Top Banner
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: DANANG FAJAR ARDYANTO B300132037 PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
19

RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

Jun 27, 2019

Download

Documents

vuongque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA),

RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER)

TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN

LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

DANANG FAJAR ARDYANTO

B300132037

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH

Page 3: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

ii

Page 4: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per
Page 5: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

1

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON ASSET (ROA),

RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER)

TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN-

PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh earning per share (EPS), return on asset (ROA),

return on equity (ROE), dan debt to equity ratio (DER) terhadap harga saham

perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh earning per share

(EPS), return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan debt to equity ratio

(DER) terhadap harga saham perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek

Indonesia. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan. Dari 45

perusahaan tersebut diambil sampel sebanyak 38 perusahaan dengan

menggunakan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan

regresi linier berganda model ordinary least square (OLS).

Hasil analisis adalah : Hasil perhitungan uji normalitas data dengan model Jurque

Bera berdistribusi normal. Hasil uji linieritas dengan model Ramsey Riset

menunjukan bahwa model berbentuk linier. Hasil uji asumsi klasik menunjukan

bahwa terdapat masalah multikolonieritas, sedangkan untuk uji heteroskedatisitas

dan autokorelasi tidak terdapat masalah heteroskedatisitas dan autokorelasi. Hasil

uji t dapat diketahui bahwa variabel earning per share (EPS) berpengaruh positif

dan signifikan dan variabel debt to equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan

singnifikan. Sedagkan variabel return on asset (ROA) dan return on equity (ROE)

tidak berpengaruh signifikan. Hasil uji F menunjukan model yang dipakai eksis.

R2

memperoleh nilai 95,01% yang berarti bahwa 95,01% variasi harga saham

dapat dijelaskan oleh variabel EPS, ROA, ROE dan DER. Sedangkan 4,99%

sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam

model.

Kata Kunci: harga saham, earning per share (EPS), return on asset (ROA),

return on equity (ROE), dan debt to equity ratio (DER).

ABSTRACT

This research is entitled earnings per share (EPS), return on asset (ROA), return

on equity (ROE), and debt to equity ratio (DER) to LQ45 stock price listed in

Indonesian stock exchange. This study aims to analyze and find out how much

influence earnings per share (EPS), return on assets (ROA), return on equity

(ROE), and debt to equity ratio (DER) to LQ45 stock price listed on the stock

exchange Indonesia . The population in this study as many as 45 companies. Of

the 45 companies are taken a sample of 38 companies by using purposive

sampling method. In this study using multiple linear regression model ordinary

least square (OLS).

The results of the analysis are: The calculation results of normality data test with

Jurque Bera model is normally distributed. The result of linearity test with

Page 6: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

2

Ramsey Research model shows that the model is linear. The results of the

classical assumption test show that there is a problem multikolonieritas, while for

heteroskedatisitas test and autocorrelation there is no problem heteroskedatisitas

and autokorelasi. The result of t test can be seen that the variable earning per share

(EPS) has a positive and significant influence and the variable debt to equity ratio

(DER) has a negative and significant influence. Sedagkan variable return on assets

(ROA) and return on equity (ROE) has no significant effect. F test results show

the model used exist. R2 obtained a value of 95.01% which means that 95.01% of

stock price variation can be explained by EPS, ROA, ROE and DER variables.

While the remaining 4.99% is explained by other independent variables that are

not included in the model.

Keywords: stock price, earnings per share (EPS), return on assets (ROA), return

on equity (ROE), and debt to equity ratio (DER)

1. PENDAHULUAN

Pasar modal (capital market) merupakan tempat pertemuan antara

penawaran dengan permintaan surat berharga. Di tempat inilah para pelaku pasar

yaitu individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana

(surplus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh

emiten. Sebaliknya, di tempat itu pula perusahaan (entities) yang membutuhkan

dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan

otoritas di pasar modal sebagai emiten. Proses transaksi pada dasarnya tidak

dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung pasar modal, mengingat transaksi dapat

terjadi dimanapun juga. Meskipun demikian, dalam rangka menciptakan iklim

usaha yang sehat dan dapat dipercaya, maka transaksi diatur dalam kerangka

sistem yang terpadu dibawah kendali suatu pasar modal yang secara legal dijamin

oleh undang-undang negara (Sunariyah, 2003).

Pasar modal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasar perdana (primary

market) dan pasar sekunder (secoundary market). Pasar perdana terjadi pada saat

perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk

pertamakalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan

emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara

detail. Sementara pasar sekunder merupakan semua transaksi efek setelah pasar

perdana, dengan adanya pasar sekunder investor dapat melakukan perdagangan

sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder

memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam

Page 7: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

3

pasar perdana. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham

biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas derifatif (Tandelilin,

2001).

Pasar modal di Indonesia dikelola oleh suatu perusahaan swasta berbentuk

perseroan terbatas, yaitu PT bursa efek Indonesia (BEI). Pemengang saham BEI

adalah perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa (AB) sesuai dengan

undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal. Praktek perdaganagan

saham di Indonesia saat ini mengalami tahap perkembangan yang sangat pesat,

hal ini untuk mengejar keterbelakangan dengan pasar modal dunia khususnya di

negara-negara maju. Sebelum tahun 2002 praktek perdagangan saham di

Indonesia masih sederhana dalam artian bahwa surat saham akan melekat pada

diri pemiliknya. Hal ini mengandung resiko waktu yang dibutuhkan untuk

penyelesaian transaksi akan lebih lama, jadi menunjukkan adanya inefisiensi.

Disamping itu, risiko kemungkinan terjadinya hilang atau rusak sangat tinggi

(Sunariyah, 2003).

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada

dasarnya mempunyai kesamaan antara satu negara dengan negara lain. Hampir

semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan

fasilitas bagi keperluan industi dan keseluruhan entitas dalam memenuhi

permintaan dan penawaran modal. Selain itu pasar modal juga memiliki peran

penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal merupakan sarana

bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

dana dari masyarakat pemodal (investor). Pasar modal juga menjadi sarana bagi

masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan, seperti saham, obligasi,

dan reksadana. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimilikinya sesuaai karakteristik dan risiko masing-masing instrumen (Martalena,

2011).

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang

paling populer. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang

banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat

keuntungan yang menarik. Saham dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan

modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan

Page 8: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

4

terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak terebut memiliki klaim

atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan dan berhak hadir dalam

rapat umum pemengang saham atau RUPS (Martalena, 2011).

Dalam melakukan investasi di pasar modal para analisis dan investor dapat

melakukan analisis investasi yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua

pendekatan yaitu analisis fundamental dananalisis teknikal. Analisis fundamental

merupakan usaha untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan

saham yang akan dipilih melalui analisis perusahaan, analisis industri, analisis

ekonomi makro serta metode-metode analisis lain untuk mendukung analisis

saham yang akan dipilih. Salah satu aspek penting dari analisis fundamental

adalah analisis laporan keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan atau

posisi dan arah perusahaan. Sedangkan analisis teknikal merupakan suatu metode

yang digunakan untuk melakukan peramalan pergerakan saham dan surat berharga

lainnya dengan menggunakan grafik harga dan volume berdasarkan data masa

yang lalu. Analisis teknikal dapat dilakukan untuk saham-saham individual

ataupun untuk kondisi pasar secara keseluruhan. Analisis teknikal pada dasarnya

merupakan upaya untuk menentukan kapan waktunya akan membeli atau menjual

saham dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan

analisis grafik (Hermuningsih, 2012).

Salah satu hal yang harus menjadi fokus pertimbangan seorang investor

adalah harga saham, harga saham yang diharapkan oleh investor adalah harga

saham yang stabil dan mempunyai pola pergerakan yang cenderung naik dari

waktu ke waktu, akan tetapi kenyataanya harga saham cenderung berfluktuasi.

Berfluktuasinya harga saham menjadi risiko tersendiri bagi investor. Oleh karena

itu investor harus memahami hal apa saja yang dapat mempengaruhi fluktuasi

harga saham. Fluktuasi harga saham secara fundamental dipengaruhi oleh

kinerja perusahaan dan kemungkinan risiko yang dihadapi perusahaan. Kinerja

perusahaan dapat tercermin dari laba operasional, laba bersih per saham dan

rasio-rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan manajemen dalam

mengelola perusahaan. Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur

kinerja perusahaan diantaranya yaitu earning per share (EPS), return on asset

Page 9: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

5

(ROA), return on equity (ROE) dan debt to equity ratio atau DER (Supriyanto,

2016).

Earning per share (EPS) merupakan rasio antara net incom after tax

(NIAT) dengan jumlah saham yang beredar. Melalui EPS dapat dinilai

kemampuan perusahaan dalam membagi labanya kepada para pemengang saham.

Semakin tinggi laba perusahaan yang diberikan kepada para pemengang saham

tentunya akan semakin menarik untuk tetap memegang saham perusahaan

tersebut. Earnig per share menunjukkan jumlah pendapatan bersih yang tersedia

untuk pemegang saham biasa dibagi jumlah lembar saham biasa yang beredar

(Qudsi, 2009).

Return on asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor (pemegang obligasi dan

saham), ROA merupakan salah satu indikator keuangan yang sering digunakan

dalam menilai kinerja perusahaan, Jika kinerja perusahaan tersebut semakin baik,

maka tingkat pengembalian (return) semakin tinggi. Semua investor butuh

informasi seperti ini, agar mereka mampu melihat apa yang akan dia terima di

masa yang akan datang bila invest pada perusahaan tersebut (Qudsi, 2009).

Return on equity (ROE) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang

saham (Napa, 1999). Menurut Suhartono dan Fadliiah Qudsi (2009:96) ROE

adalah laba bersih dibagi dengan nilai buku ekuitas, rasio ini penting karena ROE

adalah sumber pertumbuhan. Secara teori, besarnya pertumbuhan (g) adalah ROE

dikali rasio retensi. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan dengan ROE yang

tinggi namun memiliki rasio utang yang rendah yaitu dibawah 1 (kecuali

perusahaan finansial).

Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan modal sendiri menjamin hutang. Atau dengan kata lain bagian dari

hutang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini sering

digunakan para investor untuk melihat seberapa besar hutang perusahaan jika

dibandingkan dengan ekuitas perusahaan atau para pemegang saham. Semakin

Page 10: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

6

tinggi angka DER maka dapat diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang

semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya (Napa, 1999).

Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan, kebutuhan untuk

memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai

perkembangan bursa juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang

diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan

harga saham. Di bursa efek Indonesia terdapat 11 jenis indeks harga saham yang

secara terus menerus disebarluaskan kepada para investor yang dapat digunakan

sebagai satu pedoman untuk berinvestasi di pasar modal. Salah satu indeks

tersebut adalah indeks LQ45 yang merupakan suatu indeks yang terdiri dari 45

emiten dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria

pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas emiten-emiten tersebut

juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. (Hermuningsih, 2012).

2. METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang telah siap pakai dan dikumpulkan oleh orang lain baik

dari kantor-kantor pemerintah, badan usaha atau hasil dari penelitian orang lain

(Trenggonowati, 2009). Data sekunder dalam penelitian ini berupa data untuk

semua variabel yaitu harga saham, earning per share (EPS), return on asset

(ROA), return on equity (ROE), dan debt to equity ratio (DER). Sumber data

yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari data perusahaan

www.idx.co.id, dan first asia capital sekuritas. Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dan kuantitatif. Model akan diestimasi dengan analisis kuantitatif yang

dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode

statistik yang dibantu dengan program SPSS dan E-Views8. Analisa data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengujian data crossection, dan uji

hipotesis / uji kebaikan model. Untuk menguji pengaruh variabel EPS, ROA,

ROE dan DER terhadap harga saham maka digunakan metode analisis linear

berganda. Tujuan analisis berganda adalah menggunakan nilai-nilai variabel

independen yang diketahui untuk meramalkan nilai variabel dependen. Pengujian

model digunakan dengan model persamaan regresi sebagai berikut:

Page 11: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

7

ββ DER1t β EPS2t β ROA3t β ROE4t

Keterangan:

Y = harga saham

0 = Intercept atau konstanta

1 = Koefisien regresi earning per share

2 = Koefisien regresi return on asset

3 = Koefisien regresi return on equity

4 = Koefisien regresi debt to equity ratio

EPS = earning per share

ROA = return on asset

ROE = return on equity

DER = debt to equity ratio

3. HASIL ANALISIS DATA PEMBAHASAN

Analisis regresi linier berganda dengan metode ordinary least square

(OLS) digunakan untuk menganalisis pengaruh earning per share (EPS), return

on asset (ROA), return on equity (ROE) dan debt to equity ratio (DER) terhadap

harga saham perusahaan LQ45. Dari data 45 perusahaan LQ45 terdapat 7

perusahaan yang dihilangkan karena memiliki data outlier diantaranya adalah

bank mandiri (BMRI), semen Indonesia persero (SMGR), gudang garam

(GGRM), bank rakyat Indonesia persero (BBRI), unilever (UNVR), matahari

department store (LPPF) dan siloam international hospital (SILO). Setelah ketujuh

perusahaan tersebut dihilangkan diperoleh ringkasan hasil regresi seperti pada

tabel 3-1.

Tabel 3-1

Ringkasan Hasil Regresi

Variable Coefficient

Std.

Error

t-

Statistic Prob.

DER -399.6281 173.9456

-

2.297431 0.0281

EPS 14.84830 0.610721 24.31273 0.0000

ROA -86.90303 116.8955 - 0.4625

Page 12: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

8

0.743425

ROE 82.40902 89.39759 0.921826 0.3633

R-squared 0.950103

F-statistic 157.0907

Prob (F-

statistic) 0.000000

DW-stat 2.248120

Sumber : Data sekunder yang diolah

Uji spesifikasi model pada penelitian ini menggunakan uji Ramsey Reset

yang disebut juga sebagai uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of

specification error. Hasil Uji Spesifikasi Model menggunakan Uji Ramsey-reset

adalah nilai probabilitas F statistik > α atau 0,2285 > 0,05, sehingga H0 diterima

maka model yang dipakai linier.

Tabel 3-1

Ramsey Reset Test

Value df Probability

F-statistic 0.187786 (2, 31) 0.2285

Likelihood ratio 0.457611 2 0.1671

Sumber : Data sekunder yang diolah

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

Jarque Bera. Dari hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa Probabilitas JB >

α atau 0,313976 > 0,05 sehingga H0 diterima maka distribusi µt normal.

Tabel 3-2

Jarque Bera Test

Jarque-Bera 2.313976

Probability 0.313976

Sumber : Data sekunder yang diolah

Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel

independen terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independen lainnya,

atau dengan kata lain suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel

bebas lainnya. Multikolinieritas juga bisa timbul apabila antara variabel

independen berkorelasi dengan variabel pengganggu. Untuk me-ngetahui ada

Page 13: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

9

tidaknya masalah multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan uji VIF,

dimana jika nilai suatu variabel melebihi 10 maka terdapat masalah

multikolinieritas pada variabel tersebut. Berdasarkan hasil analisis data pada tabel

4-9 diketahui bahwa nilai variabel ROA dan ROE lebih dari 10 sehingga dapat

disimpulkan bahwa antara variabel ROA dan ROE terdapat masalah

multikolinieritas.

Tabel 3-3

Hasil Uji Multikolinieritas (Uji VIF)

variabel Variable Centered VIF

DER 2.619529

EPS 1.050801

ROA 15.68289

ROE 14.00340

C NA

Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana variabel pengganggu tidak

mempunyai varian yang sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas dapat dilakukan menggunakan metode white (tabel 4-10).

Dari hasil analisis uji heteroskedastisitas diketahui bahwa nilai Probabilitas χ 2

> α

atau 0,0613 > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas dalam model.

Tabel 3-4

Uji Heteroskedastisitas (Uji White)

F-statistic 2.557267 Prob. F(4,33) 0.0570

Obs*R-squared 8.991741 Prob. Chi-Square(4) 0.0613

Scaled explained SS 10.02773 Prob. Chi-Square(4) 0.0400

Sumber : Data sekunder yang diolah

Uji autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masalalu memiliki pengaruh

terhadap nilai variabel masa kini, atau masa mendatang. Dalam penelitian ini

menggunakan uji Breusch Godfrey digunakan untuk menguji keberadaan

autokorelasi. Hasil Uji Breusch Godfrey diketahui bahwa nilai Probabilitas χ 2

> α

Page 14: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

10

atau 0,0653 > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak terjadi masalah autokorelasi

dalam model.

Tabel 3-5

Uji Autokorelasi (Uji Breusch Godfrey)

F-statistic 2.344749 Prob. F(3,30) 0.0928

Obs*R-squared 7.217682

Prob. Chi-

Square(3) 0.0653

Sumber : Data sekunder yang diolah

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing pe-

ngaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari analisis uji t

diketahui bahwa ada dua variabel yang secara statistik berpengaruh signifikan

terhadap harga saham perusahaan LQ45 yaitu EPS berpengaruh positif dengan

tingkat = 1% dan DER berpengaruh negatif dengan tingkat = 5%. Sedangkan

variabel ROA dan ROE secara statistik tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap harga saham perusahaan LQ45 pada = 10%.

Tabel 3-6

Ringkasan Hasil Uji t

Variabel Signifikan

t

Tingkat

Signifikansi

Keterangan

DER 0.0281 0.05 Berpengaruh

EPS 0.0000 0.01 Berpengaruh

ROA

0.4625

0.10 Tidak

Berpengaruh

ROE

0.3633

0.10 Tidak

Berpengaruh

Sumber : Data sekunder yang diolah

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama atau menguji apakah model

yang dipakai eksis atau tidak. Dari hasil Uji kebaikan model menunjukkan bahwa

model yang digunakan eksis, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan

variabel EPS, ROA, ROE dan DER secara bersama-sama berpengaruh terhadap

harga saham perusahaan LQ45.

Page 15: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

11

Nilai R2 menyatakan proposi total variasi variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Dari hasil estimasi diperoleh

besarnya Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,950103 yang berarti 95,01% variasi

harga saham perusahaan LQ45 dapat dijelaskan oleh variabel earning per share

(EPS), return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan debt to equity ratio

(DER). Sedangkan sisanya 4,99% variasi dari harga saham LQ45 dijelaskan oleh

variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model statistik.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa regresi linier berganda dengan metode

Ordinnary Least Square (OLS) tentang pengaruh variabel earning per share

(EPS), return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan debt to equity ratio

(DER) terhadap harga saham perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek

Indonesia, maka dapat ditarik keimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan pengujian ramsey reset dapat disimpulkan bahwa model yang

digunakan linier (spesifikasi model benar).

Berdasarkan pengujian jarque bera dapat disimpulkan bahwa distribusi µt

normal.

Berdasarkan pengujian asumsi klasik, diketahui terjadi multikolinieritas

antara variabel ROA dan ROE. Sementara tidak ditemukan masalah

heteroskedastisitas dan autokorelasi.

Dari analisis uji t diketahui bahwa ada dua variabel yang secara statistik

berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan LQ45 yaitu EPS

berpengaruh positif dengan tingkat = 1% dan DER berpengaruh negatif dengan

tingkat = 5%. Sedangkan variabel ROA dan ROE secara statistik tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan LQ45 pada = 10%.

Uji eksistensi model menunjukkan bahwa model yang digunakan eksis,

sehingga dengan demikian variabel EPS, ROA, ROE dan DER secara

bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan LQ45.

Koefisien determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,950103 yang berarti

95,01% variasi dari variabel harga saham perusahaan LQ45 dapat dijelaskan oleh

Page 16: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

12

variabel earning per share (EPS), return on asset (ROA), return on equity (ROE)

dan debt to equity ratio (DER). Sedangkan sisanya 4,99% variasi dari harga

saham LQ45 dijelaskan oleh variabel bebas lain diluar model yang diestimasi.

4.2 Saran

Dengan melihat hasil yang diperoleh maka ditemukan bebrapa saran yang

mungkin akan berguna, diantaranya adalah sebagai berikut:

Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini hanya

menggunakan data saham per 31 desember dan hanya pada perusahaan LQ45 saja.

Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data saham harian, dan pada

seluruh perusahaan yang ada di bursa efek Indonesia.

Manajemen perusahaan harus dapat menjaga kestabilan kinerja perusahaan

dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangannya sehingga dapat

mengambil kebijakan sesegera mungkin guna mengatasi penurunan harga saham.

Bagi investor disarankan mempertimbangkan faktor eksternal perusahaan

disamping faktor fundamental seperti kondisi ekonomi baik secara nasional

maupun global, kondisi politik dan hukum agar keputusan investasi pada suatu

perusahaan lebih tepat.

Bagi peneliti selanjutnya untuk memperbanyak variabel atau

menggunakan metode analisis lain, selain itu memperbanyak sampel penelitian

agar penelitian selanjutnya menjadikan lebih tepat dan akurat

DAFTAR PUSTAKA

Abied Luthfi Safitri. 2013. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,

Return On Asset, Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added

Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index.

Management Analysis Journal, MAJ 2 (2) (2013).

Awat Napa J. 1999. Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Bagyo Tri Atmojo, Rina Arifati, Abrar. 2016. Pengaruh Rasio Profitabilitas,

Dividen Per Share, Earning Per Share, Dan Return On Equity Terhadap

Harga Saham Perusahaan Manufaktur (Di BEI Tahun 2009-2013).

Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016.

Page 17: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

13

Brigham, Eugene F dan Weston J. Fred. 2001. Dasar Dasar Manajemen

Keuangan. Jakarta : Erlangga.

Bursa Efek Indonesia (http://www.idx.co.id).

Byson B. Majanga. 2015. The Dividend Effect on Stock Price-An Empirical

Analysis of Malawi Listed Companies. Accounting and Finance Research

Vol. 4, No. 3; 2015.

Dr. Majed Abdel Majid Kabajeh, Dr. Said Mukhled Ahmed AL Nu’aimat, Dr.

Firas Naim Dahmash. 2012. The Relationship between the ROA, ROE and

ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Share

Prices. International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2 No.

11; June 2012.

Fahmi Irham. 2015. Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat.

FAC Sekuritas (www.facsekuritas.co.id ).

Gujarati, Damodar. 2004. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Gujarati, DN. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat.

Hassan, Umer Mustafa. 2014. Impact of Dividend Policy, Earning per Share,

Return on Equity, Profit after Tax on Stock Prices. International Journal of

Economics and Empirical Research, MPRA Paper No. 60793, posted 21.

December 2014 09:52 UTC.

Henry Faizal Noor. 2009. Investasi (pengelolaan keuangan bisnis dan

pengembangan ekonomi). Jakarta. INDEKS.

Henry Faizal Noor. 2009. Investasi. Jakarta : Indeks.

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta : Unit

Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Husnan, Suad. 2001. Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Husnan Suad. 2000. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : YKPN

Yogyakarta.

Indra Setiyawan, Pardiman. 2014. Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover,

Time Interest Earned Dan Return On Equity terhadap harga saham pada

Perusahaan manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI

Periode 2009-2012.Jurnal Nominal / Volume III Nomor 1 / Tahun 2014.

Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori dan Analisis Investasi. Edisi Kedelapan.

Yogyakarta : BPFE.

Page 18: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

14

John, White. 1944. Invest In Stock& Shares. Jakarta. Elex Media Kaputindo.

Karina Fauziah, Darminto. R. Rustam Hidayat. 2014. Pengaruh Dividen

Per Share, Return On Asset, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga

Saham (Studi pada Perusahaan Property, Real Estate And Building

Contruction yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 11 No. 1 Juni 2014.

Katopo, Aristides. 1997. Pasar Modal Indonesia. Jakarta. BEJ dan Pustaka Sinar

Harapan.

Martalena, Maya malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Bandung. Andi

Yogyakarta.

Minarni, Tri. 2013. Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Financing To

Deposit Ratio (FDR), Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Return On

Equity (ROE) Bank Syariah di Indonesia Periode Januari 2006 – Juni 2012 : Skripsi fakultas ekonomi dan bisnis universitas islam syarif hidayatullah

jakarta.

Muchamad Ulul Azmi, Rita Andini, Kharis Raharjo. 2016. Analisis Pengaruh Net

Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) Dan Current Ratio (CR)

Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Pada Tahun

2010-2014. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016.

Muhammad Rizal Muttaqin, Susanti. 2013. Pengaruh ROA, ROE DAN EPS

Terhadap Perubahan Harga Saham Industri Perbankan. Ilmu Manajemen

Volume 1 Nomor 4 Juli 2013.

Nurhasanah, Rahmalia. 2013. Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On

Equity (ROE) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan LQ45 Periode 2007-2011 : Skripsi fakultas ekonomi

dan bisnis universitas widiyatama.

Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan

CR Terhadap Return Saham Studi Kasus Saham Industri Real Estate and

Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 – 2006 :

Skripsi fakultas ekonomi dan bisnis universitas diponegoro semarang.

Rosdian Widiawati Watung, Ventje Ilat. 2016. Pengaruh Return On Asset (ROA),

Net Profit Margin (NPM), Dan Earning PerShare (EPS) Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Perbankan Di BEI Periode 2011-2015. Jurnal

EMBA Vol.4 No.2 Juni 2016, Hal. 518-529.

Sari Puspita Dewi, Rahmat Hidayat. 2014. Pengaruh Net Profit Margin Dan

Return On Asset Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. ILMAN, Vol.1, No.1, pp. 1-10,

Pebruari 2014.

Page 19: RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO … filesisanya dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak dimasukan dalam model. Kata Kunci: harga saham, earning per

15

Setiawan, Ricky. 2011. Pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio

(DER) dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Harga

SahamPerusahaan Manufaktur di BEI periode 2007-2009 : Skripsi

fakultas ekonomi dan bisnis universitas negeri semarang.

Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Erlangga.

Suhartono, Fadillah Qudsi. 2009. Portofolio Investasi & Bursa Efek. Yogyakarta :

Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta : Unit

Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Susanto Djoko, Agus Sabardi. 2010. Analisis Teknikal di Bursa Efek. Yogyakarta.

UPP-STIM YKPN.

Susilo D, Bambang. 2009. Pasar Modal (mekanisme perdagangan saham,

analisis sekuritas, dan strategi invetasi di BEI). Yogyakarta. UPP STIM

YKPN.

Taimur Sharif, Harsh Purohit, Rekha Pillai. 2015. Analysis of Factors Affecting

Share Prices: The Case of Bahrain Stock Exchange. International Journal

of Economics and Finance; Vol. 7, No. 3; 2015.

Tamara Oca Viandita, Suhadak, Achmad Husaini. 2013. Pengaruh Debt Ratio

(DR), PriceTo Earning Ratio (PER), EarningPer Share (EPS), Dan

SizeTerhadapHargaSaham (Studi pada Perusahaan Industri yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis

(JAB)|Vol. 1 No. 2 April 2013.

Widoatmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal. Jakarta.

Jurnalindo Aksara Grafika