Top Banner
Risalah Ilmu Tajwid Dalam Bahasa Indonesia Cetakan II 1 Firman Allah SWT : ورﺗﻞ اﻟﻘﺮأن ﺗﺮﺗﯿﻼ....... ) اﻵﯾﺔ( Artinya : “Dan bacalah Al-qur’an dengan tartil” ………. Rasulullah SAW Bersabda : رب ﻗﺎرئ ﺑﺎﻟﻘﺮأن واﻟﻘﺮأن ﯾﻠﻌﻨ......... ) أﻟﺤﺪﯾﺚ( Artinya : “Banyak diantara orang yang membaca Al-qur’an , Tetapi Al-qur’an melaknatnya (mengutuknya)”. …..
37

Risalah Buku Tajwid

Dec 22, 2015

Download

Documents

Ayman Jps

islamic
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    1

    Firman Allah SWT :

    )(....... Artinya : Dan bacalah Al-quran dengan tartil .

    Rasulullah SAW Bersabda :

    ) (......... Artinya : Banyak diantara orang yang membaca Al-quran ,

    Tetapi Al-quran melaknatnya (mengutuknya). ..

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    2

    KATA PENGANTAR

    . .

    Segala puji kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT, Dzat yang menguasai alam semesta ini,Rahmat dan Salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi MuhammadSAW, beserta para keluarga, Shahabat, Tabiin Tabiat sampai kepada kita selaku ummat-Nya.Aamiin

    Alhamdulillah dengan rasa syukur kami panjatkan kepada Nya, bahwa atas izin danpertolongan Nya telah selesailah penyusunan buku Risalah Ilmu Tajwid ini. Buku ini merupakanmetode praktis untuk memahami ilmu Al-quran / Pembacaannya untuk para pelajar khususnyadan kaum muslimin - muslimat pada umumnya.

    Perlu diketahui bahwa setiap lembaga pendidikan Islam baik pesantren , Majlis Talimataupun sekolah sekolah lainnya terutama Madrasah Tsanawiyyah dan Madrasah Aliyyahselalu mempelajarinya sebagai dasar pembelajaran pemahaman Al-quran. Besar harapan kamibuku ini dapat menjadi bagian dari referensi mempelajari tajwid dan dapat dipelajari/difahamidalam waktu yang singkat.

    Buku ini dilengkapi dengan table ringkasan hukum hukum tajwid dan bagian-bagiannyadisertai pula contoh-contoh menentukan hukum dalam prakteknya.

    Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita memohon pertolongan dan lindungan Nya.Semoga risalah ini besar hikmah dan manfaatnya bagi semua fihaq. Atas saran dan kritik yangpositif kami sangat mengharapkannya demi kemanfaatan bersama .

    .

    Cikampek, 01 Oktoberber 2006 MRamadhan 1427 H

    Dien Hasanudin S.Pd

    DAFTAR ISI

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    3

    1. Kata Pengantar ..

    2. Daftar Isi ..

    3. Muqaddimah ..

    4. Fashal hukum bacaan Basmalah dan Taawwudz ..

    5. Fashal hukum bacaan nun mati dan tanwin ..

    6. Fashal hukum mim mati ..

    7. Fashal gunnah ..

    8. Fashal alif lam ..

    9. Fashal hukum lam ..

    10. Fashal lam dalam kalimat Allah ..

    11. Fashal hukum ra ..

    12. Fashal idzgham ..

    13. Fashal mad ..

    14. Fashal makhorijul huruf ..

    15. Fashal waqaf ..

    16. Fashal isymam ..

    17. Fashal imalah ..

    18. Fashal shifatil huruf ..

    19. Penutup ..

    20. Lampiran lampiran ..

    MUQADDIMAH

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    4

    Ilmu tajwid dalam devinisinya terbagi menjadi dua bagian ; dalam bahasa, tajwid artinyaTahassun membuat baik. Sedangkan ilmu tajwid menurut istilah yaitu, membaca Al-qurandengan memperhatikan setiap huruf terhadap hak makhrojnya, sifatnya dan lain lain. Dalamkaidah para ulama dinyatakan :

    Perjalanan ilmu tajwid yaitu melalui pengajaran guru guru yang mengetahui dalam

    pembacaan Al-quran secara benar. Artinya, mempelajari ilmu tajwid tidak bisa dengan autodidaksaja, tetapi harus ada guru atau pembimbingnya.

    Faidah / keuntungan memahami ilmu tajwid yaitu, membebaskan kewajiban seluruhummat Islam, karena telah dipahaminya ilmu tajwid oleh sebahagian orang. Sejalan dengan itu,kita harus menjadi orang yang mempunyai kemauan dan mampu memahami ilmu tajwid, supayamendapatkan dua keuntungan / pahala. Keuntungan dari belajarnya dan keuntungan darimembebaskan dosa semua Ummat Islam. Maka kesimpulannya mempelajari ilmu tajwid adalahfardhu ain dan pintar/faham terhadap ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah.

    Imam Sayyidina Ali bin Abi Thalib menyatakan, bahwa ketika seseorang membaca Al-quran harus dengan tartil, yaitu : menjaga terhadap makhroj, waqaf dan ketentuan ketentuanlainnya.

    Dalam kaidah tajwid dinyatakan : (1)

    * Make tajwid wajib kanu maca QuranNu teu make tajwid dosa ka Pangeran

    FASHAL HUKUM BACAAN BASMALAH & TAAWWUDZ

    hukum pembacaan basmalah, taawwudz dan awwal surat terbagi dalam empat bagian :1. Qathul JamI, artinya : diwaqafkan / diputuskan semuanya. Contoh :

    2. Waslul basmalati wassurati faqat, artinya : disambungkan antara basmalah dan awal

    surat. Contoh :

    3. Waslul istiadzati wal basmalati, artinya : disambungkan antara pembacaan taawwudz

    dan basmalah. Contoh :

    4. Waslul jamI, artinya : disambungkan pembacaan semuanya. Contoh :

    Catatan :Untuk pembacaan empat bagian ini dinyatakan para ulama kebolehan dan sahnya

    pembacaan tersebut dalam membaca Al-quran.

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    5

    Sedangkan dalam pembacaan basmalah diantara kedua surat, hukumnya hampir samadengan hukum diatas, tetapi ada yang tidak boleh yaitu ketika ; akhir surat disambungkandengan basmalah saja (waslus surati maal basmalati faqath).

    Sebab tidak diperbolehkannya membaca akhir surat disambungkan dengan basmalah sajayaitu, dikhawatirkan basmalah tersebut adalah merupakan ujung surat yang dibaca. Para Ulamamenyatakan : apabila akhir surat disambungkan (diwashalkan) dengan basmalah makahukumnya tidak boleh.

    FASHAL HUKUM NUN MATI DAN TANWIN

    Nun mati adalah : nun mati yang tetap dalam tulisannya dan ucapannya. Yaitu nunmati yang mendapatkan ketentuan ketika berada dalam kalimat fiil, kalimat isim dan kalimatharaf ditegah - tengah kalimat dan diakhir kalimat.

    Tanwin adalah : nun mati yang berada diakhir kalimat tetapi hanya dalam ucapantidak dalam tulisannya. Ketentuannya yaitu apabila terdapat dalam kalimat isim dan kalimatharaf, tidak dalam kalimat fiil.

    Berikut perbedaan antara nun mati dan tanwin :

    No Nun mati Tanwin

    1 -Bisa berada di tengah kalimat -Hanya di akhir saja

    2 -Dalam tulisan dan dalam ucapan -Hanya dalam ucapan

    3 -Ditengah dan di ujung kalimat isim -Hanya di ujung kalimat isim

    Hukum nun mati dan tanwin terbagi menjadi empat bagian :1. Idzhar2. Idzgham3. Iqlab4. Ikhfa

    Idzhar menurut bahasa yaitu jelas. Dalam pengertian istilah ilmu tajwid, idzhar adalah :mengeluarkan setiap huruf yang termasuk idzhar secara jelas dari makhrojnya.

    Huruf hijaiyyah yang termasuk dalam huruf idzhar ada 6 : . . . . . dan disebut juga idhar ini dengan sebutan idzhar halqiy, karena seluruh huruf idzhar dalamhukum nun mati dan tanwin makhrojnya adalah halaq / tenggorokan.

    Berikut adalah tabel contoh idzhar :

    I. IDZHAR

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    6

    No / Huruf Nun Dlm Satu Kalimat Nun Dlm Dua Kalimat Tanwin

    1. 2. .3 .4 .5 .6

    Dalam kaidah syair dinyatakan :

    * Hukum nun paeh jeung tanwin katetepan

    Hukum opat kudu cekel pertelaan

    * Kahijina kudu idzhar masing terangDina huruf halaq nu genep pek bilang

    * Hamzah jeung ha ain jeung ha teu titikan

    Tambah dua kha ghin pada dititikan

    2. IDZGHAM

    Idzgam menurut bahasa yaitu, sembunyi / masuk. Dalam pengertian istilah ilmu tajwid,idzgham adalah : memasukan huruf yang mati kepada huruf yang hidup seolah olah menjadimenjadi huruf yang hanya satu dan bertasydid. Diucapkan sekaligus dan memakai gunnah ketikaidzgham maal gunnah dan tanpa memakai gunnah ketika idzgham bila gunnah.

    Huruf hijaiyyah yang termasuk dalam huruf idzgham ada 6 : . . . . . . Berikut ini adalah tabel contoh idzgham :

    No /Huruf

    Nun Dlm Satu Kalimat Tanwin Keterangan

    1. Idzgham Bigunnah

    2. Idzgham Bilagunnah .3 Idzgham Bigunnah .4 Idzgham Bilagunnah .5 Idzgham Bigunnah .6 Idzgham Bigunnah

    Idzgham terbagi menjadi dua bagian :

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    7

    A. Idzgham Bigunnah / idgham maal gunnahIdzgham bigunnah yaitu, memanjangkan nun mati atau tanwin ketika dimasukkan padahuruf idzghamnya disertai dengan gunnah. Yang dimaksud gunnah disini adalah :memanjangkan suara dalam bacaan gunnah bukan dalam bacaan hurufnya. Tempatnyagunnah adalah pangkal lubang hidung.Nun mati atau tanwin apabila menghadapi huruf idzgham bigunnah, ketentuannyasebagai berikut :1. Ketika tanwin bertemu dengan huruf idzgham bigunnah maka dalam semua kondisi

    dan tempat harus idzgham selamanya.2. Ketika nun mati yang bertemu dengan huruf idzgham bigunnah dalam satu kalimat,

    jika huruf selanjutnya mim dan nun hatus idzgham. Jika huruf selanjutnya adalah ya

    atau wawu maka harus idzhar (tidak boleh diidzghamkan). Contoh : . .

    3. Ketika nun mati bertemu dengan huruf idzgam bigunnah dalam dua kalimat makaharus di idzghamkan selamanya.

    B. Idzgham BilagunnahIdzgham bila gunnah yaitu, membaca nun mati atau tanwin dimasukan ke dalam hurufidzghamnya tetapi tanpa memakai / disertai gunnah.Dalam kaidah syair dinyatakan :

    * Kaduana kudu idgham kana genepDina lafadz yarmaluna anu tetep

    * Tapi nu genep bagi dua bagian

    Idgham maal ghunnah yanmu sabagian

    * Anging dimana kumpulna sakalimah

    Cara dunya shinwanun tah idgham ulah

    * Kaduana idgham henteu make gunnahDina lam ro bulak balik sing merenah

    3. IQLAB

    Iqlab menurut bahasa yaitu, menggantikan / memindahkan . Dalam pengertian istilahilmu tajwid, Iqlab adalah : menggantikan nun mati atau tanwiin dari nun menjadi mim, Dalampembacaannya saja tidak dalam tulisannya. Pembacaan iqlab harus disertai gunnah.

    Sebab terjadinya penggantian dari nun manjadi mim adalah sebagai berikut :1. Sulitnya terjadi gunnah apabila nun mati atau tanwin tidak digantikan terhadap mim.2. Perbedaan makhraj antara nun mati atau tanwin dengan huruf iqlab yaitu ba.

    Huruf hijaiyyah yang termasuk dalam huruf idzgham ada 1 : . contoh : . . .

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    8

    * Katiluna iqlab lamun nyandingan ba

    Gantikeun kana mim gunnah campur ikhfa

    4. IKHFA

    Ikhfa menurut bahasa yaitu , menutupi. Dalam pengertian istilah ilmu tajwid yaitu,membaca satu huruf dengan pembacaan antara idzhar dan idzgham, tanpa memakai syiddah.Dalam pembacaannya memakai gunnah melebihi gunnah pada hukum tajwid lainnya. Huruf ikhfa

    ada 15, yaitu : . . . . . . . . . . . . . . Hukum tajwid ikhfa terbagi menjadi tiga bagian :1. Ikhfa Qubra (ikhfa aqrab).

    Yang dimaksud dengan ikhfa qubra adalah membaca gunnahnya lebih panjang.Ketentuannya apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang makhrajnya

    lebih dekat dengan nun. Hurufnya ada tiga yaitu : . . 2. Ikhfa Ausath.

    Yang dimaksud dengan ikhfa ausath adalah membaca gunnahnya pertengahan.Ketentuannya apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang makhrajnyahamper dekat dengan huruf nun. Huurufnya ada 10 yaitu :

    . . . . . . . . . . 3. Ikhfa Sughra (ikhfa Abad).

    Yang dimaksud dengan ikhfa abad yaitu membaca gunnahnya lebih pendek.Ketentuannya, apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf yang makhrajnya

    lebih jauh dari huruf nun. Hurufnya ada dua yaitu : .

    Keterangan :Nun mati atau tanwin apabila dibaca idgham, iqlab dan ikhfa, maka huruf nun atau tanwinpembacaannya pindah dari makhraj asalnya. Berubah secara pelafalan (ucapan) dari makhrajasalnya lisan (lidah) menjadi Khoisyum (lubang hidung).

    Dalam kaidah tajwid dinyatakan :

    * Hukum nun paeh jeung tanwin kaopatnaIkhfa nyanghareupan huruf sakantuna

    * Nyata lima belas huruf sadayanaDina kawit kalimah ieu nadzamna

    * Nyata sho, dza, tsa, ka, ja, sya, qo, sa jeung dal

    Tho, za, fa, ta, dho, dzo masing pada apal

    Berikut ini adalah tabel contoh ikhfa :

    No / Huruf Nun mati Tanwin Keterangan

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    9

    1. Ikhfa ausath2. Ikhfa ausath .3 Ikhfa ausath .4 Ikhfa abad .5 Ikhfa ausath .6 Ikhfa ausath .7 Ikhfa abad .8 Ikhfa ausath .9 Ikhfa aqrab .10 Ikhfa aqrab .11 Ikhfa ausath .12 Ikhfa ausath .13 Ikhfa aqrab .14 Ikhfa ausath .15 Ikhfa ausathCatatan :Untuk memahami hukum tajwid selanjutnya, fahami dahulu hukum nun mati dan tanwin denganmencoba mencari contoh contoh lain dalam al-quran.

    HUKUM MIM MATI

    Hukum mim mati terbagi menjadi tiga bagian :1. Ikhfa Syafawi.2. Idzgham Mitslain.3. Idzhar Syafawi.

    1. Ikhfa Syafawi.Ikhfa syafawi adalah membaca mim mati dengan pembacaan antara idzhar dan idzgham

    disertai gunnah. Huruf ikhfa syafawi ada satu yaitu : Ba. Contoh : 2. Idzgham Mislain.

    Idgham mitslain (idgham mimi) yaitu, membaca mim mati dengan diidzghamkan terhadap

    huruf berikutnya. Hurufnya ada satu yaitu : Mim. Contoh : 3. Idzhar Syafawi.

    Idzhar syafawi adalah membaca mim mati dengan jelas. Tanpa memakai ghunnah. Hurufidzhar syafawi ada 26 (sisa dari huruf ikhfa syafawi dan idzgham mitslain).

    Keterangan :

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    10

    - Alasan dalam hukum mim mati disebut syafawi dalam idzhar dan ikhfa adalah : hurufmim makhrajnya yaitu syafatain (bibir Dua), maka hukumnya juga dinisbatkan (dikaitkan)dengan nama makhraj tersebut, yaitu syafawi.

    Berikut ini adalah contoh idzhar syafawi :

    NO Huruf Contoh Kalimat NO Huruf Contoh Kalimat

    1. 14. 2. 15. 3. 16. 4. 17. 5. 18. 6. 19. 7. 20. 8. 21. 9. 22. 10. 23. 11. 24. 12. 25. 13. 26.

    Apabila melapalkan idzhar syafawi ketika mim mati bertemu Wawu dan Fa, haruslah hati-hatimelafalkannya. Karena baik antara mim dan wawu atau antara mim dan fa sangat dekatmakhrajnya. Dikhawatirkan tidak fasih dalam melafalkannya.Dalam kaidah tajwid dinyatakan :

    * Mim sukun nu datang memeh huruf hijaLain datang memeh alif lam nu nyata

    * Hukumna tilu mungguh nu malenggeranIkhfa, Idzgham sareng Idzhar teu nyalahan

    * Kahijina Ikhfa lamun nyandingan BaNgarana ikhfa syafawi ceuk ulama

    * Kaduana idgham lamun kapayuna

    Emim deui mitslain shoghir katelahna

    * Katiluna idzhar syafawi hukumna

    Nyanghareupan huruf anu sakantuna

    *

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    11

    Ngaidzharkeun mim sukun sing risi pisanKana wawu jeung fa sabab padeukeutan

    FASHAL HUKUM GHUNNAH / MIM & NUN SYIDDAH

    Mim dan nun yang bertasydid dinamakan ghunnah menurut hukum tajwid. Adapunghunnah dibagi dalam dua bagian :

    1. Ghunnah Ashliyyah,2. Ghunnah Aridhiyyah.

    GHUNNAH ASHLIYYAHGhunnah ashliyyah yaitu, mim dan nun yang bertasydid tanpa ada sebab lain sebelum dan

    sesudahnya. Dan juga tidak memerlukan huruf yang lain seperti ; nun mati, mim mati, ba mati,

    tanwin dan alif lam. Contoh : .

    GHUNNAH ARIDHIYYAHGhunnah aridhiyyah yaitu, ghunnah yang memerlukan sebab lain baik sesudah atau

    sebelumnya dan taalluq (berkaitan) pada huruf lain. Contohnya pada ghunnah yang terjadi selaindari mim dan nun yang bersyiddah (ghunnah ashliyyah) .

    Ghunnah aridhiyyah taalluq terhadap lima huruf :1. Nun mati2. Tanwin3. Mim mati4. Ba mati5. Alif lam

    Atau lebih tepatnya lagi, ghunnah aridhiyyah terjadi pada tujuh hukum tajwid :

    1. Idzgham maal ghunnah = 2. Iqlab =3. Ikhfa = 4. Idzgham mitslain =5. Ikhfa syafawi =6. Alif lam =7. Idgham mutajanisain =

    Panjangnya pembacaan ghunnah menurut pendapat para ulama ahli tajwid sangatberagam, dari dua harkat sampai enam harkat. Pendapat yang lebih masyhur adalah dua harkatpada setiap ghunnah. Tetapi yang memperbolehkan ghunnah dibaca enam harkat adalah ketikaghunnah ashliyyah.

    Dalam kaidah tajwid dinyatakan :

    * Kana mim nun duanan ditasydidan

    Kudu ngaharuskeun ghunnah dingaranan.

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    12

    FASHAL HUKUM ALIF LAM

    Hukum alif lam ketika bertemu huruf hijaiyyah terbagi menjadi dua bagian :1. ALIF LAM WAJIB IDZHAR (Alif Lam Qomariyyah).

    Kata Qomariyyah berasal dari kata Qomaru, yang berarti bulan. Alif lam diumpamakanbintang dan huruf hijaiyyah diumpamakan bulan. Oleh karena itu, bintang tetap terangmeskipun bertemu dengan bulan. Dengan demikian jika alif lam bertemu dengan alif lambertemu dengan huruf qomariyyah maka tetap terbaca dengan jelas. Adapun huruf hijaiyyah

    yang termasuk kelompok qomariyyah ada empat belas. : . . . . . . . . . . . . . .

    Berikut contoh alif lam qomariyyah

    NO Huruf Contoh Kalimat NO Huruf Contoh Kalimat

    1. 8. 2. 9. 3. 10. 4. 11. 5. 12. 6. 13. 7. 14.

    2. ALIF LAM WAJIB IDZGHAM (Alif Lam Syamsiyyah).Kata syamsiyyah berasal dari kata Syamsu yang berarti matahari. Oleh karena itu jikamatahari bertemu bintang, maka bintang tidak Nampak. Artinya jika alif lam bertemu hurufsyamsiyyah maka alif lamnya tidak Nampak (tidak dibaca jelas). Adapun huruf hijaiyyah yang

    termasuk kelompok huruf syamsiyyah ada empat belas : . . . . . . . . . . . .

    Berikut contoh alif lam syamsiyyah

    NO Huruf Contoh Kalimat NO Huruf Contoh Kalimat

    1. 8. 2. 9. 3. 10. 4. 11. 5. 12. 6. 13. 7. 14.

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    *

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    13

    Alif lam dua tingkah dina hukumnaHiji idzhar sing terang ngunikeunana

    * Memeh opat belas cokot sing merenahNya ibghi hajaka wakhof aqiimah

    * Kaduana alif lam na wajib dzghamDina opat belas kawit ieu nadzam

    * Nyaeta tho, tsa, sho, ro, ta, dho, dza jeung nun

    Da, sa, zho, za, sya jeung la masing junun

    FASHAL LAM & HUKUM BACAAN LAM

    Hukum lam fiil ketika bertemu huruf hijaiyyah, maka wajib dibaca jelas lam fiilnya(idzhar). Lam yang dimaksud adalah lam fiil madhi dan fiil amar yang berada ditengah kalimat

    atau diakhir kalimat. Contoh lam fiil adalah sebagai berikut : . . Ketika lam tersebut bertemu huruf lam lagi atau huruf ro, ketentuannya adalah wajib

    idzgham. Contoh : . Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Kudu ngaidzharkeun lamna dina fiilQul naam , qulnaa , iltaqoo eta mitsil

    HUKUM BACAAN LAM PADA KALIMAT JALAALAH (ALLAH)

    Dalam hukum tajwid pembacaan lam pada kalimat Allah menjadi dua bagian :1. Wajib Tafkhim (tebal),

    Lam lafadz Allah yang wajib dibaca tebal adalah ketika lam tersebut ada setelah harkat fathah

    atau dhommah. Contoh : .

    2. Wajib Tarkik (tipis),Lam lafadz Allah yang wajib dibaca tipis adalah ketika lam tersebut ada setelah harkat kasrah.

    Contoh : . Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Kandelkeun lam lafadz Allah mun memehnaFatah tawa dhommah Abdullah contona

    * Tipiskeun lam lafadz Allah mun memehnaDikasrahkeun lafadz Qulillah contona

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    14

    FASHAL HUKUM RODalam hukum tajwid, pembacaan ro dibagi menjadi 3 bagian :

    1. Wajib Tafkhim (tebal),Huruf ro dibaca tafkhim apabila :a. Huruf ro berharkat fathah, fathatain, dhommah, dhommatain atau sukun.b. Huruf ro mati dan didahului huruf yang berharkat fathah atau dhommah.

    Contohnya : . . 2. Wajib Tarqiq (tipis),

    Huruf ro dibaca tarqiq apabila :a. Huruf ro berharkat sukunb. Huruf ro sukun dan didahului huruf berharkat kasrahc. Huruf ro berharkat dan didahului ya sukun.

    Contohnya : . . . . 3. Boleh Tarqiq dan Boleh Tebal,

    Huruf ro boleh dibaca tafkhim atau dibaca tarqiq yaitu, apabila huruf ro sukun yang beradasesudah huruf istila : ( . . . . . . ( . ketika ro tersebut dalam hal ini bolehmemilih antara tafkhim dan tarqiq.

    Contohnya : . . . . . Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Tipiskeun ro lamun kasrah na harkatnaNyakitu mun sukun asal nu memehna

    * Anging ro harkatna kasrah nyanghareupan

    Huruf istila nu tujuh pek regepkeunDibacana eta meunang dua jalan

    Meunang tarqiq meunang tafkhim teu nyalahanContona : Mirkhosun, Mirshodun, IrdhounMirghobun, Qirthosun, Firqotun, Mirdhoun

    * Saliyanti tarqiq mah kandelkeun bae

    Fatah tawa dhommah contoan sing hade

    FASHAL IDZGHAMIdzgham terbagi menjadi tiga bagian :

    1. Idzgham mutamatsilainIdzgham adalah memasukan, dan mutamatsilain adalah sejenis dalam sifat dan makhrajnya.Jadi yang dimaksud dengan idzgham mutamatsilain yaitu, apabila ada huruf hijaiyyah sukunbertemu dengan huruf yang sama. Contoh :

    Ba bertemu ba = dibaca Dza bertemu dza = dibaca Keterangan :a. Sepakat para ulama ahli qiraat dalam idzgham mutamatsilain bahwa hukum idzgham nya

    adalah wajib. Kecuali ketika mad wawu bertemu wawu lagi atu mad ya bertemu ya lagi,sepakat para ulama untuk tidak mengidzghamkannya. Karena dikhawatirkan hilangbacaan madnya.

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    15

    2. Idzgham mutaqorribainIdzgham adalah memasukan, mutaqooribaen adalah berdekatan dalam makhraj danbunyinya, walaupun berbeda dalam sifatnya. Jadi yang dimaksud dengan idzghammutaqooribaen yaitu, apabila ada huruf hijaiyyah sukun bertemu dengan huruf yangberdekatan dalam makhrajnya dan berbeda dalam sifatnya. Contohnya :

    Tsa bertemu Dza = dibaca Da bertemu Ja = dibaca Da bertemu Sa = dibaca Keterangan :b. Hukum idzgham mutaqooribaen adalah jawazul idzgham, artinya boleh di idzgham kan

    dan juga boleh tidak di idzghamkan.

    3. Idzgham mutajaanisainIdzgham adalah memasukan, mutajanisaen adalah sejenis dalam makhraj dan bunyinya,walaupun berbeda dalam sifatnya. Jadi yang dinamakan idzgham mutajanisain yaitu, apabilaada huruf hijaiyyah sukun bertemu dengan huruf yang sejenis dalam makhrajnya danberbeda dalam sifatnya. Contoh :

    Ta bertemu Tha = dibaca Dza bertemu Zha = dibaca La bertemu Ro = dibaca Keterangan :c. Hukum idzgham mutajanisain adalah jawazul idzgham, artinya boleh di idzgham kan dan

    juga boleh tidak di idzghamkan. Dan pendapat Imam Khafash : lebih baik di idzghamkan.Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Lamun sami sifatna sareng makhrajnaDua huruf idzgham mitslain kasebatna

    * Lamun huruf nu dua deukeut makhrajna

    Teu sami sifatna eta katelahna

    * Idzgham mutaqoribain tawa mufakatna

    Dina makhraj teu sami dina sifatnaPendapat para ulama nu umumna

    Idzgham mutajanisain anu katelahna

    * Mutajanisain eta anu kamasyhurna

    Lamun paeh nu awal shoghir ngarana

    * Atawa huruf nu dua diharkatan

    Idzgham kabir anjeun kudu ngarti pisan

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    16

    FASHAL HUKUM MAD

    Mad menurut bahasa yaitu, panjang. Dalam istilah ilmu tajwid, mad aadalah bacaan yangharus dibaca panjang sesuai dengan ketentuannya. Yang harus dibaca panjang menurut jenisnyaada enam bagian :

    1. Dhommah menghadapi wawu sukun.2. Fathah yang menghadapi alif sukun tanpa ada hamzah didepannya.3. Kasrah yang menghadapi ya sukun.4. Dhommah berdiri.5. Fathah berdiri.6. Kasrah berdiri.

    Mad menurut kelompoknya dibagi dalam dua bagian :I. Mad Asli (Mad Thobiiy)

    Mad Asli yaitu, mad yang tidak memerlukan sebab ketika menjadi madnya, baik sebabhamzah atau sebab sukun karena waqaf atau lainnya. Panjangnya mad asli yaitu satu alif

    atau dua harkat. Contoh : . . II. Mad Fariy

    Mad fariy yaitu, mad yang memerlukan sebab ketika terjadinya mad, baik sebab hamzahatau huruf sukun dan lainnya. Huruf mad ada tiga : Alif, Wawu dan Iya. Syarat huruf madtersebut ada setelah harkat yang selaras/munasabah. Jika alif setelah harkat fathah, wawusetelah harkat dhommah dan iya setelah harkat kasrah.

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Ari wawu dulur dhommah, alif mah dulurna fathah

    Iya mah dulurna kasrah, pek ilikan ulah salahAdapun ketika wawu atau ya berada setelah harkat fathah, maka bukan termasuk mad,

    tetapi termasuk hukum sifat layyin. Dinamakan layyin karena pembacaannya lentur.

    * Mad the aya aslina aya farina

    Mad ashli thobiiy eta katelahna

    * Kana sabab mad ashli teu ngadagoanJeung sadaya huruf heunteu nararikan

    * Balikta kana thobiiy kabeh hurufSaliyanti hamzah sukun osok terap

    * Mad fariy mah mikabutuh kana sababHamzah tawa sukun nu dipake sabab

    * Huruf mad the aya tilu sadayana

    Dina lafadz Wayin dikumpulkeunana

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    17

    *

    Iya, wawu kasrah dhommah nu memehnaAlif ku fathah syarat huruf mad jadina

    * Huruf layyin mah aya dua sadayanaIya wawu sukun fathah samemehna

    PEMBAGIAN MAD FARIY

    Mad Fariy dapat dibedakan menjadi 14 macam :

    1. Mad Wajib MuttashilMad wajib muttashil yaitu, mad thobiiy yang bertemu hamzah dalam satu kalimat.Panjangnya bacaan mad tersebut adalah 3 alif / 6 harkat menurut pendapat yang masyhur.Hamzah yang ada pada mad wajib muttashil termasuk dalam jenis mahallul ittifaq walikhtilaf.Mahallul ittifaq : sepakat para ulama ahli qiro bahwa panjang bacaan madnya

    adalah melebihi panjangnya mad ashli.Mahallul ikhtilaf : para ulama berbeda pendapat dalam ukuran panjang bacaan

    mad wajib muttashil. 3 harkat, 4 harkat, 5 harkat dan 6 harkat.

    Contohnya : . . . Dalam qaidah ilmu tajwid dinyatakan :

    * hukum mad teh aya tilu sadayanaMad wajib, jaiz, lazim nu katiluna

    * Mun datang hamzah bada mad sakalimah

    Mad wajib muttashil eta moal salah

    2. Mad Jaiz MunfashilMad jaiz munfashil yaitu, mad thobiiy yang bertemu hamzah dalam dua kalimat. Dalampengertiannya bahwa : mad thobiiy terletak pada akhir kalimat pertama dan hamzahnyaada pada awal kalimat kedua. Panjang bacannya adalah 1 alif/ 2 harkat menurut pendapatyang masyhur. Hamzah yang ada pada mad tersebut termasuk kelompok Mahallulikhtilaf, yaitu berbeda pendapat para ulama dalam panjangnya bacaan :

    - Qoshor = 1 alif / 2 harkat- Tawasshuth = 2 alif / 4 harkat- Thaul = 2.5 alif / 5 harkat

    Menurut Qolun Durry bahwa yang diperbolehkan panjang bacaan mad jaiz munfashil

    adalah qoshor atau thaul. Contoh : . . .

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    18

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Lamun aya hamzahna misah kalimahMad jaiz munfashil eta moal salah

    3. Mad Aridhlissukun

    Mad aridlissukun yaitu, apabila ada huruf sukun karena waqaf, sebelumnya ada madthabiiy. Biasanya terjadi pada akhir ayat atau akhir kalimat. Panjang bacannya ada tigapendapat ulama ahli qiraat ; 3 alif, 2 alif, dan 1 alif.

    Contoh : . . Dalam qaidah tajwid dinyataka :

    * Mad aridlissukun aya huruf sukun

    Sabada mad sabab waqaf Katalamun

    4. Mad BadalMad badal yaitu berkumpulnya mad dengan hamzah dalam satu kalimat, sedangkanhamzahnya mendahului mad tersebut. Asalnya mad dalam mad badal adalah hamzah,karena berkumpulnya hamzah dengan hamzah lagi dalam satu kalimat, hamzah pertamaberharkat dan yang kedua sukun, maka gantikan hamzah yang kedua dengan:

    d. Alif, apabila hamzah yang pertama berharkat fatahe. Wawu, apabila hamzah yang pertama berharkat dhommahf. Iya, apabila hamzah yang pertama berharkat kasrah

    Contoh : asalnya asalnya asalnya

    Panjang bacaan mad badal yaitu, 1 alif / dua harkat menurut riwayat khafash.Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Lamun hamzah miheulaan huruf madnaContona Aamanuu mad badal ngarana

    5. Mad LazimMad lazim yaitu, mad berkumpul dengan huruf yang bersyiddah dalam satu kalimat. Hidupdan sukunnya huruf tersebut tidak karena sebab lain melainkan asalnya sudah sukun.Adanya huruf bersyiddah dan sukun itu adalah setelah mad thobiiyMad lazim terbagi kedalam empat bagian :a. Mad lazim kilmy mutsaqqalb. Mad lazim kilmy mukhaffafc. Mad lazim harfy mutsaqqald. Mad lazim harfy mukhaffaf

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    19

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Mad lazim mah aya sukun na ashalna

    Bada huruf madna washal jeung waqafna

    * Mad lazim mungguh qiraat aya opatLazim kilmy, lazim harfy henteu lepat

    * Tina kilmy, harfy tafshil duanana

    Mukhoffaf, mutsaqqal tah opat tafshilna

    * Lamun kumpul sukun asal sakalimah

    Jeung huruf mad tah lazim kilmy na henteu salah

    A. Mad Lazim Kilmiy MutsaqqalMad lazim kilmiy mutsaqqal yaitu, apabila ada mad thobiiy yang bertemu hurufbertasydid dalam satu kalimat. Panjang bacaannya yaitu 6 harkat / 3 alif.

    Contohnya : . .

    B. Mad Lazim Kilmy MukhaffafMad lazim kilmiy mukhaffaf yaitu, apabila ada mad thobiiy yang bertemu sukun dalamsatu kalimat. Panjang bacaannya yaitu 6 harkat / 3 alif.

    Contohnya :

    C. Mad Lazim Harfiy MutsaqqalMad lazim harfiy mutsaqqal yaitu, apabila dipermulaan surat dalam A-quran terdapat

    salah satu atau lebih dari huruf : Panjang bacaan mad tersebut adalah : 6 harkat / 3 alif

    Contohnya : . . . .

    D. Mad Lazim Harfiy MukhaffafMad lazim harfiy mukhaffaf yaitu, apabila dipermulaan surat dalam A-quran terdapat

    salah satu atau lebih dari huruf : Panjang bacaannya yaitu 1 alif / 2 harkat. Huruf tersebut biasanya berharkat tegak.

    Contohnya : . . . Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Tawa kumpul dina huruf bangsa tiluMad ti tengah tah lazim harfiy nu kitu

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    20

    * Jeung saliyan bangsa tilu lain alifTah panjangna cara thobiiy saalif

    " " * Mad thobiiy huruf dina awal surat

    Kumpul dina Hayyin thahirin mufakat

    * Jumlah huruf kawit surat opat belasshilhu man qathoak geus jelas

    Kesimpulan :

    1. Sepakat para ulama bahwa huruf : merupakan hurufmad lazim

    2. Dalam huruf : sebagian ulama berpendapat; panjangnya sama denganhuruf mad lazim, dan sebagian ulama lagi mengatakan ; panjangnya sama dengan hurufmad thobiiy.

    3. Huruf alif tidak termasuk dalam bagian pertama dan kedua.

    6. Mad IwadhMad iwad yaitu, menggantikan tanwin fatah (fathatain). Maksudnya menggantikan tanwinfatah menjadi fatah panjang, ketika waqaf (berhenti) diakhir ayat atau kalimat, Kecualifatah tersebut berada pada huruf Ta marbuthah. Panjang bacaan mad iwad yaitu 1 alif /

    dua harkat. Contoh : . . . . .

    Ketika kalimat yang huruf akhir adalah berharkat dhommatain , maka tidak bolehdigantikan dengan wawu. Karena dalam tata bahasa Arab tidak ada kalimat isim yangujungnya huruf wawu setelah harkat dhommah.

    Begitu juga Ketika kalimat yang huruf akhir adalah berharkat kasratain , maka tidak bolehdigantikan dengan iya. Karena dikhawatirkan tertukarnya kalimat tersebut dengan kalimatyang idhafat terhadap ya mutakallim.Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Mad iwadh mah ngawaqafkeun fathatainAyana tungtung kalimah anu liren

    Contona lafadz Iwajan jeung LibasanMacana mah kudu iwaja, libasa

    7. Mad ShilahMad shilah yaitu, membaca Ha dhomir yang berharkat dhommah berdiri dan kasrah berdiri.Mad shilah terbagi menjadi dua bagian :

    A. Mad Shilah Qashirah

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    21

    Mad shilah qashirah yaitu, apabila ada Ha dhomir (kata ganti) dan sebelumnya adahuruf hidup , setelahnya Ha tersebut tidak ada hamzah washal atau hamzah qatha.Panjang bacaan mad shilah qashirah yaitu 1 alif / dua harkat.

    Contohnya : . .

    B. Mad Shilah ThawilahMad shilah thawilah yaitu, apabila Ha dhomir (kata ganti) dan sebelumnya ada hurufhidup , setelahnya Ha tersebut ada hamzah qatha.Panjang bacaan mad shilah qashirah yaitu 3 alif / enam harkat.

    Contohnya : . . Jika setelah Ha dhomir tersebut adalah hamzah washal, maka tidak boleh dibaca mad(tidak termasuk mad shilah thawilah).

    Contoh :

    8. Mad FarqiyMad farqiy adalah bacaan panjang untuk membedakan bentuk kalimat pertanyaan danlainnya. Panjang bacaan mad farqiy adalah 3 alif / enam harkat.Dalam Al-Quran yang termasuk ke dalam mad farqiy hanya dalam empat ayat saja :

    a. Surat Al - Anam ayat 143 = b. Surat Al - Anam ayat 144 = c. Surat Yunus ayat 59 = d. Surat An Naml ayat 59 =

    9. Mad TamkinMad tamkin yaitu, berkumpulnya dua ya dalam satu kalimat, ya pertama bertasydid danberharkat kasrah, Sedangkan ya yang kedua sukun. Cara pembacaannya yaitu ditepatkanpada tasydid. Panjang bacaan mad tersebut adalah 1 alif / dua harkat.

    Contoh : .

    10. Mad TadzimMad tadzim yaitu, mad yang terdapat dalam kalimat Allah / kalimah thayyibah. Contohnya

    : panjang bacaan mad tersebut adalah 1 alif / dua harkat.

    Berikut ini adalah tabel bagian bagian mad fariy dengan contohnya :

    No Jenis Mad Contoh No Jenis Mad Contoh

    1 Wajib Muttashil 8 Iwadh 2 Jaiz Munfashil 9 Shilah Qashirah 3 Aridhlissukun 10 Shilah Thawilah 4 Lazim Mutsaqqal Kilmiy 11 Farqiy 5 Lazim Mutsaqqal Harfiy 12 Tamkin

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    22

    6 Lazim Mukhaffaf Kilmiy 13 Tadzim 7 Lazim Mukhaffaf Harfiy 14 Badal

    Makhorijul huruf yaitu, tempat keluarnya masing masing huruf hijaiyyah yang 28. Paraulama ahli qiraat berbeda pendapat dalam kelompok makhorijul huruf, dari kesimpulan akhirbahwa makhorijul huruf tersebut adalah :

    1. 17 makhraj, menurut Syaikh Kholil bin Ahmad dan kebanyakan para ulama ahli qiraat2. 16 makhraj, menurut Imam Syibawaeh dan Asy-Syathibi3. 14 makhraj, menurut Imam Quthriy, Imam Jaromiy dan Ibnu Kasaiy

    Catatan :1. Perbedaan antara yang 17 dan yang 16 makhraj terletak pada jauful fammi, :

    a. Yang berpendapat 17 makhraj mengatakan jauful fammi terhitung dalam makharijulhuruf

    b. Yang berpendapat 16 makhraj mengatakan jauful fammi tidak dihitung dalammakharijul huruf.

    2. Perbedaan antara 17, 16 dan 14 :a. Yang berpendapat 17 makhraj dihitung dengan jauful fammi, yang 16 tidak dan yang

    14 tidak dihitung.

    b. Yang berpendapat 17 makhraj menghitung huruf ; berbeda makhraj,sedangkan yang berpendapat 14 mengatakan bahwa huruf tersebut adalah satumakhraj.

    c. Yang berpendapat 17 makhraj menghitung makhraj lisan menjadi 10 tempatd. Yang berpendapat 16 makhraj menghitung makhraj lisan menjadi 10 tempate. Yang berpendapat 14 makhraj menghitung makhraj lisan menjadi 8 tempatf. Sedangkan pendapat masyhurnya yaitu 17 makhraj.

    Adapun rincian dari 17 makhraj tersebut adalah terdiri dari 5 kelompok, yaitu :

    1. = Lubang mulut = 1 makhraj2. = Tenggorokan = 3 makhraj3. = Lidah = 10 makhraj4. = Bibir dua = 2 makhraj5. = Lubang hidung = 1 makhraj

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Makhraj huruf sadayana tujuh belas

    Kitu mungguh Syaikh Kholil bin Ahmad jelas

    FASHAL MAKHORIJUL HURUF

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    23

    * Ari anu tujuh belas dikumpulkeunDina lima tempat nu tos dijelaskeun

    1. JAUFUL FAMMI / Lubang Mulut

    Jauful fammi (lubang mulut) makhrajnya hanya satu. Huruf yang keluar dari makhrajtersebut ada lima :a. Alif (huruf mad)b. Wawu (huruf mad)c. Iya (huruf mad)d. Wawu (huruf layyin)e. Iya (huruf layyin)

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Makhraj alif anu aya bada fatah

    Wawu bada dhommah, iya bada kasrahReujeung wawu anu sukun bada fatahReujeung iya anu sukun bada fatahTah makhrajna ti jero mulut ayana

    Kaya Qa, Qu, Qi, sing telek ngunikeunana

    2. HALAQ / Tenggorokan

    Halaq / tenggorokan, makhrajnya ada tiga :A. Aqshal Halqiy

    Aqshal halqiy yaitu, pangkal tenggorokan. Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada

    dua yaitu :

    B. Wasthul HalqiyWasthul halqiy yaitu, tengahnya tenggorokan. Huruf yang keluar dari makhraj

    tersebut ada dua yaitu :

    C. Adnal HalqiyAdnal halqiy yaitu, ujung tenggorokan. Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada

    dua yaitu : Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Makhraj hamzah jeung ha ti puhu gengerong

    Beulah handap beh luhureun dada uongMakhraj ain jeung ha ti tengah genggerongKabeh lidah tina lalangit sing renggang

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    24

    * Makhraj ghain, kho ti congo genggerong luhur

    Tegesna deukeut elak-elakan masyhur

    3. LISAN / LidahLisan / lidah makhrajnya terbagi menjadi 10 bagian :

    A. Aqshal Lisani Wamaa Yuhadzihi Minal Hanaqil AlaArtinya yaitu, pangkal lidah dan atap atas yang sejajar dengan pangkal lidah. Huruf

    yang keluar dari makhraj tersebut ada satu :

    B. Aqshal Lisani Asfalu Minal Qoofi QalilanArtinya yaitu, pangkal lidah dan atap atas yang sejajar dengan pangkal lidah bergeserke bawah sedikit dari makhraj diatas (makhraj qof). Huruf yang keluar dari makhraj

    tersebut ada satu :

    C. Washtul Lisani Wamaa Yuhadzihi Minal Hanaqil AlaArtinya yaitu, tengah-tengah lidah dan atap atas rongga mulut yang sejajar dengantengah-tengah lidah. Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada tiga :

    D. Ihda Haafail Lisani Wamaa Yuhadzihi Minal Adhrosil Lati Min Jaanibil Aisari AwilAimaniArtinya yaitu, salah satu dua pinggir bagian lidah kanan atau kiri dan gusi yang sejajar.

    Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada satu yaitu :E. Min Awwali Haafatil Lisani Maa Yaliiha Minal Hanaqil Ala

    Artinya yaitu, awal pinggir lidah dan atap rongga mulut yang sejajar dengan pinggir

    lidah. Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada satu yaitu :

    F. Tharful Lisani Tahtal Laami QaliilanArtinya yaitu, ujung lidah dibawah makhraj lam sedikit. Huruf yang keluar dari makhraj

    tersebut ada satu yaitu :

    G. Tharful Lisani Yuqarribu Makhrojan Nuuni Wa Udkhila Min Dzohril LisaniArtinya yaitu, ujung lidah berdekatan dengan makhraj nun dan mengambil bagian

    punggung lidahnya. Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada satu yaitu :

    H. Tharful Lisani Wa Ushulis Sanayatainil UlyatainiArtinya yaitu, ujung lidah dan pangkal dua gigi bagian depan sebelah atas. Huruf yang

    keluar dari makhraj tersebut ada tiga yaitu :

    I. Tharful Lisani Wa Fuwaiqus Sanayatainis SuflayatainiArtinya yaitu, ujung lidah dan sedikit ujung dua gigi bagian bawah dan bagian atas.

    Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada tiga yaitu :

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    25

    J. Tharful Lisani Wa Tharfus Sanayatainil UlyatainiArtinya yaitu, ujung lidah dan ujung dua gigi bagian atas saja. Huruf yang keluar dari

    makhraj tersebut ada tiga yaitu :

    Kesimpulan :a. Huruf yang keluar dari makhraj lisan ada 18 huruf dari 10 tempat keluarnya (makhraj).

    b. Huruf- huruf tersebut yaitu ;

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Makhraj Qof ti puhu letah jeung lalangitBeulah luhur sifatna beurat tong leungit

    Makhrajna Kaf sami jeung Qof henteu samarTapi ngeser saeutik ka beh luar

    * Makhrajna Jim, Syin, Ya tina tengah lidahJeung lalangit luhur salempengan lidahMakhrajna Dhod sapanjang gigina lidahSampe congo gigir kenca ulah salahKeuna kana gusi kenca nu luhur

    Atawa Beulah katuhu ngan teu masyhurCeuk sakaol gigir duanana

    Tapi pikeun sahabat Umar khususna

    * Makhraj Lam mah ti congo gigir letahnaKenca katuhu jeung lalangit luhurna

    * Makhraj nun tungtung lidah ngala perutna

    Jeung lalangit luhur anu salempengnaMakhraj Ro sami sareng makhraj NunTapi ngala punggung lidahna kulanun

    * Makhrajna Tha, Da, Ta eta tungtung lidahJeung jangkarna huntu handap luhur malah

    * Makhrajna Sha, Za, Sya eta tungtung lidah

    Jeung tungtungna huntu luhur handap malahMakhrajna Zho, Dza, Tsa eta tungtung lidah

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    26

    Jeung tungtungna huntu luhur ulah salah

    4. SYAFATAIN / Bibir DuaSyafatain / Bibir dua makhrajnya ada dua bagian :A. Min Bathnisy Syafatis Sufla Wathorfis Sanayatainil Ulyataini

    Artinya yaitu, bawahnya bibir dua bagian dalam dan ujung dua gigi bagian atas. Huruf

    yang keluar dari makhraj tersebut ada satu yaitu ;

    B. Min Bathniy SyafatainiArtinya yaitu, diantara bibir dua. Huruf yang keluar dari makhraj tersebut ada tiga

    yaitu :

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Makhrojna Fa tina perut bibir handap

    Jeung tungtungna huntu luhur ulah hilap

    * Makhroj wawu, Ba, Mim tina bibir duaWawu hirup sareng ditasdid sarua

    Ngan bedana wawu molongo bibirnaAri ba sareng mim balem na bibirna

    Wawu sukun beda fatah beda dhommahDina jauful fammi tadina geus eces

    5. KHOISYUM / LUBANG HIDUNGMakhroj khoisyum hanya ada satu makhroj yaitu khoisyum/pangkal lubang hidung.Huruf

    yang keluar dari makhroj khoisyum yaitu setiap gunnah. Gunnah ashliyyah atau gunnaharihiyyah.

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Makhroj gunnah tina puhu liang irungKade poho macana kudu jeung dengung

    FASHAL WAQAF

    Waqaf berarti berhenti. Yang dimaksud waqaf dalam ilmu tajwid adalah berhenti ketikamembaca lafadz secara sempurna atau berhenti sebentar untuk mengambil nafas pada lafadzyang terdapat tanda waqaf.Adapun tanda-tanda waqaf yang dipakai dalam al-quran sebagai berikut:1. Waqaf lazim ( )

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    27

    Apabila pada ayat al-quran terdapat tanda waqaf lazim, maka cara bacanya harus berhenti.

    Contoh : .

    2. Waqaf Jaiz ( )Apabila pada ayat al-quran terdapat pada tanda waqaf jaiz, maka cara bacanya bolehberhenti atau boleh dilanjutkan dengan lafadz berikutnya.

    Contoh :.

    3. Waqaf Washlu Ula ( )Apabila pada ayat al-quran terdapat tanda waqaf washlu ula, maka cara bacanya lebih baikdilanjutkan dengan kata berikutnya.

    Contoh :

    4. Waqaf Waqfu Ula ( )Apabila pada ayat al-quran terdapat tanda waqaf waqfu ula, maka cara bacanya lebih utama

    berhenti. Contoh : .

    5. Waqaf Muanaqoh ( )Apabila pada ayat al-quran terdapat tanda waqaf muanaqoh, maka cara bacanya berhentipada salah satu lafadz yang terdapat tanda waqaf muanaqoh. Apabila sudah berhenti padatanda waqaf muanaqoh yang pertama maka tidak boleh berhenti pada tanda waqafmuanaqoh yang kedua.

    Contoh : .

    6. Waqaf Lam Alif ( )Apabila pada ayat al-quran terdapat tanda waqaf lam alif, maka cara bacanya adalahdisambung dengan lafadz selanjutnya, tidak boleh berhenti kecuali pada akhir ayat.

    Contoh : ..

    7. Saktah ( )Apabila pada ayat al-quran terdapat tanda saktah, maka cara bacanya berhenti sebentar,

    tetapi tidak boleh bernafas. Contoh : Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Waqaf teh dibagi ku opat bagian

    Tam, Kaaf, Hasan, Qobihah henteu nyalahan

    Waqaf Tam teh ngawaqafkeun kalimahnaTeu patali qobla, bada, lafadz, makna

    Waqaf Kaaf teh ngawaqafkeun kalimahnaAya patali qobla, bada, lafadz, makna

    Waqaf Hasan ngawaqofkeun kalimahna

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    28

    Aya patali qobla, bada, lafadz, makna

    Waqaf Qabihah ngawaqofheun kalimahnaAya patali qobla, bada, lafadz, makna

    FASHAL ISYMAM

    Isymam menurut Imam Khafash, dalam al-quran hanya dalam satu tempat. Terdapat

    dalam kalimat : .. (Q.S. YUSUF : 11)

    FASHAL IMALAH

    Imalah dalam arti kata yaitu, miring. Dalam ilmu tajwid imalah adalah membaca madashli/thobiiy harkat fatah yang setelahnya ada alif pengganti ya mutal lam. Menurut ImamKhafash bahwa, imalah dalam al-quran hanya dalam satu tempat yaitu

    : Q.S. Hud, yang berbunyi : Khusus untuk ahli qiroat yang memahami ketentuan qiro, mereka biasa membaca

    imalah dalam lafadz-lafadz al-quran lainnya yang sesuai dengan ketentuan imalah.

    FASHAL SHIFATUL HURUF

    Shifatul huruf / shifat pembacaan huruf seluruhnya ada 17 macam, tambah satuterpisah yaitu Tawassuth. Shifatul huruf dibagi dalam dua kelompok :1. Memiliki shifat dan kebalikannya.2. Memliki shifat tersendari.

    Shifatil huruf yang memiliki kebalikan :1. Shifat Jahar (19 huruf ) kebalikannya : Shifat Hams (10 huruf )2. Shifat Rokjwah (16 huruf ) kebalikannya : Shifat Syiddah ( 8 huruf )3. Shifat Istifal (22 huruf ) kebalikannya : Shifat Istila (7 huruf )4. Shifat Infitah ( 25 huruf ) kebalikannya : Shifat Ithbaq (4 huruf )5. Shifat Ishmat (23 huruf ) kebalikannya : Shifat Idzlaq (6 huruf )

    Shifatil huruf yang tersendiri :

    1. Shifat Tawasshut (5 huruf) = 2. Shifat Shogir (3 huruf) =3. Shifat Qolqolah (5 huruf) =

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    29

    4. Sifat Layyin (2 huruf) =5. Sifat Inhiraf (2 huruf) = 6. Sifat Takrir ( 1 huruf ) =7. Sifat Tafasyi (1 huruf) =8. Sifat Istitholah (1 huruf) =

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    * Ari jumlah shifat huruf tujuh belasTapi dipecah jadi dalapan belas

    Jahar, rokhwah, istifal, ishmat, infitahHams, istila, ithbaq, indzilaq, syiddah

    Tawashuth, shaghir, qolqolah, layyin, inhirafTakrir, tafasyi, istitholah, tos lengkap

    1. SIFAT JAHARJahar dalam bahasa berarti jelas. Dalam istilah ilmu tajwid, jahar yaitu keluarnya nafas ketikamelafalkan suatu huruf karena kuatnya makhraj. Huruf hijaiyyah yang termasuk kedalamkelompok jahar ada 19 huruf dikumpulkan dalam rangkaian kalimat ;

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti jahar eta katahan nafasnaHurufna salapan belas sadayana

    2. SIFAT ROKHWAHRakhwah dalam bahasa berarti lentur. Dalam istilah ilmu tajwid, rokhwah yaitu keluarnyasuara disertai nafas ketika melafalkan suatu huruf. Huruf hijaiyyah yang termasuk kedalam

    kelompok rokhwah ada 16 huruf dikumpulkan dalam rangkaian kalimat ; Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti rokhwah eta berjalan suaraHurufna the genep belas sadayana

    3. SIFAT ISTIFALIstifal dalam bahasa berarti bawah. Dalam istilah ilmu tajwid, istifal yaitu membaca suatuhuruf dengan lidah menjauh dari atap rongga mulut menjadi ke bawah. Huruf hijaiyyah yangtermasuk kedalam kelompok rokhwah ada 22 huruf dikumpulkan dalam rangkaian kalimat ;

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti istifal turun lidah kahandapHurufna dua puluh dua henteu hilap

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    30

    4. SIFAT INFITAHInfitah dalam bahasa artinya terbuka. Dalam istilah ilmu tajwid, infitah yaitu terbukanyarongga mulut sehingga antara lidah dan atapnya terpisah saat melafalkan suatu huruf. Hurufhijaiyyah yang termasuk kedalam kelompok rokhwah ada 25 huruf dikumpulkan dalam

    rangkaian kalimat ; Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Infitah renggang lidah ti lalangitnaAnu luhur rong puluh limo hurufna

    5. SHIFAT ISHMATIshmat dalam bahasa berarti terhalang dengan sendirinya. Dalam istilah ilmu tajwid, ishmatadalah tidak akan adanya satu kata yang terdapat huruf ishmatnya hanya satu apalagi tidakada sama sekali. Kata yang dimaksud adalah kata yang terdiri dari 4 atau 5 huruf asal. Dalamsuatu kata, selain huruf ishmat maka dimungkinkan adanya huruf idzlaq atau huruf ishmatsemuanya. Huruf hijaiyyah yang termasuk kedalam kelompok rokhwah ada 23 hurufdikumpulkan dalam rangkaian kalimat ;

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Ishmat beurat lidah ngucapkeun hurufnaDua puluh tilu kabehna jumlahna

    6. SHIFAT HAMSHams dalam bahasa berarti tidak jelas. Dalam istilah ilmu tajwid, hams adalah keluarnyanafas ketika melafalkan suatu huruf tetapi tidak begitu kuat tekanannya. Huruf hijaiyyahyang termasuk kedalam kelompok rokhwah ada 10 huruf dikumpulkan dalam rangkaian

    kalimat ; Dalam qaidah ilmu tajwid dinyatakan :

    Harti hams eta berjalan nafasnaLawan jahar sapuluh huruf jumlahna

    7. SIFAT SYIDDAHSyiddah dalam bahasa berarti keras / kuat. Dalam istilah ilmu tajwid, syiddah adalahkeluarnya suara dengan tertahannya nafas dalam melafalkan suatu huruf. Huruf hijaiyyah

    yang bersifat syiddah ada 10 yaitu, dikumpulkan dalam rangkain kalimat : Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti syiddah eta katahan suaraLuar rokhwah dalapan huruf jumlahna

    8. SIFAT ISTILAIstila dalam bahasa berarti atas. Dalam istilah ilmu tajwid, istila adalah membaca suatuhuruf dengan lidah naik dari bawah menuju atap rongga mulut. Huruf hijaiyyah yang bersifatistila ada 7 yaitu, dikumpulkan dalam rangkaian kalimat :

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti istila cengkat lidah kaluhurLawan istifal hurufna tujuh masyhur

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    31

    9. SIFAT ITHBAQIthbaq dalam bahasa berarti tertutup/rapat. Dalam istilah ilmu tajwid, Ithbaq adalahterbukanya rangga mulut tetepi antara lidah dan atapnya tidak terpisah.Huruf hilaiyyah yang bersifat ithbaq ada 4 yaitu, dakumpulkan dalam rangkaian kalimat :

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti ithbaq antel letah ka lalangitHurufna teh aya opat tong ka leungit

    10.SIFAT INDZILAQ / IDZLAQIdzlaq / indzilaq dalam bahasa berarti lancer. Dalam istilah ilmu tajwid, idzlaq adalahlancarnya melafalkan suatu huruf dari ujung lidah dengan bibir bagian dalam. Huruf hijaiyyahyang bersifat idzlaq ada6 yaitu, dikumpulkan dalam rangkain kalimat :

    Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti indzilaq hampang kana lidahnaLawan ishmat tah genep huruf kabehna

    Sakitu geus cukup anu sapuluhnaKade hilap macana sing fasihatna

    SHIFAT HURUF TERSENDIRI

    1. SHIFAT TAWASSUTHTawassuth dalam bahasa berarti pertengahan. Dalam istilah ilmu tajwid, tawassuth adalahtidak sempurna keluarnya nafas dan tidak tertahannya nafas ketika melafalkan suatu huruf.Tawashuth adalah sifat huruf hijaiyyah antara rokhwah dan syiddah. Berarti melafalkannyajuga diantara rokhwah dan syiddah. Huruf hijaiyyah yang bersifat idzlaq ada6 yaitu,

    dikumpulkan dalam rangkain kalimat : Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti tawashuth nyaeta tengah-tengahDina antarana rokhwah sareng syiddah

    Tegesna sampurna nahan nafasnaJeung teu sampurna berjalan nafasna

    Hurufna the aya lima sadayanaLafadz Lin Umar dikumpulkeun hurufna

    2. SHIFAT SHOGIR

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    32

    Shoghir dalam bahasa berarti suara yang menyerupai hewan. Dalam istilah ilmu tajwid,shoghir adalah suara tambahan dari dua bibir. Huruf hijaiyyah yang bersifat idzlaq ada6 yaitu,

    dikumpulkan dalam rangkain kalimat : Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti shoghir ngaheos ngeser sowaraTanda manuk hiber Sho, Sa, Za hurufna

    3. SIFAT QOLQOLAHQalqalah dalam bahasa berarti gerak pantul. Dalam istilah ilmu tajwid, qolqolah adalah suaratambahan memantul ketika melafalkan huruf tersebut karena diwaqafkan. Maka syaratuntuk terjadinya qolqolah adalah :a. Ketika huruf tersebut diwaqafkan.b. Waqafnya terjadi di akhir kalimat atau diakhir ayat.c. Ketika huruf qolqolah berharkat sukun.d. Sukun huruf waqaf baik karena sukun ashal atau suku aridhiy.

    Huruf hijaiyyah yang bersifat qolqolah ada 5 yaitu dikumpulkan dalam kalimat : Qolqolah terbagi menjadi dua bagian :1. Qolqolah sughra : yaitu qolqolah yang terjadi di tengah kalimat (sukun ashli),

    posisi bacaan kalimatnya disambungkan (washal). Contoh : . .

    2. Qolqolah qobra : yaitu qolqolah yang terjadi di akhir kalimat atau di akhir ayat

    (sukun aridhiy). Contoh : . . Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti qolqolah the suara tambahanHurufna teh aya lima teu nyalahan

    4. SIFAT LAYYINLayyin dalam bahasa berarti lembut. Dalam pengertian ilmu tajwid yaitu melafalkan huruf

    dengan lenturnya bacaan lidah. Huruf hijaiyyah yang bersifat layyin ada dua ; yangberharkat sukun keduanya. Selain itu huruf layyin harus berada setelah huruf yang berharkat

    fatah. Contoh : . . Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti layyin teu beurat lemes sowaranaKeur waqaf mah mad layyin eta katelahna

    5. SIFAT INHIRAFInhiraf dalam bahasa yaitu miring. Dalam pengertian ilmu tajwid yaitu, miringnya huruf

    ketika keluarnya dari ujung lidah. Huruf hijaiyyah yang bersifat inhiraf ada dua ; Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Inhiraf kudu nyondongkeun kana lidahGeus bijilna huruf Lam, Ro sing merenah

    6. SIFAT TAKRIR

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    33

    Takrir dalam bahasa yaitu membolak-balikan. Dalam pengertian ilmu tajwid adalahmengetarnya ujung lidah ketika mengucapkan huruf hijaiyyah bersifat takrir. Huruf hijaiyyah

    yang bersifat inhiraf ada satu yaitu ; Ro. Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti takrir ngageterna dina lidahTapi dinar ro wungkul ulah ulah na Lamna

    7. SIFAT TAFASYITafasyi dalam bahasa yaitu menyebar. Dalam pengertian ilmu tajwid adalah sumber udaradalam mulut ketika mengucapkan huruf hijaiyyah yang bersifat tafasyi. Huruf hijaiyyah yang

    bersifat inhiraf ada satu yaitu ; Syin Tafasyi terbagi menjadi tiga bagian :a. Tafasyil Ala yaitu, ketika mengucapkan syin yang berharkat dan bersyiddah.b. Tafasyil Ausath yaitu, ketika mengucapkan syin yang berharkat tapi tidak bersyiddah.c. Tafasyil Adna yaitu, ketika mengucapkan syin yang tidak berharkat dan tidak bersyiddah

    (berharkat sukun).Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti tafasyi mawurna angin cangkemNyaeta hurufna syin masing faham

    8. SIFAT ISTITHALAHIstithalah dalam bahasa yaitu, panjang. Dalam pengertian ilmu tajwid adalah memanjangkansuara pinggir lidah sampai ujung lidah. Huruf hijaiyyah yang bersifat inhiraf ada satu yaitu ;

    Shod Dalam qaidah tajwid dinyatakan :

    Harti istithalah manjangkeun sora lidahKa congo lidah hurufna shod teu salah

    Tah ieu teh sifat huruf sadayanaAnu tujuh tos jejeg taya liana

    Jadi dalapan belas sifat jumlahnaTambah hiji tawashuth nu katelahna

    PENUTUP

    Alhamdu lillahi rabbil aalamiin. Atas izin Allah yang Maha Rahman lagi Maha Rahim,penyusun bisa diberikan taufiq dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan Risalah Ilmu Tajwid ini.Adapun buku ini jauh dari kesempurnaan, karena terbatasnya keilmuan, pengetahuan danpengalaman yang penyusun miliki. Semoga menjadi manfaat bagi semua ikhwan mislimin / matyang bermaksud mancari ilmu untuk mempelajari Al-Quran.

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    34

    Penyusun sadar bahwa kekurangan ini adalah muthlaq atas kesalahan penulis sendiri,maka dari itu kritik dan saran yang positif sangat penyusun harapkan.

    Akhir kata penyusun menyampaikan selamat membaca dan mempelajari risalah ini,semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin

    Wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thariiq. Wassalaamualaikum Wr. Wb.

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    35

    15 16 17

    .

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    36

    12345678910111213141516171819202122232425

  • Risalah Ilmu TajwidDalam Bahasa Indonesia Cetakan II

    37

    DAFTAR PUSTAKA

    Adam, Muhtar. 2004. Pendidikan Agama Islam SMP Kls VII, VIII dan IX. Surakarta : PT.Pabelan

    Affandi, Khoer K.H. 1984. Pelajaran Tajwid Al-Quran. Pesantren Miftahul HudaManonjaya : Tasikmalaya.

    Al-Quranul Karim, Departemen Agama RI SyafiI, A. Masud. 1990. Pelajaran Tajwid. Bandung Penerbit : Putra Jaya Buku-buku dan kitab yang relefan.