Top Banner
REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E SEMINAR ARSITEKTUR RA 1372 Puteri Wara Sabrina 3206 100 064 Page | 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Surabaya kota terbesar dan terpadat kedua setelah Jakarta, dengan populasi kependudukan mencapai 3 juta jiwa. Masyarakat yang tinggal di Surabaya tidak hanya ber- ras atau dari suku Jawa saja, namun terdapat suku suku yang lain. Diantaranya terdapat suku Madura (7.5 %), Tionghoa (7.25%), dan Arab (2.04%). Walaupun berbeda suku, masyarakat Surabaya dapat hidup berdampingan tanpa menyinggung satu sama lain. Selain itu, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. 1 Dengan perkembangan yang begitu cepat. Surabaya berdiri dengan gagah, tak mau kalah dengan Jakarta. Gedung pencakar langit tersebar di Surabaya. Mall, mix-used building semakin mudah ditemui di Surabaya pada saat ini. Terlebih dengan slogan pembangunan 1000 tower di Surabaya. 2 Hal yang menjanjikan tampak di depan mata. Para invenstor bersaing menaruh asetnya di kota ke-dua terbesar setelah Jakarta. Pembangunan gedung gedung tinggi tak cukup hanya di Surabaya bagian barat, investor perlahan lahan mulai melirik kawasan kota lama untuk di jarah. Daerah jalan koridor Embong Malang salah satunya, hampir seluruhnya berubah menjadi wajah baru bagi Surabaya. Bangunan lama yang menghiasi sisi kanan dan kiri koridor habis di rampok oleh investor. Disulap menjadi mall, hotel dan tempat kesenangan lainnya. ‘Memanjakan’ masyarakat Surabaya untuk terus berperilaku konsumtif. “Museum Pers tidak lama lagi akan rubuh,” salah satu cuplikan dari artikel protocol.com. Yang dalam pembahasannya menyinggung tentang perilaku investor yang ‘sengaja’ merubuhkan bangunan cagar budaya tersebut dengan pembangunan perluasan Tunjungan Plaza Mall. 3 Ada hal yang tidak boleh dilupakan, kekhasan atau jati diri sebuah kota ditentukan oleh bagaimana kita memberikan posisi yang pas terhadap bangunan lama dalam kaitan dengan perkembangan kota. Tanpa bangunan lama, kota tak punya arti bagi warganya, tidak menyimpan ingatan dan nostalgia yang tak mudah diganti oleh unsure lainnya. Tapi juga harus diingat secara tegas, sekali sebuah bangunan (lama) dibongkar, untuk selamanya warga akan kehilangan. 4 Terlepas dari permasalah tersebut, saat ini pemerintah sedang gencar gencarnya melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap Surabaya. Salah satunya melakukan pengembangan zona pariwisata di kalimas dan kawasan Surabaya Lama. Dijabarkan dalam
88

Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

May 16, 2015

Download

Education

Pendo Archits
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Surabaya kota terbesar dan terpadat kedua setelah Jakarta, dengan populasi

kependudukan mencapai 3 juta jiwa. Masyarakat yang tinggal di Surabaya tidak hanya ber-

ras atau dari suku Jawa saja, namun terdapat suku – suku yang lain. Diantaranya terdapat

suku Madura (7.5 %), Tionghoa (7.25%), dan Arab (2.04%). Walaupun berbeda suku,

masyarakat Surabaya dapat hidup berdampingan tanpa menyinggung satu sama lain. Selain

itu, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan

Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang

sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari

penjajah.1

Dengan perkembangan yang begitu cepat. Surabaya berdiri dengan gagah, tak mau

kalah dengan Jakarta. Gedung pencakar langit tersebar di Surabaya. Mall, mix-used building

semakin mudah ditemui di Surabaya pada saat ini. Terlebih dengan slogan pembangunan

1000 tower di Surabaya.2 Hal yang menjanjikan tampak di depan mata. Para invenstor

bersaing menaruh asetnya di kota ke-dua terbesar setelah Jakarta. Pembangunan gedung –

gedung tinggi tak cukup hanya di Surabaya bagian barat, investor perlahan – lahan mulai

melirik kawasan kota lama untuk di jarah. Daerah jalan koridor Embong Malang salah

satunya, hampir seluruhnya berubah menjadi wajah baru bagi Surabaya. Bangunan lama

yang menghiasi sisi kanan dan kiri koridor habis di rampok oleh investor. Disulap menjadi

mall, hotel dan tempat kesenangan lainnya. ‘Memanjakan’ masyarakat Surabaya untuk

terus berperilaku konsumtif. “Museum Pers tidak lama lagi akan rubuh,” salah satu cuplikan

dari artikel protocol.com. Yang dalam pembahasannya menyinggung tentang perilaku

investor yang ‘sengaja’ merubuhkan bangunan cagar budaya tersebut dengan

pembangunan perluasan Tunjungan Plaza Mall.3

Ada hal yang tidak boleh dilupakan, kekhasan atau jati diri sebuah kota ditentukan

oleh bagaimana kita memberikan posisi yang pas terhadap bangunan lama dalam kaitan

dengan perkembangan kota. Tanpa bangunan lama, kota tak punya arti bagi warganya, tidak

menyimpan ingatan dan nostalgia yang tak mudah diganti oleh unsure lainnya. Tapi juga

harus diingat secara tegas, sekali sebuah bangunan (lama) dibongkar, untuk selamanya

warga akan kehilangan.4

Terlepas dari permasalah tersebut, saat ini pemerintah sedang gencar gencarnya

melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap Surabaya. Salah satunya melakukan

pengembangan zona pariwisata di kalimas dan kawasan Surabaya Lama. Dijabarkan dalam

Page 2: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 2

Surabaya Vision Plan 2005-2025 bahwa Pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan sebagai

prioritas utama dari kota. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah diajukan untuk

dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini, dan satu

distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan fungsinya

masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial.5

Faktor yang dapat membuat kota Surabaya menjadi kota yang lebih baik dari Jakarta,

adalah tak lepasnya kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan kota. Karena mau tidak

mau masyarakatlah yang berhubungan langsung dengan kota Surabaya. Tidak hanya para

pejabat yang menduduki pemerintah setempat. Tanpa adanya campur tangan kepedulian

dari masyarakat, sebaik baiknya rencana dari pemerintah tidak akan terlaksana dan berbuah

manis. Jika masyarakat tidak mengambil peran.

I.2 TUJUAN PENYUSUNAN

Penyusunan tugas seminar adalah langkah awal untuk menyiapkan materi yang akan

dijadikan bahan utama sekaligus panduan dalam pengerjaan proyek tugas akhir. Sehingga

tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan seminar ini adalah :

1. Mengetahui dan memahami objek rancangan melalui informasi yang dihimpun.

2. Memperoleh dasar-dasar teori yang berkaitan dengan objek rancangan.

3. Memperoleh panduan pengerjaan proyek tugas akhir secara komprehensif.

I.3 VISI DAN MISI

I.3.1 VISI

Menjadi wahana rekreasi / jujugan masyarakat setempat atau dari luar kota untuk

menikmati Surabaya dengan cara lain. Sebagai sarana pembelajaran melalui pengalaman

secara langsung. Dengan penyampaian informasi yang komunikatif, lengkap, dan mudah

diakses oleh masyarakat setempat.

I.3.2 MISI

Menyediakan alternative rekreasi dengan cara menikmati Surabaya lama.

Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat. Nostalgia melalui bangunan lama dan

kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara langsung ikut melestarikan bangunan lama

yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota Surabaya.

Page 3: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 3

I.4 LINGKUP PEMBAHASAN

Obek rancang yang dipilih adalah Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur. Rancangan

yang ingin dimunculkan nantinya adalah rancangan yang dapat menghidupkan kembali

ramainya koridor tersebut. Yang dulunya penuh dengan hiruk pikuk perdagangan, syarat

dengan sejarah, dan dapat mengakomodir kegiatan masyarakat setempat. Serta

mengembalikan nuansa nostalgia, Surabaya tempo dulu. Dengan bangunan dan kalimasnya.

I.5 METODE PENELITIAN

Pembahasan objek menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu :

1. Pengungkapan masalah berdasarkan studi literature, wawancara, dan observasi

lapangan.

2. Pendekatan masalah berdasarkan persyaratan dan standar yang tersedia.

Dalam pembahasan objek, perlu dilakukan pengumpulan data yang akan dianalisa. Metode

pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data primer melalui wawancara dengan penduduk kampung dan

orang-orang lain yang terlibat di dalamnya.

2. Pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan beberapa cara :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data melalui studi literature dilakukan dengan mengumpulkan

informasi yang berkaitan dengan objek bahasan. Informasi dapat diperoleh

dari buku, internet, media cetak atau sumber lain yang sesuai dengan objek

bahasan. Agar sesuai dengan kaidah pengutipan, informasi yang dihimpun

harus disertai dengan sumber data literature. Data – data yang didapat

kemudian digunakan sebagai bahan dalam penyusunan tugas seminar.

b. Obeservasi Pasif

Obervasi Pasif adalah sebuah observasi dimana peneliti mengamati namun

tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Observasi pasif ini

dilakukan misalnya melalui studi lapangan untuk mengetahui kondisi tapak

dan sebagainya.

Page 4: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 4

I.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan latarberlakang perancangan, tujuan dari pembahasan konsep rancangan,

metode pembahasan dan sistematika pembahasan dalam konsep perancangan terhadap

objek yang dikaji.

Bab II Pengenalan Objek Rancangan

Menjelaskan tentang gambaran umum pemilihan judul. Termasuk di dalamnya adalah

pengertian judul yang dipilih, alas an pemilihan objek rancangan, lingkup pengerjaan objek,

serta ketentuan-ketentuan umum mengenai klasifikasi kampung wisata.

Bab III Kajian Teori dan Studi Kasus Objek Rancangan

Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan

objek rancang serta pembahasan melalui teori tertentu.

Bab IV Tema Rancangan

Menjelaskan tema yang dipilih, khususnya tentang latar belakang pemilihan tema, definisi

tentang tema yang dipilih, serta prinsip – prinsip dasar rancangan yang akan dipilih dalam

objek rancangan.`

Bab V Studi Kasus Tema

Menjelaskan tentang objek – objek yang dipilih sebagai studi kasus yang berkaitan dengan

pendekatan tema rancangan yang dipilih.

Bab VI Pemilihan Lahan/Lokasi

Membahas tentang lokasi yang akan digunakan. Termasuk di dalamnya adalah kondisi fisik

dan social lingkungan serta peraturan – peraturan yang terkait dengan lokasi objek rancang.

Bab VII Program Rancangan

Menjelaskan tentang program Revitalisasi Kalimas Timur yang akan dirancang, meliputi

organisasi ruang, organisasi kerja, fasilitas dalam objek rancang, serta kebutuhan –

kebutuhan lainnya.

Bab VIII Konsep Rancangan

Membahas tentang fakta, masalah, tujuan , dan kebutuhan yang diambil dalam objek yang

disesuaikan dengan tema dan objek kampung wisata, dan disertai dengan konsep mikro

untuk diterapkan dalam objek rancangan.

Bab IX Rancangan Skematik

Penerapan Secara menyeluruh konsep rancangan dalam sketsa bentuk, tampak dan

potongan.

Page 5: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 5

BAB II

PENGENALAN OBJEK RANCANGAN

2.1 PENGERTIAN JUDUL

2.1.1 Pengertian Revitalisasi

Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian

kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami

kemunduran/degradasi. Skala revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi

sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.

Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi lingkungan

(sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) (Danisworo, 2002). Revitalisasi sendiri

bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga

harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya

yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat.

Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas

yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak

hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti luas (Laretna,

2002).

Terjadinya revitalisasi terhadap suatu kawasan tertentu dapat disebabkan oleh beberapa

factor, yaitu :

1. Kekuatan pasar yang menyebabkan tingginya nilai lahan suatu wilayah atau

kawasan untuk kepentingan yang lebih menguntungkan secara komersial.

2. Dorongan untuk perluasan pada sector pelayanan pada daerah yang berkembang

untuk perdagangan dan industry, penambahan layanan penunjang untuk

memenuhi kebutuhan perekonomian. Adapun upaya dalam Revitalisasi sebagai

berikut :

a. Membuka kawasan ke luar, membuka halangan fisik dan non fisik.

b. Meningkatkan kualitas kawasan.

c. Meningkatkan system sirkulasi pengunjung.

d. Menguatkan perekonomian kawasan.

2.1.2 Tinjauan Tentang Revitalisasi

Revitalisasi merupakan rangkaian proses konservasi. Menurut Eko Budiharjo,

konservasi mencakup proses kegiatan mulai preservasi, restorasi, rehabilitasi, rekonstruksi,

adaptasi dan revitalisasi (upaya mengubah suatu lingkungan binaan agar dapat digunakan

Page 6: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 6

untuk fungsi yang sesuai, tanpa menuntut perubahan drastic). Sedangkan pengertian

konservasi sendiri berlainan menurut masing – masing nara sumber :

1. Konservasi adalah segenap proses pengolahan tempat agar makna, cultural

yang terkandung terpelihara dengan baik ( Muhammad Danisworo, 1989 ).

2. Konservasi adalah semua kegiatan pemeliharaan suatu tempat guna

mempertahankan suatu wilayah kulturnya. Mencakup semua kegiatan

pemeliharaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat ( Burra

Carter, 1981 ).

3. Konservasi tidak hanya berhubungan dengan struktur atau tempat

bersejarah, namun dalam pandangan yang lebih luas, juga berarti

pertimbangan untuk keseluruhan dan tempat yang ada, baik sementara

maupun permanen. Hal ini tidak berarti semuanya dipertahankan, namun

lebih melihat nilai atau potensi yang ada baik sisi ekonomis maupun budaya (

Hamid Shirvani, 1985 ).

4. Konservasi merupakan upaya untuk melestarikan suatu lingkungan binaan

sedemikian rupa, sehingga makna lingkungan tersebut dapat dipertahankan,

mengefisiensikan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya di

masa mendatang. ( Sidharta dan Budiharjo, 1989 )

Melakukan revitalisasi di kota lama Surabaya, erat kaitannya dengan bangunan cagar

budaya yang berada di sekitarnya. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Surabaya,

pasal 33 mengenai bangunan cagar budaya.

Ayat (1) : Kawasan cagar budaya adalah kawasan yang didalamnya terdapat atau

mengandung bangunan dan lingkungan cagar budaya yang harus dilindungi untuk menjaga

kelestarian bangunan dan lingkungan cagar budaya tersebut.

Ayat (2) : Cagar budaya meliputi :

1. Bangunan cagar budaya adalah benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak

yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian – bagiannya atau sisa – sisanya,

yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun serta dianggap mempunyai nilai

penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

2. Lingkungan cagar budaya adalah kawasan di sekitar atau di sekeliling bangunan

cagar budaya yang diperlukan untuk pelestarian bangunan cagar budaya dan atau

kawasan tertentu yang berumur sekurang – kurangnya 50 tahun, serta dianggap

mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Berdasarkan RDTRK pasal 52 ayat (3), kawasan wisata kota lama dan cagar budaya berada di

kawasan kota lama Surabaya unit pengembangan (UP) V Tanjung Perak di kawasan

Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl.

Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya Darmo.

Page 7: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 7

Pelestarian adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat dan bangunan atau

artefak agar secara historis, makna cultural yang dikandungnya, terpelihara dengan baik.

Beberapa cara penanganan pelestarian, yang dikutip dari Piagam Burra menunjukkan

tingkatan pemeliharaan bangunan / kawasan yang dilestarikan adalah : Pengawetan

(preservation), pemugaran (restoration), penguatan (consolidation), pembangunan ulang

(reconstruction), pemakaian baru (adaptive reuse/ revitalization), pembuatan kembar

(replication), dan penghancuran (demolition).

Matinya suatu kawasan dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah

bahwa kawasan tidak dapat berfungsi secara maksimal bagi kotanya. Salah satu upaya untuk

menghidupkan dan meningkatkan kembali suatu kawasan yang menurun kondisinya adalah

dengan mengembangkan sebagai kawasan wisata yang mengetengahkan keunggulan dan

keunikan kawasan. Kawasan ini pada umumnya memiliki nilai – nilai budaya tinggi,

ditengarai dari sejarah kawasan yang pernah mengalami masa kejayaan. Beberapa kasus

kawasan yang mati memiliki ciri – cirri yang sama, yaitu ditinggikan, dibiarkan tak terawatt

dan atau alih fungsi dengan merombak bangunan – bangunan yang ada, karena dianggap

tidak bernilai ekonomis lagi. Criteria penentu dalam menilai kawasan agar dapat

dikembangkan adalah memiliki sumber kemampuan ekonomi kawasan yang dapat

diandalkan. Untuk dikembangkan sebagai kawasa wisata maka kawasan tersebut harus

memiliki keunikan, memiliki sejarah yang mengingatkan pada suatu kejayaan kawasan,

terdapat peninggalan – peninggalan bernilai tinggi dan masih memungkinkan untuk

dikembangkan. Hal – hal itulah yang akan dijadikan daya tarik kawasan sebagai kawasan

wisata.

Hal – hal yang harus dierhatikan dalam melakukan adaptasi revitalisasi :

1. Mempelajari peluang ekonomi pada kawasan dimana bangunan hendak

diadaptasi untuk melihat kemungkinan masuknya fungsi baru pada bangunan

atau kawasan tersebut.

2. Memilih fungsi / kegunaan pada bangunan yang memiliki dampak negative

yang minimal serta keuntungan yang maksimal, memungkinkan masuk fungsi

baru yang berbeda jauh dengan fungsi semula.

3. Fungsi tersebut harus mampu menyelamatkan bangunan dan lingkungannya.

Dalam menentukan lokasi kawasan yang akan di revitalisasi melalui penataan sebagai

kawasan wisata, pada umumnya terlihat bahwa mengembalikan aktivitas kawasan kembali

ke masa kejayaan tidak mungkin dicapai, namun minimal dengan melalui revitalisasi maka,

konservasi kawasan pada umumnya berhasil dilakukan.

2.1.3 TEORI REVITALISASI dan RANCANGAN KOTA

Sebagai sebuah kegiatan yang sangat kompleks, revitalisasi terjadi melalui beberapa

tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu serta meliputi hal – hal sebagai berikut :

Page 8: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 8

1. Intervensi fisik

Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik revitalisasi dan dilakukan secara

bertahap, meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik

bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang

terbuka kawasan (urban realm). Mengingat citra kawasan sangat erat kaitannya

dengan kondisi visual kawasan, khususnya dalam menarik kegiatan dan

pengunjung, intervensi fisik ini perlu dilakukan. Isu lingkungan (environmental

sustainability) pun menjadi penting, sehingga intervensi fisik pun sudah

semestinya memperhatikan konteks lingkungan. Perencanaan fisik tetap harus

dilandasi pemikiran jangka panjang.

2. Rehabilitasi ekonomi

Revitalisasi yang diawali dengan proses peremajaan artefak urban harus

mendukung proses rehabilitasi kegiatan ekonomi. Perbaikan fisik kawasan yang

bersifat jangka pendek, diharapkan bisa mengakomodasi kegiatan ekonomi

informal dan formal (local economic development), sehingga mampu

memberikan nilai tambah bagi kawasan kota (P. Hall/U. Pfeiffer, 2001). Dalam

konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi campuran yang bisa mendorong

terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas baru).

3. Revitalisasi sosial/institusional

Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu menciptakan

lingkungan yang menarik (interesting), jadi bukan sekedar membuat beautiful

place. Maksudnya, kegiatan tersebut harus berdampak positif serta dapat

meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/warga (public realms).

Sudah menjadi sebuah tuntutan yang logis, bahwa kegiatan perancangan dan

pembangunan kota untuk menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri (place

making) dan hal ini pun selanjutnya perlu didukung oleh suatu pengembangan

institusi yang baik.

Page 9: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 9

2.1.4 Kawasan Koridor Kalimas Timur

Lokasi yang dipilih dalam proyek ini adalah Surabaya bagian timur, tepatnya koridor Jalan

Kalimas Timur. Yang mana daerah tersebut berdekatan dengan Kampung pecinan dan

Kampung Arab, serta Downtown Old Surabaya.

2.1.4.1 Gambaran Umum

Rencana Pembangunan Sungai telah diwacanakan sebagai hasil Visioning Plan of

Surabaya 2005 – 2025. Yang mengatakan bahwa pembaharuan Sungai Kalimas ditempatkan

Keterangan :

Kampung China

Kampung Arab

Koridor Jalan Kalimas Timur

Down Town Old Surabaya

Page 10: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 10

sebagai prioritas utama dari kota Surabaya. Tujuh distrik utama di sepanjang sungai telah

diajukan untuk dikembangkan, mulai dari Wonokromo sampai ke daerah pelabuhan saat ini,

dan satu distrik di Jembatan Suramadu. Masing-masing distrik memiliki karakter dan

fungsinya masing-masing dalam ekonomi kota dan struktur sosial.

Empat proyek perintis direkomendasikan di sepanjang pelabuhan untuk

dikembangkan dengan segera, yaitu: daerah-daerah di Jembatan Merah, CBD, Wonokromo

dan Jembatan Suramadu secara umum. Semua proyek perintis ini dianggap penting karena

proyek-proyek ini akan menyediakan dampak yang cepat serta pembaharuan dapat

dikembangkan secara realistis. Dengan strategi ekonomi dan tata guna lahan, proyek-proyek

perintis ini akan menjadi contoh pembagunan yang memberikan teladan bagi berbagai

proyek-proyek kota yang lain di masa mendatang

Koridor Kalimas Timur dikelilingi oleh 3 kawasan penting di Surabaya, yaitu :

Kawasan Kampung Eropa yang berada di Jl. Rajawali, Kawasan Kampung China yang berada

di Jl. Kembang Jepun, Jl. Karet, Jl. Slompretan, dan Kawasan Kampung Arab yang berada di

Kawasan Ampel, Jl. K.H.Mas Mansyur.

Lingkungan Koridor Jalan Kalimas Timur dapat dikatakan tidak memenuhi salah satu

aspek atau komponen dalam objek wisata. Dikarenakan infrastruktur jalan pada koridor

tersebut rusak. Terlebih ketika musim hujan akan dapat dilihat genangan dimana mana.

Yang menimbulkan kondisi jalan becek dan tidak nyaman dilihat. Selain infrastruktur (jalan)

Page 11: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 11

yang rusak, terdapat tumpukan sampah yang dapat menimbulkan bau tidak mengenakkan

serta kesan kumuh. Disisi “entrance” dari jalan benteng letak utama penumpukan sampah –

sampah, dan jika masuk dari sisi Jembatan Merah dapat dilihat rumah warga yang berada di

garis sepadan sungai yang menghalangi pandangan langsung ke kalimas. Sering ditemui

kegiatan warga setempat yang berdekatan dengan pasar, melakukan pengasapan dan

packing di jalan umum. Sehingga menganggu sirkulasi jalan orang yang akan lewat.

Berikut fakta yang ditemukan dilapangan :

1. Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai nilai

sejarah dan daerah kya-kya.

2. Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini. Dikarenakan

masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar.

3. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.

4. Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai dijadikan

tempat tinggal oleh masyarakat.

5. Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang bermata

pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang

menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat).

6. Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.

7. Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan.

8. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.

9. Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di bantaran

kalimas.

10. Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian

masyarakat jika dirawat dengan baik.

11. Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun hingga masuk

ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas Timur.

12. Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean.

13. Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan

pengepakan ikan yang akan dijual.

Page 12: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 12

Batasan Rancangan

Panjang Koridor Kalimas Timur adalah 1.412.0948 (1km lebih 412m sekian). Sedangkan

daerah yang akan diambil untuk dirancang memiliki panjang sekitar 1km. Dari mulut

Jembatan Merah hingga Kalimas Hilir(warna biru). Dikarenakan sepanjang koridor tersebut

masih dapat ditemui bangunan lama yang menarik dan berpotensi untuk dipoles lagi.

2.1.5 Pengertian Wisata

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok

orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi , pengembangan pribadi,

atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu

sementara.

Sedangkan menurut Webster perlu dibedakan pengertian antara trip, tour, excursion

dan journey, agar tidak terjadi masalah pengertian dan salah paham. Adapun pengertian

dari kata – kata tersebut, adalah :

Trip :Perjalanan pendek atau berkendara untuk suatu hal yang

sifatnya bersenang –senang.

Tour :Perjalanan berkeliling dan mengunjungi beberapa tempat.

Excursion :Memilih perjalan ke suatu tempat, biasanya dilakukan

beramai – ramai untuk tujuan tertentu.

Journey :Perjalanan jauh dengan tujuan yang khusus.

Menurut bahasa Sansekerta, pariwisata terdari dari dua kata yaitu “pari” yang berarti

banyak, berkali – kali, lengka dan “wisata” yang berarti perjalanan, bepergian. Jadi arti

Suatu lokasi wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus

memenuhi syarat – syarat untuk pengembangan daerahnya. Menurut Aryani (1997 : 11),

syarat – syarat tersebut adalah :

Beberapa muka bangunan lama yang masih bias dilihat dan dinikmati di koridor kalimas

timur. Namun perlu adanya perbaikan dan perawatan lebih lanjut.

Page 13: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 13

1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang

berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya

tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi

wisatawan.

2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan

disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat

wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu.

3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk

berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai

oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.

4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan

mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan

berapa lama tiba ditempat wisata itu.

5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu

selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan –

penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya.

Sedangkan menurut direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan

berkembangnya pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu :

1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi :

a. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik,

pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah).

b. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun

peristiwa – peristiwa olahraga, festival).

2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat

tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan

wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk

komunikasi.

3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya

tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering,

murah, nyaman dan aman.

4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan

pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu

sehingga di kenal orang.

2.1.5 Kesimpulan

Dengan mengambil intisari dari setiap definisi di atas, dapat dikatakan bahwa Revitalisasi

Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata adalah suatu kawasan yang di

hidupkan kembali ‘keramaiannya’ dengan mempertimbangkan aspek – aspek revitalisasi

Page 14: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 14

dan aspek pariwisata. [Menghidupkan kembali dengan menjadikan tempat tersebut salah

satu tujuan wisatawan].

2.2 ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Pemilihan Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata didasarkan pada

adanya peluang wisata terhadap daerah tersebut dan karena letaknya yang sangat strategis

[karena berada dekat dengan Kalimas, Kampung China, Kampung Arab, dan Kampung

Eropa]. Koridor Kalimas Timur adalah salah satu koridor yang penting pada jaman dulu.

Karena pada jaman dulu, koridor kalimas timur masih hidup dengan perdagangan yang

ramai. Perkampungan yang melengkapi koridor tersebut masih ‘hidup’. Berbeda dengan

keberadaan saat ini, memang perkampungan masih tetap ramai, namun kebanyakan rumah

tinggal yang ada telah beralih fungsi sebagai pergudangan. Selain itu, kalimas yang berperan

penting pada jaman dulu, kini pasif. Tidak ada arus lalu lintas pada kalimas, dikarenakan

kebanyakan orang telah berpindah transportasi ke kendaraan bermotor. Beberapa hal

tersebutlah yang membuat koridor kalimas timur sepi dan cenderung menjadi daerah

negative.

2.3 LINGKUP PELAYANAN

2.3.1 Jenis Kegiatan dan Sasaran

Daerah yang akan dijadikan sebagai tempat Wisata adalah Koridor Kalimas Timur dengan

kampung yang berada disekitarnya. Kampung Gg Kalimas Udik, Kalimas Gg Madya. Yang

berhubungan langsung dengan koridor jalan K.H Mas Mansyur. Di dalam kampung tersebut

banyak bangunan – bangunan lama yang ditempat tinggali oleh berbagai etnis, seperti China

dan Arab.

Adapun jenis jenis kegiatan dalam Revitalisasi Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata,

yaitu :

1. Menikmati suasana Surabaya lama dengan Jalan kaki / sepeda onthel / becak.

2. Perdagangan

3. Menyuguhkan kuliner khas Surabaya.

4. Pertunjukkan seni

5. Pameran (Main Character : History of Surabaya)

6. Wisata Air

Page 15: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 15

Dari kegiatan diatas, fasilitas yang dibutuhkan adalah :

1. Foodcourt / Resto & Café

2. Street Café

3. Market

4. Pusat Oleh – oleh

5. Ampitheater

6. Gallery

7. Tourist Information

8. Promenade

9. Lahan Parkir

Sasaran dalam Kampung Wisata ini adalah : Masyarakat Indonesia pada Khususnya, dan

Masyarakat Asing pada umumnya.

FASILITAS KOMERSIAL

FASILITAS EDUKASI

FASILITAS PENUNJANG

FASILITAS REKREASI

FASILITAS PENUNJANG

FASILITAS

REKREASI

Page 16: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 16

BAB III

KAJIAN TEORI DAN STUDI KASUS OBJEK RANCANGAN

3.1 TEORI YANG DIPAKAI DALAM KAJIAN STUDI KASUS

3.1.1 Penerapan Penyataan – pernyataan dalam pariwisata Aryani mengatakan bahwa suatu kawasan dapat dikatakan sebagai tempat wisata jika

memenuhi aspek – aspek berikut :

1. Something to see ; artinya ditempat tersebut harus ada objek wisata yang

berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan daerah itu harus memiliki daya

tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi

wisatawan.

2. Something to do ; artinya ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan

disaksikan, harus pula disediakan berbagaia fasilitas yang dapat membuat

wisatawan betah tinggal lebih lama ditempat itu.

3. Something to buy ; artinya ditempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk

berbelanja (shopping) terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai

oleh oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.

4. How to arrive ; termasuk didalamnya aksesibilitas, yaitu bagaimana wisatawan

mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan

berapa lama tiba ditempat wisata itu.

5. How to stay ; artinya bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara waktu

selama ia berlibur di objek wisata itu. Untuk itu diperlukan adanya penginapan –

penginapan baik hotel, losmen dan sebagainya.

Dan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia, menyebutkan berkembangnya

pariwisata sangat tergantung pada empat factor yaitu :

1. Atraction (daya tarik) dapat dibedakan menjadi :

c. Site attraction (tempat, misalnya tempat dengan iklim yang baik,

pemandangan indah ataupun tempat – tempat bersejarah).

d. Event attractions (kejadian/peristiwa, misalnya konggres, pameran atapun

peristiwa – peristiwa olahraga, festival).

2. Amenities (fasilitas) yang dimaksud dengan tersedianya fasilitas seperti tempat

tempat penginapan, restoran, hiburan, transportasi local yang memungkinkan

wisatawan bepergian di tempat pariwisata tersebut serta alat – alat lain untuk

komunikasi.

Page 17: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 17

3. Accessibility (kemudahan dalam mencapai) yang dimaksud adalah tempatnya

tidak terlalu jauh, tersedianya transport ke lokasi tersebut secara terarut, sering,

murah, nyaman dan aman.

4. Tourist organization, untuk menyusun suatu kerangka pengembangan

pariswisata, mengatur industry pariwisata serta mempromosikan daerah itu

sehingga di kenal orang.

3.2 STUDI KASUS : KAMPUNG SENI NITIPRAYAN

3.2.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus

Nama Objek : Kampung Seni Nitiprayan

Lokasi : Bantul, D.I.Yogyakarta

Gambaran Umum

Kondisi Geografis

Kampung Seni Nitiprayan memiliki kondisi geografis yang tidak terlalu berbeda pada dusun

lainnya. Terdapat sungai kecil yang membelah menjadi batas antara Kampung Seni

Nitiprayan dengan Kampung Jomegatan. Dua kampung ini, terutama Nitiprayan, juga

memiliki berpetak-petak sawah menghampar yang masih produktif. Dari luas dua kampung

yang secara keseluruhan sekitar 64,5 hektar, sepertiga di antaranya – sekitar 20-21 hektar –

terdiri dari lahan persawahan. Namun dalam beberapa tahun terakhir arealnya terus

terkurangi oleh kehadiran rumah juga perumahan yang dibangun oleh perorangan atau

developer.

History

Menurut seorang pengamat budaya Jawa, Radeng Pangeran Adipati (RPA) Suryanto

Sastroatmojo, asal – usul kampung Nitiprayan diduga berasal dari nama Ngabehi Nitipraya,

seorang abdi dalem kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan sekaligus pimpinan sebuah

pasukan kecil yang kemudian dipercaya sebagai “lurah” di daerah yang kini dikenal dengan

nama NItiprayan. Jabatan ini disandang oleh Ngabehi Nitipraya pada masa pemerintahan Sri

Sultan Hamengkubuwono VII yang memerintah pada tahun 1877 – 1921.

Pada awalnya, Kampung Nitiprayan tak ubahnya seperti kampung – kampung di

wiliayah Bantul, Yogyakarta. Hanya satu pembeda yang dimiliki oleh kampung Nitiprayan,

yaitu banyaknya seniman yang tinggal di kampung ini. Perubahan itu terjadi ketika seorang

perupa bernama Ong Hari Wahyu, yang telah tinggal di kampung NItiprayan sejak tahun

1979, mempunyai gagasan untuk membuat kampung NItiprayan sebagai “panggung seni.”

Pria lulusan Institusi Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang akrab disapa Ong ini, mencoba

membuat sebuah terobosan baru dengan mempolarisasikan sebuah kampung yang sarat

nuansa seni, mulai dari penduduk, lingkungan sekitar, sampai kegiatan sehari – hari.

Page 18: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 18

Dalam perjalanannya Ong dan masyarakat Kamppung Nitiprayan berhasil membuat

kampungnya menjadi kampung Seni. Dengan menjadikan Nitiprayan sebuah “panggung,

galeri sekaligus laboratorium kreatif”.

Dalam pernyataan Aryani 1997 : 11

Something to see :

Kampung Seni Nitiprayan memiliki 2 event kesenian. Formal dan Informal. Event formal

yang dijadwalkan secara rutin seperti kenduri seni yang diselenggarakan setahun sekali,

pada bulan September ataupun Oktober. Selain itu, seniman dari mana saja bisa menggelar

pertunjukkan ataupun pameran. Waktunya tidak tentu, dan lokasinya juga tidak tentu. Bisa

di tengah sawah, di balai kelurahan, atau di jalan – jalan.

Kenduri Seni yang diadakan setiap bulan September ataupun Oktober. Doc.

http://melayuonline.com & http://www.jogjatrip.com

Posisi kawasan kampung seni nitiprayan

Page 19: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 19

Something to do :

Wisatawan Kampung Seni Nitiprayan bermacam – macam, ada yang mancanegara, local,

seniman maupun tidak. Bagi pengunjung seniman, Kampung Seni Nitiprayan adalah

surganya. Karena mereka dapat melakukan kegiatan seni dengan bebas, dan bisa langsung

melakukan pameran disana.

Something to buy :

Kuliner :

Makanan Berat

Tempat Nongkrong / ngopi

Soto daging dan oseng oseng mercon

yang bisa menjadi alternative wisata

kuliner. *Sumber : Internet

<<< Hajatan seni seperti yang diselenggarakan di

Nitiprayan tampaknya memang diminati oleh pemerhati

budaya dari negera-negara maju. Partisipasi orang-

orang asing dalam workshop kesenian menjadi sarana

komunikasi efektif kepada publik. *Sumber :

http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatif-

membumi-ong

Tempat ngopi yang terletak di Jl.Nitiprayan no.50A. dekat dengan kampong seni

nitiprayan. Meski tidak berada dalam satu kampong namun masih dalam satu

kawasan. Masih dapat menunjang satu sama lain.*Sumber : Internet

<<< beberapa tempat untuk masyarakt menyalurkan

bakat seninya. Disini tidak hanya masyrakat setempat

yang dapat menggunakan fasilitas tersebut, namun

masyarakat luar juga dapat menggunakannya .*Sumber:

http://www.bajigur.org/interview/etos-kreatif-

membumi-ong

Page 20: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 20

Oleh – Oleh :

Lukisan

Namun di Kampung Seni Nitiprayan Tidak terdapat tempat khusus untuk penjualan

cinderamata berupa pernak – pernik kerajinan tangan.

How to arrive :

Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta.

Selain itu daerah tersebut berada diantara ring road selatan dan riong road barat

Yogyakarta. Infrastruktur yang ada pun sudah layak. Jadi kampong Seni Nitiprayan mudah

untuk dijangkau. Untuk dapat sampai ke daerah tersebut dapat mengakses dengan

menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika menggunakan sarana bias kota,

Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal

bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI

Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.

Biasanya oleh – oleh yang didapat oleh

wisatawan adalah lukisan. Karena lukisan

adalah ‘komoditi’ utama daerah tersebut.

Sering diadakan pameran lukisan. Bisa

terletak di Sangkring Art Space, atau

rumah – rumah warga. *Sumber : Internet

Posisi fasilitas dan public space yang dekat dengan kampung seni

nitiprayan

Jl. Nitiprayan yang termasuk dalam

kawasan Kampung Seni Nitiprayan

Kampung Seni Nitiprayan

Sangkring Art Space

Hotel Bugisan

Hotel Taman Sari Mantrijeron

Kawasan Keraton Ngayogyakarta

Losmen Nuri Indah

Ring Road Selatan

Page 21: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 21

How to stay :

Kampung Seni Nitiprayan menyediakan tempat untuk home stay. Tinggal dengan

masyarakat setempat. Dengan begitu wisatawan mendapatkan pengalaman wisata yang

berbeda. Selain itu daerah kampung seni nitiprayan dekat dengan tempat penginapan.

Secara menyebar dapat ditemukan. Walau letaknya tidak dalam satu kawasan kampung

nitiprayan, tapi masih bisa dijangkau dengan mudah (gambar atas foto google earth).

Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia :

Attraction (daya tarik)

Site attraction

Karena terletak di bagian D.I Yogyakarta, Kawasan Kampung Seni Nitiprayan memiliki

keindahan alam yang dicari oleh banyak wisatawan. Kota yang masih asri dan masih

berdampingan secara seimbang dengan hal yang berbau modern.

Event attractions

Kampung seni Nitiprayan adalah kampong yang mayoritas warganya seniman. Kegiatan yang

banyak terjadi didalamnya tidak jauh jauh dari kegiatan seni. Diantaranya seni lukis, menari,

music. Kebanyakan seniman yang dari luar maupun dari dalam melakukan pameran setelah

selesai melukis. Bias dadakan maupun direncanakan. Selain itu, tidak jarang kampong seni

^^ site attraction yang berupa pemandangan daerah Nitiprayan. Yang masih asri nan sejuk.

Balutan sawah hijau yang meghampar cantik. *Sumber : Internet

^ Salah satu homestay yang ada di

kawasan kampung seni nitiprayan.

^^Salah satu homestay yang berada di luar kampung seni

nitiprayan, tapi masih dapat dijangkau dengan mudah.

Page 22: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 22

nitiprayan membuka tempat untuk pameran. Biasanya dilakukan di Art Space Sangkringan

maupun di outdoor. Event lain yang terjadi berupa gelar seni tari dan seni tradisi.

Beberapa event yang ada di Nitiprayan :

Kenduri

Slametan menyambut Tahun baru

Pameran Lukisan, fotografi maupun Theater

Kegiatan seni lainnya

dll

Amenities (fasilitas)

Tempat penginapan tersebar dari dalam hingga keluar. Di Nitiprayan sendiri ada beberapa

tempat yang bias ditinggali / homestay. Dan di dalam Kampung Seni Nitiprayan

menyediakan tempat tinggal untuk para wisatawan. Yang menarik disini, wisatawan tinggal

bersama pemilik rumah. Sehingga bias mengetahui dan ikut membaur aktivitas dengan

pemilik rumah.

Accessibility

Kampung Seni Nitiprayan Terletak 3km sebelah barat daya dari Kesultanan Yogyakarta.

dapat mengakses dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun dua. Jika

menggunakan sarana bias kota,

Kampung Seni” Nitiprayan bisa diakses dengan naik bus kota jalur 9 atau 11 dari terminal

bus Giwangan Yogyakarta, dengan tujuan Jalan Bugisan, kemudian turun di SMKI

Yogyakarta. “Kampung Seni” Nitiprayan terletak di sebelah barat SMKI Yogyakarta.

Tourist organization

Yang menjadi Organisasi Kepariwisataan atau yang mengurus kegiatan pariwisata di

Kampung Seni Nitiprayan adalah orang yang dianggap sesepuh, atau orang yang dihormati.

Dalam hal ini adalah Ong, seniman yang memberikan kampong tersebut nama dengan

Kampung Seni Nitiprayan. Selain itu Ong bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk

mengolah Kampungnya menjadi tempat yang layak untuk kegiatan seni. Dari mengolah

kampong tersebut sebagai tempat kegiatan seni, maka jadilah twmpat wisata. Pemerintah

^^ pameran yang ada di Art Space Sangkring. Nitiprayan sudah menjadi langganan untuk

sebagai tempat mengadakan pameran para seniman maupun umum. *Sumber : Internet

Page 23: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 23

setempat tidak ikut mengatur acara wisata di dalamnya. Hanya membantu dalam hal

publikasi lewat media internet.

Selain itu dari pihak swasta (non pemerintah) ada beberapa yang menjadi organisasi

kepariwisataan derah tersebut. Salah satunya adalah JogjaTrip. Dalam websitenya

www.jogjatrip.com menuliskan bahwa Jogjatrip adalah sebuah media yang menyajikan

informasi seputar wisata yang berada di D.I.Yogyakarta. Wisata budaya maupun wisata

Alam. Dari media tersebut wisatawan mendapatkan informasi tentang daerah yang akan

dikunjungi. Bisa juga wisatawan mengubungi langsung Cp yang ada dimedia tersebut untuk

mempermudah perjalanan.

3.2.2 Kesimpulan Studi Kasus I

Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :

1. Suatu tempat wisata tidak dapat berdiri tunggal tanpa kawasan yang

mengelilinginya. Dengan adanya tempat wisata tersebut, dapat menjadi suatu titik

awal pengembangan sebuah kawasan. Kampung Seni Nitiprayan adalah sebuah

kampong yang berada di Jl.Nitiprayan, Desa Ngestiharjo, Bantul. Yang mana

Kampung Seni Nitiprayan membawa efek positif terhadap kawasan tersebut.

Perekonomian disekitar kampong mengalami peningkatan, masyarakat membuka

tempat yang dapat dijadikan jujugan para wisatawan. Misalnya warung makan atau

tempat ngopi. Meski letaknya yang berada diluar Kampong Seni Nitiprayan, masih

dapat mendukung kewisataan kampong tersebut. Karena masih dalam satu kawasan

Desa Ngestiharjo.

2. Aspek – aspek parwisata harus dipenuhi untuk dapat membuat kawasan atau sebuah

daerah dikatakan sebagai tempat wisata. Dalam kasusnya Kampung Seni Nitiprayan,

semua aspek terpenuhi. Dari Aspek apa yang dapat dilihat hingga aspek

transportasi(akses). Karena daerah tersebut juga terletak dekat dengan Keraton

Yogyakarta. Membuat Kampung Seni Nitiprayan memiliki nilai plus, dan menjadi

jujugan para wisatawan (bisa menjadi satu paket wisata dengan keraton).

3. Tempat oleh – oleh sayangnya tidak ditemukan dalam studi kasus I. padahal tempat

oleh – oleh fungsinya sangat penting. Karena wisatawan biasanya suka belanja

pernak pernik khas daerah setempat.

Page 24: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 24

3.3 STUDI KASUS : THE OLD TOWN JAKARTA

3.3.1 Pembahasan Umum dan Fakta – Fakta Objek Studi Kasus

Nama Objek : Kota Tua Jakarta

Lokasi : Jakarta Kota

Gambaran Umum

Kondisi Geografis

Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah

wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi

melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).

History

Pada masa lalu, Jakarta Kota (Oud Batavia) adalah ibukota Batavia dan merupakan pusat

penting kegiatan ekonomi dan politik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan buku harian

seorang prajurit tua Gedenkschrijften van een oud koloniaal, Clockener Brousson

mengungkapkan bahwa Kota Tua Jakarta pernah mengalami masa kejayaan pada

pertengahan abad ke-17, sehingga sempat mendapat julukan sebagai Queen of the East

(Sejarah Kota Tua, Dinas Kebudayaan & Permuseuman Provinsi DKI Jakarta, 2007).

Menurut Aryani (1997 : 11)

Something to see :

Peta Kawasan Jakarta Kota yang dapat menjadi panduan wisatawan untuk berkunjung.

Page 25: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 25

Jakarta Kota menyajikan keindahan

bangunan tua yang masih terawat.

Selain itu panorama pada malam di

kali besar berbeda dengan siang

hari. Begitu cantik dengan lampu

lampu yang menghiasinya. Dan

tidak jarang di plaza fatahillah terdapat event event. Masyarakat yang bersepeda menjadi

pemandangan yang klasik. Beberapa kali daerah tersebut dibuat untuk pengambilan film.

Beberapa tempat dan bangunan yang dapat dinikmati di kawasan Jakarta Kota Tua :

Sunda Kelapa

Kampung Luar Batang

Di belakang Gedung Museum Bahari, jalan pasar ikan sebuah

kawasan kota tua di kota jakarta utara, terletak kampung luar

batang. Kampung yang terletak di kelurahan penjaringan ini

merupakan pemukiman tertua di jakarta. Diperkirakan,

pemukiman ini mulai dibangun pada tahun 1630-an.

*Sumber : Internet

Di kampung ini terdapat satu mesjid tua, yang

banyak didatangi pengunjung yang bukan hanya

dari Jakarta, tapi juga berbagai daerah di

Indonesia. Dalam masjid luar batang terdapat

makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Ia

dimakamkan di masjid ini pada hari kamis 27

Ramadhan1169 Hijriah atau 24 Juni 1756.

Museum Maritim Pasar Ikan (Museum Bahari)

^^ Museum Bahari/museum Maritim yang terletak di Jl. Pasar Ikan (karena memang letaknya

berdekatan dengan pasar ikan). *Sumber : Internet

Page 26: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 26

Galangan Benteng

Kampung Bandan

Kampung ini merupakan penampungan budak dari

Pulau Banda, Maluku, ketika JP Coen menaklukkan

pulau itu pada 1621. Pembantaian besar-besaran

dilakukan Coen, mereka yang selamat diboyong ke

Batavia.

Di daerah tersebut terdapat Masjid Al

Mukarromah atau yang lebih dikenal dengan

sebutan Masjid Keramat Kampung Bandan di Jl

Lodan Raya 99, Kampung Bandan, Ancol,

Jakarta Utara. Dalam bahasa Arab, nama

masjid ini memiliki arti mulia atau yang

dimuliakan. Masjid ini sendiri didirikan oleh

Habib Abdurrahman bin Alwi Asy-Syahtiri pada

tahun 1879. Masjid ini, kini telah berusia 132 tahun. *Sumber : Internet

Kali Besar

Roa Malaka

View ke Kali besar dari

Jembatan Intan dan Jembatan

Intannya sendiri. Dulu di

jembatan ini terjadi

pembantaian besar besaran

masyarakat beretnis tionghoa

oleh belanda yang disebut

Chineezenmoord. View kali besar yang membelah 2

koridor di saat malam hari. *Sumber:

http://www.ceritamu.com/forum/Kota

-Tua-Jakarta-m4974.aspx

Sumber : Foto:http://img.photobucket.com/albums/v455/maxie12/nov-

des%202010/jembktintan.jpg , Informasi :

http://jakarta.blog.com/2005/08/01/wiken-di-kota-tua-jakarta/

< Kampung Bandan tahun 1955 (KITLV)

^ beberapa gedung yg berada di area Roa Malaka *Sumber:

Internet

<< Toko Merah terletak di Jl. Kali Besar

No. 11, Jakarta Barat. Secara

administratif berada di Kelurahan Roa

Malaka, Kec. Tambora, Wilayah Kota

Jakarta Barat. Dibangun pada tahun

1730 oleh Gustaaf Willem Baron van

Imhoff. *Sumber : Internet

Page 27: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 27

Taman Fatahilah

Stasiun Kota

Batavia Zuid, awalnya dibangun sekitar tahun 1870, kemudian ditutup pada tahun

1926 untuk renovasi menjadi bangunan yang kini ada. Selama stasiun ini dibangun,

kereta api-kereta api menggunakan stasiun Batavia Noord. Sekitar 200 m dari stasiun

yang ditutup ini dibangunlah Stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunannya

selesai pada 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.

Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala

kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia

Belanda pada 1926-1931. Sumber : Internet

Pintu Kecil

Satu daerah tua di kawasan Jakarta Pusat, pada

masa VOC merupakan daerah di luar Kota yang

dikelilingi tembok, sejak abad ke18 dihuni oleh kaum

pedagang Tionghoa. Pintu Kecil, yang pemah pula

dikenal dengan sebutan 'Pintu Amsterdam', terletak

sedikit berada di luar 'kota berbenteng' di

sekitar Pasar Ikan dan Pelabuhan Sunda

Kelapa. Sesuai namanya dulu terdapat sebuah pintu kecil untuk masuk ke dalam

benteng kota Batavia. Pada awalnya orang Tionghoa banyak yang bertempat tinggal

di dalam tembok Kota, namun sesudah terjadi Pemberontakan Cina 1740, terdapat

satu peraturan yang melarang orang Tionghoa tinggal di dalam Kota. Mereka

kemudian berkelompok dan membentuk satu daerah tersendiri yang kemudian

disebut Pintu Kecil. * Sumber : Internet

^ Gambar sebelah kiri adalah Museum Fatahilah dan gambar sebelah kanan adalah plaza

fatahilah. *Sumber : Internet

<< St. Jakarta Kota masa

kini dan masa lalu (1929).

Sumber : Wikipedi &

Tropen Museum

Page 28: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 28

Pasar Pagi Perniagaan

Glodok Pinangsia

Something to do : Wisatawan dapat bersafari di daerah tersebut, dan menikmati kali

besar pada malam hari adalah pilihan yang tepat. Karena banyak street café yang ada dan

bisa cangkruk disana.

Adapun beberapa kegiatan yang dapat ditemui di daerah tersebut :

Berkeliling sambil bersepeda

Fotografi

Mengunjungi museum

Jika ada event – event tertentu dapat ikut menikmati, diantaranya :

Batavia Arts Festival

Gebyar Fatahillah

Passer Ikan Fair

Wisata kuliner

Wisata religi di kampong luar batang dan kampong bandan

Something to buy :

Kuliner :

Keterngan Gambar :

1. lapak pedagang kaki lima di sekitar halaman Museum Fatahilah

2. kerak telor, kuliner khas D.K.I Jakarta

3. gorengan, di kawasan kota tua.

4. Es potong yang hanya ditemukan di kawasn kota tua, Jakarta.

Oleh – oleh :

Cinderamata dapat dibeli di museum – museum yang ada dikawasan kota tua Jakarta.

Misalnya di Museum Wayang ataupun Museum Fatahilah. Setiap museum memiliki

cinderamata khas masing – masing. Sesuai dengan cerita museum di dalamnya. Selain di

museumnya, wisatawan juga bisa membeli pernak pernik di plaza fathilah pada malam hari.

Sembari wisata kuliner, melihat – lihat cinderamata.

Page 29: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 29

"Saya ngeliatnya kok makin ancur. Saya dulu sering kesini, era 2000-

an masih lumayan bagus lah. Yang dagang juga nggak berjubel

begini. Ini kita lihat sendiri sampai nggak bisa gerak. Sepedaan saja

nggak bisa. Lihat juga itu banyak yang gedungnya sudah hancur,

dicoret-coret pakai spidol, ditulis-tulis nggak karuan," tutur Murdani

wisatawan setempat saat ditemui akhir pekan lalu di Kota Tua,

Jakarta. *Sumber : Internet

How to arrive :

Jakarta kota dekat dengan Staisun Jakarta kota yang masuk ke dalam kawasan tersbut. Jadi

wisatawan dapat langsung menjejakkan kakinya untuk berpetualang. Selain itu moda

transportasi juga melewati kawasan Jakarta kota. Diantaranya Bajaj, Angkutan Umum

(bemo), Bus kopaja, dan Busway.

How to stay :

Di kawasan Jakarta Kota banyak ditemukan tempat untuk menginap. Banyak hotel dengan

menggunakan gedung tua yang bisa di jadikan tempat istirahat. Sembari istirahat dapat

menikmati keindahn gedung tersebut.

Dalam pernyataan direktorat Jendral Pariwisata Republik Indonesia :

Attraction (daya tarik)

Site attraction

Kota Tua Jakarta Juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka). Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.

^ Angkutan umum yang ada di Jakarta dan melewati Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet

Page 30: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 30

Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekrit yang resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan yang masih tersisa di sana.

Event attractions

Event yang ada di kawasan ini tidak hanya dari pemerintah, namun dari masyarakat Jakarta

maupun luar Jakarta yang menggunakan Kawasan Kota Tua sebagai tempat

terselenggaranya acara.

Beberapa contoh event yang dapat dinikmati di kawasan kota tua Jakarta, diantaranya :

Batavia Arts Festival 2011

Gebyar Fatahillah 2011

Passer Ikan Fair 2011 - 12 Desember 2011

Amenities (fasilitas)

Fasilitas makan seperti resto dan café. Dapat ditemui dengan mudah dikawasan Jakarta Kota

tua. Dari warung makan hingga yang harganya juga tidak main main. Contohnya Café

Batavia. Dengan interior yang cantik, pengunjung tidak hanya disuguhi makanan yang

berkelas, namun interior yang cantik nan anggun.

^ beberapa gambaran acara yang ada di Kawasan kota Tua. *Sumber : Internet

^ Gambar sebelah kiri adalah interior Café Batavia sedangkan yang sebelah kanan

adalah ekterior café Batavia. *Sumber : Internet

Page 31: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 31

Accessibility

Menggunakan Bus Trans Jakarta

Jika naik dari shelter Taman Mini Garuda, transit pertama di shelter Semanggi

lalu berjalan kaki melalui tangga penyebrangan ke Halte Bendungan Hilir. Lalu

naik bus jurusan Blok M-Kota yang menuju ke arah Kota.

Dari Halte CIlilitan (PGC luar), naik bus jurusan PGC-Harmoni. Kemudian

transit di Halte Harmoni dan naik bus jurusan Blok M-Kota menuju arah Kota.

Menggunakan Kereta

Ada tiga jenis KRL menuju stasiun Jakarta Kota; Ekonomi, Ekonomi AC dan Express.

Bila menggunakan KRL Ekonomi dan Ekonomi AC dapat naik dari stasiun manapun.

KRL Express hanya berhenti di beberapa stasiun saja.

Jika naik dari arah Bogor, dapat menggunakan KRL dari stasiun manapun sampai Stasiun Jakarta Kota.

Jika naik dari Tebet, dapat menggunakan KRL dari Stasiun Tebet sampai Stasiun Jakarta Kota.

Jika naik dari Bekasi, dapat menggunakan KRL Bekasi-Jakartak Kota.

Menggunakan Angkutan Kota

Mikrolet M-15 A jurusan Kota—Tanjungpriok,

Mikrolet M-39 jurusan Kota—Pademangan,

Metromini 02 jurusan Muara Karang—Senen.

Bus Mayasari Bakti P 17 A jurusan Kampung Rambutan-Kota, dari Kampung Rambutan atau Pasar Rebo

Tourist organization

Pemerintah kota Jakarta sedang getol getolnya membenahi warisan sejarah, yaitu Kawasan

Jakarta Kota Tua. Data lengkap tentang kawasan tersebut dapat di akses oleh umum di

http://kotatuajakarta.org. di media tersebut dijelaskan dengan lengkap tentang asal mula /

sejarah tentang Kawasan Kota lama hingga perkembangannya saat ini. Serta detail tentang

objek wisata yang ada apa saja, dan bagaimana pencapaiannya kesana.

Page 32: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 32

3.3.2 Kesimpulan Studi Kasus II

Yang dapat diambil dari studi kasus diatas adalah sebagai berikut :

1. Penataan kawasan wisata melibatkan banyak aspek. Salah satunya PKL. Disini

posisi PKL dapat menguntungkan, menjadikan tempat tersebut lebih ramai

namun juga bisa menenggelamkan kawasan tersebut. Karena adanya PKL,

kawasan wisata dapat menjadi lebih kumuh dan tidak sedap dipandang.

Maka, penataan PKL di dalam kawasan wisata sangatlah perlu. Tidak semerta

ditertibkan dengan digusur. Namun memberikan zona untuk PKL.

2. Untuk menghidupkan sebuah kawasan perlu di beri kegiatan yang

mendukung kawasan tersebut. Seperti hal yang dilakukan oleh Museum

Fatahilah. Mengadakan festival yang jangka waktunya setahun sekali. Selain

mengadakan kegiatan besar selama satu tahun sekali, memberikan event

event kecil juga lah sangat perlu. Agar wisatawan yang dating tidak hanya

menikmati bangunan yang fisik saja.

3. Memberikan daerah ‘selamat datang’. Meski ‘pintu masuk’ kawasan tersebut

bisa dari mana saja. Namun dengan pemberian daerah ‘selamat datang’

mempermudah wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata. Di daerah

‘selamat datang’ wisatawan diberi gambaran umum tentang objek apa saja

yang ada dikawasan tersebut dan di beri peta pariwisata. Sedangkan di

kawasan Jakarta kota, hal itu belum ada. Jadi wisatawan harus Tanya – Tanya

terlebih dahulu dengan orang sekitar. Meski hal tersebut ada bagusnya

karena berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Daerah ‘selamat

datang’ tersebut dalam bentuk Tourist Information.

Page 33: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 33

BAB IV

TEMA RANCANG

4.1 DEFINISI TEMA

4.1.1 Pengertian secara terminology bahasa

a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, tema adalah pokok pikiran, dasar

cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan

sebagainya).

b. Menurut Oxford Advance Learner’s Pocket Dictionary (2004)

Subject of a talk, book, etc.

Repeated tune in music.

c. Menurut Webster Ninth New Collegiate Dictionary, Merriam-Webster INC,

Publishers Springfield, Massacuset, USA :

A subject or topic of discourse or of artistic representation (guilt and punishment

is the theme of the story) Diartikan sebagai sebuah topik dari percakapan atau

ceramah atau pidato atau topik dari sebuah karya seni.

A specific and distinctive quality, characteristic, or concern. Diartikan sebagai suatu

kualitas yang spesifik, karakteristik, atau perhatian Kesimpulan dari berbagai

pengertian diatas, tema adalah pokok pikiran atau topik atau karakteristik yang

mendasari dari subjek tertentu (buku, musik, percakapan, seni dan lain-lain).

4.1.2 Pengertian Tema Secara Arsitektural

Merancang dengan tema berarti mengusulkan salah satu kemungkinan perwujudan

dari gagasan (Ir. Josef Prijotomo, M. Arch, dosen Arsitektur ITS).

Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan

bagi sebuah tajuk. Dari situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk

melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan demikian, tema

melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan intelektual atau seni. Dari contoh yang

sama, dalam bidang arsitektur, tema dapat melandasi tindakan berarsitektur.” ( Kilas Jurnal

FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79)

Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema

itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang

di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk

mencari jawaban.”

(AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995).

Page 34: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 34

Jadi, tema merupakan dasar atau langkah awal dalam menentukan landasan desain

suatu obyek rancangan yang mampu memberikan batasan dalam mengeksplorasi konsep

perancangan, sehingga konsep rancangan yang dibuat tidak keluar jalur dari konteks tema

yang ingin dimunculkan.

4.2 DEFINISI SPIRIT of THE TIME

4.2.1 Definisi SPIRIT

Menurut www.thefreedictionary.com

The soul, considered as departing from the body of a person at death. ( Jiwa,

yang pergi meninggalkan jasad manusia ketika dia meninggal).

The part of a human associated with the mind, will, and feelings. ( Bagian

dari manusia yang berhubungan dengan pikiran, kehendak, dan perasaan).

The essential nature of a person or group. ( Karater atau sifat penting dari

seseorang atau kelompok).

Spirits A mood or an emotional state. ( Spirits sebuah suasana hati atau

keadaan emosi).

The predominant mood of an occasion or a period: "The spirit of 1776 is not

dead" (Thomas Jefferson). (Suasana hati dominan dari suatu kesempatan atau

periode ; “ Semangat 1176 tidak mati” kata Thomas Jefferson).

Menurut www.wikipedia.org

Kata Sprit berasal dari bahasa Latin Spritus, yang berarti nafas. Namun dapat diartikan juga

sebagai roh, jiwa, keberanian, semangat/kekuatan/tenaga.

4.2.2 Definisi TIME

Menurut www.wikipedia.org

“Time is a dimension in which events can be ordered from the past through the

present into the future, and also the measure of durations of events and the intervals

between them. Time has long been a major subject of study in religion, philosophy,

and science . . .”

Waktu adalah dimensi di mana peristiwa dapat dipesan dari masa lalu melalui masa kini ke

masa depan, dan juga ukuran durasi kejadian dan interval mereka. Waktu telah lama

menjadi subjek utama penelitian dalam agama, filosif, dan ilmu pengetahuan..

Menurut http://www.angelfire.com/md2/timewarp/time.html

Page 35: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 35

Time is always changing. Time never stands still. Time is continuous, and not

stationary. Time changes our perceptions, and our perceptions of time change

continuously. Time is infinite; change is essential to time.

Waktu selalu berubah, waktu tidak pernah diam. Waktu adalah terus menerus dan tidak

stasioner. Waktu mengubah persepsi kita, dan persepsi kita tentang waktu berubah terus

menerus. Waktu adalah terbatas, perubahan adalah penting ke waktu.

Menurut http://searchcio-midmarket.techtarget.com/definition/time

Time is an observed phenomenon, by means of which human beings sense and record

changes in the environment and in the universe. A literal definition is elusive. Time

has been called an illusion, a dimension, a smooth-flowing continuum, and an

expression of separation among events that occur in the same physical location.

Waktu adalah sebuah fenomena yang diamati manusia dengan cara yang masuk akal dgn

merekam perubahan lingkungan dan alam semesta. Definisi secara literature sulit untuk

dipahami. waktu disebut ilusi, dimensi sebuah kontinuitas, dan ekspresi pemisahan

peristiwa yang terjadi di lokasi fisik yang sama.

4.3 SEJARAH SPIRIT OF THE TIME

Zeitgeist muncul sebagai prinsip filosofis yang mirip dengan Volkgeist. Sedangkan Volkgeist

mengacu pada kepribadian kolektif dari suatu etnis atau kebangsaan selama beberapa

generasi, Zeitgesist menunjukkan karakter sejarah pada tiap periode yang berbeda. Zeitgeist

mengacu pada tren politik, artistic dan social yang dominan dari era tertentu.

Spirit of the time berasal dari kata zeitgeist dalam bahasa Jerman. Dipopulerkan

oleh George Hegel. Zeitgeist (spirit of the age or spirit of the time) berasal dari kata zeit dan

geist yang berarti ‘spirit’ dan ‘time’ adalah mode intelektual atau mazhab yang dominan

yang menggambarkan dan mempengaruhi budaya pada periode - periode. Sebagai contoh,

arsitektur dan seni lainnya dari abad ke – 20 banyak dipengaruhi oleh gagasan modernism.

4.4 KESIMPULAN TEMA SPIRIT OF THE TIME

Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SPIRIT OF THE TIME adalah

kekuatan sebuah masa atau waktu yang menyimpan cerita dalam setiap kejadian /

peristiwa. Yang mana kekuatan tersebut dapat memberikan sebuah ‘roh’ pada sebuah

kawasan dan bangunan lama. Jika kekuatan tersebut terus diiaga, dipoles, dan dirawat

dengan mempertimbangkan keadaan masa kini.

Sebuah kawasan kota lama yang memiliki ‘roh’ dan dapat ‘hidup’ jika mendapat

perhatian dari masyarakat setempat (termasuk kepemerintahan). Apabila masyarakat

setempat sudah menghargai, merawat dan mencari tau, otomatis kawasan kota lama tidak

akan mati. Seperti yang telah banyak terjadi pada kota Surabaya.

Page 36: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 36

Untuk memunculkan sebuah ‘roh’ pada kawasan lama dengan cara:

1. Memperbaiki fisik bangunan yang telah rusak. Seperti pada fasad, material dan

detail pada bangunan.

2. Menghadirkan suasana masa lalu dapat melalui interior ataupun eksterior serta

landscaping yang mendukung.

3. Memberikan fungsi baru yang dapat mendukung dan menghidupkan aktivitas

kawasan.

4. Menyandingkan suasana masa kini melalui interior maupun eksteriornya secara

berdampingan. Agar masyarakat yang muda tertarik untuk mengunjungi kawasan

tersebut.

4.5 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA

Berkembangnya kota tidak lepas dari campur tangan manusia dalam hal pengembangan dan

pelestarian. Kota yang indah adalah kota yang berkembangnya tidak melupakan sejarahnya,

tidak melupakan bagaimana ia berdiri sampai pada keadaan saat ini.

Kenyataan yang terjadi pada kebanyakan kota, khususnya Surabaya. Adalah

ketimpangan pengembangan kawasan. Yang menjadi perhatian utama pemerintah adalah

kawasan yang dapat menghasilkan keuntungan lebih dengan cepat. Sehingga kawasan –

kawasan lama di Surabaya banyak yang terlupakan, padahal sesungguhnya jika dirawat dan

dikembangkan akan banyak mendatangkan keuntungan.

Banyak kawasan kota lama di Surabaya menjadi kawasan mati dan ditinggalkan.

Memang, sebagain masih ada yang aktif, namun jam aktifnya hanya pada saat pagi hari –

sore hari. Ketika sudah menjelang malam, aktivitas banyak tidak terlihat. Contohnya pada

Koridor Kembang Jepun yang berada di Kawasan kota lama. Pada bulan Mei 2005,

pemerintah kota Surabaya membangun kawasan wisata Kya-kya, namun saat ini kawasan

tersebut tidak lagi seaktif ketika pertama kali di buka. Sebenarnya keberadaan bangunan -

bangunan lama (kawasan kota lama) dapat bersanding gagah dengan bangunan masa kini.

Tidak hidupnya sebuah kawasan dikarenakan tidak adanya aktivitas yang dapat

menarik masyarakat untuk datang, bangunan sekitar yang berada di kawasan tersebut tidak

menarik dan tidak terawat, tidak adanya public space yang dapat digunakan masyarakat

untuk berkumpul,dan sebagainya. Memberikan ‘roh’ ke sebuah kawasan sangatlah penting,

agar kawasan tersebut tetap hidup dan ramai.

Maka dari itu penggunaan tema SPIRIT OF THE TIME diharap dapat membantu

mahasiswi untuk melakukan sebuah proses merancang REVITALISASI KAWASAN KORIDOR

KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA.

4.6 PENDEKATAN TEMA

Pendekatan teori yang dipakai untuk mencapai tema dalam rancangan adalah Simbiosis

Past, Present, Future by Kisho Kurokawa.

Page 37: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 37

4.6.1 Simbiosi antara masa lalu dan masa kini

Arsitektur tidak lepas dari sejarah. Arsitektur berusaha menjaga kesesuaian,

keserasian antara masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Arsitektur juga

mempunyai kebutuhan menjaga, mempertahankan sejarah dan kebudayaan daerah

tertentu. Unsure – unsure pokok dari sejarah arsitektur itu adalah unsure fisik (ornament,

symbol, dan bentuk arsitektur) dan unsur non-fisik (ide, cara berfikir, dan estetika serta car a

hidup). Dalam simbiosis masa lalu dan masa kini media perantara antara kedua hal tersebut

adalah proses dimana berkembangnya kebudayaan dahulu dengan produk – produknya

menuju kebudayaan baru dengan produk – produk barunya pula.

Pengertian simbiosis menurut Kisho Kurokawa :

“…we need a zoning theory that will accommodate areas of mixed function. We need

cities where people of all ethnic background can live together. We need architecture and

cities where handicapped people can live with equal freedom. We need residential areas

where old people and young people can live together comfortably. And we need architecture

where inside and outside are mutually interpentetrating…”

4.6.2 Sejarah simbiosis

Arsitektur simbiosis awalnya berkembang di Jepang. Pelepornya adalah Kisho

Kurokawa, meurutnya budaya Jepang merupakan ‘simbiotik’. Sejak abad ke -7, kebudayaan

Jepang sudah banyak dipengaruhi oleh budaya- budaya luar, termasuk dari beberapa

Negara tetangga, seperti China dan Korea, serta melalui keduanya juga masuk budaya Persia

dan Eropa Barat. Semenjak itu pula, proses simbiosis budaya antara jepang dengan Negara

Negara lain mulai terjadi. Bangsa Jepang secara aktif berasimilasi dengan budaya – budaya

asing.

Dalam segi arsitektur, laihirnya gerakan simbiosis menurut Kisho Kurokawa dalam

bukunya Art of Symbiosis, dilandasi beberapa alas an, yaitu :

1. Ajaran Budha yang mengajarkan doktrin Samsara (perpindahan jiwa), dikatakan

bahwa semua yang hidup adalah bagian dari lingkungan kahir dan mati yang

kesemuanya terjaring dalam jalinan kehidupan. Aspek fundamental dari filosofi

ini adalah kepercayaan bahwa tidak ada yang abadi/permanen, baik itu alam,

manusia itu sendiri atau arsitektur. Maka kelangsungan hidup arsitektur, seperti

halnya manusia, adalah milik alam dan dalam lingkaran perpindahan. Dari prinsip

inilah simbiosi menyatu dan mejadi bagian penting dalam kebudayaan Jepang.

2. Beberapa kegagalan dalam arsitektur modern.

Menurut Kisho Kurokawa, ada 4 kegagalan dari arsitektur modern yang memicu

lahirnya arsitetkur simbiosis, yaitu :

Page 38: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 38

Dualisme yang berdasar pada fungsi.

Universalisme melalui industrialisasi

Susunan yang berdasarkan hirearki

Materialisme

4.6.3 Prinsip – prinsip Simbiosis Masa Lalu dan Masa Kini

Berdasarkan tulisan Kisho Kurokawa, tentang Symbiosis of redevelopment and

restoration sub bab terakhir, menyebutkan bahwa sebuah kota yang modern adalah dimana

gedung dan kawasan lama dilestarikan. Meskipun mereka kurang memiliki nilai sejarah.

Pembangunan ulang atau redevelopment sebaiknya tidak menghilangkan keindahan sebuah

kota sebelumnya. Adanya keseimbangan hubungan antara yang baru dan yang lama, kisho

Kurokawa menyebutkan symbiosis of development and preservation (revitalization).

Menurut Kisho Kurokawa, lahirnya simbiosis masa lalu dan masa kini bermula pada

pemikirannya akan metabolisim architecture, lalu mengalami pengembangan menjadi

diachrony. Diachrony inilah yang menjadi cikal bakal simbiosis masa lalu dan masa kini

(symbiosis of the past, the present, and the future). Simbiosis ini sangat erat kaitannya

dengan sejarah, nilau sejarah atau kesejarahan. Kisho Kurokawa mendefinisikan pengertian

sejarah (history) menjadi dua, yaitu :

Visible History

Hal – hal yang tampak, antara lain bentuk arsitektural, motif ornament, dan

simbiosis yang merupakan warisan dari masa lalu/masa silam.

Unvisible History

Hal - hal yang tidak tampak, antara lain pikiran, ide – ide, religi, perasaan akan

keindahan, dan jalan hidup.

Sejarah (History) sendiri berbeda cara melestarikannya. Menurut pengamatan Kisho

Kurokawa, pelestarian sejarah berbeda antara Negara – Negara di Barat dan di Timur. Di

Barat, pelestarian dilakukan lebih kepada material arsitektur. Secara fisik, sehingga masih

banyak gedung – gedung tua di Negara Barat yang masih terlihat asli. Sedangkan di Timur,

pelestarian dilakukan secara spiritual, budaya.

Page 39: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 39

Secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut :

Metabolism

Diachrony Syncharony

Symbiosis of the past, the

present, and the future.

History

Unvisible Visible

Manifested in

architectural forms,

ornamental motifs,

and symbol inherited

from the past

That states of mind,

ideas, religions,

aesthetic sensibilities,

and ways of life

Page 40: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 40

BAB V

STUDI KASUS TEMA

5.1 STUDI KASUS I

PROFIL STUDI KASUS :

NAMA OBJEK : Gedung Parlemen Jerman – Reichstag

LOKASI : Berlin – Jerman

ARSITEK : Norman Foster ( rekonstruksi )

TAHUN : 1894 ( pembangunan awal 1871 )

Pekerjaan Rekonstruksi : 1995 – 1999

VOLUME BANGUNAN : 400.000 M3

DIAMETER KUBAH : 40 meter

JUMLAH KACA/CERMIN YANG DIGUNAKAN PADA KERUCUT : 360

SUMBER STUDI KASUS:

http://www.ushmm.org/outreach/id/article.php?ModuleId=10007669

http://www.solopos.com/2011/03/10/reichstag-sederhana-tapi-

mengesankan-habis-88608

http://en.wikipedia.org/wiki/Reichstag_%28building%29

Page 41: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 41

5.1.1 Sejarah Bangunan

Recihstag merupakan gedung parlemen yang didesain oleh Paul Wallot pada tahun

1894. Bangunan enam lantai dengan gaya Italian Renaissance mempunyai luas 13.290 meter

persegi dengan empat tower yang tingginya mencapai 40 meter. Terdapat tulisan “dem

deutschen volken” di pediment pintu masuk utama bangunan yang berarti “untuk

masyarakat Jerman”, dibuat pada tahun 1916. Pada atap bangunan di buat cupola (kubah)

berbahan kaca dan baja. Hal tersebut merupakan karya terbesar pada saat itu.

Peristiwa penting bersejarah :

1. Merupakan tempat dimana Philipp Scheidemann

memproklamirkan berdirinya republic Jerman setelah

kaisar turun tahta di akhir perang dunia pertama.

Peristiwa ini dilaksanakan di salah satu balkon

bangunan Reichstag , pada tanggal 9 Nopember.

2. Reichstag berfungsi sebagai gedung parlemen “

Weimar Republic” selama tahun 1919 hingga tahun

1933.

3. Pada tanggal 27 Februari 1933, Reichstag terbakar.

4. Hancurnya gedung ini karena perang dunia kedua

akibat pemboman besar- besaran oleh tentara Rusia.

Keadaan dimana gedung Reichstag

hancur olek pasukan sekutu.

Bentuk kupola pada mulanya

Page 42: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 42

Penghormatan terhadap aspek-aspek bersejarah bangunan adalah salah satu kondisi yang

ditetapkan untuk arsitek, sehingga jejak peristiwa sejarah itu harus dipertahankan dalam

keadaan terlihat. Di antaranya adalah grafiti yang ditinggalkan oleh tentara Soviet setelah

pertempuran terakhir untuk Berlin pada bulan April-Mei 1945. Ditulis dalam Sirilik, termasuk

slogan-slogan seperti "Hitler kaputt" dan nama-nama anggota TNI. Namun, grafiti dengan

tema rasis atau seksis telah dihapus, dalam perjanjian dengan diplomat Rusia pada saat itu.

5. Sejak hancurnya gedung, maka tidak ada fungsi yang jelas pada bangunan.

hingga pada akhirnya tahun 1961- 1964 diadakan restorasi oleh Paul

Baumgarten, namun cupola yang berciri khas justru dihilangkan. Restorasi ini

seakan – akan justru menghilangkan nilai sejarah bangunannya.

6. Hingga tahun 1990, bangunan ini kadang – kadang digunakan untuk

pertemuan atau rapat Majelis dan pameran tentang German History disebut

fragen an die deutsche Geschichte (pertanyaan akan sejarah Jerman).

Norman Foster memenangkan kontes arsitektur untuk merekonstruksi bangunan

tersebut. Konsepnya sangat berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh Paul

Baumgarten (menghilangkan cupola).

5.1.2 Rekonstruksi Norman Foster

Pekerjaan rekonstruksi dilakukan tahun 1995, sesuai dengan gagasan pemikiran Norman

Foster, yaitu membongkar dan menghilangkan semua elemen tambahan yang dilakukan

saat restorasi tahun 1960an oleh Paul Baumgarten dengan pendekatan baru yang tetap

memiliki jati diri. Antara lain :

Keterangan Gambar :

Sisa sisa reruntuhan bangunan setelah dibom di tahun 1945, terlihat graffiti pada kolom dan

dinding bangunan. merupakan salah satu bagian yang wajib dipreservasi.

Page 43: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 43

1. Merubah kembali tatanan kursi sidang parlemen kembali seperti semula.

2. Membangun kembali cupola seperti semula, dengan pendekatan bentuk yang

hamper serupa (berbahan kaca / cermin dan baja). Nantinya copula ini

menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menyaksikan pemandangan ke

seluruh kota khususnya di malam hari.

Gambar diatas merupakan simpulan perjalanan gedung Reichstag dengan hasil akhir nomor

tiga. Norman Foster berusaha mengembalikan bentuk – bentuk seperti semula, salah satu

contohnya dengan membuat copula kembali. Bentuknya mengadopsi bentuk yang lama

dengan bahan yang sama (kaca dan baja), beliau menggabungkan elemen masa lalu dengan

penyelesaian tekonologi di masa kini.

Reichstag baru dengan kubah diatasnya dimana pengunjung dapat masuk dan menikmati

bangunan merupakan vocal poin dari Reichstag, dan sekaligus menjadi landmark lingkungan

sekitar.

1894 1971 1999

Roof terrace with restauran

Party chambers

Meeting rooms for the presidency, staff, and

council of elders

Intermediate floor, visitor’s stand

Debating chamber

Ground floor, entrance halls

Cupola atau kubah pada atap gedung

Reichstag, terdapat kerucut (cone) terbalik

yang difungsikan sebagai nilai estetika dan

ketahanan struktur. Terbuat dari baja, yang

dilapisi cermin – cermin. Akses pengunjung

bias hingga puncak kubah melalui ramp

dengan sudut kemiringan yang rendah.

Page 44: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 44

5.1.3 Simbiosis masa lalu dan masa kini

Interior gedung Reichstag. Koridor sebelah

utara yang menjadi saksi sejarah.

Gambar 1. Foto koridor utara yang diambil

pada tahun 1959; Kerusakan berkelanjutan

selama perang tidak mengurangi kemegahan

arsitektur penting Wallot itu.

Gambae 2. Foto diambil ditempat yang sama

(koridor utara) pada tahun 1972, mengikuti desain rebuilding Baumgarten’s; semua

ornament asli yang berada di koridor (di dinding, kolom, plafond) dihilangkan untuk

menciptakan kesan terkendali daripada kesan kelembagaan.

Rekonstruksi desain yang terjadi, Norman Foster mengembalikan detail yang berada

di koridor tersebut. Seperti detail pada dinding, plafond. Karena di sini dinding dan ceruk

membawa bekas luka perang - batu rusak dan grafiti Uni soviet - tetapi juga mereka yang

berasal dari 1960an, ketika semua ornamen ukiran yang dipahat dihilangkan.

Jembatan baja dimasukkan di koridor di tingkat mezzanine. Jembatan tersebut

memungkinkan akses public ke tribun dan pers di ruangan, bentuk yang ringan tidak

mengalahkan sifat material dari dinding yang ada.

Debating chamber yang asli mengesankan suasana Jerman dengan ornament, sculpture,

lukisan, kaca patri dan perabot di mana dikerahkan untuk menciptakan suasana kemegahan

dan kemewahan. Sedangkan gambar sebelah kanan adalah ruang yang sama namun telah

megalami perubahan desain.

1 2

Page 45: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 45

Meskipun bangunan ini berkesan massif, namun

bangunan ini justru berkesan lembut di mata

pengunjung. Bukan hanya karena pemilihan

material, tetapi juga lapang, transparan dengan

dinding kaca yang membiarkan cahaya masuk

ke dalam ruang.

Pelaksanaan rekonstruksi gedung Reichstag diharapkan dapat memenuhi beberapa

tuntutan, antara lain :

1. Dapat memenuhi kebutuhan kerja sidang parlemen atau anggota dewan

dengan memperhatikan wujud bangunan dan fungsi yang ada di dalamnya,

untuk dapat mewadahi segala aktfitas parlemen.

2. Dengan menghargai rencana awal oleh arsitek Paul Wallot.

3. Dengan mempertahankan nilai – nilai sejarah yang ada di

dalam bangunan untuk mengetahui jejak sejarah (historic

trace) akan masa lampau. Seperti dinding yang terbuat

dari batu (sandstone) sejak jaman kekaisaran Wilhelm.

Dinding ruang dalam yang hancur selama perang. Cyrillic

graffiti yang dibuat oleh serdadu Soviet tahun 1945.

4. Mengutamakan penekanan antara sisi sejarah bangunan dan inovasi

terhadap teknologi lingkungan. Menggunakan criteria clarity, openness,

convenience, salah satu aplikasinya adalah pada keterbukaan akan kunjungan

anggota parlemen dan wisatawan.

Visible dan Unvisible History

Gambar disebelah kiri merupakan tanda peringatan 96 anggota Reichstag

partai oposisi yang dibunuh oleh Nazi. Tanda peringatan ini merupakan sisi

unvisible history, karena ini bukan sesuatu peninggalan nyata. Namun sang

perancang lebih menekankan pada nilai – nilai spiritualnya.

Secara keseluruhan, gedung Reichstag memiliki apa yang disebut visible

history, in idapat dilihat melalui bentuk arsitekturnya yang tidak

berubah dengan jajaran kolom dan pediment yang bertuliskan “ dem

deutshen volke ” , motif – motif ornament yang masih dipertahankan,

walaupun beberapa motif telah rusak akibat pemboman saat PD II.

Sedangkan unvisible history nya dapat dilihat melalui hadirnya

bangunan dengan jiwa dan karakter seutuhnya.

Page 46: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 46

S P I R I T O F T H E T I M E

Sebuah kekuatan yang tidak lekang oleh waktu adalah, kekuatan yang dapat berbicara

melalui roh atau jiwa atau karakter. Yang diperlihatkan maupun tidak. Dalam sejarah,

sebuah bangunan dapat berbicara. Menunjukkan karakternya, memperlihatkan bagaimana

jiwanya. Melaui detail dan suasana.

Pada Reichstag , spirit yang dapat dilihat dengan mata

telanjang adalah detail – detail yang masih di munculkan

melalui dinding dan kolomnya. Sehingga pengunjung

dapat merasakan dan melihat bagaimana masa lalu dan

kenangan gedung tersebut. Dari dia pertama kali berdiri,

hingga di bangun kembali.

Kesimpulan Studi Kasus I

1. Restorasi dilakukan dengan cara menghilangkan semua elemen tambahan

dan berusaha semaksimal mungkin mengembalikan bentuk dan gaya

arsitektur sepertri sedia kala (masa silam).

2. Menghargai peninggalan sejarah dengan melakukan pendekatan rancangan

terhadap bentuk arsitektur bangunan semula, ini dilakukan oleh Norman

Foster dengan membuat cupola kembali. Bentuk cupola ini lalu disesuaikan

dengan perkembangan teknologi modern, menggunakan bahan baja dan kaca

serta cermin – cermin pada kerucutnya.

3. Adanya keseimbangan antara development dan preservation, pembangunan

dan pelestarian, sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama.

4. Berusaha mempertahankan nilai – nilai sejarah yang terkandung di dalam

gedung dengan cara tidak merubah, persis keadaan seperti semula

(preservasi). Misalnya graffiti serdadu Soviet saat PD II yang masih bias

disaksikan dengan baik.

5. Penambahan elemen baru tidak merusak atau mengganggu elemen lama,

namun justru saling melengkapi sehingga memberikan suatu hasil karya

rancang yang kompleks dan satu kesatuan.

6. Simbiosis pada gedung Reichstag : merupakan hubungan langsung antara

bangunan lama dengan bangunan baru yang berada pada satu kesatuan

bangunan. maksudnya, bangunan baru ada di dalam bangunan lama, bukan

suatu gedung yang terpisah.

Beberapa detail yang Nampak pada bangunan

Page 47: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 47

5.2 STUDI KASUS II

PROFIL STUDI KASUS :

NAMA OBJEK : Myeongdong Theater - Seoul, South Korea

LOKASI : Seoul, South Korea

DISTRIK : Komersial

ARSITEK : Seung Park dan Jong – ryul Han

ARSITEK RESTORASI : SAMOO Architects & Engineers

TAHUN : 1936

LUAS LAHAN : 1.785,79 m2

LUAS BANGUNAN : 1.188,04 m2

JUMLAH LANTAI : 5 lantai dan 2 lantai basement

SUMBER STUDI KASUS:

Buku CONCEPT ANNUAL R.5, Ruang Baca Arsitektur ITS

http://www.vmspace.com/eng/sub_emagazine_view.asp?category=architect

ure&idx=10689

http://www.fda-online.com/project_detail.php?id=283

Page 48: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 48

5.2.1 Sejarah Bangunan

Teater Myongdong adalah sebuah pusat pertunjukkan teatrikal eksklusif di buka pada tahun

2009 yang mana letaknya berada di bekas gedung teater Korea. Dari tahun 1934 hingga

1973, Teater Nasional Korea adalah teater pioneer untuk mempertunjukkan seni dan

budaya Korea, selain itu ebrfungsi juga sebagai Movie Theater, Performance Theater dan

Teater Seni. Meskipun pernah ditutup pada tahun 1975 karena mengalami perubahan

fungsi. Dari teater menjadi kantor.

Setelah mengalami renovasi kurang lebih selama 3 tahun oleh SAMOO Architects,

gedung tersebut diberi nama baru dan dibuka kembali dengan nama Myeongdong Theater

pada 5 Juni 2009. Setelah ruang teater baru benar-benar dibangun di dalam bangunan

aslinya, teater kini telah terlahir kembali sebagai gedung pertunjukan menengah dengan

negara-of-the-art peralatan panggung dan 588 kursi, menawarkan penonton pemandangan

panggung dari dekat dan memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman intim dengan

para pemain dan penonton.

Teater menyajikan berbagai pertunjukan seperti drama serius, drama eksperimental,

non-verbal pertunjukan, dan musikal. Teater juga merupakan tempat populer untuk

berbagai kegiatan seperti kontes akting, festival teater dan festival kinerja.

Gambar diatas merupakan peta perkembangan kawasan kota disekitar Myeongdong.

Berikut penjelasannya :

1. Pada gambar no.1 merupakan perkembangan antara tahun 1930an, saat itu

belum banyak bangunan tinggi, yang ada hanyalah bangunan satu lantai

dengan atap genteng. Dan kendaraan belum padat.

2. Pada gambar no.2 merupakan perkembangan antara tahun 1970an,

perubahan kepadatan memang belum begitu terasa, namun sudah banyak

bangunan tinggi dan mulai banyak toko – toko berjejer di sepanjang jalan.

Dapat dikatakan bahwa saat itu korea selatan masih merupakan Negara

Page 49: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 49

berkembang. Fasad bangunan dipenuhi oleh iklan, sehingga sangat berkesan

kumuh. Kendaraan sudah cukup padat.

3. Pada gambar no.3 merupakan perkembangan antara tahun 2000, sangat

mencolok dalam hal kepadatan bangunan. Fasad bangunan sudah tertata

rapid an reklame jika dibandingkan dengan tahun 1970an.

5.2.2 Restorasi Myeongdong National Theater

Awalnya bangunan ini memang difungsikan sebagai teater, namun mengalami perubahan

fungsi pada tahun 1970an menjadi kantor. Tujuan restorasi ini adalah untuk mengembalikan

fungsi semua sebagai teater dengan penyelesaian teknologi masa kini. Namun konsep

rancangnya masih tetap berpijak pada bangunan lama.

Konsep arsitek dalam merestorasi gedung ini adalah

dengan melakukan empat tahapan, yaitu :

1. Memory of the past, bangunan lama yang ada

tetap dipertahankan tampak luarnya.

2. Bowl of Revival, ide sang arsitek untuk dapat

menghidupkan kembali kawasan ini sepanjang

malam adalah dengan membangkitkan kembali

(re-vival/re-vitalize) koridor Myeongdong.

3. Energy of Culture, merupakan penggabungan

antara no.1 dan no.2 yang menghasilkan suatu

energy besar.

4. Bring Out the Light, energy yang dihasilkan melupa hingga memancarkan sinar.

Sebagai perwujudan revitalisasi kawasan.

Prose Ide Bentuk

Prose Ide Bentuk

Page 50: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 50

Dinding bagian luar dipertahankan sebagai wujud pelestarian sejarah panjang Myeongdong.

Dinding luar dini dilestarikan sebisa mungkin dan direstorasi dibagian tertentu. Insulasi

suara dan insulasi panas diperoleh dari restorasi dinding dalam dan membungkusnya

dengan kaca transparan.

5.2.3 Simbiosis masa lalu dan masa kini

Simbiosis antara masa lalu dan masa kini sangat terasa saat kita berjalan di tepi lorong,

dimana terdapat pembentukan ruang yang satu (kuno dan modern, lama dan baru). Pada

ruang ini kita dapat menyerap dua kesan yang berbeda yang tergabung di dalam satu ruang

yaitu koridor / lorong.

Interior pada myeongdong teater.

Masa lalu dan masa kini terlihat jelas. Pada eksterior yang direstorasi dan pada

bangunan baru yang ditambahkan.

Page 51: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 51

Visible dan Unvisible History

Visible history terletak pada bentuk luar / tampang bangunan yang tidak berubah. Karena

merupakan konsep rancang sang arsitek untuk mempertahankan dinding luar dan dalam

sebagai bentuk pelestarian sejarah panjang perjalanan myeongdong. Unvisible history

terletak pada konsep konsep dan ide ide arsitek untuk membangkitkan kembali kawasan

myeongdong dengan dibuatnya kembali tater myeongdong. Hal tersebut diharapkan

mampu menghidupkan suasana di malam hari.

5.2.4 Kesimpulan Studi Kasus 2

1. pendekatan utama yang dilakukan dalam merancang sesuatu yang baru ke

dalam sesuatu yang lama pada teater Myeongdong adalah mempertahanklan

dan melestarikan cirri cirri ke dalam bentuk (dinding luar dan dinding dalam

bangunan) elemen bangunan yang pertama dan utama. Ini difokuskan pada

perawatan, pengawetan dan pengamanan bangunan dari kemungkinan

kerusakan yang disebabkan oleh iklim dan cuaca (solusi terhadap masalah

iklim dan cuaca. Dinding dalam bangunan lama dibungkus oleh kaca

transparan sebagai upaya isolasi panas).

2. penambahan dan penggantian elemen untuk memenuhi syarat fungsinya

yang baru dilakukan dengan tanpa meyentuh struktur dan menghindari

terganggunya kekokohan bangunan (struktur pada bangunan baru yang

masuk ke dalam bangunan lama).

3. simbiosis pada gedung teater Myeongdong ini berupa bangunan baru yang

masuk ke dalam bangunan lama. Merupakan satu kesatuan, bukan terpisah.

4. bangunan baru bersifat terbuka dan transparan, jauh berbeda dengan

bangunan lama yang massif dan tertutup. Sehingga timbul kesan kontras

diantara mereka.

Page 52: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 52

BAB VI

PEMILIHAN LOKASI

6.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Lokasi yang dipilih berada di koridor Kalimas Timur. Yang mana masih masuk ke

dalam kawasan Jembatan Merah. Kawasan yang syarat akan sejarah. Bukti kesejarahan

tersebar hingga ke koridor sekitarnya. Bukti kesejarahan berupa rumah tinggal, pasar, dan

lain sebagainya. Salah satu dari sekian yang terpenting bukti kesejarahan adalah bangunan

Syahbandar. Yang hingga saat ini masih kokoh berdiri. Bangunan yang pada masa lalu

berfungsi sebagai menara pengawas lalu lintas kepelabuhan. Lokasi objek tersebar di

beberapa titik. Dari titik awal hingga ke titik akhir. Sehingga pengunjung dapat merasakan

‘spirit of the time’ koridor kalimas timur.

Berikut pertimbangan - pertimbangan yang dijabarkan dalam SWOT ( Strength, Weakness,

Opportunity, Threat).

6.1.1 Strength ( Kekuatan )

Koridor Kalimas Timur berada dalam Kawasan Jembatan Merah. Yang merupakan

‘monumen’ penting saksi sejarah Surabaya.

Distrik budaya dan bersejarah

Daerah siang malam yang dinamis [ aktivitas perekonomian masih aktif, karena

dekat dengan pasar Pabean. Selain itu proses pengepakan ikan, pengasapan,dsb

nya sering ditemukan ].

Lingkungan kantor, pergudangan dan pemukiman yang unik

Pada tahun 1900 – 1950, terungkap bahwa pelabuhan Kalimas pada awalnya

berada di Kawasan Jembatan Merah, pusat pemerintahan kota Soerabaia.

6.1.2 Weakness ( Kelemahan )

Kualitas air rendah

Bangunan-bangunan yang tidak terawat

Kepemilikan yang terpecah-pecah dan petunjuk pengendalian yang minim dari

pemerintah

Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.

Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya, dikarenakan tidak tersedianya

tong-tong sampah.

Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.

Page 53: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 53

6.1.3 Opportunity ( Kesempatan )

Berdasarkan RDRTK pasal 52 ayat ( 3 ), kawasan wisata kota lama dan cagar

budaya berada dikawasan kota lama Surabaya unit pengembangan ( UP ) V

Tanjung Perak di kawasan Jembatan Merah dan Kembang Jepun, UP VI

Tunjungan dan di sekitar Tugu Pahlawan, Jl. Tunjungan, Jl. Pemuda, dan Jl. Raya

Darmo.

Berada di area perdagangan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat setempat

dan luar Surabaya. [ JMP, Kya – Kya, K.H.Mas Mansyur, Slompretan, dsb ].

6.1.4 Threat ( Ancaman )

Lahan yang kosong apabila tidak mendapat perhatian lebih dari pemerintah

dapat menjadi area negative.

Migrasi yang tidak terkontrol ke daerah pusat

6.2 Karakteristik & Kriteria Lokasi Rancangan

6.2.1 Karakteristik Lokasi Rancangan

Berdasarkan uraian dari SWOT di atas, maka lokasi rancangan memiliki karakteristik sebagai

berikut :

1. Lokasi berada di area padat pemukiman. Yang mana penduduknya kebanyakan

beretnis Madura dan Arab.

2. Merupakan area Waterfront karena berbatasan langsung dengan Kalimas.

3. Berada di kawasan kota lama Surabaya.

4. Berdekatan dengan Jembatan Merah.

6.2.2 Kriteria Lokasi Rancangan (Kriteria WIsata)

1. Keberadaan open place sebagai area publik sangat diperlukan. Karena bisa dijadikan

tempat untuk menarik masyarakat.

2. Fasilitas kuliner dan fasilitas belanja adalah salah satu tempat yang harus ada di

daerah tempat wisata. Karena pada kebanyakan orang, wisatawan hobby untuk

membeli cinderamata.

3. Pedestrian way yang nyaman dan promenade untuk menunjang pariwisata. Sebagai

tempat public space sekaligus open space. Untuk beristirahat sekaligus menikmati

bangunan tua yang ada disekitar dan menikmati sungai kalimas.

Page 54: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 54

6.3 Deskripsi Lokasi Rancang

Batas – batas lokasi :

A. Utara : Jl. Patiunus, Kec. Semampir

B. Selatan : Kelurahan bongkaran, Jembatan merah.

C. Timur : Jl. Benteng, Jl. Panggung, Pabean Cantika, Kec.Semampir

D. Barat : JMP MALL, Jl. Kalimas Barat, Kelurahan Krembangan Utara

6.3.1 Fakta Lokasi Rancang

a. Panjang Lokasi rancangan sebesar + 1.4km2.

b. Koridor Kalimas Timur berada di kawasan Jembatan merah yang mempunyai

nilai sejarah dan daerah kya-kya.

c. Truk-truk pengangkut barang sering melalui jalan kalimas timur ini.

Dikarenakan masih terdapat gudang dan pabrik di daerah sekitar.

d. Jalanan rusak. Terlebih material jalan yang digunakan berupa tanah.

e. Perubahan fungsi bangunan. Contohnya Bangunan tua yang tidak terpakai

dijadikan tempat tinggal oleh masyarakat.

f. Mayoritas penduduk koridor Kalimas Timur adalah Etnis Madura. Yang

bermata pencaharian sebagai nelayan, tukang tambang (kapal tambang yang

menghubungkan kalimas timur dengan kalimas barat).

g. Terdapat banyak bangunan liar disekitar bantaran Kalimas.

h. Pengaturan tiang listrik dan lampu berserakan.

i. Penumpukan sampah yang tidak pada tempatnya.

Peta Pencitraan Lokasi Rancangan

Sumber : Google Earth

Page 55: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 55

j. Lingkungan yang kumuh karena sampah yang bertumpukan dan banguna di

bantaran kalimas.

k. Banyak bangunan tua yang tidak terawat. Padahal bisa menarik perhatian

masyarakat jika dirawat dengan baik.

l. Bangunan tua tidak hanya berada di area depan Kalimas Timur, namun

hingga masuk ke dalam kampong – kampong yang berada di koridor kalimas

Timur.

m. Koridor kalimas timur berdekatan dengan Pasar Pabean.

n. Ketika sore hari aktivitas masyarakat disibukkan oleh pengasapan ikan dan

pengepakan ikan yang akan dijual.

6.3.2 Masalah yang berada di Lokasi Rancang

1 Kondisi jalan yang rusak dan

tidak terawat, akibat

transportasi yang lewat

kebanyakan adalah truk.

Karena didaerah tersebut

masih banyak pabrik atau

Gudang yang aktif. Sumber :

dokumentasi pribadi.

2

Beberapa contoh bangunan tua yang berada di lingkungan Koridor Kalimas

Timur, yang keberadaannya mengenaskan. Sumber : dokumentasi pribadi.

3

SAMPAH

<< Foto diambil pada tgl 4

april 2011.Sumber :

dokumentasi pribadi

Keberadaan sampah yang menumpuk. Dikarenakan memang daerah tersebut

dijadikan tempat pembuangan sementara dan akan dipilah-pilih oleh warga

setempat yang kemudian dijual lagi. Berada di pintu masuk dr Jl. Benteng.

Page 56: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 56

Dimana pada saat itu masih dapat ditemukan banyak sekali rumah-rumah liar di tepi sungai

Kalimas Timur. Yang sangat mengganggu view langsung ke sungai. Selain itu menimbulkan

kesan kumuh karena ketidakteraturan yang ditumbulkan masyarakat yang tinggal di area

tersebut. Namun, pada tahun 2012 tahun lalu, pemerintah setempat melakukan

pembersihan terhadap stren kali dan kaki lima yang bertebaran di koridor Kalimas Timur.

Guna mensukseskan rencana visioning of Surabaya Plan yang akan menjadikan koridor

Kalimas Timur sebagai area wisata. Khususnya wisata sejarah.

4 STREN KALI

Foto diambil pada tanggal 4 april 2011. Sumber : dokumentasi pribadi.

Foto diambil pada tanggal 12 desember 2012. Keberadaan stren kali telah mengalami

pemebrsihan dari pemerintah setempat. Sumber : dokumentasi pribadi.

5 PARKIR

a Jika kendaraan pabrik atau Gudang

tidak beroperasi, penggunaan jalan

pada koridor kalimas timur menjadi

pilihan untuk parkir. Sumber :

dokumentasi pribadi.

Page 57: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 57

6.3.3 Keunikan yang ada di area Lokasi Rancang

Daerah Daerah yang dijadikan tempat parkir oleh masyarakat.

Kebanyakan yang menggunakan berhubungan dengan pasar

pabean. Karena hal ini, view dari Kalimas ke Kordior maupun

sebaliknya terhalang. Sumber : dokumentasi pribadi.

b

1 Bangunan Tua yang menyebar hingga ke kampung

2 Sebagian kegiatan masyarakat

Perahu

Tambang

Pengasapan Ikan Mancing Pengepakan Ikan

Mengeringkan / menjemur

adonan krupuk di depan

rumah.

Page 58: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 58

6.3.4 Street Picture Lokasi Rancang

1

2

3

Street Picture dari pintu masuk Jembatan

Merah. Sumber : dokumentasi pribadi

1

Page 59: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 59

2 3

Page 60: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 60

6.3.5 Sequence dan Pemetaan Lokasi Rancang

6.3.5.1 Sequence & View Lokasi Rancang

1 2 3 4 5

Sequence dan view 1 dari pintu masuk Jembatan Merah. Sumber : dokumentasi pribadi

1 2 3 4 5

Sequence dan view 2. Sumber : dokumentasi pribadi

1 2 3 4 5

6 7 Sequence dan view 3. Berada di area Pasar. Sumber :

dokumentasi pribadi

Page 61: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 61

6.3.5.2 Pemetaan Lokasi Rancang

Sequence dan view 4. Berada di area Syahbandar. Sumber : dokumentasi pribadi

1 2 3 4

5 6 7

1 2 3

4 5 Sequence dan view 5. Sumber :

dokumentasi pribadi

Page 62: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 62

6.3.6 Karakteristik Internal Wilayah Rancangan

Nilai Sejarah dan Arsitektur

Pelabuhan Kalimas

Lokasi Gedung Syahbandar dan beberapa gedung lain yang berdekatan.

Serta keadaan arsitekturnya masih terawat dengan baik.

Keterangan :

Gedung Syahbandar

Pergudangan yang masih memiliki

keadaan arsitektur yang baik.

Bangunan lama yang dulunya berfungsi

sebagai rumah tinggal, toko, dan gudang.

Yg saat ini msh terawat dgn baik.

Area pelabuhan kalimas pada jaman dahulu. Yang mana pada saat itu

area pelabuhan tanjung perak masih belum dibuka.

Page 63: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 63

Pelabuhan Kalimas adalah sebuah pelabuhan tradisional di Kota Surabaya

(sejak jaman Majapahit) yang sampai sekarang masih digunakan sebagai

tempat bongkar/muat barang-barang, terutama dari kapal-kapal kayu,

tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Pelabuhan ini cukup menarik untuk

dikunjungi karena masih adanya kapal-kapal tradisional (kapal kayu) yang

menjadi sarana transportasi perdagangan.

Surabaya adalah sebuah kota yang selama ratusan tahun dijajah oleh Belanda

maka dengan sendirinya bentuk bangunan banyak dipengaruhi oleh gaya

Eropa. Di negeri Belanda sendiri banyak memiliki kanal. Lantaran banyak

memiliki saluran, tentu saja disana sini banyak dibangun jembatan. Mulai dari

jembatan biasa, jembatan gantung hingga ophaalburg atau jembatan angkat.

Surabaya juga dirancang hampir sama walaupun kanal-kanal di Surabaya

tidak sebanyak di Belanda.

Tempo dulu, kapal-kapal dagang berukuran besar hanya bisa berlalu di Selat

Madura saja tapi agak mendekati perairan Surabaya. Lantas, untuk

membongkar atau memuat barang-barang kargonya digunakanlah tongkang-

tongkang atau kapal-kapal kecil. Setelah kapal-kapal kecil itu memuat barang

di tengah laut, dengan gesitnya kapal-kapal itu menelusuri Sungai Kalimas

hingga mencapai pelabuhan utama yang pada waktu itu merupakan

pelabuhan Kota Surabaya.

Lokasi pelabuhan utama tersebut merupakan jantung perdagangan kota

Surabaya. Dekat dengan pelabuhan tersebut ada sebuah jalan bernama

Heeresentraat (sekarang berada disekitar Jalan Rajawali dan Jalan Kembang

Jepun) yang merupakan sentral bisnis bongkar muat. Di antara kedua jalan

itu, sudah ada jembatan yang membentang di atas Sungai Kalimas. Jembatan

itulah yang disebut Roode Brug atau Jembatan Merah.

Kala itu Pelabuhan Tanjung Perak belum ada, sementara pelabuhan lautnya

berada di muara Sungai Kalimas. Daerah sepanjang Kalimas terbagi menjadi 2

bagian, yaitu Westerkade Kalimas (sebelah Barat Kalimas) dan Osterkade

Kalimas (sebelah Timur Kalimas), atau biasa disebut warga Surabaya daerah

kulon kali dan wetan kali. Daerah wetan kali merupakan daerah

perdagangan, mulai dari Kembang Jepun, Cantikan, Kapasan, hingga kearah

utara Jalan K.H. Mansyur (Pegirian, Nyamplungan dan lain sebagainya). Yang

termasuk daerah kulon kali antara lain jalan Gresik, Kalisosok dan disekitar

Tanjung Perak Barat.

Page 64: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 64

Gedung Syahbandar

Salah satu bangunan sejarah dikota ini

yang kondisinya memprihatinkan ialah

sebuah gedung yang biasa disebut

Menara Syahbandar.

Konon, bangunan bertingkat ini

berfungsi sebagai Traffic Control

Tower kalimas yang mendukung arah

pengembangan Surabaya waktu itu

sebagai Amsterdam-nya pulau Jawa.

Gedung ini bisa dijumpai diseberang JMP dan bahkan terlihat bila mana kitra

berada di foodcourt JMP dua bisa atau dari parkiran sebelah timur, anada

bisa melihat lebih jelas lagi.

^ Pelabuhan Kalimas Utara pada

masa dulu. Sumber : Wikipedia

^ Pelabuhan Kalimas Timur pada abad

tahun 1928. Keadaan masih sangat aktif

untuk bongkar muat barang. Terlihat

crane yang sedang sibuk mengangkut

barang dari kapal-kapal tongkang. Sumber

: http://dododwirosableng.blogspot.com

^^ Pelabuhan Kalimas dari sisi barat ke

timur pada masa dulu. Sumber : Internet

^ Pelabuhan Kalimas timur pada masa

dulu. Sumber :

http://dododwirosableng.blogspot.com

^ Gedung Syahbandar dengan bangunan

sekitar yang tidak terawat. Foto diambil

tahun 2012. Sumber : dokumentasi pribadi.

Page 65: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 65

Salah satu fitur yang menarik dari menara ini adalah adanya logo Surabaya

dan Batavia tempo dulu nan orisinal disebelah kanan pintu. Berdasarnya info

penduduk setempat, menara ini dimiliki oleh seorang Tionghoa. Sejarah

kapan berdirinya menara ini belumlah diketahui secara pastinya, bisa jadi

sudah berdiri sebelum pelabuhan Tanjung Perak dibangun.

Pergudangan / Rumah Tinggal

<< Menara Syahbandar yang tidak terawat.

Dengan detail logo yang berada di sebelah

kanan dan kiri dinding menara. Logo orisinil

Surabaya. Foto diambil tahun 2012. Sumber

Foto : dokumentasi pribadi.

^^ View dari arah JMP ke arah koridor Kalimas Timur. Menara Syahbandar dan

pergudangan yang masih baik kondisi arsitekturnya. Foto diambil tahun 2012.

Sumber Foto : dokumentasi pribadi.

^^ View dari arah JMP ke arah koridor Kalimas Timur. Dan keberadaan bekas

gudang dan rumah tinggal yang di huni oleh etnis Arab(foto sebelah kanan).

Saat ini di huni oleh etnis Madura yang menyewa secara kontrak. Pemilik awal

adalah Arab dan dibeli oleh etnis China lalu di kontrakkan. Foto diambil tahun

2012. Sumber Foto : dokumentasi pribadi.

Page 66: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 66

Sekilas detail ruangan bangunan rumah tinggal / gudang :

<< Lantai 2, detail ruang.

Entrance

^^ Sketsa Denah

1

2

3

^^ Lantai 1

View yang dapat >>

dinikmati dari lantai 2.

Page 67: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 67

6.3.7 Tata Guna Lahan

Fungsi lahan berdasarkan tata guna lahan / landuse tahun

2001. Sumber : RTRW 2013

1. Permukiman Kampung / Perumahan lama banyak

mengelilingi Koridor Kalimas Timur. tersebar hingga

downtown Surabaya, Kampung Pecinan dan Kampung

Arab.

2. Perdagan / jasa juga tersebar. Berupa toko – toko kecil.

Paling banyak berada di koridor Kembang Jepun.

3. Pergudangan paling banyak berada di area Koridor

Kalimas Barat.

6.3.8 Jaringan Utilitas

1. Jaringan listrik yang ada di koridor terdiri dari SUTM system 20 KV dengan

Gardu Induk PLN yang berada di sekitar Jl. Benteng dan Jl. Rajawali.

2. Jaringan pipa PDAM yang berada di koridor berdiamater 250 dan 400.

3. Tempat pembuangan sampah sementara berada di area pintu masuk dari

Jalan Jembatan merah dan Jalan Benteng.

4. Saluran Primer pipa drainase tidak melewati koridor Kalimas Timur. karena

posisinya yang bersebelahan langsung dengan Sungai Kalimas. Keberadaan

pipa drainase yang berdekatan dengan koridor Kalimas Timur terletak di

koridor K.H.Mas Mansyur dan sekitarnya.

5. Lokasi rumah pompa eksisting berada di dekat area sungai Pesapen.

6.3.9 Peraturan Bangunan

1 Rencana KDB untuk kawasan khusus adalah 60%. Rencana KLB-nya adalah 90%

dengan 2 lantai. Untuk rencana GSB pada Kawasan Khusus yaitu 15 meter.

2 Rencana KDB untuk kawasan parkir kontainer adalah 50%. Rencana KLB-nya

adalah 50% dengan 1 lantai. Untuk rencana GSB pada kawasan parkir yaitu 15

meter.

3 Pada eksisting, GSB yang ada 0%.

Keterangan gambar :

Permukiman kampung / Perumahan Lama

Perdagangan / Jasa

Fasilitas Umum

Pergudangan

Page 68: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 68

BAB VII

PROGRAM RANCANGAN

7.1 Program Ruang

7.1.1 Ruang Lingkup Aktivitas

Objek rancangan berupa koridor Kalimas Timur yang dikembangkan sebagai objek wisata

dengan segala ciri khas dan pola kehidupan di dalamnya. Dengan demikian, dalam upaya

pengembangan kawasan Jembatan Merah, dapat dimungkinkan terjadinya beberapa

perubahan tatanan ruang tanpa berusaha mengubah pola dan nilai perilaku yang berlaku

dalam masyarakat. Rancangan yang dihadirkan diharapkan akan memberi peningkatan

kualitas hidup masyarakat serta menjadikan koridor Kalimas Timur sebagai satu kesatuan

tujuan wisata dengan Kawasan Jembatan Merah dan sekitarnya.

Untuk itu, dalam menentukan ruang lingkup aktivitas rancangan dibutuhkan informasi

mengenai ruang lingkup aktivitas yang telah ada di koridor Kalimas Timur.

1. Ruang Lingkup Aktivitas Eksisting

Aktivitas dalam koridor Kalimas Timur dapat dibagi menjadi beberapa lingkup

aktivitas, yaitu:

a. Hunian

Sebagian besar masyarakat tinggal di bangunan – bangunan tua yang sudah tidak

terawat. Namun mereka bukan sebagai pemilik asli. Karena pemilik asli tinggal

ditempat lain. Sedangkan masyarakat yang menempati bangunan tua merupakan

pendatang. Kebanyakan dari etnis Madura. Mereka membayar dengan cara

menggunakan sistem kontrak dan ada yang ‘ngekos’. Karena bukan sebagai

pemilik asli, mereka tidak terlalu perduli dengan kondisi bangunan. Sehingga

tidak banyak perawatan yang dilakukan. Lokasi kerja penghuni bangunan tua

kebanyakan dekat dengan lokasi mereka tinggal. Contohnya : Pasar Pabean,

Pabrik Kaca, dan pergudangan.

b. Ekonomi

Dari survey terhadap eksisting, masyarakat koridor Kalimas Timur memiliki

bermacam – macam mata pencaharian. Yang paling sering terlihat adalah

nelayan, pedagang, penarik kapal tambang. Lokasi koridor Kalimas Timur

berdekatan dengan Pasar Pabean. Yang kebanyakan menjual hasil laut. Nelayan

sekaligus pedagang yang setelah datang dari melaut mengepak dan melakukan

pengasapan ikan di jalan. Sehingga membuat jalanan menjadi tidak sedap

dipandang. Dikarenakan parkir yang tidak teratur, sampah yang dihasilkan oleh

Page 69: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 69

aktivitas tersebut, dsbnya. Selain dekat dengan pasar Pabean, lokasi tersebut

berdekatan dengan Jembatan Merah Plaza. Keberadaan JMP yang dekat koridor

Kalimas Timur membuat nilai koridor tersebut menjadi tinggi.

c. Pariwisata

Letak kegiatan wisata paling banyak terjadi di area K.H.Mas Mansyur yang masuk

dalam kawasan Ampel dan area Pecinan yang memiliki tempat sembah yang

umat budha yang sudah lama berada di area tersebut, serta keberadaan

Kembang Jepun. Sedangkan koridor Kalimas Timur sendiri tidak ditemukan

kegiatan wisata secara resmi. Namun, kegiatan wisata yang sering ditemukan

adalah kegiatan wisata berupa foto – foto bangunan tua (yang memang banyak

tersebar di area Koridor Kalimas Timur hingga ke kampung – kampungnya) yang

dilakukan oleh pribadi/komunitas/kelompok. Keberadaan koridor K.H.Mas

Mansyur dan Kembang Jepun yang berdekatan dengan koridorkalimas Timur

dapat menunjang dan menyuntikkan kegiatan wisata ke dalamnya. Jadi saling

mendukung satu sama lain.

2. Ruang Lingkup Aktivitas Rancangan

Dari lingkup aktivitas yang telah ada sebelumnya, akan ada pembenahan –

pembenahan yang dapat mendukung koridor tersebut untuk menjadi daerah wisata.

Pembenahan – pembenahan tersebut dilakukan pada ruang lingkup aktivitas

rancangan sebagai berikut:

a. Hunian

Hunian yang berupa bangunan tua yang semula ditinggali oleh masyarakat

setempat, akan mengalami renovasi pada bagian – bagian yang rusak. Serta ada

beberapa hunian yang akan mengalami perubahan fungsi. Tidak lagi di gunakan

sebagai tempat tinggal atau gudang, namun difungsikan sebagai fasilitas umum

yang dapat mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata. Contohnya,

dialihfungsingkan sebagai gallery untuk sarana wisata sejarah & edukasi, food

court untuk wisata kuliner, dan sebagainya. Pada bangunan hunian yang telah

mengalami kerusakan yang parah akan di hancurkan dan digunakan sebagai open

space.

b. Ekonomi

Menyediakan ruang khusus untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat

setempat. Agar tidak dilakukan di area public dan menggangu sirkulasi jalan,

seperti pada uraian sebelumnya.

c. Pariwisata

Area wisata yang akan dirancang berpusat pada koridor Kalimas Timur itu sendiri.

Sedang kampung – kampung yang ada disekitarnya dijadikan nilai tambah

Page 70: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 70

dengan keasli-annya. Diharapkan dalam rancangan kedepannya Koridor Kalimas

Timur dapat menjadi satu kesatuan paket wisata dengan koridor lain yang

mengelilingi; seperti koridor Kya-kya kembang Jepun, K.H.Mas Mansyur, Jl.

Rajawali. Serta diharapkan dapat mengakomodir / membuka fasilitas baru yang

dapat menjadi tempat lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Disamping

menjadi tempat lapang pekerjaan bagi masyarakat sekitar,diharapkan kegiatan

tersebut menjadi salah satu daya tarik yang berada di koridor Kalimas Timur.

Masyarakat sekitar dapat mengunjungi / menikmati suasana koridor dengan

berjalan kaki / bersepeda ria dengan keluarga atau komunitas dengan fasilitas

umum yang telah disediakan. Dalam hal ini becak sebagai alat transportasi

tradisional. Serta keberadaan wisata air menjadi daya tarik lain koridor Kalimas

Timur.

Diagram Aktivitas Pengunjung

7.1.2 Kebutuhan Ruang

Dari kegiatan yang telah di uraiakan, kebutuhan ruang yang di butuhkan adalah

sebagai berikut :

1. Parkir bersama

2. Kegiatan wisata : -> Gallery Indoor

-> Gallery Outdoor

-> Tempat pertunjukkan seni

-> Tempat latihan kesenian

-> Market

-> Gift Shop

-> Food Court

-> Resto / Cafe

-> Street Cafe

-> Promenade

-> Open Space

-> Wisata Air

3. Toursit Information

4. Penginapan

7.2 Organisasi Ruang dan Sirkulasi Rancangan

7.2.1 Organisasi Ruang

Datang Parkir Keg.

Wisata

Istirahat Membeli

souvenir

Page 71: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 71

^^ Gambaran Umum Organisasi Ruang

^^ Diagram Organisasi Ruang

Open Space sebagai tempat istirahat pengunjung. Berupa plaza dan pendopo untuk

melakukan aktivitas latihan tari dan pertunjukkan seni.

7.2.2 Sirkulasi Rancangan

Sirkulasi Manusia

Sirkulasi Pengunjung

Sirkulasi Pengelola / Pemilik Usaha

Sirkulasi Penghuni

Sirkulasi barang

Sirkulasi barang , baik barang milik penghuni, maupun pemilik usaha

perdagangan.

Sirkulasi sampah

Parkir Parkir OPEN

SPACE

OPEN

SPACE

KEG.

WISATA

KEG.

WISATA

GIFT

SHOP

O

P

E

N

S

P

A

C

E

G

I

F

T

S

H

O

P

Parkir OPEN

SPACE

Gallery [ Wisata

Sejarah ]

Tourist

Information

Resto / Café &

Street Café [

Wisata Kuliner ]

Resto / Café &

Street Café [

Wisata Kuliner ]

Resto / Café &

Street Café [

Wisata Kuliner ]

Penginapan

Page 72: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 72

Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi Kendaraan Pengunjung

Sirkulasi Kendaraan Penghuni

7.3 Program Ruang

Program ruang merupakan pengenalan luasan yang dibutuhkan rancangan dengan variabel

berupa :

1. Nama ruang

2. Jumlah masing – masing ruang

3. Pendekatan luas masing – masing standar

4. Luas masing – masing yang diperoleh

5. Luas keseluruhan ruang

Gallery

Jenis Ruang Jumlah Kapasitas

( orang )

Standar

ruang ( m2 /

org )

Luas Ruang

( m2 )

Luas Total

( m2 )

Lobby 1 - - 30 30

R. Pamer 3 100 1.3 130 390

Musholla 1 15 2 30 30

Toilet 2 3 4 12 24

Total : 474 m2

Ruang Komersil

Jenis Ruang Jumlah Kapasitas

( orang )

Standar

ruang ( m2 /

org )

Luas Ruang

( m2 )

Luas Total

( m2 )

Cafe sesuai dengan

bangunan yg

dipakai

150 1.4 210 @ cafe =

210

Restaurant sesuai dengan

bangunan yg

dipakai

150 1.9 285 285

Page 73: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 73

R. Dapur 1 @ bangunan

yang

digunakan

sebagai cafe/

resto

- - 30 30

Gift Shop 1 150 1.3 195 195

Promenade

Jenis

Ruang

Jumlah Kapasitas

( orang )

Standar

ruang ( m2 /

org )

Luas Ruang

( m2 )

Luas Total

( m2 )

Jalur

perkerasan

1 Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan

Pot

Tanaman

Tempat

Duduk

Tong

sampah

Taman

Jenis

Ruang

Jumlah Kapasitas

( orang )

Standar

ruang ( m2 /

org )

Luas Ruang

( m2 )

Luas Total

( m2 )

RTH 1 100 Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan

Playground

Area

Perkerasan

Teater

terbuka

1 100

Toilet

Umum

2 2 4 8 16

Page 74: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 74

Plaza Penerima

Jenis

Ruang

Jumlah Kapasitas

( orang )

Standar

ruang ( m2 /

org )

Luas Ruang

( m2 )

Luas Total

( m2 )

RTH 1 150 Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan

Playground

Area

Perkerasan

Parkir Umum

Jenis

Ruang

Jumlah Kapasitas

Standar

ruang ( m2 /

org )

Luas Ruang

( m2 )

Luas Total

( m2 )

Parkir

sepeda

motor

1 100 mtr 2 200 200

Parkir

Mobil

1 15 mbl 15 225 225

Ruang

Jaga

1 2 orang 9

Total 434 m2

Page 75: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 75

BAB VIII

KONSEP RANCANGAN

8.I Pembahasan Konsep Rancangan

Konsep rancangan adalah perumusan gagasan dari arsitek tentang ide dasar rancangan dan

orientasi ideal apa yang ingin dicapai dengan menggunakan bahasa arsitektural. Konsep

rancangan menjelaskan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan ( goal ). Konsep

rancangan terdiri dari :

8.1.1 Issue

Meliputi segala sesuatu yang membutuhkan jawaban perancangan agar objek

rancangan bisa sukses bagi klien dan pengguna. Issue bisa berupa perhatian, pertanyaan,

topik, atau pernyataan. Dalam arsitektur terdapat banyak issue yang dapat diterapkan pada

berbagai perancangan bangunan, tapi yang membedakan adalah kepentingan relatif /

prioritas dari masing – masing issue yang bervariasi. Dalam kegiatan programming, issue

adalah kategori umum untuk menyaring informasi design untuk mendukung efisiensi dalam

pengambilan keputusan.

Melalui issue akan dihasilkan suatu tujuan ( goal ) yang berkenaan dengan kualitas

dari pemecahan akhir rancangan. Pemecahan akhir rancangan diuraikan lebih detail melalui

konsep mikro.

8.1.2 Sub Issue

Sub issue adalah gambaran nyata dari issue yang diterapkan

8.1.3 Goal

Goal atau tujuan adalah pernyataan tentang maksud atau tujuan akhir yang ingin

dicapai dari issue yang telah diterapkan. Tujuan adalah pernyataan yang menggerakkan kita

untuk mengambil tindakan. Perancangan membutuhkan tidak lebih tidak kurang dari pada

mengklarifikasikan nilai – nilai, mempertimbangkan kembali prioritas – prioritas, dan

menetapkan tujuan yang menjaga pemenuhan kebutuhan yang esensial serta potensial yang

terbesar.

8.1.4 Performance Requirment

Performance Requirment menyangkut fungsi dan harus tetap general agar

memungkinkan beberapa alternatif penyelesaian fisik. Performance Requirment atau

disebut persyaratan tampilan adalah pernyataan tentang level fungsi yang dapat diukur

sehingga sebuah obyek, bangunan, atau tempat yang dirancang harus memberi tujuan yang

dapat dipenuhi. Performance Requirment juga berperan sebagai pernyataan tentang

Page 76: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 76

bagaimana lingkungan itu harus berperilaku sedemikian, sehingga sebuah kualitas

lingkungan dapat dihasilkan.

8.1.5 Konsep Mikro

Merupakan penjabaran lebih lanjut dari performance requirment. Konsep mikro

lebih merupakan suatu penyelesaian persoalan perancangan dari performance requirment.

8.2 Perumusan Issue, Goal, Performance Requirment dan Konsep Mikro

Sesuai dengan misi objek perancangan yaitu Menyediakan alternative rekreasi

dengan cara menikmati Surabaya lama. Kesejarahan dinikmati dari suasana yang didapat.

Nostalgia melalui bangunan lama dan kuliner khas Surabaya. Dari hal tersebut secara

langsung ikut melestarikan bangunan lama yang menjadi saksi sejarah perkembangan kota

Surabaya.

8.2.1 Tatanan Tapak

Sebuah rancangan, terutama perancangan sebuah kawasan tidak dapat terlepas dari

sebuah penataan lingkungan yang kompleks yang mana di dalamnya terdapat berbagai

aspek kehidupan. Seperti hunian dan perekonomian dengan berbagai kebutuhan dan

permasalahannya. Sehingga, isu-isu yang muncul adalah isu yang berkenaan dengan

penataan tapak agar aspek – aspek tersebut tidak terganggu dan solusi rancangan yang

muncul dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

1. Sirkulasi

A. Sub Isu : Sirkulasi Pengunjung

Tujuan (goals)

Rancangan harus menyediakan aksesibilitas yang optimal bagi

pengunjung untuk mengakses fasilitas yang ada, terutama fasilitas

rekreasi dan ekonomi, serta tidak menutup kemungkinan untuk

mengakses permukiman.

Persyaratan Tampilan ( performance requirements )

Pengunjung dapat mengakses seluruh fasilitas wisata di area

Kawasan Koridor Kalimas Timur. diutamakan dengan berjalan

kaki / blusu’an, bersepeda, becak.

Pengunjung dapat mengakses keberadan bangunan tua di

kawasan kampung lama tanpa mengganggu akitivitas

masyarakat kampung itu sendiri.

Jalur akses mampu mengarahkan dan memudahkan

pengunjung menuju fasilitas wisata yang ada.

Sirkulasi pengunjung sebisa mungkin tidak terganggu oleh

akses kendaraan bermotor.

Page 77: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 77

Konse Mikro ( micro concept )

Batas akhir kendaraan bagi pengunjung adalah lahan parker

umum.

Jalur pejalan kaki dirancang agar dapat kontinyu dengan area

wisata. Dari area kedatangan / plaza penerima hingga area

wisata yang lainnya.

Setiap 200m2 ada ruang terbuka yang berfungsi sebagai

tempat pemberhentian sementara dan istirahat bagi

wisatawan yang menikamti koridor dengan jalan kaki

terutama.

B. Sub Isu: Sirkulasi Barang

Tujuan (goals)

Rancangan harus menyediakan akses sirkulasi barang untuk

menunjang kegiatan ekonomi yang berlangsung.

Persyaratan Tampilan ( performance requirements )

Kendaraan angkutan barang tidak mengganggu area wisata,

terlebih disertai dengan proses bongkar muat, sehingga harus

ada tempat parker mobil barang. Minimal 5 kendaraan.

Tersedia akses barang di area komersial tanpa mengganggu

jalur jalan pengunjung.

Konse Mikro ( micro concept )

Area parker untuk mobil barang harus memiliki akses yang

baik, terutama untu area komersil.

Barang – barang dibongkar/dimuat di loading dock di area

parker mobil barang.

^^ Area parker berada di ujung pintu masuk dr Jembatan Merah dan Jl. Benteng. Dari sana

pengunjung ditawarkan untuk menyewa sepeda onthel (apabila tdk membawa ) atau becak.

Page 78: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 78

C. Sub Isu: Sirkulasi Kota

Tujuan (goals)

Rancangan harus mempertahankan fungsi tapak sebagai bagian

sirkulasi kota, agar tidak menghambat ritme aktivitas sehari – hari,

terutama bagi pemakai jalan.

Persyaratan Tampilan ( performance requirements )

Jalan kolektor sekunder koridor Kalimas Timur yag terhubung dengan

jalan yang lainnya (termasuk jaringan jalan yang membelah

permukiman lama) dipertahankan dan tidak berubah fungsi.

Konsep Mikro ( micro concept )

Jalur jalan merupakan jalan yang ramah pejalan kaki

(pedestrian friendly).

Tidak terdapat on-site parking mengingat lokasi rancang

berada di area kawasan lama. Ada baiknya jika kendaraan yang

parking tidak merusak estetis koridor.

2. Aktivitas Ekonomi

A. Sub Isu : Area Komersil

Tujuan (goals)

Rancangan yang ditampilkan harus mendukung kegiatan ekonomi dan

memudahkan segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya.

Persyaratan Tampilan ( performance requirements )

Area komersil berdekatan dan atau dapat diakses secara

langsung dari area wisata. Menjadi satu kesatuan dalam paket

wisata.

Rancangan terhadap area ini harus mampu menghindari

kekumuhan baru yang dapat terbentuk beberapa waktu

mendatang.

Area komersil adalah area yang dapat diakses dengan mudah

oleh pengunjung.

Konsep Mikro ( micro concept )

Toko oleh – oleh tidak terletak jauh dari plaza dan dari

promenade. Agar orang – orang dapat menikmati saat

bersantai / beristirahat.

Tersedia sentra PKL untuk mewadahi kemungkinan aktivitas

pedagang kaki lima yang muncul di kemudian hari.

Page 79: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 79

Jalur pejalan kaki dibuat atraktif dan berbeda untuk menarik

perhatian pengunjung melalui olahan elemen landscape.

Keberadaan street café yang dapat membuat pengunjung

tertarik untuk datang. Berkuliner sambil menikmati Kalimas

dan bangunan tua yang ada disekitarnya.

8.2.2 Desain Bangunan

Selain tapak, rancangan suatu kawasan tidak terlepas dari olahan – olahan

arsitektural pada bangunan yang berada di dalamnya. Untuk mendukung terciptanya

suasana yang diinginkan. Untu itu, isu yang diangkat adalah isu – isu yang mampu

memunculkan karakter koridor Kalimas Timur itu sendiri.

1. Isu Citra

A. Sub Isu : Lokalitas dan Ciri Khas

Tujuan (goals)

Rancangan harus mampu menunjukkan bahwa koridor Kalimas Timur

memiliki nilai khas dan berbeda dari koridor lainnya.

Persyaratan Tampilan ( performance requirements )

Mengangkat keberagamaan etnis yang berada di koridor Kalimas

Timur. Dengan perbedaan namun masih bisa hidup berdampingan. Ke

khasan yang berada di tiap etnis dapat diangkat ke rancangan.

Konsep Mikro ( micro concept )

Merancang gate masuk dan signage yang menandakan daerah

tersebut adalah area koridor Kalimas Timur. dapat diambil dari

ke khas-an etnis yang tinggal di area tersebut.

Keberadaan bangunan lama yang tidak terlalu mengalami

kerusakan parah di poles lagi dan dipercantik dengan warna –

warna yang atraktif namun tetep sesuai dengan ‘soul’

nostalgia.

B. Sub Isu : Waterfront / Riverside

Tujuan (goals)

Koridor Kalimas Timur diharapkan memiliki sebuah rancangan

kawasan wisata yang berorientasi ke arah sungai Kalimas. Karena

keberadaan Kalimas menjadi objek utama dalam rancangan ini. Selain

Page 80: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 80

karena peran sejarahnya dan karena menjadi daya tarik yang dapat

dimanfaatkan seperti kota – kota air lainnya.

Persyaratan Tampilan ( performance requirements )

Tampilan yang diharapkan memiliki keterkaitan antara

bangunan lama, s.Kalimas , dengan area pemukiman di

belakangnya.

Konsep Mikro ( micro concept )

Mendandani bangunan – bangunan lama yang ada koridor

Kalimas Timur (terutama) agar menjadi lebih menarik dan

bersih.

Mengaktifkan bangunan lama tersebut dengan fungsi baru.

Menjadi resto / café / gallery / toko buku / penginapan /

apapun kegiatan ekonomi yang dapat membangkitkan

perekonomian koridor Kalimas Timur.

Keberadaan Street café menjadi salah satu daya tarik koridor.

Merancang promenade sebagai jalur pedestrian way dan

rekreasi untuk masyarakt sekitar dan pengunjung.

^^ Promenade yang dapat memfasilitasi kegiatan masyarakat. Berfungsi sebagai jalur

pejalan kaki sekaligus menjadi area berekreasi bagi masyarakat sekitar maupun

pengunjung. Sumber foto : Internet. Promenade Samuel de – champlain.

Page 81: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 81

BAB IX

SKEMATI DESAIN

Area pasar. Aktivitas pedagang sering terjadi di daerah ini. Ex : packing produk, parkir,

istirahat pekerja, ‘area loading dock.’

Keterangan Sekilas pemetaan fungsi bangunan yang berada di lokasi:

Lokasi area Syahbandar berada. Saat ini area tersebut dijadikan sebagai hunian oleh

warga sekitar. Termasuk bangunan lain yang ada di koridor ini.

Area pemukiman. Saat ini bangunan lama dipakai penduduk sekitar sebagai hunian.

Mereka menghuni dengan cara mengontrak. Dan didalam satu rumah, dihuni oleh

lebih dari 2 kk.

Di area ini terdapat paling banyak pergudangan dan pabrik. Bekas bangunan lama

sangat tidak terawat. dikarenakan beralih fungsi menjadi gudang. Berbeda dengan

kondisi bangunan yg berada di sekitar area Syahbandar.

Area pemukiman. Kebanyakan penduduk area ini adalah pekerja yg bekerja di

pergudangan kalimas timur. Dan beretnis madura.

^^ Sketsa Zoning area rancang

Promenade ( Public Space )

Permukiman lama /

kampung tua

Plaza kedatangan ( Public

Space )

Area Komersil ( Resto / Café / Penginapan ).

Area Edukasi ( Art Gallery / History Gallery /

amphiteater )

Page 82: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 82

Keterangan Sekilas pemetaan fungsi bangunan yang berada di lokasi:

Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki / bebas polusi.

Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki.

Jalur Sirkulasi Kendaraan bermotor.

Point – point konsep :

1 2 2 3 4 4 5

Point 1 : Sebagai plaza penerima. Meeting point dan start point perjalananan.

Fasilitas yang ada berupa tourist information dan parkir bersama. Serta persewaan

sepeda onthel bagi yang ingin menyewa.

Page 83: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 83

Page 84: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 84

Page 85: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 85

Page 86: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 86

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

6.4 Tuhan YME, Allah SWT. Terimakasih Tuhan akhirnya saya bertahan juga sampai

disini. Dan Engkau tetap selalu memberi teguran lewat manusia – manusia

lainnya.

6.5 Dr. Ir. Murni Rachmawati, MT selaku dosen coordinator mata kuliah seminar.

Terimaksih buu, memasukkan saya (lagi) sebagai anak bimbingnya pak Andy

Mappajaya. :D

6.6 Ir. Andy Mappajaya, MT selaku dosen pembimbing yang sabar memberi

bimbingan ke anak bimbing macam saya. Dan tetap antusias mendengar uneg-

uneg saya. Walaupun sudah 3 kali mengajukan judul dan tidak rampung sampai

akhir. [tapi kali ini akhirnya selesai pak,terimakasih pak].

6.7 Bapak dan tante yang tiba – tiba membelikan printer A3 dikala sangat

dibutuhkan.

6.8 Mbak sur yang manut mawon dimintain tolong sana kemari, untuk fotokopi.

Terimakasih mbak.

6.9 Arek – arek ‘kos klan’, Intan dan Jaja yang mau buwanget terpaksa saya culik

buat survey, panas – panasan. Foto – foto siang hari dan sempet kelaparan.

Setelah itu kehabisan duit gara – gara makan diampel. Faya dan etet yang dari

awal sudah mau saya ajak ke lokasi. Bahkan ketika saya masih galau mau pake

lokasi mana

6.10 Enduottyy yang diam – diam dan terpaksa mau diculik survey ke lokasi. Meski

sebenernya tidak didapat ijin dari ‘calon’nya.

6.11 Mbak susi dan rbc yang selalu menampung saya meski sudah sore. Serta pak

Ibnu yang member kebebesana untuk meminjam buku Seminar tanpa batas

waktu. Yeeyyyy, thx a lot paaak .

6.12 Mas Setyo Nugroho , senior yang selalu siap, asik dan antusias untuk diajak

diskusi. Makasih buanyak mas saya dikasih referensi dan pandangan –

pandangan tentang kota lama dan revitalisasi

6.13 Mbak chopy, yang ngasih data – data dari pemkot. Mempermudah saya agar

tidak repot-repot berbirokrasi ria. Thx you mbak maniss

6.14 Rudwi, Rina, Abitya yang mau komentar tentang tema saya :D

Page 87: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 87

6.15 Mpap yang malah bikin ruwet tapi ngasih suasana yang seger. Dikala setress jadi

g jadi setres :p *lebe dikit ye mpap.

6.16 Bulan, nyet, ’ma, etet, bell, nuk yang mau diajak bincang – bincang ngalor ngidul

saat saya lagi sumpek – sumpeknya.

6.17 Warga kampung / masyarakat Koridor Kalimas Timur yang ramah banget dan

mau direpoti rumahnya buat foto – foto. Terimakasih , walau awalnya curiga.

Tapi Alhamdulillah diperbolehkan. Terimakasih!

6.18 Jane, sang penguasa api sekaligus air. [setidaknya bagi saya, kamu adalah unsur

air]. Keberadaan mu mulai November itu memberi nuansa yang sangat berbeda

dalam rutinitas saya. Sang pembuat onar sekaligus sang penetral, itu kamu jane.

Terimakasih Jane, kamu hadir disaat yang sangat tepat. Terimakasih

6.19 Dementor, yang hanya bertemu dalam radius 100m sanggup membuat saya

sedikit tidak sadar. Senyum – senyum sendiri. Terimakasih, imajinasi. Karena mu

saya berhasil ngelantur macem bikin novel berlembar – lembar disni.

6.20 Terimakasih kepada pendo :D. diri saya sendiri. Akhirnya kamu memutuskan

untuk mentas juga. Dari maren kemane ajee mas? Ini baru awal ndo. Setelah ini

baru peperangan yang sesungguhnya. TA! Bantai juga ya ndo TA mu! Pokoke

maju ae! G pake mundur – mundur maneh. Selak matek mambu nang jurusan

koen! :D

6.21 Teman – teman KAMPRET 2006. Kangeeennnn…. Lihat kalian adalah salah satu

dari sekian suntikan semangat lhoo. Percaya g percaya deh. Kangen rek! Aku

pasti segera menyusul kalian habis gini.

6.22 Manusia – manusia lain hamba Tuhan yang keberadaannya memberi efek

langsung dan tidak langsung.

6.23 Ibu . . . . . semoga sehat selalu bu.

~ SEKIAN ~

Page 88: Revitalisasi Kawasan Koridor Kalimas Timur sebagai Objek Wisata

SEMINAR ARSITEKTUR

RA 1372

REVITALISASI KAWASAN KORIDOR KALIMAS TIMUR SEBAGAI OBJEK WISATA

TEMA : S P I R I T O F T H E T I M E

Puteri Wara Sabrina

3206 100 064

Page | 88

DAFTAR PUSTAKA

Ardyan, Wawan, 2004, Proposal Thesis, penataan kawasan konservasi sebagai objek

wisata kota Surabaya, ITS

Nugroho, Setyo, 2007, Seminar Arsitektur, Revitalisasi Sudut Kota Lama Surabaya, ITS

Satriana R.N, Tanti, 2011, Seminar Arsitetkur, Kampung Wisata Kenjeran, ITS

Kurokawa, Kisho, 1991, Intercultural Architecture The Philosophy Of Symbiosis,

Academy Edition London

http://surabayapagi.com

http://surabayatempodulu.com

http://dododwirosableng.blogspot.com

http://www.kitlv.nl/

http://www.tropenmuseum.nl/