Top Banner
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Satuan Pendidikan : SMA Kelas :X KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 1
30

Rpp Keanekaragaman Hayati

Jul 11, 2016

Download

Documents

Rifanni Putria

RPP Keanekaragaman Hayati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rpp Keanekaragaman Hayati

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : X

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

1. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia1.1. Mengagumi keteraturan

dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.

Konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem

Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem),

Mengamati Mengamati berbagai

keanekaragaman hayati di Indonesia

Menanya Berbagai macam keanekaragaman

hayati Indonesia, bagaimana cara mempelajarinya?

Tugas -

Observasi Pemahaman

terhadap keanekaragaman hayati Indonesia dari

4 minggu x 4 JP

charta berbagai tingkat kehati

charta kehati Indonesia, garis Wallace dan Weber

1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan

1

Page 2: Rpp Keanekaragaman Hayati

mengamati bioproses flora, fauna, mikroorganisme, Garis Wallace, Garis Weber,

Keunikan hutan hujan tropis

Upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya

Sistem klasifikasi makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial.

Bagaimana keanekaragaman hayati dikelompokkan?

Apa manfaat Keanekaragaman hayati Indonesia bagi kesejahteraan bangsa?

Mengumpulkan data (Eksperimen/Eksplorasi) Mengamati berbagai tingkat

keanekaragaman hayati Indonesia Mengelompokkan berbagai tingkat

keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh-contohnya dari berbagai ekosistem mulai dari savana sampai dengan tundra(flora, fauna, mikroorganisme), garis Wallace dan Weber dari peta atau berbagai sumber

Mendiskusikan pemanfaatan kehati Indonesia yang sudah dilakukan dan peluang pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam era ekonomi kreatif

Mengamati tentang takson dalam klasifikasi dan mengenal kunci determinasi

Mengasosiasikan Mendiskusikan berbagai tingkat

keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami gairs Wallace dan

diskusi Sikap ilmiah

dalam bertanya, memberikan pendapat, menghargai pikiran orang lain

Portofolio -

Tes Tertulis essay

tentang perbedaan tingkat keanekaragaman hayati, persebaran keanekaragaman hayati, garis Wallace dan Weber

Tertulis essay pemahaman tentang takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi

Ensiklopedia flora fauna Indonesia

Gambar/foto karakter hutan hujan tropis

Charta takson

Charta Kunci determinasi

1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan

2

Page 3: Rpp Keanekaragaman Hayati

lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar

Weber Mendiskusikan untuk

mengasosiasikan pemahaman tentang takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi

Mengkomunikasikan Mempresentasikan secara lisan

tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat keanekaragamannya.

Mempresentasikan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi

Mempresentasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif

3.2. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

4.2. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

3

Page 4: Rpp Keanekaragaman Hayati

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : X / Semester Genap

Materi Pokok : Keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies,

dan ekosistem di indonesia.

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 x Tatap Muka)

1. KOMPETENSI INTI

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena

dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

2. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman

hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.

Indikator:

4

Page 5: Rpp Keanekaragaman Hayati

1. Siswa mengungkapkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan

Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

2.2. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif

dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di

dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

Indikator:

1. Siswa menunjukkan sikap santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi

2. Siswa menunjukkan sikap bekerja sama dalam kegiatan pengamatan, diskusi, atau

percobaan dalam kelompok.

3. Siswa bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan.

3.9. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati

(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.

Indikator:

1. Siswa dapat menjelaskan berbagai keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan

sekolah/ lingkungan tertentu.

2. Siswa dapat membedakan tingkat keanekaragaman hayati gen, spesies, dan

ekosistem.

3. Siswa dapat memberikan contoh tingkat keanekaragaman hayati gen, spesies, dan

ekosistem.

4. Siswa dapat memberikan karakteristik hewan-hewan berdasarkan pembagian garis

Wallace dan garis weber

5. Siswa dapat mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam tingkatan takson dari

takson yang paling tinggi ke takson yang paling rendah.

6. Siswa dapat menuliskan tata nama binomial

5

Page 6: Rpp Keanekaragaman Hayati

4.9. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai

keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam

berbagai bentuk media informasi

1. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi tentang solusi terhadap pelestarian

keanekaragaman hayati.

3. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Diberikan penjelasan tentang berbagai banyak macam jenis-jenis makhluk hidup

yang tersebar di seluruh dunia, siswa mengungkapkan kekaguman terhadap

keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,

ekosistem, dan lingkungan hidup.

2. Diberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan dan diskusi, siswa dapat

berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, bekerja

sama, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

3. Diberikan kesempatan untuk mengamati lingkungan sekolah, siswa dapat

menjelaskan berbagai keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekolah.

4. Diberikan kesempatan mengamati gambar tentang tingkat keanekaragaman hayati

(gen, spesies, ekosistem), siswa dapat membedakan antara tingkat keanekaragaman

hayati gen, spesies, dan ekosistem.

5. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh tingkat keanekaragaman hayati gen,

spesies, dan ekosistem.

6. Diberikan kesempatan untuk menyebutkan contoh-contoh hewan berdasarkan

distribusinya, siswa dapat memberikan karakteristik hewan-hewan berdasarkan

pembagian garis Wallace dan garis Weber.

7. Diberikan kesempatan untuk membaca artikel tentang sebuah permasalahan

keanekaragaman hayati, siswa mampu memberikan solusi terhadap pelestarian

keanekaragaman hayati.

6

Page 7: Rpp Keanekaragaman Hayati

8. Diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen di luar kelas dengan membuat

plot-plot, siswa dapat mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam tingkatan

takson.

9. Siswa dapat menuliskan tata nama binomial dengan tepat.

4. MATERI PEMBELAJARAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN, SPESIES, DAN

EKOSISTEM.

Keanekaragaman hayati berarti ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai

macam variasi bentuk, penampilan, jumlah serta sifat yang terlihat pada berbagai

tingkatan makhluk hidup, baik tingkat genetik (dalam satu spesies), tingkat jenis

(spesies), maupun tingkat ekosistem.

a. Keanekaragaman gen

Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu

dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat

ditunjukkan, dengan adanya variasi dalam satu jenis, misalnya:

1. Variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau

2. Variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung

Yang membuat variasi tadi adalah: Rumus: F = G + L

F = fenotip

G = genotip

L = lingkungan

Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi

perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.

b. Keanekaragaman jenis (spesies)

Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen.

Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam

jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan

mikroba.misalnya variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka

7

Page 8: Rpp Keanekaragaman Hayati

termasuk dalam satu family (famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik,

tingkah laku dan habitat.

c. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari

ekosistem di biosfir. misalnya: ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem

gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem

tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem

hutan tropis di dalamnya ada dalamnya ada harimau.Ketiga macam keanekaragaman

tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Ketiga tingkat keanekaragaman hayati dipandang sebagai suatu keseluruhan

atau totalitas yaitu sebagai Keanekaragaman hayati. Maksud dari konsep ini adalah :

1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk

melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit

unggul yang diharapkan.

2. Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk

mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat

menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.

3. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan

sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat

meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang

disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson

mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum

(dunia), phylum (filum) atau divisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia

(famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas (ras).

Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson,

namu makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya, makin

rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula

persamaan ciri antar anggota takson.

Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia)

8

Page 9: Rpp Keanekaragaman Hayati

Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson

terbesar. Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa kingdom, antara

lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi

(jamur), kingdom monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom

protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).

Phylum (filum) atau divisio (divisi)

Phylum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson

tumbuhan. Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa phylum, antara lain filum

chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum echidermata (hewan berkulit

duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan

menggunakan akhiran-phyta. Contoh, kingom plantae dibagi menjadi tiga divisi,

antara lain bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta. Ini adalah takson tertinggi

ketiga. Untuk hewan, bakteri, dan kerajaan archaea, pakar taksonomi umumnya

menggunakan istilah filum. Untuk jamur, tanaman, dan protista, para ilmuwan

sering menggunakan istilah divisi, tetapi mereka kadang-kadang menerima filum.

Classis (kelas)

Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi berdasarkan

persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang

berbeda-beda, antara lain: -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -

opsida (untuk lumut), -phycae (untuk alga), dan lain-lain.

Ordo (Bangsa)

Angggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo

berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson

tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales.Sebagai contoh, kelas

Dicotyleneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales,

Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.

Familia (Familia/Suku)

Anggota takson setiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili

berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Familia berasal dari bahasa latin Familia.

Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –aceae, misalnya

famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan

Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya

Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara

9

Page 10: Rpp Keanekaragaman Hayati

nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –ideae, misalnya Homonidae

(manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).

Genus (Marga)

Anggota takson setiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus

berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan

nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau

digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae tediri atas

genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), danOryza (padi-padian)

Spesies

Species merupakan tingkatan takson palig dasar atau terendah. Anggota takson

memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila

melakukan perkawinan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil

(subur). Nama spesies tediri dari atas dua kata; kata pertama menunjukan nama

spesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa

multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis. 

Seperti contoh yang disebutkan diatas, spesies diidentifikasi oleh genus dan nama

penunjuk spesies. Sistem klasifikasi ini disebut sistem binomial (dua nama).

Kedua kata-kata yang dicetak miring (jika tulisan tangan atau diketik, keduanya

digaris bawahi). Huruf awal dari nama genus dikapitalisasi, tetapi penunjuk

spesies tidak.

5. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : CTL

Model : Diskusi,

Strategi : 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan data,

Mengasosiasi, Menyampaikan)

6. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media

a) Gambar keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies, dan ekosistem.

2. Alat

a) Tali rafia

10

Page 11: Rpp Keanekaragaman Hayati

b) Pasak/ kayu

3. Sumber Belajar

a) Buku siswa

b) LKS

c) Artikel tentang masalah yang berkaitan dengan Keanekaragaman Hayati

7. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-1 (3x45 menit)

Fase KegiatanKeterlaksanaan

Ya Tidak

Pendahuluan (10 menit)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berdoa sesuai kepercayaan masing-masing

sebelum pelajaran dimulai.

Motivasi Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa

terkait materi yang akan diberikan dengan

meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis

makhluk hidup apa saja yang ada di lingkungan

sekolah.

Apersepsi Dari jawaban siswa guru mengaitkan dengan

konsep kenakeragaman hayati

Menyampaikan

Tujuan

Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai

pada pertemuan kali ini

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan, melakukan tanya jawab

mengenai konsep tingkat keanekaragaman hayati

gen, spesies, dan ekosistem

Tahap 1:

Menyampaikan

tujuan dan

mengatur setting

- Guru membentuk kelompok diskusi yang

beranggotakan 4-5 anak.

- Guru memberikan sebuah artikel tentang

masalah yang berkaitan dengan

11

Page 12: Rpp Keanekaragaman Hayati

keanekaragaman hayati, kemudian

mengintruksi siswa untuk membaca dan

menganalisis sehingga diharapkan nanti timbul

di benak siswa apa yang menyebabkan masalah

tersebut dan bagaimana solusinya (mengamati

dan menanya)

- Guru menyampaikan tujuan dari diskusi, yaitu

untuk mencari solusi dari permasalahan

keanekaragaman hayati

Tahap 2:

Mengarahkan

Diskusi

- Guru menguraikan aturan-aturan dasar diskusi

- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal

Tahap 3:

Menyelenggaraka

n Diskusi

- Guru meminta siswa dalam kelompok

mendiskusikan langkah-langkah untuk

menanggulangi rendahnya keanekaragaman di

indonesia sehingga siswa benar-benar dapat

memahami materi (mengumpulkan data,

mengasoisasi, mengkomunikasikan)

- Guru memonitor dan membantu siswa selama

kegiatan diskusi berlangsung

Tahap 4:

Mengakhiri

Diskusi

- Guru menutup kegiatan diskusi

- Guru menginstruksi tiap-tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusinya

(mengkomunikasikan)

Tahap 5:

Melakukan tanya

jawab singkat

tentang proses

diskusi

- Guru meminta kelompok lain untuk

menyempurnakan, selanjutnya guru memberi

pemantapan/konfirmasi.

Kegiatan Penutup

- Guru menyimpulkan mengenai penyebab

rendahnya keanekaragaman hayati di indonesia

dan beberapa solusi yang dapat dilakukan

12

Page 13: Rpp Keanekaragaman Hayati

untuk menanggulangi hal tersebut.

- Kemudian guru menutup pelajaran dengan

meminta siswa berdoa.

PERTEMUAN KE-2 (3x45 menit)

Fase KegiatanKeterlaksanaan

Ya Tidak

Pendahuluan (10 menit)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berdoa sesuai kepercayaan masing-masing

sebelum pelajaran dimulai.

Motivasi Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa

terkait materi yang akan diberikan dengan

meminta siswa untuk mereview pembelajaran

yang lalu

Apersepsi Dari jawaban siswa guru mengaitkan dengan

materi yang akan disampaikan hari ini

Menyampaikan

Tujuan

Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai

pada pertemuan kali ini

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan, melakukan tanya jawab

mengenai konsep tingkatan taksonomi dan tata

nama binomial

Tahap 1:

Mengorganisir

siswa untuk

melakukan

persiapan

eksperimen

- Guru membentuk kelompok yang

beranggotakan 4-5 anak.

- Guru membantu siswa untuk menyiapkan

peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan

eksperimen

- Guru membantu siswa untuk menyusun

langkah-langkah eksperimen

- Guru membantu siswa untuk menentukan

variable-variabel penelitian

Tahap 2: - Guru membimbing siswa ke luar kelas untuk

13

Page 14: Rpp Keanekaragaman Hayati

Membimbing

Eksperimen

membuat plot plot

- Guru menginstruksi siswa untuk mengamati

organisme apa saja yang ada pada plot-plot

tersebut dan berapa jumlahnya

- Guru mengintruksikan siswa untuk

mengklasifikasikan organisme-organisme pada

plot tersebut ke dalam tingkatan takson dari

yang tinggi ke yang rendah

Tahap 3:

Mengkomunikasi-

kan

- Guru membimbing siswa untuk

mempresentasikan hasil eksperimennya

Kegiatan Penutup

- Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

memberikan kesimpulan atas materi yang

diberikan

- Kemudian guru menutup pelajaran dengan

meminta siswa berdoa.

8. PENILAIAN

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Tes Tertulis Tes uraian beserta rubrik dan kunci jawaban

Penilaian keterampilan

melakukan percobaan

Lembar penilaian keterampilan unjuk kerja

dan rubrik

2. Lembar Pengamatan Sikap

No Nama Rasa kagum Tanggung Bekerjasama Santun

14

Page 15: Rpp Keanekaragaman Hayati

terhadap terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

jawab

1

2

3

4.

a. Rubrik pengamatan sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik

1. Rasa kagum terhadap

keteraturan dan kompleksitas

ciptaan Tuhan tentang

keanekaragaman hayati,

ekosistem, dan lingkungan

hidup.

 .

3: Menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap

keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan

lingkungan hidup. dan/atau ungkapan verbal

yang menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan

2: Belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi

kekaguman atau ungkapan syukur, namun

menaruh minat terhadap keanekaragaman hayati,

ekosistem, dan lingkungan hidup.

1: Belum menunjukkan ekspresi kekaguman, atau

menaruh minat terhadap keanekaragaman hayati,

ekosistem, dan lingkungan hidup , atau

ungkapan verbal yang menunjukkan rasa syukur

terhadap ciptaan Tuhan.

2. Tanggungjawab 3: Sangat tanggungjawab terhadap tugas yang

15

Page 16: Rpp Keanekaragaman Hayati

diberikan

2: kurang tanggungjawab terhadap tugas yang

diberikan

1: Tidak tanggungjawab terhadap tugas yang

diberikan

4 Bekerjasama 3: Mampu bekerjasama dengan baik, selalu

menunjukkan kegiatan diskusi atau saling

membantu antara siswa yang satu dengan yang

lain

2: Kurang mampu bekerjasama dengan baik, ada

beberapa waktu masih terlihat bekerja secara

individu.

1: Tidak terlihat bekerja sama antara siswa yang

satu dengan yang lain/ selalu bekerja secara

individu

5. Santun dalam mengajukan

pertanyaan/ berargumentasi

3: Menggunakan nada berbicara yang sopan dan

halus, mengangkat tangan ketika ingin

mengajukan pertanyaan/ berargumentasi

2: Kurang menggunakan nada yang sopan dan

halus/ atau kurang terbiasa untuk mengangkat

tangan ketika ingin mengajukan pertanyaan/

berargumentasi

1: Menggunakan nada yang kasar ketika berbicara

dan tidak mengangkat tangan ketika ingin

mengajukan pertanyaan/ berargumentasi

Nilai = x 100

16

Page 17: Rpp Keanekaragaman Hayati

3. Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis yang digunakan adalah untuk mengetahui pemahaman konsep siswa.

a. Instrumen Penilaian Tertulis

PENILAIAN TERTULIS

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian dari keanekaragaman hayati tingkat gen beserta contohnya!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

17

Page 18: Rpp Keanekaragaman Hayati

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

2. Berikan 3 contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

3. Berikan alasan dari contoh no.1 (yang anda jawab) mengapa dimasukkan ke

dalam keanekaragaman tingkat gen!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

Kunci jawaban dan rubrik penilaian tertulis

No Kata kunci/ jawaban Skor1. keanekaragaman gen adalah keanekaragaman yang

terjadi pada satu spesies yang sama tapi dengan

susunan gen yang berbeda. keanekaragaman ini

terjadi karena pengaruh susunan gen yang

berbeda ataupun lingkungan yang berbeda.

Contoh: bunga boegenville warna putih,

boegenville warna merah, dan bougenville warna

Skor Keterangan15 Pengertian benar

sesuai dengan kata kunci disertai contoh yang tepat

10 Pengertian benar sesuai dengan kata kunci, disertai dengan contoh yang

18

Page 19: Rpp Keanekaragaman Hayati

kuning. tidak tepat/tidak disertai contoh

5 Pengertian kurang tepat, disertai contoh yang tepat

0 Pengertian kurang tepat dan tidak disertai dengan contoh/ disertai contoh yang salah

2. -Pohon kelapa, pohon aren, dan pohon pinang

(famili palmae)

-singa, harimau, cheetah, kucing (famili falidae)

-kacang panjang, kacang tanah, kacang kari,

kacang hijau (famili kacang-kacangan)

Skor Keterangan15 Menyebutkan 3

contoh dengan tepat10 Menyebutkan 2

contoh dengan tepat5 Menyebutkan 1

contoh dengan tepat0 Tidak menyebutkan

contoh/ menyebutkan contoh yang salah

3. Karena bunga bougenville merah, kuning ataupun yang putih termasuk dalam satu spesies namun karena beberapa hal separti mutasi gen atau faktor lingkungan, maka ketiganya memiliki susunan gen yang berbeda sehingga memiliki ciri-ciri fisik yang agak berbeda pula.

Skor Informasi10 Jawaban tepat

5 Jawaban kurang tepat tetapi masih berkaitan.

0 Tidak menjawab/ jawaban tidak sesuai

Nilai = x 100

4. Penilaian unjuk kerja

Proses: Keterampilan melakukan percobaan

Aspek yang dinilaiSkor

4 3 2 1

Alat dan bahan yang digunakan lengkap

19

Page 20: Rpp Keanekaragaman Hayati

Melakukan prosedur percobaan secara urut

dan teratur sesuai cara yang didemonstrasikan

oleh guru

Keterampilan merancang alat dan bahan

percobaan

Tempat kerja selalu dijaga kebersihannya

a. Rubrik penilaian unjuk kerja

Aspek yang dinilaiSkor

4 3 2 1

Alat dan bahan yang digunakan lengkap Semua alat

dan bahan

lengkap

Alat dan

bahan ada

yang

kurand

Alat dan

bahan

banyak

yang

kurang

Tidak

membawa

alat dan

bahan

Melakukan prosedur percobaan secara

urut dan teratur sesuai cara yang

didemonstrasikan oleh guru

Melakukan

percobaan

sangat

baik

Melakukan

percobaan

baik

Melakukan

percobaan

kurang

baik

Tidak ikut

melakukan

percobaan

Keterampilan merancang alat dan bahan

percobaan

Sangat

terampil

terampil Kurang

terampil

Tidak

terampil

Tempat kerja selalu dijaga

kebersihannya

Sangat

bersih

bersih Kurang

bersih

kotor

Nilai = x100

20