Top Banner
1 | Page MAKALAH BIOLOGI UMUM Oleh Irma fitriyani 3415111390 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
24

Reproduksi Sel

Dec 29, 2015

Download

Documents

irmaul
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Reproduksi Sel

1 | P a g e

MAKALAH BIOLOGI UMUM

Oleh

Irma fitriyani

3415111390

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Page 2: Reproduksi Sel

2 | P a g e

DAFTAR ISI

Kata pengantar ..........................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar belakang ...................................................................4II. Tujuan .................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. REPRODUKSI SEL 1. Mitosis..................................................................................52. Meiosis.................................................................................83. Oogenesis.............................................................................13

B. PERTANYAAN DAN JAWABAN.......................................16

BAB III PENUTUP

C. KESIMPULAN.......................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................18

Page 3: Reproduksi Sel

3 | P a g e

Kata pengantar

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Reproduksi Sel”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas akhir semester individu dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Biologi Umum di Universitas Negeri Jakarta.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Christiani yang telah membimbing saya pada mata kuliah Biologi Umum ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan.

Page 4: Reproduksi Sel

4 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Semua makhluk hidup tubuhnya disusun oleh sel, akan tetapi jumlah dan ukuran sel yang dimiliki oleh setiap jenus makhluk hidup sudah tentu memiliki perbedaan-perbedaan. Dengan adanya perbedaan jumlah dan ukuran sel itulah kita mendapatkan adanya makhluk hidup yang besar, kecil bahkan mikroskopis seperti bakteri, jamur, dan protozoa.

Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme tergantung pada pertambahan dan pembesaran sel-sel yang dimilikinya secara terus-menerus. Perkembangan organisme yang bersel banyak, dari mulai zigot (perkembangan lebih lanjut dari fertilisasi), dicapai melalui pembelahan sel, pertumbuhan dan diferensiasi. Dengan demikian sel akan bertambah banyak melalui proses yang disebut pembelahan atau reproduksi sel. Sel-sel tersebut akan terus membelah dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel dan seterusnya.

Seperti yang kita tahu, bahwa pada sel eukariotik terjadi reproduksi secara mitosis dan meiosis. Materi tersebut akan dipaparkan lebih jauh pada Bab pembahasan. Pada Bab pembahasan tersebut juga akan dijelaskan mengenai peristiwa pembentukan ovum pada manusia khususnya yang disebut Peristiwa Oogenesis. Dimana dalam peristiwa oogenesis, sel bereproduksi secara mitosis dan juga meiosis. Dari pembahasan tersebut akan terlihat perbedaan antara pembelahan sel secara mitosis dengan miosis.

II. Tujuan

Mengetahui dan memahani perbedaan antara mitosis dan meiosis, serta mengetahui salah satu peristiwa reproduksi yang berhubungan dengan mitosis dan meiosis yaitu peristiwa Oogenesis.

Page 5: Reproduksi Sel

5 | P a g e

BAB II

PEMBAHASAN

A. Reproduksi Sel

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai reproduksi sel secara mitosis dan meiosis.

1) MITOSIS

MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Mitosis, baik pada tumbuhan maupun pada hewan terjadi pada sel-sel somatis (sel tubuh), terutama pada jaringan embrional. Pada tumbuhan misalnya, mitosisi ini terjadi pada titik tumbuh di ujung akar, ujung akar dan kambium. Salah satu karakteristik mitosis adalah dihasilkannya dua sel anak yang antara satu dengan yang lainnya sama dengan sel induknya.

Prinsip mitosis terletak pada tingkah laku kromosom selama berkembang biak. Kromosom adalah benda-benda dalam inti sel yang hanya dapat terlihat pada waktu sel membelah diri karena dapat mengikat zat warna tertentu. Kromosom ini mempunyai kemampuan menduplikasi diri yaitu membentuk kromosom-kromosom baru yang serupa dengan kromosom semula. Selanjutnya kromosom-kromosom ini akan diberikan kepada sel-sel anak.

a. Mekanisme Pembelahan Sel

Pembelahan sel menampakkan keaktifan mitosis dan sitokinesis sebagai perubahan yang terus-menerus. Mitosis lazim dilukiskan terjadi dalam lima (5) keadaan; profase, prometafase, metafase, anafase dan telofase.

Page 6: Reproduksi Sel

6 | P a g e

1. Interfase

Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat. Interfase meliputi sekitar 90 % dari keseluruhan waktu setiap siklus sel. Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali proses pembelahan, G1 (Gap 1) selama 11 jam, S (Sintesis DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik) selama 1 jam ( Sumber: Brooker, dkk. 2008: 185). Selama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel mengalami pertumbuhan dengan menghasilkan organel dan protein-protein di dalam sitoplasma. Kromosom direplikasi hanya pada sub-fase S. Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat sel tersebut sudah menyalin kromosomnya (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan kromosom berkondensasi, dua pasang sentromer terbentuk, dan nukleolus mulai menghilang, kemudian dilanjutkan dengan fase M.

2. Profase

Selama profase terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma. Pada nukleus, nukleoli menghilang. Serabut-serabut kromatin menjadi lebih menggulung rapat dan melipat menjadi kromosom yang mempunyai ciri tersendiri dapat diamati

Page 7: Reproduksi Sel

7 | P a g e

dengan mikroskop cahaya. Setiap kromosom yang menduplikasi nampak sebagai dua kromatid anak yang sama, bergabung pada sentromer. Di sitoplasma spindel mitosis terbentuk, tersusun dari mikrotubul dan bergabung dengan protein spindel mitosis tersusun teratur antara dua sentrosom. Selama profase sentrosom bergerak berlawanan satu sama lain dan nampaknya bergerak sepanjang permukaan inti melalui pemanjangan berkas mikrotubul di antara dua sentrosom.

3. Metafase

Sentrosom sekarang berada pada kedua kutub sel yang berlawanan. Kromosom berada pada bidang metafase; bidang yang mempunyai jarak yang sama antara spindel kedua kutub. Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada bidang metafase. Untuk setiap kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid anak berlawanan kutub sel. Karena itu kromatid yang sama dari setiap kromosom adalah menambat pada mikrotubul-kinetokor yang tersusun radier dari kutub yang berlawanan dari sel induk.

4. Anafase

Anafase dimulai ketika pasangan sentromer dari setiap kromosom terbagi, kromatid anak terpisah satu sama lain. Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai calon kromosom. Spindel mulai menggerakkan kromatid menuju kutub sel yang berlawanan, karena mikrotubul kinetokor menambat pad sentromer. Mikrotubul kinetokor memendek ketika kromosom mendekati kutub sel. Pada saat yang

Page 8: Reproduksi Sel

8 | P a g e

bersamaan kutub dari sel juga bergerak lebih jauh. Akhir anafase kedua kutub sel sam jaraknya dan lengkap merupakan kumpulan kromosom.

5. Telofase dan Sitokinesis

Pada fase telofase, mikrotubuk non kinetokor selalu memanjang dan inti mulai terbentuk pada kedua kutub sel, serta kromosom berada dalam keadaan terhimpun. Membran inti terbentuk dari potongan-potongan membran inti sel induk dan bagian lain dari sistem endomembran. Pada fase profase dan prometafase selanjutnya nukleoli

2) MEIOSIS

Pewarisan sifat diberikan melalui adanya informasi genetik didalam gen-gen menyangkut DNA. Pewarisan sifat dapat berlangsung melalui replikasi DNA, yang menghasilkan koponen gen dan dapat diberikan oleh induk kepada anaknya.

Pembawa gen adalah sperma dan ovum. Bila sebuah sperma bergabung dengan ovum, berarti gen kedua induk bergabung dalam inti sel telur (sel telur telah dibuahi), membentuk zigote. Zigote akan berkembang menjadi individu baru, yang sama seperti induknya.

Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme. Meiosis terjadi pada organisme ekuariot, yang selnya mengandung jumlah kromosom diploid. Diploid berarti rangkap, dalam pengertian bahwa informasi genetik pada salah satu kromosom dapat dijumpai pada bentuk yang sama (atau termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti. Kedua kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog.

Page 9: Reproduksi Sel

9 | P a g e

Sel diploid manusia mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog. Ke 46 kromosom dari zigote terbentuk dari fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel telur yang masing-masing memberikan satu anggotanya dari setiap pasangan homolognya.

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.

a. Interfase 1

Meiosis didahului oleh interfase, dimana setiap kromosom mengalami proses replikasi. Proses ini menyerupai pada replikasi kromosom mitosis. Untuk setiap kromosom, setiap kromatid (anak) mempunyai sifatgenetik yang sama menambat pada sentromernya. Ada sepasang sentriol (pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua pasang (diwakili pada gambar ini).

b. Profase 1

Beberapa hal yang penting yang berbeda antara meiosis dan mitosis terjadi pada profase 1. Proses profase 1 meiosis berakhir lebih lama dan lebih kompleks daripada profase mitosis. Kromosom mulai memadat dan menambat pada membran inti. Pada proses sinapsis, kromosom homolog masing-masing terdiri atas dua kromatid, berada bersama sebagai pasangan. Dua kromosom yang berpasangan (nampak) sebagai sebuah tetrade, suatu kompleks empat kromatid. Pada banyak tempat sepanjang-panjangnya, non sister kromatid bersilangan.

Penyilangan ini membantu kromosom homolog ditarik kesana, dinamakan chiasma. Kromosom selanjutnya tambah menebal dan ke luar dari membran inti.

Page 10: Reproduksi Sel

10 | P a g e

Bila profase 1 berlanjut sel menyiapkan untuk membelah intinya dalam kebiasaan yang sama dengan yang diamati selama mitosis. Pasangan sentriol bergerak menjauh satu sama lain, dan mikrotubul-spindel terbentuk di antaranya. Membran inti dan nukleoli tersebar. Akhirnya, kromosom mulai berpindah ke bidang metafase tengah antara dua kutub spindel. Profase 1 yang dapat berakhir sehari sering lebih lama dicirikan menempati lebih dari 90% dari waktu yang diperlukan untuk meiosis.

Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.

Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom. Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog. Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid. Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan

bergandengan. Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.

c. Metafase 1

Kromosom sekarang tersusun pada bidang metafase tetap dalam pasangan homolog. Serabut spindel dari satu kutub sel menambat pada satu kromosom dari

Page 11: Reproduksi Sel

11 | P a g e

setiap pasangan, sedang serabut spindel dari kutub yang berlawanan menambat pada homolognya.

d. Anafase 1

Seperti pada mitosis, benang spindel menggerakkan kromosom menuju kutub. Walaupun demikian, kromatid tetap menambat pada sentromernya dan bergerak sebagai unit tunggal menuju kutub yang sama. Kromosom homolog bergerak menuju kutub yang berlawanan. Ini sangat berbeda dengan tingkah laku kromosom selama mitosis.

e. Telofase dan Sitokinesis

Benang spindel terus memisahkan pasangan kromosom homolog sampai kromosom mencapai kutub sel. Setiap kutub sekarang mempunyai serangkaian kromosom haploid, tetapi setiap kromosom tetap mempunyai dua kromatid. Biasanya sitokinesis terjadi serempakdenagn telofase 1 membentuk dua sel anak.

f. Profase 2

Page 12: Reproduksi Sel

12 | P a g e

Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi. Nukleus dan dinding inti melebur. Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian

mulai terbentuk benang-benang spindel

g. Metafase 2

Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.

h. Anafase 2

Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.

Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.

Page 13: Reproduksi Sel

13 | P a g e

i. Telofase 2 dan Sitokinesis

Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin. Terbentuk kembali membran inti dan anak inti. Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom

setengah dari induknya.

PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS

Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis

Tujuan Untuk pertumbuhanSifat mempertahan-kan diploid

Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak

Sifat sel anak diploid (2n) haploid (n)

Tempat terjadinya sel somatis sel gonad

3) OOGENESIS

Oogenesis adalah pembentukan ovum. Mekanisme oogenesis sangat berbeda dengan spermatogenesis, walaupun memiliki kesamaan dalam pembentukan meiosis. Diantara kelahiran dan masa pubertas, sel-sel telur dalam hal ini oosit membesar dan folikel di sekitarnya tumbuh. Pada masa pubertas, oosit primer mengadakan pembelahan meiosis I menghasilkan satu sel oosit sekunder yang besar dan satu sel badan kutub pertama (polar body primer) yang lebih kecil. Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya terdiri dari nucleus saja. Oosit sekunder ini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer yaitu 23 kromosom (haploid). Dalam pembelahan meiosis II, oosit sekunder membelah diri

Page 14: Reproduksi Sel

14 | P a g e

menghasilkan satu sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (polar body sekunder). Ootid yang besar tersebut mengandung hamper semua kuning telur dan sitoplasma. Pada saat yang sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi dua kutub. Selanjutnya ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang mempunyai 23 kromosom (haploid). Sedangkan ketiga badan kutub kecil hancur sehingga setiap oosit primer hanya menghasilkan satu sel telur yang fungsional. Sel telur (ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan, ribosom, RNA, dan komponen – komponen sitoplasma lain yang berperan dalam perkembangan embrio. Sel telur yang matang diselubungi oleh membrane corona radiate dan zona pellusida. Oogenesis hanya berlangsung hingga seseorang usia 40 sampai 50 tahun. Setelah wanita tidak mengalami menstruasi lagi (menopause) sel telur tidak diproduksi lagi. Berikut adalah gambar dari peristiwa oogenesis :

1.Sel-Sel Kelamin PrimordialSel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.2. Folikel PrimordialFolikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi

Page 15: Reproduksi Sel

15 | P a g e

tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.3. Oosit PrimerInti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.4.Pembelahan Meiosis PertamaMeiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.5. Oosit SekunderPembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.

Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.dan merangsang folicle menghasilkan estrogen

2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.dan menghentikan LH

Page 16: Reproduksi Sel

16 | P a g e

3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).dan merangsang keluarnya progesteron

4. Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LHdan membuat endometrium menebal membentuk pembuluh darah , menguatkan endometrium

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.

B. Pertanyaan dan JawabanSejak kapan peristiwa ooogenesis itu terjadi pada wanita ?

Jawab :

Saat wanita dilahirkan, ovarium telah mengandung semua sel yang akan berkembang menjadi sel telur. Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel-sel primordial atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.

Oogenesis telah dimulai sejak perempuan dalam usia kandungan 5 bulan. Pada saat usia 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis, namun proses ini tidak dilanjutkan hingga perempuan mengalami pubertas. Oosit primer tersebut pada keadaan istirahat (dorman).

Page 17: Reproduksi Sel

17 | P a g e

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Perbedaan mitosis dan meiosis diantaranya berdasarkan tempat proses berlangsungnya pembelahan, tujuan dilakukan pembelahan, periode pembelahan, sifat sel anak yang dihasilkan, dan karakter dari sel anak tersebut.

Ciri-ciri mitosis yaitu:

• Terjadi pada sel tubuh (somatis) dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk.

• Kromosom hasil pembelahan mitosis berpasangan sehingga disebut diploid (2n).

• Ada empat fase dalam pembelahan mitosis yaitu : profase, metafase, anafase, dan telofase.

• Hasil akhir pembelahan ini adalah 2 sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.

Ciri-ciri meiosis yaitu :

• Meiosis: pembelahan sel khusus yang terdapat pada organ/ alat reproduksi, menghasilkan gamet/ sel kelamin, memiliki jumlah kromosom ½ dari jumlah kromosom induknya (46 ® 23), terjadi pembelahan reduksi

• Tujuan: mendapatkan individu yang memiliki jumlah kromosom normal (46) berasal ½ dari ayah dan ½ dari ibu

• Meiosis I: profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten, diploten, diakinesis), metafase 1, anafase 1, telofase 1

• Meiosis II: profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2

Oogenesis dengan spermatogenesis berbeda dalam 3 hal penting. Pertama, selam pembelahan meiosis dalam oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama. Sitoplasma hampir dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu oosit primer. Sel yang sempurna dengan sitoplasma tersebut seterusnya akan berkembang menjadi ovum, sementara sel yang lebih kecil yang disebut sebagai badan polar (polosit) akan mengalami degenerasi. Proses oogenesis memilki siklus hidup yang panjang melalui proses istirahat.

Page 18: Reproduksi Sel

18 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk.2010.Biologi, edisi kedelapan jilid 1.Jakarta:Erlangga

Suryani, yoni.2004.Biologi Sel dan Molekuler.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Winatasasmita,dkk.1992.Biologi Umum.Jakarta:Universitas Terbuka