RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / 3( Tiga )
Pertemuan ke
: 1 ( satu ) dan 2 ( dua )
Alokasi Waktu
:TM = 4 x 45 menit
PS = - x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Memahami konsep materi
larutan elektrolit dan elektrokimia.Kompetensi Dasar: Membedakan
larutan elektrolit dan non elektrolit.
Indikator: 1. Pengertian larutan sebagai campuran dari dua atau
lebih zat yang homogen dideskripsikan dengan benar
2. Perbadaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
sifat hantaran listriknya diamati dengan benar.
3. Ciri- ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan
disimpulkan berdasarkan hasil percobaan.
NIlai Karakter: 1. Religius
2. Rasa ingin tahu
3. Cermat dan teliti
4. Jujur
5. Komunikatif
I. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat
mendifinisikan pengertian larutan.B. Setelah selesai kegiatan
PEMBELAJARAN siswa dapat membedakan larutan berdasarkan daya hantar
listrik.C. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat mengelompokkan
beberapa larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit.II.
Materi PEMBELAJARAN.
Larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan adalah campuran
homogen antara zat terlarut dengan pelarut
Zat-zat murni dan zat-zat yang berada dalam larutannya yang
dapat menghantarkan listrik dinamakan elektrolit. Larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Contoh :
NaCl= natrium klorida
CH3COOH= asam asetat
NaOH= natrium hidroksida
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
Contoh : C12H22O11 = glukosa
CO(NH2)2= urea
C2H5OH = etanol
Larutan elektrolit dibedakan berdasarkan kekuatannya menjadi
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat adalah
senyawa yang mengalami penguraian 100% menjadi ion-ionnya dalam
larutan.
Elektrolit lemah adalah larutan yang hanya larut sebagian dalam
air atau sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya
Tabel sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit
No.Jenis LarutanSifat dan Pengamatan LainContoh Senyawa
1.Elektrolit Kuat terionisasi sempurna
menghantarkan arus
listrik
lampu menyala terang
terdapat gelembung gasNaCl,
HCl,
NaOH, dan
H2SO4
2.Elektrolit Lemah teronisasi sebagian
menghantarkan arus listrik
lampu menyala redup
terdapat gelembung gasCH3COOH,
NH4OH,
HCN, dan
Al(OH)3
3.Nonelektrolit tidak terionisasi
tidak menghantarkan listrik
lampu tidak menyala
tidak terdapat gelembung gas C12H22O11,
C6H12O6,
CO(NH2)2,dan
C2H5OH
Berdasarkan jenis ikatan senyawanya, larutan elektrolit dapat
dibedakan menjadi larutan elektrolit senyawa ionik dan larutan
senyawa kovalen polar.
Contoh senyawa ionik adalah NaCl, KCl, dan MgCl2 Contoh senyawa
kovalen polar adalah HCl, H2SO4, dan NaOH.
III. Metoda PEMBELAJARAN.
A. Ceramah / demonstrasiB. Tanya jawab
C. Penugasan
IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 (
satu ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :Pertemuan 1 dan 2 :
NoKegiatanRincianWaktu (menit)
1.Kegiatan AwalPendahuluanSalam, Doa dan Presensi Guru
menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini.
Motivasi : dengan menunjukkan cara nelayan mencari ikan di
sungai. Masalah :menanyakan pada siswa tentang kaitan antara
larutan dan campuran. Mengkomunikasikan garis besar kompetensi
dasar dan tujuan10
2.Kegiatan IntiKegiatan Inti
1. Pengorganisasian : Klasikal
2. Prosedur Pembelajaran:
Eksplorasi Menggali informasi tentang garis besar konsep larutan
yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa Menggali informasi tentang
konsep larutan elektrolit dan non elektrolit yang menimbulkan rasa
ingin membacaElaborasi
Menjawab pertanyaan yang diberikan secara cermat dan teliti
mencermati soal-soal yang telah diberikanKonfirmasi
Membahas soal-soal yang telah diberikan secara komunikatif70
3.Kegiatan akhirPenutup
Memberikan tugas latihan soal dan tugas membaca untuk pertemuan
berikutnya.10
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: 1. Alat Uji elektrolit 2. Larutan kimia
B. Bahan
: 1. papan tulis C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT.
Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaD. Media PEMBELAJARAN:
DemonstrasiVI. Penilaian.
NASKAH SOAL :
Uraian :
1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit?
2. Apa yang dimaksud dengan larutan nonelektrolit?
3. Berikan tiga contoh yang termasuk larutan elektrolit!
4. Berikan tiga contoh yang termasuk larutan nonelektrolit!
5. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
listrik?
Soal Pilihan Ganda:
1. Dibawah ini yang termasuk elektrolit lemah adalah
larutan.
a. HF
b. HNO3c. KBr
d. KOH
e. H2SO42. Mana diantara larutan dibawah ini yang dengan alat
uji elektrolit, lampu akan menyala paling terang?
a. HCl
b. C2H5OH
c. HF
d. CH3COOH
e. CO(NH2)23. Mana diantara larutan dibawah ini yang dengan alat
uji elektrolit, lampu tidak akan menyala dan tidak timbul
gelembung?
a. C2H5OH
b. H2SO4c. NaOH
d. HCOOH
e. CH3COOH
4. Mana diantara larutan dibawah ini yang dengan alat uji
elektrolit, lampu akan menyala paling redup?
a. HCl
b. NaOH
c. HF
d. KBr
e. HNO35. Diketahui data eksperimen sebagai berikut:
larutanPengamatan
Nyala lampuGelembung Gas
1TerangAda
2Tidak menyalaTidak ada
3Tidak menyalaAda
4TerangAda
5Tidak menyalaTidak ada
Berdasarkan data eksperimen diatas yang merupakan larutan
nonelektrolit adalah nomor.
a. 1 dan 2
b. 2 dan 5
c. 1 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
KUNCI JAWABAN
Uraian:
1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik
2. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik
3. Larutan HCl, NaOH dan NaCl
4. Larutan Gula, Alkohol dan Urea
5. Karena larutan elektrolit dapat mengalami ionisasi
menghasilkan kation dan anion.
Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. A
4. C
5. B
NORMA PENILAIAN
Skor maksimal = 30
Nilai maksimal = 10
Nilai siswa = x 10
LKS (Lembar Kerja Siswa)Percobaan 1 : Menguji Larutan Elektrolit
non Elektrolit :
I. Landasan Teori
Mengapa dilarang menggunakan alat-alat listrik pada saat tangan
kita basah? Apakah air dapat menghantarkan listrik?
Larutan ada yang dapat menghantarkan listrik ada pula yang tidak
dapat menghantarkan listrik. Apa penyebabnya?. Larutan adalah suatu
campuran dua zat atau lebih yang sifatnya homogen. Daya hantar
listrik dari larutan bergantung pada banyaknya ion dalam larutan.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan
elektrolit dan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
disebut larutan non elekrolit. Bagaimana membedakan latutan
elektrolit dan non-elektrolit dan kekuatan daya hantar larutan
elektrolit? Cobalah lakukan percobaan berikut ini.
II. Tujuan
1.Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dengan alat uji
elektrolit
2.Menggolongkan beberapa macam larutan kedalam larutan asam dan
basa atau netral dengan menggunakan indikator alam dan kertas
lakmus
3.menentukan harga derajat keasaman beberapa macam larutan
dengan menggunakan indikator universal/ pH meter
III.Alat dan Bahan:
Alat:
Gelas kimia 100 mL 6 buah
Baterai 1,5 V 4 buah
Lampu 6 volt 1 buah
Kabel listrik 50 cm
Botol semprot dan Tissu
Indikator alam
Kertas lakmus
indikator universal stick
pH meter
Bahan:
Beberapa macam Larutan
IV. Langkah Kerja
1. Siapkan 6 gelas kimia dan berilah no 1 s/d 6, kemudian isilah
gelas kimia tersebut dengan larutan yang telah disediakan
2. Rangkailah alat uji elektrolit seperti gambar berikut.
Uji alat dengan melihat nyala lampu dengan menghubungkan kedua
elektroda.
3. Uji daya hantar listrik larutan tersebut dengan alat penguji
elektrolit seperti pada gambar. Amati gejala yang terjadi pada
lampu dan elektroda, catat hasil pengamatan di dalam tabel
pengamatan yang tersedia.
4. Ulangi percobaan seperti langkah no. 3 untuk larutan
lainnya.
Perhatian : Kedua elektroda harus dicuci bersih dan dikeringkan
dengan
tisu sebelum dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji.
V. Tabel Pengamatan
No.Larutan kePengamatan pada lampuPengamatan pada elektroda
1
2
3
4
5
VI. Pertanyaan:
A. Berdasarkan hasil pengamatan di atas jawablah pertanyaan
berikut :
1. Apa tanda-tanda larutan menghantarkan arus listrik?
2. Larutan mana yang bersifat elektrolit dan non-elektrolit?
3. Apakah semua larutan elektrolit menunjukkan gejala yang sama
pada percobaan ini? Jelaskan !
4. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik?
5.Menurut perkiraanmu apakah larutan sabun dan air jeruk dapat
menghantarkan listrik?
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: KIMIA
Kelas/ Semester: XI/ 3Pertemuan ke
: 3, 4 , 5
Alokasi Waktu
:TM = 4 x 45 menit
PS = 2 x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi : Memahami konsep materi
larutan elektrolit dan non elektrolit.
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi dan mengklasifikasi berbagai
larutan Indikator:Konsep asam basa menurut Arrhenius dijelaskan
dengan benar Penggolongan asam maupun basa berdasarkan rumus kimia
dan kekuatan asamnya dijelaskan dengan benar Penentuan larutan
asam-basa berdasar percobaan dilakukan dengan benar Penentuan
konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa dijelaskan
dengan benar Penentuan harga derajat keasaman suatu larutan
dijelaskan dengan benar Penentuan harga derajat keasaman suatu
larutan berdasarkan percobaan dilakukan dengan benarNilai Karakter:
-Religius
Rasa ingin tahu Cermat dan teliti
Komunikatif
I.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kompetensi ini diharapkan siswa dapat
:
1.menjelaskan kembali konsep asam basa menurut Arrhenius
2.menggolongkan larutan asam basa berdasarkan rumus kimia maupun
kekuatan
asamnya
3.melakukan percobaan tentang penentuan larutan asam-basa dengan
benar
4.menentukan konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan
basa
5.menentukan harga derajat keasaman suatu larutan asam basa
6.melakukan percobaan tentang penentuan harga derajat keasaman
suatu larutan
asam basa
II.MATERI PEMBELAJARAN
Konsep asam - basa Arrhenius Penggolongan asam basa Konsentasi
ion H+ dan OH( dalam larutan asam dan basa Derajat
keasamanIII.METODE PEMBELAJARAN1. Model Pembelajaran
: CTL2. Pendekatan
: Konstruktivisme3. Metode Pembelajaran: Informasi, Diskusi,
Eksperimen
4. Strategi Pembelajaran: inkuiriIV.SKENARIO PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 (
tiga ) kali tatap muka ( 3 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :
Pertemuan ke 6:NoKegiatanWaktu (menit)
1.Kegiatan Awal
a. salam pembuka, doa dan presensi siswa
b. mengemukakan tujuan belajar
c. Apersepsi:
- mengingatkan tentang pengertian larutan elektrolit
Motivasi: menyajikan beberapa pertanyaan antara lain :
Sebutkan zat-zat yang termasuk kedalam larutan elektrolit
Sebutkan contoh larutan elektrolitMasalah :
Bagaimana pengertian asam-basa menurut Arrhenius ? Bagaimana
reaksi ionisasi asam-basa Arrhenius? Bagaimana penggolongan reaksi
asam-basa berdasark rumus kimia dan kekuatan asamnya ? Bagaimana
cara penentuan harga konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam
dan basa?15
2.Kegiatan Inti
1. Pengorganisasian : Klasikal (kelompok)
2. Prosedur Pembelajaran :
Eksplorasi :
Menggali kemampuan siswa tentang pengertian asam-basa menurut
Arrhenius yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa Menggali kemempuam
siswa untuk dapat menuliskan reaksi ionisasi asam-basa Arrhenius
secara komunikatif Menggali kemampuan siswa untuk dapat
menggolongkan larutan asam basa berdasarkan rumus kimia dan
kekuatan asamnya
Menggali informasi tentang cara penentuan konsentrasi ion H+ dan
OH( dalam larutan asam dan basaElaborasi :
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di soal secara cermat
dan teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan Konfirmasi :
Latihan soal menentukan harga konsentrasi ion H+ dan OH( dalam
larutan asam dan basa65
3.Kegiatan Akhir
Memberikan wacana tentang cara penentuan harga derajat keasaman
suatu larutan melalui percobaan10
Pertemuan 7 dan 8:
NoKegiatanWaktu
(menit)
1.Kegiatan Awal
Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini secara
komunikatif. Prasyarat pengetahuan : penggolongan larutan
elektrolit non
elektrolit, pengelompokan larutan asam basa, konsentrasi,
penentuan besarnya konsentrasi ion H+ dan OH( dalam larutan asam
dan basa Motivasi : penggolongan larutan elektrolit non elektrolit,
penggolongan larutan asam-basa dan penentuan harga derajat keasaman
suatu larutan melalui pengamatan (percobaan ) sangat mendukung
pemahaman teoritis Masalah : bagaimana cara penggolongan larutan
elektrolit non elektrolit, penggolongan laruran asam-basa dan
penentuan harga derajat keasaman suatu larutan melalui pengamatan
(percobaan)
15
2.Kegiatan Inti
1. Pengorganisasian : Klasikal (kelompok)
2. Prosedur Pembelajaran :
Eksplorasi :
Menggali kemampuan siswa tentang kesiapan siswa
melakukan praktikum
Elaborasi :
mencermati LKS yang dibagikan guru melakukan percobaan dengan
sungguh-sungguh mengamati dan menuliskan datan dalam LKS secara
jujur menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada dalam LKS
Konfirmasi :
Memeriksa hasil pengamatan yang diperoleh siswa secara cermat
dan teliti65
3.Kegiatan Akhir
menyamakan persepsi dalam membuat laporan praktikum10
V.MEDIA dan SUMBER BELAJAR
Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: 1. gelas kimia.
4. larutan / air
2. alat timbang
3. pengaduk
B. Bahan
: 1. papan tulis
2. NaCl ( garam dapur )
C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta
D. Media PEMBELAJARAN: Praktek / demonstarsi
VI.PENILAIAN1.Tekniik Penilaian: Tes Tulis
Tes unjuk kerja
2.Bentuk instrument: Uraian NASKAH SOAL :
1. Mengapa asam, basa dan garam bersifat elektrolit?
2. Sebutkan tiga contoh asam, basa dan garam 3. Bila kamu
disengat lebah, serangga tersebut menginjeksikan asam formiat,
HCOOH ke dalam tubuhmu. Tulis suatu reaksi yang menunjukkan bahwa
asam formiat adalah suatu asam?
4. Bagaimana hubungan antara pH dengan kekuatan asam dan basa,
pada konsentrasi yang sama?
5. Jelaskan bagaimana perubahan warna kertas lakmus biru dalam
larutan asam, basa dan garam
6. Apa yang dimaksud dengan pH?
7. Apa yang dapat ditunjukkan oleh pH masing-masing larutan: air
hujan 5,8; air soda 3,0; pembersih saluran 14 ; air sungai 8,9 ;
air murni 7,0.
8. Asam lambung merupakan larutan HCl. Jika antasid digunakan,
yang mana yang lebih memerlukan lebih banyak antasid, lambung
dengan pH 1,5 atau pH 2,0?
9.Hitunglah pH dari larutan berikut: (a) HBr 0,100 M; ( b) LiOH
0,100 M dan c) KBr 0,100 M.
10.Hitung pH larutan yang mempunyai konsentrasi ion hidroksida
sebagai berikut:
(a) 2,07 x 10-4 M; (b) 3,82 x 10-8 M; (c) 6,29 x 10-12 M.
KUNCI JAWABAN :
1.Asam, basa dan garam bersifat elektrolit karena dapat
menghasilkan ion-ion dalam larutan. Akibatnya, larutan dapat
menghantarkan arus listrik.2.
AsamAsam cuka, CH3COOH
Asam sulfat , H2SO4
Asam nitrat, HNO3
BasaAir sabun,NaOH
Air kapur, Ca(OH)2Kalium hidroksida, KOH
GaramGaram dapur, NaCl
Soda kue, Na2CO3Garam inggris, MgSO4
3. HCOOH HCOO( + H+; adanya ion H+ menunjukkan bahwa asam
formiat adalah asam organik.
4. Makin rendah nilai pH, terjadi kenaikan sifat asam yang
berarti makin kuat asam tersebut. Makin tinggi nilai pH, terjadi
kenaikan sifat basa yang berarti makin kuat basa tersebut.
5.Kertas lakmus biru dalam larutan asam berubah menjadi warna
merah, dalam larutan basa dan garam tidak berubah warna
(tetap).
6. pH merupakan derajat keasaman larutan, yang dinyatakan oleh
konsentrasi ion H+ suatu larutan.
7.Air hujan sedikit mengandung asam, air soda mengandung asam
dalam jumlah yang sedang, pembersih saluran air adalah basa kuat,
air laut adalah basa sedang dan air murni adalah netral.
8. pH 1,5 lebih bersifat asam dan memerlukan lebih banyak basa
untuk menetralkannya.
9. (a) 1,0 ; (b) 13,0 dan (c) 7,0
10.(a) 10,316 ; (b) 6,582; (c) 2,79NORMA PENILAIAN Skor maksimal
= 10 Nilai siswa = x 10
Lembar Kerja Siswa :
Penggolongan larutan asam-basa
I.Landasan TeoriUntuk menguji sifat larutan asam dan basa dapat
digunakan kertas lakmus merah dan biru. Lakmus merupakan indikator
buatan yang harganya cukup mahal. Banyak bahan alam yang dapat
digunakan sebagai indikator yaitu dari berbagai tumbuhan yang ada
disekitar kita.Indikator ini cara membuatnyapun sangat mudah.
Pada percobaan ini akan dibuat indikator alam dari
bunga-bungaan, daun dan kunyit, serta menentukan
perubahan-perubahan warnanya di dalam asam, basa, dan garam.Uji pH
larutan asam basa netral dengan indikator kol ungu!
pH : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Contoh indikator alam dan perubahan warnanya.Bahan dan warna
ekstrak bungaWarna dalam larutan
Asam ( contoh larutan H2SO4)Netral (contoh Larutan NaCl)Basa (
contoh Air kapur)
Mawar merahmerahMerahHijau
Bunga sepatumerahMerahHijau
KunirmerahMerahHijau
Kulit manggismerahMerahHijau
II. Tujuan : Mengidentifikasi larutan asam basa atau netral
dengan indikator
alami dari tumbuhanIII.Alat dan Bahan yang digunakan Untuk
PraktikumAlat:
Lumpang/alu Plat tetes
Pipet tetes
Labu erlenmeyer
Corong
Kertas saring,
BlenderBahan :
Air
Alkohol
Umbi kunyit,kol ungu
Bunga sepatu merah
Beberapa macam larutan
IV.Langkah Kerja:
1. Pembuatan Indikator.
1. Tumbuk satu macam kelopak bunga sampai halus. Tambahkan 5 mL
alkohol.
2. Aduk campuran, diamkan sebentar kemudian pisahkan larutan
ekstrak bunganya yang akan digunakan sebagai indikator.
3. Amati warna ekstrak bunga, kemudian catat pada tabel
pengamatan dengan menggunakan pensil warna atau krayon yang
sesuai.
4. Buat lagi indicator alam lainnya dengan cara yang sama.
2. Pengujian indikator alam dengan air ,larutan asam dan
basa
1. Ambil 5 tetes larutan yang sudah dipersiapkan pada pelat
tetes
2. Tambahkan masing-masing 2 atau 3 tetes indikator, aduk dan
amati perubahan warna indikator tersebut.
3. Amati perubahan warna masing-masing indikator
4. Catat pada tabel pengamatan dengan menggunakan pensil warna
/krayon yang sesuai.
V.Tabel Pengamatan :Bahan IndikatorWarna sebelum ditumbukWarna
IndikatorPerubahan Warna Indikator Alam
Lart 1Lart 2Lart 3Lart 4Lart 5Lart 6
Bunga sepatu merah
KOL UNGU
KUNYIT
Percobaan ke 3 : Penentuan harga derajat keasaman (pH)
I.Landasan Teori :
Apakah yang dimaksud dengan pH ? Pada dasarnya skala/tingkat
keasaman suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam
larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan
tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil, sehingga untuk
menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari Denmark bernama
Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion
H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan
secara matematika diungkapkan dengan persamaan: pH = -log [H+]
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan
dengan cara yang sama, yaitu pOH.
Selain itu, pH yang merupakan konsentrasi ion hidronium dalam
larutan ditunjukkan dengan skala secara matematis dengan nomor 0
sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara yang tepat untuk
menggambarkan konsentrasi ion-ion hidrogen dalam larutan yang
bersifat asam, dan konsentrasi ion-ion hidroksida dalam larutan
basa.
Skala pH dari 0 sampai 14 ditunjukkan pada Gambar berikut :
Warna yang ditunjukkan oleh indikator universal pada berbagai
macam bahan.
Skala ini terbagi menjadi tiga daerah untuk beberapa larutan
dengan pH yang berbeda. Bila larutan mempunyai pH tepat sama dengan
7, larutan tersebut dikatakan netral. Bila tidak, mungkin bersifat
asam atau basa.
II. Tujuan : Menentukan pH beberapa macam larutan asam basa atau
netral dengan
indikator universal atau pH meter
III.Alat dan Bahan Alat:
Gelas kimia
Indikator universal
pH meter
tissueBahan :
Beberapa macam larutan
IV.Langkah Kerja
1. Siapkan 5 gelas kimia dan berilah no 1 s/d 5, kemudian isilah
gelas kimia tersebut dengan larutan yang telah disediakan
2. a.Celupkan satu buah indikator stick kedalam larutan 1,
cocokkan warna larutan
dengan tabel, catat harga pH nya.
b.Ulangi dengan menggunakan pH meter, catat harga pHnya
3. Ulangi langkah 2a dan 2b untuk larutan selanjutnya, catat
pengamatan anda
Perhatian : setiap kali akan menguji larutan,pergunakan kertas
indikator baru dan
pH meter harus dicuci bersih dan dikeringkan dengantisu
sebelum
dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji.
V. Tabel Pengamatan :Larutan keNilai pH dengan menggunakanSifat
larutan
Indikator universal stickpH meterAsamBasa
1
2
3
4
5
Pertanyaan untuk percobaan 1 sampai 3 :
1. Dari percobaan ke 1, tentukan larutan mana yang merupakan
larutan elektolit dan non-elektrolit, jelaskan alasannya?
2. Jelaskan apa penyebab larutan elektrolit dapat menghantar
listrik!
3. Dari data pengamatan coba tentukan jenis ikatan pada senyawa
pembentuk elektolit
kuat dan elektrolit lemah dan berikan contohnya !
4. Dari percobaan ke 2 dan 3 , larutan mana yang tergolong
larutan asam, basa atau netral . Jelaskan mengapa demikian !5. Apa
yang dapat anda simpulkan dari ketiga percobaan yang sudah anda
lakukan !
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / 3 ( Tiga )
Pertemuan ke
: 6, 7, dan 8Alokasi Waktu
:TM = 4 x 45 menit
PS = 2 x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Memahami konsep larutan
elektrolit dan elektrokimia
Kompetensi Dasar: Menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat
larutan.
Indikator:1.Pengertian konsentrasi sebagai daya larut atau
kemampuan melarut suatu zat dalam suatu pelarut dideskripsikan
dengan benar
2. Pengertian larutan jenuh/tidak jenuh dideskripsikan dengan
benar
3.Menentukan satuan konsentrasi larutan sebagai perbandingan
jumlah mol , massa atau volume.Nilai Karakter:- Religius
- Rasa ingin membaca
- Rasa ingin tahu
- Cermat dan teliti
- Percaya diri
I. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan
tentang konsentrasi larutan jenuh dan tak jenuh.
B. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat menghitung
konsentrasi dengan satuan yang berbeda.
C. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat membuat
larutan sesuai satuan konsentrasi yang diinginkan.
II. Materi PEMBELAJARAN.
Konsentrasi larutan.
III. Metoda PEMBELAJARAN.
A. Ceramah / demonstrasi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 (
tiga ) kali tatap muka ( 3 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :
Pertemuan ke 3:
No.KegiatanRincianWaktu (menit)
1.Kegiatan AwalPendahuluanSalam, Doa dan Presensi Guru
menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini. Prasyarat
pengetahuan : pengertian larutan, konsentrasi,
konsep mol
Motivasi : satuan konsentrasi merupakan suatu hal yang harus
dipahami dalam kompetensi larutan Masalah :menanyakan pada siswa
tentang hal-hal yang berhubungan dengan konsentrasi larutan10
2.
Kegiatan IntiEksplorasi Menggali informasi tentang macam-macam
satuan konsentrasi : M, m, X, yang menimbulkan rasa ingin membaca
Menggali informasi tentang penentuan satuan- satuan konsentrasi :
M, m, X
Elaborasi
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di soal secara cermat
dan teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan secara
komunikatif mencermati LKS yang dibagikan guruKonfirmasi
Memberi pengarahan dan memperkenalkan beberapa macam
alat laboratorium serta fungsinya70
3.Kegiatan akhirPenutup
Memberikan tugas latihan soal dan persiapan praktikum untuk
pertemuan berikutnya.10
Pertemuan ke 4 dan 5 : No.KegiatanRincianWaktu (menit)
1.Kegiatan AwalPendahuluan Guru menjelaskan indikator dan tujuan
pembelajaran yang
harus dicapai siswa melalui pembelajaran hari ini. Prasyarat
pengetahuan : pengertian larutan, konsentrasi,
konsep mol Motivasi : kemampuan dalam membuat konsentrasi
larutan yang sesuai dengan tuntutan percobaan adalah mutlak
diperlukan dalam melakukan percobaan di laboratorium Masalah :
penentuan berbagai konsentrasi larutan sesuai dengan yang
diinginkan apakah dapat dilakukan dengan benar10
2.Kegiatan IntiEksplorasi Menggali informasi tentang cara
membuat konsentrasi larutan yang sesuai dengan kebutuhan di
laboratorium yang menimbulkan rasa ingin tahu Menggali informasi
tentang kesiapan siswa melakukan percobaan pembuatan larutan dengan
konsentrasi tertentuElaborasi Melakukan percobaan sesuai dengan L K
S mengamati dan menuliskan datan dalam LKS secara jujur menjawab
pertanyaan pertanyaan yang ada dalam LKS dengan cermat, teliti dan
percaya diriKonfirmasi Memeriksa hasil pengamatan yang diperoleh
siswa
70
3.Kegiatan akhirPenutup menyamakan persepsi dalam membuat
laporan praktikum10
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: 1. gelas kimia.
4. larutan / air
2. alat timbang
3. pengaduk
B. Bahan
: 1. papan tulis
2. NaCl ( garam dapur )
C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta
D. Media PEMBELAJARAN: Praktek / demonstarsi
VI. Penilaian.
NASKAH SOAL :
1.Apa yang dimaksud dengan :
a.konsentrasi
c. derajat ionisasi
b.larutan jenuh
2. Berapa gram KOH harus dilarutkan agar diperoleh larutan KOH
dengan konsentrasi 0,5 M
sebanyak 250 ml? (Ar K = 39, H = 1, O = 16) ?
3.Tentukan molaritas larutan yang dibuat dengan cara
mencampurkan 250 ml larutan H2SO4
0,2M dengan 750 ml larutan H2SO4 0,4M ?
4.Berapakah kemolalan larutan NaOH yang diperoleh dengan cara
melarutkan krista l NaOH sebanyak 10 gr ke dalam air hingga
volumenya 100 ml, diketahui mj larutan NaOH = 1,1 gr/ml, (Ar Na =
23, O = 16 dan H = 1)
KUNCI JAWABAN
1.a.konsentasi adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut
dengan pelarutnya atau
perbandingan antara jumlah zat terlarut dengan larutannya
b.larutan jenuh adalah suatu keadaan dimana zat terlarut masih
dapat larut tetapi sudah
tidak dapat ditambah lagi
c.derajat ionisasi adalah perbandingan antara zat elektrolit
yang terionisasi dengan zat
semula atau perbandingan mol zat yang mengion dengan mol zat
yang dilarutkan
2.7 gram
3.0,35 M
4.2,5 m
NORMA PENILAIAN
Skor maksimal = 30
Nilai maksimal = 10
Nilai siswa = x 10
Kriteria Penilaian:
Kriteria Skor
Jawaban benar untuk masing-masing soal 2,5
Jawaban mendekati benar untuk masing -masing soal 2
Jawaban sedikit benar untuk masing-masing soal 1,5
Jawaban salah untuk masing-masing soal 0,5
Tidak menjawab10
8
6
2
0
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / III ( tiga )
Pertemuan ke
: 9, dan 10Alokasi Waktu
TM = 4 x 45 menit
PS = - x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Memahami konsep larutan
elektrolit dan elektrokimia..
Kompetensi Dasar: Menerapkan konsep reaksi redoks dalam
elektrokimia.Indikator:1. Terjadinya proses elektrokimia karena
adanya energi yang dihasilkan pada reaksi spontan dijelaskan dengan
benar
2. Pengertian sel elektrokimia sebagai peragkat alat percobaan
untuk membangkitkan listrik melalui reaksi redoks yang spontan
dideskripsikan dengan benar.3. Komposisi sel elektrokimia
dideskripsikan dengan benar
Nilai Karakter
: 1. Religius
2. Rasa ingin tahu
3. Rasa ingin membaca
4. Cermat dan teliti
5. Jujur dan Percaya diriI. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat mendefinisikan
pengertian elektrokimia.B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN
siswa dapat menjelaskan sel elektrokimia.C. Setelah selesai
kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat membedakan elektrokimia dan sel
elektrokimia.II. Materi PEMBELAJARAN.
Reaksi redoks dan elektrokimia. Konsep reaksi redoks Sel Volta
Sel elektrolisis
Adalah sel elektrokimia yang mengubah energi listrik menjadi
energi kimia.
Dalam sel elektrolisis terdapat 2 elektroda yaitu elektroda
positif(anoda) dan elektroda negative (katoda). Di katoda terjadi
reaksi reduksi dan di anoda terjadi reaksi oksidasiIII. Metoda
PEMBELAJARAN.
A. Ceramah
B. Tanya jawab
C. PenugasanIV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 (
tiga ) kali tatap muka ( 3 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :
Pertemuan ke 9:
NoKegiatanWaktu (menit)
1.Kegiatan Awal
a. salam pembuka,doa dan presensi siswa
b. mengemukakan tujuan belajar
c. Apersepsi:
- mengingatkan tentang konsep reaksi redoks
Motivasi: menyajikan beberapa pertanyaan antara lain :
Setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi Konsep
tentang harga potensial redukdi Masalah :
Bagaimana mekanisme reaksi pada sel elektrokimia Bagaimana cara
menuliskan reaksi sel/ notasi sel dari suatu sel elektrokimia ?
Bagaimana cara menentukan besarnya harga E sel dari suatu sel
elektrokimia secara teoritis maupun melalui pengamatan ? Contoh
penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari15
2.Kegiatan Inti
1. Pengorganisasian : Klasikal
2. Prosedur Pembelajaran :
Eksplorasi :
Menggali kemampuan siswa tentang konep reaksi oksidasi-reduksi
yang menimbulkan rasa ingin tahu Menggali kemempuam siswa tentang
mekanisme reaksi pada sel elektrokimia yang menimbulkan rasa ingin
membaca Menggali kemampuan siswa untuk menuliskan reksi sel/ notasi
sel dari suatu sel elektrokimia
Menggali informasi tentang cara penentuan harga E sel dari suatu
sel elektrokimia
Menggali informasi tentang sel elektrokimia dalam kehidupan
sehari-hari
Elaborasi :
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan secara cermat dan
teliti Mengkaji soal-soal yang telah diberikan secara
komunikatifKonfirmasi :
Membahas soal-soal latihan yang berhubungan dengan sel
elektrokimia secara komunikatif65
3.Kegiatan Akhir
Memberikan tugas rumah10
Pertemuan ke 10 dan 11:
NoKegiatanWaktu (menit)
1.Kegiatan Awal
a. salam pembuka, doa dan presensi siswa
b. mengemukakan tujuan percobaan
c. Apersepsi:
- mengingatkan kembali konsep sel elektrokimia
Motivasi: menyajikan beberapa pertanyaan tentang kesiapan siswa
untuk melakukan percobaan
Masalah :
Pengamatan yang teliti akan menghasilkan data yang baik
Pembacaan data dari voltmeter5
2.Kegiatan Inti
1. Pengorganisasian : kelompok
2. Prosedur Pembelajaran :
Eksplorasi :
Menggali kemampuan siswa dalam melakukan percobaan tentang sel
elektrokimia (Sel Volta) yang menimbulkan rasa ingin membaca
Menggali kemempuam siswa dalam mendapatkan data
Elaborasi :
Menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS cermat dan teliti
Mengkaji soal-soal yang telah diberikan Konfirmasi :
Meneliti data percobaan yang diperoleh siswa 75
3.Kegiatan Akhir
Menyamakan persepsi dalam membuat kesimpulan dan menulis
laporan10
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: 1. batu baterai
2. AccumulatorB. Bahan
: 1. papan tulis
2. kelengkapan pendukungC. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT.
Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaD. Media PEMBELAJARAN:
demonstrasiVI. Penilaian.
1.Tekniik Penilaian: Tes Tulis
Tes unjuk kerja
2.Bentuk instrument: Pilihan ganda dan Uraian
Uji petik kerja prosedur dan produkNASKAH SOAL :
1. Sel Volta adalah suatu sistem dimana terjadi konversi :
a.energi listrik menjadi energi kimiab.energi kimia menjadi
energi listrikc.energi listrik menjadi energi panasd.energi panas
menjadi energi kimia2. Elektroda pada sel Volta adalah elektroda
yang .
a.Mengalami reaksi oksidasi
b.Mengalami reaksi reduksi
c.Bermuatan negatif
d.Tidak bermuatan
3.Pada sel Volta : Fe + Cu2+ Fe2+ + CuEsel = 0,75 Volt
a.Pada katoda terdapat elektroda Cu dan larutan yang mengandung
ion Cu2+
b.Pada katoda terdapat elektroda Cu dan larutan yang mengandung
ion Fe2+c.Pada katoda terdapat elektroda Fe dan larutan yang
mengandung ion Cu2+d.Pada katoda terdapat larutan yang mengandung
ion-ion Cu2+ dan Fe2+ 4.Jika diketahui : Mg2+ + 2e Mg Eo = -2,37
Volt
Cl2 + 2e 2 ClEo = + 1,36 Volt
Maka potensial selnya adalah :
a.1,01 Volt
b.-1,01 Volt
c.-3,73 Volt
d.3,73 Volt5.Aki mempunyai elektroda Pb dan PbO2. Sewaktu aki
memberikan arus listrik akan terjadi perubahan.
a.Pb menjadi PbSO4 dan PbO2b.Pb dan PbO2 menjadi PbSO4c.Pb
menjadi PbO dan PbO2 menjadi Pb3O4d.Pb menjadi Pb3O4 dan PbO2
menjadi PbO
KUNCI JAWABAN :
1.a
2.b
3.a
4.d
5.b
NORMA PENILAIAN
Skor maksimal = 10 Nilai maksimal = 10
Nilai siswa = x 10
LKS (Lembar Kerja Siswa)
SEL VOLTA
I.Pendahuluan :
Sel Volta disebut juga sel Galvani, ditemukan pertama kali oleh
Luigi Galvani. Dalam sel volta terjadi perubahan dari energi kimia
(reaksi kimia) menjadi energi listrik.
Mengapa batu baterai dan aki dapat mengalirkan arus listrik?
Rangkaian yang tersusun
pada saat keduanya mengalirkan arus listrik disebut Sel Volta.
Pada suatu percobaan sel
Volta, kita dapat mengukur potensial sel yang diuji kemudian
membandingkan hasil pengukuran berdasarkan perhitungan
II.Tujuan
Merangkai sel Volta untuk mengukur potensial sel yang terjadi
pada suatu reaksi, dan
membandingkan hasil pengukuran berdasarkan hasil
perhitungan.
III.Alat dan Bahan
Gelas kimia 100 mL
2 buah
Voltmeter
1 buah
Kabel dengan capit buaya
2buah
Kertas Ampelas
Kertas saring
Larutan CuSO4 0,1 M
Larutan MgSO4 0,1 M
Larutan ZnSO4 0,1 M
Logam seng
Logam tembaga
Pita magnesium
V.Cara Kerja
1. Masukkan 75 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia I dan
celupkan lempeng
logam tembaga sebagai elektroda ke dalam larutan tersebut.
2.Masukkan 75 mL larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam gelas kimia II dan
celupkan
Lempeng logam seng ke dalam larutan tersebut.
3. Hubungkan kedua larutan dengan memasang jembatan garam
(caranya dengan
merendam kertas saring ke dalam larutan KCl 1,0 M, kemudian
dicelupkan ujung yang satu ke dalam gelas kimia I dan ujung yang
satunya ke gelas kimia II).
4. Pasangkan voltmeter di antara kedua lempeng logam dengan
rangkaian seperti
pada gambar di bawah ini.
Amati hasil pengukuran voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak
ke arah negatif, putuskan rangkaian dengan segera. Sebaliknya jika
jarum voltmeter bergerak ke arah positif, catat hasilnya.
5. Hitung E sel dari sel Volta berdasarkan data dari literatur
dan bandingkan dengan
Hasil pengamatan
6. Ulangi langkah 1 s.d 5 untuk larutan CuSO4 0,1 M dan MgSO4
0,1 M (logam yang
dicelupkan sesuaikan dengan larutannya).
Hasil Pengamatan
1. E sel hasil pengamatan yang tertera pada voltmeter untuk
reaksi
Zn(s) + CuSO4(aq Cu(s) + ZnSO4( aq) adalah . Volt
E sel berdasar data literatur:
Cu2+ + 2e Cu
E = . . . . volt
Zn
Zn2+ + 2e E = . . . . volt
E = . . . . volt
2. E sel hasil pengamatan yang tertera pada voltmeter untuk
reaksi
Mg(s) + CuSO4(aq) Cu(s) + MgSO4( aq) adalah . Volt
E sel berdasar data literatur:
Cu2+ + 2e Cu
E = . . . . volt
Mg
Mg2+ + 2e E = . . . . volt
E = . . . . volt
Pertanyaan
1.Apakah yang dimaksud dengan sel Volta itu ?
2. Tentukan reaksi yang terkadi di anoda dan katoda pada sel
Volta!
3. Gambarkan rangkaian sel Volta lengkap dengan
keterangannya!
4. Apa fungsi jembatan garam?
5. Apa yang harus dilakukan jika pada percobaan didapat
potensial negatif?
Jawaban Soal dari percobaan :
1. Sel Volta disebut juga sel Galvani, ditemukan pertama kali
oleh Luigi Galvani. Dalam sel volta terjadi perubahan dari energi
kimia (reaksi kimia) menjadi energi listrik.
2. Reaksi yang terjadi di anode adalah reaksi oksidasi, reaksi
yang terjadi di katode adalah reaksi reduksi.
3. Gambar skema di bawah
4. Jembatan garam berfungsi menyeimbangkan jumlah kation dan
anion dalam larutan agar larutan tetap netral. Kenetralan larutan
ini harus tetap di jaga agar proses transfer elektron dari anode ke
katode dapat berjalan lancar dan memungkinkan terjadinya aliran
elektron (arus listrik).
5. Tindakan yang harus dilakukan bilamana pada percobaan didapat
Eo negatif, yaitu dengan merubah posisi logam yang semula pada
kutub anode ( - ) diubah ke kutub katode ( + ).
Penilaian Praktikum
NOAspekSkor
1Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar3
2Memperoleh data percobaan5
3Membuat kesimpulan dengan benar2
Jumlah skor10
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / III ( tiga )
Pertemuan ke
: 11, 12 dan 13Alokasi Waktu
:TM = 6 x 45 menit
PS = - x 45 menitNama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Mengidentifikasi factor
factor yang mempengaruhi laju reaksi.
Kompetensi Dasar: Menentukan laju reaksi dan orde reaksi.
Indikator: 1.Definisi laju reaksi sebagai perubahan konsentrasi
reaktan atau produk terhadap perubahan waktu dideskripsikan dengan
benar
2. Pengertian tetapan laju reaksi sebagai perbandingan laju
reaksi terhadap perubahan konsentrasi reaktan dideskripsikan dengan
benar
3. Penentuan orde dan tetapan laju reaksi berdasarkan data
konsentrasi reaktan dan laju reaksi dijelaskan dengan benar.
Nilai Karakter
1. Religius
2. Rasa ingin membaca
3. Rasa ingin tahu
4. Cermat dan teliti5. KomunikatifI. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat laju reaksi, tetapan
laju dan hokum laju reaksi.
B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menentukan
orde dan tetapan laju reaksi.
C. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menghitung
laju reaksi , tetapan laju reaksi dan orde reaksi.
II. Materi PEMBELAJARAN.
Pertemuan 16:
1. Pengertian laju reaksi
Laju reaksi yaitu ukuran jumlah perubahan zat yang terjadi dalam
satuan waktu
2. Perhitungan harga laju reaksi
Laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut.
Satuan untuk laju reaksi adalah mol Liter-1 per sekon-1 atau M
sekon-1
Pertemuan 17 dan 18 :
Persamaan Laju Reaksi
Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi:
Untuk reaksi umum :
p A + q B r C + s D
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dinyatakan dengan
persamaan laju, dirumuskan
sebagai Laju reaksi (V) = k [A]m [B]n , ditentukan melalui
eksperimen.dengan, k = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis
(jika ada)
m = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A
n = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi B
[A], [B] = konsentrasi dalam molaritasPangkat m dan n ditentukan
dari data eksperimen
Orde Reaksi
Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya memperbesar harga
k.
Menemukan orde reaksi merupakan salah satu cara memperkirakan
sejauh mana konsentrasi zat pereaksi mempengaruhi laju reaksi
tertentu.
Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen
merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum
laju.
Sebagai contoh, v = k [A]m [B]n, bila m=1 kita katakan bahwa
reaksi tersebut adalah orde pertama terhadap A. Jika n=3, reaksi
tersebut orde ketiga terhadap B.
Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam persamaan
laju = n + m + ...
Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen
Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan dinyatakan
dalam molaritas.
III. Metoda PEMBELAJARAN.
A. Ceramah
B. Tanya jawab
C. Penugasan
IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 3 (
tiga ) kali tatap muka ( 3 x 4 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :
Pertemuan ke 16:
NoKegiatanWaktu (menit)
1Kegiatan AwalSalam, doa dan presensia. Prasyarat pengetahuan :
Reaksi-reaksi kimia, konsentrasi larutanb. Motivasi : tanya jawab
pengertian laju atau kecepatan dalam
kehidupan sehari-hari ? secara komunikatif c. Masalah :
Apakah reaksi-reaksi kimia memiliki laju yang sama, apa
pengertian laju dalam reaksi kimia?
Bagaimana mengukur laju suatu reaksi?10
2Kegiatan Inti
Pengorganisasian : klasikal
Prosedur Pembelajaran:
Eksplorasi
Menggali informasi tentang pengertian laju reaksi yang
menimbulkan rasa ingin membaca Menggali informasi tentang cara
penulisan rumus laju reaksi yang menimbulkan rasa ingin tahu
Menggali informasi tentang penentuan harga laju reaksi berdasarkan
perubahan konsentrasi
Elaborasi
Menjawab soal dari LKS yang dibagikan guru secara cermat dan
teliti Mengkaji contoh-contoh perhitungan laju reaksi dan berlatih
menentukan harga laju reaksi secara komunikatifKonfirmasi : Diskusi
kelas untuk menyamakan persepsi tentang pengertian laju reaksi
dengan semangat dan tanggung jawab Latian soal perhitungan laju
reaksi untuk merefleksi pemahaman konsep 70
3.Kegiatan Akhir
Memberikan tugas latihan soal dan tugas baca untuk pertemuan
berikutnya10
Pertemuan ke 17 dan 18 :
No Kegiatan Waktu (menit)
1
2
Kegiatan Awal Salam, Doa dan presensi Prasyarat Pengetahuan :
penggunaan alat-alat praltikum motivasi : tanya jawab pengertian
laju atau kecepatan dalam kehidupan sehari-hari ? secara
komunikatif Masalah : pengambilan data dan pembuatan grafik untuk
mencari gradient secara jujur Pemberian informasi tujuan
pembelajaran dan pembagian kelompok siswa yang menimbulkan rasa
ingin membaca15
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mengkaji lembar kerja Penentuan Laju Reaksi berdasarkan
Perubahan produk secara cermat dan teliti Mengerjakan
langkah-langkah kerja pada LKS yaitu mengubah data tabel menjadi
grafik dan menginterpretasikan data grafik menjadi suatu kesimpulan
tentang pengertian laju reaksi secara cermat teliti dan
jujurElaborasi Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam
lembar kerja secara cermatKonfirmasi
Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang pengertian laju
reaksi secara komunikatif Latian soal perhitungan laju reaksi untuk
merefleksi pmahaman konsep
55
Kegiatan Akhir Merumuskan kesimpulan dan membuat laporan20
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: -
B. Bahan
: 1. papan tulis
2. kelengkapan pendukung
C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta
D. Media PEMBELAJARAN: -
VI. Penilaian.
Jenis tagihan
: Tes tertulis
Teknik
: Tes uji kompetensi
Bentuk instrument: Soal uraian Pertemuan 16:
NASKAH SOAL
1.a.Bagaimana definisi laju reaksi ?
b.untuk reaksi 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
tuliskan laju reaksi untuk masing-masing reaktan dan produk
c.bagaimana hubungan laju reaksi antara reaktan dan produk ?
2.Ke dalam ruang 1 liter dicampurkan p mol gas X dan q mol gas
y. setelah t detik sebagian dari gas-gas tersebut bereaksi
menghasilkan r gas Z, sesuai dengan persamaan :
X(g) + 3 Y(g) 2 Z(g)
a.nyatatakan laju reaksi untuk gas X, Y dan Z
b.bagaimana hubungan kaju reaksi Y dan Z ?
3.Laju reaksi 2A(g) + 2B(g) A2B2 (g) diikuti dengan mengukur
perubahan konsentrasi A dalam interval waktu tertentu
Waktu[A]
0 detik10 detik20 deti0.2 mol /L0,17 mol/L0,15 mol/L
Tentukan laju reaksi gas A pada setiap waktu percobaan
Nyataka laju reaksi A2B2 untuk setiap interval waktu
percobaan
KUNCI JAWABAN
1.a.Laju reaksi adalah jumlah perubahan zat yang terjadi dalam
satuan waktu
b.vSO3 = [ SO3] ; vSO2 = +[ SO2] ; vO2 = + [ O2]
t
t
t
c.vSO3 = vSO2 = 2 vO22.
X(g) + 3 Y(g) 2 Z(g)
Sebanyak p mol dan gas X, q mol gas Y, memrbentuk r mol gas Z
dalam kurun wakyu t detik
vX = p M vY = q M
vZ = + r M
t det t det
t det
vY = 3/2 vZ
3.Untuk selang waktu 0 sampai 10 detik , [A] = (0,2 - 0,17) =
0,03 = 0,003 mol/det
10 - 0 10
Untuk selang wakstu 10 sampai 20 detik , [A] = (0,17 0,15) =
0,02 = 0,002 mol/det
20 - 10 10
v A2B2 = + vA
untuk interval waktu 0 sampai 10 detik, v A2B2 = + 0,003 = +
0,0015 mol/det
untuk interval waktu 10 sampai 20 detik , v A2B2 = + 0,002 = +
0,001 m0l/detNORMA PENILAIAN Skor maksimal no 1 =10
Skor maksimal no 2 =10
Skor maksimal no 3 =10
Nilai
= jumlah skor : 3 Pertemuan 17 dan 18:
PENILAIAN
Jenis tagihan
: Tes tertulis
Teknik
: Tes uji kompetensi
Bentuk instrumen: Soal pilihan ganda dan uraian NASKAH SOAL
1.Untuk reaksi: A + B hasil ternyata:
- Bila konsentrasi awal A dinaikkan jadi dua kali, pada
konsentrasi B tetap, laju reaksi empat
kali lebih besar.- Bila konsentrasi awal A dan B masing-masing
dinaikkan dua kali, laju reaksi jadi delapan kali
lebih besar.
Bagaimana rumus laju reaksinya?2.Suatu reaksi mempunyai ungkapan
laju reaksi v = k [P]2 [Q]. Bila konsentrasi masing-masing
pereaksi diperbesar 3 kali, berapakah peningkatan laju
reaksinya?
3.Berapa orde reaksi dari reaksi P + Q R, jika diperoleh
data:
EksperimenKonsentrasi molarLaju reaksi(M/s)
[P][Q]
11,2 x 10-23,2 x 10-21,4 x 10-1
26,0 x 10-31,6 x 10-23,5 x 10-2
31,2 x 10-21,6 x 10-27,0 x 10-2
4.Tentukan persamaan laju reaksi dan konstanta laju reaksi dari
percobaan pada reaksi:
P + Q PQ, dan didapat data sebagai berikut.
Perc.Konsentrasi awal
(mol L-1)Laju pembentukan PQ
[P][Q]
1230,010
0,030
0,0300,020
0,020
0,0400,05
0,15
0,30
KUNCI JAWABAN
1.Reaksi: A + B hasil
Laju reaksi berbanding langsung dengan hasil perkalian
konsentrasi zat yang bereaksi.
- Jika [B] tetap, maka penambahan [A] menyebabkan penambahan
laju reaksi yang sebanding,
artinya jika [A] = 2, laju reaksi = 2 x lebih besar. v = 2m = 2,
m = 1
maka laju v = k [A]
- Jika [A] = 2 , [B] = 2 ; laju reaksi = 8 x lebih besar . v =
21 x 2n = 8, n = 2
laju reaksi v = k [A] [B]22.laju reaksi v = k [P]2 [Q]
Jika [P] da [Q] diperbesar 3 x, maka v = 32 x 31 = 27
Jadi peningkatan laju reaksinya 27x
3.Orde reaksi terhadap P = 1
Orde reaksi terhadap Q = 1
Orde reaksi = 2
4.Orde reaksi terhadap P = 1
Orde reaksi terhadap Q = 1
Jadi persamaan laju reaksinya : v = k [P] [Q]
Dari data ke 1 , maka k = 250
NORMA PENILAIAN Skor maksimal no 1 =5
Skor maksimal no 2 =5
Skor maksimal no 3 =10Skor maksimal no 4 =10Nilai
= jumlah skor : 3
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.H.M. BAMBANG RIYANTO, M.M
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / III ( tiga )
Pertemuan ke
: 14 dan 15Alokasi Waktu
:TM = 4 x 45 menit
PS = - x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Mengidentifikasi factor
factor yang mempengaruhi laju reaksi.
Kompetensi Dasar: Menjelaskan factor factor yang mempengaruhi
laju reaksi..
Indikator: 1.Pengertian laju reaksi dideskripsikan dengan
jelas
2. Factor-factor yang mempengaruhi laju reaksi dideskripsikan
secara jelas
3.Pengaruh berbagai macam factor terhadap laju reaksi dijelaskan
dengan benar.
Nilai karakter
: 1. Religius
2. Rasa ingin tahu
3. Cermat dan teliti
4. Komunikatif
I. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat menjelaskan factor
factor yang mempengaruhi laju reaksi.
B. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menjelaskan
pengaruh berbagai factor terhadap laju reaksi.
II. Materi PEMBELAJARAN.
Faktor factor yang mempengaruhi laju reaksi.
1.Teori Tumbukan
Tumbukan yang menghasilkan reaksi kita sebut tumbukan
efektif.
Tumbukan itu dapat memutuskan ikatan dalam molekul pereaksi dan
kemudian
membentuk ikatan baru yang menghasilkan molekul hasil
reaksi.
Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi
sehingga menghasilkan
tumbukan efektif disebut energi pengaktifan (Ea = energi
aktivasi).
2.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi
a.Konsentrasi
Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti
kerapatannya
bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga
akan
mempercepat laju reaksi.
b.Luas Permukaan Sentuhan
Luas bidang sentuh makin cepat bereaksi. Jadi makin halus ukuran
kepingan zat
padat makin luas permukaannya. Makin kecil ukuran, makin luas
permukaannya,
makin banyak tumbukan, makin cepat terjadinya reaksi.
c.Suhu
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Jika suhu
dinaikkan, maka kalor
yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi.
Sehingga
pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin cepat
pergerakan partikel
akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin
banyak, sehingga
reaksi makin cepat.
a. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa
dirinya mengalami
perubahan kimia secara permanen. Katalis dapat bekerja dengan
membentuk
senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan.
Katalis menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah
III. Metoda PEMBELAJARAN.
A. Ceramah
B. Tanya jawab
C. Penugasan IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 (
dua ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :
Pertemuan ke 19 dan 20
NoKegiatanWaktu (menit)
1Kegiatan AwalSalam, Doa dan presensia. Prasyarat pengetahuan :
konsep laju reaksi, konsentrasi larutan
b. Motivasi : tanya jawab tentang secara komunikatif
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
c. Masalah :
Hal-hal apa sajakah yang dapat mempercepat laju suatu reaksi
?10
2Kegiatan Inti
Pengorganisasian : kelompok
Prosedur Pembelajaran:
Eksplorasi
Mengkaji lember kerja yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok
secara cermat dan teliti Melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk
dalam LKS secara tanggung jawabElaborasi
Menjawab pertanyaan yang ada di LKS dan membuat kesimpulan
Mendiskusikan hasil percobaan dan persiapan membuat laporan secara
komunikatifKonfirmasi : Presentasi perwakilan kelompok dan
menyamakan persepsi dengan rasa percaya diri70
3.Kegiatan Akhir
Tes uji kompetensi secara individual 10
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: 1. gelas kimia
4. gula batu
2. pengaduk
5. larutan / air
3. gula pasir
B. Bahan
: 1. papan tulis
2. kelengkapan pendukung
C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira Jakarta
D. Media PEMBELAJARAN: -
VI. Penilaian.
PENILAIAN
Jenis tagihan
: Tes tertulis
Teknik
: Tes uji kompetensi
Bentuk instrumen: Soal uraian NASKAH SOAL :
1. Data percobaan reaksi antara besi dan larutan asam klorida
sebagai
berikut.
NoBesi 0,2 g[HCl]
1
2
3
4
5Serbuk
Serbuk
1 keping
1 keping
1 keping3 M
2 M
3 M
2 M
1 M
Apa yang dapat Anda simpulkan dari percobaan ini, dalam hal
faktor yang mempengaruhi laju dan percobaan mana yang paling
cepat.
2. Mengapa suhu dapat memepercepat laju reaksi?
3. Jelaskan karakteristik dari katalis pada suatu reaksi
kimia!
4. Data hasil percobaan, untuk reaksi: A + B ?
hasilPerc.Massa/bentuk zat AKonsentrasi B (mol. L-1)Waktu
(detik)Suhu (0C)
1
2
3
4
55 g serbuk
5 g larutan
5 g padat
5 g larutan
5 g larutan0,1
0,1
0,1
0,2
0,12
3
5
1,5
1,525
25
25
30
35
Tentukan:
o Faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 1 dan
3.
o Laju reaksi percobaan 2 dan 5, bila suhu dinaikkan sebesar
100C.
KUNCI JAWABAN1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi pada
percobaan tersebut adalah luas permukaan sentuhan zat pereaksi
(Besi 0,2 g) dan konsentrasi HCl. Dari percobaan, Konsentrasi HCl
paling besar dan besi dalam bentuk serbuk merupakan kondisi yang
cepat untuk melakukan reaksi adalah percobaan nomor 1.
2. Menaikkan suhu berarti menambah energi, sehingga energi
kinetik molekul-molekul akan membesar dan mengakibatkan laju reaksi
semakin bertambah.
3. Katalis pada suatu reaksi kimia:
a.Menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut.
b.Mempercepat pemutusan ikatan antara partikel-partikel dalam
suatu zat pereaksi
c.Pada akhir reaksi ditemukan kembali dalam jumlah yang
sama.
4. a. Pada percobaan 1 dan 3:
- konsentrasi B sama yaitu 0,1 mol.L-1- suhu sama (250C)
- perbedaan: bentuk zat A serbuk dan padatan
Berarti, faktor yang berpengaruh terhadap laju adalah luas
permukaan sentuhan.
b. Pada percobaan 2 dan 5, jika suhunya dinaikkan 100C (250C
menjadi 350C) maka dengan
konsentrasi yang sama (0,1) laju reaksi menjadi 2x (dari 3 detik
menjadi 1,5 detik) atau
laju reaksi menjadi 2 x semula
NORMA PENILAIAN
Skor maksimal no 1 =10
Skor maksimal no 2 =10
Skor maksimal no 3 =10
Skor maksimal no 4 =10
Nilai
= jumlah skor : 4
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi
Tujuan : mempelajari faktor-faktor yang memprngaruhi laju
reaksi
Alat dan Bahan:
Alat : gelas kimia, gelas ukur, stop watch, neraca, tabung
reaksi
Bahan : larutan HCL 0,1M; 0,2M; 0,3M ,
Larutan Na2S2O3 0,1 M
Larutan FeCl3 0,1 M
Logam Mg
Batu pualam
Ampelas
Langkah Kerja
:
1.Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi
1.ambil 2cm pita Mg bersihkan dengan ampelas
2.ambil tabung reaksi, kemudian isilah tabung tersebut dengan
larutan HCl 0,1M sebanyak
3 ml.
3.masukkan pita Mg yang sudah bersih kedalam tabung reaksi
tersebut, catat waktu yang diperlukan hingga pita Mg habis
bereaksi
4.ulangi langkah kerja 1 s/d 3 untuk larutan HCl 0,2 M dan 0,3
M, catat pengamatan anda
Pita Mg
pita Mg
pita Mg
HCl 0,1M HCl 0,2 M
HCl 0,3 MLembar Pengamatan :
Percobaan keWaktu (detik)
1. Mg + HCl 0,1M
2. Mg + HCl 0,2 M
3. Mg + HCl 0,3 M
Pertanyaan :
1. Tuliskan persamaan reaksi dari percobaan diatas
2. bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ?
jelaskan !
2.Pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju reaksi
1.siapkan batu pualam padat dalam bentuk butiran sedang ,
butiran kecil dan serbuk masing-masing sebanyak 2 gram
2.siapkan tiga buah gelas kimia kecil, beri tanda dengan angka 1
s/d 3
3.
masukkan 1 butir pualam( 2 gr) sedang ke dalam tabung 1, kemudin
tambahkan larutan
HCl 2M sebanyak 5 ml, amati reaksi yang terjadi dan cata waktu
yang diperlukan hingga
batu pualam habis
4.ulang langkah kerja ke 2 dan 3 untuk 2 gram batu pualam
butiran kecil dan batu pualam serbuk. Catat waktu yang
diperlukan
1 butir sedang CaCO3
beberapa butir kecilCaCO3
Serbuk CaCO3
Massa 2 gr
Massa 2 gr
Massa 2 gr
5 ml Larutan HCl 2M
5 ml Larutan HCl 2M 5 ml Larutan HCl 2M
`Lembar Pengamatan :
Percobaan keWaktu (detik)
1. 1 butir sedang CaCO3 + HCl 2 M
2. beberapa butir kecilCaCO3 + HCl 2 M
3. Serbuk CaCO3 + HCl 2 M
Pertanyaan
1.bandingkan besar luas permukaan pualam pada percobaan
diatas
2.bagaimana pengaruh luas permukaan sentuhan terhadap laju
reaksi ? jelaskan !
3.Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
1. Buat tanda hitam pada sehelai kertas putih dan tempatkan
tabung reaksi
di atas tanda tersebut.
2. Ke dalam tabung reaksi tersebut masukkan 20 ml larutan
natrium tiosulfat 0,2 M dan 20 ml larutan asam klorida 2 M. Ukur
waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam tersebut.
3. Pada tabung reaksi masukkan 20 ml larutan natrium tiosulfat
dan panaskan tabung dalam air mendidih selama 10 detik. Kemudian
letakkan di atas tanda hitam tadi dan tambahkan 20 asam klorida,
catat waktu yang diperlukan untuk mengaburkan tanda hitam
tersebut.
4. Catat semua hasil yang diperoleh dan jelaskan20 ml Na2S2O3
0,2 M + 20 ml HCl 2 M
Tanda hitam diatas kertas
tanda hitam diatas kertas tidak kelihatanLembar Pengamatan :
Percobaan keWaktu (detik)
1. 20 ml Na2S2O3 0,2 M + 20 ml HCl 2 M
2. 20 ml Na2S2O3 0,2 M + 20 ml HCl 2 M dipanaskan
Pertanyaan
1.bandingkan perbedaan suhu pada percobaan diatas
2.bagaimana pengaruh perbedaan suhu terhadap laju reaksi ?
jelaskan ! Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / III ( tiga )
Pertemuan ke
:16 dan 17Alokasi Waktu
:TM = 4 x 45 menit
PS = - x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Menentukan perubahan
entalpi berdasarkan konsep termokimia..
Kompetensi Dasar: Menjelaskan entalpi dan perubahan entalpi
suatu reaksi.Indikator: 1. Pengertian entalpi sebagai juml;ah kalor
yang masuk atau keluar dari system pada tekanan tetap
dideskripsikan dengan benar
2. Pengertian perubahan entalpi dideskripsikan dengan benar
3.Perubahan entalpi reaksi yang dihitung sebagai selisih entalpi
produk dan
reaktan dideskripsikan dengan benar.Nilai Karakter: 1.
Religius
2. Rasa ingin tahu
3. Cermat dan teliti
4.Komunikatif
I. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai kegiatan PEMBELAJARAN siswa dapat menghitung
besarnya H dengan kalor reaksi.B. Setelah selesai kegiatan
PEMBELAJARAN siswa dapat menentukan H dengan Hf ( entalpi
pembentukan standart )C. Setelah selesai PEMBELAJARAN siswa dapat
menentukan H dengan energi ikatan.D. Setelah selesai pembelajaran
siswa dapat menentukan H dengan menggunakan hokum Hess
II. Materi PEMBELAJARAN.
1. Materi Prasyarat
2. Pengertian energi
Energi adalah ukuran kapasitas atau kemampuan untuk melakukan
kerja yang dimiliki oleh suatu zat dan dapat menyebabkan suatu
proses terjadi
3. Hukum Kekekalan energi
Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain
4. Macam-macam energi dan perubahan energi
Energi kinetik : energi pada benda yang bergerak
Energi potensial : energi karena ada perbedaan ketinggian
Energi mekanik : energi yang muncul pada saat energi
potensial
berubah menjadi energi kinetik
A. Materi Pokok
1. Pengertian sistem dan lingkungan
Sistem: sesuatu yang menjadi pusat perhatian suatu proses
Lingkungan: segala sesuatu yang berada di sekitar sistem
2. Macam-macam sistem:
- Sistem tertutup:dapat mengalami pertukaran energy tetapi
tidak
mengalami pertukaran materi dengan lingkungan
- Sistem terbuka:dapat mengalami pertukaran materi dan
energi
dengan lingkungan
- Sistem terisolasi: tidak dapat mengalami pertukaran materi dan
energy
dengan lingkungan
3. Pengertian entalpi
-Entalpi :adalah jumlah total dari semua bentuk energi yang
terkandung dalam zat
-Perubahan entalpi :adalah perubahan kalor yang terjadi pada
suatu reaksi
kimia
4. Pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
- Reaksi eksoterm :adalah reaksi yang menghasilkan panas
- Reaksi endoterm :adalah reaksi yang menyerap kalor
5. Grafik reaksi eksoterm dan endoterm
III. Metoda PEMBELAJARAN.
A. Ceramah / demonstrasi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 (
dua ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :NoKegiatanAlokasi Waktu
1Kegiatan Awal (Pendahuluan) :Salam, doa dan Presensi siswa
Prasyarat pengetahuan : pengertian energi dan hukum kekekalan
energi Pemberian motivasi dengan tanya jawab tentang pengertian
energi dalam kehidupan sehari-hari
Pemberian informasi tentang tujuan pembelajaran
10 menit
2Kegiatan inti :
a. Eksplorasi
Menggali pemahaman siswa tentang sistem dan lingkungan dari
berbagai contoh proses yang diberikan
Menggali pemahaman siswa tentang system terisolasi, terbuka, dan
tertutup yang menimbulkan rasa ingin tahu siswa Menggali pemahaman
siswa tentang pengertian reaksi eksoterm dan endoterm
Menggali pemahaman siswa tentang persamaan termokimia dan
diagram tingkat energi
b. Elaborasi
Siswa mendiskusikan tentang entalpi dan perubahan entalpi secara
demokratif dan komunikatif Siswa mendiskusikan tentang entalpi
pembentukan, entalpi penguraian, dan entalpi pembakaran
c. Konfirmasi
Siswa dibantu guru membuat kesimpulan bersama tentang materi
pembelajaran
60 menit
3Kegiatan Akhir:
Siswa mengerjakan post test dengan cermat Siswa diberi tugas
untuk membaca materi selanjutnya
20 menit
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: kalori meter
A. Bahan
: 1. papan tulis
2. kelengkapan pendukung
B. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaC. Media PEMBELAJARAN:
Praktek / demonstrasi .VI. Penilaian.
Prosedur penilaian :
Teknik
: Tertulis
Bentuk
: Uraian
Alokasi waktu: 10 menit
Alat penilaian
NoIndikator Hasil BelajarIndikator SoalSoal
1Pengertian sistem dan lingkungan didefinisikan dengan benar.
Setelah diberikan beberapa contoh proses, siswa dapat membedakan
sistem dan lingkunganPerhatikan peristiwa berikut:
1. Refrigator dalam ruangan
2. Air dalam gelas
3. Menjemur baju
4. Penguapan air laut
5. Es dalam gelas
Dari peristiwa di atas, kelompokkan mana yang termasuk sistem
dan lingkungan !
2Pengelompokan sistem ke dalam sistem tertutup, sistem terbuka
dan sistem terisolasi dideskripsikan dengan benar.Diberikan
beberapa contoh sistem, siswa dapat mengelompokkan sistem ke dalam
sistem tertutup, sistem terbuka dan sistem terisolasiPerhatikan
beberapa contoh sistem berikut:
1. Air panas dalam gelas terbuka
2. Air panas dalam termos
3. Air panas dalam botol tertutup
Dari peristiwa di atas mana yang merupakan sistem tertutup,
sistem terbuka dan sistem terisolasi !
3Pengelompokan reaksi kimia dikelompokkan menjadi reaksi
eksoterm dan endoterm berdasarkan panas yang dihasilkannya
dideskripsikan dengan benar.Siswa dapat menjelaskan pengertian
entalpi dan perubahan entalpiJelaskan pengertian dari:
a. Entalpi
b. Perubahan entalpi
4Pengertian entalpi (H) sebagai jumlah kalor yang masuk atau
keluar dari sistem pada tekanan tetap dideskripsikan dengan
benar.Diberikan beberapa contoh reaksi, siswa dapat mengelompokkan
reaksi tersebut ke dalam reaksi eksoterm atau endotermDiketahui
reaksi kimia :
b. H2O (l) H2O (g)
c. Fe (s) + S (s) FeS (s)
d. H2O (s) H2O (l)
Kelompokkan reaksi di atas ke dalam reaksi eksoterm dan
endoterm.
5Pengertian perubahan entalpi ((H) dideskripsikan dengan benar
Siswa dapat menjelaskan perubahan entalpi ((H) pada suatu
reaksiDiketahui reaksi A B merupakan reaksi eksoterm, bagaimanakah
tanda (H pada reaksi tersebut di atas !
Kunci Jawaban soal :
1. Yang termasuk sistem adalah 2 dan 5, sedangkan yang termasuk
lingkungan adalah 1. 3, dan 4.
2. Dari peristiwa di atas, yang merupakan sistem tertutup adalah
air panas dalam botol tertutup,sistem terbuka adalah air panas
dalam gelas terbuka, dan sistem terisolasi adalah air panas dalam
termos
3. a. Jumlah total dari semua bentuk energi dalam suatu zat
disebut isi kalor zat atau entalpi (H).b. perubahan entalpi yang
dinyatakan dengan H adalah perubahan isi kalor atau entalpi yang
terjadi selama proses penambahan atau pelepasan kalor.
4. Yang termasuk reaksi eksoterm adalah a dan b dan reaksi
endoterm adalah c.
5. H = H pereaksi (A) H reaktan (B) Pedoman Penskoran
No SoalSkor MaksimumSkor Perolehan
15
23
36
43
53
Total Skor20
Nilai =
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SMK Islamiyah AdiwernaMata Diklat
: Kimia
Kelas / Semester: XI / III ( tiga )
Pertemuan ke
: 18 ,19 dan 20Alokasi Waktu
:TM = 4 x 45 menit
PS = - x 45 menit
Nama Guru
: Akmaliyah, S. PdStandar Kompetensi: Menentukan perubahan
entalpi berdasarkan konsep termokimia.Kompetensi Dasar: Menentukan
perubahan entalpi reaksi.Indikator: Pengertian kalor pembakaran
sebagai kalor yang dilepaskan jika 1 mol bahan baker dideskripsikan
dengan benar.I. Tujuan PEMBELAJARAN.
A. Setelah selesai kegiatan pembelajaran siswa dapat
mendefinisikan kalor pembakaran.B. Setelah selesai kegiatan
pembelajaran siswa menentukan besarnya kalor pembakaran.II. Materi
PEMBELAJARAN.
A. Materi Prasyarat
1. Pengertian perubahan entalpi standar (Ho)
2. Entalpi pembentukan,entalpi penguraian dan entalpi
pembakaran
B.Materi Pokok
1. Kalor jenis dan kapasitas kalor
2. Kalorimetri
3. Hukum Hess : Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan
tetapi hanya
ditentukan keadaan awal dan keadaan akhir
4. Perhitungan harga perubahan entalpi (H)
H =Hf (produk) - Hf(pereaksi)
5. Pengertian energi ikatan
Perhitungan H reaksi berdasarkan data energi ikatan
Ho = energi ikatan pereaksi yang putus - energi ikatan produk
yang terbentu.III. Metoda PEMBELAJARAN.
A. Ceramah / demonstrasi
B. Tanya jawab
C. Penugasan
IV. Langkah langkah PEMBELAJARAN.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dimuka, langkah
langkah PEMBELAJARAN dirancang agar dapat diselesaikan dalam 2 (
dua ) kali tatap muka ( 2 x 2 x 45 menit ) dengan strategi
PEMBELAJARAN sebagai berikut :Pertemuan 14 dan 15 :
NoKegiatanAlokasi Waktu
1Kegiatan Awal (Pendahuluan) :
Prasyarat pengetahuan : konsep reaksi kimia,konsep perubahan
entalpi standar.
Pemberian motivasi dengan tanya jawab, pengertian entalpi
pembentukan standart (HOf), entalpi penguraian standar (HOd), dan
entalpi pembakaran standar (HOc)
Masalah : Bagaimana menuliskan persamaan reaksi ermokimia jika
diketahui HOf , HOd, atau HOc
Pemberian informasi tentang tujuan pembelajaran dan pembagian
kelompok siswa.
30 menit
2Kegiatan inti :
a. Eksplorasi Mengkaji lembar kerja penentuan H berdasar
percobaan dengan alat kalorimeter
Mengerjakan langkah kerja pada LKS
b. Elaborasi
Presentasi hasil percobaan
Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan hasil
percobaan.
Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan hukum Hess.
Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan Hf.
Mengkaji contoh-contoh perhitungan H berdasarkan energi
ikatan.
c. Konfirmasi
Diskusi kelas untuk menyamakan persepsi dalam penghitungan
H.
Latihan soal pengitungan H untuk merefleksi pemahaman konsep60
menit
45 menit
25 menit
3Kegiatan Akhir:
Siswa mengerjakan post test
Siswa diberi tugas untuk membaca materi selanjutnya
20 menit
V. Alat / Bahan / Sumber Belajar / Media PEMBELAJARAN.
A. Alat
: -B. Bahan
: 1. papan tulis
C. Sumber belajar: 1. Buku kimia II PT. Erlangga Jakarta
2. Modul / LKS Terbitan MGMP Kimia Kab.Tegal
3. Buku Kimia II CV. Armico bandung
4. Buku Kimia II CV. Yudistira JakartaD. Media PEMBELAJARAN:
-
VI. Penilaian.
Prosedur penilaian :
Teknik
: Tes Tertulis, penugasan, dan nilai proses Bentuk
: Pilihan Ganda dan Uraian
Tes tulis Alokasi waktu: 15 menit
Alat penilaian
NoIndikator Hasil BelajarIndikator SoalSoal
1Perubahan entalpi reaksi berdasarkan percobaan dapat dihitung
dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi reaksi
berdasarkan data percobaanSebanyak 7,5 gram Kristal LiOH
ditambahkan ke dalam calorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah
Kristal LiOH itu larut, ternyata suhu Kalorimeter beserta isinya
naik dari 23,250 C menjadi 34,90C. Tentukanlah entalpi pelarutan
LiOH dalam air ! Diketahui kalor jenis larutan = 4,2 J/gramoC,
kapasitas kalorimeter 11,7 J/oC, Mr LiOH = 24
2Perubahan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess dapat dihitung
dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi reaksi
berdasarkan persamaan reaksi termokimia1. Diketahui :
MO2 + CO MO + CO2
H = - 20 kJ
M3O4 + CO 3 MO + CO2
H = +6 kJ
3 M2O3 + CO 2M3O4 CO2
H = - 12 kJ
Maka nilai H dalam kJ bagi reaksi,
2MO 2+ CO M2O3 + CO2
adalah .
a. 40
b. 28
c. 26
d. 18
e. + 18
3Perubahan entalpi reaksi berdasarkan selisih entalpi produk dan
reaktan dapat dihitung dengan benar.Siswa dapat menghitung
perubahan entalpi reaksi berdasarkan entalpi reaksiBila diketahui
entalpi pembentukan gas C2H4 dan gas C2H6 berturut-urut adalah
+51,8 kj dan -84,5 kj, berapakah besarnya panas yang dibebaskan
pada reaksi berikut
C2H4(g) + H2(g) C2H6 (g)
4Perubahan entalpi reaksi berdasarkan data energi ikatan dapat
dihitung dengan benar.Siswa dapat menghitung perubahan entalpi
reaksi berdasarkan data energi ikatJika energy ikatan rata-rata
dari :
C=C = 146 kkal/mol
C-C = 83 kkal/mol
C-H = 99 kkal/mol
C-Cl = 79 kkal/mol
H- Cl = 103 kkal/mol
Hitunglah H pada reaksi berikut :
H2C = CH2 + HCl CH3 CH2 Cl
a. 510 kkal
b. 72,8 kkal
c. 12 kkal
d. 12 kkal
e. 510 kkal
Kunci Jawaban soal :
1. - 20,4 kJ/mol
2. a
3. 136,3 kJ
4. c
Pedoman Penskoran
Nilai =No SoalSkor MaksimumSkor Perolehan
15
25
35
45
Total Skor20
Adiwerna , Juli 2015Kepala SMK Islamiyah Adiwerna
Guru Mapel Kimia
Drs.Joni Iskandar
AKMALIYAH, S. Pd
Zn(s) Zn2+ + 2e
Cu2+
Zn2+
Cu2+ (aq) + 2e Cu(s)
Larutan ZnCl2
Larutan CuSO4
KATODE
ANODE
Cu
Zn
Cl-
K+
KCl K+ + Cl-
PAGE Rpp spectrum kim xi~gsl 39
_1342890388.vsd
_1342929686.unknown
_1342890290.unknown