Top Banner
RESUME KOSMETOLOGI “KULIT” OLEH: NAMA : ARDIANSAH NIM : 70100110025 KELAS : FARMASI A JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2013
18

Resume Kulit Farmasi A

Dec 01, 2015

Download

Documents

Ardhy Awink
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Resume Kulit Farmasi A

RESUME KOSMETOLOGI

“KULIT”

OLEH:

NAMA : ARDIANSAH

NIM : 70100110025

KELAS : FARMASI A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Resume Kulit Farmasi A

1. Peran UV dalam pembentukan melanin.

Jawab :

Kulit terdiri dari tiga lapisan: epidermis, termasuk lapisan korneum, dermis,

dan hipodermis. Dermis mengandung melanosit yang menghasilkan pigmen melanin

yang bertanggung jawab atas warna kulit. Paparan sinar dengan panjang gelombang

dalam UV-A wilayah akan merangsang pembentukan melanin, yang berfungsi

sebagai lapisan pelindung pada kulit. Kulit ditampilkan bersama dengan jumlah

radiasi UV yang menembus setiap lapisan. Radiasi UV dekat 300 nm (UV-B)

menembus dengan baik stratum corneum dan epidermis yang energik cukup parah

menyebabkan pembakaran (erythema) kulit, terutama pada individu berkulit putih.

Radiasi dengan panjang gelombang lebih panjang dari 350 nm mulai menembus

dermis sehingga merangsang pembentukan melanin dan menghasilkan (tanning)

pencokelatan yang melindungi kulit dari terbakar langsung akibat paparan sinar

matahari. Meskipun sinar UV-A merupakan energi yang lebih rendah daripada sinar

UV-B, yang kenyataannya bahwa mereka dapat menembus lebih jauh ke dalam

hypodermis, menyebabkan elastosis (kekurangan dukungan struktural dan elastisitas

kulit) dan kerusakan kulit lainnya, yang berpotensi mengarah ke kanker kulit.

(Shaat, Nadim, A., 2005)

Kekuatan sinar matahari tergantung dari jenis ultra violet (UV) yang

terkandung. Jenis sinar UV terdiri atas sinar ultra violet A (UVA), sinar ultra violet B

(UVB), dan visible light. Sinar UVB dengan panjang gelombang pendek, disaring

oleh lapisan ozon sehingga mencapai atmosfer bumi dengan kadar yang cukup tinggi

dan menyebabkan pemaparan pada kulit ari dengan gejala terbakar (sunburn) atau

kecoklatan (sutan). Sementara itu, sinar UVA memiliki energi yang lebih rendah,

tetapi mampu menembus lapisan lemak pada kulit. UVA inilah yang bertanggung

jawab terhadap kerusakan kolagen dan jaringan elastin, yakni zat yang membuat kulit

menjadi kuat dan kenyal.

Page 3: Resume Kulit Farmasi A

Panjang gelombang dari radiasi sinar matahari yang paling berisiko dalam

pencapaiannya ke bumi adalah UVB 290-320 nm dan UVA 320-400 nm. Semakin

kuat UVB maka akan semakin menimbulkan reaksi di epidermis, dengan perkiraan

10% dapat mencapai dermis, sementara 50% UVA akan mencapai dermis.30 Sinar UV

akan merusak gugus sulfhidril yang merupakan penghambat tirosinase sehingga

dengan adanya sinar UV, enzim tirosinase bekerja secara maksimal dan memicu

proses melanogenesis. Pada mekanisme perlindungan alami terjadi peningkatan

melanosit dan perubahan fungsi melanosit sehingga timbul proses tanning cepat dan

lambat sebagai respon terhadap radiasi UV. Ultraviolet A menimbulkan reaksi

pigmentasi cepat. Reaksi cepat ini merupakan fotooksidasi dari melanin yang telah

ada, dan melanin hasil radiasi UVA hanya tersebar pada stratum basalis. Pada reaksi

pigmentasi lambat yang disebabkan oleh UVB, melanosit mengalami proliferasi,

terjadi sintesis dan redistribusi melanin pada keratinosit disekitarnya. Melasma

merupakan proses adaptasi melanosit terhadap paparan sinar matahari yang kronis.

Bila terjadi penyinaran kulit oleh sinar matahari, maka terjadi reaksi fisiologis

kulit sebagai berikut. Kulit yang terpapar sinar matahari selama antara 6-20 jam akan

menghasilkan eritema yang cepat atau lambat menimbulkan pencoklatan kulit

(tanning). Hal ini disebabkan oleh sinar ultraviolet A (UV-A) dengan panjang

grlomang 290-320 nm dan sinar yang terlihat (visible light) dengan panjang

gelombang 320-700 nm.

Tanning cepat tampak jelas 1 jam setelah kulit terpapar matahari dan

kemudian akan hilang kembali dalam waktu 4 jam. Hal ini mungkin disebabkan oleh

Page 4: Resume Kulit Farmasi A

reaksi oksidasi dari radikal bebas semiquinon yang tidak stabil di dalam melanin.

Disini tidak tampak adanya pembentukan melanosom baru. tanning lambat terjadi 48-

72 jam setelah kulit terpapar sinar matahri denga panjang gelombang 320-500 nm.

Reaksi serupa terjadi pula pada sunburn (290-320 nm). Hal ini disebabkan oleh

pembentukan melanosom baru secara perlahan, dan baru terlihan dalam waktu 72

jam.

(Retno I.S.Tranggono :30)

2. Hubungan Hormon tiroid dengan pembentukan melanin.

Jawab :

Karena berdasarkan struktur kimianya, maka hormon di bagi menjadi 3

kelompok yaitu : Turunan  asam amino, Hormon peptida, dan Turunan Lipid.  Khusus

turunan Asam amino, kelompok hormon ini  kadang-kadang disebut juga sebagai

biogenik amine, disintesis dari asam amino tirosin dan triptopan.  Yang termasuk

turunan tirosin adalah hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, epineprin

(E), norepineprin (NE) dan dopamine.  Sementara  turunan triptopan adalah hormon

melatonin yang dihasikan oleh kelenjar pineal.

Karena hormon turunan asam amino yang disebut juga sebagai biogenik

amine, disintesis dari asam amino tirosin dan triptopan. Dimana turunan tirosin

adalah hormon tiroksin yang dihasilkan dari kelenjar tiroid. Maka hal ini berkaitan

dengan proses pembentukan melanin (melanogenesis) dimana melanin dibentuk oleh

melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam proses

pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi

3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang

kemudian dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin.

Enzim tirosinase dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum

endoplasma kasar, melanosit diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks

golgi. 4 tahapan yang dapat dibedakan pada pembentukan granul melanin yang

matang.

Oleh karena itu dengan adanya kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon

tiroksin, memiliki berperan penting dalam proses pembentukan pigmen melanin ini.

Page 5: Resume Kulit Farmasi A

3. Pembentukan Melanin

Jawab :

Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan

penting dalam proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase,

tiroksin diubah menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi

dopaquinone, yang kemudian dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi

menjadi melanin. Enzim tirosinase dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer

retikulum endoplasma kasar, melanosit diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh

kompleks golgi. 4 tahapan yang dapat dibedakan pada pembentukan granul melanin

yang matang.

Page 6: Resume Kulit Farmasi A

Tahap 1 :

Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses dari

aktivitas enzim tirosinase dan pembentukan substansi granul halus; pada bagian

perifernya. Untaian-untaian padat elektron memiliki suatu susunan molekul tirosinase

yang rapi pada sebuah matrik protein.

Tahap 2 :

Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian dalam

filamen-filamen dengan jarak sekitar 10 nm atau garis lintang dengan jarak sama.

Melanin disimpan dalam matriks protein.

Gambar 1. Diagram Melanosit, ilustrasi gambaran utama melanogenesis. Tirosinase

di sintesis dalam retikulum endoplasma yang kasar dan diakumulasikan dalam vesikel

kompleks Golgi. Vesikel yang bebas sekarang dinamakan melanosom. Sintesis

melanin dimulai pada melanosom tahap II, di mana melanin diakumulasikan dan

membentuk melanosom tahap III. Terakhir struktur ini hilang dengan aktivitas

tirosinase dan membentuk granul melanin. Granul melanin bermigrasi ke arah

juluran melanosit dan masuk ke dalam keratinosit.

Tahap 3 :

Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak sulit terlihat.

Page 7: Resume Kulit Farmasi A

Tahap 4 :

Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan melanin

secara sempurna mengisi vesikel. Utrastruktur tidak ada yang terlihat. Granul yang

matang berbentuk elips, dengan panjang 1 μm dan diameter 0,4 μm.

Ketika dibentuk granul melanin migrasi di dalam perluasan sitoplasma

melanosit dan ditransfer ke sel-sel dalam stratum germinativum dan spinosum dari

epidermis. Proses transfer ini telah diobservasi secara langsung pada kultur jaringan

kulit.

Granul melanin pada dasarnya diinjeksikan ke dalam keratinosit. Ketika di

dalam keratinosit, granul melanin berakumulasi di dalam sitoplasma di daerah atas inti

(supranuklear), jadi melindungi nukleus dari efek merusak radiasi matahari.

Meskipun melanosit yang membentuk melanin, namun sel-sel

epitel/keratinositlah yang menjadi gudang dan berisi lebih banyak melanin,

dibandingkan melanosit sendiri. Di dalam keratinosit, granul melanin bergabung

dengan lisosom – alasan mengapa melanin menghilang pada sel epitel bagian atas.

Faktor-faktor penting dalam interaksi antara keratinosit dan melanosit yang

menyebabkan pigmentasi pada kulit:

1. Kecepatan pembentukan granul melanin dalam melanosit.

2. Perpindahan granul ke dalam keratinosit, dan

3. Penempatan terakhirnya dalam keratinosit

Page 8: Resume Kulit Farmasi A

4. Tahap pembentukan melanin dari segi molekuler.

Jawab :

Proses sintesis melanin dari asam amino tirosin :

Page 9: Resume Kulit Farmasi A

Pada manusia, ratio dopa-positif melanosit terhadap keratinosit pada statum basale

adalah konstan di dalam setiap area tubuh, tetapi bervariasi dari satu regio ke regio

yang lain. Sebagai contoh, ada sekitar 1000 melanosit/mm2 di kulit daerah paha dan

2000/mm2 di kulit skrotum. Jenis kelamin dan ras tidak mempengaruhi jumlah

melanosit/unit area. Perbedaan pada warna kulit terutama karena perbedaan jumlah

granul melanin pada keratinosit.

Gambar 2. Section of the stratum spinosum showing the localized deposits of melanin

covering the cell nuclei. Melanin protects the DNA from the UV radiation of the sun.

This explains why people with light skin have a higher incidence of skin cancer than

do people with dark skin. The highest concentration of melanin occurs in the cells that

are more deeply localized; these cells divide more actively. (The DNA of cell

populations that multiply more actively is particularly sensitive to harmful agents.)

Makin gelapnya kulit (tanning) setelah terpapar radiasi matahari ( panjang gel:

290-320mm) adalah akibat proses tahap 2. Pertama, reaksi fisis dan kimiawi

menggelapkan warna melanin yang belum muncul ke luar melanosit, dan

merangsangnya secara cepat untuk masuk ke keratinosit. Kedua, kecepatan sintesis

Page 10: Resume Kulit Farmasi A

melanin dalam melanosit mengalami akselerasi, sehingga semakin meningkatkan

jumlah pigmen melanin.

5. Degradasi Melanin !

Jawab :

Dalam proses melanogenesis terdapat dua tahap penting, yaitu:

a. Sintesis melanosom, yang termasuk dalam proses ini adalah pembentukan

melanosom, melanisasi melanosom, dan sekresi atau transfer melanosom.

b. Degradasi melanosom.

Sintesis Melanin

Sistem pembentukan melanin terdiri atas sel-sel melanosit yang mempunyai

dendrit. Melanosit mensintesis melanosom dan mensekresikannya melalui dendrit-

dendritnya ke keratinosit-keratinosit. Dendrit adalah semacam tangan yang dapat

mencapai keratinosit dalam jarak yang cukup jauh untuk mentransfer melanosome,

yaitu organela yang berisi melanin. Melanosit ini disebut secretory melanocyte dan

terdapat di epidermis dan folikel rambut. Bila melanosit tidak berdendrit, misalnya

yang terdapat di leptomeningen, uvea, dan retina mata, maka melanosit ini memegang

melanin yang dibentuknya pertama kali sejak masa embrional dan disebut continent

melanocyte.

Diperkirakan tiap satu melanosit mempunyai dendrit-dendrit yang melayani 36

keratinosit. Kesatuan ini disebut sebagai unit melanoepidermal. Melanosom yang

terdapat dalam keratinosit dapat berbentuk partikel-partikel padat atau merupakan

gabungan dari 3-4 buah partikel lebih kecil yang mempunyai membran dan disebut

melanosom kompleks. Keratinosit yang mengandung melanosom kompleks

Page 11: Resume Kulit Farmasi A

merupakan makrofag, sehingga disebut fagolisosom, yang selanjutnya akan

mengalami degradasi.

Proses pembentukan melanosom di dalam melanosit melalui 4 fase, yaitu:

Fase I: permulaan pembentukan melanosom dari matriks protein dan tirosinase

diliputi membran dan berbentuk vesikula bulat.

Fase II : disebut pre-melanosom, pembentukan lebih sempurna, belum kelihatan

pembentukan melanin.

Fase III : mulai nampak deposit melanin di dalam membran vesikula. Di sini mulai

terjadi melanisasi melanosom.

Fase IV : deposit melanin memenuhi melanosom yang merupakan partikel-partikel

padat dan berbentuk sama.

Proses melanisasi melanosom terjadi di fase III dan IV sebelum melanosom

diekskresikan ke keratinosit. Kemudian melanosom siap ditransfer ke keratinosit. Di

antara ras-ras kulit bangsa di dunia, tidak ada perbadaan jumlah melanosit. Perbedaan

jumlah melanosit terdapat pada daerah-daerah tertentu di tubuh. Di kulit kepala dan

lengan (bagian yang tidak tertutup pakaian) terdapat kurang lebih 2.000 melanosit

epidermal dalam 1 mm2. Sedangkan pada bagian badan lain terdapat kurang lebih

1.000 melanosit epidermal dalam 1 mm2.

Degradasi Melanosom

Melanosom di dalam keratinosit mengalami degradasi. Melanosom yang

terbentuk dari gabungan beberapa partikel dan besarnya kurang dari satu mikron akan

mengalami degradasi. Ini terdapat pada ras Kaukasia, Mongoloid dan Indian Amerika.

Melanosom yang besarnya lebih dari satu mikron dan tunggal tidak

mengalami degradasi, misalnya terdapat pada ras Negro dan Aborigin. Ukuran

melanosom dipengaruhi oleh faktor genetik dan non genetik misalnya penyinaran oleh

matahari (ultraviolet).

Dibuktikan ada korelasi antara warna kulit dan besarnya melanosom. Kulit hitam

melanosomnya besar, tunggal, padat dengan melanin, sedangkan kulit putih

melanosomnya terdiri atas partikel-partikel kecil yang bergabung, melanin tidak

padat.

6. Hubungan hormon estrogen dan progesteron pada wanita hamil dalam

pembentukan melanin.

Jawab :

Page 12: Resume Kulit Farmasi A

Hormon estrogen yang diproduksi tubuh mempengaruhi kandungan melanin di

bawah kulit. Hormon ini akan mempengaruhi pembentukan enzim tirosinase yang

mengatur frekuensi dan jumlah melanin yang akan dikeluarkan dan muncul ke

permukaan epidermis kulit. Produksi hormon estrogen akan semakin meningkat pada

periode tertentu. Sebagai contohnya adalah saat wanita sedang menstruasi.

Penumpukan pigmen atau melanin di lapisan kulit akan memicu munculnya noda-

noda hitam di kulit yang dikenal dengan dark spot atau hiperpigmentasi. Proses ini

berlangsung selama kurun waktu yang tidak sebentar, sehingga efeknya tidak dapat

langsung terlihat. Produksi melanin yang sudah menumpuk akhirnya mencapai

permukaan dan timbullah vlek hitam.

Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dan ibu yang sedang hamil juga

akan memicu peningkatan produksi hormon estrogen. Ibu yang tengah mengandung

biasanya sering mengeluhkan hiperpigmentasi, terutama di bagian wajah, leher, juga

ketiak. Namun, keluhan ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.

Melanin sendiri sebenarnya berfungsi untuk melindungi kulit dari terpaan

sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit dan membuat kulit menjadi lebih

gelap. Melanin juga amat berguna untuk melindungi kulit terhadap paparan sinar

ultraviolet (UV). Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar UV.

7. Proses pembentukan kolagen.

Jawab :

Kolagen adalah bagian dari jaringan ikat pada kulit yang membantu dalam

ketegasan, keluwesan, dan pembaruan secara terus menerus dari sel-sel kulit. Yang

tersusun dari asam-asam yang pada gilirannya disusun dari karbon, hidrogen dan

oksigen. Yang mengandung asam amino tertentu yaitu Glycin-Hydroxiproline dan

Arginine.

Page 13: Resume Kulit Farmasi A

Proses pembentukan kolagen yaitu :

Secara struktur kolagen terdiri dari struktur primer kolagen Glicin-X-

Hidroxiprolin atau Glicin-Prolin-X. Rantai polipeptida-nya di sintesa di ribosom yang

ada di sekitar retikulum endoplasma. Sebagai struktur tertier-nya kolagen mempunyai

struktur triple helix artinya 3 rantai polipeptid spiral. Ketiga molekul helix-nya

dihubungkan satu sama lain dengan ikatan hidrogen seperti pada helix DNA.

Sintesa Kolagen biasanya di sintesa oleh sel fibroblas. Secara garis besar dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu:

Intrasellular di organel ribosom yang di sekitar retikulum endoplasma bedakan dari

ribosom yang berada bebas di sitosol , mencakup:

Transkripsi dan translasi dari DNA atau gen untuk kollagen) hasil: asam amino

yang dipersatukan menjadi prokolagen.

Prokolagen akan dihidroxilasi oleh enzim hidroksilase. Yang di hidroksilasi

adalah rantai yang memiliki asam amino lisina dan prolina dimana vitamin C

dan helix Ketoglutarat diperlukan sebagai koenzim.

Pengikatan molekul gula pada gugus -OH dari Lisina oleh enzim

glukosiltransferase.

Sekarang telah terbentuk ikatan yaitu triple helix. Walaupun demikian ini belum sempurna, karena di bagian N-terminal atau akhir struktur triple helix ini tidak berbentuk spiral helix, melainkan dihubungkan oleh ikatan disulfid dari molekul cistein. Yang berguna untuk menstabilkan prokolagen yang segera diekspor keluar dari sel melewati membran sel.

Ekstrasellular. Yang terjadi di intersellular atau ekstrasellular adalah eliminasi dari

N- dan C-terminal. Kemudian eliminasi gugus N dari rantai molekul lisina secara

oxidativ. Akibatnya grup aldehid dari kollagen monomer di satukan menjadi kolagen

fibrillar.

8. Bagian dari stratum corneum yang mengandung air.

Jawab :

Keratin dapat menyimpan sejumlah besar air antaraserat / benang. Pelembab

faktor alami (NMF) adalah kumpulan air yang larut senyawa yang hanya ditemukan

dalam stratum korneum. Senyawa ini menulis sekitar 20-30% dari berat kering

korneosit tersebut. Komponen NMF menyerap air dari atmosfir dan

menggabungkannya dengan kadar air mereka sendiri yang memungkinkan lapisan

Page 14: Resume Kulit Farmasi A

terluar stratum korneum untuk tetap terhidrasi . Karena NMF larut dalam air, oleh

sebab itu jika kulit terkena air lama maka kulit akan menjadi kering karena NMF

terlarut dalam air