BAB IPENDAHULUAN
Sejak antibiotik telah digunakan secara luas pada otitis media
dan mastoiditis sekitar tahun 1930-an, angka mortalitas dan
komplikasi serius dari otitis media telah menurun. Namun, sekarang
pasien dengan penyakit telinga tengah seringkali datang saat
stadium kronis yang menyebabkan kehilangan pendengaran dan
pengeluaran sekret. Morbiditas otitis media seringkali berarti
gangguan pendengaran yang mengganggu fungsi sosial, pendidikan dan
profesi. Pada anak usia sekolah, anak mungkin memperlihatkan hasil
yang buruk di sekolah.1Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah
salah satu jenis otitis media disamping otitis media akut dan
otitis media non supuratif. OMSK merupakan infeksi kronik telinga
tengah dengan perforasi membran timpani dan keluarnya sekret dari
telinga tengah secara terus menerus atau hilang timbul, biasanya
disertai gangguan pendengaran.2 Sekret mungkin encer atau kental,
bening atau berupa nanah. OMSK dahulu disebut otitis media
perforata.2Survei prevalensi di seluruh dunia menunjukkan beban
dunia akibat OMSK melibatkan 65-330 juta orang dengan otorea, 60%
diantaranya (39-200 juta) menderita kurang pendengaran yang
signifikan. OMSK merupakan penyebab pada 28.000 kematian.
Prevalensi OMSK di Indonesia masih tergolong tinggi dengan
prevalensi 3,9 %. Pasien OMSK merupakan 25% dari pasien-pasien yang
berobat di poliklinik THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Jakarta.3Sebagai seorang dokter umum yang berperan sebagai lini
pertama, sangatlah penting untuk mengetahui tentang OMSK ini karena
prevalensinya sangat banyak di Indonesia. Dengan mengetahui
gejala-gejala OMSK melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
cermat, seorang dokter umum dapat memberikan penanganan awal
seperti pembersihan liang telinga, pemberian antibiotika dan
merujuk pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut seperti
mastoidektomi maupun timpanoplasti, sehingga komplikasi-komplikasi
OMSK dapat ditekan.4
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 DefinisiOtitis media adalah suatu inflamasi yang terjadi
pada telinga tengah dan kavum mastoid, tanpa memperhatikan etiologi
maupun patogenesisnya. Jika prosesnya terjadi lebih dari 12 minggu
maka disebut kronik.5 Namun ada pula yang menyebutkan terminologi
waktu yang lain. Dikatakan suatu proses kronik (OMSK) ialah infeksi
kronik di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang
timbul.2 Batasan waktu menurut kebanyakan ahli THT adalah 2 bulan,
namun batasan menurut WHO adalah 12 minggu untuk penegakan
diagnosis OMSK.3Otorrhea dan supurasi kronik telinga tengah dapat
menunjukkan pada pemeriksaan pertama sifat-sifat dari proses
patologi yang mendasarinya. Umumnya otorrhea pada otitis media
kronik bersifat purulen (kental, putih), atau mukoid (seperti air
dan encer) tergantung stadium peradangannya. Sekret mungkin juga
encer atau kental, bening atau berupa nanah.2
2.2 EtiologiJenis bakteri yang paling banyak diisolasi pada OMSK
adalah P. Aeruginosa, S. Aureus, Corynebacterium, dan Klebsiella
pneumoniae. Organisme anaerobik seperti Peptostreptococcus,
Fusobacterium species, Propionibacterium acnes, dan Bacterioides
species, juga umum diisolasi. Lain halnya dengan yang ditemukan
pada OMA, dimana organisme anaerob hanya memainkan peranan kecil
dalam patogenesisnya.5Otitis media akut dengan perforasi membran
timpani menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya
sudah lebih dari dua bulan. Faktor-faktor predisposisi yang dapat
menimbulkan OMSK antara lain:6,7 Hipertropi adenoid dan sinusitis
kronik Radang saluran pernafasan bagian atas yang berulang Otitis
media akut yang terlambat mendapat pengobatan atau tidak mendapat
pengobatan antibiotik yang cukup dan tepat Daya tahan tubuh yang
rendah akibat penyakit-penyakit malnutrisi, anemia, gangguan pada
sistem imun tubuh Virulensi kuman Predisposisi genetik, yang secara
tipikal berhubungan dengan disfungsi tuba eustachius. Disfungsi ini
terlihat dalam berbagai populasi, seperti suku Eskimo, dan orang
Indian-Amerika, seperti juga yang ditemukan pada orang dengan
kelainan berupa palatoschisis.
Sebagian besar OMSK merupakan kelanjutan otitis media akut yang
prosesnya sudah berjalan lebih dari 2 bulan. Beberapa faktor
penyebab adalah terapi yang terlambat, terapi yang tidak adekuat,
virulensi kuman yang tinggi, daya tahan tubuh rendah, atau
kebersihan buruk. Bila kurang dari 2 bulan disebut sub akut.3Namun
demikian, disebutkan pula dalam kepustakaan yang lain bahwa dalam
keadaan normal, tuba Eustachius dapat mencegah akumulasi cairan
dalam telinga tengah dengan cara membiarkan cairan tersebut
mengalir keluar dari telinga tengah melalui tuba. Dalam beberapa
waktu, otitis media kronik dapat berkembang, dan biasanya didahului
oleh efusi (cairan) dalam telinga tengah yang tidak segera
menyembuh. Cairan yang persisten ini kemudian terkontaminasi oleh
bakteri, dan bakteri yang ditemukan pada otitis media kronik
berbeda dengan yang ditemukan pada otitis media akut.8OMSK dapat
terjadi akibat tidak terjadinya resolusi pada OMA. Dimana dalam hal
ini akan terjadi perforasi menetap dan sekret tetap keluar lebih
dari satu setengah bulan atau dua bulan. Maka keadaan ini disebut
sebagai otitis media supuratif kronis (OMSK). Perforasi ini dapat
terjadi karena trauma, iatrogenik, atau karena otitis media akut
yang telah dijelaskan diatas. Dengan demikian, maka segala sesuatu
yang dapat menimbulkan gangguan fungsi Tuba Eustachius dapat pula
mendorong terjadinya otitis media supuratif kronik.4,8
2.3EpidemiologiPrevalensi dari OMSK bervariasi dari negara ke
negara. WHO mengklasifikasikannya menjadi negara berprevalensi
paling tinggi (>4%), tinggi (2-4%), rendah (1-2%), dan paling
rendah (