PENGADILAN TINGGI MEDAN Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan REVIU RENSTRA 2015 - 2019
PENGADILAN TINGGI MEDAN Jl. Ngumban Surbakti No. 38A Medan
REVIU RENSTRA 2015 - 2019
Halaman i
uji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga
Reviu Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan Tahun 2015-2019 dapat
diselesaikan.
Reviu Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan merupakan dokumen
perencanaan yang penyusunannya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Tinggi Medan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
Renstra Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan
Pengadilan Tinggi Medan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan Pengadilan Tinggi Medan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya pada tahun 2015-2019, yang disusun sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Perumusan rencana strategis dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan arah proses
pembaharuan yang dilakukan Pengadilan Tinggi Medan agar terlaksana secara lebih
terstruktur, lebih terukur dan tepat sasaran. Untuk itu Renstra Pengadilan Tinggi Medan ini
perlu direviu agar mengacu kepada tujuan dan sasaran serta strategi untuk 2 (dua) tahun
kedepan.
Reviu Renstra Pengadilan Tinggi Medan ini telah disusun sesuai pedoman yang ada, namun
Kami menyadari masih ada kekurangan dan tidak tertutup kemungkinan adanya perubahan
ataupun perbaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas Pengadilan Tinggi Medan.
Semoga Reviu Renstra ini bermanfaat dalam mendukung Visi Pengadilan Tinggi Medan.
Medan, Pebruari 2018 Ketua Pengadilan Tinggi Medan CICUT SUTIARSO
P
Halaman ii
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… .......................................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ............................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….. .............................................. 1
1.1 Kondisi Umum ……………………………….. ........................................................ 1
1.2 Potensi dan Permasalahan ………………………………………….. ......................... 2
BAB II. VISI MISI DAN TUJUAN…………………… .............................................................. 5
2.1 Visi dan Misi ……………………………….. ........................................................... 5
2.2 Tujuan dan Strategis………………………………................................................. 6
2.3 Program dan Kegiatan.............................................................................. 10
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................................... 13
BAB IV. PENUTUP ......................................................................................................... .. 15
Halaman| 1
1.1 KONDISI UMUM
engadilan Tinggi Medan merupakan kawal depan (voor-post) Mahkamah Agung RI
yang membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Negeri di wilayah hukum propinsi
Sumatera Utara meliputi : Pengadilan Negeri Balige, Pengadilan Negeri Binjai,
Pengadilan Negeri Gunung SItoli, Pengadilan Negeri Kabanjahe, Pengadilan Negeri Kisaran,
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Pengadilan Negeri Mandailing Natal, Pengadilan Negeri
Medan, Pengadilan Negeri Padang Sidempuan, Pengadilan Negeri Pematang Siantar,
Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Pengadilan Negeri Sibolga, Pengadilan Negeri Sidikalang,
Pengadilan Simalungun, Pengadilan Negeri Stabat, Pengadilan Negeri Tanjung Balai Asahan,
Pengadilan Negeri Tarutung dan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi.
Pengadilan Tinggi Medan dan seluruh satuan kerja dibawahnya melaksanakan tugas pokok
dan fungsi pengadilan seperti diatur dalam UU No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum.
Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi mencakup : pertama, bertugas dan berwenang
mengadili perkara pidana dan perkara perdata di tingkat banding; kedua, bertugas dan
berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar
Pengadilan Negeri di daerah hukumnya ; ketiga, memberikan keterangan, pertimbangan dan
nasihat tentang hukum kepada instansi Pemerintah didaerahnya, apabila diminta ; keempat,
pengadilan tinggi dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-
undang ; kelima, melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan tingkat pertama.
Selama kurun waktu 2010-2014, Pengadilan Tinggi Medan telah melaksanakan berbagai
program dengan capaian sebagai berikut : (1) Program Peningkatan Manajemen Peradilan
Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian
perkara, penyelesaian sisa perkara, penelitian berkas perkara banding disampaikan secara
lengkap dan tepat waktu, register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat
waktu, publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara; (2) Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat untuk mencapai sasaran
P
Halaman| 2
strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pelaksanaan diklat
teknis yudisial dan non yudisial dan mencapai pengawasan yang berkualitas dengan
menindaklanjuti pengaduan atau temuan yang masuk ke Pengadilan Tinggi Medan ; (3)
Program peningkatan sarana dan prasarana bertujuan untuk mencapai sasaran strategis
dalam penyediaan sarana dan prasarana dengan melaksanakan kegiatan pengadaan sarana
dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.
Seluruh capaian program tersebut secara umum telah menunjukkan kemajuan, ditandai
dengan adanya perubahan dan peningkatan dalam sistem penyelenggaraan peradilan di
wilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan upaya
perbaikan-perbaikan dalam kerangka reformasi birokrasi peradilan untuk mencapai sistem
peradilan yang semakin efektif, efisien, professional, transparan, akuntabel dan terpercaya.
1.2 POTENSI DAN PERMASALAHAN
Pembahasan potensi dan permasalahan di Pengadilan Tinggi Medan dapat dikelompokkan
menjadi analisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) dan analisis faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman
(threats).
1.2.1 ANALISIS FAKTOR INTERNAL
a. Kekuatan (strength)
Kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung di wilayah propinsi Sumatera Utara.
Membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah hukum propinsi
Sumatera Utara.
Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di wilayah
hukum propinsi Sumatera Utara.
Memiliki kewenangan dalam pembuatan Surat Keputusan CPNS Gol I dan II menjadi
PNS dan pembuatan SK Kenaikan Pangkat Gol III/b ke bawah Pegawai Non Teknis.
Pengambil keputusan dalam pertimbangan promosi dan mutasi pegawai sewilayah
hukum Pengadilan Tinggi Medan
Halaman| 3
b. Kelemahan (weakness)
Sumber daya manusia masih kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang
diterima belum sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dibutuhkan, sehingga
masih ada pegawai yang memiliki pekerjaan rangkap dan sumber daya manusia secara
kuantitatif juga masih sangat kurang.
Sarana dan prasarana yang mendukung tupoksi masih kurang memadai karena alokasi
anggaran yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan yang diajukan
1.2.2 ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL
a. Peluang (opportunities)
Sebagai unsur Muspida memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi
Sumatera Utara.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Medan dalam hal
penempatan dalam suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat
dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari Pengadilan Tinggi Medan menjadi
lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif.
Telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kemudahaan akses bagi
para pihak dan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang transparan.
Dalam melaksanakan tupoksi dan wewenang sebagai pengadilan tingkat banding
diatur dalam undang undang
b. Ancaman (threats)
Masyarakat semakin kritis dan adanya sorotan masyarakat pencari keadilan terhadap
lembaga peradilan, sehingga Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang
memberikan pelayanan kepada publik harus terus meningkatkan kinerja agar dapat
memberikan kepuasan terhadap masyarakat pencari keadilan.
Masih adanya pencari keadilan yang berusaha mempengaruhi indepedensi hakim.
Halaman| 4
Halaman | 4
POTENSI DAN PERMASALAHAN
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN
1 2 3 4 5
Kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung di wilayah propinsi Sumatera Utara. Membawahi 18 (delapan belas) Pengadilan Tingkat Pertama sewilayah hukum propinsi Sumatera Utara. Memiliki kekuasaan dan kewenangan mengadili perkara tingkat banding di wilayah hukum propinsi Sumatera Utara. Memiliki kewenangan dalam pembuatan Surat Keputusan CPNS Gol I dan II menjadi PNS dan pembuatan SK Kenaikan Pangkat Gol III/b ke bawah Pegawai Non Teknis . Pengambil keputusan dalam pertimbangan promosi dan mutasi pegawai sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Medan.
1 2
Sumber daya manusia masih kurang memadai karena rekrutmen pegawai yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan keahlian yang dibutuhkan.
Sarana dan prasarana yang mendukung tupoksi masih kurang memadai karena alokasi anggaran yang diberikan belum sesuai dengan kebutuhan yang diajukan
1 2 3 4
Sebagai unsur Muspida memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah di propinsi Sumatera Utara. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Medan dalam hal penempatan dalam suatu jabatan perlu mempertimbangkan individu yang tepat dalam menduduki suatu jabatan, agar kinerja dari Pengadilan Tinggi Medan menjadi lebih terorganisir dan menjadi lebih efektif. Telah memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan kemudahaan akses bagi para pihak dan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang transparan. Dalam melaksanakan tupoksi dan wewenang sebagai pengadilan tingkat banding diatur dalam undang undang.
1 2
Masyarakat semakin kritis dan adanya sorotan masyarakat terhadap lembaga peradilan, sehingga Pengadilan Tinggi Medan sebagai lembaga peradilan yang memberikan pelayanan kepada publik harus terus meningkatkan kinerja profesional agar dapat memberikan kepuasan terhadap masyarakat pencari keadilan.
Masih adanya pencari keadilan yang berusaha mempengaruhi indepedensi hakim.
Halaman | 5
2.1 VISI DAN MISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan
untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan.
Visi Pengadilan Tinggi Medan
“Terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan Yang Agung”
Visi yang dimaksud bermakna sebagai berikut :
Mewujudkan Pengadilan Tinggi Medan yang Agung, secara ideal dapat diwujudkan sebagai
sebuah Pengadilan Tinggi yang :
1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan.
2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dilokasikan secara
proporsional dalam APBN.
3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manejemen organisasi yang jelas dan terukur.
4. Menyelenggarakan manejemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat,
tepat waktu, biaya ringan dan proporsional.
5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman,
nyaman dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan/
6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif,
sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profesional.
7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya
peradilan.
8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.
9. Memiliki manejemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas dan
transparansi.
10. Modern dengan berbasis TI terpadu.
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Halaman | 6
Misi Pengadilan Tinggi Medan, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan
Penjelasan keempat misi ini dalam rangka memastikan “Terwujudnya Pengadilan Tinggi
Medan Yang Agung” adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Tinggi Medan
Syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang objektif adalah adanya
kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian Pengadilan
Tinggi Medan sebagai sebuah lembaga peradilan (kemandirian institusional), serta
kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya.
Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan
peradilan secara efektif.
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
Tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan Pengadilan Tinggi Medan
memperimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Adalah
keharusan bagi Pengadilan Tinggi Medan untuk meningkatkan pelayanan publik dan
memberikan jaminan proses peradilan yang adil.
Keadilan, bagi para pencari keadilan pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subjektif,
karena adil menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain. Penyelenggaraan
peradilan atau penegakan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya
suatu proses yag adil, dalam rangka menghasilkan putusan yang mempertimbangkan
kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak.
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan
Kualitas kepemimpinan Pengadilan Tinggi Medan akan menentukan kualitas dan
kecepatan gerak perubahan Pengadilan Tinggi Medan. Dalam sistem satu atap, peran
pimpinan Pengadilan Tinggi Medan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan
juga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non teknis (kepemimpinan dan
manejerial). Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan Pengadilan Tinggi
Halaman | 7
bertanggungjawab untuk menjaga adanya kesatuan hukum di wilayah Pengadilan Tinggi
yang dipimpinnya.
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan.
Kredibilitas dan transparansi Pengadilan Tinggi Medan merupakan faktor penting untuk
mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada Pengadilan Tinggi Medan. Upaya
menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem pembinaan,
pengawasan, serta publikasi putusan-putusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain
sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka,
juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan didalam Pengadilan Tinggi
Medan itu sendiri.
Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal,personil peradilan akan
mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan
pendidikan dan pelatihan serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka
dapatkan.
2.2 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi Pengadilan Tinggi Medan seperti yang telah
dikemukakan terdahulu, maka Visi dan Misi tersebut harus dirumuskan kedalam bentuk yang
lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan Strategis Organisasi.
Tujuan Strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalan jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Pengadilan
Tinggi Medan berusaha mengidentifikasi apa yang akan dilaksanakan oleh organisasi dalam
memenuhi Visi dan Misinya dalam memformulasikan tujuan strategis ini dengan
mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu perumusan
tujuan strategis ini juga yang akan memungkinkan Pengadilan Tinggi Medan untuk mengukur
sejauh mana Visi dan Misi telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan
Visi dan Misi Organisasi.
Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan.
Halaman | 8
Keterjangkauan pelayanan Pengadilan Tinggi Medan.
Dengan Indikator tujuan sebagai berikut :
No Tujuan Indikator Kinerja Target
1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan
masyarakat pencari keadilan
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
2 Keterjangkauan pelayanan Pengadilan
Tinggi Medan
a. Persentase salinan putusan yang
dikirim ke Pengadilan Pengaju tepat
waktu
b. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat
pencari keadilan
c. Persentase putusan perkara yang
dimasukkan dalam Aplikasi SIPP
100%
90%
100%
Dalam rangka mewujudkan Visi terwujudnya Pengadilan Tinggi Medan yang agung maka
Pengadilan Tinggi Medan menetapkan 2 (dua) sasaran strategis sebagai berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Halaman | 9
Dengan Indikator sebagai berikut :
No Tujuan Sasaran Strategis Indikator Target
1 Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan
Terwujudnya proses
peradilan yang pasti,
transparan dan
akuntabel
a. Persentase sisa
perkara yang
diselesaikan
- Perdata
- Pidana
- Tipikor
b. Persentase
perkara
- Perdata
- Pidana yang
diselesaikan
tepat waktu
c. Persentase
penurunan
perkara
- Pidana
- Perdata
- Tipikor
100%
90%
50%
2 Keterjangkauan pelayanan
Pengadilan Tinggi Medan
Peningkatan
Efektivitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase
salinan putusan
yang dikirim ke
Pengadilan
Pengaju tepat
waktu
- Pidana
- Perdata
- Tipikor
100%
Halaman | 10
b. Persentase
putusan perkara
yang menarik
perhatian
masyarakat
- Pidana
- Perdata
- Tipikor
c. Persentase
putusan perkara
yang dimasukkan
dalam Aplikasi
SIPP
- Pidana
- Perdata
- Tipikor
90%
100%
2.3 PROGRAM DAN KEGIATAN
Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan
target selama kurun waktu tertentu.
Program dan kegiatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Medan
untuk mencapai sasaran selama kurun waktu tahun 2015-2019 adalah :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai
sasaran strategis :
1. Peningkatan penyelesaian perkara
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah :
Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor
Penyelesaian sisa perkara pidana, perdata, dan tipikor
Halaman | 11
Penyelesaian perkara pidana, perdata, dan tipikor dalam waktu paling lama 3 (tiga)
bulan
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara adalah :
Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap
Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang lengkap dan tepat
waktu
Putusan perkara yang dimasukkan dalam Aplikasi SIPP, yaitu : pidana, perdata dan
tipikor.
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas sumber daya manusia
adalah :
Pelaksanaan pengawasan ke daerah-daerah.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
dibuat untuk mencapai sasaran strategis :
1. Peningkatan kualitas pengawasan
Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas pengawasan adalah :
Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara berkualitas
Meninindaklanjut temuan hasil pemeriksaan eksternal secara berkualitas
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk
mencapai sasaran strategis :
1. Peningkatan aksepbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Kegiatan Pokok untuk mencapai sasaran peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)adalah :
Publikasi perkara yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) hari sejak perkara
tersebut diputus (one day publish)
Penyediaan sarana dan prasarana pengolah data dan komunikasi pelayanan publik
Halaman | 12
2. Pelayanan Prima bagi masyarakat pencari keadilan / transparansi kinerja peradilan
yang dapat diakses melalui teknologi informasi
Beberapa kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk melaksanakn program dan kegiatan diatas
adalah :
1. Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara
2. Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasia IT untuk meningkatkan pelayanan
publik , misalnya : Aplikasi SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara)
3. Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas pengawasan
4. Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur peradilan
Halaman | 13
Dalam rangka mewujudkan Visi Pengadilan Tinggi Medan yaitu terwujudnya Pengadilan Tinggi
Medan yang agung, maka Pengadilan Tinggi Medan menetapkan 2 (dua) sasaran sebagai
berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
Meningkatkan kualitas putusan Hakim
Mempercepat penyelesaian perkara dengan jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga)
bulan.
Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompentensi dan keahlian hakim dan
pegawai
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai
dengan kompetensi
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
Dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk
meningkatkan kinerja dan meningkatkan kompentensi pegawai yang menangani
teknologi infomasi
Pengawasan eksternal dan internal yang berkualitas dengan Perma No. 7, 8 dan 9
Tahun 2015
Menerapkan reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan
2. Peningkatan Efektivitas Penyelesaian Perkara
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan
kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
Pengembangan sistem informasi perkara yang terintegrasi dengan fungsi-fungsi
manajemen peradilan
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik
Halaman 14
Memasukkan semua putusan ke dalam Aplikasi SIPP
Menindaklanjuti semua pengaduan yang berbasis teknologi informasi dengan aplikasi
SIWAS
Melaksanakan pengawasan ke daerah oleh Hakim Tinggi Pengawas
Melaksanakan rapat bulanan para Hakim Tinggi, pejabat struktural, panitera pengganti
dan pegawai untuk mengevaluasi kinerja para hakim dan pegawai
Melaksanakan rapat koordinasi dengan para Ketua Pengadilan Negeri setiap bulan.
Halaman |15
Reviu Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015-2019 adalah
dokumen perencanaan yang disusun secara sistematis, terarah, dan menyeluruh terhadap
perubahan dengan mengacu kepada tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga peradilan.
Renstra ini menggambarkan permasalahan, kelemahan, peluang tantangan, sasaran, program,
dan kebijakan yang akan dijalankan selama kurun waktu tahun 2015-2019 yang diharapkan
mampu membawa arah Pengadilan Tinggi Medan untuk mencapai visi dan misinya.
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Medan dapat direview dan terus disempurnakan dari
waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan.
Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam
melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Pada akhirnya dengan Renstra ini diharapkan Pengadilan Tinggi Medan memiliki pedoman
yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama
lima tahun yaitu tahun 2015-2019.
Halaman |15