7 (tujuh ) unit
2 Sepeda Motor 9( sepuluh) unit
3 Tenda Penanggulangan Bencana 16 (enam belas) unit
4 Pelbed / Tempat Tidur Pengungsi 26 (dua puluh
enam)unit.
5 Perahu Karet 2 (dua) unit
6 Speedboat 1 UNIT
7 Kendaraan Operasional roda empat 11 (sebelas ) unit
8 Handy Talky sebanyak 11 unit 11 Unit
9 Komputer 4 unit
10 Laptop 4 unit
11 printer 4 unit
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD.
yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun dalam
analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran strategis. Dalam melaksanakan tugas
dan fungsi tersebut diatas selama 5 tahun terakhir, BPBD Kabupaten Lombok Barat
berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMN) tahun 2014-2019,
Renstra 2019 – 2024 Page 7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan Rencana Strategis Badan
Penanggulangan Bencana Daerah 2014-2019, dan telah mencapai beberapa capaian
strategis
Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target
dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Berbagai capaian target indikator
kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat
menunjukkan bahwa keberhasilan pencapaian dalam Penanggulangan Bencana
selain ditentukan oleh komitmen, keterlibatan, dan dukungan aktif dari segenap
komponen aparatur negara, juga didukung oleh segenap masyarakat dan dunia
usaha;
Dilihat dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) selama lima tahun terakhir ,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat rata-rata
memperoleh kategori sangat baik (rentang capaian kinerja 85% - 100%).
Kinerja Pelayanan BPBD sesuai dengan Mekanisme Penanggulangan Bencana
telah mencapai target antara lain untuk kegiatan
Kinerja Pelayanan BPBD mengacu pada Mekanisme Penanggulangan Bencana yang
terdiri dari :
1. Aspek Regulasi Adanya Regulasi terkait dengan Penanggulangan Bencana di
Daerah yaitu Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
2. Aspek Kelembagaan
a. Badan Penaggulangan Bencana di bentuk Berdasarkan Perda No. 10
Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
b. Terbentunya Forum Penanggulangan Bencana Kabupaten Lombok Barat
Keputusan Buapati lobar no.202/48/BPBD/2016 tentang Penetapan
Dewan Kehormatan dan Dewan Pengurus PRB;
c. Terjalinnya kerjasama antar lembaga yaitu terpasangnya alat Pendeteksi
Longsor di Desa Guntur Macan kerjasama dengan BNPB;
d. Perbub No 35 tahun 2015 tentang tata cara penggunaan dana siap pakai;
3. Aspek Pengurangan Resiko Bencana
a. Terpasangnya Papan peringatan daerah rawan bencana sampai tahun 2014
tersebar di 80 lokasi rawan bencana.
b. Pelatihan Penaggulangan Bencana sampai dengan tahun 2016 telah
dilaksanakan 8 kali.
c. Tersusunnya Data Base Daerah Potensi Bencana.
d. Tersusunnya Rencana Penanggulangan Bencana 2013 -2017.
4. Dalam menunjang komunikasi data dan informasi untuk penanggulangan
bencana, BPBD kabupaten Lombok Barat telah mengoperasikan Pusat
Pengendalian Operasi (Pusdalops) PB bertempat di Kantor BPBD Kabupaten
Lombok Barat di Giri Menang Gerung. Hal ini dapat dimaknai bahwa unit ini
melakukan pemantauan secara terus menerus baik dalam tahap prabencana,
saat tanggap darurat dan pascabencana. Dalam kondisi bencana, fungsi
Pusdalops.
Renstra 2019 – 2024 Page 8
5. PB sangat penting sebab dari fasilitas inilah data dan informasi mengenai
kejadian diperoleh dan diolah yang kemudian menghasilkan sebuah analisis
maupun rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk langkah penanganan
yang diperlukan.
6. Tanggap Darurat Bencana telah tercapai target antara lain Penanggulangan dan
penanganan tanggap darurat bencana berupa bantuan bahan baku non lokal dan
Penanggulangan Kekeringan dalam bentuk bantuan tandon dan droping air bersih
bagi daerah yang mengalami kekeringan. Dan terlaksananya pembuatan sumur
bor kurun waktu 5 tahun terakhir sebanyak 2 paket.
7. Pasca Bencana telah dilaksanakan kegiatan untuk Pemulihan Sarana dan Prasarana
yang rusak akibat Bencana di 25 lokasi pasca Bencana dan 3paket pekerjaan fisik
pada tahun 2016 yang berada di 16 Lokasi
Pencapaian Program/Kegiatan Prioritas BPBD yang telah dihasilkan melalui
Kegiatan Penanggulangan Bencana selama tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan
rincian kejadian bencana :
Dari beberapa kejadian Bencana tersebut diatas yang dominan terjadi adalah
Tanah Longsor, Banjir, Banjir Rob, angin Putting beliung,kekeringan dan Kebakaran
Pemukiman. Upaya upaya yang telah dilakukan dalam rangka penanggulangan
bencana antara lain telah melakukan:
1. Penaganan pada beberapa lokasi dengan melakukan Pentaludan/penahan
longsor,penimbunan , Rehabilitasi Sarana dan Prasarana yang rusak akibat
bencana 5 tahun terakhir
2. Penanganan Darurat bencana yaitu memberikan bantuan stimulan bahan baku
non local (seng/asbes, semen, kayu, paku) dan Logistik (Mie Instans,Nasi
Bungkus) secara cepat ,tepat , kepada masyarakat yang terdampak.
3. Bantuan Air Bersih bagi Daerah daerah rawan kekeringan, dengan melakukan
droping air bersih bagi daerah daerah rawan kekeringan.
4. Penanganan Rehab rekon bantuan stimulant Dampak Gempak Bumi yang
melanda Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 9 Agustus 2018 sbb.
a. Rumah Rusak Berat sebanyak 13.942 unit ;
b. Rumah Rusak Sedang sebanyak 12.668 unit ;
c. Rumah Rusak Ringan sebanyak 45.612 unit
Tabel T-C . 23
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Lombok Barat
No Indikator Kinerja
sesuai tugas dan
fungsinPD
Target
NSPK
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra PD
tahun ke
Realisasi capaian
Tahun ke
Rasio Capaian
tahun ke
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai Akip OPD 90 90 90 90 90 96 97 97 95 1.07 1.08 1.08 1.00 0
Porsentase SDM Penanggulangan Bencana yang Tangguh,berkualitas yang sadar dan tanggap bencana
85 85 85 85 85 90 90 96 90
1.06 1.06 1.13 1.06 0
Tingkat Respon kejadian bencana
85 85 85 85 85 95 95 95 90 1.12 1.12 1.12 1.07 0
Porsentase Peningkatan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi daerah pasca bencana
90 90 90 90 90 100 100 98 97
1.11 1.11 1.09 1.08 0
Tabel T-C . 24
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Uraian Anggaran pada tahun ke Realisasi Anggaran Tahun ke Rasio antara realisasi dan anggaran
tahun ke
Rata rata
pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angg
aran
Realis
asi
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
809,610,000
503,812,000
485,298,512
342,621,400
310,801,400
809,000,000
476,936,499
417,559,128
315,732,398
206,098,341
1.00 0.95 0.86 0.92 0.66
Program
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
2,860,668,500
168,311,500.00
196,239,800
108,695,000
118,240,000
2,860,600,000
168,288,834
195,433,675
108,445,000
69,644,950
1.00 1.00 1.00 1.00 5.89
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
13,500,000
32,000,000
8,500,000
13,000,000
31,680,000
8,496,900
0.96 0.99 1.00 0 0
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
77,334,000
104,145,000
140,648,700
66,384,900
58,085,075
77,300,000
103,963,100
129,579,950
66,384,000
45,363,850
1.00 1.00 0.92 1.00 0.78
Program
Pencegahan Dini
dan Penanggulangan
Korban Bencana
Alam
601,935,000
7,442,562,500
1,627,591,600
1,823,404,775
1,348,335,375
600,935,000
6,961,286,765
1,586,820,599
1,451,305,005
658,588,300
1.00 0.94 0.97 0.80 0.49
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.
a. Peluang
Beberapa peluang yang akan mendukung kelancaran Penanggulangan Bencana
Daerah dalam mencapai visi dan misinya adalah sebagai berikut :
b. Peraturan perundang-undangan mengenai penanggulangan bencana
c. Adanya dukungan pendanaan dari BNPB pada tahap prabencana, tanggap
darurat dan pascabencana
d. Partisipasi organisasi non- pemerintah, komunitas masyarakat dan lembaga
usaha dalam penanggulangan bencana
e. Terbentuknya forum pengurangan resiko bencana
b. Tantangan.
Selain peluang–peluang seperti yang akan diuraikan berikutnya terdapat pula Tantangan
yang harus kurangi dan dihilangkan untuk mewujudkan Visi Kabupaten Lombok Barat
Misi BPBD Kabupaten Lombok Barat. Beberapa tantangan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Penanggulangan bencana belum terkoordinir secara terpadu dan terencana;
2. Kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana relatif rendah dan belum
tersebar merata di lokasi rawan bencana
3. Kabupaten Lombok barat memiliki potensi bencana , antara lain gempabumi,
tsunami, gelombang tinggi dan abrasi, kekeringan, cuaca ekstrim (angin kencang,
angin puting beliung), banjir , banjir bandang,, longsor
4. Banyak daerah yang memiliki tingkat resiko tinggi
2.5. Data Bencana alam di Kabupaten Lombok Barat
Untuk melihat kondisi kebencanaan di Kabupaten Lombok Barat maka data yang digunakan
adalah data sejarah bencana yang dicatat oleh BPBD Kabupaten Lombok Barat, sebagai basis
informasi kebencanaan. Dari data yang ada, dapat dilihat sejarah kejadian bencana dalam
rentang waktu 2000– 2017 di Kabupaten Lombok Barat sebagai berikut:
Tabel 2.4
Sejarah Kejadian Bencana 2010-2017
Kejadian Jumlah
kejadian
Meninggal Hilang Terluka Mengungsi
Banjir 71 3 0 14 847 Banjir rob, gelombang Ekstrim dan Abrasi
11 0 0 51 1.132
Gempa Bumi 2 0 0 51 3.677
Kekeringan 48 0 0 0 0
Cuaca ekstrim 32 2 0 9 50
Tanah Longsor 54 8 0 13 120
Kebakaran pemukiman 13 0 0 3 0
Epidemi dan wabah penyakit 2 2 0 87 0
Total 242 15 0 17
4
4484
Sumber : Dokumen RPB Daerah Kabupaten Lombok Barat 2013-2017 Revisi 2015
Tabel 2.5
Daftar Kejadian Bencana kurun waktu 2010 sampai dengan 2018
NO TAHUN JUMLAH KEJADIAN
1 2010 25
2 2011 35
3 2012 (sebanyak 74 kali penanggulangan
Kekeringan)
139
4 2013 (sebanyak 127 kali
penanggulangan kekeringan
173
5 2014
Sebanyak 240 kali penanggulangan
kekeringan.
320
6 2015 47
7 2016 24
8 2017 37
9 2018 61
10 2019 34
Total
Sumber :Bidang Kedaruratan dan Logistik
Tabel 2.6
Dampak Gempa Bumi Yang Terjadi Pada Tahun 2018
No Kecamatan Dampak Ket
War
ga
Ter
dam
pak
Korban Jiwa
Jiw
a
Men
inggal
Luka
Ber
at
Luka
ringan
Men
gungsi
SEKOTONG 32706 0 0 2 276
LEMBAR 5093 1 23 156 67
GERUNG 7415 2 4 22 8
LINGSAR 40681 8 0 55 10743
KURIPAN 7125 0 0 13 1642
LABUAPI 9422 0 3 11 9422
KEDIRI 0 0 7 0 0
BATULAYAR 46635 19 117 97 46635
GUNUNGSARI 82965 18 73 230 82965
NARMADA 34649 2 31 115 26619
Sumber Data : Bidang Kedaruratan BPBD Lombok Barat
19
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) dimasa dating. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis
adalah keadaan apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebi besar
atau sebaliknya dalam hal tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD.
Dalam pelaksanaan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Lombok
Barat,terdapat beberapa permasalahan yang muncul antara lain
a. Nilai IKM Belum Optimal
b. Nilai Akip OPD belum Optimal
c. Belum optimalnya kerjasama dan koordinasi lintas sektor dalam Pengurangan Resiko
Bencana;
d. Belum optimalnya satgas / tim reaksi cepat penanggulangan bencana
e. Belum optimalnya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal
Faktor faktor internal yang mempengaruhi
a. Kapasitas aparatur Penanggulangan Bencana belum memadai dalam
menyelenggarakan penanggulangan bencana ;
b. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja dan anggaran .
Faktor faktor Eksternal yang mempengaruhi
a. Penanggulangan bencana belum terkoordinir secara terpadu dan terencana ;
b. Kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana relatif rendah dan belum tersebar
merata di lokasi rawan bencana ;
c. Kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana relatif rendah dan belum tersebar
merata di lokasi rawan bencana.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH.
Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun
2019 – 2023 yang hendak dicapai adalah
“Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat Yang Amanah, Sejahtera Dan
Beprestasi Dengan Dilandasi Nilai Patut Patuh Patju (Lobar Mantap)”
20
Visi Kabupaten Lombok Barat merupakan kondisi yang diharapkan dapat
memotivasi seluruh elemen masyarakat dalam melakukan aktivitasnya.Untuk mencapai
Visi Kabupaten Lombok Barat tahun 2019 - 2024 maka ditetapkan 6 Misi berikut :
1. Misi Pertama Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, melayani serta
berbasis transparansi, akuntabilitas yang efisien dan memiliki integritas
2. Misi Kedua Meningkatkan dan memantapkan akses infrastruktur wilayah dan
pemenuhan layanan dasar secara berkeadilan
3. Misi Ketiga Mewujudkan konektivitas perekonomian antar pelaku usaha dan
mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi yang kondusif dan keberpihakan pada
masyarakat
4. Misi Keempat Meningkatkan dan memantapkan kualitas sumber daya manusia yang
sehat, cerdas dan berbudaya serta berdaya saing
5. Misi Kelima Meningkatkan dan memperkuat sinkronisasi dan sinergi pembangunan
daerah untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan
Dalam Operasionalisasi tugas dan fungsi BPBD dalam mendukung Visi dan Misi
Pembangunan Kabupaten Lombok Barat 2019-2023 selaras dengan misi 1 dan 5 yaitu
1, Misi 1 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, melayani serta
berbasis transparansi, akuntabilitas yang efisien dan memiliki integritas.
2. Misi 5 yaitu Meningkatkan dan memperkuat sinkronisasi dan sinergi pembangunan
daerah untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut terlihat bahwa dalam RPJMD Kabupaten Lombok
Barat tahun 2019 – 2024 adanyan upaya – upaya pengelolaan bencana lebih diarahkan
untuk Menurunkan Indeks risiko bencana dengan meningkatkan Indeks Kapasitas Daerah..
3.3. TELAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA BPBD Propinsi
Visi BNPB adalah sebagai berikut:
“Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8 (delapan) misi BNPB tahun 2015 – 2019 yaitu
sebagai berikut:
1. Mewujudkan pengurangan risiko bencana menjadi bagian yang terintegrasi dalam
pembangunan nasional, serta mewujudkan budaya kesiapsiagaan dalam menghadapi
bencana pemerintah, swasta dan masyarakat;
2. Menyelenggarakan penanganan darurat bencana secara cepat, efektif dan efisien
melalui optimalisasi dan mobilisasi sumberdaya penanggulangan bencana nasional;
3. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat pascabencana melalui
rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dari sebelum terjadi bencana secara
terkoordinasi, terencana dan terkendali yang berdimensi pengurangan risiko
bencana;
21
4. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan peralatan penanggulangan
bencana sesuai standar minimal BNPB untuk kesiapsiagaan dan penanganan darurat
secara optimal;
5. Menyelenggarakan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya secara
transparan dengan menerapkan prinsip good governance;
Berdasarkan agenda pembangunan (Nawa Cita), arah kebijakan umum, dan
strategi pembangunan nasional pengelolaan bencana 2015-2019, maka arah kebijakan
umum penyelenggaraan penanggulangan bencana sesuai dengan peran Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dalam koordinasi, komando dan pelaksanaan penyelenggaraan
penanggulangan bencana adalah sebagai berikut:
1. Penanggulangan bencana diarahkan pada pengurangan risiko bencana yang
terintegrasi dalam setiap dimensi pembangunan
2. Penanggulangan bencana harus mengutamakan penyelamatan sebanyak mungkin
nyawa;
3. Penanggulangan bencana harus diikuti dengan pemulihan kembali masyarakat
menjadi lebih baik dan lebih aman dibanding sebelum bencana;
4. Penyiapan sumberdaya yang memadai dalam rangka kesiapsiagaan untuk
menghadapi bencana;
5. Pembinaan dalam rangka membangun kemandirian penanggulangan bencana daerah
sesuai dengan semangat otonomi daerah dan penerapan prinsip-prinsip perbaikan
tata kelola pemerintahan, serta mendukung reformasi birokrasi dan mewujudkan
good governance.
Adapun sasaran strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun
2015-2019 berdasarkan identifikasi dan analisis lingkungan strategis adalah
“Menurunnya Indeks Risiko Bencana Di Pusat-Pusat Pertumbuhan Yang berisiko
tinggi”, dengan indikator kinerja sasaran strategis yang meliputi:
1. Jumlah Kabupaten/Kota yang difasilitasi kajian risiko bencana;
2. Rata-rata waktu respon kejadian bencana;
3. Prosentase peningkatan penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi daerah pasca
bencana;
4. Prosentase daerah yang memiliki logistik dan peralatan penanggulangan
bencana yang memadai; dan
5. Rata-rata waktu penyebaran informasi kejadian bencana.
Analisa :
Membaca visi dan misi serta tujuan dan sasaran strategis BNPB tahun 2015 – 2019 di atas
terlihat bahwa terdapat beberapa point kunci yang menjadi isu utama yaitu:
1. Pengurangan risiko bencana yang terintegrasi;
2. Kecepatan penanganan tanggap darurat bencana;
3. Rehabilitasi dan rekonstruksi secara terkoordinasi, terencana dan terkendali;
22
4. . Penyediaan logistik dan sarana prasarana yang optimal;
5. Good governance; dan
6. Sistem informasi kebencanaan yang aktual dan terintegrasi.
Enam point tersebut akan menjadi titik fokus dalam penyusunan program dan kegiatan
BPBD Kabupaten Lombok Barat selama periode 2019 – 2023 sesuai periode Rencana
Strategis yang disusun ini sehingga Renstra dari BPBD Kabupaten Lombok Barat dapat
selaras dengan Renstra BNPB. Sinkronisasi diperlukan agar kebijakan penanggulangan
bencana antara pusat dan daerah dapat terwujud dalam satu benang merah untuk
menciptakan kesinambungan program pembangunan antara pusat dan daerah..
Renstra BPBD Propinsi NTB
Mengacu pada Visi Pemerintah Provinsi NTB ”Membangun Nusa Tenggara Barat
Yang Gemilang”, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB
mengambil kebijakan dan langkah-langkah strategis guna mendukung pencapaian Misi
Pertama yaitu
“ NTB tangguh dan mantap melalui penguatan mitigasi bencana dan pengembangan
infrastruktur penunjang sektor unggulan serta konektivitas wilayah. “
Untuk mencapai misi tersebut, dibuat beberapa tujuan dan sasaran sebagai berikut:
Tujuan BPBD Propinsi NTB
1. Meningkatnya kapasitas dan pengurangan kerentanan terhadap bencana
Dengan Sasaran sbb :
1. Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang Penanggulangan Bencana;
2. Tersusunnya Peraturan Daerah bidang Penanggulangan Bencana;
3. Tersedianya Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana yang terintegrasi dengan
Rencana Kinerja Pembangunan Daerah (RKPD);
4. Terwujudnya sarana dan prasarana perkantoran yang memadai;
5. Terwujudnya personil/pegawai yang profesional;
6. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel;
7. Terwujudnya administrasi pengelolaan keuangan yang efektif;
8. Terwujudnya program yang sinergis, koordinatif dan responsif;
9. Terwujudnya pelaporan yang transparan dan akuntabel;
10. Terwujudnya pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam penanggulangan
bencana;
11. Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana terhadap .gempa dan tsunami;
12. Terwujudnya kawasan yang tangguh bencana terhadap bencana banjir dan longsor;
13. Terwujudnya kawasan yang tangguh terhadap bencana kekeringan;
14. Terwujudnya personil yang tanggap dan tangguh bencana;
15. Tersebarnya informasi kebencanaan;
16. Tersedianya barang dan logistik bagi korban bencana;
17. Terwujudnya penanganan siaga darurat secara maksimal;
18. Terwujudnya penanganan dan penyelamatan korban bencana secara maksimal;
19. Terwujudnya penanganan transisi ke pemulihan;
23
20. Terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana);
21. Terbentuknya Sekolah Aman Bencana (SAB);
22. Teridentifikasinya lokasi pasca bencana;
23. Terverifikasinya tingkat kerusakan pasca bencana;
24. Terlaksananya pelatihan terapi konseling/trauma psikis;
25. Tertanganinya Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana.
Analisa
Dalam Tujuan dan Sasaran Renstra BPBD Propinsi NTB yang menjadi Indikator Kunci
yaitu Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam Penanggulangan bencana.
3.4. TELAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DAN KAJIAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS.
penataan ruang wajib memperhatikan aspek kebencanaan yang berada di dalam suatu
daerah dengan mengintegrasikan mitigasi bencana ke dalam rencana tata ruang nya
tersebut. Berbagai kawasan rawan bencana alam seperti kawasan rawan letusan gunung
berapi, kawasan rawan gempa bumi, kawasan rawan tanah longsor,dan lainnya diarahkan
menjadi suatu kawasan lindung. Hal tersebut berarti berbagai kawasan tersebut memiliki
batasan-batasan tertentu terkait pemanfaatan ruangnya, karena memang fungsi utama dari
kawasan tersebut adalah melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber
daya alam dan sumber daya buatan. Contoh simpel yang dapat diberikan misalnya,
pembangunan suatu permukiman tidak diarahkan di daerah yang rawan gempa bumi, rawan
longsor, dan lain-lain. Elemen-elemen tersebut menjadi suatu hal yang harus diperhatikan
menimbang adanya tahap pengendalian dalam tata ruang yang berarti apabila terdapat
pelanggaran tentu akan terdapat sanksi dalam pelaksanaannya. Terdapat pula komponen
insentif dan disinsentif dalam tahap pengendalian tersebut, sehingga pengendalian tata
ruang demi tercapainya tujuan tidak hanya bergantung kepada sanksi akibat pelanggaran.
Hingga kini terdapat berbagai kesulitan untuk mengintegrasikan aspek kebencanaan ini
didalam perencanaan tata ruang. Tanpa kita sadari permukiman sudah banyak terbangun di
perbukitan yang rawan longsor ataupun banjir. Seperti bangun dari tidur, pada akhirnya
muncul berbagai program atau kegiatan mitigasi baik struktural maupun non-struktural
untuk menghadapi permasalahan tersebut. Karena bukanlah hal yang mudah untuk
merelokasi permukiman yang sudah terbangun di suatu tempat ke area lain yang dianggap
relatif lebih aman terhadap bencana. Berbagai program atau kegiatan mitigasi bencana
tersebut menjadi suatu pengungkit tersendiri yang diharapkan mampu mengurangi
kerentanan ataupun meningkatkan kapasitas.
Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menuntut pemenuhan kebutuhan
yang semakin komplek baik sandang, pangan dan tempat tinggal yang tidak sedikit
mempengaruhi alih fungsi lahan, illegal loging, perusakan sempadan kali, perusakan
terumbuk karang dan pemanfaatan ruang yang berpotensi menimbulkan bencana.
24
Disamping itu telah memiliki rencana tata ruang wilayah sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembangunan Daerah dan respon Pemerintah, masyarakat dan dunia usaha secara terpadu
dalam Penanggulangan Bencana.
Tabel 3.1.
Keterkaitan Penapisan KLHS dengan Perencanaan Penanggulangan
/Pengurangan Resiko Bencana
Isu-isu Pokok Penapisan KLHS (Permen LH
09/2011)
Perencanaan Penanggulangan Bencana (PP 21/2008)
Perubahan iklim Perubahan Iklim berpotensi untuk menimbulkan
bencana “Hydrometrology” yang meliputi: banjir,
kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, tanah
longsor, abrasi dan cuaca ekstrim.
Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati
Mempengaruhi tingkat kerentanan wilayah. Hal
tersebut juga dapat merupakan salah satu dampak
negatif kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh
bencana
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana
banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan
dan lahan
Merupakan peningkatan ancaman bencana
banjir,longsor,kekeringan,dan/atau kebakaran hutan
dan lahan yang merupakan komponen ancaman
dalam kajian risiko bencana.
Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam Mempengaruhi tingkat kerentanan wilayah
Peningkatan alih fungsikawasan hutandan/atau lahan Peningkatan alih fungsikawasan hutandan/atau lahanPeningkatan alih fungsikawasan hutandan/atau
lahan
Peningkatan jumlah penduduk miskin atau
terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok
masyarakatPeningkatan jumlah penduduk miskin
atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat
Mempengaruhi tingkat kerentanan wilayah. Hal ini
juga mengindikasikan peningkatan indeks jiwa
terpapar dan kerugian harta benda dari bencana.
Peningkatan risikoterhadap kesehatan
dankeselamatan manusia
Mempengaruhi tingkat kerentanan wilayah.
Sumber: disadur dari “Kaji Ulang Pedoman Perencanaan Tata Ruang dalam rangka Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Indonesia
25
Tabel 3.2 Hubungan KLHS dengan Perencanaan Pembangunan di Kab,Lombok Barat
TPB Pilar Ekonomi Target Indikator Isu strategis dan Target
TPB belum tercapai
Menjadikan Kota dan
Pemukiman kondusif,
Aman, Tangguh dan
Berkelanjutan
Target 11.b.pada tahun
2020 meningkatkan
secara substansial junlah
kota dan pemukiman yang
mengadopsi dan
mengimplimentasi
kebijakan dan
perencanaan yang
terintegrasi tentang penyertaan ,efisiensi
sumber daya,mitigasi, dan
adaptasi terhadap
perubahan
iklim,ketahanan terhadap
bencana serta
mengembangkan dan
mengimplementasikan
penanganan holistic
resiko bencana disemua
lini,. Sesuai dengan the
sendai framework for disaster risk reduction
2015-2030.
Dokumen strategi
pengurangan resiko
bencana (PRB)tingkat
daerah.
Belum adanya dokumen
strategi pengurangan
resiko bencana (PRB)
tingkat daerah tahun
2018-2030.
Dokumen KLHS RPJMD 2019 – 2023 Kabupaten Lombok Barat
3.5. ISU – ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisis lingkungan strategis, maka isu strategis yang dihadapi BPBD
Kabupaten Lombok Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan
penanggulangan bencana 2019-2024 antara lain adalah:
a) Belum Optimalnya kualitas pelayanan Publik
b) Belum optimalnya tugas pokok dan fungsi OPD
c) Belum Optimalnya kerjasama dan koordinasi lintas sektor dalam Pengurangan
Resiko Bencana
d) Belum optimalnya sistem operasi, pembinaan, pengelolaan dan pengerahan
sumberdaya daerah untuk tanggap darurat bencana yang cepat, efektif dan efisien;
e) Kapasitas penyelenggaraan penanggulangan bencana bidang rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca bencana belum optimal
28
BAB IV
TUJUAN, SASARAN,
4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH BPBD
Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan Misi dengan
didasarkan pada isu–isu dan analisisis strategis dan juga merupakan sesuatu yang akan
dicapai atau dihasikan pada jangka waktu suatu perencanaan. Tujuan ini tidak harus diny
dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai dimasa mendatang.
Sasaran merupakan keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang
pasti untuk mencapai tujuan dan mengatasi persoalan. Cara atau langkah dirumuskan
lebih bersifat makro dibandingkan dengan “teknik” yang lebih sempit, dan merupakan
rangkaian kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran
yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan program-program.
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh BPBD Kabupaten Lombok Barat
2019-2024 berdasarkan rumusan sebagai berikut ;
Tabel T-C. 25 .Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
N
o Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran
Target Kinerja Tujuan/Sasaran Tahun
ke
1 2 3 4 5
1
Meningkatnya
Kualitas Pelayanan
Publik
IKM Lobar 90
%
90
% 90 %
90
% 90 %
Meningkatnya
kulaitas
pelayanan publik
Indeks Kepuasan
masyarakat
90
% 90
% 90 %
90
% 90 %
2 Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan yang baik pada OPD
AKIP Lobar 95 % 95 % 95 % 95 % 95 %
Meningkatnya
nilai AKIP Nilai AKIP
82
%
84
% 86 %
88
% 90 %
3 Menurunnya
Resiko Bencana IRB 3 % 3 % 3 % 3 % 3 %
Meningkatnya
Kapasitas
Daerah
Indeks Kapasitas Daerah 0,61 0,62 0,63 0,64 0,65
29
BAB V .STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Untuk dapat menetapkan stategi yang tepat yang berpijak pada kondisi realistis yang disusun secara
konseptual, analitis, rasional dan komprehensif maka dipergunakan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat). Tabel 5.1
Penentuan Strategi BPBD Kabupaten
Analisis SWOT
Isu-Isu Strategis
Strength (S)
Weakness (W)
Terciptanya Fungsi Pelaksanaan,
Koordinasi dan Komando yang baik
anatar pemangku kepentingan
Kapasitas aparatur Penanggulangan
Bencana belum memadai dalam
menyelenggarakan penanggulangan
bencana
Adanya Peraturan Daerah Nomor 7
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana.
Terbatasnya sarana dan prasarana
kerja dan anggaran
Strategi SO
Stregth VS Opportunity
Strategi WO
Weakness VS Oppurtunity
Op
po
rtunity
(O)
Adanya regulasi yang mendukung Menumbuhkan kesadaran terhadap
seluruh pemangku kepentingan
masyarakat dan dunia usaha) bahwa
penanggulangan bencana merupakan
urusan bersama;
Peningkatan Kinerja, Peningkatan
kualitas regulasi,Peningkatan
Kapasitas sumber daya
manusia,Peningkatan sarana dan
prasarana
Adanya dukungan pendanaan dari BNPB
pada tahap prabencana, tanggap darurat dan
pascabencana
Partisipasi organisasi non- pemerintah,
komunitas masyarakat dan lembaga usaha
dalam penanggulangan bencana
Terbentuknya forum-forum pengurangan
risiko bencana;
Strategi ST
Strength VS Threat
Strategi WT
Weakness VS Threath
Thre
at
(T)
Penanggulangan bencana belum terkoordinir
secara terpadu dan terencana;
Pemantapan Koordinasi antar
stakeholder, masyarakat dan dunia
usaha dalam penyelenggaraan
penanggulngan bencana,
Manfaatkan SDM yang ada dengan
kompetensi yang dimiliki dan
memaksimalkan sarana dan
prasarana yang ada dalam
Penanggulangan Bencana .
Kapasitas masyarakat dalam penanggulangan
bencana relatif rendah dan belum tersebar
merata di lokasi rawan bencana
Kabupaten Lombok barat memiliki potensi
bencana , antara lain gempabumi, tsunami,
gelombang tinggi dan abrasi, kekeringan,
cuaca ekstrim (angin kencang, angin puting
beliung), banjir , banjir bandang,, longsor
Banyak daerah yang memiliki tingkat resiko
tinggi
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan yang di inginkan sedangkan
Kebijakan merupakan suatu arah tindakan yang diambil dan digunakan untuk
mencapai tujuan, merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu.
Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan untuk dijadikan pedoman, pegangan, atau petunjuk dalam pengembangan
ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan
30
dalam perwujudan Strategi dan Kebijkan serta pencapaian visi dan misi SKPD.
Strategi dan Kebijakan dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
kedepan. Tersaji dalam Tabel T-C .26 sbb:
Tabel T-C 26
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi
“Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat Yang Amanah, Sejahtera Dan Beprestasi Dengan Dilandasi Nilai Patut Patuh Patju (Lobar Mantap)”
Misi 1 Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, melayani serta berbasis transparansi, akuntabilitas yang efisien dan memiliki integritas
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik
Meningkatkan kualitas tata kelola organisasi dan aparatur
Meningkatkan Pelayanan kepada masrakat sesuai dengan Standar Pelayanan
Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan dan Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya nilai AKIP
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur serta kualitas sarana dan prasarana publik
Misi 5 Meningkatkan dan memperkuat sinkronisasi dan sinergi pembangunan daerah untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan
Tujuan Sasaran
Strategi Kebijakan
Menurunnya Risiko Bencana
Meningkatnya Kapasitas Daerah
Membangun sistem pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan terpadu
Menyusun RPB ,mitigasi, Sosialisasi, Diseminasi, penyebaran informasi ,pelatihan,bimtek terhadap aparatur/masyarakat serta pemberdayaan masrakat;
Pemantapan Koordinasi ,komando, dan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
Mengembangkan system komando Koordiansi dalam kegiatan Penaggulangan Bencana,Tanggap Darurat , secara terencana ,terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;;
Membangun kerangka pemulihan pascabencana yang terencana, terkoordinasi, terkendali dan terpadu
Menjalin komunikasi yang harmonis dan efektif dengan stakeholder lainnya dalam rangka pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi
Renstra 2019 – 2024 Page 32
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,SERTA
PENDANAAN INDIKATIF.
Program adalah instrumen kegiatan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh suatu atau beberapa unit kerja sebagai upaya untuk mengimplementasikan
strategi dan kebijakan serta dalam rangka mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Hal ini menjadi acuan bagi unit kerja dalam menyusun rencana strategis dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Adapun program-program yang telah ditetapkan BPBD untuk dijabarkan dalam
rencana kerja setiap tahunnya dalam bentuk berbagai kegiatan yang terukur dari
pembiayaanAPBD,meliputi
Renstra 2019 – 2024 Page 33
Tabel T-C .27
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Indikatif
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat
Tujuan Sasaran
Strategis
Program dan
Kegiatan
Indikator
kinerja
Tujuan,Sasaran
,Program(outco
me)
kegiatan(output
)
Data
Capaian
Pada
Awal
Tahun
Perenca
naan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi akhir
2020
2021 2022 2023 2024
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan Publik
IKM
Lobar IKM Lobar 80 90 90 90 90 90 90
Indeks
Kepuasan
masyarakat
80 90 90 90 90 90 90
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Porsentase
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
95 100% 442,700,000
100% 442,700,000
100% 442,700,000
100% 442,700,000
100% 442,700,000
100
2,213,500,000
Penyediaan jasa
surat menyurat
Jumlah Surat
Menyurat
50
surat 1000 surat
7,000,000
1000 surat
7,000,000
1000 surat
7,000,000
1000 surat
7,000,000
1000 surat
7,000,000
5000 surat
35,000,000
Penyediaan Jasa
Komunikasi,
Sumber Daya, air
dan Listrik
Jumlah Jasa
Komunikasi
,Sumber Daya
air, dan listrik
1
tahun 12 bulan
40,000,000
12 bulan
40,000,000
12 bulan
40,000,000
12 bulan
40,000,000
12 bulan
40,000,000
60 bulan
200,000,000
Penyediaan Jasa
pemeliharaan dan
perijinan kendaraan
Dinas Operasional
Jumlah Jasa
Pemeliharaan
dan perijinan
kendaraan
operasional
5 unit 16 unit 84,700,000
16 unit
84,700,000
16 unit
84,700,000
16 unit 84,700,000
16 unit 84,700,000
75 unit
423,500,000
Penyediaan Jasa
administrasi
keuangan
Jumlah jasa
administrasi
Keuangan
12 orang 12 orang 90,000,000
12 orang
90,000,000
12 orang
90,000,000
12 orang
90,000,000
12 orang
90,000,000
60 orang
450,000,000
Penyediaan Jasa
kebersihan
kantor,Sopir,
Tukang Kebun.
Jumlah
Penyediaan
jasa
Kebersihan
Kantor,Sopir,T
ukang Kebun
dll
3 orang 3 org 65,000,000
5 orang
65,000,000
5 orang
65,000,000
5 orang 65,000,000
5 orang 65,000,000
25 orang
325,000,000
Jumlah 2 paket 2 paket 2 2 2 paket 2 paket 10
Renstra 2019 – 2024 Page 34
Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
peralatan
dan
perlengkapan
kantor
5,000,000 paket 5,000,000 paket 5,000,000 5,000,000 5,000,000 Paket 25,000,000
Penyediaan bahan
bacaan dan
peraturan
perundang
Undangan
Jumlah
Penyediaan
bahan bacaan
dan peraturan
perundang-
undangan
12 bln 12 bln 15,000,000
12 bln 15,000,000
12 bln 15,000,000
12 bln 15,000,000
12 bln 15,000,000
60 bln
75,000,000
Penyediaan makan
minum
Jumlah
penyediaan
makanan dan
minuman untuk
pegawai
12 bln 12 bln 11,000,000
12 bln 11,000,000
12 bln 11,000,000
12 bln 11,000,000
12 bln 11,000,000
60 bln
55,000,000
Rapat - rapat
koordinasi dan
konsultasi ke luar
daerah
Jumlah rapat
koordinasi dan
konsultasi ke
luar daerah
20 kali 12 org perjalanan
125,000,000
12 org perjalanan
125,000,000
12 org perjalanan
125,000,000
12 org perjalanan
125,000,000
12 org perjalanan
125,000,000
100 kali
625,000,000
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Terpenuhinya
Sarana dan
Prasarana yang
memadai
95 100% 600,000,000
100% 700.000.000
100% 900,000,000
100% 550.000.000
100% 550.000.000 100%
2,960,000,000
Pembangunan
Gedung Kantor
Jumlah Gedung
Penunjang
Kantor
1 paket 1 paket 150,000,000
1 paket
150,000,000
2 paket
300,000,000
Pengadaan
Kendaraan dinas
operasional
Kendaraan R 4 1 paket I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
1 paket
750,000,000
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
1.Jumlah
Perlengkapan
Gedung Kantor
2. Jumlah
Meubleir
tersedia
1 paket 1 paket 1 set
75,000,000
1
paket 1 set
175,000,000
1
paket 1 set
185,000,000
1 paket 1 set
75,000,000
1 paket 1 set
75,000,000
5 paket
585,000,000
Pengadaan
Peralatan Gedung
Kantor
Jumlah
Peralatan
Gedung Kantor
yg tersdia
2 paket 2 paket 15,000,000
2 paket
15,000,000
2 paket
15,000,000
2 paket 15,000,000
2 paket 15,000,000
10 Paket
75,000,000
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan dinas
operasional
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas
operasional
16 unit 16 unit 150,000,000
16 unit
150,000,000
16 unit
150,000,000
16 unit 150,000,000
16 unit 150,000,000
80
750,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 35
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
12 12 bln 150,000,000
12 bln 150,000,000
12 100,000,000
12 100,000,000
48
500,000,000
Pemeliharaan
rutin/berkala
peralatan gedung
kantor
Jumlah
peralatan
gedung kantor
60.000.000 60.000.000 100.000.000 60.000.000 60.000.000
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Peningkatan
Kinerja
Aparatur
100% 120,000,000
100% 80,000,000
100% 120,000,000
100% 80,000,000
100% 80,000,000
100%
480,000,000
Pengadaan pakaian
khusus hari hari
tertentu
Jmlah
Pengadaan
pakaian khusus
hari hari
tertentu
1 pkt. 100% 90.000.000 100% 50.000.000 100% 90.000.000 100% 50.000.000 100% 50.000.000 10 330.,000,000
Pemantauan
Disiplin dan kinerja
Pegawai
Jumlah
dokumen hasil
pemantauan
1 Dok. 30,000,000
1 Dok.
30,000,000
1 Dok.
30,000,000
1 Dok. 30,000,000
1 Dok. 30,000,000
5
150,000,000
Terwujudnya Tata
Kelola
Pemerintahan
yang baik pada
OPD
Meningka
tnya
Akuntabil
itas
Kinerja
OPD
Akip Lobar 80 95 95 95 95 95 95
Nilai AKIP 80 82 % 84%%
86% 88% 90 90%
Program
Peningkatan
Pengembangan
sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Porsentase
laporan
pencapaian
kinerja
100% 134,500,000
95% 134,500,000
95% 134,500,000
95% 134,500,000
95% 134,500,000
95
672,500,000
Penyusunan
Laporan Capaian
Jumlah
Laporan
Capaian
2 dok 2 Dok. 30,000,000
2 Dok.
30,000,000
2 Dok.
30,000,000
2 Dok. 30,000,000
2 Dok. 30,000,000
10
150,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 36
Kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja.
Kinerja dan
ikhtisar
realisasi
kinerja.
Penyusunan
Laporan Keuangan
Semester
Jumlah
Laporan
Keuangan
Semester
1 dok 2 Dok. 3,000,000
2 Dok.
3,000,000
2 Dok.
3,000,000
2 Dok. 3,000,000
2 Dok. 3,000,000
4 dok.
15,000,000
Penyusunan
Laporan Keuangan
akhir tahun
Jumlah
Laporan
Keuangan
akhir tahun
1 dok 1 Dok. 1,500,000
1 Dok.
1,500,000
1 Dok.
1,500,000
1 Dok. 1,500,000
1 Dok. 1,500,000
4. dok
7,500,000
Penyusunan Renstra
dan Renja
Perangkat Daerah
Jumlah
Dokumen
Renstra dan
Renja
1 2 Dok. 15,000,000
2 Dok.
15,000,000
2 Dok.
15,000,000
2 Dok. 15,000,000
2 Dok. 15,000,000
8 dok.
75,000,000
Penyusunan
RKA,RKAP ,DPA
dan DPPA.
Jumlah
dokumen
penganggaran
1 Dok. 4 Dok. 40,000,000
4 Dok.
40,000,000
4 Dok.
40,000,000
4 Dok. 40,000,000
4 Dok. 40,000,000
20
200,000,000
Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Jumlah
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
4 Dok. 4 Dok. 20,000,000
4 Dok.
20,000,000
4 Dok.
20,000,000
4 Dok. 20,000,000
4 Dok. 20,000,000
20
100,000,000
Penyusunan Profil
/Monografi
Jumlah Buku
Profil 4 buku 4 buku
25,000,000
4 buku
25,000,000
4 buku
25,000,000
4 buku 25,000,000
4 buku 25,000,000
20
125,000,000
Menurunnya
Indeks Resiko
Bencana
Meningka
tnya
Kapasitas
Daerah
IRB 3 % 3 % 3 % 3 % 3 % 3 % 3 %
Indeks
Kapasitas
Daerah
0,61 0,61 0,62 0,63 0,64 0,65
0,65
Program
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Jumlah lokasi
penguatan
pengurangan
resiko bencana
2 Lokasi
150,000,00
0
2
Lok
asi
150,000,00
0
2
Lok
asi
150,000,0
00
2
Lokas
i
150,000,00
0
2
Lokas
i
150,000,000
1000
%
750,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 37
Pengurangan Risiko
Bencana
Jumlah
kegiatan
pengurangan
resiko bencana
10 dok 2 kali
25,000,000
2
kali
25,000,000
2
kali
25,000,00
0
2 kali
25,000,000 2 kali
25,000,000
8.kal
i
125,000,000
Penyusunan
database lokasi
bencana
Jumlah
Dokumen Data
Base lokasi
Bencna
2 keg 1 dok
5,000,000
1
dok
5,000,000
1
dok
5,000,000 1 dok
5,000,000 1 dok
5,000,000
4
dok.
25,000,000
Kegiatan
Peningkatan
kemampuan dan
keterampilan
penanggulangan
bencana
Jumlah
Aparatur dan
masyarakat
yang terlatih
Dokum
en 200 org
35,000,000
200
org
35,000,000
200
org
35,000,00
0
200
org
35,000,000
200
org
35,000,000
800
org
175,000,000
Kegiatan
Pengawasan
pelaksanaan
kebijakan bidang
kebencanaan
Jumlah
Kegiatan
Pengawasan
dan kebijakan
kegiata
n 2 keg
5,000,000
2
keg
5,000,000
2
keg
5,000,000 2 keg
5,000,000 2 keg
5,000,000
8
keg.
25,000,000
Kegiatan
Pemantauan
penyebarluasan
informasi bencana
Jumlah
Pemantauan
penyebarluasan
informasi
potensi
bencana
Keg. 3 keg.
25,000,000
3
keg.
25,000,000
3
keg.
25,000,00
0
3 keg.
25,000,000 3 keg.
25,000,000
12
keg. 125,000,000
Pemberdayaan
masyarakat dalam
kesiapsiagaan
menghadapi
bencana
Jumlah
Perberdayaan
masyarakat
2 lokasi 2 Lokasi
55,000,000
2
Lok
asi
55,000,000
2
Lok
asi
55,000,00
0
2
Lokas
i
55,000,000
2
Lokas
i
55,000,000
8
loka
si
275,000,000
Program
Penanganan
Kedaruratan dan
Logistik
Porsentase
Korban
Bencana yang
mendapat
bantuan
100%
700,000,00
0
100
%
700,000,00
0
100
%
700,000,0
00
100%
700,000,00
0
100%
700,000,000
100
%
3,500,000,000
Kegiatan Pengadaan
tempat
penampungan
sementara dan
evakuasi penduduk
dari
ancaman/korban
Jumlah Lokasi
Penanganan
bencana
2 lokasi 2 lokasi
580,000,00
0
2
loka
si
580,000,00
0
2
loka
si
580,000,0
00
2
lokasi
580,000,00
0
2
lokasi
580,000,000 10
2,900,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 38
bancana alam
Kegiatan Pengadaan
sarana dan
prasarana evakuasi
penduduk dari
ancaman/korban
bencana alam
Jumlah Sarana
dan Prasarana
yang diadakan
1 lokasi 1 paket
10,000,000
1
pake
t
10,000,000
1
pake
t
10,000,00
0
1
paket
10,000,000
1
paket
10,000,000 5
50,000,000
Kegiatan Pengadaan
logistik dan obat-
obatan bagi
penduduk di tempat
penampungan
sementara
Jumlah
Logistik dan
obat obatan
yang diadakan
2 paket 2 paket
50,000,000
2
pake
t
50,000,000
2
pake
t
50,000,00
0
2
paket
50,000,000
2
paket
50,000,000 10
250,000,000
Penanganan
pengungsi
akibat bencana
Jumlah
koordinasi
penanganan
pengungsi
akibat bencana
lokasi 2 lokasi
60,000,000
2
loka
si
60,000,000
2
loka
si
60,000,00
0
2
lokasi
60,000,000
2
lokasi
60,000,000
10
Lok
asi
300,000,000
Program
Pemulihan Pasca
Bencana
Porsentase
sarana dan
prasarana yang
direhabilitasi
dan
direkonstruksi
pasca bencana
100%
650,000,00
0
100
%
650,000,00
0
100
%
650,000,0
00
100%
650,000,00
0
100%
650,000,000
100
% 3,250,000,000
Kegiatan Pemulihan
sarana dan
prasarana vital
akibat bencana
Jumlah Sarana
dan Prasarana
Pemulihan
lokasi 3 paket
545,000,00
0
3
pake
t
545,000,00
0
3
pake
t
545,000,0
00
3
paket
545,000,00
0
3
paket
545,000,000 15
2,725,000,000
Kegiatan Survey
dan investigasi
lokasi pasca
bencana
Jumlah Lokasi
survey dan
Investigas
lokasi 3 lokasi
50,000,000
3
loka
si
50,000,000
3
loka
si
50,000,00
0
3
lokasi
50,000,000
3
lokasi
50,000,000
15
Lok
asi
250,000,000
Penilaian kerusakan
dan kerugian akibat
bencana
Jumlah
Dokumen
Penilaian
Kerusakan
Dokum
en 3 Dok.
25,000,000
3
Dok.
25,000,000
3
Dok.
25,000,00
0
3
Dok.
25,000,000
3
Dok.
25,000,000
15
Lok
asi
125,000,000
Rehabilitasi dan
rekonstruksi bidang
sosial ekonomi di
wilayah Pasca
bencana
Jumlah
Kegiatan
Rehab Rekon
Bidang Sosiali
dan ekonomi
kegiata
n 2 keg.
30,000,000
2
keg.
30,000,000
2
keg.
30,000,00
0
2 keg.
30,000,000 2 keg.
30,000,000
8.do
k.
150,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 41
Pembangunan
Gedung Kantor
Jumlah Gedung
Penunjang
Kantor
1 paket 1 paket 150,000,000
1 paket
150,000,000
2 paket
300,000,00
0
Pengadaan
Kendaraan dinas
operasional
Kendaraan R 4 1 paket I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
I unit 150,000,000
1 paket
750,000,00
0
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
1.Jumlah
Perlengkapan
Gedung Kantor
2. Jumlah
Meubleir
tersedia
1 paket 1 paket 1 set
75,000,000
1 paket
1 set
175,000,000
1 paket
1 set
185,000,000
1 paket 1 set
75,000,000
1 paket 1 set
75,000,000
5 paket
585,000,00
0
Pengadaan
Peralatan Gedung
Kantor
Jumlah
Peralatan
Gedung Kantor
yg tersdia
2 paket 2 paket 15,000,000
2 paket
15,000,000
2 paket
15,000,000
2 paket 15,000,000
2 paket 15,000,000
10 Paket
75,000,000
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan dinas
operasional
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas
operasional
16 unit 16 unit 150,000,000
16 unit
150,000,000
16 unit
150,000,000
16 unit 150,000,000
16 unit 150,000,000
80
750,000,00
0
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
12 12 bln 150,000,000
12 bln 150,000,000
12 100,000,000
12 100,000,000
48
500,000,00
0
Pemeliharaan
rutin/berkala
peralatan gedung
kantor
Jumlah
peralatan
gedung kantor
60.000.000 60.000.000 100.000.000 60.000.000 60.000.000
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Peningkatan
Kinerja
Aparatur
100% 120,000,000
100% 80,000,000
100% 120,000,000
100% 80,000,000
100% 80,000,000
100%
480,000,00
0
Pengadaan pakaian
khusus hari hari
tertentu
Jmlah
Pengadaan
pakaian khusus
hari hari
tertentu
1 pkt. 100% 120,000,000
100% 80,000,000
100% 120,000,000
100% 80,000,000
100% 80,000,000
10
480,000,00
0
Renstra 2019 – 2024 Page 42
Pemantauan
Disiplin dan kinerja
Pegawai
Jumlah
dokumen hasil
pemantauan
1 Dok. 30,000,000
1 Dok.
30,000,000
1 Dok.
30,000,000
1 Dok. 30,000,000
1 Dok. 30,000,000
5
150,000,00
0
Terwujudnya
Tata Kelola
Pemerintahan
yang baik
pada OPD
Meningka
tnya
Akuntabil
itas
Kinerja
OPD
Akip Lobar 80 95 95 95 95 95 95
Nilai AKIP 80 82 % 84%%
86% 88% 90 90%
Program
Peningkatan
Pengembangan
sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Porsentase
laporan
pencapaian
kinerja
100% 134,500,000
95% 134,500,000
95% 134,500,000
95% 134,500,000
95% 134,500,000
95
672,500,00
0
Penyusunan
Laporan Capaian
Kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja.
Jumlah
Laporan
Capaian
Kinerja dan
ikhtisar
realisasi
kinerja.
2 dok 2 Dok. 30,000,000
2 Dok.
30,000,000
2 Dok.
30,000,000
2 Dok. 30,000,000
2 Dok. 30,000,000
10
150,000,00
0
Penyusunan
Laporan Keuangan
Semester
Jumlah
Laporan
Keuangan
Semester
1 dok 2 Dok. 3,000,000
2 Dok.
3,000,000
2 Dok.
3,000,000
2 Dok. 3,000,000
2 Dok. 3,000,000
4 dok.
15,000,000
Penyusunan
Laporan Keuangan
akhir tahun
Jumlah
Laporan
Keuangan
akhir tahun
1 dok 1 Dok. 1,500,000
1 Dok.
1,500,000
1 Dok.
1,500,000
1 Dok. 1,500,000
1 Dok. 1,500,000
4. dok
7,500,000
Penyusunan Renstra
dan Renja
Perangkat Daerah
Jumlah
Dokumen
Renstra dan
Renja
1 2 Dok. 15,000,000
2 Dok.
15,000,000
2 Dok.
15,000,000
2 Dok. 15,000,000
2 Dok. 15,000,000
8 dok.
75,000,000
Penyusunan
RKA,RKAP ,DPA
dan DPPA.
Jumlah
dokumen
penganggaran
1 Dok. 4 Dok. 40,000,000
4 Dok.
40,000,000
4 Dok.
40,000,000
4 Dok. 40,000,000
4 Dok. 40,000,000
20
200,000,00
0
Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
Jumlah
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
4 Dok. 4 Dok. 20,000,000
4 Dok.
20,000,000
4 Dok.
20,000,000
4 Dok. 20,000,000
4 Dok. 20,000,000
20
100,000,00
0
Renstra 2019 – 2024 Page 43
(LAKIP)
Penyusunan Profil
/Monografi
Jumlah Buku
Profil 4 buku 4 buku
25,000,000
4 buku
25,000,000
4 buku
25,000,000
4 buku 25,000,000
4 buku 25,000,000
20
125,000,000
Menurunnya
Indeks Resiko
Bencana
Meningka
tnya
Kapasitas
Daerah
IRB 3 % 3 % 3 % 3 % 3 % 3 % 3 %
Indeks
Kapasitas
Daerah
0,61 0,61 0,62 0,63 0,64 0,65
0,65
Program
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Jumlah lokasi
penguatan
pengurangan
resiko bencana
2 Lokasi
150,000,00
0
2
Lok
asi
150,000,00
0
2
Lok
asi
150,000,0
00
2
Lokas
i
150,000,00
0
2
Lokas
i
150,000,000
1000
%
750,000,000
Pengurangan Risiko
Bencana
Jumlah
kegiatan
pengurangan
resiko bencana
10 dok 2 kali
25,000,000
2
kali
25,000,000
2
kali
25,000,00
0
2 kali
25,000,000 2 kali
25,000,000
8.kal
i
125,000,000
Penyusunan
database lokasi
bencana
Jumlah
Dokumen Data
Base lokasi
Bencna
2 keg 1 dok
5,000,000
1
dok
5,000,000
1
dok
5,000,000 1 dok
5,000,000 1 dok
5,000,000
4
dok.
25,000,000
Kegiatan
Peningkatan
kemampuan dan
keterampilan
penanggulangan
bencana
Jumlah
Aparatur dan
masyarakat
yang terlatih
Dokum
en 200 org
35,000,000
200
org
35,000,000
200
org
35,000,00
0
200
org
35,000,000
200
org
35,000,000
800
org
175,000,000
Kegiatan
Pengawasan
pelaksanaan
kebijakan bidang
kebencanaan
Jumlah
Kegiatan
Pengawasan
dan kebijakan
kegiata
n 2 keg
5,000,000
2
keg
5,000,000
2
keg
5,000,000 2 keg
5,000,000 2 keg
5,000,000
8
keg.
25,000,000
Kegiatan
Pemantauan
penyebarluasan
Jumlah
Pemantauan
penyebarluasan
Keg. 3 keg.
25,000,000
3
keg.
25,000,000
3
keg.
25,000,00
0
3 keg.
25,000,000 3 keg.
25,000,000
12
keg.
125,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 44
informasi bencana informasi
potensi
bencana
Pemberdayaan
masyarakat dalam
kesiapsiagaan
menghadapi
bencana
Jumlah
Perberdayaan
masyarakat
2 lokasi 2 Lokasi
55,000,000
2
Lok
asi
55,000,000
2
Lok
asi
55,000,00
0
2
Lokas
i
55,000,000
2
Lokas
i
55,000,000
8
loka
si
275,000,000
Program
Penanganan
Kedaruratan dan
Logistik
Porsentase
Korban
Bencana yang
mendapat
bantuan
100%
700,000,00
0
100
%
700,000,00
0
100
%
700,000,0
00
100%
700,000,00
0
100%
700,000,000
100
%
3,500,000,00
0
Kegiatan Pengadaan
tempat
penampungan
sementara dan
evakuasi penduduk
dari
ancaman/korban
bancana alam
Jumlah Lokasi
Penanganan
bencana
2 lokasi 2 lokasi
580,000,00
0
2
loka
si
580,000,00
0
2
loka
si
580,000,0
00
2
lokasi
580,000,00
0
2
lokasi
580,000,000 10
2,900,000,00
0
Kegiatan Pengadaan
sarana dan
prasarana evakuasi
penduduk dari
ancaman/korban
bencana alam
Jumlah Sarana
dan Prasarana
yang diadakan
1 lokasi 1 paket
10,000,000
1
pake
t
10,000,000
1
pake
t
10,000,00
0
1
paket
10,000,000
1
paket
10,000,000 5
50,000,000
Kegiatan Pengadaan
logistik dan obat-
obatan bagi
penduduk di tempat
penampungan
sementara
Jumlah
Logistik dan
obat obatan
yang diadakan
2 paket 2 paket
50,000,000
2
pake
t
50,000,000
2
pake
t
50,000,00
0
2
paket
50,000,000
2
paket
50,000,000 10
250,000,000
Penanganan
pengungsi
akibat bencana
Jumlah
koordinasi
penanganan
pengungsi
akibat bencana
lokasi 2 lokasi
60,000,000
2
loka
si
60,000,000
2
loka
si
60,000,00
0
2
lokasi
60,000,000
2
lokasi
60,000,000
10
Lok
asi
300,000,000
Program
Pemulihan Pasca
Bencana
Porsentase
sarana dan
prasarana yang
direhabilitasi
dan
direkonstruksi
pasca bencana
100%
650,000,00
0
100
%
650,000,00
0
100
%
650,000,0
00
100%
650,000,00
0
100%
650,000,000
100
%
3,250,000,000
Kegiatan Pemulihan
sarana dan
prasarana vital
Jumlah Sarana
dan Prasarana
Pemulihan
lokasi 3 paket
545,000,00
0
3
pake
t
545,000,00
0
3
pake
t
545,000,0
00
3
paket
545,000,00
0
3
paket
545,000,000 15
2,725,000,00
0
Renstra 2019 – 2024 Page 45
akibat bencana
Kegiatan Survey
dan investigasi
lokasi pasca
bencana
Jumlah Lokasi
survey dan
Investigas
lokasi 3 lokasi
50,000,000
3
loka
si
50,000,000
3
loka
si
50,000,00
0
3
lokasi
50,000,000
3
lokasi
50,000,000
15
Lok
asi
250,000,000
Penilaian kerusakan
dan kerugian akibat
bencana
Jumlah
Dokumen
Penilaian
Kerusakan
Dokum
en 3 Dok.
25,000,000
3
Dok.
25,000,000
3
Dok.
25,000,00
0
3
Dok.
25,000,000
3
Dok.
25,000,000
15
Lok
asi
125,000,000
Rehabilitasi dan
rekonstruksi bidang
sosial ekonomi di
wilayah Pasca
bencana
Jumlah
Kegiatan
Rehab Rekon
Bidang Sosiali
dan ekonomi
kegiata
n 2 keg.
30,000,000
2
keg.
30,000,000
2
keg.
30,000,00
0
2 keg.
30,000,000 2 keg.
30,000,000
8.do
k.
150,000,000
Renstra 2019 – 2024 Page 46
Renstra 2019 – 2024 Page 47
Renstra 2019 – 2024 Page 46
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung menunjukkan kinerja yang
akan dicapai perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Indikator Kinerja Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat yang mengacu kepada Tujuan
dan Sasaran RPJMD Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut
Tabel T-C . 28
Indikator Kinerja BPBD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Kondisi
Kinerja pada
Awal period
RPJMD
Target Capaian setiap tahun Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD
2020 2021 2022 2023 2024
1 Indeks Kepuasan
Masyarakat 80 90 90 90 90 90 90
2 Nilai AKIP
BPBD 80 82 % 84 % 86 % 88 % 90% 90
3 Indeks Kapasitas
Daerah 0,6 0.61 0,62 0,63 0,64 0,65 0,65
47
BAB VIII
PENUTUP
Rencana strategis ini adalah dokumen perencanaan bidang urusan Ketentraman dan
Ketertiban , Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat ini disusun sebagai amanat Undang-
undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan
bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang
selanjutnya disebut Renstra SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat memuat, tujuan, sasaran, kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD
Kabupaten Lombok Barat serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat dan bersifat indikatif. Renstra BPBD
Kabupaten Lombok Barat ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPBD Kabupaten Lombok
Barat.
Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat merupakan pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja tahunan atau Renja BPBD Kabupaten Lombok Barat. Renstra BPBD
merupakan dasar evaluasi dan pelaporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan 5 (lima)
tahunan.
Dengan telah disusunnya Renstra BPBD Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-
2024, maka telah tersusun pula salah satu perangkat untuk mencapai harmonisasi
perencanaan Pembangunan Daerah. Keberhasilan pencapaian visi dan misi BPBD
Kabupaten Lombok Barat sangat bergantung pada komitmen jajaran struktural dan aparatur
perencanaan BPBD Kabupaten Lombok Barat dalam melaksanakan Rencana Strategis ini
dengan penuh tanggung jawab.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lombok Barat
Kepala Pelaksana
Drs. H. Moh. Najib, MM
NIP: 19641231 199203 1 188
BUPATI LOMBOK BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KEPUTUSAN BUPATI LOMBOK BARAT
NOMOR : 59.B / 05 /BPBD/2019
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN LOMBOK BARAT
TAHUN 2019-2023
BUPATI LOMBOK BARAT,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyusunan rancangan awal rencana starategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat,
perlu membentuk Tim Penyusun rencana strategis Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun
2019-2023;
b. bahwa yang jabatannya tercantum dalam lampiran keputusan ini
dipandang mampu dan memenuhi syarat sebagai Tim;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang pembentukan Tim
Penyusun rencana strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-2023.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor
4723);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang -
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang -
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD serta tata cara
perubahan RPJPD , RPJMD dan RKPD;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 Tentang
Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub
Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2019
(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018 Nomor 7);
7. Peraturan Bupati Nomor 86 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Lombok Barat (Berita Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016
Nomor 60).
8. Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2018 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun
Anggaran 2019 (Berita Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2018
Nomor 31).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Penyusun Rencana Strategis Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-2023, dengan susunan
keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tim penyusun sebagaimana dimaksud Diktum KESATU, bertugas :
a. Membantu penyusunan draft Rencana Strategis Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-2023;
b. Membantu mengumpulkan data dan bahan Penyusunan Rencana Strategis
Tahun 2019 -2023 sebagai dasar pembuatan Renstra.
KETIGA : Tim dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati.
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lombok Barat dengan Kode Rekening: 1.05 . 1.05.03 . 06 . 10 .
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Gerung
pada tanggal,
BUPATI LOMBOK BARAT,
H. FAUZAN KHALID
TEMBUSAN :
1. Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Barat di Gerung
2. Inspektur Kabupaten Lombok Barat di Gerung
3. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat di
Gerung
Lampiran : Keputusan Bupati Lombok Barat
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Pembentukan Tim Penyusun Rencana Strategis Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019-2023
SUSUNAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
TAHUN 2019-2023
NO JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM
1 Kepala Pelaksana Ketua Tim
2 Sekretaris Sekretaris Tim
3 Kasubbag Program Ketua Kelompok Kerja
4 Kasubbag Umum dan Kepegawaian Anggota
5 Kasubbag Keuangan Anggota
6 Kasi Kesiapsiagaan Anggota
7 Kasi Kedaruratan Anggota
8 Kasi Rehabilitasi Anggota
9 Pelaksana pada Subbag Keuangan Anggota
10 Pelaksana pada Subbag Program Anggota
11 Pelaksana pada Subbag Program Anggota
12 Pelaksana pada Subbag Umum Anggota
BUPATI LOMBOK BARAT,
H. FAUZAN KHALID
Agenda kerja TIM Penyusunan Renstra BPBD
No Uraian Waktu
1 Persiapan Penyusunan Renstra
Januari s/d April 2019
2 Pengolahan Data dan Informasi Maret s/d April 2019
3 Tahap Perumusan Rancangan Renstra Maret s/d Juni 2019
4 Verifikasi Rancangan Renstra Juni s/d Juli 2019
5 Perumusan Rancangan Akhir Juli 2019
6 Penetapan Renja Desember 2019
Arah Kebijakan Renstra Program Indikator Program Kegiatan Indikator Kegiatan Lokasi
6 7 8 9 10 11 13
Nilai IKM Belum
Optimal
Masih kurangnya
saranan dan
prasarana
pelayanan publik
Belum Optimalnya
kualitas pelayanan
Publik
Meningkatkan kualitas
pelayanan Publik
IKM Lobar Meningkatnya kualitas
pelayanan Publik
IKM Meningkatkan kualitas tata kelola
organisasi dan aparatur
Meningkatkan Pelayanan
kepada masrakat sesuai
dengan Standar Pelayanan
Program Pelayanan
Administrasi PerkantoranPorsentase
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Penyediaan jasa
surat menyurat
Jumlah Surat
Menyurat
BPBD
Penyediaan Jasa
Komunikasi,
Sumber Daya, air
dan Listrik
Jumlah Jasa
Komunikasi
,Sumber Daya
air, dan listrik
Penyediaan Jasa
pemeliharaan
dan perijinan
kendaraan Dinas
Operasional
Jumlah Jasa
Pemeliharaan
dan perijinan
kendaraan
operasional
Penyediaan Jasa
administrasi
keuangan
Jumlah jasa
administrasi
Keuangan
Penyediaan Jasa
kebersihan
kantor,Sopir,
Tukang Kebun.
Jumlah
Penyediaan jasa
Kebersihan
Kantor,Sopir,Tuka
ng Kebun dll Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah peralatan
dan
perlengkapan
kantor
Penyediaan
bahan bacaan
dan peraturan
perundang
Undangan
Jumlah
Penyediaan
bahan bacaan
dan peraturan
perundang-
undanganPenyediaan
makan minum Jumlah
penyediaan
makanan dan
minuman untuk
pegawai
Rapat - rapat
koordinasi dan
konsultasi ke luar
daerah
Jumlah rapat
koordinasi dan
konsultasi ke luar
daerah
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Aparatur
Porsentase
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Pembangunan
Gedung Kantor
Jumlah Gedung
Penunjang Kantor
Pengadaan
Kendaraan dinas
operasional
Jumlah
Pengadaan
kendaraan dinas
operasional
Indikator Sasaran Strategi (Cara Mencapai Sasaran)
OPD
Penanggung
Jawab
RUMUSAN RENSTRA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
Rumusan Masalah Data Akar Masalah ISU Strategis Urusan Tujuan Renstra OPD Indikator Tujuan OPD Sasaran Remstra
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
Perlengkapan
Gedung Kantor
Pengadaan
Peralatan
Gedung Kantor
Jumlah
Peralatan
Gedung Kantor
Pengadaan
Meubelair
Jumah
Pengadaan
Meubelair
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan dinas
operasional
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan dinas
operasional
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Pemeliharaan
rutin/berkala
peralatan kantor.
Jumlah
Pemeliharaan
rutin/berkala
peralatan kantor.
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Peningkatan
Kinerja
Aparatur
Pengadaan
pakaian khusus
hari hari tertentu
Jmlah
Pengadaan
pakaian khusus
hari hari tertentu
Pemantauan
Disiplin dan
kinerja Pegawai
Jumlah dokumen
hasil pemantauan
Nilai Akip OPD belum
Optimal
belum optimal dan
Kualitas SDM masih
terbatas, Sarana
dan prasarana
masih
kurang,ketersediaan
anggaran masih
Belum optimalnya tugas
pokok dan fungsi OPD
Meningkatnya Tata
Kelola Pemerintahan
dan Akuntabilitas Kinerja
AKIP Lobar Meningkatnya Nilai Akip Nilai Akip Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik melalui
reformasi birokrasi
Meningkatkan kualitas
Sumber Daya Aparatur
serta kualitas sarana dan
prasarana publik
Program Peningkatan
Pengembangan sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Peningkatan sisten
pelaporan capaian
kinerja
Penyusunan
Laporan Capaian
Kinerja dan
ikhtisar realisasi
kinerja.
Jumlah Laporan
Capaian Kinerja
dan ikhtisar
realisasi kinerja.
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Semester
Jumlah Laporan
Keuangan
Semester
Penyusunan
Laporan
Keuangan akhir
tahun
Jumlah Laporan
Keuangan akhir
tahun
Penyusunan
Renstra dan
Renja Perangkat
Daerah
Jumlah Dokumen
Renstra dan
Renja
Penyusunan
RKA,RKAP ,DPA
dan DPPA.
Jumlah
RKA,RKAP ,DPA
dan DPPA.
Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Jumlah Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
Penyusunan
Profil /Monografi
Jumlah Buku
Profil
belum optimalnya
kerjasama dan
koordinasi lintas
sektor dalam
Pengurangan Resiko
Bencana
Jumlah Kerjasa
sama /Koordinasi
lintas sektor
masih kurangnya
kesiapsiagaan
masyarakat dalam
menghadapi
bencana ,
Penerapan PRB
masih
kurang,pemberdaya
an masyarakat
masih kurang dalam
PRB
memperkuat kerjasama
dan koordinasi lintas
sektor dalam
Pengurangan Resiko
Bencana
Menurunnya Indeks
Resiko Bencana
IRB Meningkatnya
Kapasitas
Daerah
Indeks Kapasitas
Daerah
Pemantapan Koordinasi
,komando, dan
penyelenggaraan
penanggulngan bencana
Mengembangkan system
komando Koordiansi
dalam kegiatan
Penaggulangan
Bencana,Tanggap Darurat
, secara terencana
,terpadu, terkoordinasi,
dan menyeluruh;
Program
Pencegahan dan
Kesiapsiagaan
Jumlah lokasi
penguatan
Penguragan
resiko bencana
Pengurangan
Risiko Bencana
Jumlah kegiatan
pengurangan
resiko bencana
Kegiatan
Penyusunan
database lokasi
bencana
Jumlah Dokumen
Data Base lokasi
Bencna
Kegiatan
Peningkatan
kemampuan dan
keterampilan
penanggulangan
bencana
Jumlah Aparatur
dan masyarakat
yang terlatih
Kegiatan
Pengawasan
pelaksanaan
kebijakan bidang
kebencanaan
Jumlah Kegiatan
Pengawasan dan
kebijakan
Kegiatan
Pemantauan
penyebarluasan
informasi bencana
Jumlah
Pemantauan
penyebarluasan
informasi potensi
bencana
Pemberdayaan
masyarakat dalam
kesiapsiagan
menghadapi
bencana
Jumlah
Perberdayaan
masyarakat
Program
Penanganan
Kedaruratan dan
Logistik
Porsentase
Korban Bencana
Yang mendapat
bantuan
Kegiatan
Pengadaan
tempat
penampungan
sementara dan
evakuasi
penduduk dari
ancaman/korban
bancana alam
Jumlah Lokasi
Penanganan
bencana
Kegiatan
Pengadaan
sarana dan
prasarana
evakuasi
penduduk dari
ancaman/korban
bencana alam
Jumlah Sarana
dan Prasarana
yang diadakan
Kegiatan
Pengadaan
logistik dan obat-
obatan bagi
penduduk di
tempat
penampungan
sementara
Jumlah Logistik
dan obat obatan
yang diadakan
Penanganan
pengungsi
akibat bencana
Jumlah
koordinasi
penanganan
pengungsi akibat
bencana
Program
Pemulihan Pasca
Bencana
Porsentase
sarana prasarana
yang
direhabilitasi dan
direkonstruksi
pasca bencana
Kegiatan
Pemulihan
sarana dan
prasarana vital
akibat bencana
Jumlah Sarana
dan Prasarana
Pemulihan
Kegiatan Survey
dan investigasi
lokasi pasca
bencana
Jumlah Lokasi
survey dan
Investigas
Penilaian kerusakan
dan kerugian akibat
bencana
Jumlah Dokumen
Penilaian
Kerusakan
Rehabilitasi dan
rekonstruksi bidang
sosial ekonomi di
wilayah Pasca
bencana
Jumlah Kegiatan
Rehab Rekon
Bidang Sosiali
dan ekonomi