Top Banner

of 46

Respirasi & Keseimbangan Asam Basa

Oct 07, 2015

Download

Documents

Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4; pH darah arteri 7,45 dan darah vena 7,35. Jika pH 7,45 dikatakan alkalosis.
Asam adalah Suatu cairan yang mampu mengeluarkan / melepaskan H+ (donor proton).
Basa adalah Suatu cairan yang mampu menerima H+ (akseptor proton).
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • METABOLISME AIR

  • METABOLISME AIRAir merupakan produk akhir dari metabolisme oksidatif.Berfungsi sebagai reaktan dan juga produk dalam banyak reaksi metabolik.Homeostasis pemeliharaan komposisi lingkungan internal yang essensial bagi kesehatan distribusi air dalam tubuh, pH dan konsentrasi elektrolit.

  • AIR TUBUHTerbagi dalam 2 ruangan utama : intrasel dan ekstraselKalium merupakan kation utama dan fosfat merupakan anion utama dalam cairan intrasel.Natrium merupakan kation utama dan klorida anion utama dalam cairan ekstrasel.Konsentarsi protein intrasel lebih tinggi dari pada plasma darah

  • KEHILANGAN AIRAir dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang melalui kulit, paru-paru, saluran cerna kehilangan obligatorik.Tergantung keadaan iklim,tingkat aktivitas, tingkat kesehatan, dan makanan.Suhu tinggi, iklim kering, kerja fisik yang berat dapat menambah kehilangan air dari kulit dan paru-paru

  • KESEIMBANGAN AIRPengaturannya tergantung pada mekanisme hipotalamus, sekresi ADH dan aktivitas ginjal.Keadaan kekurangan cairan dan kelebihan cairan berhubungan dengan kekurangan dan kelebihan Na.

  • KESEIMBANGAN AIRPenyebab kekurangan cairan :- Penurunan masukan (koma).- Peningkatan kehilangan cairan (poliuri pada DM, pengeluaran yang berlebihan pada keadaan diaforesis berat dan kehilangan cairan lewat tr.gastrointestinal)

  • KESEIMBANGAN AIRPenyebab kelebihan cairan :- Masukan yang meningkat (pemberian infus cairan yang berlebihan).- Penurunan ekskresi.

  • Air merupakan pelarut biologik yang idealMolekul tetrahidral dengan bentuk agak miring.Molekul air membentuk molekul bipolar.Gaya multipel menstabilkan molekul biologik.

  • Molekul air membentuk ikatan hidrogenIkatan hidrogen menentukan struktur makromolekular.Ikatan hidrogen memudahkan pengikatan molekul air bipolar dalam susunan yang teratur.Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang lemah.Ikatan hidrogen menstabilkan protein dan asam nukleat.

  • Molekul air mempunyai kecendrungan berdisosiasiDapat bekerja secara asam atau basa.Membentuk ion hidronium (H3O+) dan ion hidroksida (OH-).H2O + H2O H3O+ + OH-.K = [H+] [OH-] = [10-7] [10-7] [H2O] [55,56] =0,018 x 10-14 = 1,8 x 10-16 mol/L

  • PERNAFASAN (RESPIRASI)Pertukaran dua gas O2 dan CO2 antara tubuh dan lingkunganTerbagi dalam 4 proses :-pertukaran udara paru-paru-diffusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah-transport O2 dan CO2 dalam darah -pengaturan ventilasi

  • PERNAFASANPeristiwa kimia dan faal tubuh yg mempengaruhi difusi O2 dan CO2 Hukum Boyle PV = R (konstanta)Hukum Gay-Lussac V = RTJadi : Hukum Gay-Lussac + Hukum Boyle Hukum gas ideal, yaitu : PV = nRT

  • PERNAFASANDimana : P = tekanan (mmHg) V = volume () n= jlh massa gas (gr/mol) R = Konstanta = 62,36 T = suhu absolut/ oK

  • PERNAFASANKecepatan berlangsungnya proses difusi dipengaruhi oleh bbrp faktor, spt :Perbedaan antara tek. Parsial gas diatas cairan dan tek. Gas didalamnya.Luas daerah penampang lintang antar muka gas-cairan.Panjang jarak yg harus ditempuh molekul-molekul

  • PERNAFASANBesarnya daya larut gas dalam cairan.Banyaknya jlh molekul yg dapat berdifusi pd setiap perbedaan tekanan.Besar kecepatan atau pergerakan kinetik molekul.

  • PERNAFASANTek. Parsial dan persentasi konsentrasi gas-gas pernafasan adalah berbeda dlm udara alveoli dgn udara lembab. hal ini disebabkan oleh :Absorbsi O2 yg tetap dari udara alveoli.Difusi CO2 yg tetap dari darah paru-paru kedalam alveoli.Penggantian udara alveoli yg relatif lambat selama ventilasi normal.

  • PERNAFASANKeadaan setimbang yg stabil (steady state equilibrium) ada 2 faktor yg mempengaruhinya :Tek. Parsial gas yg mengelilingi air.Kelarutan gas dlm cairan pd suatu suhu

  • PERNAFASAN Udara cerah mengandung komponen gas dan uap air dengan persentase : N2 (78,62%) , O2 (20,84%) CO2 (0,04%) , H2O (0,5%)Udara yang sampai dialveoli mengalami proses pemanasan dan pelembaban secara maksimal disepanjang saluran napas jenuh dengan air tekanan dalam paru tidak melebihi 760 mmHg tekanan partial komponen udara lainnya dikurangiTekanan partial gas : desakan yang ditimbulkan oleh gas untuk masuk / keluar cairan ( PO2, PCO2, pN2 dsb )

  • PERNAFASAN Kemampuan keseluruhan membran pernafasan total untuk melakukan pertukaran gas antara alveoli dan darah paru-paru dapat dinyatakan sbg kapasitas difusi, yaitu volume suatu gas berdifusi melalui membran pernafasan dlm 1 menit pd perbedaan tek. 1 mmHg

  • PERNAFASANKoefisien diffusi CO2 lebih besar 20 kali dibanding O2 meski PCO2 kapiler paru ( 45 mmHg ) hanya berbeda sedikit dari PCO2 alveoli ( 40 mmHg ), CO2 darah segera diseimbangkan dengan CO2 alveoliTekanan partial gas dalam sistem pulmonerart.pulmoneralveolivena pulmonerPO240104104PCO2454040PH2O474747

  • PERNAFASANBila suatu gas dimasukan ke dlm ruang yg mengandung cairan spt; air, molekul-molekul gas akan beradu dgn fase cair dlm usahanya utk masuk dan menciptakan suatu keadaan seimbang shg tek. gas dlm cairan akan menjadi sama dgn tek. Parsialnya dlm fase gas. Benturan & masuknya molekul ke dlm cairan berlangsung dgn suatu proses yg disebut DIFUSI

  • Transport oksigen darahDiikat reversible dan dibawa oleh hemeprotein hemoglobin Hb + O2 HbO2Derajat pengikatan ditentukan oleh PO2 sekitar HbAffinitas Hb terhadap O2 berkurang oleh :1. Peninggian [ H+ ]2. Peninggian PCO2 ( efek Bohr )3. Peninggian suhu4. Peninggian [ 2,3 bifosfogliserat eritrosit ]

  • Transport CO2 darah10% dalam bentuk larut dalam plasma20% CO2 berikatan dengan gugus amino terminal residu valin pada molekul globin dari Hb ( ikatan karbamino )70% dalam bentuk garam HCO3- Efek Haldane : oksigenasi Hb diparu-paru meningkatkan pelepasan CO2, sebaliknya deoksigenasi Hb dijaringan perifer meningkatkan pengambilan CO2 Chloride shift : gerakan Cl untuk mengimbangi gerakan HCO3 antara eritrosit dan plasma arah gerakan berbeda dijaringan dan dialveoli

  • Pengaturan pernafasan oleh SSPDiperantarai oleh PCO2 darahPCO2 lebih besar dari 40 mmHg stimulasi medulla oblongata ventilasi alveoli meningkatSistem ini mengatur ekskresi dan retensi CO2 darah pengaturan PCO2 berperan dalam pengaturan keseimbangan asam basa tubuh

  • Keseimbangan asam basaSistem homeostasis PH cairan tubuhGangguan-gangguan keseimbangan asam basa

  • KESEIMBANGAN ASAM BASAPengertian pH Defanisi pH -log (H+)Untuk menghitung pH larutan :Hitung konsentrasi ion Hidrogen (H+)Hitung logaritma ion Hidrogen Nilai pH adalah nilai Log dari No.2pH darah normal : 7,4 + 0,05Konsentrasi pH ditentukan oleh ion Hidrogen (H+)

  • Ph cairan tubuhNanoekivalan konsentrasi ion H ( 40 nEq / L ) dalam keseimbangan terhadap miliekivalen konsentrasi elektrolit seperti Na, K, Cl dan HCO3 cairan tubuhPh = - log 10 [ion H] = log 10 ( 1 / [ion H] ), karena [ion H] = 4 * 10-8 Eq / L, maka : Ph = 7,4Ph cairan tubuh normal antara 7,3 7,4 dan nilai ph yang mungkin untuk hidup antara 6,8 - 8

  • Produk asam dari metabolisme Katabolisme asam amino mengandung sulfur menghasilkan asam sulfurik dan katabolisme fosfolipid menghasilkan asam fosforik Kedua jenis asam tersebut merupakan asam yang tidak dapat menguap ( non volatile acid ) dan dibentuk sekitar 40 80 mEq / hariKatabolisme karbohidrat dan lipid membentuk sekitar 15.000 20.000 mMol CO2 / hari, yang termasuk asam yang mudah menguap ( volatile acid )

  • KESEIMBANGAN ASAM BASAIon H+ berasal dari:Oxidasi karbohidrat/ hidrat arang yg tdk sempurna Oxidasi FFA yg tdk sempurna ketosisNH3 dari deaminasi oxidatif asam amino NH3 ureaProses pengangkutan CO2 dr jaringan ke paru-paru tdpt ion H+ dlm darah

  • Asam dan basaHA = H+ + A- , maka asam diartikan sebagai suatu donor proton ( HA ) dan basa sebagai akseptor proton ( A- )Eritrosit dan sel tubulus ginjal mengandung enzym karbonat anhidrase, mengkatalisa :CO2 + H2O H2CO3 . Asam karbonat merupakan donor proton ( H2CO3 H+ + HCO3 - ) maka CO2 selalu digolongkan sebagai asam

  • Mekanisme fisiologis homeostasis PhSistem kerja buffer yang dipengaruhi sifat-sifat fisik dan kimianyaSistem pernapasan yang mengatur perubahan pCO2 melalui perubahan ventilasiSistem pengaturan ginjal terhadap penyimpanan bikarbonat tubuh

  • Buffer Substansi yang dapat menerima proton ( ion H ) dan meminimalisasi perubahan PhSuatu larutan asam lemah dengan garamnyaBuffer- buffer penting tubuh :1. ECF : HCO3-2. ICF : HPO4= , H2PO4- dan protein ( Hb )3. Karbonat tulang

  • Buffer penting tubuhEfektivitas tergantung pada :- Ph lazim yang dapat dipertahankan- Konsentrasinya pada cairan tubuh- pKa- Mekanisme khusus yang dimiliki, seperti HCO3 yang merupakan bagian dari sistem terbuka ( volatile )

    Bikarbonat : pKa 1,3 U dibawah Ph fisiologis, konsentrasi ekstrasel tinggi, berada dalam keseimbangan dengan CO2 ( bagian dari sistem terbuka)

  • Buffer penting tubuhFosfat : konsentrasi intrasel tinggi, penting pada pengasaman urine, dengan pKa 6,8 mempertahankan ph cairan tubulus distal 6 s/d 7 Protein : protein plasma sebagai buffer ekstrasel dengan peran terbatas, Hb berperan besar sebagai buffer intraselKarbonat tulang : simpanan buffer yang potensial, berperan penting sebagai respon jangka panjang pada asidosis kronis

  • Pengaturan asam basa oleh ginjalDengan mengatur [ HCO3 - ] darahAmbang ginjal untuk HCO3 - : 26 28 mmol/ L, sedangkan [HCO3 - ] plasma : 25 26 mmol/L sangat sedikit diekskresiHCO3 hasil filtrasi darah mengalami reabsorbsi ditub. Proksimal ( 90 %) dan ditub. Distal ( 10 %)CO2 hasil filtrasi dan CO2 yang berasal dari HCO3 berdiffusi bebas kesel tubulus dalam sel : CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- ( oleh karbonat anhidrase )

  • Pengaturan asam basa oleh ginjalPCO2 darah PCO2 sel tubulus [H+] sekresi H+ kelumen ( antiport H+- Na+ ) mereabsorbsi HCO3 dan/atau diekskresi melalui urineH+ dilumen berguna untuk :- reabsorbsi HCO3 - bereaksi dengan buffer HPO4= / H2PO4- dan menjadi penukar Na+ pada Na2HPO4 menjadi NaH2PO4 (penghematan Na )- bereaksi dengan NH3 ( deaminasi oksidatif asam-asam amino disel tubulus ) membentuk NH4+ ( pKa = 9,6 untuk dapat menetralisir asam kuat ( sulfat dan fosfat ) yang akan diekskresi melindungi mukosa saluran kemih

  • Persamaan Henderson-Hasselbach Ph = pKa + log ( [ A- ] / [ HA ] )Ph = pKa + log ( [HCO3-] / [H2CO3] )CO2 larut dalam plasma dan membentuk H2CO3 sebanding dengan tekanan CO2 ( pCO2 ), sehingga persamaan ini menunjukkan bahwa Ph adalah perbandingan antara HCO3- dan pCO27,4 = 6,1 + log ( [HCO3-] / [H2CO3] ), untuk mempertahankan Ph ideal tersebut, perbandigan antara konsentrasi garam dan asam karbonat adalah 20 : 1

  • Persamaan Henderson-HasselbachJadi : pH = 6,1 + Log

    7,4 = 6,1+ Log

    7,4 = 7,4

  • Gangguan-gangguan keseimbangan asam basa- Gangguan metabolik :- Asidosis metabolik- Alkalosis metabolikGangguan respirasi : - Asidosis respiratorik- Alkalosis respiratoriksetiap gangguan primer akan disertai respon skunder dari sistem berlawanan ( gangguan primer metabolik direspon dengan perubahan sistem respirasi dan sebaliknya )Ph dikembalikan mendekati normal tetapi tidak terjadi kompensasi berlebihan

  • Asidosis metabolikPaling banyak ditemukanPenurunan [ HCO3- ] , karena banyak digunakan menanggulangi kelebihan asam asam organik sisa metabolismeDitemukan pada penderita diabetes, gagal ginjal, gastroenteritis ( dehidrasi ), tirotoksikosis dsbBila mekanisme kompensasi dapat mengembalikan PH normal asidosis metabolik terkompensasi konsentrasi bikarbonat meningkat

  • Kompensasi pada asidosis metabolikPeningkatan H+ disangga HCO3- plasma dan Hb (dtk mnt)Peningkatan ventilasi menurunkan PCO2 ( mnt )Peningkatan H+ disangga HCO3- intertisial (30 mnt)Peningkatan H+ disangga protein dan fosfat intra sel ( jam )Penghematan dan pembentukan HCO3- oleh ginjal (2 6 hari)

  • Alkalosis metabolikPeningkatan HCO3- karena konsumsi atau hilangnya substansi asam yang berlebihanDitemukan pada pamakai obat-obat ulkus peptikum yang lama, obstruksi usus ( muntah ) dsbKompensasi tubuh berupa :- Pernapasan lambat dan dangkal untuk retensi CO2 - Mengurangi ekskresi H+ dengan ekskresi garam NaHCO3 dan Na2HPO4 - Menekan pembentukan NH3

  • Asidosis respiratorikPeningkatan PCO2 karena gangguan fungsi paru retensi CO2Ditemukan pada pneumonia, emfisema, keracunan morfin dan barbiturat dsbBikarbonat yang dibentuk dari CO2 yang meninggi karena asidosis respiratorik ( CO2 + H2O = H2CO3 = H+ + HCO3- ) tidak dapat membantu menyangga H+

  • Kompensasi pada asidosis respiratorikPeningkatan H+ disangga oleh Hb eritrosit ( dtk mnt )Peningkatan H+ disangga oleh protein dan fosfat intrasel ( jam )Peningkatan ekskresi H+ dengan peningkatan pembentukan amoniak ditubuli distal dan pembentukan bikarbonat baru oleh ginjal ( 2 6 hari )

  • Alkalosis respiratorikPenurunan PCO2 karena gangguan fungsi paru (hiperventilasi)Ditemukan pada keadaan keracunan salisilat, demam tinggi, histeria dsbKompensasi tubuh dengan penurunan ekskresi H+ oleh ginjalKompensasi respiratorik untuk gangguan-gangguan metabolik berlangsung sempurna dalam 24 jam sedangkan kompensasi ginjal untuk gangguan-gangguan respiratorik lebih lambat, memerlukan waktu 2 6 hari

  • Acid Base Disorders

    DisorderpH[H+]Primary disturbanceSecondary responseMetabolic acidosis [HCO3-] pCO2Metabolic alkalosis [HCO3-] pCO2Respiratory acidosis pCO2 [HCO3-]Respiratory alkalosis pCO2 [HCO3-]