Top Banner
Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun 2012 - 2032 Laporan Akhir
53

RP3KP KOTA KEDIRI

Sep 27, 2015

Download

Documents

Ica Karlina

Perencanaan Wilayah dan Kota
Urban Planning
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Rencana Pembangunan Dan Pengembangan

    Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri

    Tahun 2012 - 2032

    Laporan Akhir

  • PENDAHULUAN

  • PertumbuhanPenduduk

    PeningkatanAkktivitas Ekonomi

    Perkembanganpusat kota

    PeningkatanKebutuhan

    Perumahan danpermukiman

    alih fungsi lahandan pertumbuhankawasan kumuh

    (Slum dan Squater)

    PenyusunanRP3KP Kota Kediri

  • MAKSUD

    Sebagai standar dan pedoman dalam skenario

    penyelenggaraan pengelolaan bidang

    perumahan dan permukiman yang terkoordinasi

    dan terpadu secara lintas sektoral dan wilayah

    administrasi serta sebagai penjabaran

    pengisian rencana pola ruang kawasan

    permukiman dalam RTRW Kota Kediri.

    TUJUAN Sebagai arahan bagi masyarakat dalampengisian pembangunan fisik kawasan.

    Dalam rangka melaksanakan StandarPelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan

    Rakyat.

    Mewujudkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) peruntukan perumahan dan kawasan

    permukiman di Kota Kediri.

    Mengantisipasi perubahan kondisipenyelenggaraan perumahan dan kawasan

    permukiman di Kota Kediri.

    SASARAN

    Tersedianya data dasar perumahan dan kawasan permukiman untuk 20 tahun mendatang

    Teridentifikasinya masalah perumahan dan kawasan permukiman

    Terindikasinya perkiraan arah perkembangan perumahan dan kawasan permukiman

    Tersedianya fasilitas pemutakhiran data

    Tersosialisasikannya rencana penyusunan RP3KP

    Tersedianya dokumen RP3KP

  • Lingkup wilayah RP3KP Kota

    Kediri mencakup :

    Seluruh wilayah Kota Kediri

    secara umum mencakup

    Kecamatan Pesantren,

    Kecamatan Kota dan

    Kecamatan Mojoroto.

  • Kegiatan Persiapan

    Kegiatan Inventarisasi data dan Informasi

    Analisa Kegiatan Kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan danKawasan Permukiman

    Perumusan Konsepsi Pembangunan danPengembangan Perumahan dan KawasanPermukiman

    Tahap Kegiatan Perumusan Rencana

    Kegiatan Perumusan Indikasi Program

    Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan

    Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun 2012 - 2032

    memiliki muatan, antara lain:

  • PROFIL PERUMAHAN DAN

    KAWASAN PERMUKIMAN

  • Luas kawasan permukiman

    keseluruhan adalah 1.679,631

    ha yang terbagi pada

    Kecamatan Kota seluas

    486,602 ha, Kecamatan

    Mojoroto seluas 724,740 ha

    dan Kecamatan Pesantren

    seluas 468,289 ha.

    PROFIL

    PERMUKIMAN

  • Kecamatan Kelurahan Perumahan Pengembang

    Mojoroto Bandar Kidul Griya Indah Permata Sari KSU Karya Bakti Mandiri

    Mojoroto Pojok Wilis Indah 1 PT. Dian Adytama Sentosa

    Mojoroto Pojok Wilis Indah 2 PT. Dian Adytama Sentosa

    Mojoroto Sukorame Persada Sayang

    Mojoroto Mojoroto Mojoroto Indah PT. Mojoroto Indah

    Mojoroto Mrican Griya Intan Asri PT. Intan Kemilau Utama

    Mojoroto Dermo Griya Intan Asri PT. Intan Kemilau Utama

    Mojoroto Bandarlor Candra Kirana PT. Kembang Jawa Permai

    Mojoroto Sukorame Pesona Puncak Permai Regency PT. Karunia Top Abadi Jaya

    Mojoroto Mojoroto Griya Intan Permai

    Mojoroto Dermo Griya Intan Permai

    Kota Manisrenggo Manisrenggo Residence Sarangan Griya Utama

    Kota Manisrenggo Permata Ungu KSU Bangun Sejahtera

    Kota Rejomulyo BTN Rejomulyo

    Kota Rejomulyo Rejomulyo Estate PT. Purni Papua Perkasa Jaya

    Kota Burengan Perumnas Doho

    Kota Ngronggo Perumnas Ngronggo

    Kota Kaliombo Bumi Asri

    Kota Kaliombo Puri Asri 2 PT. AndhikaWira Karya

    Kota Tosaren Puri Asri 2 PT. AndhikaWira Karya

    Kota Kaliombo Wisma Corekan Permai Koperasi Aneka Karya Mandiri

    Kota Tosaren Tirto Udan Koperasi Pemuda Penerus

    Kota Singonegaran Permata Hijau PT. Kembang Jawa Permai

    Kota Ngronggo Permata Biru PT. Kembang Jawa Permai

    Kota Balowerti Persada Asri

    Pesantren Blabak Permata Wisata PT. Pramugraha K. Nusantara

    Pesantren Pesantren Wisma Asri PT. Kembang Jawa Permai

    Pesantren Tinalan Permata Jingga PT. Permata Jingga

    Pesantren Betet Betet Indah KSU. Adi Bangun Perkasa

    PERSEBARAN

    PERUMAHAN

  • KUALITAS FISIK RUMAH

    BERDASARKAN JENIS ATAP

    Kecamatan Genteng Seng Daun

    Mojoroto 20951 222 0

    Kota 19110 380 0

    Pesantren 15819 101 0

    Jumlah 55880 703 0

    98,95%

    1,05%0,00%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Atap di Kecamatan

    Mojoroto

    Genteng

    Seng

    Daun98,05%

    1,95% 0,00%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Atap di Kecamatan

    Kota

    Genteng

    Seng

    Daun 95,75%

    4,25% 0,00%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Atap di Kecamatan

    Pesantren

    Genteng

    Seng

    Daun

  • 98,28%

    1,38%0,35%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Dinding di

    Kecamatan Pesantren

    Genteng

    Seng

    Daun

    KUALITAS FISIK RUMAH

    BERDASARKAN JENIS DINDING

    Kecamatan Tembok Tembok-

    BambuBambu

    Mojoroto 20747 255 171

    Kota 18820 489 181

    Pesantren 15645 219 55

    Jumlah 55212 963 407

    97,99%

    1,20%0,81%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Dinding di

    Kecamatan Mojoroto

    Tembok

    Tembok-bambu

    Bambu96,56%

    2,51% 0,93%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Dinding di

    Kecamatan Kota

    Tembok

    Tembok-bambu

    Tembok

  • KUALITAS FISIK RUMAH

    BERDASARKAN JENIS LANTAI

    Kecamatan Tanah Semen Keramik

    Mojoroto 211 1952 19010

    Kota 74 1619 17797

    Pesantren 70 2262 13588

    Jumlah 355 5833 50395

    1,00% 9,22%

    89,78%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di

    Kecamatan Mojoroto

    Tanah

    Semen

    Keramik

    0,38%8,31%

    91,31%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di

    Kecamatan Kota

    tanah

    Semen

    Keramik

    0,44% 14,21%

    85,35%

    Prosentase Kualitas Fisik Rumah Berdasarkan Jenis Lantai di

    Kecamatan Pesantren

    tanah

    Semen

    Keramik

  • 96,50%

    1,62%1,89%

    Prosentase Kelayakan Hunian di Kecamatan Mojoroto

    Layak Huni

    Rawan Tidak Layak Huni

    Tidak layak Huni

    93,17%

    2,78% 4,06%

    Prosentase Kelayakan Hunian di Kecamatan Kota

    Layak Huni

    Rawan Tidak Layak Huni

    Tidak Layak Huni

    95,72%

    2,66% 1,62%

    Prosentase Kelayakan Hunian di Kecamatan Pesantren

    tanah

    Semen

    Keramik

    KELAYAKAN HUNIAN RUMAH

  • KEPADATAN BANGUNAN

    Kondisi kepadatan bangunan di Kota

    Kediri secara umum adalah

    rendah, hanya ada di Kecamatan Kota

    yang berupa kepadatan bangunan

    sedang dan tinggi

  • PERMUKIMAN KUMUH

    0,48%0,33%

    99,19%

    Prosentase tingkat kekumuhan di Kecamatan Mojoroto

    Kumuh Legal

    Kumuh Tidak Legal

    Tidak Kumuh

    2,07% 0,88%

    97,05%

    Prosentase Tingkat kekumuhan di Kecamatan Kota

    Kumuh Legal

    Kumuh Tidak Legal

    Tidak Kumuh

    0,00%0,00%

    100,00%

    Prosentase Tingkat kekumuhan di Kecamatan Pesantren

    Kumuh Legal

    Kumuh Tidak Legal

    Tidak Kumuh

  • 34,01%

    38,10%

    10,20%

    7,48%

    4,76%4,76% 0,68%

    Prosentase Sarana Pendidikan di Kecamatan Mojoroto

    TK

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    Perguruan Tinggi

    SLB

    30,47%

    37,50%

    10,16%

    7,81%

    7,81% 6,25%

    Prosentase Sarana Pendidikan di Kecamatan Kota

    Tk

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    Perguruan TinggiSLB

    38,89%

    50,00%

    8,33%

    2,78% 0,00% 0,00%0,00%

    Prosentase Sarana Pendidikan di Kecamatan Pesantren

    TK

    SD

    SMP

    SMA

    SMK

    Perguruan TinggiSLB

    SARANA PENDIDIKAN

  • SARANA PERDAGANGAN DAN JASA

    0,24%

    0,00%

    53,63%

    1,27%

    44,26%

    0,24%

    0,36%

    Prosentase Sarana Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Mojoroto

    Pasar LingkunganPasar Kota

    Toko

    Supermarket

    Rumah makanHotel

    Bank

    62,28%

    0,87%

    32,98%

    0,92%

    1,53%1,43%

    Prosentase Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Kota

    Toko

    Supermarket

    Rumah MakanHotel

    Bank

    Koperasi

    12,50%

    18,75%

    0,00%31,25%

    18,75%

    18,75%

    Prosentase Perdagangan dan Jasa di Kecamatan Pesantren

    Pasar Lingkungan

    Pasar Kota

    Pasar Regional

    Travel

    Bank

    Notaris

  • SARANA KESEHATAN

    8,57%

    2,86%

    2,86%

    4,29%

    12,86%

    44,29%

    24,29%

    Prosentase Kesehatan di Kecamatan Mojoroto

    Rumah Sakit

    RS Bersalin

    Balai PengobatanPuskesmas

    Puskesmas PembantuPraktek DokterApotik

    6,67%10,00

    %

    23,33%

    60,00%

    Prosentase Kesehatan di Kecamatan Kota

    Rumah Sakit

    Puskesmas

    Puskesmas Pembantu

    Praktek Dokter

    15,38%

    23,08%

    0,00%

    38,46%

    23,08%

    Kesehatan di Kecamatan Pesantren

    Bidan

    Posyandu

    Puskesmas

    Puskesmas PembantuRumah Sakit

  • SARANA PERIBADATAN

    24%

    71%

    3% 1% 0%1%

    KEC. MOJOROTO

    Masjid Musholla Gereja

    Pura Vihara Klenteng

    26%

    63%

    11%0%

    0%0%

    KEC. KOTA

    Masjid Musholla Gereja

    Pura Vihara Klenteng

    29%

    65%

    6% 0%0%

    0%

    KEC. PESANTREN

    Masjid Musholla Gereja

    Pura Vihara Klenteng

  • PRASARANA JALAN

    Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan,

    Kondisi dan Kelas Jalan ( Km )

    Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

    I. JENIS PERMUKAAN

    1. Diaspal 171,598 182,808 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626

    2. Kerikil - - - - - -

    3. Tanah 2,143 - - - - -

    4. Beton Rabat - - - - - -

    Jumlah 173,741 182,808 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626

    II. KONDISI JALAN

    1. Baik 160,810 155.638 160.111 245,867 200,596 233,705 223.195

    2. Sedang 12,931 27.170 26.011 43,285 95,586 90,885 65.762

    3. Rusak - - - - - - 33.87

    4. Rusak Berat - - - - - - 3,799

    Jumlah 173,741 182.808 186.122 289,152 296,182 324,59 322.827

    1. III. KELAS JALAN

    1. Kelas I - - - - - - -

    2. Kelas II 28,206 28,206 27,920 125,252 125,252 125,252 125.252

    3. Kelas III - - - - - -

    4. Kelas III A 45,662 45,662 45,662 45,662 45,662 45,662 45.442

    5. Kelas III B 36,577 46,274 46,274 46,274 46,274 49,454 50.446

    6. Kelas III C 58,079 58,079 58,079 58,079 63,089 87,091 90.348

    7. Kelas IV - - - - - - -

    8. Tidak Dirinci 4,587 4,587 7,901 111,217 15,905 17,131 14.918

    Jumlah 173,741 182.808 185.836 289,152 296,182 324,590 326.626

    Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri

  • UTILITAS AIR BERSIH

    Penyediaan Air Bersih di Kota Kediri

    khususnya di Kelurahan

    Pojok, Kelurahan Bandarlor, Kelurahan

    Banjarmlati, dan Kelurahan Semampir

    masih menggunakan sungai brantas

    sebagai penyediaan air bersih

  • Wilayah Kota Kediri sudah

    terlayani oleh jaringan

    listrik, mulai dari pengguna rumah

    tangga sampai dengan perkantoran

    UTILITAS LISTRIK

  • Jaringan telepon di Kota Kediri telah

    disediakan oleh PT. TELKOM dan sudah

    cukup merata pada masing-masing

    kelurahan

    UTILITAS TELEKOMUNIKASI

  • UTILITAS DRAINASE

    Beberapa kelurahan masih

    terdapatnya masalah berupa

    saluran drainase yang tidak

    berfungsi secara optimal.

    Kelurahan tersebut adalah

    Kelurahan dandangan, Kelurahan

    Ngadirejo, Kelurahan

    Kemasan, Kelurahan Setono pande

  • Sistem persampahan di Kota Kediri

    sudah terdapat sarana angkutan

    sampah serta sudah dilayani oleh

    petugas lapangan

    lokasi MCK Komunal sudah ada di

    beberapa kelurahan di Kota Kediri.

    UTILITAS PERSAMPAHAN

    DAN SANITASI

  • No Potensi Lokasi

    1. Adanya perkembangan industri yang

    mengakibatkan perlunya perumahan bagikaryawannya.

    Sekitar PG. Mrican, PG.

    Pesantren dan PR. Gudang Garam

    2. Adanya pembangunan rusunawa Kelurahan Dandangan

    3. Perkembangan pemukiman oleh pihak swastaatau developer berkembang pesat.

    Tersebar di tiap kecamatan

    4. Kawasan permukiman cenderung mengikuti

    jaringan jalan yang sudah ada dan menyebarmengikuti jalan lingkungan.

    Tersebar pada tiapkelurahan

    5. Untuk permukiman yang berkembang pada

    sepanjang jalan utama kota cenderung

    berkembang secara memusat karena pada

    lokasi ini memiliki akses jalan yang baik

    dengan kelengkapan fasilitas, didukung jugadengan adanya pusat perdagangan dan jasa.

    Kawasan pusat kota Kecamatan Kota

    6. Masih banyaknya lahan pada daerah pinggiran

    kota yang akan dikembangkan sebagai

    kawasan industri dan pendidikan yang mendorong perkembangan permukiman.

    Kelurahan Betet, Blabak dan Mrican

    7. Terdapat permukiman yang mempunyai

    kepentingan ekonomi diantaranya permukiman disekitar industri dan pariwisata.

    Kelurahan Mrican,

    Semampir, Dandangan,

    Balowerti, Pesantren, Pojok dan Sukorame

    8. Masih banyak permukiman peninggalan

    belanda dan kampung lama yang dapat di konservasi untuk cagar budaya.

    Kelurahan Setonogedong,

    banjaran, Kemasan, Pakelan dan Pocanan

    9. Perbaikan lingkungan terutama permukiman dipusat kota dan wilayah pinggiran.

    Kelurahan Dandangan,

    Ngadirejo, Dermo, Pojokdan Bawang

    POTENSI PERMUKIMAN POTENSI DAN

    MASALAH

  • No Masalah Lokasi

    1. Perkembangan permukiman perkotaan di masing-

    masing kecamatan memiliki kesenjangan yang cukup

    tinggi dengan tingkat kepadatan tertinggi di pusat

    kota. Kepadatan yang tinggi tersebut tidak diimbangi

    dengan prasarana lingkungan yang memadai

    sehingga kemudian muncul masalah permukiman kumuh.

    wilayah perkotaan dan daerahpinggiran kota.

    2. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni di

    KelurahanDandangan dan kelurahan daerah pusat kota.

    Sekitar industri PR. Gudang

    Garam dan sepanjang rel KA dipusat kota

    3. Kepadatan kurang merata. Kawasan perkotaan danpinggiran

    4. Ada beberapa bangunan yang terbengkalai. Kelurahan Pakelan, Pocanan

    5. Daerah timur sungai lebih berkembang daripada baratsungai.

    Kecamatan Kota dan KecamatanMojoroto

    6. Terdapat kawasan pemukiman yang berada di sempadan sungai, sempadan SUTT dan sempadan kereta api.

    Kelurahan Banjarmlati,

    Manisrenggo, Bandar Lor,

    Bandar Kidul, Kaliombo,

    Ringinanom, Kauman, Pocanan, Mojoroto, Mrican, Semampir.

    Ngronggo, Pandean, Kemasan,

    Balowerti, Jagalan, Setonopande, Dandangan.

    Rejomulyo, Tosaren, Pakunden, Banaran, Bangsal

    MASALAH PERMUKIMAN

    POTENSI DAN

    MASALAH

  • POTENSI PRASARANA JALAN

    No. Potensi Lokasi

    1. Merupakan Sub Pusat Pelayanan Kota Bagian Barat

    sehingga akses jaringan jalan ke daerah ini sangat

    padat, terutama bagi jalur ke arah Surabaya dan

    Nganjuk. Jalan raya di Kota Kediri memiliki hubungan

    dengan sistem Provinsi melalui jalan arteri dan secara

    internal secara keseluruhan telah mencapai ke semua

    wilayah Kota Kediri

    Kecamatan Mojoroto

    2. Jalan di permukiman mayoritas telah diaspal ataupun

    disemen sebagai perkerasannya

    Tersebar di seluruh Kecamatan

    3. Prasarana transportasi di Kota Kediri relatif lengkap

    dan memadai, secara keseluruhan setiap kecamatan

    dan kelurahan telah dihubungkan oleh jalan dengan

    akses ke pusat pelayanan/pusat kota.

    Seluruh Kelurahan

    4. Potensi pengembangan jalan lingkar Kota Kediri Kelurahan Pesantren, Ketami,

    Tempurejo, Ngletih, Bawang, Blabak,

    Rejomulyo, Manisrenggo, Ngronggo,

    Banjarmlati, Bandarkidul, Tamanan,

    Campurejo, Pojok, Sukorame, Bujel,

    Ngampel, Semampir.

    POTENSI DAN

    MASALAH

  • MASALAH PRASARANA JALAN

    No Masalah Lokasi

    1. Kerusakan dan bergelombang pada ruas/

    badan jalan sehingga mengurangi

    kenyamanan dalamberkendaraan

    Jl. Diponegoro, Jl. Mauni

    Kelurahan Jamsaren, Kelurahan Betet

    2. Sering terjadi kemacetan dan kerusakan

    jalan. Kemacetan terjadi dibeberapa titik

    simpul transportasi karena merupakan

    jalan utama dan kepadatan pemusatan

    fasilitas. Pada umumnya terjadi disekitar

    pasar atau kawasan pertokoan dengan

    penataan sirkulasi keluar dan masuknya

    kendaraan yang bersinggungan langsung

    dengan kendaraan yang memiliki intensitas

    sangat tinggi melintas di jalan raya.

    Jl. Dhoho Kel. Setono Gedong

    Pada umumnya terjadi disekitar pasar atau

    kawasan pertokoan dengan penataan

    sirkulasi keluar dan masuknya kendaraan

    yang bersinggungan langsung dengan

    kendaraan yang memiliki intensitas sangat

    tinggi melintas di jalan raya.

    3. Tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi di

    beberapa ruas jalan

    Jalan arteri dan kolektor

    4. Penggunaan bahun jalan untuk parkir. Jl. Hos Cokroaminoto Kel. Singonegaran

    (Pasar Pahing)

    5. Pengembangan jalan lingkar yang

    direncanakan lokasinya melewati kawasan

    pemukiman sehngga mengalami kesulitan

    dalam pembebasan tanah untuk

    pengembangan sempadan.

    Kelurahan Pesantren, Ketami, Tempurejo,

    Ngletih, Bawang, Blabak, Rejomulyo,

    Manisrenggo, Ngronggo, Banjarmlati,

    Bandarkidul, Tamanan, Campurejo, Pojok,

    Sukorame, Bujel, Ngampel, Semampir.

    POTENSI DAN

    MASALAH

  • No. Potensi Lokasi

    1. Terdapat sarana dan prasarana yang

    memadai di setiap kelurahan yang

    dapat mendukung berbagai

    pemerintahan.

    Tersebar di seluruh

    Kecamatan

    2. Adanya bantuan dana untuk

    pengembangan dan perbaikan sarana

    di setiap kelurahan kota kediri

    Tersebar di seluruh

    Kecamatan

    POTENSI DAN

    MASALAH

    No Masalah Lokasi

    1. Beberapa fasilitas pelaanan

    umum dan perdagangan dan jasa

    masih mengumpul di pusat kota

    yang menyebabkan disparitas

    pembangunan

    Jl. Diponegoro, Jl. Mauni

    Kelurahan Jamsaren, Kelurahan

    Betet

    2. Tidak terpenuhinya jumlah RTH

    untuk wilayah Kota Kediri

    Tersebar di seluruh Kecamatan

    3. Tingkat penduduk yang semakin

    tinggi sehingga kebutuhan lahan

    untuk sarana semakin banyak.

    Tersebar di seluruh Kecamatan

    POTENSI SARANA

    MASALAH SARANA

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    POTENSI DRAINASE

    No Potensi Lokasi

    1. Terdapatnya jaringan saluran drainase

    primer, sekunder & tersier akan sangat

    membantu pengaliran air hujan

    Sungai Brantas, Saluran pada jalan protokol

    dan saluran pada kawasan permukiman

    2. Sebagian besar jalan-jalan utama Kota

    Kediri memiliki saluran drainase dengan

    kondisi baik

    jl. Dhoho

    jl. PB. Sudirman

    jl. Mayjen Sungkono

    jl. Mayor Bismo

    jl. Hayam Wuruk

    jl. Diponegoro

    jl. Yos Sudarso

    jl. Killisuci

    jl. Joyoboyo

    jl. Pemuda

    jl. Hasanudin.

    3. Terdapatsungai besar skala primer yang

    melintasi Kota Kediri

    Sungai Brantas

    4. Saluran drainase sekunder seperti

    gorong-gorong dan selokan di sepanjang

    jalur utama berfungsi dengan baik

    sehingga mampu menampung air buangan

    maupun air luapan hujan.

    Jl. Letjen S. Parman

    Jl. Supersemar

    Jl. Agus Salim

    Jl. Semeru

    Jl. DR. Saharjo

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    MASALAH DRAINASE

    No. Masalah Lokasi

    1. Elevasi permukaan tanah yang datar di

    beberapa daerah dan posisi badan jalan lebih

    rendah di bandingkan bahu jalan

    Jl. Betet Bawang

    Jl. Ngletih

    2. Terbatasnya pendanaan, peningkatan,

    pembangunan, rehabilitasi & pengawasan

    jaringan irigasi & drainase

    Kelurahan Betet, Bawang, Ngletih, Ketami

    3. Perubahan fungsi tata guna lahan, sehingga

    berkurangnya daerah resapan

    Jl. Stasiun

    Kelurahan Banaran (RS. Gambiran II)

    4. Kurangnya kesadaran untuk tidak membuang

    sampah pada badan sungai,

    Kelurahan Bandar Kidul, Manisrenggo, Kaliombo,

    Mojoroto, Semampir Mrican

    5. Masih ada ruas jalan yang belum memiliki

    drainse

    Jl. Selomangleng

    Jl. Bandar Ngalim Utara Jembatan

    6. Rumah yang tidak memiliki jaringan drainase

    sekitar 64,2%

    Kelurahan Bandar Kidul, Betet, Bawang

    7. Sistem drainase belum sepenuhnya berfungsi

    dengan baik sebagai sarana pembuang air

    hujan karena juga digunakan untuk saluran air

    limbah

    Kelurahan Jagalan, Bandar Kidul, Bandar Lor,

    Setonopande, Kemasan

    8. Bila curah hujan tinggi dan terjadi dalam

    waktu lebih dari 1 jam terdapat genangan di

    beberapa jalan.

    Jl. Yos Sudarso

    Jl. Brawijaya

    Jl. Pemuda

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    POTENSI PERSAMPAHAN

    No

    .

    Potensi Lokasi

    1. Volume timbulan sebesar 858,22

    m3/hari

    TPA Kota Kediri (Kelurahan Pojok

    Kecamatan Mojoroto Kota

    Kediri)

    2. Terdapat Unit-unit Komposting UDPK Kaliombo dan UPT

    Banjaran

    3. Terdapat Unit Pemusnahan

    Sampah Medis (incenerator) yang

    dikelola oleh pihak rumah sakit

    RSUD Gambiran Kota Kediri

    4. Upaya bidang kebersihan dalam

    rangka pengelolaan,

    pemanfaatan dan pengurangan

    sampah kota adalah dengan

    mengadakan sosialisasi program

    3R (Reduce, Reuse, Recycle)

    serta memaksimalkan UDPK /

    Transfer Depo dalam mengelola

    sampah yang masuk untuk diolah

    menjadi kompos (komposting).

    Pasar Banjaran Jl. IR. Sutami

    TPS Kaliombo

    TPS Pasar Grosir Rejomulyo

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    MASALAH PERSAMPAHAN

    No. Masalah Lokasi

    1. Masih rendahnya kesadaran, kepedulian dan

    pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah.

    Seluruh Kelurahan

    2. Terbatasnya sarana prasarana pengelolaan sampah TPA Pojok

    3. Operasional dan desain TPA tidak sesuai dengan desain

    teknis yang direncanakan dikarenakan keterbatasan

    biaya, SDM, sarana dan prasarana.

    TPA Kota Kediri (Kelurahan Pojok Kecamatan

    Mojoroto Kota Kediri)

    4. Kesadaran masyarakat yang rendah untuk tidak

    membuang sampah di sungai dan drainase, sehingga

    masih dijumpai sampah-sampah yang berserakan di

    sekitar sungai dan drainase.

    KelurahanMrican, Mojoroto, Semampir,

    Bandar Kidul

    5. Di Kawasan pinggiran penggelelolaan sampah masih

    bersifat sendiri-sendiri (dengan cara dibakar), dibuang

    ke saluran baik drainase maupun sungai.

    Kelurahan Dermo, gayam, Pojok, Ketami,

    Ngletih, Bawang

    6. Kurang optimalnya pengolahan sampah untuk didaur

    ulang atau dibikin kompos

    Pada TPS tiap kelurahan

    7. Masih belum optimalnya penanganan sampah

    perkotaan baik di kawasan perdagangan (pasar)

    maupun di permukiman.

    Kawasan pusat kota

    8. Adanya kecenderungan untuk menumpuk sampah

    kering, basah dan organik menjadi satu tanpa adanya

    pemilahan. Padahal budaya pemilahan sampah dapat

    menjadi salah satu instrumen dalam menekan

    peningkatan volume sampah secara cepat di lokasi TPA

    nantinya.

    Pada TPS tiap kelurahan

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    POTENSI LIMBAH DAN SANITASI

    No. Potensi Lokasi

    1. Sebagian besar masyarakat memiliki

    MCK pribadi

    Hampir di tiap kelurahan

    2. Terdapat MCK Umum bagi masyarakat

    yang belum mampu memiliki sarana

    prasarana penanganan air limbah

    sendiri

    Kelurahan Dandangan

    Daerah Ngaglik Kelurahan Ngadirejo

    Kelurahan Dermo

    3. Sebagian besar masyarakat Kota

    Kediri memanfaatkan Tangki Septik

    untuk saluran pembuangan limbah

    cair domestik.

    4. Beberapa industri telah dilengkapi

    oleh IPAL (Instalasi Pengolahan Air

    Limbah) yang merupakan program

    bantuan dari DTRKP dan KLH

    PR. Gudang Garam, PG. Mrican, PG. Pesantren,

    Home industry tahu di Banaran dan Setonopande

    5. Di Kota Kediri terdapat kebijakan

    mengenai penanganan limbah medis

    oleh masing-masing rumah sakit

    sesuai dengan ketentuan KLH

    RS. Gambiran, RS. Baptis, RS. Bayangkara, RS DKT

    6. Terdapat limbah rumah tangga yang

    dikelola secara komunal melalui

    Sanitasi Berbasis Masyarakat

    (SANIMAS).

    Kelurahan Dandangan

    Daerah Ngaglik Kelurahan Ngadirejo

    Kelurahan Dermo

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    MASALAH LIMBAH DAN SANITASI

    No. Masalah Lokasi

    1. Masih banyak penduduk yang

    belum punya jamban pribadi

    Kelurahan Ngadirejo, Darmo, Pojok,

    Ngadirejo, Dandangan

    2. Keterbatasan lahan untuk

    pembangunan MCK Umum

    Kelurahan Jagalan, Kemasan,

    Setonopande

    3. Banyaknya industry berskala

    besar maupun kecil yang

    belum seluruhnya memiliki

    pengolahan limbah yang baik

    Industri tahu di Banaran, Industri kain

    tenun di Banjarmlati, Industri Bekicot di

    dandangan dan Pesantren

    4. Terbatasnya jumlah lahan

    untuk pembangunan IPAL di

    wilayah permukiman

    Kawasan Pusat Kota

    5. Di beberapa titik di Kota

    Kediri, banyak masyarakat

    yang masih membuang limbah

    cair domestik ke dalam saluran

    drainase

    Kelurahan Jagalan, Kemasan,

    Setonopande

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    POTENSI AIR BERSIH

    No. Potensi Lokasi

    1. Pada lokasi sekitar Kota Kediri

    terdapat sumber air yang siap

    dimanfaatkan untuk air bersih dengan

    biaya eksploitasi yang relatif murah.

    Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan

    Betet

    2. Kebutuhan Air bersih Kota Kediri

    sebagian besar terlayani oleh jaringan

    PDAM, dan sebagian penduduk

    menggunakan sumur gali dan sumur

    pompa untuk memenuhi kebutuhan air

    bersihnya.

    Setiap kelurahan

    3. Untuk periode limatahun mendatang

    pemanfaatan potensi air permukaan

    (sungai Brantas) belum menjadi

    pilihan.

    Sungai Brantas

    4. Pengoperasian sumur bor Kuwak 2

    akan menambah kapasitas produksi 40

    Lt/dtk.

    Kelurahan Banjaran

    5. Operasional jam kerja sumur akan

    meningkat kapasitas produksi 60

    Lt/dtk.

    Sumur bor Kuwak Kelurahan Banjaran

    6. Masyarakat secara swadaya mengelola

    kebutuhan air bersihnya dengan

    memanfaatkan sumber air yang ada

    melalui sistem pipanisasi.

    Kelurahan Darmo, Mrican, Gayam, Pojok,

    Manisrenggo, Ngronggo, Blabak, Bawang,

    Ngletih, Ketami

    7. Memilki beberapa sumber mata air

    yang tersebar di seluruh kelurahan.

    Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan

    Betet

  • POTENSI DAN

    MASALAH

    MASALAH AIR BERSIH

    No. Masalah Lokasi

    1. Debit air dari PDAM masih kurang untuk melayani seluruh

    wilayah Kota Kediri secara merata.

    Sumur Bor Kuwak Kelurahan Banjaran

    2. Berkurangnya catcment area di Kota Kediri mengakibatkan

    ketersediaan air baku untuk PDAM semakin menipis.

    Gunung Klotok Kelurahan Pojok dan

    Sukorame

    3. Keberadaan sumur pada lokasi yang padat memungkinkan

    kecilnya jarak antara septictank dengan sumur, sehingga

    air bersih rawan tercemar oleh limbah.

    Kawasan pusat kota

    Kelurahan Bujel, Bandar Lor, Bandar Kidul,

    Mojoroto, Mrican

    Kelurahan Tosaren, Singonegaran,

    Pakunden, Bangsal, Jamsaren, Burengan

    4. Semakin bertambahnya penduduk, kebutuhan air semakin

    meningkat, sedangkan jumlah sumber air terbatas.

    Hampir di tiap kelurahan

    5. Debit air yang dihasilkan dari PDAM sangat kecil pada jam

    sibuk (peak hour) terutama pagi hari. Dengan demikian

    masyarakat menjadi kesulitan mendapatkan air bersih

    sehingga harus dibantu oleh pemenuhan kebutuhan air

    bersih yang berasal dari sumur.

    Sumur Bor Kuwak Kelurahan Banjaran

    6. Kebanyakan dari masyarakat yang telah menggunakan air

    bersih dari PDAM mengeluhkan adanya bau kaporit yang

    agak menyengat terutama sesaat setelah banjir yang

    melanda wilayah perencanaan. Hal ini mendorong

    masayarakat untuk tidak sepenuhnya menggunakan air

    bersih dari PDAM sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih

    dilengkapi dengan air yang berasal dari sumur.

    Hampir di tiap kelurahan

    7. Banyaknya keberadaan permukiman di sekitar kawasan

    mata air.

    Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan

    Betet

  • RENCANA UMUM

  • VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

    ARAHAN UMUM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

    RENCANA UMUM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

    RUANG LINGKUP MATERI RENCANA UMUM

  • VISI

    Setiap orang mampu memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni dalam lingkungan permukiman yang

    sehat, aman, serasi, produktif, dan berkelanjutan.

    MISI

    1. Membantu semua orang agar dapat menghuni rumah yang

    layak huni dalam lingkungan yang

    sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan;

    2. Terdorongnya pertumbuhan wilayah melalui pembangunan

    perumahan dan kawasan permukiman yang produkti dan

    berkelanjutan ;

    3. Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya pendukung

    penyelenggaraan perumahan dan permukiman

    VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

  • ARAHAN UMUM PEMBANGUNAN PERUMAHAN

    Kel. Mojoroto

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perumahan

    2. Perkantoran

    3. Agriculture

    4. Pertanian

    5. RTH Kota

    Kel. Bandar Lor

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perumahan

    2. Perkantoran

    3. Perdagangan dan jasa

    4. Pendidikan

    5. Kesehatan

    6. Industri kecil

    Kel. Mrican

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perdagangan dan

    Jasa

    2. Industri

    3. Pendidikan

    4. Perumahan

    Kel. Dandangan

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perkantoran

    2. Perdagangan

    3. Industri

    4. Rumah Susun

    Kel. Banjaran

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perkantoran

    2. Perdagangan

    3. Pendidikan

    4. Pariwisata

    5. industri

    Kel.Singonegaran

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perdagangan dan Jasa

    Kel.Tinalan

    Fungsi Kegiatan :

    1. Kesehatan

    Kel.Pesantren

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perdagangan dan Jasa

    2. Perkantoran

    3. Industri

    4. Pertanian

    5. Perumahan

    Kel.Campurejo

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perumahan

    2. Pendidikan

    3. Perdagangan dan Jasa

    4. Sarana Transportasi

    5. RTH

    Fungsi Pusat Kota:

    1. Pusat pemerintahan

    2. Perkantoran

    3. Perdagangan dan Jasa

    Kel.Manisrenggo

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perdagangan dan Jasa

    2. Akomodasi Wisata

    3. Wisata Belanja

    Kel.Rejomulyo

    Fungsi Kegiatan :

    1. Perdagangan dan Jasa

    2. Pendidikan

    3. Perumahan

    4. Prasarana Transportasi

    5. Wisata Modern

    Kel.Manisrenggo

    Fungsi Kegiatan :

    1. Kesehatan

    2. Perumahan

  • 1. Penyediaan Rumah baru yang sesuai dengan standart

    2. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan

    permukiman

    3. Penataan konsep hunian berimbang dengan komposisi

    3:2:1

    4. Penataan kawasan permukiman kumuh, kawasan

    sempadan sungai, sempadan rel kereta api, daerah

    aliran SUTT

    5. Pembangunan PSU perumahan dan permukiman

    6. Penyediaan lahan-lahan untuk pembangunan perumahan

    seserhana untuk mengatasi permalsahan backlock

    perumahan sederhana

    7. Pembangunan Rumah Susun Sederhana

    8. Pendistribusian penduduk secara merata pada wilayah

    yang berkepadatan rendah

    RENCANA UMUM PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

    SEKTOR PERUMAHAN DAN

    KAWASAN PERMUKIMAN

  • ANALISA

  • KOTA KEDIRIRTRWN : PKW

    RTRW Propinsi Jawa Timur : PusatSWP Kediri dan Sekitarnya

    Rencana Pengembangan FasilitasSWP Kediri dan sekitarnya : Fasilitas Pendidikan Fasilitas Perdagangan Jasa :

    Peningkatan Pasar Umum Pembangunan Pasar Grosir Pengembangan terpadu antara

    pusat perdagangan dengan PKL Fasilitas Kesehatan :

    Pengembangan Rumah sakit Pemerintah tipe B

    Rumah sakit swasta Pengembangan sarana dan

    prasarana pariwisata Akomodasi Wisata Pengembangan Wisata Kota Reviitalisasi kawasan lama menjadi

    aset wisata Rekreasi Olahraga

    Kawasan Sport Centre Pemanfaatan RTH

    Fungsi pusat pengembangan adalah : Pusat pemerintahan, Perdagangan dan jasa, Industri, Pendidikan, Kesehatan.

    Rencana PengembanganInfrastruktur : Pengembangan jaringan

    jalan didalam kota Pengembangan sub

    terminal agribis Terminal Cargo

    ARAHAN UMUM PENGEMBANGAN DAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

  • KEBUTUHAN RUMAH

    Kelurahan 2012 2017 2022 2027 2032

    Mojoroto 21173 44578 56361 71090 85820

    Kota 19490 31925 36168 40412 44653

    Pesantren 15920 23936 28522 32949 34496

    Jumlah 72503 124375 149573 177400 199465

    PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

    Kelurahan Jumlah kk Jumlah rumah Backlog

    Mojoroto 31239 21173 10066

    Kota 24859 19490 5369

    Pesantren 27673 15920 11753

    Jumlah 83771 56583 27188

    BACKLOG

  • Tahun 2017 Tahun 2022

    Kecamatan

    Keluarga

    Prasejahter

    a

    Keluarga

    Sejahtera

    1

    Keluarga

    Sejahtera

    2

    Keluarga

    Sejahtera

    3

    Keluarga

    Sejahtera

    3 plus

    Keluarga

    Prasejahter

    a

    Keluarga

    Sejahtera

    1

    Keluarga

    Sejahtera

    2

    Keluarga

    Sejahtera

    3

    Keluarga

    Sejahtera

    3 plus

    Mojoroto5627 6494 7112 18946 6398 7103 8227 8931 24041 8060

    Kota3968 3285 22038 1823 812 4481 3722 24979 2067 887

    Pesantren2289 2721 3721 3150 5017 15920 3447 4020 5438 4678

    Tahun 2027 Tahun 2032

    Kecamatan

    Keluarga

    Prasejahter

    a

    Keluarga

    Sejahtera

    1

    Keluarga

    Sejahtera

    2

    Keluarga

    Sejahtera

    3

    Keluarga

    Sejahtera

    3 plus

    Keluarga

    Prasejahter

    a

    Keluarga

    Sejahtera

    1

    Keluarga

    Sejahtera

    2

    Keluarga

    Sejahtera

    3

    Keluarga

    Sejahtera

    3 plus

    Mojoroto5636 8948 10392 11204 30408 10793 12558 13477 36772 12219

    Kota4993 4159 27920 2311 1028 5505 4597 30859 2556 1142

    Pesantren4745 5533 7485 6440 8745 4806 5892 8079 6809 8911

    PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH

    BERDASARKAN SEGMENTASI PENDAPATAN

    PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

  • PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH

    PROPORSI HUNIAN BERIMBANG

    Wilayah 2012 2017 2022 2027 2032

    1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

    Mojoroto 3529 7058 10587 7430 14859 22289 9394 18787 28181 23697 23697 35545 14303 2860

    7

    429

    710

    Kota

    3248 6497 9745 5321 10642 15963 6028 12056 18084 6735 13471 20206 7442

    148

    84

    223

    27

    Pesantren

    2653 5307 7960 3989 7979 11968 4754 9507 14261 5492 10983 16475 5749

    114

    99

    172

    48

    Jumlah

    9431

    1886

    1 28292 16740 33480 50220

    2017

    5 40350 60526 24075 48150 72226 27495

    549

    90

    824

    85

    Proporsi hunian berimbang yaitu 3 : 2 : 1

    dimana rumah sederhana: rumah menengah:

    rumah mewah

    PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

  • ASUMSI PROPORSI JUMLAH RUMAH BARU

    BERDASARKAN SECARA SWADAYA DAN PENGEMBANG

    Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

    Rumah

    Mojoroto 35662 8916 44578

    Kota 25540 6385 31925

    Pesantren 12736 3184 15920

    Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

    Rumah

    Mojoroto 45089 11272 56361

    Kota 28934 7234 36168

    Pesantren 19149 4787 23936

    Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

    Rumah

    Mojoroto 56872 14218 71090

    Kota 32330 8082 40412

    Pesantren 26359 6590 32949

    Kelurahan Swadaya PengembangJumlah

    Rumah

    Mojoroto 68656 17164 85820

    Kota 35722 8931 44653

    Pesantren 27597 6899 34496

    TAHUN 2017 TAHUN 2022

    TAHUN 2027 TAHUN 2032

    Asumsi proporsi jumlah rumah baru yang akan dibangun di Kota Kediri

    secara swadaya dan pengembang dengan perbandingan 80% :20%

    PROYEKSI KEBUTUHAN PENYEDIAAN RUMAH BARU

  • Kelurahan Kumuh Legal Kumuh Tidak Legal

    Kecamatan Mojoroto

    Bandar Kidul 101 -

    Tamanan 70 -

    Kecamatan Kota

    Dandangan 95 -

    Ngadirejo 137 -

    Banjaran 121 -

    Jagalan - 172

    Kampung dalem 50 -

    ANALISA KAWASAN YANG PERLU PENANGANAN KHUSUS

    Menggunakan Konsep redefinisi yang diterapkan dengan

    perbaikan hanya dilakukan pada bidang struktur

    keruangan yang sudah ada dan tanpa merubah dan

    hanya dilakukan penambahan fungsi yang ada untuk

    meningkatkan kualitas lingkungan permukiman

    ANALISA PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN

  • ANALISA RUMAH YANG PERLU PERBAIKAN

    Kelurahan Rawan Tidak

    Layak Huni

    Tidak Layak

    Huni

    KECAMATAN MOJOROTO

    Dermo 14 -

    Mrican 29 -

    Gayam 17 8

    Ngampel 26 38

    Bujel 7 22

    Mojoroto 27 41

    Sukorame 64 32

    Pojok 17 0

    Bandar Lor 20 26

    Lirboyo 27 41

    Campurejo 32 24

    Bandar Kidul 34 112

    Banjar Mlati 8 24

    Tamanan 20 32

    KECAMATAN KOTA

    Semampir 19 38

    Balowerti 16 48

    Dandangan 76 139

    Ngadirejo 46 160

    Pocanan 22 13

    Pakelan 29 17

    Setono Gedong 12 7

    Kemasan 20 12

    Banjaran 41 103

    Ringinanom 11 7

    Jagalan 25 108

    Setonopande 68 7

    Kampungdalem 44 79

    Kaliombo 15 30

    Ngronggo 47 12

    Rejomulyo 34 8

    Manisrenggo 16 3

    Menggunakan Konsep

    Gentrifikasi

    (perbaikan dan

    Peningkatan) :

    Meningkatkan vitalitas

    kawasan perumahan dan

    permukiman melalui upaya

    peningkatan kualitas

    lingkungan, tanpa

    menimbulkan perubahan

    yang berarti dari struktur

    fisik kawasan permukiman

    tersebut

    ANALISA PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN

    Kelurahan Rawan Tidak

    Layak Huni

    Tidak Layak

    Huni

    KECAMATAN PESANTREN

    Burengan 11 3

    Tinalan 49 28

    Tosaren 60 31

    Bangsal 21 13

    Banaran 21 14

    Pakunden 37 5

    Jamsaren 15 28

    Pesantren 30 45

    Ketami 37 4

    Tempurejo 20 33

    Ngletih 24 0

    Betet 16 31

    Blabak 21 0

    Bawang 20 0

    Singonegaran 41 22