Top Banner
MAKALAH INTERVENSI KOMPLEMENTER PENERAPAN OBAT TRADISIONAL DALAM PENGOBATAN REMATIK Disusun oleh kelompok 2 : Apolonia Antonilda Brigita Titis Lidia Kurnia Astuti Monica Dewani Tommy Saputra Vivin Octa Yulita PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN
16

Reumatik Batra

Aug 09, 2015

Download

Documents

lidiakurnia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Reumatik Batra

MAKALAH INTERVENSI KOMPLEMENTER

PENERAPAN OBAT TRADISIONAL DALAM PENGOBATAN REMATIK

Disusun oleh kelompok 2 :

Apolonia Antonilda

Brigita Titis

Lidia Kurnia Astuti

Monica Dewani

Tommy Saputra

Vivin Octa Yulita

PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES ST. ELISABETH SEMARANG

Oktober, 2011

Page 2: Reumatik Batra

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak jaman dahulu, manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk

memenuhi kebutuhannya. Misalnya untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk,

parfum, dan bahkan untuk kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam

di sekitar manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya digali,

dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan

menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah

kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan

ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi

berikutnya.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam

pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk

kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan dukungan WHO untuk back to

nature yang dalam hal yang lebih menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan

dan mengurangi pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam

memudahkan standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai

diperoleh zat murni. Di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan produksi obat

tradisional. Menurut data Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM), sampai tahun 2007

terdapat 1.012 industri obat tradisional yang memiliki izin usaha industri yang terdiri dari 105

industri berskala besar dan 907 industri berskala kecil. Karena banyaknya variasi sediaan bahan

alam, maka untuk memudahkan pengawasan dan perizinan, maka badan POM mengelompokan

dalam sediaan jamu, sediaan herbal terstandar dan sediaan fitofarmaka. Persyaratan ketiga

sediaan berbeda yaitu untuk jamu pemakaiannya secara empirik berdasarkan pengalaman,

sediaan herbal terstandar bahan bakunya harus distandarisasi dan sudah diuji farmakologi secara

eksperimental, sedangkan sediaan fitofarmaka sama dengan obat modern bahan bakunya harus

distandarisasi dan harus melalui uji klinik.

Page 3: Reumatik Batra

Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang pengolahannya

masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan resep nenek

moyang adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan

dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga

maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut

beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh

tubuh.

Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengerti apa itu obat tradisional

2. Mahasiswa mampu menerapkan obat tradisional untuk pengobatan rematik.

Page 4: Reumatik Batra

BAB II

PEMBAHASAN

Definisi Obat Tradisional

Menurut Permenkes RI no 003/Menkes/Per/I/2010 Obat tradisional adalah bahan atau

ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian

(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan

untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat.

Obat tradisional adalah obat yang tidak menimbulkan banyak efek samping, karena

kandungan kimianya masih bisa dicerna oleh tubuh untuk dikonsumsi. Selain sangat

bermanfaat obat tradisional lebih mudah terjangkau masyarakat dan ketersediaannya

tidak terbatas (Septiatin, 2008).

Sedangkan menurut Anonima (2010) Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah

secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat,

kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan

tradisional.

Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia.

Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengobatan

untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami (Hembing, 2001). Menurut penelitian masa kini,

obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan

penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya.

Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu

menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh (Anonimª, 2010).

Bahan baku untuk ramuan tradisional diantaranya jenis tanaman rempah-rempah, tanaman hias,

dan tanaman liar yang ada di lingkungan sekitar kita. Jenis tanaman rempah adalah berbagai jenis

tanaman yang memberikan aroma dan rasa khusus pada makanan dan minuman. Selain sebagai

penyedap makanan, rempah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan jamu seperti

Page 5: Reumatik Batra

jahe, kunyit, temulawak, dan serai. Rempah-rempah umumnya hidup di daerah tropis, termasuk

di Indonesia (Septiatin, 2008).

PENGERTIAN CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK (CPOTB)

Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat

kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara

pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku.

Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang menyangkut

pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan

senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan

penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan pengawasan

mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.

Penerapan CPOTB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan

mutu yang diakui dunia internasional. Untuk itu sistem mutu hendaklah dibangun, dimantapkan

dan diterapkan sehingga kebijakan yang ditetapkan dan tujuan yang diinginkan dapat dicapai.

Dengan demikian penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi produk obat tradisional

Indonesia agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar dalam negeri

maupun internasional.

Mengingat pentingnya penerapan CPOTB maka pemerintah secara terus menerus memfasilitasi

industri obat tradisional baik skala besar maupun kecil untuk dapat menerapkan CPOTB melalui

langkah-langkah dan pentahapan yang terprogram. Dengan adanya perkembangan jenis produk

obat bahan alam tidak hanya dalam bentuk Obat Tradisional (Jamu), tetapi juga dalam bentuk

Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, maka Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang

Baik ini dapat pula diberlakukan bagi industri yang memproduksi Obat Herbal Terstandar dan

Fitofarmaka

Page 6: Reumatik Batra

Pengobatan Tradisional Rematik

Rematik atau Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian. Selain menyerang

persendian, penyakit rematik juga menyerang otot dan urat.

Penyebab rematik salah satunya adalah masalah kekebalan tubuh yang berbalik menyerang

jaringan persendian. Hal ini mengakibatkan tulang rawan di sekitar sendi menipis dan

membentuk tulang baru. Pada saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di persendian bersinggungan

sehingga memicu rasa nyeri.

Gejala rematik diataranya: nyeri persendian setelah beraktivitas, nyeri pada saat cuaca berubah

dari panas ke dingin, peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendiri, sendi terlihat kemerahan dan

terasa panas, sendi kaku di pagi hari, sendi bengkak, gerak terbatas, dan nyeri persendian.

Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi

rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas

(perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.

Obat Tradisional Rematik 1:

Bahan-bahan :

- Daun Sendok segar (5 lembar)

- Kapur (1 Sendok makan)

Cara Pemakaian:

Campurkan daun sendok segar dengan kapur, kemudian letakan diatas bagian yang sakit,

(tebalnya sekitar 5 mm). Ganti ramuan tersebut tiap 1 hari 1 malam.

Obat Tradisional Reumatik 2:

Bahan-bahan :

Page 7: Reumatik Batra

- Daun Kumis Kucing (4-5 lembar)

- Tanaman Meniran (4-5 buah)

- Air (3 gelas)

Cara Pemakaian:

Rebus semua bahan obat rematik diatas dalam 3 gelas air, hingga tersisa 1,5 gelas. Setelah

dingin, minum air ramuan rematik tersebut 3 kali sehari (masing-masing setengah gelas).

ARTIKEL

Singkong Untuk Obat Rematik

Siapa tak kenal singkong? Tanaman ‘rakyat’ ini bisa dikatakan sangat digemari oleh masyarakat

Indonesia. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa yang khas, namun daun singkong pun bisa

disulap menjadi sayuran yang sangat nikmat.

Sebagai penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di tanah air. Umbi

singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah-daerah tertentu. Di beberapa daerah,

singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen

(Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan

lain-lain.

Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini

banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan

dengan stek dari batang singkong tua.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, Efek farmakologis dari singkong

adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang

umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi.

Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat

besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori,

Page 8: Reumatik Batra

forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin,

enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Selain sebagai makanan, tanaman singkong memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Di antaranya

obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa

meningkatkan stamina.

Mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar.

Pada pemakaian luar, sebanyak 5 lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih

secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan

pada bagian tubuh yang sakit. Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, 1 batang

sereh, dan 15 gram jahe direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan

diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Mengatasi sakit kepala, daun singkong ditumbuk lalu digunakan untuk kompres. Sebagai obat

demam, 60 gram batang pohon singkong, 30 gram jali yang telah direndam hingga lembut

direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak

200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian tubuh

yang sakit. Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan

diperban.

Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa

saat hingga patinya mengendap, lalu patinya dioleskan pada bagian yang luka.

Mengatasi diare, 7 lembar daun singkong direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu

disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.

Obat cacingan, 60 gram kulit batang singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan

600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur. Mengatasi

beri-beri, 200 gram daun singkong dimakan sebagai lalap.

Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan 5 butir angco yang telah

dibuang bijinya, diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan

diminum.

Page 9: Reumatik Batra

purwakarta.org

ANALISA ARTIKEL

Berdasarkan artikel diatas dapat diketahui bahwa salah satu pengobatan tradisional

rematik adalah singkong. Singkong memiliki efek farmakologis yaitu sebagai antioksidan,

antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman

ini adalah daun dan umbi.

Untuk mengatasi rematik bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar. Pada

pemakaian dalam yaitu 100 gram batang singkong, 1 batang sereh, dan 15 gram jahe direbus

dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc.

Lakukan dua kali sehari. Pada pemakaian luar, sebanyak 5 lembar daun singkong, 15 gram jahe

merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk,

ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat

besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori,

forfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin,

enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Singkong mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram ) antara lain :

Kalori 146 kal

Protein 1,2 gram

Lemak 0,3 gram

Hidrat arang 34,7 gram

Kalsium 33 mg

Fosfor 40 mg

Zat besi 0,7 mg

Page 10: Reumatik Batra

Buah singkong mengandung ( per 100 gram ) :

Vitamin B1 0,06 mg dan Vitamin C 30 mg

75 % bagian buah dapat dimakan.

Daun singkong mengandung ( per 100 gram ) :

Vitamin A 11000, Vitamin C 275 mg dan Vitamin B1 0,12 mg

Kalsium 165 mg

Kalori 73 kal - Fosfor 54 mg

Protein 6,8 gram

Lemak 1,2 gram

Hidrat arang 13 gram

Zat besi 2 mg

Kelebihan:

Dalam artikel diatas disebutkan dengan cukup jelas mengenai manfaat, kandungan dan efek

farmakologis singkong dengan baik. Selain itu juga dijelaskan mengenai cara pemakaian, baik

pemakaian dalam dengan diminum maupun cara pemakaian luar. Bahasa yang digunakan pun

cukup jelas bagi kaum awam.

Kekurangan:

Dalam artikel diatas tidak disertakan gambar dan penjelasan terperinci mengenai efek singkong

bagi pengobatan reumatik

Page 11: Reumatik Batra

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Obat tradisional merupakan produk yang dibuat dari bahan alam yang jenis dan sifat

kandungannya sangat beragam sehingga untuk menjamin mutu obat tradisional diperlukan cara

pembuatan yang baik dengan lebih memperhatikan proses produksi dan penanganan bahan baku.

Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi

rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas

(perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik. Untuk

mengatasi rematik menurut artikel, bisa dilakukan dengan pemakaian dalam dan pemakaian luar

yang sudah dibahas diatas dengan menggunakan batang singkong. Pengobatan tradisional ini

digunakan untuk mengatasi penyakit rematik. Dan sebagai terapi tambahan non-konvensional.

Saran

Pengobatan tradisional ini sangat bagus untuk diterapkan, sebagai terapi yang alami dan

tradisional. Bahannya sangat mudah didapatkan, serta sudah terbukti untuk mengatasi peyakit

rematik.

Page 12: Reumatik Batra

DAFTAR PUSTAKA

Pramuditya,Endang.2010.Pengobatan Alternatif dengan Pijat Urut dan Obat Tradisional.

Surabaya: Terbit Terang

Yohana dan Yovita.2010. Terapi Herbal Berbagai Penyakit. Jakarta: Eska Media

http://www.lawskripsi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=80&Itemid=80

http://zona-prasko.blogspot.com/2011/08/pengertian-obat-tradisional.html

http://www.resep.web.id/obat/singkong-untuk-obat-rematik.htm

http://yprawira.wordpress.com/obat-tradisional-dan-pemanfaatannya/

http://gerry-tk.blogspot.com/2010/04/obat-tradisional-rematik.html