A. Riwayat Kehidupan Pribadi a. Riwayat Perkembangan Prenatal dan Perinatal Pasien lahir dengan normal dan dibantu oleh dokter. Pasien lahir cukup bulan, dengan berat badan lahir 3000 gram, segera menangis dan tidak ada komplikasi pada ibu pasien maupun kelainan saat lahir. b. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun) Pasien adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara. Pasein memiliki tiga kakak laki-laki, dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Pernikahan ayah dan ibu pasien adalah yang ke-18. Kedua orang tua pasien adalah orang Indonesia. Bahasa ibu pasien adalah Bahasa Indonesia. Pasien tumbuh dengan normal dan sesuai seperti anak seusianya. Pasien mendapatkan ASI eksklusif. Tidak ada gangguan bicara, berjalan atau gangguan fisik lainnya. c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun) Pasien mulai masuk SD saat berusia 6 tahun. Bermain dan belajar bersama teman di sekolah. Pasien menyelesaikan SD selama 6 tahun dan dikenal sebagai anak yang pintar di sekolah dikarenakan selalu masuk dalam 10 besar di kelasnya. Pasien sempat pindah sekolah SD sebanyak 1 kali dikarenakan keluarga pasien pindah rumah. Kakak pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki banyak teman dekat. d. Riwayat Masa Pubertas dan Remaja (12-17 tahun) Pasien menempuh SMP di sekolah MTS- negeri. Pasien hanya meneruskan sekolah hingga kelas 2 SMP dikarenakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat Perkembangan Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir dengan normal dan dibantu oleh dokter. Pasien lahir cukup bulan,
dengan berat badan lahir 3000 gram, segera menangis dan tidak ada komplikasi pada ibu
pasien maupun kelainan saat lahir.
b. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara. Pasein memiliki tiga kakak laki-laki,
dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Pernikahan ayah dan ibu pasien adalah
yang ke-18. Kedua orang tua pasien adalah orang Indonesia. Bahasa ibu pasien adalah
Bahasa Indonesia. Pasien tumbuh dengan normal dan sesuai seperti anak seusianya.
Pasien mendapatkan ASI eksklusif. Tidak ada gangguan bicara, berjalan atau gangguan
fisik lainnya.
c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien mulai masuk SD saat berusia 6 tahun. Bermain dan belajar bersama teman
di sekolah. Pasien menyelesaikan SD selama 6 tahun dan dikenal sebagai anak yang
pintar di sekolah dikarenakan selalu masuk dalam 10 besar di kelasnya. Pasien sempat
pindah sekolah SD sebanyak 1 kali dikarenakan keluarga pasien pindah rumah. Kakak
pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki banyak teman dekat.
d. Riwayat Masa Pubertas dan Remaja (12-17 tahun)
Pasien menempuh SMP di sekolah MTS- negeri. Pasien hanya meneruskan
sekolah hingga kelas 2 SMP dikarenakan pasien ingin meneruskan ke pesantren . Pasien
memiliki beberapa teman, namun tidak memiliki teman dekat. Pasien cenderung bermain
sendiri di rumahnya atau pergi sendirian.
e. Riwayat Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
Pasien masuk sekolah SD, SMP sesuai usia dan namun hanya melanjutkan hingga
kelas 2 SMP. Pasien ingin melanjutkan ke pesantren namun keuangan keluarga tidak
mencukupi untuk memenuhi keinginannya, sehingga pasien putus sekolah dan hanya
berdiam diri di rumah.
2. Riwayat Pekerjaan
Pasien sempat bekerja menjadi cleaning service selama 5 bulan, namun pasien
keluar dari pekerjaannya.
3. Riwayat Pernikahan dan Hubungan
Pasien belum menikah. Menurut kaka pasien, pasien sempat berpacaran 2 kali.
4. Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam, rutin beribadah dan mengaji.
5. Riwayat Hukum
Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum sebelumnya.
6. Riwayat Psikoseksual
Pasien memiliki orientasi seksual normal, yaitu heteroseksual. Pasien belum
menikah, pernah berpacaran 2 kali.
7. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien jarang bergaul dengan tetangga sekitar dan lebih senang menyendiri di
rumah. Pasien hanya memiliki tiga teman dekat.
f. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke-6 dari 7 bersaudara. Pasein memiliki tiga kakak laki-laki,
dua kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Pernikahan ayah dan ibu pasien adalah
yang ke-18. Kedua orang tua pasien adalah orang Indonesia. Pasien sangat dekat dengan
adiknya, keduanya selalu pergi bersama-sama. Ibu pasien juga memiliki hubungan yang
dekat dengan pasien. Adik pasien meninggal dunia saat pasien berusia 17 tahun,
dikarenakan jatuh sakit.
Kakak pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
serupa ataupun gangguan jiwa baik dari pihak ayah maupun ibu pasien.
Laki-laki
Genogram
g. Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien tinggal di rumah bersama kedua orang tua, kakak pertamanya dan kakak
ipar pasien. Menurut kakak pasien, pasien sering marah-marah, tidak mau merawat diri,
cenderung menyendiri, dan sering bicara sendiri.
h. Persepsi
1. Persepsi Pasien tentang Dirinya dan Kehidupan
Pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun pasien tidak mengetahui
penyakitnya ia berpikir bahwa penyakitnya dikarenakan disantet. Pasien mengakui jarang
meminum obat dan kontrol ke rumah sakit dikarenakan pasien tidak memiliki uang untuk
ongkos pergi ke rumah sakit. Persepsi pasien terhadap lingkungan normal.
2. Persepsi Keluarga terhadap Pasien
Keluarga pasien mampu menerima kondisi pasien dan suportif terhadap usaha
dalam mengobati pasien. Ibunya dapat membantu pasien mengurus diri dan
mengingatkan pasien untuk minum obat secara teratur. Menurut keluarga pasien, pasien
adalah orang yang pintar dan bercita-cita menjadi tabib untuk menyembuhkan orang
sakit. Keluarga pasien ingin agar pasien cepat sembuh.
3. Mimpi, Fantasi dan Nilai-Nilai
Pasien bermimpi namun lupa mimpinya apa, tetapi tidak ingat memimpikan hal
yang menakutkan atau menegangkan. Pasien menganggap dirinya manusia biasa dan
Perempuan Pasien
tidak memiliki kemampuan atau hal khusus. Pasien ingin menjadi penulis dikemudian
hari.
I. Status Mental
Pemeriksaan dilakukan pada hari senin tanggal 11 Januari 2016.
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Seorang laki-laki, berusia 28 tahun, bertubuh kurus, berpenampilan seperti laki-
laki dengan rambut pendek berwarna hitam, tampak sesuai usia. Kulit pasien hitam.
Tinggi badan pasien 175 cm dan berat badan 58 kg. Pasien menggunakan baju kaos,
celana panjang dan sandal.
Pasien dengan perawatan diri sendiri, tubuh kurang bersih, bau, tampak kuku
tangan dan kaki panjang dan kehitaman, gigi tampak kotor dan kuning. Pasien dapat
berjalan dengan baik dan cara berjalan normal.
b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor yang Nyata
Pada saat wawancara, pasien tenang. Pasien tampak tidak bersemangat ketika
diajak berbicara. Pasien mudah terdistraksi ketika ada stimulus eksternal. Saat ditanya
terkadang pasien sering berbicara sendiri. Pasien sering bergerak-gerak, berubah posisi,
dan memegang rambutnya dengan tangan. Pasien sesekali melakukan kontak mata
dengan pemeriksa, tetapi sering kali melihat ke arah lain.
c. Sikap Pasien terhadap Pemeriksa
Pasien cukup kooperatif, masih mau menjawab pertanyaan yang diajukan. Pasien
akan menceritakan hal-hal yang ditanyakan dan harus digali terus.. Pasien cenderung
cepat berganti topik pembicaraan walaupun masih dapat difokuskan kembali topik yang
sedang dibicarakan. Pasien cenderung mendominasi pembicaraan namun masih dapat
diinterupsi. Pasien cenderung banyak berbicara, namun sering mengeluarkan kalimat-
kalimat yang tidak jelas.
B. Alam Perasaan
a. Mood : disforik
b. Afek : terbatas
c. Keserasian : serasi antara mood dan afek
C. Pembicaraan
Cara berbicara : spontan
Volume bicara : cukup
Kecepatan bicara : sedang, artikulasi jelas dan dapat dimengerti, intonasi sesuai emosi
Pasien cenderung banyak berbicara
Tidak ada gangguan bicara
D. Gangguan Persepsi (Persepsi Panca Indera)
Halusinasi
Auditorik : Ada. Pasien memiliki riwayat mendengar suara bisikan yang
mengomentari perilakunya dan beberapa kali memberi perintah sebelum dan saat
awal perawatan. Ada perilaku halusinatorik, pasien terkadang terlihat berbicara
sendiri dan tertawa sendiri.
Visual : ada. Pasien melihat temannya yang bernama ilham yang selalu dekat
dengannya.
Taktil : tidak ada
Olfaktorik : tidak ada
Gustatorik : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
E. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Produktivitas : ide banyak
Kontinuitas :
Blocking : tidak ada
Asosiasi longgar : ada
Inkoherensi : tidak ada
Flight of ideas : ada
Word salad : tidak ada
Neologisme : tidak ada
Sirkumstansialitas : tidak ada
Tangensialitas : tidak ada
b. Isi Pikir
Waham bizar : saat ini pasien menganggap dirinya adalah kerbau yang memilki tanduk
dikepalanya.
Wahan curiga : pasien meyakini bahwa ada orang jahat yang tidak suka dengannya
sehingga dia selalu dijahati.
F. Fungsi Kognitif dan Sensorium
a. Kesiagaan dan Taraf Kesadaran
Compos mentis dan kesiagaan baik.
b. Orientasi
Waktu : pasien dapat membedakan waktu pagi, siang dan malam hari.
Tempat : pasien mengetahui bahwa dirinya sedang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
Orang : pasien dapat mengingat identias lengkapnya, keluarga dan temannya di bangsal.
c. Ingatan
Jangka panjang : pasien dapat mengingat tanggal lahir, nama sekolah dan nama anggota
keluarganya.
Jangka sedang : pasien dapat mengingat siapa yang mengantarnya ke RS.
Jangka pendek : pasien dapat mengingat menu sarapan pagi ini.
Segera : terganggu, pasien tidak dapat mengingat 3 kata yang diberikan oleh pemeriksa
untuk diingat-ingat, pasien hanya dapat menyebutkan 1 kata dengan benar.
d. Konsentrasi dan Perhatian
Pasien terkadang sulit berkonsentrasi, terutama jika ada stimulus eksternal. Pasien
tidak dapat menjawab perhitungan 100 dikurangi 7. Pasien dapat mengeja kata
“WAHYU” secara berurutan dan terbalik dengan benar. Pasien sulit berkonsentrasi jika
ada orang lain berbicara saat ia akan bicara dan terkadang tampak berbicara sendiri.
Perhatian mudah teralihkan (distraktibilitas tinggi) saat ada faktor eksternal.
e. Kemampuan Membaca dan Menulis
Kemampuan membaca dan menulis pasien baik. Pasien dapat membaca sebuah
kalimat yang ditulis oleh pemeriksa dan melakukan instruksi yang ada dalam kalimat
tersebut. Pasien dapat menulis kalimat lengkap yang sederhana.
f. Kemampuan Visuo-spasial
Pasien dapat meniru gambar 2 segilima yang bertumpukan. Pasien dapat
menggambarkan jam sesuai dengan instruksi, memperlihatkan arah jarum panjang dan
pendek dengan benar.
g. Pikiran Abstrak
Pasien mengerti arti peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”
namun tidak mengerti arti peribahasa “sekali dayung 2 3 pulau terlampaui”.
h. Inteligensi dan Daya Informasi
Pasien dapat menjawab siapa presiden RI saat ini dan ibukota Indonesia.
G. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien cukup baik. Pasien berbicara cukup. Pasien masih
belum dapat sepenuhnya mengontrol keinginannya untuk merokok, pasien selalu
meminta diberi rokok selama pembicaraan. Pasien tidak merokok saat pembicaraan,
hanya merokok saat sedang sendiri.
H. Daya Nilai dan Tilikan
Daya nilai sosial : baik, pasien bersikap ramah dan sopan terhadap seluruh tenaga medis,
seperti dokter spesialis dan perawat, serta pasien lain di bangsal.
Uji daya nilai : baik
Reality Test Ability (RTA) : tergganggu
Tilikan derajat 2.
I. Reliabilitas
Kurang dapat dipercaya karena beberapa informasi yang didapat dari pasien dan
kakak pasien tidak sesuai.
II. Pemeriksaan Fisik Generalis
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Berat badan : 58 kg; Tinggi badan : 175 cm
Gizi : buruk, IMT : 22,79/m2, normoweight
Tanda – Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg
Nadi : 76 x / menit
Pernafasan : 18 x / menit
Suhu : 36,3oC (per aksila)
Limfonodi : Tidak teraba pembesaran
Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak iktus cordis
Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra , tidak kuat
angkat, tidak ada thrill
Perkusi : Batas kanan : ICS IV linea parasternal dextra Batas kiri :
ICS V 2 cm ke arah medial midclavikula sinistra Pinggang
jantung : ICS III linea parasternal sinistra
Auskultasi : BJ I > BJ II reguler,murni, Gallop -/-, Murmur -/-
Paru
Inspeksi : Bentuk normochest, ukuran dinding dada normal, pergerakan
dinding dada simetris, tidak ada retraksi intracosta