Top Banner
Bisnis Indonesia., 27 Februari 2017
1

Rp 7.900 Emisi Globalbigcms.bisnis.com/file-data/1/1931/0b0ffdda_Des16-AstraSedaya... · Kerugian demi kerugian ... Astra melakukan bisnis perdagangan minuman soda dan bisnis lainnya,

Mar 13, 2019

Download

Documents

vanduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rp 7.900 Emisi Globalbigcms.bisnis.com/file-data/1/1931/0b0ffdda_Des16-AstraSedaya... · Kerugian demi kerugian ... Astra melakukan bisnis perdagangan minuman soda dan bisnis lainnya,

PROSPEK KINERJA EMITEN

Membaca Bandul Penghasilan ASIIMembaca Bandul Penghasilan selama Enam dasawarsa

bukan waktu mudah bagi PT Astra International Tbk. membangun kerajaan bisnis yang telah mempunyai tujuh lini usaha dan 208 anak usaha. Sektor otomotif

merupakan sektor yang berjasa besar membangun lan-dasan pacu bagi emiten berkode saham ASII itu meng-

angkasa.

Kahfi kahfi @bisnis.com

Pada awal kelahiran Astra,William Suryadjaja bersama tiga orang lainnya harus pontang-panting menggu-lirkan roda bisnis yang berangkat dari sebuah

garasi rumah. Kerugian demi kerugian mendera Astra.

Harapan untuk lebih maju hadirmanakala terbuka peluang importasi produk otomotif besutan General Motor, produsen asal Amerika Serikat. Sejak saat itu, Astra mulai memper-kuat kuda-kuda bisnis, satu per satumerek otomotif, terutama yang berasaldari Jepang mengikat kontrak.

“Di awal, Astra melakukan bisnisperdagangan minuman soda danbisnis lainnya, tapi merugi, baru ada keuntungan setelah adanya peluang impor kendaraan,” ujar PresidenDirektur PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto, akhir pekan lalu.

Setelah masa enam dasawarsa terlangkahi, kini Grup Astra menjelmamenjadi raksasa bisnis di Tanah Air. Tentakel bisnis Grup Astra menjalardari otomotif, agribisnis, jasa keuang-an, konstruksi dan properti, pertam-bangan hingga alat berat.

Lambat laun kontribusi otomotiftak lagi selaku penyangga vital bagi kinerja Grup Astra. Dari kontribusi sebanyak 80% pada awal 2000-an,

kini sumbangsih lini usaha otomotif hanya sisa separuh dari seluruh kinerja Grup Astra.

Setidaknya selama lima tahun belakangan, peran lini usaha otomotiftampak menyusut. Dari sisi pendapat-an, kontribusi lini usaha otomotifsejak 2011 sampai 2015, berkisar pada rentang 50%–56%.

Puncak tertinggi terjadi pada 2013,unit usaha otomotif Grup Astra ber-hasil menjaring pendapatan bersih se-besar Rp109,15 triliun, setara 56,29% dari nilai keseluruhan pendapatanbersih grup yang mencapai Rp193,88 triliun.

Di sisi lain, meski pendapat-an bersih Grup Astra saban tahun memetik pertumbuhan hingga 2015,tetapi porsi lini usaha otomotif malahmenciut. Pada 2014, pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp201,7triliun, naik tipis 0,04% dari tahun sebelumnya, tetapi setoran lini usahaotomotif menurun.

Pada periode tersebut, setoranpendapatan bersih lini usaha otomotifhanya sebesar Rp108,46 triliun,melemah 0,63%. Terakhir pada 2015, pendapatan bersih dari bisnis otomotifyang dikuasai mulai hulu hingga hiliroleh Astra, hanya menorehkan angkaRp96,79 triliun, besaran kontribusi pun hanya 52,54%.

Prijono mengamini seiring dengan rencana strategis perusahaan mereali-sasikan lanskap bisnis baru, kontribusilini bisnis otomotif mengecil. “Namun secara nilai, masih cukup besar, sebab tidak bisa dibandingkan dengan sewaktu kontribusi otomotif sampai

80%, tapi kinerja keuangan Astra masih kecil waktu itu,” ungkapnya.

PROYEK INFRASTRUKTURDari sisi belanja modal, saat ini

ASII berkonsentrasi menggarapbanyak proyek infrastruktur. Sebab, kata Prijono, Indonesia masih banyak membutuhkan pembangunan tersebut.

“Dan itu membuka peluang peme-rintah dan swasta,” katanya.

Riset PT Yuanta Sekuritas Indonesiayang ditulis Kim Kwie Sjamsudin menyebutkan sektor otomotif meru-pakan penyelamat kinerja ASII pada tahun lalu. Hal itu seiring dengan menguatnya penguasaan pasar Astradi sektor roda empat.

Selama 2016, volume penjualan Grup Astra bertumbuh 15,8% men-jadi 590.900 unit, melebihi estimasi Yuanta Sekuritas yang dipatok 8%. Peluncuran model baru merupakan pendongkrak kinerja penjualan roda empat, menjadikan pangsa pasar Astramencapai 55,7% selama 2016, ter-ungkit dibandingkan dengan 50,4%pada 2015.

Sementara itu dari sektor roda dua, meski secara domestik pasarmengalami pelemahan, tetapi PT Astra Honda Motor tercatat mampu meredam kelesuan. Selama tahun lalu, pasar sepeda motor jatuh 8,5% men-jadi 5,9 juta unit, Astra Honda Motorhanya melemah 1,6% dengan catatan volume penjualan 4,4 juta unit.

Dengan catatan tersebut, Yuanta Sekuritas melabeli harga saham perlembar ASII Rp8.900. Saat ini, saham ASII masih bergerak pada level

Rp7.900 per lembar.Terdapat rekomendasi beli atas

saham ASII. Sebab, tulis Kim, terdapat tren positif yang berlanjut di pasar otomotif, apalagi Grup Astra dikenal kuat dari sisi rantai pasok industritersebut.

Dari riset PT Deutsche VerdhanaIndonesia ditulis Samuel Sentana disebutkan bahwa Astra International masih mengalami perlambatan kinerja pada tahun lalu. Sebab, ASII harusmenanggung kerugian yang dideraoleh Bank Permata selaku anak usaha.

Selama 2016, PT Bank Permata Tbk. atau BNLI mengalami kerugiansebesar Rp6,5 triliun. Kinerja negatif dari BNLI itu memangkas 15% tingkat pertumbuhan pendapatan Grup Astra.

Alhasil, kerugian itu memangkaspendapatan bersih konglomerasi ASIIyang tadinya diperkirakan mencapaiRp15,84 triliun menjadi Rp13,47 triliun.

Walau demikian, kontribusi positif sektor otomotif mengganjal luruhnya kinerja konglomerasi Astra. Hal itusejalan dengan penguasaan pasar yangkian membesar dari Grup Astra disektor otomotif, sekaligus pertumbuh-an volume pada tahun lalu.

Dalam riset tersebut disebutkanbahwa perbaikan pasar otomotifmasih tetap cerah pada tahun-tahunmendatang. Dengan begitu, ASII tetap berpeluang menorehkan kinerja positif.

Pada tahun ini, Deutsche Verdhana tetap memperkirakan pengembalianpositif dari saham ASII. Bahkan, hargasaham akan memuncaki level Rp9.300 per lembar.

Senin, 27 Februari 2017 15K O R P O R A S I

TBLA Emisi GlobalBond

JAKARTA — Emiten sektor perkebunan PTTunas Baru LampungTbk. (TBLA) berenca-na untuk membentuk anak usaha di Singa-pura untuk menjadieksekutor emisi suratutang global senilai US$200 juta.

Wakil PresidenDirektur Tunas Baru Lampung Sudarmo Tasmin menjabarkan,perseroan berencanauntuk menggelar ra-pat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada April2017.

RUPSLB tersebut akan membahas dua mata acara. Pertama, rencana pendirianentitas anak di Si-ngapura. Anak usahatersebut, lanjutnya, akan menerbitkan surat utang dolar ASdengan nilai pengga-langan dana hingga US$200 juta.

“ [Surat utang]dengan bunga tetap dan akan jatuh tem-po pada tahun ke-5sejak diterbitkan atau waktu lain yang di-sepakati para pihak,” tulisnya dalam suratkepada OJK, Jumat (24/2).

Global bond anakusaha TBLA akan di-catatkan dan diperda-gangkan di bursa efekSingapura, Singapore Exchange Securities Trading Limited (high yield bonds). (Ana No-

viani)

Tentakel bisnis Grup As-tra menjalar dari otomotif, agribisnis, jasa keuangan, konstruksi dan properti, pertambangan hingga alat berat.

Saat ini ASII berkonsen-trasi menggarap banyak proyek infrastruktur yang tercermin dari alokasi belanja modal.

BISNIS/TUTUN PURNAMA

Kinerja Keuangan PT Astra International Tbk.

Sumber: Bloomberg

Jumlah Tenaga Kerja Langsung : 214.835 karyawanJumlah Anak Usaha : 208 perusahaanKapitalisasi Pasar : Rp335 triliun (Desember 2016)Laba Bersih (YTD Sep ’16) : Rp11,3 triliun

Harga Saham*Rentang 52 Pekan : Rp6.000-Rp8.875YTD Return : -1,81%1 Year Return : 30,1%Dividen Indicated Gross Yield : 2,07%PER : 23,92

(Rp miliar)

Sumber: LK ASII

Sumber: Bloomberg

3 5 9 11 13 17 19 23 25 27 31 2 6 8 10 14 17 21 23 27Jan 2017 Feb 2017

Pergerakan Harga SahamPT Astra International Tbk.

Kinerja/Tahun 2011 2012 2013 2014 2015Pendapatan bersih otomotif 81.230 100.979 109.154 108.461 96.792Laba sebelum PPh 9.496 10.997 11.480 9.762 8.445Pendapatan bersih konsolidasian 162.564 188.053 193.880 201.701 184.196Laba sebelum PPh konsolidasian 25.772 27.898 27.523 27.352 19.630Kontribusi otomotif terhadap pendapatan bersih (%) 49,96 53,69 56,29 53,77 52,54Kontribusi laba otomotif terhadap laba sebelum PPh perusahaan (%) 36,84 39,41 41,71 35,69 43,02

Profil Perusahaan

*) Bloomberg per 24/2/2017

Sumber: Astra International, Bloomberg

Rp 8.125

Rp 8.27530/12/16

Rp 7.90030/1/17

Bisnis Indonesia., 27 Februari 2017