Date post: | 02-Mar-2019 |
Category: | Documents |
View: | 218 times |
Download: | 0 times |
S K R I P S I
KEDUDUKAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG
OLEH:
ICHA SATRIANI
B 111 11 328
BAGIAN HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
i
HALAMAN JUDUL
KEDUDUKAN SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG
OLEH :
ICHA SATRIANI
B 111 11 328
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana
Dalam Bagian Hukum Tata Negara
Program Studi Ilmu Hukum
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
ICHA SATRIANI, B 111 11 328, Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung.
(Dibimbing oleh Dr. Anshori Ilyas, S.H., M.H., selaku Pembimbing I dan Kasman
Abdullah, S.H., M.H., selaku pembimbing II).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dasar pembentukan Surat Edaran
Mahkamah Agung dan untuk mengetahui mekanisme pengujian Surat Edaran Mahkamah
Agung.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, dengan teknik
pengumpulan data yaitu penelitian kepustakaan (library research). Data dilengkapi
dengan data primer dari hasil analisis UUD 1945, berbagai peraturan perundang-
undangan, surat edaran, putusan, dan data sekunder dari referensi-referensi (buku, artikel,
karya ilmiah, jurnal, media cetak, majalah dan website), serta data tersier, dalam hal ini,
dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan diolah dengan metode analisis
kualitatif secara deduktif.
Adapun temuan yang didapatkan dari hasil penelitian. Pertama, Surat Edaran
Mahkamah Agung (SEMA) bukanlah termasuk salah satu jenis peraturan perundang-
undangan yang dikenal dalam sistem hukum Indonesia. Lahirnya SEMA bukan atas dasar
diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan, melainkan berlandaskan pada asas yang disebut diskresi,
sehingga SEMA dikategorikan sebagai peraturan kebijakan. Dasar hukum lahirnya
SEMA berpijak pada ketentuan yang digariskan pada Pasal 39 Undang-undang No. 4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman yang mendudukkan Mahkamah Agung
sebagai Pengawas tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan dan juga pelaksanaan
tugas administrasi dan keuangan pada semua badan peradilan yang berada di bawah
Mahkamah Agung. Pada intinya SEMA diterbitkan dalam rangka menjalankan fngsi
pengawasa Mahkamah Agung yang sifatnya memberi petunjuk, teguran dan peringatan
kepada pengadilan di semua badan peradilan yang berada di bawahnya. Kedua, pengujian
SEMA tidak dapat ditempuh baik melaui mekanisme judicial review, executive review
ataupun legislative review. Hal ini menegaskan bahwa Pengujian terhadap SEMA belum
memiliki tumpuan yang jelas. Untuk itu, dalam menguji keabsahan SEMA, harus
dikembalikan pada hakikat SEMA itu sendiri. Karena bentuknya adalah peraturan
kebijakan, maka SEMA bukan saja tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, namun juga harus sesuai dengan prinsip-prinsip pembuatan
peraturan kebijakan. Namun di sisi lain, dengan melihat sifatnya yang tidak mempunyai
kekuatan mengikat, pada dasarnya pengujian terhadap SEMA tidak perlu dilakukan.
Kata Kunci: Dasar Pembentukan, Surat Edaran Mahkamah Agung, Uji Materiil.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat, hidayah, dan pertolongan-Nya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini
dalam bentuk skripsi yang berjudul Kedudukan Surat Edaran Mahkamah Agung.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada Sang Murabbiyah,
teladan para reformis, dan sebaik-baik ahli zikir, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam
Pertama-tama penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada orang tua
penulis, Ayahanda Abdul Azis Poelojo, S.H., dan Ibunda Darwisa Nurdin yang cinta
kasih doanya mengalir deras tak berkesudahan, semoga Allah mencintai dan meberikan
keduanya sebaik-baik balasan. Juga kepada kakak-kakak dan adik penulis atas dukungan
serta motivasi sehingga penulis bisa tegak berjuang menyelesaikan studi.
Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan semangat, tenaga,
pikiran serta bimbingan dari berbagai pihak yang penulis hargai dan syukuri. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Anshori Ilyas, S.H., M.H., selaku Pembimbing
I dan Bapak Kasman Abdullah, S.H., M.H., selaku Pembimbing II. Guru yang tak bosan-
bosannya meluangkan waktu, mencurahkan pikiran dan menyuntikkan semangat kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Syamsul Bachri, S.H., M.S.,
selaku Penguji I, Ibu Prof. Dr. Marwati Riza, S.H., M.Si, selaku Penguji II, dan Ibu Eka
vii
Merdekawati Djafar, S.H., M.H., selaku Penguji III, terima kasih atas kesediannya
menjadi penguji bagi penulis, serta segala masukan dan sarannya dalam skripsi ini.
Terimakasih juga kepada Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. selaku
Rektor Universitas Hasanuddin, beserta jajarannya. Ibu Prof. Dr. Farida, S.H.,M.Hum,
selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, beserta jajarannya. Seluruh
Dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Seluruh Staf Akademik dan Pegawai
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin yang telah banyak membimbing dan membantu
penulis selama berada di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Terkhusus kepada kanda Ahsan Yunus yang banyak penulis repotkan dalam
penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah membalas dengan sebaik-baik balasan.
Setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah, dan setiap detik adalah
pelajaran.
Beribu kata tidak akan pernah mampu menggambarkan rasa syukur penulis
kepada Zat Yang Maha Pemurah atas skenario hidup yang begitu indah, atas pertemuan-
pertemuan yang berkenan, atas setiap persinggahan yang berkesan, atas detik-detik yang
berharga. Syukran jazakumullahu khairan.
Makassar, Desember 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI ................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
C.. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................... 9
1. Tujuan Penulisan ................................................................................ 9
2. Manfaat Penulisan .............................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kekuasaan Kehakiman ........................................................................... 11
1. Mahkamah Agung ............................................................................. 12
1.1 Kedudukan Mahkamah Agung .................................................. 12
1.2 Fungsi dan Kewenangan Mahkamah Agung ............................. 13
2. Mahkamah Konstitusi ......................................................................... 18
1.1 Kedudukan Mahkamah Konstitusi ............................................. 18
2.2 Fungsi dan Kewenangan Mahkamah Konstitusi ....................... 19
B. Peraturan Perundang-Undangan ............................................................. 20
1. Pengertian Peraturan Perundang-undangan ......................................... 20
2. Karakteristik Peraturan Perundang-undangan ..................................... 21
3. Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan ............................ 25
4. Pengujian Peraturan Perundang-undangan ........................................ 27
C. Peraturan Kebijakan ............................................................................... 31
1. Pengertian Peraturan Kebijakan .......................................................... 31
2. Karakteristik Peraturan Kebijakan ...................................................... 34
ix
3. Bentuk-bentuk Peraturan Kebijakan ................................................... 37
4. Uji Materil Peraturan Kebijakan .................................
Click here to load reader