Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara Mega Biodiversity yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi, sumber daya alam tersebut terus menurun dengan tajam akibat kerusakan habitat alam, terutama akibat exploitasi secara tidak terkendali yang dilakukan oleh manusia yang menyebabkan bencana alam. Banyak jenis satwa yang menjadi terancam dan berada di ambang kepunahan, sehingga peran serta lembaga konservasi exsitu seperti kebun binatang semakin penting. Selain itu Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Keanekaragaman flora dan fauna menjadi urutan kedua dalam hal keanekaragaman hayati, dari 17 negara yang diamati. Namun demikian, melimpahnya sumber daya alam (SDA) dan tingginya potensi keanekaragaman flora dan fauna bukan merupakan jaminan meningkatnya kesejahteraan, bahkan bagi kelangsungan hidup dan kehidupan rakyat Indonesia. Jika sumber daya alam tersebut tidak dikelola dengan cara yang bijaksana, maka akan hancur ataupun akan menimbulkan bencana akibat ekosistem yang tidak seimbang lagi. Fakta menunjukkan, bahwa terjadinya penurunan kualitas maupun kuantitas sumber daya yang kita miliki diakibatkan dari adanya pengelolaan yang tanpa mengindahkan aspek-aspek kelestariannya.Karena banyaknya keanekaragaman flora dan fauna di dunia ini, sehingga ada beberapa negara yang Universitas Sumatera Utara
32

REVISI SKRIPSI RUDI

Dec 31, 2016

Download

Documents

hatruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: REVISI SKRIPSI RUDI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara Mega Biodiversity yang memiliki

keanekaragaman sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi, sumber daya

alam tersebut terus menurun dengan tajam akibat kerusakan habitat alam,

terutama akibat exploitasi secara tidak terkendali yang dilakukan oleh manusia

yang menyebabkan bencana alam. Banyak jenis satwa yang menjadi terancam dan

berada di ambang kepunahan, sehingga peran serta lembaga konservasi exsitu

seperti kebun binatang semakin penting. Selain itu Indonesia merupakan salah

satu negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah.

Keanekaragaman flora dan fauna menjadi urutan kedua dalam hal

keanekaragaman hayati, dari 17 negara yang diamati.

Namun demikian, melimpahnya sumber daya alam (SDA) dan tingginya

potensi keanekaragaman flora dan fauna bukan merupakan jaminan meningkatnya

kesejahteraan, bahkan bagi kelangsungan hidup dan kehidupan rakyat Indonesia.

Jika sumber daya alam tersebut tidak dikelola dengan cara yang bijaksana, maka

akan hancur ataupun akan menimbulkan bencana akibat ekosistem yang tidak

seimbang lagi. Fakta menunjukkan, bahwa terjadinya penurunan kualitas maupun

kuantitas sumber daya yang kita miliki diakibatkan dari adanya pengelolaan yang

tanpa mengindahkan aspek-aspek kelestariannya.Karena banyaknya

keanekaragaman flora dan fauna di dunia ini, sehingga ada beberapa negara yang

Universitas Sumatera Utara

Page 2: REVISI SKRIPSI RUDI

2

mempunyai kekhususan untuk memelihara fauna ataupun binatang. Ada negara

yang memiliki ciri jenis binatangnya seperti Panda di negara China. Ketertarikan

terhadap hewan membuat beberapa negara akhirnya mendirikan kebun binatang

untuk melestarikan hewan-hewan tersebut. salah satu negara yang mendirikan

kebun binatang adalah Indonesia.

Kebun binatang ini sebenarnya dapat menambah pendapatan daerah, dimana

membuat masyarakat tertarik ingin melihat dan mengunjungi binatang-binatang

yang ada di kebun binatang tersebut. Oleh karena itu kebun binatang haruslah

bersih.

Kebun binatang pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1864 dengan

nama Planten En Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang".

Terletak pada tanah seluas 10 hektare di kawasan Cikini, Jakarta Pusat yang

merupakan pemberian seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Saat itu,

Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna

Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at

Batavia.

Tahun 1949 setelah kemerdekaan, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi

Kebun Binatang Cikini, lalu dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu,

Jakarta Selatan pada tahun 1964. Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan

seluas 30 hektare yang menjadi rumah bagi kebun binatang ini. Gubernur DKI

Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan pada 22 Juni 1966.

Setelah ragunan, beberapa kebun binatang lain pun bermunculan di Indonesia

seperti taman satwa Taru Jurug, Surakarta pada tahun 1878. Kebun binatang

Universitas Sumatera Utara

Page 3: REVISI SKRIPSI RUDI

3

Surabaya pada tahun 1916, dan terus berkembang hingga pada saat ini jumlah

kebun binatang di Indonesia mencapai puluhan dan hampir ada pada setiap

provinsi1.

Kebun binatang memiliki potensi pariwisata untuk dikembangkan menjadi

daerah tujuan wisata. Sebagai tempat rekreasi yang mampu menghilangkan

kejenuhan dan kelelahan akan rutinitas kota, dengan menghadirkan suasana alam

dan lingkungan, kebun binatang juga memiliki fungsi edukatif dan konservatif.

Merupakan tempat terdekat untuk mengenalkan keluarga dan anak-anak pada

hewan. Kebun binatang adalah ruang terbuka hijau yang umumnya berada di

tengah atau pinggir kota dengan tujuan utama sebagai sarana perlindungan dan

pelestarian alam, hewan dan tumbuhan. Kebun binatang juga bersifat edukatif

karena memberikan informasi kepada masyarakat tentang kehidupan satwa liar,

tetap menyenangkan karena dapat berinteraksi secara langsung dengan satwa,

(Jurnal, Nur Ida tahun 2001). Namun ada beberapa kebun binatang yang kurang

memberikan pelayanan yang baik kepada flora dan fauna yang mereka koleksi,

sehingga membuat pengunjung kurang tertarik melihatnya, salah satu contohnya

yaitu kebun binatang Medan.

Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3,1 ha di jalan

Brigjen Katamso, kelurahan Kampung Baru, Medan Maimun pada tanggal 17

Agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari PEMKO Medan tentang

peresmian kebun binatang, maka pada akhir Maret tahun 2005 dilaksanakan

1Jurnal, PENGEMBANGAN FASILITAS TAMAN WISATA KEBUN BINATANG KASANGKULIM (KUBANGJAYA) KECAMATAN SIAKHULU KABUPATEN KAMPAR oleh Nur Ida. 2001.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: REVISI SKRIPSI RUDI

4

pengrelokasian Kebun Binatang ke lokasi yang baru dijalan Bunga Rampai IV

No.100 kelurahan Simalingkar B, kecamatan Medan Tuntungan. Kebun binatang

yang baru tersebut dibangun di lahan sebesar 30 ha dan secara luas, lahan telah

memenuhi standart kebun binatang2.

Perpindahan kebun binatang ke Simalingkar banyak dikritik masyarakat,

karena dianggap tidak memiliki fasilitas yang layak bagi hewan-hewan yang

dimilikinya. Suasana yang gersang serta pemberian makanan yang kurang bagi

hewan, juga menjadi masalah yang selalu dihadapi di kebun binatang Medan ini3.

Pada hakekatnya Kebun Binatang Medan didirikannya sebagai wadah

konservasi, edukasi, penelitian dan rekreasi. Oleh karena itu pula, Kebun Binatang

ini dijadikan masyarakat kota Medan sebagai wahana objek wisata. Di tempat ini

terdapat berbagai hewan yang di pamerkan seperti : gajah, harimau, buaya, rusa,

burung, kuda, monyet, ayam, ular, biawak, beruang, orang utan, siamang dan

banyak hewan lainnya. Berdasarkan data yang di peroleh dari kebun binatang

Medan, total inventaris satwa di Kebun binatang berjumlah 161 ekor yang terdiri

dari 48 species dan 3 kelas. Kebun Binatang Medan juga bermanfaat sebagai

lahan pelestarian tumbuhan hidup yang berguna sebagai hutan kota Medan, dan

sarana rekreasi penyediaan aneka fasilitas permainan sebagai sarana hiburan bagi

para pengunjung.

Objek wisata Kebun Binatang Medan ini merupakan salah satu objek wisata

dikota Medan yang harganya relatif murah. Kebun binatang medan ini setiap

harinya buka pada pukul 09.00 WIB dan tutup pada jam 17.00 WIB. Untuk 2 Jurnal, Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi dan Lokasi terhadap Minat Pengunjung pada KBM 3Wawancara kepada Pengunjung

Universitas Sumatera Utara

Page 5: REVISI SKRIPSI RUDI

5

mengunjungi lokasi wisata ini, kita hanya mengeluarkan biaya tiket masuk

sebesar Rp. 11.000 di hari biasa maupun di hari libur, serta biaya parkir sepeda

motor sebesar Rp.2.000 per unit, dan Rp.5.000 untuk mobil.

Dalam catatan sejarahnya Kebun binatang Medan pernah memperoleh

beberapa penghargaan yang gemilang. Hasil yang pernah diperoleh Kebun

Binatang Medan seperti, penghargaan dari sapta pesona tahun 2011 dalam hal

kebersihan toilet, kemudian peningkatan jumlah pengunjung setiap tahunnya, dan

hasil yang paling membanggakan adalah saat Kebun binatang Medan berhasil

mengembangbiakkan Harimau Sumatra dengan kelahiran tiga ekor satwa liar

tersebut di kebun binatang Medan, yang gambarnya saat ini dijadikan logo baru

Kebun binatang Medan. Saat peresmian nama ketiga Satwa baru tersebut, bapak

Rahudman Harahap selaku Walikota Medan pada tahun 2012 juga hadir dan ikut

serta memberikan pidato khusus. Hal ini membuat Kebun binatang ini menjadi

lokasi pariwisata di Medan yang patut dibanggakan

Namun kondisinya pada saat ini cukup memprihatinkan. Kebun binatang ini

terlihat seperti tidak terawat baik dari segi kebersihan maupun kesejahteraan

hewan-hewan yang ada di dalamnya. Sehingga hal-hal tersebut berpengaruh pada

minat pengunjung yang menurun setiap tahunnya. Beberapa satwa kebun binatang

Medan yang mati umumnya memang disebabkan oleh faktor usia dan sakit yang

berkepanjangan. Penyebab beberapa satwa yang ditemukan sakit, umumnya

dikarenakan kondisi kandang yang kotor dan asupan makanan yang kurang baik.

Selain kandang dan asupan makanan yang kurang baik, masih terlihat di Kebun

Binatang Medan kurangnya pengawasan dari pihak pengelola kebun binatang,

Universitas Sumatera Utara

Page 6: REVISI SKRIPSI RUDI

6

seperti banyak nya sampah yang ditemukan di pekarangan kandang hewan,

dimana ini dapat merusak kenyamanan pengunjung dalam mengunjungi kebun

binatang. Sampah tersebut misalnya puntung rokok, plastik, sisa makanan yang

ditinggalkan oleh pengunjung dan berbagai jenis sampah yang lainnya.4 Padahal

pelestarian lingkungan sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup setiap

makhuk hidup. Lingkungan yang lestari akan memberikan dampak yang sangat

positif bagi makhluk hidup di sekitarnya. Termasuk hewan dan pengunjung di

Kebun Binatang Medan.

Kondisi Kebun Binatang Medan sekarang ini sangat jauh dari kata lingkungan

yang bersih dan lestari. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti di

KBM tersebut, bagaimana bisa kebun binatang yang dulunya memperoleh

beberapa penghargaan dan bisa dikatakan terbaik, sekarang semakin merosot baik

dari segi kesejahteraan binatang-binatang yang terdapat di kebun binatang

tersebut, pengunjung tiap tahunnya menurun dan yang paling utama diantara hal

tersebut yang disoroti peneliti adalah bagaimana kebersihan kebun binatang

Medan tersebut.

Dimana kebun binatang tersebut merupakan milik pemerintah yang seharusnya

mendapatkan perhatian yang lebih demi kesejahteraannya.Yang mana disaat

kebun binatang telah sejahtera akan membuat pengunjung yang datang merasa

nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan.Hal ini dapat menarik minat

pengunjung dengan jumlah yang lebih besar sehingga income yang dihasilkan dari

4 Pengamatan Peneliti

Universitas Sumatera Utara

Page 7: REVISI SKRIPSI RUDI

7

penjualan tiket kepada pengunjung dapat meningkatkan pembangunan ekonomi

negara Indonesia, khususnya Medan dan kebun binatang itu sendiri.

1.2. Tinjauan Pustaka

Kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah yang mempunyai fungsi

utama sebagai lembaga konservasi, yang melakukan upaya perawatan dan

pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan kaidah

kesejahteraan satwa, dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru.

Kebun binatang ini juga termasuk salah satu sarana perlindungan dan pelestarian

berbagai jenis hewan-hewan melalui kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan

reintroduksi alam serta dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, penelitian,

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sarana rekreasi yang sehat.

Hal tersebut membuat kebun binatang banyak dimanfaatkan masyarakat

dengan berbagai tujuan yang dimiliki masing-masing orang.Oleh karena itu

pemerintah, petugas serta pengunjung dari kebun binatang harus tetap menjaga

kebersihan kebun binatang, karena kebersihan mempunyai suatu daya tarik bagi

manusia khususnya di bidang pariwisata. Selain dapat melestarikan lingkungan

keberssihan juga dapat meningkatkan pembangunan ekonomi negara melalui

pemanfaatan kebun binatang sebagai tempat wisata. Obyek wisata adalah suatu

tempat atau keadaan yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi selama

perjalanan, karena tempat tersebut memiliki daya tarik (Soekadji, 1997:22)5.

Sangat disadari oleh para pembuat kebijakan bahwa pariwisata merupakan

clean and safe industry, oleh karena itu dalam rangka menghadirkan bisnis

5 Skripsi, Arie Kurniawan, Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Kebersihan Obyek Wisata

Universitas Sumatera Utara

Page 8: REVISI SKRIPSI RUDI

8

pariwisata di Indonesia, dituntut adanya berbagai jaminan agar lingkungan baik

sosial, politik, ekonomi dan budaya senantiasa berada dalam kondisi stabil dan

terjamin keamanannya, karena pada hakekatnya pariwisata merupakan industri

yang sangat rentan akan gangguan keamanan. Misalnya dalam melakukan wisata

akan sangat tidak menyenangkan jika kondisi tempat wisata kotor, bau dan para

wisatawan kurang nyaman akibat penjual-penjual yang seakan memaksa untuk

membeli barang dagangannya dan singgah di tempat jualannya. Seperti yang

penulis lihat saat penulis berkunjung ke kebun binatang Medan tersebut, dimana

para pedagang yang berada disana setiap saat menawarkan barang dagangannya

kepada para pengunjung yang terkesan seperti memaksa pengunjung untuk

membeli dagangan nya. Contoh nya seperti pedagang jajanan, sofenir, minuman

dan lain sebagainya.

Pendit (1994) menjelaskan bahwa hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata

hendaknya memenuhi syarat sapta pesona pariwisata6, diantaranya yaitu

kebersihan, dimana bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan yang

menampilkan suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit dan

pencemaran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di tempat-

tempat yang bersih dan sehat. Bersih dari sampah, kotoran, bau dan lain

sebagainya. Tetapi kenyataannya berbeda dengan salah satu tempat wisata yaitu

kebun binatang Medan ini yang sangat jauh dari kata bersih.Dengan demikian

sebenarnya kebun binatang Medan belum bisa dikatakan sebagai pariwisata

6 Ibid

Universitas Sumatera Utara

Page 9: REVISI SKRIPSI RUDI

9

karena belum memenuhi syarat sapta pesona pariwisata yang diantaranya adalah

kebersihan.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kebersihan adalah keadaan bersih atau

bebas dari kotoran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka). Sedangkan

menurut website ensiklopedi Wikipedia, kebersihan adalah keadaan bebas dari

kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau. Di jaman modern seperti

sekarang ini, setelah ditemukannya mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari

virus, bakteri dan bahan kimia berbahaya7.

Lingkungan yang bersih dan nyaman merupakan hal utama yang harus dimiliki

oleh sebuah obyek wisata dalam mencapai tujuan bersama, supaya kesejahteraan

masyarakat tercapai. Begitu juga dengan KBM, lingkungan yang bersih dan

nyaman tentu akan tercapai apabila petugas kebun binatang, pengunjung serta

pemerintah turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihannya.

Partisipasi dari semua pihak tersebut akan terwujud apabila dilakukan terlebih

dahulu dengan tahap perencanaan, pengelolaan, dan pemanfaatan hasil dari

pengelolaan kebersihan kebun binatang Medan. Hal tersebut akan tetap menjamin

kelestarian akan lingkungan kebun binatang yang merupakan sumber daya alam

yang wajib dilestarikan dan tetap dijaga kelanjutannya. Yang paling essensial

dalam kaitannya dengan masalah kebersihan lingkungan adalah timbulnya

pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Hal yang timbul akibat

permasalahan tersebut akan berdampak pada makhluk hidup yang ada

disekitarnya, termasuk manusia dan juga binatang yang ada di kebun binatang.

7(http://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan).

Universitas Sumatera Utara

Page 10: REVISI SKRIPSI RUDI

10

Saat ini kerusakan lingkungan sudah menjadi masalah yang sangat meresahkan

bagi manusia, dan sudah menjadi isu yang menggelobal pada era sekarang ini8.

Oleh karena itulah masyarakat bersama pemerintah dengan gencarnya melakukan

upaya didalam mengatasi permasalahan-permasalahan kerusakan lingkungan yang

terjadi. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menciptakan

lingkungan bersih yang dapat dinikmati oleh setiap makhluk hidup, dan

diharapkan dapat menjaga kelestarian fungsi lingkungan, sehingga akan tetap

mengedepankan prinsip berkelanjutan, dimana fungsi lingkungan akan tetap dapat

digunakan hingga generasi yang akan datang. Seperti halnya kebersihan kebun

binatang Medan harus tetap dipelihara karena kebersihan yang tidak hanya

berdampak terhadap manusia dan lingkungan, akan tetapi juga berdampak pada

negara di dalam meningkatkan pendapatan negara yang bertujuan untuk

meningkatkan pembangunan suatu negara juga.

Masalah lingkungan sendiri pada hakikatnya dapat didefinisikan secara

mendasar sebagai “perubahan dalam lingkungan hidup secara langsung maupun

tidak langsung, yang dapat menyebabkan akibat negatif terhadap kesehatan dan

kesejahteraan manusia”. Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1997, lingkungan

yang tercemar secara langsung atau tidak langsung, lambat laun akan

mengakibatkan kerusakan lingkungan. Perusakan lingkungan apabila ditinjau dari

peristiwa terjadinya dapat di bagi menjadi dua yaitu:

1. Kerusakan yang disebabkan oleh Alam dan perbuatan manusia

8 Sukandarrumidi, Bencana Alam dan Antropogene, Yongyakarta.Dalam Jurnal Yuriene

Miradona,d8(http://id.wikipedia.org/wiki/kebersihan).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: REVISI SKRIPSI RUDI

11

2. Disebabkan pencemaran, baik yang berasal dari air, udara maupun tanah.

Dengan demikian hal yang seperti ini tentunya akan membawa akibat kerugian

kepada masyarakat setempat, disamping itu juga akan berdampak negatif baik

kepada pemerintah maupun negara Indonesia. Untuk menyelesaikan

permasalahan-permasalahan terhadap pihak yang telah melakukan pencemaran

lingkungan hidup tersebut, perlu dilakukan tindakan dari pemerintah setempat

terkait pengelolaan kebun binatang yang berkelanjutan, serta masyarakat yang

berada di lingkungan sekitar yang berwisata di KBM. Misalnya, dengan

disediakannya tong sampah,datang nya petugas kebersihan PEMKO setiap hari

untuk mengangkut limbah sampah yang setiap harinya dihasilkan oleh KBM dan

diberikannya arahan kepada pengunjung/masyarakat supaya sadar akan arti

pentingnya kebersihan lingkungan.

Pelestarian lingkungan merupakan upaya yang sangat penting dan harus

dilakukan. Lingkungan yang lestari akan memberikan dampak yang sangat positif

bagi makhluk hidup di sekitarnya. Dari pengalaman penulis ketika berkunjung ke

Kebun Binatang Medan, ada beberapa hal yang membuat penulis tertarik untuk

melakukan penelitian. Memang Area kebun binatang cukup luas dan rimbun,

tetapi sangat disayangkan karena kondisinya yang kurang terawat dan kesannya

kotor. Daun-daun berserakan, begitu juga sampah makanan kecil seperti bungkus-

bungkus jajanan dan botol-botol plastik. Bahkan ketika itu, penulis sempat

melihat seorang ibu yang membuang sampah sembarangan di areal pekarangan

kebun binatang, padahal terlihat dengan jelas tong sampah berada tidak jauh dari

dirinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: REVISI SKRIPSI RUDI

12

Tak hanya itu, sungai yang mengalir di areal kebun binatang ini juga dipenuhi

berbagai jenis sampah yang merusak keindahan sehingga terkesan kotor dan

jorok. Selain itu banyaknya sampah dari sisa makanan seperti kulit kacang dan

bungkus makanan lainnya yang berserakan disekitar tempat duduk di pinggiran

sungai yang disediakan pihak pengelola Kebun Binatang.

Dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 18 tahun 2008 disebutkan pengertian

sampah yaitu sebagai berikut :

1. Sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari manusia dan/atau proses alam yang

berbentuk padat.

2. Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau

volumenya memerlukan pengelolaan khusus.

Menurut Azwar (2002)9 yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari

sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang

umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan

industri) tetapi bukan biologis, karena kotoran manusia (human waste) tidak

termasuk ke dalamnya, dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak

termasuk di dalamnya).

Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang

dibuang karena sudah tidak berguna dan dibuang disebut sampah. Dengan

demikian sampah mengandung prinsip sebagai berikut:

1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat

2. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan manusia

9 Lasma rohani: prilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di desa medan senembah kabupaten Deli serdang. 2007.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: REVISI SKRIPSI RUDI

13

3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi.

Sampah juga memiliki istilah umum yang digunakan untuk menyebutkan

limbah padat, yaitu bahan sisa, baik berupa bahan-bahan yang sudah tidak

digunakan lagi atau bahan-bahan yang sudah diambil unsur utamanya. Secara

garis besar sampah di bedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Sampah anorganik atau kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan

secara alami contohnya plastik, kaleng, karet dan sebagainya,

2. Sampah organik atau basah yang dapat mengalami pembusukkan secara

alami contohnya daun,sisa buah,sisa makanan dan lain sebagainya,

3. Sampah berbahaya contohnya jarum suntik, betarai, botol bekas racun dan

lain sebagainya.

Sampah adalah masalah umat manusia, khususnya di perkotaan. Bagi

masyarakat pedesaan sampah masih bisa dikelola dan dimanfaatkan untuk

berbagai keperluan, di antaranya adalah untuk pupuk dalam upaya menyuburkan

lahan pertanian. Tetapi bagi perkotaan justru sebaliknya. Sampah selain dianggap

sumber penyakit, juga mencemarkan lingkungan dengan ditimbulkannya bau

busuk yang menyengat.

Dalam kenyataannya, pengolahan sampah dalam kehidupan sehari-hari tidak

seperti yang kita bayangkan. Sampah banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya

pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran yang

tidak baik misalnya pada pencemaran udara, air di dalam dan atas permukaan

tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam kesehatan

masyarakat. Sampah sering menjadi barang tidak berarti bagi manusia, sehingga

Universitas Sumatera Utara

Page 14: REVISI SKRIPSI RUDI

14

menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. Orang sering

membuang sampah sembarangan, seolah-olah mereka tidak memiliki salah

apapun. Padahal membuang sampah merupakan perbuatan tidak menunjukkan

kepedulian terhadap lingkungan.

Seperti yang di katakan bahwa sampah berhubungan erat dengan manusia dan

lingkungan, karena dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Baik

atau buruknya dampak tersebut tergantung kepada kita mengelola nya.

Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan dampak menguntungkan,

sebalik nya pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan dampak

yang merugikan. Dampak sampah yang menguntungkan bagi manusia adalah

sampah bisa dijadikan makanan bagi ternak, benda yang dibuang dapat di

manfaatkan lagi misalnya kaleng-kaleng minuman, dan sampah juga dapat

dijadikan sebagai pupuk. Sedangkan yang menjadi dampak negatif nya adalah

sampah bisa menimbulkan aroma bau, sumber penyakit, dan sumber bencana

(sampah yang banyak akan menimbulkan banjir). Kurangnya pengelolaan sampah

di lingkungan atau ditempat wisata dan ditempat lainnya, di sebabkan kurangnya

kesadaran dari semua pihak terhadap pemeliharaan kebersihan. Ini semua akibat

kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat terhadap pengelolaan

sampah dan kebersihan.

Selain definisi sampah, ada pula proses pengelolaan dari penampungan

sementara hingga ke penampungan akhir. Penampungan sementara itu tempat

sebelum diangkut ke tempat pendauran ulang, dan penampungan akhir adalah

tempat mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia

Universitas Sumatera Utara

Page 15: REVISI SKRIPSI RUDI

15

dan lingkungan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah bertugas menjamin

terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan,

sesuai dengan tujuan dimaksud dalam Pasal 5 Undang-Undang No.18 tahun 2008.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan

terpadu, yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan

mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan

penegakan hukum.

Secara Yuridis, format kebijaksanaan umum tentang lingkungan hidup di

Indonesia telah dituangkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 Tentang

Ketentuan Pokok Lingkungan penggantinya yaitu Undang-Undang No.23 Tahun

1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (selanjutnya disebut UUPLH),

kemudian diganti lagi dengan Undang- Undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mana merupakan Undang-

Undang payung terhadap semua bentuk peraturan-peraturan mengenai masalah di

bidang lingkungan hidup. Banyak prinsip ataupun azas yang terkandung dalam

UUPLH tersebut, yang mana tujuannya sebagai perlindungan terhadap lingkungan

hidup beserta segenap isinya. Namun demikian, untuk penerapannya masih perlu

ditindaklanjuti dengan berbagai peraturan pelaksana agar dapat beroperasi

sebagaimana yang diharapkan.

Pengertian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup tersebut di atas dapat

dijumpai dalam Pasal 1 angka 14 dan angka 16 U.U.P.L.H No.32 Tahun 2009,

Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,

Universitas Sumatera Utara

Page 16: REVISI SKRIPSI RUDI

16

zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan

manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Sedangkan Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan

perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan hayati

lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan.

Kebun binatang adalah tempat pemeliharaan satwa sekurang-kurangnya 3

(tiga) kelas taksa pada areal dengan luasan sekurang-kurangnya 15 (lima belas)

hektar dan pengunjung tidak menggunakan kendaraan bermotor (motor atau

mobil). (PeraturanMenteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.31/Menhut-

Ii/2012 Tentang LembagaKonservasi). Taman satwa adalah tempat pemeliharaan

satwa sekurang-kurangnya 2 (dua) kelas taksa pada areal dengan luasan sekurang-

kurangnya 2 (dua) hektar. (Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia

Nomor : P.31/Menhut-Ii/2012Tentang Lembaga Konservasi).

Fungsi Taman Satwa yang telah dijalankan oleh anggota Perhimpunan Kebun

Binatang Se- Indonesia (PKBSI) sebagai berikut (KAK Investasi dan Pengelolaan

Kawasan Taman Jurug, 2013) :

1. Sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang penting

nya masalah keanekaragaman hayati fauna di dunia dan di Indonesia.

2. Sebagai sarana konservasi ex-situ jenis-jenis satwa yang langka atau terancam

punah.

3. Sebagai sarana tempat penangkaran jenis-jenis satwa koleksi yang ada.

4. Sebagai sarana tempat dan obyek penelitian aspek biologi/ ekologi jenis-jenis

satwa koleksi dalam rangka memperlengkap data biologinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: REVISI SKRIPSI RUDI

17

5. Sebagai sarana untuk membantu penghijauan kota berupa taman karena

banyaknya jenis pepohonan yang di tanam sebagai pelindung dan habitat

satwa semi alami.

6. Sebagai paru-paru kota oleh karena banyaknya jenis tumbuhan hijau produsen

oksigen di samping karbondioksida, serta pencegahan erosi, dan kekeringan.

7. Sebagai sarana tempat obyek rekreasi yang edukatif.

8. Sebagai sarana untuk membantu peningkatan kondisi sosial-ekonomi

masyarakat (menyediakan/menyewakan fasilitas/tempat untuk berdagang

makanan/ minuman, serta cinderamata kepada individu/ masyarakat).

Kaidah untuk membangun fasilitas kandang satwa yang baik (KAK Investasi

dan Pengelolaan Kawasan Taman Jurug, 2013) :

1. Luas dan penataan zona konservasi sesuai dengan jumlah dan jenis koleksi

satwa, peragaan, kelengkapan kandang, radius pelayanan pengunjung.

2. Bahan kandang.

3. Dikembangkan model kandang terbuka.

4. Dekorasi/ perabotan kandang.

5. Pagar kuat dan awet.

6. Pintu kandang : double door untuk satwa berbahaya.

7. Lantai kandang seperti habitatnya.

Pengelolaan Taman Satwa berkaitan dengan menciptakan kesehatan dan

kesejahteraan satwa. Satwa yang sejahtera indikator nya menyangkut : kondisi

satwa yang sehat, cukup pakan dalam jumlah dan mutu, tumbuh dan berkembang

dalam kandang yang aman dan nyaman. (KAK Investasi dan Pengelolaan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: REVISI SKRIPSI RUDI

18

Kawasan Taman Jurug, 2013) Kesejahteraan satwa diupayakan dengan cara :

Pertama, Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman sesuai hidupnya

(habitatnya). Kedua, Pakan yang memadai, cukup jumlah/ mutu, bersih dan

hiegenis, sehat dan cukup gizi. Ketiga, Diberi pasangan, penangkaran. Keempat,

Selalu dalam pengawasan dan pengontrolan terutama menyangkut kesehatan.

Kelima, Pengobatan untuk pencegahan dan penyembuhan.

Dalam Kebun Binatang yang ideal, hewan harus mendapatkan makan dan

minum yang cukup, memiliki tempat berlindung dari kondisi cuaca buruk,

memiliki kandang yang bersih, serta terhindar dari penyebaran penyakit menular.

Kebun binatang juga harus memiliki staff yang bertanggung jawab untuk

perawatan hewan dari kondisi marabahaya, sehingga hewan yang dipelihara bisa

menunjukkan perilaku normal. Sebagai contoh, kandang untuk mamalia harus

dibuat seluas mungkin dengan lingkungan yang memadai dan pengayaan habitat

mengikuti standar minimum pengelolaan dan standar kesejahteraan satwa yang

diakui secara internasional (Agoramoorthy, 2004) Dalam Jurnal Yuriene

Miradona,dkk .

Beberapa penelitian tentang analisis pengelolaan kebun binatang di dunia

menunjukkan hasil yang cukup beragam. Hal ini dapat dilihat dari hasil kunjungan

ahli zoologi ke Abdijan Zoo, Abidjan, Cote d’Ivoire Africa secara keseluruhan

penilaiannya terhadap kebun binatang ini memiliki banyak masalah dalam

penerapan prinsip kesejahteraan satwa. Standar kesejahteraan satwa sangat rendah

sekali. Jika kebun binatang ini dinilai oleh EAZA, maka Abdijan Zoo ini akan

direkomendasikan untuk ditutup (Champion, 2011).Dalam mewujudkan

Universitas Sumatera Utara

Page 19: REVISI SKRIPSI RUDI

19

pelestarian, dibutuhkan peran serta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat,

maupun pihak pengelola itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dan dituangkan dalam skripsi dengan judul

Kebersihan Kebun Binatang Medan sebagai Daya Tarik Wisata.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah penelitian yang

diajukan adalah bagaimana pengelolaan terutama kebersihan Kebun Binatang

Medan? Masalah tersebut diuraikan dalam 2 (dua) pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana petugas KBM dalam memelihara kebersihan kebun binatang

tersebut dan kendala-kendala yang dihadapi?

2. Bagaimana respon pengunjung terhadap kebersihan KBM tersebut?

1.4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini ialah untuk memberikan gambaran tentang tinjauan

antropologi mengenai kebersihan kebun binatang Medan sebagai daya tarik

wisata. Bagaimana petugas KBM memelihara kebersihan kebun binatang dan

kendala yang dihadapi petugas serta respon pengunjung terhadap kebersihan

KBM.

Setiap penelitian diharapkan memberikan manfaat baik untuk masyarakat luas,

peneliti maupun masyarakat setempat. Tersedianya data-data penelitian mengenai

Kebersihan KBM diharapkan mampu memberikan gambaran dan masukan dalam

pembangunan Negara di Indonesia pada umumnya.Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah terbentuknya kesadaran yang lebih besar mengenai

kehidupan berlingkungan yang bersih terutama tempat-tempat wisata karena

Universitas Sumatera Utara

Page 20: REVISI SKRIPSI RUDI

20

tempat wisata bisa menjadi devisa suatu negara yang akan menyejahterakan

masyarakat negara tersebut terutama Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan

dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam Penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan deskriptif

berusaha menemukan data/informasi atau keterangan yang dapat

menggambarakan kebudayaan yang diteliti secara utuh/bulat sesuai dengan fokus

masalah yang dikaji. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena

sosial dan masalah manusia. Bongdan dan Taylor (Moleong, 2006:4)

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Menurutnya, pendekatan ini diarahakan pada

latar dan individu tersebut secara holistik (utuh), sebagaimana Koentjaraningrat

mengutarakan bahwa para ahli antropologi biasanya memakai istilah holistik

untuk menggambarkan metode tinjauan yang mendekati suatu kebudayaan itu

sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi”.

Pengumpulan data dilakukan dengan mencari data-data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui sumber-sumber

kepustakaan melalui buku-buku, skripsi, jurnal, surat kabar, dan media elektronik

yang relevan dengan masalah penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: REVISI SKRIPSI RUDI

21

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau fenomena

yang akan diteliti oleh seorang yang ingin melakukan suatu penelitian. Observasi

atau pengamatan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan

pancaindra lainnya. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data melalui pengamatan dan pengindraan

(Bungin, 2007:11). Hasil observasi ini digunakan untuk mendukung teknik

wawancara.

Saat memasuki lapangan peneliti tetap bersikap relatif pasif. Dalam hal ini

peneliti tidak segera langsung mengumpulkan data secara cepat. Peneliti terlebih

dahulu membangun hubungan baik dengan para informan dan mengenal keadaan

kebun binatang. Peneliti tetap menampilkan diri dengan apa adanya, sehingga

subyek mengenal dengan baik, mempercayai dan tidak merasa terganggu dengan

keadaan peneliti.

Hal-hal yang diamati peneliti yakni keadaan kebun binatang, ciri-ciri dari

petugas dengan pengunjung misalnya dari segi pakaian, kandang-kandang hewan

apakah bersih atau tidak serta semua lingkungan KBM, makanan yang diberikan

kepada hewan dan pada saat kapan diberi makan, bagaimana petugas

membersihkan kandang-kandang tersebut, bagaimana hubungan petugas dengan

pengunjung, fasilitas apa saja yang disediakan di KBM, wahana bermain apa saja

yang disediakan, tempat yang mana saja yang paling sering dikunjungi

pengunjung, bagaimana respon pengunjung terhadap kebersihan, siapa saja yang

Universitas Sumatera Utara

Page 22: REVISI SKRIPSI RUDI

22

sering berkunjung di KBM tersebut. Untuk mendapatkan data tersebut peneliti

turut sebagai pengunjung dan tidak lupa memperkenalkan diri terhadap petugas

terlebih dahulu. Dalam hal ini, peneliti sangat berhati-hati supaya tidak

menimbulkan rasa kurang nyaman oleh informan terhadap peneliti. Hal ini

bertujuan untuk dapat memahami situasi lingkungan dan mengerti bagaimana

mereka akan menerima keikutsertaan peneliti, selama berlangsungnya aktivitas

dimana peneliti ikut serta di dalamnya.

b. Wawancara

Wawancara dalam suatu penelitian bertujuan untuk mengumpulkan keterangan

tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat juga merupakan suatu

pembantu utama dari metode observasi. Sebelum seorang peneliti dapat memulai

wawancara, artinya sebelum berhadapan muka dengan seseorang dan mendapat

keterangan lisan dari dia, maka ada beberapa soal mengenai persiapan untuk

wawancara yang harus dipecahkan lebih dahulu. Soal itu mengenai: (1) seleksi

individu untuk diwawancara: (2) Pendekatan orang yang telah diseleksi untuk

diwawancara; (3) pengembangan suasana lancar dalam wawancara, serta usaha

untuk menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya dari orang yang

diwawancarai (Konjaraningrat, 129-130).

Dalam penelitian ini metode wawancara yang digunakan adalah metode

wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, tanpa

Universitas Sumatera Utara

Page 23: REVISI SKRIPSI RUDI

23

menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan

terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif (Bungin, 2007: 108).

Wawancara dimulai peneliti dari pembukaan wawancara ‘tegur sapa’, seperti

nama Ibu atau bapak siapa?, tinggal dimana, berapa jumlah anaknya, dan lain

sebagainya. Percakapan selanjutnya mengalir seperti percakapan sehari-hari dan

bersifat santai tanpa ada batasan yang dibuat oleh peneliti, alasan peneliti

melakukan hal seperti itu supaya tidak ada rasa takut, kaku, bosan saat wawancara

berlangsung.

Wawancara ditujukan kepada para petugas kebun binatang, para pengunjung,

masyarakat setempat. Peneliti memanfaatkan setiap kesempatan untuk bercerita-

cerita dan sekaligus untuk mendapatkan informasi tentang pengelolaan yang

difokuskan pada kebersihan kebun binatang serta respon para pengunjung

terhadap kebersihan kebun binatang tersebut. Untuk memperoleh data tersebut

peneliti melakukan penulisan catatan lapangan, serta rekaman melalui handphone

yang dimiliki oleh peneliti. Hal tersebut dilakukan peneliti supaya tidak ada

informasi yang tertinggal atau terlewatkan. Informasi-informasi yang diberikan

semua informan menurut penulis sangat relevan dan real sesuai dengan kondisi

aktivitas yang terjadi pada kebun binatang dan hal ini sangat mendukung skripsi

ini.

1.6. Studi Kepustakaan

Literatur atau studi kepustakaan sangat dibutuhkan oleh penulis. Hal ini

berguna untuk memahami teori-teori yang dipakai, data-data yang berhubungan

dengan kebersihan, lingkungan, dan pariwisata yang tercantum di dalam tinjauan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: REVISI SKRIPSI RUDI

24

pustaka, serta data-data mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Jenis-

jenis kepustakaan yang penulis gunakan yaitu berupa buku, koran, jurnal, skripsi

serta tulisan yang bersumber dari media cetak dan elektronik yang sesuai dengan

permasalahan penelitian. Semua sumber-sumber data yang mendukung skripsi ini

selanjutnya dipahami penulis dan diresume kembali oleh penulis yang mana yang

perlu dicantumkan dalam tulisan. Hal tersebut juga dapat membantu penulis untuk

mengetahui bagaimana perbandingan kebun binatang di Medan dan daerah

lainnya serta untuk menambah wawasan penulis tentang kondisi kebun binatang

sebagai daya tarik wisata.

1.7.Pengalaman Penelitian

Bulan January 2016 tepat setelah selesai libur semester, saya mulai

merencanakan untuk melakukan penelitian dengan mulai membuat pertanyaan-

pertanyaan apa saja yang nantinya akan saya tanyakan sesampainya saya di

lapangan, dan saya juga mulai memikirkan siapa akan saya temui sesampainya

saya di lokasi. Setelah semua selesai, keesokan harinya tepat pada tanggal 9

january 2016, saya beserta 2 orang teman saya memberanikan diri untuk datang

langsung ke lokasi penelitian saya yaitu kebun binatang Medan yang berada di

jalan Bunga Rampai IV No.100 kelurahan Simalingkar B, kecamatan Medan

Tuntungan.

Saya mengajak 2 orang teman saya yang bernama Edy dan wita, saya

mengajak mereka bilamana nanti saya membutuhkan bantuan mereka, baik dari

segi tekhnis maupun masukan dari segi pemikiran saat berada dilapangan. Kami

Universitas Sumatera Utara

Page 25: REVISI SKRIPSI RUDI

25

bertiga pun berangkat dengan menaiki sepeda motor, sesampainya disana kami

merasa seperti orang asing yang bertingkah kebingungan dan tidak tahu mau

berbuat apa. Kebetulan pada saat itu para petugas KBM sedang beristirahat dan

hanya ada satu satpam di gerbang masuk menuju KBM. Kemudian saya pun

memberanikan diri untuk menjumpai satpam tersebut, dan pada saat perjalanan

mau mendekati beliau, beliau menatap saya dan langsung bertanya.

Satpam : Mau ngapai dek? Saya : Maaf pak, perkenalakan nama saya Rudy Frans, mahasiswa dari

usu.Kebetulan saya disini ingin melakukan penelitian di KBM ini pak. Mohon bantuan petunjuk nya pak.

Satpam : Oh, yasudah tunggu saja sebentar dek, pegawainya sedang

beristirahat, kira-kira setengah jam lagi lah. Saya : Oh iya pak, terimakasih ya pak Satpam : iya dek.

Setelah setengan jam kami menunggu, para pegawai KBM pun bermunculan

menduduki kursi pada posisi tugas mereka masing-masing. Satpam tersebut pun

langsung kedalam ruangan untuk menjumpai staff tata usaha yang bernama ibu

Afriani, lalu kami pun langsung disuruh masuk oleh satpam tersebut untuk

menemui ibu Afriani di ruangannya. Kemudian kami pun masuk dan langsung

memperkenalkan diri kami serta mengatakan maksud dan tujuan kami kepada

beliau.

Saya : Permisi bu saya Rudy Frans, kami mahasiswa dari usu ingin meminta ijin melakukan penelitian di KBM ini.

Afriani : Oh, bawa surat pengantar dari kampus dek?

Universitas Sumatera Utara

Page 26: REVISI SKRIPSI RUDI

26

Saya : Ada buk, saya pun langsung memberikan surat pengantar yang sebelumnya sudah saya urus di kampus.

Afriani : Oh, yasudah dek, dua atau tiga hari kedepan kami kabari lagi ya.

Surat ini saya berikan dulu kepada pimpinan kami dan jika nanti sudah ada jawaban dari beliau adik langsung kami kabari.

Saya : iya bu mohon bantuannya ya bu, terimakasih.

Saya pun langsung meminta no hp ibu tersebut, untuk pegangan apabila nanti

beliau lupa mengabari saya. Dan ternyata dugaan saya benar tiga hari kemudian

pihak KBM tak kunjung juga mengabari saya. Teringat dengan janji ibu Afriani

yang akan mengabari saya dua atau tiga hari ke depan, saya pun langsung

menelpon ibu tersebut.

Saya : Halo bu, saya Rudy mahasiswa usu kemarin, bagaimana dengan ijin penelitian saya kemarin buk?

Afriani : Oh iya dek, kemarin sudah saya bilang sama pimpinannya dan

beliau mengijinkan. Kapan adek mau penelitian datang saja. Saya : Iya, makasih ya bu.

Pada hari itu juga saya pun langsung berangkat ke KBM bersama ke dua teman

saya yang sama. Sesampainya disana saya langsung menjumpai petugas penjual

tiket karcis, karena sebelum masuk kedalam kita harus terlebih dahulu membeli

tiket karcis.

Saya : Permisi bu, kami mahasiswa usu ingin melakukan penelitian di KBM ini.

Petugas karcis : Sudah minta ijin dek? Saya : Sudah bu, kemarin sama bu Afriani bagian tata usaha dan beliau

sudah memberikan ijin kepada kami. Petugas karcis : Yasudah dek langsung masuk saja

Universitas Sumatera Utara

Page 27: REVISI SKRIPSI RUDI

27

Saya : Iya bu, terimakasih banyak ya bu.

Petugas karcis pun menyuruh salah seorang temannya yang juga pegawai

KBM untuk mengantar kami menemui pimpinan mereka. Kami pun langsung

masuk kedalam KBM dengan hati yang cukup senang karena kami tidak perlu

membeli karcis lagi untuk masuk ke KBM. Sesampainya di dalam KBM kami

bertemu dengan Bapak Suci yang bertugas sebagai Dr.hewan sekaligus petinggi di

KBM tersebut. Segala sesuatu atau pun urusan di KBM harus melalui ijin beliau.

Saya pun langsung memperkenalkan diri kepada beliau.

Saya : Selamat siang pak saya Rudy Frans, saya mahasiswa dari usu ingin melakukan penelitian di KBM ini.

Bapak Suci : Oh, dari Fakultas apa dek? Saya : Fakultas ilmu social dan Ilmu politik, jurusan Antropologi Sosial

pak. Bapak Suci : Oh iya, kamu mau meneliti tentang apa? Saya : Saya mau meneliti kebersihan di KBM ini pak, baik dari kebersihan

kandang, hewan maupun pekarangannya. Bapak Suci : oh hanya kebersihannya ya, kalau begitu silahkan masuk saja ke

dalam untuk melihat-lihat. Kalau ada petugas yang bertanya bilang saja mahasiswa usu dan sudah ijin sama saya ya. Jika nanti ada data yang kurang boleh bertanya kepada saya saja.

Bapak suci memberikan respon yang cukup baik atas kedatangan kami, hal

tersebut pun menambah kepercayaan diri saya untuk melakukan observasi dan

wawancara kepada petugas-petugas kebersihan. Disaat melakukan penelitian

tepatnya pada pukul 14:00 kami melihat pengunjung yang tidak begitu ramai.

Tetapi sangat disayangkan para petugas tidak bisa kami temukan, di karenakan

Universitas Sumatera Utara

Page 28: REVISI SKRIPSI RUDI

28

baju petugas tidak seragam. Mereka memakai baju biasa layaknya seorang

pengunjung, sehingga pada hari itu kami hanya melakukan Observasi sambil

mengelilingi kebun binatang yang sangat luas. Dan memang kondisi kebun

binatang sangat memprihatinkan kebersihannya.

Keesokan harinya pada pukul 11:00 saya kembali datang ke KBM untuk

melakukan penelitian kembali, kali ini saya di temani hanya dengan satu teman

saya yaitu Edy. Saya berharap pada saat itu bisa menemukan para petugas dan

kalau bisa disaat mereka sedang melakukan pembersihan. Sesampainya dilokasi

saya ingin menemui Bapak Suci, karena ada beberapa pertanyaan yang ingin saya

tanyakan kepada beliau. Tetapi sayangnya pada hari itu Bapak Suci tidak datang

kerena menurut keterangan pegawai yang lain beliau off pada hari itu.

Tetapi hal tersebut tak mematahkan semangat saya, kami pun langsung

berjalan mengelilingi KBM, seiring perjalanan kami menemui petugas yang

sedang menyapu perkarangan, Beliau bernama bapak Surip Ginting. Kami pun

mulai melakukan pendekatan kepada beliau agar beliau tidak canggung dengan

kehadiran kami. Setelah itu kami pun langsung melakukan wawancara yang

cukup panjang kepada beliau. Setelah selesa melakukan wawancara kami pun

kembali melakukan perjalanan sambil mencari petugas lainnya, terutama petugas

yang bertugas membersihkan kandang dan hewan. Tetapi dari sekian banyak

kandang yang kami lewati tak seorang pun kami jumpai petugasnya. Saya dan

teman saya Edy pun mulai bingung bagaimana caranya menemukan para petugas-

petugas ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: REVISI SKRIPSI RUDI

29

Merasa cukup lelah mengelilingi KBM yang cukup luas teman saya Edy pun

mengajak saya untuk beristirahat di warung yang ada di dalam lokasi KBM

tersebut. Kami pun duduk diwarung tersebut sambil memesan minuman, sambil

bercerita-cerita dengan pemilik warung.

Pemilik warung : Orang adek sedang apa disini, dari semalam orang adek saya perhatikan sudah bolak-balik lewat disini?

Saya : iya bu, kami mahasiswa dari usu lagi melakukan penelitian

tentang kebersihan KBM ini, tetapi dari semalam kami tak kunjung menemui para petugas nya bu.

Pemilik warung : Oh orang adik terlalu siang datang kesini, karena mereka

melakukan pembersihan sekaligus memberi makan ternak pada pagi hari, kira-kira mulai pukul 08:00 sampai pukul 10:00. Dan setelah itu mereka biasanya singgah disini untuk minum kopi sambil istirahat. Jam segini mereka uda banyak yang berpulangan.

Saya pun merasa terbantu oleh informasi yang diberikan oleh ibu pemilik

warung tersebut. Keesokan harinya Saya pun datang lebih pagi ke KBM pada

pukul 08:00, dan memang benar para petugas melakukan pekerjaannya pada pagi

hari tersebut. Saya sangat gampang menemui para petugas apalagi di pagi hari

para pengunjung belum ada yang datang, jadi tidak sulit lagi untuk membedakan

mana petugas dan mana pengunjung.

Saya pun langsung mendekati para petugas, dan saya lebih tertarik melihat

petugas yang mebersihkan kandang harimau.Karena kandang ini cukup berbahaya

bila tidak pegang oleh orang yang cukup ahli di bidangnya. Sebelum akan

melakukan wawancara dan observasi saya terlebih dahulu berkenalan serta

meminta ijin dengan petugasnya yang bernama Bapak Edy. Setelah di ijinkan saya

pun memberanikan diri untuk masuk ke kandang harimau tersebut sambil

Universitas Sumatera Utara

Page 30: REVISI SKRIPSI RUDI

30

memperhatikan cara pak Edy membersihkan kandang serta memandikan harimau.

Auman harimau pun tak jarang terdengar, membuat jantung saya merasa deg-

degan. Setelah selesai melakukan wawancara dan setelah saya mengetahui cara

membersihkannya saya pun mulai melakukan penelitian kepada kandang-kandang

lainnya dan juga pekarangan.

Setelah selesai melakukan penelitian saya pun menjumpai Bapak Suci untuk

menanyakan beberapa pertanyaan kepada Beliau. Karena saya merasa beliau

orang yang lebih tahu tentang kendala-kendala yang di hadapi pihak KBM dalam

menjalankan fungsinya. Tetapi beliau memang cukup sibuk, kebetulan pada saat

itu reporter dari trans tv datang untuk membuat film pendek dan Bapak Suci

diminta untuk menemani mereka. Kami pun menunggu Bapak tersebut sampai

pekerjaan beliau selesai. Saya bersama teman saya menunggu beliau di sebuah

warung disana. Beberapa

jam berlalu beliau pun tak kunjung datang, sampai kami tertidur di warung

tersebut. Setelah kami terbangun kami sudah melihat Bapak suci duduk di

kantornya, kami pun langsung menjumpai beliau. Saya melakukan wawancara

kepada beliau sementara teman saya Edy mengabadikan segala kegiatan saya di

KBM dengan kameranya. Bapak Suci menjawab segala pertanyaan saya dengan

jelas dan terlihat bahwa beliau betul-betul mengetahui apa saja yang terjadi di

KBM.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: REVISI SKRIPSI RUDI

31

Setelah mendapatkan cukup data saya pun mengucapkan banyak terimakasih

sambil berjabat tangankepada para petugas di KBM, terutama kepada Bapak Suci

yang sudah memberikan banyak arahan kepada saya saat saya berada dilapangan.

Sampai saat ini saya masih menjalin hubungan baik dengan petugas-petugas yang

ada di KBM terutama pada Bapak Suci. Dan semoga para petugas dapat

menjalankan tugasnya dengan baik untuk meningkatkan kualitas kebun binatang

Medan.

1.8. Analisis Data

Penelitian ini di analisis secara kualitatif, Analisis data dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, pengamatan dan

wawancara mendalam, yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan. Data

tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya

mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi.

Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan

pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada di dalam fokus

penelitian.

Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan. Satuan-

satuan itu kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat

kaitannya satu dengan yang lain dan diintrepretasikan secara kualitatif.

Peneliti juga akan menggunakan pendekatan yang sifatnya teoritis yakni

pendekatan fenomenologis. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha

memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap masyarakat dalam situasi-

situasi tertentu. Ada berbagai cabang penelitian kualitatif, namun semua

Universitas Sumatera Utara

Page 32: REVISI SKRIPSI RUDI

32

berpendapat sama tentang tujuan pengertian subjek penelitian, yakni melihatnya”

dari segi pandang mereka”.

Universitas Sumatera Utara