Top Banner

of 116

Rpp Ipa Fisika Smp Vii

Jul 08, 2015

Download

Documents

Alfi Fauzia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PROGRAM TAHUNANPELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Mata pelajaran : IPA-Fisika Kelas : VII ( Tujuh )Smt I (satu) No. Silabus VII. 1 VII. 2 VII. 3 VII. 4 VII. 5 VII. VII. VII. VII. VII. 6 7 8 9 10 Materi Pokok Besaran dan satuan Suhu Pengukuran Asam, basa dan garam Unsur, senyawa dan campuran Wujud Zat Massa Jenis Pemuaian Kalor Sifat Fisika dan Sifat Kimia Pemisahan campuran Perubahan fisika dan kimia Reaksi kimia Ulangan Umum Alokasi Waktu 6 JP+ 1 jp UH 4 jp + 2 jp UH 8 JP + 2 jp UH 2 jp + 1 jp UH 2 jp + 1 jp UH 7 7 4 7 1 jP+ 1 jp UH jP + 2 jp UH jp + 2 jp UH jp + 2 jp UH jp + 1 jp UH Jumlah (RPP ) RPP 5 RPP 5 RPP 6 RPP 1 RPP 1 3 3 7 1 1 1 1 RPP RPP RPP RPP RPP RPP RPP RPP

VII. 11 VII. 12 VII. 13

1 jp + 1 jp UH 1 jp + 1 jp UH 1 jp + 1 jp UH 3 jp 72 jp Alokasi Waktu

Total jam pel. dan DP klas VII semester 1 18 minggu ( 72 jam pelajaran Smt II (Du a) No. Silabus VII. 14 VII. 15 VII. 16 VII. 17 VII. 18 VII. 19 VII. 20 Materi Pokok

33 RPP Keterangan (RPP )

Gejala biotic dan abiotik Gerak Lurus Mikroskop Keselamatan kerja cirri-ciri makhluk hidup Klasifikasi makhluk hidup Keanekaragaman pada system organisasi VII. 21 Ekosistem VII. 22 Keanekaragaman makhluk hidup VII. 23 Pengaruh kepadatan populasi manusia VII. 24 terhadap lingkungan Pencemaran Ulangan Umum Total jam pel. dan DP klas VII semester 2 16 minggu ( 64 jam pelajaran )

11 Jp + 2 UH

10 RPP

3 jp 64 jp 29 RPP

1

DAFTAR ISI Hal1. Besaran dan satuan 1.1 Besaran pokok dan besaran turunan

1.1.1. 1.1.2. 1.1.3. 1.1.4. 1.1.5.

Besaran fisika .. Besaran pokok dan besaran turunan........ Pengertian zat .. Satuan Internasional . Satuan baku dan satuan tak baku ..... Ulangan

2. Suhu 2.1.1. Pengertian Suhu ................................................................................................................. 2.1.2. Termometer ..................................................................................................................... 2.1.3. Termometer Cairan dalam Pipa Kaca .................................................................................. Ulangan .........................................................................................................................

Pengukuran Standar alat ukur panjang ........................... Standar alat ukur massa ........................... Standar alat ukur waktu dan suhu . Satuan pengukuran .. . Keselamatan kerja .. Ulangan Wujud Zat Pengertian zat .. Proses terjadinya perubahan wujud . Teori partikel zat Kohesi dan adhesi Kapilaritas .. Tegangan permukaan zat cair ... Ulangan Massa Jenis Konsep massa jenis . Menentukan massa jenis zat padat ................................. Menentukan massa jenis zat cair Penerapan konsep massa jenis sehari-hari Massa jenis relatif Ulangan harian .................................. Ulangan Pemuaian Pemuaian ............................................................................................................................................

2

Manfaat dan Masalah Akibat Pemuaian Zat ..................................................................................... Ulangan .............................................................................................................................................. Kalor dan Perpindahan Pengertian dan Pengaruh Kalor ................................................................................................... Hubungan Kuantitatif aanatara Banyaknya Kalor dengan Kenaikan Suhu ................................. Menguap, Mengembun dan Mendidih .. Melebur dan Membeku .. Ulangan .. Perpindahan Kalor secara Konduksi .. Perpindahan Kalor secara Konveksi Perpindahan Kalor secara Radiasi

RINCIAN WAKTU DALAM SEMESTER SATU JpBesaran dan satuan 1.1 Besaran pokok dan besaran turunan

1.1.6.1jp

Besaran fisika Besaran pokok dan besaran turunan. Pengertian zat .. Satuan Internasional .

1.1.7.1jp

1.1.8.1jp

1.1.9.1jp

1.1.10.2.

Satuan baku dan satuan tak baku .. 1jp Ulangan 1jp

Suhu Pengertian Suhu ............................................................................................................ 2jp Termometer ............................................................................................................ 2jp Termometer Cairan dalam Pipa Kaca ............................................................................1jp Ulangan .............................................................................................................................

1jp

3.

Pengukuran Standar alat ukur panjang .........................1jp . Standar alat ukur massa ..........................1jp . Standar alat ukur waktu dan suhu .2jp Satuan pengukuran .. 2jp Keselamatan kerja .2jp Ulangan .............................................................................................................................. 1jp

Wujud Zat Pengertian zat 1jp Proses terjadinya perubahan wujud 1jp Teori partikel zat 1jp Kohesi dan adhesi 1jp Kapilaritas . 1jp

3

Tegangan permukaan zat cair . Ulangan . Massa Jenis Konsep massa jenis 2jp Menentukan massa jenis zat padat .................2jp Menentukan massa jenis zat cair Penerapan konsep massa jenis sehari-hari 1jp Massa jenis relatif Ulangan harian ................. Ulangan ...........................................................................................................................

1jp 2jp

1jp 1jp 2jp

Pemuaian Pemuaian .............................................................................................................................. 3jp Manfaat dan Masalah Akibat Pemuaian Zat ........................................................................ 1jp Ulangan .................................................................................................................................1jp Kalor dan Perpindahan Pengertian dan Pengaruh Kalor ........................................................................................... Hubungan Kuantitatif antara Banyaknya Kalor dengan Kenaikan Suhu ......................... Menguap, Mengembun dan Mendidih Melebur dan Membeku Perpindahan Kalor secara Konduksi Perpindahan Kalor secara Konveksi Perpindahan Kalor secara Radiasi Ulangan ................................................................................................................................ 2jp 2jp 2jp 2jp 1jp 1jp 1jp 2jp .

4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1.1.1 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 1. Besaran dan satuan : 1.1.Besaran pokok dan besaran turunan 1.1.1.Besaran fisika : 1 x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan ke dalam besaran pokok dan besaran turunan.

II

III. Tujuan Pembelajaran : Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian besaran 2. menjelaskan pengertian satuan 3. menjelaskan perbedaan antara besaran dan satuan. 4. mengidentifikasi besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari ke dalam besaran fisika.

5

Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan alat ukur sederhana seperti alat ukur massa, panjang ( timbangan badan, pensil ) secara baik dan benar 2. membaca skala pada jam tangan secara baik dan benar IV. V. Materi Pokok : Besaran dan Satuan Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : 1. Guru mengajukan pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan besaran fisika? 2. Guru mengajukan beberapa contoh kejadian sehari-hari misalnya tinggi badan, pemandangan yang indah, massa benda, baju bagus, waktu yang digunakan selama berlari dst. Manakah dari kejadian-kejadian tersebut yang dapat diukur dan memiliki angka?. Pengetahuan Prasyarat : V.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa diminta untuk mengukur panjang meja masing-masing menggunakan pensil. 3. Siswa diminta untuk menimbang badan masing-masing menggunakan timbangan badan. 4. Menggunakan jam tangan masing-masing untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk mengerjakan mengukur panjang meja tersebut dan menimbang badan. 5. Secara kelompok siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut V.3. Penutup : 1. Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran. Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dikelompokkan ke dalam besaran fisika 2. Melalui diskusi guru membimbing siswa untuk mengidentifikasi besaranbesaran yang termasuk besaran fisika maupun bukan. Massa, panjang, tinggi, waktu termasuk besaran fisika karena selain bisa diukur besarnya juga dapat dinyatakan dengan angka.

6

Sedangkan pemandangan yang indah, baju yang bagus bukan termasuk besaran fisika karena hasil ukurannya tidak dapat dinyatakan dengan angka. 3. Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran fisika. Besaran fisika merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. VI. Sumber dan Alat : 1. Buku IPA Fisika Marthen Kelas VII Penerbit Erlangga 2. Alat : pensil, timbangan badan, jam tangan Penilaian : 7.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep 1. Sebutkan besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk besaran fisika ! 2. Mengapa setiap besaran fisika harus memiliki angka? 3. Apakah kejujuran, kemiskinan, kekayaan dapat dikelompokkan ke dalam besaran fisika? Mengapa?

VII.

VII.2.

Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika menukur panjang meja dengan pensil, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.

Mengetahui : Ka. SMP.

Guru

.. NIP.

NIP.

7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1.1. 2 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 1. Besaran dan Satuan : 1.1.2. Besaran Pokok dan Besaran Turunan : 1 x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : 2.1. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan ke dalam besaran pokok dan bearan turunan.

II

III. Tujuan Pembelajaran : 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan 2. menjelaskan besaran-besaran yang termasuk besaran pokok 3. menjelaskan besaran-besaran yang termasuk besaran turunan 4. menjelaskan contoh besaran pokok dan besaran turunan

8

III.2.

Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan alat ukur sederhana seperti alat ukur volum secara baik dan benar IV. V. Materi Pokok : Besaran dan Satuan Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : 1. Guru mengajukan pertanyaan apakah perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan? 2. Guru mengajukan beberapa contoh misalnya besaran massa. Panjang, waktu, volum, kecepatan dst termasuk besaran-besaran apakah contohcontoh tersebut ? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian besaran dalam fisika 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa diminta untuk membuka buku Sains Fisika ( Erlangga ) Untuk mengerjakan kegiatan 1.1. Mengukur volum air 3. Secara kelompok siswa diminta untuk mengelompokkan mana yang termasuk besaran dan satuan. 4. Secara kelompok siswa diminta untuk membaca topik besaran pokok dan besaran turunan 5. Secara kelompok siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut Penutup : 1. Melalui diskusi, guru membimbing untuk membedakan antara besaran dan satuan. Besaran adalah sesuatau yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka, contohnya besaran fisika. Pada percobaan besaran : Volum, satuan : cangkir, gelas kecil, ember, kaleng susu. 2. Melalui diskusi, guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran pokok dan besaran fisika. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran lain.

5.2.

9

3. Melalui diskusi guru membimbing siswa untuk mengklasifikasi besaranbesaran yang termasuk besaran pokok maupun besaran turunan. Besaran pokok al : massa, panjang, waktu karena satuan :massa ( kg ), panjang (m), waktu ( jam ) tidak diturunkan dari satuan besaran lain. Besaran pokok yang lain al : kuat arus ( A ), jumlah zat ( mol ), itensitas cahaya ( candela ). Besaran turunan al : luas, kecepatan, massa jenis, dst, karena satuan luas ( m2), diturunkan dari satuan panjang ( m ). kecepatan ( km/jam ), diurunkan dari satuan panjang ( km) dan satuan waktu ( jam ) , massa jenis ( kg/m3) diturunkan dari satuan massa ( kg) dan satuan panjang (m). 4. Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian mengukur. Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. VI. Sumber dan Alat 4.1. Sumber : Buku IPA Fisika Marthen Kelas VII Penerbit Erlangga 4.2. Alat : Kaleng susu bekas, cangkir, gelas kecil dan air dalam ember Penilaian 7.1. Pemahaman dan penerapan konsep : 1. Apakah setiap besaran pokok satuannya tidak diturunkan dari satuan besaran laian ? 2. Apakah setiap besaran turunan satuannya diturunkan dari satuan besaran laian ? 3. Sebutkan contoh lain dari besaran turunan yang disebutkan di atas dan sebutkan pula darimana satuannya diturunkan ! 7.2. Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu , mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.

VII.

Mengetahui : Ka. SMP..

Guru

.

10

NIP.

NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1.1. 3 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 1. Besaran dan Satuan : 1.1.Besaran pokok dengan besaran turunan Pengertian Besaran : 1 x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR 2.1. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran. 2.2. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. 2.3. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan *). :

II

III. Tujuan Pembelajaran : Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : 1.mengkonversi satuan

11

2.menggunakan satuan internasional dalam pengukuran Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan alat ukur sederhana seperti alat ukur panjang ( mistar, jangka sorong, milimeter sekrup ) secara baik dan benar 2. membaca skala pada alat ukur dengan benar IV. V. Materi Pokok : Pengertian besaran besaran Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : 1. Guru mengajukan pertanyaan Mengapa perlu ada kesamaan satuan di seluruh dunia ( secara internasional )? 2. Guru memberi contoh cara mengukur panjang dengan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Pengetahuan Prasyarat : Pengertian mengukur, Pengertian satuan 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Secara kelompok siswa diminta untuk mmbaca Standar dan alat ukur panjang buku Sains Fisika Erlangga. 3. Siswa diminta untuk mengukur panjang benda menggunakan jangka sorong dan menggunakan mikrometer sekrup ( buku Sains Fisika Erlangga ) 4. Siswa diminta untuk mengerjakan kemampuan komunikasi dan menjawab pertanyaan : Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh standar satuan yang baik Mengapa mata harus tegak lurus pada garis skala yang dibaca? 5. Secara kelompok siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari percobaan tersebut. Penutup : 1. Melalui diskusi guru membimbing untuk menemukan pengertian besaran. Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur, memiliki nilai dan dinyatakan dengan angka.

5.3.

VI.

Sumber dan Alat 7.1. Sumber : Buku IPA Fisika Marthen Kelas VII Penerbit Erlangga 7.2.Alat : Kaleng susu bekas, cangkir, gelas kecil dan air dalam ember

12

VII.

Penilaian 7.1. Pemahaman dan penerapan Konsep: 1. Apakah setiap besaran pokok satuannya tidak diturunkan dari satuan besaran laian ? 2. Apakah setiap besaran turunan satuannya diturunkan dari satuan besaran laian ? 3. Sebutkan contoh lain dari besaran turunan yang disebutkan di atas dan sebutkan pula darimana satuannya diturunkan ! Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu , mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.

Mengetahui : Ka. SMP. . NIP.

Guru

NIP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1.1. 4

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I.

: SMP : IPA Fisika : VII/1 : 1. Besaran dan satuan : 1.1.Besaran pokok dan besaran turunan 1.1.4.Satuan Internasional : 1 x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR :. 2.1.. Menggunakan satuan internasional dalam pengukuran. 2.2. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. 2.3. Mengkonversi berbagai satuan besaran pokok maupun besaran turunan *).

II

III. Tujuan Pembelajaran : IV 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat :

13

mengkonversi satuan dalam SI baik satuan panjang, satuan massa dan satuan waktu ( satuan besaran pokok ) maupun besaran turunan. 3.2. IV. V. Materi Pokok : Satuan Internasional Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : 1. Guru mengajukan pertanyaan Mengapa perlu ada kesamaan satuan di seluruh dunia ( secara internasional )? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian Satuan Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang tangga konversi untuk satuan-satuan dalam SI. Siswa diminta untuk mendiskusikan Mengapa Diperlukan Sistem Satuan Internasional 5.3. Penutup : Guru memantapkan kembali besaran-besaran yang termasuk besaran pokok dan besaran turunan dan satuannya dalam SI. 5.2.

2.

VI.

Penilaian : 7. 1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: Siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal tentang konversi. Konversikan satuan-satuan berikut ini : 1. 15 m = ... cm 2. 0,05 km = ....m 3. 0,75 g = .... mg 4. 0,52 ms = ... s 5. 600 mL = ... L 6. 1 m = ... m 7. 2.5 kg = ... mg 8. 1 ... = 10 g 9. 1..... = 0,001 m 10. 2,5 ... = 2.500 m 7.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur volum dengan beberapa satuan al : cangkir, gelas kecil, kaleng susu , mengukur waktu percobaan maupun

14

ketika membaca skala pada timbangan sewaktu menimbang massa badannya.

Mengetahui : Ka. SMP

Guru

NIP.

NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2.1 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 2. Suhu Sub materi Pokok : 2.1. Pengertian Suhu Alokasi Waktu : 1x 45 menit KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya INDIKATOR : Mengemukakan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai alat pengukur suhu.

I. II

III. Tujuan Pembelajaran : V 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian suhu mengemukakan alasan mengapa tangan tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu.

15

3.2. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa tangan tidak bisa digunakan untuk mengukur suhu. VI IV. V. 1.1. Materi Pokok: Suhu Langkah Pembelajaran : Pendahuluan ( awal ) : Motivati : Pada siang hari yang panas kamu merasakan kepanasan. Dapatkah kamu mengukur derajat kepanasan tersebut? Prasayarat Pengetahuan : Pengertian panas 5.2. Kegiatan Inti : Siswa diminta untuk melakukan demonstrasi Menyelidiki apakah tepat jika tangan digunakan sebagai sensor suhu buku IPA Fisika SMP Marthen Kelas VII Penerbit Erlangga. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas. VII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, disimpulkan : Tangan tidak bisa digunakan sebagai sebagai alat pengukur suhu. Alasan : Jangkauan tangan sangat terbatas, tangan tidak tahan menyentuh benda yang sangat panas atau sangat dingin Tangan mengalami kekeliruan dalam menilai suhu. Misalnya setelah tangan kanan dicelupkan ke dalam air hangat dan tangan kiri ke dalam air dingin, kemudian kedua belah tangan tersebut dimasukkan ke dalam air biasa tangan kanan merasa lebih sejuk dan tangan kiri merasa lebih hangat. Tangan juga tidak bisa menentukan derajat panas suatu benda. Untuk mengukur suhu diperlukan alat yaitu termometer. VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa diminta untuk menjawab latihan apakah yang kamu ketahui tentang suhu? 6.2. Kinerja Ilmiah : Guru mengamatinya ketika siswa melakukan demonstrasi untuk menyelidiki bahwa tangan tidak bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu.

16

VII. Alat dan Bahan : Tiga buah baskom berisi masing-masing air panas, air biasa dan air dingin.

Mengetahui : Ka. SMP.

Guru

. NIP.

. NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. 2. Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 2. Suhu Sub materi Pokok : 2. 2. Termometer Alokasi Waktu : 2x 45 menit KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya INDIKATOR : Menggunkan termometer untuk mengukur suhu zat. Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya naik. Membandingkan skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain. III. Tujuan Pembelajaran : VIII 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : menjelaskan apa yang dimaksud dengan termometer termometer

I. II

17

menjelaskan sifat-sifat fisik zat yang bisa digunakan untuk membuat termometer menjelaskan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah termometer. Menjelaskan cara pembuatan termometer Membandingkan skala termometer yang satu dengan yang lain

3.2. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : melakukan percobaan untuk membuat termometer. IX VI. Materi Pokok: Suhu

VII. Langkah Pembelajaran : 1.2. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Bagaimana cara membuat termometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu ? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian Suhu 5.2. Kegiatan Inti : Siswa diminta untuk melakukan demonstrasi pada kegiatan 1.2. Membuat skala termometer dan Membuat Termometer Sederhana Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas. X 5.3. Penutup : Melalui diskusi, disimpulkan : Cara membuat skala termometer : Menentukan titik tetap tetap bawah, yaitu dengan memasukkan pentolan termometer ke dalam wadah yang berisi es, perhatikan raksa dalam termometer jika tidak turun lagi, pada termometer beri tanda goresan tepat dengan permukaan raksa dan diberi angka 0. Menentukan titik tetap tetap atas, yaitu dengan memasukkan pentolan termometer ke dalam wadah yang berisi air yang dipanaskan sampai mendidih, perhatikan raksa dalam termometer jika tidak naik lagi, pada termometer beri tanda goresan tepat dengan permukaan raksa dan diberi angka 100.

Jarak antara titik tetap bawah dengan titik tetap atas dibagi menjadi 100 bagian, setiap bagian sama dengan 1 C.

Skala dapat diperluas, bagian bawah dibagi 10 bagian dengan tanda minus dan bagian atas ditambah sampai 10 bagian.

18

Perbandingan skala termometer Celcius dengan skala termometer lainnya : Termometer Kelvin Suhu terendah termometer Kelvin adalah -273 C dan diberi angka 0 K atau 0 C = 273 K yang disebut juga nol mutlak. Hal ini dapat dijelaskan : Partikel-partikel suatu zat yang senantiasa bergerak. Pada suhu -273 C gerak partikel-partikel berhenti, sehingga suhu -273 C merupakan suhu terendah yang masih mungkin dimiliki oleh suatu benda. Suhu air mendidih diberi angka 373 K, maka 100 C = 373 K, dapat dirumuskan : t C = ( t + 273 ) K t K = ( t - 273 ) C Termometer Fahrenheit Titik tetap bawah termometer Fahrenheit : titik leur es diberi angka 32, supaya dimulai dengan angka 0, maka ditambah 32 ditulis F32. Titik tetap atas termometer Fahrenheit : air sedang mendidih diberi angka 212, antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 180, sehingga dirumuskan : ( F-32) : C = 180 : 100 ( F-32) : C = 9 : 5

VI.

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : Siswa diminta untuk menjawab latihan : 1. Mengapa termometer digunakan sebagai alat ukur suhu? 2. Bagaimana cara menentukan titik tetap bawah dan titik tetap atas sebuah termometer 3. Mengapa suhu -273 C sebagai suhu 0 termometer Kelvin ? 4. Ubahlah ke dalam : a. 15 C = .... K b. 45 C = .... F c. 30 F = .... C 6.2. Kinerja Ilmiah : Guru mengamatinya ketika siswa melakukan demonstrasi untuk menyelidiki bahwa tangan tidak bisa digunakan sebagai alat pengukur suhu.

Alat dan Bahan : Kegiatan 1.2. : Termometer tak berskala Bejana kaca Es batu

19

Karet gelang Air murni Pembakar bunsen Kaki tiga

Kegiatan 1,3 : Sebuah botol lengkap dengan tutup gabus Sebuah pipa kaca diameter kecil Air berwarna Alat bor atau pelubang gabus Mengetahui : Ka. SMP. Guru

. NIP.

. NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. 3. Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub materi Pokok Alokasi Waktu I. II : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 2. Suhu : 2. 3. Termometer Cairan dalam pipa Kaca : 1x 45 menit

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya INDIKATOR : Menggunakan termometer sederhana untuk mengukur suhu zat Membuat termometer sederhana berskala berdasarkan sifat perubahan volum suatu zat cair ketika suhunya naik. Membandingkan skala termometer Celcius dengan skala termometer yang lain.

III. Tujuan Pembelajaran : XI 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat menjelaskan: jenis termometer yang banyak dijumpai dalam keseharian mengapa termometer keseharian menggunakan cairan sebagai isinya mengapa pentolan pipa sebuah termometer dibuat dari kaca tipis. keuntungan dan kerugian raksa sebagai cairan pipa termometer

20

keuntungan dan kerugian alkohol sebagai cairan pipa termometer mengapa cairan pipa termometer tidak menggunakan air prinsip kerja termometer yang digunakan sehari-hari

3.2. Kinerja Ilmiah XII VIII. Materi Pokok: Suhu IX. Langkah Pembelajaran : 1.3. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Dapatkah kamu menjelaskan mengapa termometer sehari-hari menggunakan cairan? Pengetahuan Prasyarat : Prinsip kerja thermometer 5.2. Kegiatan Inti : Siswa diminta untuk mendiskusikan Termometer Cairan dalam Pipa Kaca . Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas. XIII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, disimpulkan : Jenis termometer yang paling banyak dijumpaai sehari-hari adalah termometer yang pipa kacanya berisi cairan, contohnya termometer raksa., karena raksa pemuaiannya teratur sedangkan umumnya cairan memuai tidak teratur. Termometer terbuat dari pipa kapiler, ini dimaksudkan agar termometer peka artinya dengan pemuaian raksa yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar pada panjang kolom raksa. Pentolan termometer terbuat dari kaca tipis, dimaksudkan agar kalor segera dapat dihantarkan secara konduksi oleh pentolan kepada cairan di dalamnya. Pipa termometer dibungkus dengan tangkai kaca tebal, karena bertindak sebagai pembesar yang memungkinkan suhu dibaca dengan mudah. Keuntungan raksa sebagai cairan termometer : Pemuaiannya teratur Mudah dilihat karena warnanya mengkilap Tidak membahasi dinding kaca Jangkauan suhu raksa cukup besar, yaitu membeku pad suhu -40C dan mebdidih pada suhu 350C. Dapat terpanasi dengan merata, sehingga menunjukkan suhu yang cepat dan tepat Kerugian raksa sebagai cairan pengisi termometer :

21

raksa mahal raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah ( misal di kutub ) raksa ( air keras ) berbahaya. Selain raksa ada termometer zat cair, yaitu termometer alkohol. Keuntungan alkihol sebagai cairan termometer : Murah dibandingkan raksa Teliti, karena dengan kenaikan suhu yang kecil saja, akan mengalami perubahan volum yang lebih besar. Dapat mengukur suhu yang sangat dingin, karena titik beku alkohol -112C Kerugian alkohol sebagai cairan pengisi termometer : Titik didihnya rendah, yaitu 78C Tidak berwarna Membasahi dinding kaca Air tidak digunakan sebagai pengisi termometer, karena : Membasahi dinding Tidak berwarna Jangkauan terbatas ( 0C 100C ) Perubahan volumnya sangat kecil ketika terkena panas Hasil pengukuran kurang teliti, karena air termasuk penghantar kalor yang jelek Beberapa termometer dalam keseharian : Termometer klinis, untuk mengukur suhu tubuh. Skalanya antara 35C s/d 42C Termometer dinding, untuk mengukur suhu ruang. Angka-angka pada skalanya antara 50C s/d 50C. Termometr maksimum dam minimum, biasanya digunakan untuk untuk mengukur suhu maksimum dan minimum pada rumah yang digunakan untuk menanam tanaman pada penalitian. Suhu maksimum terjadi pada siang hari dan suhu minimum terjadi pada malam hari. Termometer lainnya : Termometer gas Termometer platina Termometer termistor Termometer termokopel Termometer bimetal Termometer pirometer

VI.

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep:. Siswa diminta untuk menjawab soal-soal Uji Kompetensi Bab 2 buku IPA Fisika SMP Kelas VII Marthen Kanginan Penerbit Erlangga.

Alat dan Bahan :

22

-

Mengetahui : Ka. SMP..

Guru

NIP.

NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. 1 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 3. Pengukuran : 3.1.Satuan Baku dan Satuan Tak Baku : 1 x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : 2.1. Mengukur dengan satuan baku dan satuan tak baku

II

III. Tujuan Pembelajaran : XIV 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : XV 1. menjelaskan perbedaan satuan baku dan satuan tak baku XVI 2. menyebutkan contoh satuan baku dan satuan tak baku dalam kehidupan

XVII

sehari- hari. Kinerja Ilmiah Siswa dapat :

23

1. menggunakan alat ukur panjang dengan stik meter (mistar) secara baikdan benar 2. membaca skala pada alat ukur dengan benar 3. mengukur panjang benda dengan satuan tak baku (menggunakan pensil, pulpen). IV. V. Materi Pokok: Pengukuran Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Mengapa kita perlu satuan yang berlaku secara internasional ? 2.Apa saja satuan yang termasuk satuan internasional?

5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Secara kelompok mengerjakan kegiatan Mengukur volum zat cair dengan satuan baku dan tak baku dan Mengukur panjang benda dengan satuan baku dan tak baku 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XVIII 5.3. Penutup : 1. Melalui diskusi guru memantapkan kembali perbedaan satuan baku dan satuan tak baku. Satuan baku merupakan satuan yang diakui secara internasional. Satuan tak baku merupakan satuan yang tidak diakui secara internasional, sehingga hanya digunakan di negara tertentu. 2 Guru membimbing siswa untuk menyebutkan contoh satuan baku dan satuan tak baku sebari-hari. Contoh satuan baku : meter, kilogram, liter. Contoh : jengkal, tumbak, inchi, kaki dan mil. VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: Siswa diminta mengerjakan tugas 1.4 halaman 17 buku Sains Fisika SMP Marthen atau buku Panduan Praktikum Terpilih IPA Fisika Eka Purjiyanta Jilid 1 Penerbit Erlangga. 6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur panjang benda dengan beberapa beberapa alat ukur panjang misalnya mistar ( untuk satuan baku ) dan pensil, pulpen, jengkal dst ( satuan tak baku ) . Alat dan Bahan : Alat : Sebuah stik meter ( mistar yang panjangnya 1 m )

VII.

24

Sebuah pensil Sebuah pulpen

Mengetahui : Ka. SMP.

Guru

. NIP.

NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. 2 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 3. Pengukuran : 3.2. Standar dan alat ukur panjang Menggunakan alat ukur panjang : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : 2.1. Menggunakan alat ukur ( mistar, timbangan, stopwach ) secara baik dan benar.

II

III. Tujuan Pembelajaran : XIX 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : XX 1. menjelaskan cara mengukur panjang, diameter dan ketebalan suatu benda XXI 2. membaca skala pada pengukuran benda menggunakan mistar, mikrometer

25

XXII

dan jangka sorong.

3.2 Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan alat ukur panjang, diameter dan ketebalan suatu benda secara baik dan benar 2. membaca skala pada alat ukur dengan benar pada alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup IV. V. Materi Pokok: Pengukuran Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Bagaimana cara mengukur panjang benda yang sangat kecil? 2. Bagaimana cara mengukur ketebalan kertas? 3. Bagaimana cara mengukur diameter dari benda-benda yang sangat kecil? 4. Memberi contoh cara mengukur pang benda dengan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup yang benar. Pengetahuan Prasyarat : Mengukur panjang dengan mistar 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. Secara kelompok mengerjakan serta soal kompetensi dasar buku IPA Fisika SMP kelas VII Penerbit Erlangga. (Mengukur panjang benda dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup) 2. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XXIII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Fungsi mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 2. Tiga syaratyang harus dipenuhi oleh standar satuan. 3. Bagaimana posisi mata yang bebar ketika membaca skala. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : Siswa diminta menjawab pertanyaan buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga.misalnya : 1. Sebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh standar satuan yang baik! 2. Bagaimana posisi mata yang benar ketika mengukur panjang benda denga mistar? 6.2. Kinerja Ilmiah

VI.

26

Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur panjang benda dengan beberapa alat ukur misalnya mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. VII. Alat dan Bahan : Alat : Sebuah mistar yang panjangnya 30cm Sebuah jangka sorong Sebuah mikrometer sekrup

Mengetahui : Ka. SMP

Guru

. NIP.

. NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran3.3 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 3. Pengukuran : 3.3. Standar dan alat ukur massa : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : 2.1. Menggunakan alat ukur ( mistar, timbangan, stopwach ) secara baik dan benar.

II

III. Tujuan Pembelajaran : XXIV 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : XXV 1. menjelaskan cara mengukur massa suatu benda XXVI 2. membaca skala pada pengukuran benda menggunakan neraca XXVII .

27

3.2. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan berbagai alat ukur massa suatu benda secara baik dan benar 2. membaca skala pada berbagai alat ukur massa suatu benda dengan benar. IV. V. Materi Pokok: Pengukuran Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Bagaimana cara mengukur massa suatu benda baik yang besar maupun yang sangat kecil? Pengetahuan Prasyarat : 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Disajikan beberapa alat ukur massa siswa secara kelompok diminta untuk menimbang badan masing-masing (bisa dengan neraca kamar mandi atau timbangan badan), menimbang bermacam-macam benda dengan berbagai alat ukur massa misalnya neraca dua lengan, neraca tiga lengan , neraca elektronik dan neraca pasar jika ada. 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XXVIII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Bermacam alat ukur massa benda al : neraca dua lengan neraca tiga lengan, neraca kamar mandi, neraca pasar, neraca elektronik. 2. Fungsi masing-masing neraca : neraca dua lengan neraca tiga lengan, nerca kamar mandi, neraca pasar, neraca elektronik untuk mengukur massa benda yang tidak terlalu besar dan prinsip pemakaiannya adalah keseimbangan antara beban ( benda ) dengan anak timbangan neraca kamar mandi digunakan untuk menimbang massa badan. neraca elektronik untuk mengukur massa benda dengan akurat dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka ( digital ).

VI.

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : 1. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas buku IPA Fisika SMP kelas VII Penerbit Erlangga.Sebutkan alat ukur massa selain yang telah disebutkan ! 2. Mengapa sebelum menggunakan alat timbangan, kita harus terlebih dahulu mengatur jarum penunjukk tepat pada angka nol ?

28

6.2.

Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur massa benda dengan beberapa alat ukur massa al : neraca dua lengan, neraca tiga lengan, timbangan pasar, neraca kamar mandi dan neraca digital dst, maupun ketika membaca skala pada beberapa neraca tersebut.

VII.

Alat dan Bahan : Alat : Berbagai alat ukur massa al : 1. neraca dua lengan neraca tiga lengan, neraca kamar mandi, neraca pasar, neraca elektronik masing-masing satu buah. 2. Benda yang akan diukur massanya misalnya batu, buku dst. Guru

Mengetahui : Ka. SMP..

NIP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3.4 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I.

NIP.

: SMP : IPA Fisika : VII/1 : 3. Pengukuran :3.4 Standar dan alat ukur waktu dan suhu : 2x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : 2.1. Menggunakan alat ukur ( mistar, timbangan, stopwach ) secara baik dan benar.

II

III. Tujuan Pembelajaran : XXIX 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : XXX 1. menjelaskan cara mengukur waktu dan suhu menggunakan alat. XXXI 2. membaca skala pada pengukuran waktu dan suhu menggunakan berbagai alat XXXII ukur waktu dan alat ukur suhu.

29

3.2. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan berbagai alat ukur waktu dan suhu secara baik dan benar 2. membaca skala pada berbagai alat ukur waktu dan suhu dengan benar. 3. mengukur waktu dan suhu suatu benda IV. V. Materi Pokok: Pengukuran Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Bagaimana sebenarnya prinsip pengukuran waktu? 2. Mengapa diperlukan termometer untuk mengukur suhu badan? Pengetahuan prasyarat : Membaca skala pada jam ( alat ukur waktu )

5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 1.2. Membuat jam matahari 3. Disajikan berbagai alat ukur waktu seperti stop watch, jam digital dan jam pasir ( jika ada ), kemudian siswa diminta untuk mengukur suhu badan masing-masing dengan meletakkan sebuah termometer di ketiak untuk mengukur suhu badan masing-masing. 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XXXIII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : Prinsip pengukuran waktu adalah menghitung pengulangan kejadian. Contoh : detak jantung, getaran pegas, ayunan bandul, getaran kristal kuarsa dst dapat digunakan untuk mengukur waktu. Alat ukur waktu al : jam matahari, jam pasir, arloji, stop watch, jam atom dsb. Alat ukur suhu adalah termometer. Diperlukan termometer untuk mengukur suhu karena dengan termometer, suhu dapat ditunjukkan dengan angka secara tepat.

30

VI.

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan konsep : Siswa diminta untuk mengerjakan tugas di buku IPA Fisika SMP kelas VII Penerbit Erlangga. 1. Sebutkan alat ukur waktu selain yang telah disebutkan di atas ! 2. manakah lat ukur waktu yang paling teliti? Mengapa demikian ? 6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur waktu dengan beberapa alat ukur waktu al : arloji dan stop watch, mengukur waktu percobaan maupun ketika membaca skala pada termometer ketika mengukur suhu badannya . Alat dan Bahan : Untuk Membuat jam matahari al : 1. karbon 2. tongkat kecil 3. gunting 4. busur derajat 5. kompas 6. pita perekat Untuk mengukur waktu al : 1. jam pasir ( jika ada ) 2. arloji 3. stopwatch Untuk mengukur suhu Termometer suhu badan (termometer klinis)

VII.

Mengetahui : Ka. SMP..

Guru

. NIP.......................

NIP.......................

31

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3.5 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 3. Pengukuran Submateri Pokok :3.5 Satuan pengukuran Menggunakan satuan pengukuran Alokasi Waktu : 2x 45 menit: I.

internasional

dalam

KOMPETENSI DASAR : Membedakan besaran pokok dengan besaran turunan serta satuan untuk masingmasing besaran tersebut. INDIKATOR : 2.1. Menggunakan alat ukur ( mistar, timbangan, stopwach ) secara baik dan benar.

II

III. Tujuan Pembelajaran : XXXIV 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan cara mengukur luas bidang baik secara langsung maupun tidak

32

langsung. 2. menjelaskan cara mengukur volum benda padat baik yang teratur bentuknya maupun yang tidak teratur bentuknya. XXXV 3. menjelaskan cara mengukur volum zat cair 4. membaca skala pada pengukuran volum dengan gelas ukur. . 3.2 Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur luas bidang baik secara langsung maupun tidak langsung secara baik dan benar 2. menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur volum benda-benda padat baik yang teratur bentuknya maupun yang tidak teratur bentuknya secara secara baik dan benar 3. menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur volum zat cair secara baik dan benar IV. V. Materi Pokok: Pengukuran Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Bagaimana mengukur luas telapak kaki kita? 3. Mengapa diperlukan termometer untuk mengukur suhu badan? Pengetahuan Prasyarat : Mengukur panjang, rumus volum, rumus luas 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan Pengukuran luas bidang secara langsung Kegiatan. Mengukur volum zat cair dengan gelas ukur , Kegiatan. Mengukur secara lansung volum zat padat yang bentuknya tidak teratur buku IPA Fisika SMP kelas VII atau buku Panduan Praktikum Terpilih IPA Fisika SMP Jilid 1 Penerbit Erlangga. 4. Disajikan berbagai alat ukur volum zat pdat dan zat cair al : mistar, gelas ukur 5. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XXXVI 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Pengukuran secara langsung dilakukan langsung dengan menggunakan alat, misalnya mengukur volum zat cair menggunakan gelas ukur. Volum zat cair dapat langsung dilihat pada skala gelas ukur.

33

2. Pengukuran tidak langsung dilakukan menggunakan alat kemudian dihitung menggunakan rumus. 3. Pengukuran luas bidang secara langsung untuk benda yang tidak teratur bentuknya, dapat dilakukan dengan cara menaksir luas bidang tersebut dengan menghitung banyaknya persegi pada kertas grafik. 4. Pengukuran luas bidang secara tidak langsung untuk benda yang teratur bentuknya, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus. Luas = panjang x lebar Persegi panjang , L = p x l Bujursangkar, L = sisi x sisi Segitiga, L = sisi x tinggi Lingkaran, L=r2 5. Pengukuran volum benda padat secara tidak langsung untuk bendabenda yang teratur bentuknya, dihitung dengan menggunakan rumus misalnya : Balok : V=pxlxt Kubus : V = sisi x sisi x sisi Silinder : V = luas alas x tinggi atau ( r 2) x t Kerucut V = luas alas x t atau ( r 2) x t Bola : V=r2

6. Pengukuran

volum benda padat secara langsung untuk benda-benda yang tidak teratur bentuknya, dengan menggunakan : Dengan menggunakan satu gelas ukur Dengan menggunakan satu gelas berpancuran dan satu gelas ukur 7. Pengukuran volum zat cair dilakukan dengan gelas ukur VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : XXXVII 1. Siswa diminta untuk mengerjakan : Konversi satuan : Ubahlah ke dalam satuan m2 1k m2 = . 1mm2= . Ubahlah ke dalam satuan m3 1km3 = . 1mm3= .

Mengapa diperlukan satuan system internasional? Bgaiamna cara mengukur volume : sebuah gunting dengan gelas ukur sebuah gunting dengan gelas berpancuran

6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur luas benda baik secara langsung

34

maupun tidak langsung, mengukur volum zat cair, volum benda padat baik yang teratur bentuknya maupun benda padat yang tidak teratur bentuknya dengan beberapa alat ukur volum al : mistar dan gelas ukur. VII. Alat dan Bahan : Alat : 1. mistar 2. gelas ukur 3. gelas berpancuran

Mengetahui : Ka. SMP.

Guru

.. NIP.

. NIP.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. 6 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 3. Pengukuran Submateri Pokok : 3.6 Keselamatan kerja di laboratorium Alokasi Waktu : 1x 45 menit: I. KOMPETENSI DASAR : Melakukan pengukuran dasar dengan menggunakan alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR : Memperhatikan dan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium

II

III. Tujuan Pembelajaran : XXXVIII 3.1Pemahaman dan Penerapan konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan mengapa perlu memperhatikan aturan-aturan atau petunjukpetunjuk selama bekerja di laboratprium. 2. Menjelaskan aturan-aturan keselamatan kerja di laboratorium secara umum.

35

3. Menjelaskan aturan-aturan keselamatan kerja di laboratorium terhadap mata, api, benda panas, benda mudah pecah, listrik dst . 3.2 Kinerja Ilmiah IV. Materi Pokok: Pengukuran V. Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Bagaimana cara kalian terhindar dari bahaya ketika bekerja di laboratorium?

Pengetahuan Prasyarat : 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa diminta untuk membaca Keselamatan Kerja di Laboratorium buku sains Fisika Martin K kelas I SMP penerbit Erlangga. 3. Siswa secara kelompok mendiskusikan pertanyaan nomor 14 halaman 28 dan soal Kompetensi Dasar halaman 31 buku sains Fisika Martin K kelas I SMP penerbit Erlangga. 4. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XXXIX 5.3. Penutup : 1. Melalui diskusi, guru menyimpulkan : Untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, maka harus mematuhi aturan dan mengikuti seluruh petunjuk keselamatan yang telah tertulis dan atau sesuai petunjuk guru. 2. Aturan-aturan yang harus diperhatikan al : Aturan-aturan keselamatan umum Aturan-aturan keselamatan mata Aturan-aturan keselamatan terhadap benda panas Aturan-aturan keselamatan terhadap listrik Aturan-aturan keselamatan peralatan mudah pecah dst VI. Penilaian : 6.1. Pemahamn dan penerapan konsep : XL 1. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan halaman 31 buku Sains Fisika XLI Martin K Kelas I SMP Penerbit Erlangga XLII 2. Siswa diminta mengerjakan PR halaman 34 s/d 40 buku Sains Fisika XLIII Martin K Kelas I SMP Penerbit Erlangga

VI.2.

Kinerja Ilmiah : -

36

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6.1 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 6.Wujud Zat : 6.1. Pengertian zat : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan sifat-sifat zat padat, cair dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya sehari-hari. INDIKATOR : Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat.

II

III. Tujuan Pembelajaran : XLIV 3.1. Pemahaman dan Penerapan konsep : Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian zat 2. menjelaskan sifat-sifat wujud zat berkaitan dengan volum dan bentuknya. 3. memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan sifat-sifat zat

37

3.2. Kinerja Ilmiah : Siswa dapat : 1. merancang percobaan untuk membuktikan bahwa zat memiliki massa dan menempati ruang 2. membuktikan bahwa zat memiliki massa dan menempati ruang melalui percobaan. 3. Melakukan percobaan untuk memperlihatkan sifat-sifat zat berkaitan dengan volum dan bentuknya. IV. V. Materi Pokok: Wujud zat Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Apakah udara memiliki massa? Pengetahuan prasyarat : Pengertian volum, massa suatu zat. 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.5 menyelidiki apakah gas memiliki massa pada halaman 54 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga Disajikan berbagai alat ukur volum zat pdat dan zat cair al : mistar, gelas ukur 3. Siswa secara kelompok memperlihatkan bentuk air dalam berbagai wadah untuk menunjukkan sifat zat berkaitan dengan volum dan bentuknya. 4. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Gas memiliki massa. Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan percobaan jika sebelum salah satu balon ditiup keadaan dua balon setimbang, tetapi setelah salah satu ditiup ternyata keadaan menjadi tidak setimbang. 2. Balon yang ditiup menjadi mengembang, ini membuktikan bahwa gas menempati ruag. Gas adalah salah satu zat, maka selain memiliki massa zat juga menempati ruang. 3. Sifat-sifat zat berkaitan dengan bentuk dan volumnya : No. Zat Volum Bentuk Contoh

XLV

XLVI

38

1. 2.

padat cair

tetap

3. 4. VI.

gas

Penghapus diletakkan dimana saja bentuk seperti penghapu dan besarnya tetap tetap Berubah Air diletakkan di dalam botol sesuai bentuknya seperti botol, tempatny diletakkan di dalam gelas a bentuknya seperti gelas, tetapi banyaknya ( volumnya ) tetap berubah Berubah Bau farfum akan menyebar di memenuh seluruh ruangan i ruangan

tetap

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 11 s/d 14 halaman buku Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga.

56

6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa zat memiliki massa dan menempati ruang, serta ketika melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat zat berkaitan dengan volum dan bentuknya. VII. Alat dan Bahan : Alat : 1. benang 2. dua buah balon yang sama ukurannya 3. lidi 4. satu set statif 5. wadah berbagai bentuk, misalnya : botol, gelas, cangkir, mangkuk dst.

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

39

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6.2. Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 6. Wujud Zat : 6.2. Proses terjadinya peubahan wujud : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan sifat-sifat zat padat, cair dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya sehari-hari. INDIKATOR : Menyelidiki terjadinya perubahan wujud suatu zat.

II

III. Tujuan Pembelajaran : XLVII 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : Siswa dapat : 1. menjelaskan proses terjadinya perubahan wujud zat. XLVIII 2. menyebutkan contoh perubahan wujud pada suatu zat 3. menjelaskan diagram perubahan wujud zat

40

. 3.2 Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. merancang percobaan untuk menyelidiki bahwa wujud zat dapat berubah. 2. Membuat diagram perubahan wujud zat. IV. V. Materi Pokok: Wujud zat Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Apakah wujud zat dapat berubah ? Pengetahuan Prasyarat : Sifat-sifat wujud zat 5.2. Kegiatan Inti XLIX 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 1. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.6 Mengubah Wujud Zat halaman 55 buku Sains Fisika Martin K kelas I SMP penerbit Erlangga. 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. L 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Wujud zat dapat berubah. Perubahan ini disebabkan antara lain adalah pengaruh kalor 2. Proses perubahan wujud al : Memerlukan kalor : 1. Melebur : perubahan wujud dari padat menjadi cair Contoh : es dipanaskan menjadi air 2. Menguap : perubahan wujud dari cair menjadi gas Contoh : air dipanaskan menjadi uap air 3. Menyublim : perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas Contoh : kapur barus disimpan di bawah baju, bajunya menjadi harum Melepaskan kalor : 1. Membeku : perubahan wujud dari cair menjadi padat Contoh : air didinginkan menjadi es 2. Mengembun : perubahan wujud dari gas menjadi cair Contoh : uap air terkena suhu dingin malam hari menjadi titik-titik embun di pagi hari 3. Mendeposisi : perubahan wujud dari gas menjadi padat Contoh : gas yodium didinginkan menjadi padat

41

VI.

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan penerapan konsep : Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 15 halaman Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga.

56

buku

6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika melakukan percobaan untuk menunjukkan proses perubahan wujud. VII. Alat dan Bahan : 1. Kawat kasa 2. Lampu spiritus 3. Es batu 4. Beker glas 5. Kaki tiga Penyusun :

Mengetahui : Ka. SMP....................... ....................... NIP....................... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6.3 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 6.Wujud Zat Submateri Pokok : 6.3.Teori Partikel Zat Alokasi Waktu : 1x 45 menit: I.

....................... NIP.......................

KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan sifat-sifat zat padat, cair dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya sehari-hari. INDIKATOR : Menafsirkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penalaran.

II

III. Tujuan Pembelajaran : LI 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian partikel zat. 2. Menjelaskan pengertian grak Brown 3. Menjelaskan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat 4. Mengemukakan teori partikel untuk menjelaskan perubahan wujud

42

. 3.2. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. merancang percobaan untuk menyelidiki apakah suatu zat terdiri dari partikel-partikel. 2. merancang percobaan untuk mengamati apakah partikel-partikel itu bergerak. IV. V. Materi Pokok: Wujud zat Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 2. Kapur kita hancurkan tentu akan menjadi serbuk. Apa yang terjadi jika kemudian serbuk kapur itu kita hancurkan lagi ? 3. Apakah setiap zat terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil seperti kapur ? Pengetahuan Prasyarat : Sifat wujud zat 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.7 Mengubah Wujud Zat buku Sains Fisika Martin K kelas I SMP penerbit Erlangga. 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Bagian terkecil dari kapur yang tidak bisa dihancurkan lagi dan masih memiliki sifat kapur itu disebut partikel atau molekul. 2. Jadi partikel adalah bagian terkecil dari benda dan masih memiliki sifat benda tersebut. 3. Partikel-partikel zat senantiasa bergerak. Contoh : tutup botol minyak wangi yang terbuka, baunya ke seluruh riuangan gula pasir yang dilarutkan ke dalam air panas, berubah menjadi dalam wujud cair dan bergerak ke suruh air sehingga air menjadi panas. 4. Gerak partikel gas dan zat cair disebut gerak Brown. 5. Susunan dan gerak partikel berbagai wujud zat : Zat padat :

LII

LIII

43

Partikel-partikel zat padat tersusun teratur, jarak antar partikelnya sangat dekat, gaya tarik-menariknya sangat kuat dan hanya bergetar dan berputar di tempatnya. Zat cair : Partikel-partikel zat cair berpindah-pindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya, gaya tarik-menariknya kurang kuat dibandingkan zat padat . Gaya ini yang menyebabkan partikelpartikel zat cair tetap pada kelompokknya tetapi mengalir mengikuti wadahnya. Gas : Jarak antar partikelnya sangat jauh, gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat kecil. Partikel-partikel gas bergerak sangat cepat, bebas bergerak dan bertumbukan itulah sebabnya gas menimbulkan tekanan sehingga volum dan bentuk gas tidak tetap. 6. Teori partikel menjelaskan perubahan wujus zat Perubahan wujud terjadi karena perubahan kebebasan gerak partikel-partikel yang menyebabkan perubahan jarak antar partikel. VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 16 s/d 18 halaman buku Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga.

59

6.2. Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika melakukan percobaan untuk menyelidiki apakah suatu zat terdiri dari partikel yang senantiasa bergerak. VII. Alat dan Bahan : 1. partikel gas satu botol minyak wangi 2. partikel-partikel gas gelas sendok air panas gula pasir Mengetahui : Ka. SMP....................... Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

44

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6.4. Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 6.Wujud Zat Submateri Pokok : 6.4.Kohesi dan Adhesi Alokasi Waktu : 1x 45 menit: I. KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan sifat-sifat zat padat, cair dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya sehari-hari. INDIKATOR : Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.

II

III. Tujuan Pembelajaran : LIV 3.1. Pemahaman dan Penerapan konsep : Siswa dapat : 1. menjelaskan perbedaan antara kohesi dan adhesi. 2. Menjelaskan pengertian miniskus 3. Menjelaskan mengapa ada miniskus cekung dan cembung pada zat cair. 4. Menjelaskan penerapan kohesi dan adhesi sehari-hari.

45

LV 3.2. Kinerja Ilmiah : Siswa dapat : Merancang percobaan untuk mengamati miniskus cekung dan miniskus cembung.. IV. VII. Materi Pokok: Wujud zat Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Mengapa raksa digunakan untuk pengisi termometer? Pengetahuan Prasyarat : Sifat wujud zat LVI 3. 5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.8 Mengamati miniskus cekung atau miniskus cembung halaman 60 buku Sains Fisika Martin K kelas I SMP penerbit Erlangga. 4. Siswa secara kelompok diminta untuk menuangkan air ke dalam bejana berhubungan yang terdiri dari pipa-pipa kapiler, kemudian menuangkan pula raksa ke dalam bejana berhubungan yang terdiri dari pipa-pipa kapiler dan membandingkannya. 5. Siswa secara kelompok diminta untuk menumpakan air ke dalam piring, kemudian mengamatinya. Setelah menumpahkan pula raksa ke dalam piring dan mengamatinya. 6. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel sejenis. Contoh : gaya tarik-menarik antar partikel dalam air, gaya tarik-menarik antar partikel dalam kapur dst. 2. Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel yang tidak sejenis. Contoh : gaya tarik-menarik antara partikel cat dengan partikel tembok sehingga cat menempel pada tembok, gaya tarik-menarik antara partikel air dengan partikel sirup menjadi air sirup. dst 3. Miniskus merupakan kelengkungan permukaan zat cair di dalam sebuah tabung reaksi. 4. Permukaan air di dalam tabung reaksi adalah cekung maka disebut miniskus cekung. Ini disebabkan karena gaya tarik antara partikel air

LVII

46

dengan kaca lebih besar daripada gaya tarik antar partikel air ( adhesi lebih besar daripada kohesi ). Akibat adhesi lebih besar dari kohesi : air membasahi dinding di dalam bejana berhubungan jika salah satunya terdiri dari pipa lapiler, maka permukaan air dalam pipa kapiler paling tinggi air kalau tumpah melebar 5. Permukaan raksa di dalam tabung reaksi adalah cembung maka disebut miniskus cembung. Ini disebabkan karena gaya tarik antar partikel raksa lebih besar daripada gaya tarik antara partikel raksa dengan kaca ( kohesi lebih besar daripada adhesi ). Akibat kohesi lebih besar dari adhesi: Raksa tidak membasahi dinding di dalam bejana berhubungan jika salah satunya terdiri dari pipa lapiler, maka permukaan raksa dalam pipa kapiler paling rendah air kalau tumpah membentuk butiran-butiran 6. Akibat dari raksa tidak membasahi dinding kaca disamping keunggulan raksa yang lainnya, maka raksa dimanfaatkan untuk pengisi termometer. VIII. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep: Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 19 dan 20 halaman buku Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga.

66

6.2. Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika melakukan percobaan untuk mengamati : Miniskus air dan miniskus raksa dalam tabung reaksi Permukaan air dan raksa dalam bejana berhubungan yang terdiri dari pipa-pipa kapiler Bentuk air dan bentuk raksa ketika tumpah VII. Alat dan Bahan : 1. Dua tabung reaksi 2. Air dan raksa secukupnya 3. Dua bejana berhubungan yang terdiri dari pipa-pipa kapiler 4. Sebuah termometer raksa

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

47

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6.5 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 6. Wujud Zat Submateri Pokok : 6.5.Kapilaritas Alokasi Waktu : 1x 45 menit: I. KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan sifat-sifat zat padat, cair dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya sehari-hari. INDIKATOR : Mengkaitkan peristiwa kapilaritas, miniskus cembung dan miniskus cekung dengan peristiwa alam yang relevan

II

III. Tujuan Pembelajaran : LVIII 3.1. Pemahaman dan penerapan konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian kapilaritas 2. menjelaskan azas bejana berhubungan

48

3. menjelaskan manfaat kapilaritas sehari-hari 4. menjelaskan masalah kapilaritas sehari-hari LIX . 3.2. Kinerja Ilmiah : Siswa dapat : Merancang percobaan untuk menunjukkan peristiwa kapilariatas. IV. V. Materi Pokok: Wujud zat Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Mengapa tembok-tembok basah ketika musim hujan ? Menagapa tumbuh lumut pada tembok-tembok yang lembab? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian Adhesi dan kohesi

LX

5.2. Kegiatan Inti 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.9. Menunjukkan peristiwa kapilaritas halaman 61 buku Sains Fisika Martin K kelas I SMP penerbit Erlangga. 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Peristiwa naik-turunnya air dalam pipa kapiler disebut kapilaritas. 2. Permukaan air dalam bejana berhubungan yang berbentuk kapiler tidak sama tinggi. Ini menunjukkan bahwa azas bejana berhubungan tidak berlaku untuk bejana yang berbentuk kapiler. 3. Manfaat kapilaritas : Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor, di sini sumbu kompor sebagai pipa kapiler. Naiknya air tanah ke daun melalui pembuluh kayu dalam batang pohon, di sini pembuluh kayu dalam batang sebagai pipa kapiler Meresapknya cairan ke dalam handuk, kertas tisu dst. 4. Masalah yang ditimbulkan kapilaritas : Basahnya dinding dalam rumah pada musim hujan, karena air hujan mengenai dinding luar merembes ke dinding dalam rumah. Ini

LXI

49

disebabakan adukan semen yang banyak mengandung air sehingga menimbulkan pori-pori. Cara mengatasinya : campuran adukan semen harus tepat. Lembabnya dinding rumah ketika musim hujan, disebabkan dinding bawah pada musim hujan sangat berair akibat merembesnya air tanah kemudian melalui batubata menuju ke atas. Oleh karena itu pada tembok-tembok yang lembab sering ditumbuhi lumut. Cara mengatasi : rumah-rumah didesain memiliki lapisan perintang kedap airyang dipasang di alpisan batu bata yang dekat dengan tanah. VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan konsep : Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 21 dan 25 halaman buku Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga. 6.2. Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika melakukan percobaan untuk mengamati : Permukaan air dan raksa dalam bejana berhubungan yang terdiri dari pipa-pipa kapiler

66

VII.

Alat dan Bahan : 1. satu bejana untuk wadah air 2. dua pipa kapiler dengan garis tengah berbeda 3. air dan raksa secukupnya

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

50

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.6.6 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 6. Wujud Zat Submateri Pokok : 6.6Tegangan permukaan zat cair Alokasi Waktu : 1x 45 menit: I. KOMPETENSI DASAR : Mendiskripsikan sifat-sifat zat padat, cair dan gas berdasarkan wujudnya dan penerapannya sehari-hari. INDIKATOR : Mengkaitkan peristiwa kapilaritas, miniskus cembung dan miniskus cekung dengan peristiwa alam yang relevan

II

III. Tujuan Pembelajaran : LXII 3.1. Pemahaman dan penerapan Konsep : Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian tegangan permukaan zat cair

51

2. menjelaskan peristiwa-peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan tegangan permukaan zat cair 3. menjelaskan mengapa terjadi tegangan permukaan zat cair 4. menjelaskan pengaruh tegangan permukaan terhadap besar kecilnya kemampuan air membasahi benda 3.2. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : Merancang percobaan untuk menunjukkan adanya tegangan permukaan zat cair. IV. Materi Pokok: Wujud zat

Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Mengapa nyamuk dapat hinggap di atas permukaan air? Mengapa mencuci dengan air panas pakaian menjadi lebih bersih daripada memakai air biasa? Mengapa mencuci menggunakan deterjen lebih bersih daripada tidak menggunakan deterjen? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian massa jensi zat 5.2. Kegiatan Inti LXIII 1. Siswa diminta membentuk kelompok LXIV 2. Setiap kelompok melakukan percobaan : meneteskan air dan alkohol di atas permukaan kaca, kemudian siswa diminta untuk mengamati bentuk tetesan tersebut. Meletakkan jarum jahit dan penjepit kertas di atas permukaan air 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. LXV 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Tegangan permukaan zat cair adalah kecederungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastik. 2. Terjadinya tegangan permukaan : Antara partikel zat cair terjadi gaya tarik ( kohesi ), di permukaan terjadi gaya tarik ke samping dan ke bawah tetapi tidak ada gaya tarik ke atas, karena di atas permukaan air tidak ada partikel zat cair. Akibatnya terjadi resultan gaya ke samping dan ke bawah yang bekerja di atas permukaan zat cair. Resultan ini menyebabkan seakan-akan tertutup membentuk lapisan-laisan yang elastik dan ketat. 3. Peristiwa-peristiwa alam yang disebabkan adanya tegangan permukaan :

52

Tetes-tetes embun, tetes-tetes air di permukaan kaca yang jatuh berbentuk bulatan-bulatan, karena dalam bentuk bulatan itu cairan mendapatkan daerah permukaan yang tersempit. Nyamuk dapat hinggap di permukaan air, karena di atas permukaan air terdapat lapisan yang dapat menahan berat nyamuk. Penjepit kertas, jarum jahit terapung di atas permukaan air padahal massa jenis jarum, penjepit lebih bsar daripada massa jenis air. Ini disebabkan di atas permukaan air terdapat lapisan yang dapat menahan beban jarum mataupun beban penjepit kertas. Makin kecil tegangan permukaan air, makin besar kemampuan air untuk membasahi benda. Contoh : 1. Mencuci dengan air panas lebih bersih daripada dengan air biasa, karena tegangan permukaan air dipengaruhi suhu, makin tinggi suhu makin kecil tegangan permukaan air ini berarti makin besar kemampuan untuk membasahi pakaian sehingga kotoran yang menempel pada pakaian lebih mudah larut ke dalam air. 2. Mencuci menggunakan deterjen menghasilkan cucian lebih bersih, karena menurunkan tegangan permukaan air, karena itu lebih banyak kotoran yang menempel pada pakaian larut dalam air deterjen. 3. Kulit yang luka diolesi antiseptik, karena antiseptik didesaian untuk menurunkan teganagn permukaan sehingga antiseptik dapat meresap ke seluruh bagian luka.

VII.

Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan konsep : Siswa mengerjakan soal kompetensi dasar dan kegiatan mengarang halaman 65 buku Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 26 s/d 29 halaman 66 buku Sains Fisika SMP Kelas I Penerbit Erlangga. 6.2. Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika melakukan percobaan untuk mengamati : Peristiwa-peristiwa alam yang berhubungan dengan tegangan permukaan.

VII.

Alat dan Bahan : 1. air secukupnya 2. alkohol secukupnya 3. penjepit kertas 4. jarum jahit 5. kaca

53

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7.1 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 7. Massa Jenis Submateri Pokok : 7.1.Konsep Massa jenis Alokasi Waktu : 2 x 45 menit: I. II KOMPETENSI DASAR : Menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR : Menyimpulkan dari percobaan bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu benda.

III. Tujuan Pembelajaran : LXVI 3.1. Pemahaman dan Penerapan konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian massa jenis suatu zat

54

2. menjelaskan faktor yang mempengaruhi besarnya massa jenis suatu zat 3. menjelaskan cara mengukur massa jenis suatu zat. LXVII 3. menjelaskan pentingnya mengetahui massa jenis suatu zat LXVIII 4. menjelaskan bahwa ciri suatu zat dapat ditentukan dari massa jenisnya LXIX 5. memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan massa jenis zat. 3.2 Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan alat ukur panjang untuk mengukur volum benda padat yang teratur bentuknya, secara baik dan benar 2. menggunakan alat ukur massa ( neraca ) untuk menimbang benda-benda yang bentuknya teratur. Materi Pokok: Massa jenis Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Logam apakah yang dipakai untuk membuat pesawat terbang ? 2. Apa hubungan antara logam yang digunakan untuk pesawat terbang dengan massa jenis zat ? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian massa jenis zat

IV. V.

5.2. Kegiatan Inti LXX 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 3. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.1. Menyelidiki apakah massa jenis merupakan ciri khas suatu benda pada halaman 42 dan kegiatan 2.2 Memahami definisi massa jenis buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 3. Disajikan berbagai alat ukur panjang ( mistar ), gelas ukur dan neraca. 4. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. LXXI 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Konsep massa jenis Massa jenis merupakan perbandingan antara massa benda dengan volumnya. Dirumuskan p = m/v dengan satuan : kg/m3 1 g/m3 = 1000 kg/m3 2. Ciri suatu zat dapat ditunjukkan dengan massa jenisnya oleh karena itu massa jenis zat ditentukan dari jenisnya bukan massa, volumn maupun bentuknya.

55

3. Zat-zat yang sejenis memiliki massa jenis yang sama, dan zat-zat yang jenisnya berbeda memiliki massa jenis yang berbeda. VI. Penilaian : 6.1. Kognitif : LXXII Siswa diberi pertanyaan : Mengapa benda yang memiliki volum sama, jika jenisnya berbeda massa jenisnya juga berbeda? Mengapa besi berbentuk balok massa jenisnya sama dengan besi yang berbentuk kubus? Apakah artinya jika sebuah benda memiliki massa jenis 2,7 g/m3 ? Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 1 s/d 3 halaman 52 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur massa jenis benda padat yang tertur bentuknya.

VII. Alat dan Bahan : Alat : 1. mistar 2. neraca 3. tiga balok kayu yang ukurannya berbeda 4. empat balok berukuran sama tetapi jenisnya berbeda ( besi, alumunium, kayu lunak dan kayu keras ).

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

.......................

.......................

56

NIP.......................

NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7.2 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. II : SMP : IPA Fisika : VII/1 :7. Massa Jenis : 7.2. Menentukan massa jenis zat padat : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR Menghitung massa jenis zat :

III. Tujuan Pembelajaran : LXXIII 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat :

57

1. menjelaskan cara mengukur massa jenis suatu zat padat yang tidak teratur bentuknya 2. menghitung massa jenis zat padat yang teratur bentuknya maupun yang tidak teratur bentuknya. . 3.2 Kinerja Ilmiah Siswa dapat : Menggunakan berbagai alat ukur ( gelas ukur dan neraca ) untuk mengukur massa jenis zat padat yang bentuknya tidak teratur secara baik dan benar IV. V. Materi Pokok: Massa jenis Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Bagaimana cara menentukan massa jenis benda-benda padat yang tidak teratur bentuknya ? Pengetahuan Prasyarat : Cara mengukur volum benda dan massa benda 5.2. Kegiatan Inti LXXIV 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.3. Menentukan massa jenis yang bentuknya tidak teratur pada halaman 45 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 3. Disajikan berbagai alat ukur neraca,.gelas ukur dan batu LXXV 4. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. LXXVI LXXVII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Untuk menentukan massa jenis benda-benda yang tidak teratur bentuknya menggunakan gelas ukur untuk menentukan volumnya dan menggunakan neraca untuk menentukan massaya. 2. Hasil bagi massa dengan volum benda tersebut merupakan massa jenisnya. VI. Penilaian : 6.1. Pemahamn dan Penerapan Konsep: 1. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 1 s/d 3 halaman 48 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 2. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 4 s/d 6 halaman 52 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga.

58

6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur massa jenis benda padat yang tidak teratur bentunya, menggunakan gelas ukur dan neraca. VII. Alat dan Bahan : 1. Neraca 2. Batu 3. Gelas ukur 4. Air secukupnya

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7.3 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. II : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 7. Massa Jenis : 7.3. Menentukan massa jenis zat cair : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR Menghitung massa jenis zat :

III. Tujuan Pembelajaran : LXXVIII 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat :

:

59

1. menjelaskan cara mengukur massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan neraca dan gelas ukur. 2. menghitung massa jenis zat cair 3. menjelaskan cara mengukur massa jenis suatu zat cair dengan menggunakan botol dan timbangan ( neraca ). 3.3. Kinerja Ilmiah Siswa dapat : 1. menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur massa jenis zat padat yang bentuknya tidak teratur secara baik dan benar 2. menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur massa zat cair secara baik dan benar 3. menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur massa jenis zat cair secara baik dan benar IV. V. Materi Pokok: Massa jenis Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : 1. Bagaimana cara menentukan massa jenis zat cair, misalnya alkohol, minyak kelapa? 2. Bisakah kita mengukur massa jenis zat cair hanya menggunakan botol atau gelas dan timbangan, jika kita tidak punya gelas ukur ? Pengetahuan Prasyarat : Cara mengukur massa jenis zat padat 5.2. Kegiatan Inti LXXIX 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 3. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan kegiatan 2.4. Menentukan massa jenis yang bentuknya tidak teratur pada halaman 46 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 4. Disajikan berbagai alat ukur neraca,.gelas ukur dan air secukupnya. 5. Disajikan alat ukur neraca, botol ataupun gelas minum, siswa diminta untuk menentukan massa jenis zat cair tanpa gelas ukur. LXXX 6. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. LXXXI LXXXII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Untuk menentukan massa jenis zat cair menggunakan gelas ukur untuk menentukan volumnya dan menggunakan neraca untuk menentukan massanya.

60

3. Hasil bagi massa dengan volum benda tersebut merupakan massa jenisnya. 4. Cara lain menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan botol atau gelas adalah dengan membandingkan dengan massa jenis air. VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : 1. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 4 halaman 48 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 2. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 7 halaman 52 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 3. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 11 halaman 73 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur massa jenis zat cair baik menggunakan gelas ukur dan neraca maupun menggunakan botol ataupun gelas dan neraca..

VII. Alat dan Bahan : 1. Neraca 2. Air secukupnya 3. Botol ataupun gelas minum 4. Gelas ukur

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

61

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7.4 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. II : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 7. Massa Jenis : 7.4. Penerapan konsep massa jenis sehari-hari : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR : Mengaplikasi konsep massa jenis untuk berbagai pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari :

III. Tujuan Pembelajaran

62

LXXXIII 3.1. Pemahaman dan penerapan Konsep Siswa dapat : 1. menjelaskan pentingnya mengetahui massa jenis suatu zat 2. menjelaskan mengapa bahan-bahan yang ringan digunakan untuk bahan perahu ataupun kapal terbang. 3. Menjelaskan mengapa ahli geologi perlu mengetahui massa jenis batuan. 4. Menjelaskan mengapa montir mobil perlu mengetahui massa jenis aki. . 3.2 Kinerja Ilmiah Siswa dapat : menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur massa jenis berbagai zat padat yang bentuk dan ukurannya sama untuk menentukan bahan pembuatnya secara baik dan benar IV. V. Materi Pokok: Massa jenis Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : untuk apa kita mempelajari massa jenis suatu zat ? : Pengetahuan Prasyarat : Pengertian massa jenis suatu zat

5.2. Kegiatan Inti LXXXIV 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 2. Siswa secara kelompok diminta untuk mengerjakan soal kompetensi dasar yang sebelumnya sudah sebagian dikerjakan di rumah misalnya dalam pengecatan medali. LXXXV 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. LXXXVI LXXXVII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Dengan mengetahui massa jenis suatu zat maka kita dapat menentukan ciri zat itu. 2. Bahan-bahan yang ringan seperti kayu karena massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air, maka kayu akan terapung dalam air sehingga bahan kayu dapat digunakan untuk bahan pembuat perahu.

63

3. Bahan yang ringan sangat diperlukasn untuk bahan pesawat terbang, misalnya alumunium. Alumunium selain ringa ( massa jenisnya kecil ) juga kuat. 4. Gas helium digunakan sebagai pengisi balon udara, karena helium memiliki massa jenis lebih ringan dibandingkan gas lain. 5. Ahli geologi perlu mengetahui massa jenis batuan karena untuk mengidentifikasi jenis batuan tersebut, kemudian akan diketahui dari mana batuan berasal. 6. Montir mobil mengukur massa jenis aki untuk menentukan apakah muatan dalam aki kurang atau tidak. VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep : 1. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan nomor 8 dan halaman 9 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 2. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 8 dan 9 halaman 52 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 6.2. Kinerja Ilmiah Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur massa jenis zat cair baik menggunakan gelas ukur dan neraca maupun menggunakan botol ataupun gelas dan neraca.

VII. Alat dan Bahan : 1. Neraca 2. Air secukupnya 3. Botol ataupun gelas minum 4. Gelas ukur

Mengetahui :

Penyusun :

64

Ka. SMP.......................

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7.5 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Submateri Pokok Alokasi Waktu I. II : SMP : IPA Fisika : VII/1 : 7. Massa Jenis : 7.5. Massa jenis relatif : 1x 45 menit:

KOMPETENSI DASAR : Menerapkan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR :

65

Mengaplikasi konsep massa jenis untuk berbagai pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari III. Tujuan Pembelajaran : LXXXVIII 3.1. Pemahaman dan penerapan konsep : Siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian massa jenis relatif suatu zat 2. menentukan massa jenis relatif suatu zat . 3.2 Kinerja Ilmiah IV. V. Materi Pokok: Massa jenis Langkah Pembelajaran : 5.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Bagaiamana cara menentukan massa jenis zat dengan hanya melakukan pengukuran massa saja Pengetahuan Prasyarat : Cara mengukur massa benda 5.2. Kegiatan Inti LXXXIX 1. Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. 1. Siswa secara kelompok diminta untuk meniskusikan Massa jenis relatif halaman 50 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga 2. Siswa secara kelompok diminta untuk Kegiatan 2.5 menentukan massa jenis relatif suatu zat cair halaman 51 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 3. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil percobaan. XC 5.3. Penutup : Melalui diskusi, guru menyimpulkan : 1. Massa jenis relatif merupakan perbandingan antara massa jenis bahan dengan massa jenis air. 2. Dari hasil persamaan, jika volum volum bahan sama dengan volum air maka diperoleh persamaan : Massa jenis relatif = massa bahan / massa air yang volumnya sama. 3. Massa jenis zat dapat diketahui dengan hanya melakukan pengukuran massa zat itu saja. Penilaian : 6.1 Pemahaman dan Penerapan Konsep : 1. Siswa diminta untuk menjawab latihan nomor 7 dan halaman 52 buku

VI.

66

Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 2. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan nomor 10 halaman 52 buku Sains Fisika SMP kelas I Penerbit Erlangga. 6.2 Kinerja Ilmiah : Guru menilai selama jalannya percobaan baik sikap maupun ketrampilan yang dimiliki siswa ketika mengukur massa jenis relatif zat cair menggunakan neraca botol . VII. Alat dan Bahan : Alat : 1. Neraca 2. Air secukupnya 3. Berbagai jenis zat cair 4. Botol yang memiliki tutup transparan

Mengetahui : Ka. SMP.......................

Penyusun :

....................... NIP.......................

....................... NIP.......................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 8.1. Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : 8. Pemuaian Sub materi Pokok : 8.1 Pemuaian Zat Padat Alokasi Waktu : 1x 45 menit I. II KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan prinsip pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. INDIKATOR : Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas

67

Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat *) III. Tujuan Pembelajaran : XCI 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat: menjelaskan pengertian pemuaian menjelaskan apa yang terjadi jika benda dipanaskan dan jika didinginkan membedakan pemuaian zat padat, zat cair dan gas menghitung muai panjang suatu benda 3.2. Kinerja Ilmiah Siwa dapat : menyelidiki pemuaian zat padat Materi Pokok: Pemuaian Langkah Pembelajaran : 6.1. Pendahuluan ( awal ) : Motivasi : Guru mengajukan pertanyaan : Mengapa gela dapat retak atau pecah ketika dituai air panas dengan tiba-tiba? Pengetahuan Prasyarat : Pengertian suhu 5.2. Kegiatan Inti : Siswa diminta untuk melakukan penyelidikan Pemuaian zat padat dengan alat Muschenbroek halaman 19 buku Sains Fisika SMP Kelas 2 A Penerbit Erlangga. Secara kelompok siswa diminta untuk menyimpulkan dari kegiatan di atas. XCII 5.3. Penutup : Melalui diskusi, disimpulkan : Pemuaian merupakan pertambahan panjang, luas ataupun benda jika dipanaskan

volum suatu

Ketika dipanaskan, partikel-partikel saling menjauh sehingga benda memuai, ketika didinginkan, partikel-partikel saling mendekat sehingga benda menyusut. Gelas pecah ketika dituai air panas tiba-tiba karena bagian dalam sudah memuai bagian luar belum memuai.

68

Muschenbroek merupakan alt yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian berbagai zat padat Jika benda yang dipnasi berbentuk batang, maka akan bertambah panjang. Muai panjang zat padat bergantung pada : Panjang awal Kenaikan suhu Jenis bahan Dapat dirumuskan : l = l0. t l = l - l0 VI. Penilaian : 6.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa diminta untuk menjawab latihan nomor 6 halaman 21 buku Sains Fisika SMP Kelas 2A Penerbit Erlangga. 6.2 Kinerja Ilmiah : Guru menilai ketika siswa melakukan percobaan menyelidiki pemuaian zat padat menggunakan alat Muschengroek Alat dan Bahan : Alat Muschenbroek Spiritus Korek api Penyusun :

VII.

Mengetahui : Ka. SMP....................... ....................... ..... NIP....................... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 8.2 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub materi Pokok Alokasi Waktu I.

.................. NIP.......................

: SMP : IPA Fisika : VII/1 : 8. Pemuaian : 8.2 Pemuaian zat Cair dan Pemuaian Gas : 2x 45 menit

KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan prinsip pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

69

II

INDIKATOR : Melakukan penyelidikan terhadap perbedaan muai volum berbagai jenis zat cair*)

III. Tujuan Pembelajaran : XCIII 3.1. Pemahaman dan Penerapan Konsep Siswa dapat: menjelaskan bahwa zat cair dan gas memuai jika dipanaskan membedakan muai panjang, muai luas dan muai volum menjela