GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK ELEKTRIK (VAPOR) KOMUNITAS VAPORIZER KOTA JOMBANG KARYA TULIS ILMIAH KIKI ADELLIA PUTRI SUTIKNO 16.131.0065
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK ELEKTRIK (VAPOR) KOMUNITAS VAPORIZER
KOTA JOMBANG
KARYA TULIS ILMIAH
KIKI ADELLIA PUTRI SUTIKNO16.131.0065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA
MEDIKAJOMBANG
2019
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK ELEKTRIK (VAPOR) KOMUNITAS VAPORIZER
KOTA JOMBANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi Program Diploma D-III Analis Kesehatan
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang
KIKI ADELLIA PUTRI SUTIKNO16.131.0065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA
MEDIKAJOMBANG
2019ABSTRAK
ii
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK ELEKTRIK (VAPOR) KOMUNITAS VAPORIZER KOTA
JOMBANG
Oleh :
Kiki Adellia Putri Sutikno
Rokok elektronik masih mengandung zat-zat yang tergolong toksik bagi manusia seperti tobacco specific nitrosamines (TSNA), diethylene glycol (DEG) yang dikenal sebagai karsinogen, nikotin, dan karbonmonoksida. Karbonmonoksida menimbulkan denaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen dan menggantikan tempat oksigen di hemoglobin dan mempercepat anterosklerosis. Dengan demikian, mengakibatkan peningkatan kadar hemoglobin darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada perokok elektrik (vapor) komunitas vaporizer kota Jombang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dan populasinya adalah komunitas vaporizer kota Jombang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Prosedur pemeriksaan menggunakan metode sianmethemoglobin dengan menggunakan alat spektrofotometer. Variabel yang digunakan adalah pengukuran kadar hemoglobin dengan observasi laboratorium.
Hasil penelitian didapatkan bahwa berdasarkan nilai normal didapatkan seluruh sampel memiliki kadar hemoglobin normal, berdasarkan lama penggunaan rokok elektronik seluruh sampel normal, berdasarkan pengetahuan tentang bahaya rokok elektronik seluruh sampel normal.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat di ambil kesimpuln bahwa seluruh anggota komunitas vaporizer kota Jombang 30 orang memiliki kadar hemoglobin normal.
Kata kunci : Rokok Elektrik, Kadar Hemoglobin
iii
ABSTRACT
DESCRIPTION OF HEMOGLOBIN LEVELS IN ELECTRIC SMOKERS (VAPOR) VAPORIZER COMMUNITIES IN
JOMBANG CITY
Oleh :
Kiki Adellia Putri Sutikno
Electronic cigarettes still contain substances that are classified as toxic to humans such as tobacco specific nitrosamines (TSNA), diethylene glycol (DEG), wich known as a carcinogen, nicotine and carbon monoxide. Carbon Monoxide causes denaturation of hemoglobin, directly decreases oxygen supply and replace of oxygen in hemoglobin and accelerates antherosclerosis. Thus, resulting in increased blood hemoglobin levels. . This study is to determine the description of hemoglobin levels in electric smokers (vapor) vaporizer community in Jombang.
This research is a type of descriptive research, and the population is the vaporizer community in Jombang. The sampling technique used in this study is total sampling.The examination procedure uses the cyanmethemoglobin method.The variable used is the measurement of hemoglobin levels by laboratory observations.
The results showed that based on normal values, all samples had normal hemoglobin levels, based on the length of use of electronic cigarettes, all samples had normal hemoglobin levels, based on knowledge about the dangers of electronic cigarettes all samples had normal levels.
Based on the research that has been done, it can be concluded that there is no relationship between hemoglobin levels and the use of electronic cigarettes.
Keywords: Electric Cigarette, Hemoglobin Level
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertandatangandibawahini,
Nama : Kiki Adellia Putri Sutikno
NIM :16.131.0065
Jenjang : Diploma
Program Studi : D-III AnalisKesehatan
Menyatakanbahwakaryatulisilmiah yang berjudul“Gambaran Kadar
Hemoglobin Pada Perokok Elektrik (Vapor) Komunitas Vaporizer Kota
Jombang”adalahbukankaryamilik orang
lainbaiksecarasebagianmaupunkeseluruhankecualidalambentukkutipan yang
telahdisebutkansumbernya. Demikianpernyataaninisayabuatdengansebenar-
benarnyadanapabiladikemudianhariterbuktimelakukanplagiasimakasayasiapmend
apatkansanksi.
Jombang, 29 Agustus 2019
Saya Y
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertandatangandibawahini,
Nama : Kiki Adellia Putri Sutikno
NIM :16.131.0065
Jenjang : Diploma
Program Studi : D-III AnalisKesehatan
Menyatakanbahwanaskahkaryatulisilmiah yang berjudul“Gambaran Kadar
Hemoglobin Pada Perokok Elektrik (Vapor) Komunitas Vaporizer Kota
Jombang” keseluruhanbenar-
benarbebasplagiasi.Jikakemudianhariterbuktimelakukanplagiasimakasayasiapmen
dapatkansanksi.
Jombang, 29 Agustus 2019
Saya yang menyatakan
vi
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul KTI : Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Perokok Elektrik (Vapor) Komunitas Vaporizer Kota Jombang
Nama Mahasiswa : Kiki Adellia Putri SutiknoNomor Pokok : 161310065Program Studi : D-III Analis Kesehatan
vii
PENGESAHAN PENGUJI
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PEROKOK ELEKTRIK (Vapor) KOMUNITAS VAPORIZER
KOTA JOMBANG
Disusun oleh :
Kiki Adellia Putri Sutikno
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 29 Agustus 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Jombang, 29 Agustus 2019
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jombang, 06 Juli 1998 dari pasangan Bapak Hadi
Sutikno dan Ibu Sri Setyo Ningsih. Penulis merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara.
Tahun 2010 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Sumbermulyo 2
Jogoroto Jombang, tahun 2013 penulis lulus dari SMPNegrei 6 Jombang, tahun
2016 penulis lulus dari SMA PGRI 2 Jombang. Pada tahun 2016 penulis mulai
menempuh pendidikan di STIKes ICMe Jombang dan memilih program studi
Analis Kesehatan dari lima program studi yang ada di STIKes ICMe Jombang
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Jombang, 29 Agustus 2019
Yang menyatakan
Kiki Adellia Putri Sutikno
MOTTO
Hanya ada dua pilihan dalam hidup
Menakhlukkan hidup
Atau dihancurkan oleh hidup
Namun keduanya harus selalu disertai oleh tuhan
Semoga selalu baik
ii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah di karuniakan oleh Allah SWT, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat saya persembahkan kepada orang-orang yang saya sayangi
Ayah dan Mama tercinta yang tidak pernah lelah mendidik, mengingatkan dan meluruskan anaknya, serta memberikan segala dukungan moril dan materil.
Sahabat-sahabat saya yang telah setia menemani dalam berjuang untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Serta tidak pernah lelah menghibur dikala saya merasa lelah.
Semua teman-teman seperjuangan saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga ilmu yang telah kita peroleh dapat berguna untuk masyarakat.
Semoga semua selalu baik.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Perokok Elektrik (Vapor)
Komunitas Vaporizer Jombang” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
karya tulis ilmiahini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada
Ibu Sri Sayekti,S.Si.,M.kedselaku Dosen yang telah mendidik dan memberikan
bimbingan selama masa perkuliahan, Ibu Nurlia Isti Malazzulfa,S.ST.,M.Kes
selaku Dosen yang telah mendidik dan memberikan bimbingan selama masa
perkuliahan, dr. Eky Indyanty WL, MMRS, Sp PK selaku Penguji Utama.Ibu dan
bapak dosen Analis Kesehatan di Stikes Insan Cendekia Medika Jombang yang
telah mendidik dan memberikan ilmu seelama masa perkuliahan.Komunitas
vaporizer jombang yang telah bersedia untuk menjadi responden, Ayah, mama,
adik-adik, teman-teman, serta semua orang yang membantu dalam mengerjakan
karya tulis ilmiah ini baik secara moril maupun materil
Meskipun telah berusaha menyelesaikan karya tulis ilmiahini sebaik
mungkin, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiahpenelitian ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan karya tulis ilmiahini.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ilmiahini berguna bagi
para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Jombang, 29 Agustus 2019
Penulis,
DAFTAR ISI
iv
HalamanHALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM ........................................................................ ii
ABSTRAK........................................................................................................ iii
ABSTRACT.......................................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ...........................................vi
LEMBAR PERSETUJUAN KTI..................................................................... vii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ix
MOTTO............................................................................................................ x
PERSEMBAHAN............................................................................................. xi
KATA PENGANTAR .....................................................................................xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xvii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 4
BAB 2 PENDAHULUAN
2.1 Rokok Elektrik (Vapor)..................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Vapor....................................................................... 5
2.1.2 Komponen – Komponen Rokok Elektrik (Vapor).................... 6
2.1.3 Bahan – Bahan yang Terkandung dalam Rokok Elektrik......... 10
2.2 Hemoglobin....................................................................................... 12
2.2.1 Macam – macam Hemoglobin................................................... 13
2.2.2 Kadar Hemoglobin Menurut Nilai Normal............................... 15
2.2.3 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Dengan Cara
Fotoelektrik............................................................................... 15
v
BAB 3 PENDAHULUAN
3.1 Kerangka Konseptual........................................................................ 16
3.2 Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian........................................... 17
BAB 4 PENDAHULUAN
4.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................... 18
4.1.1 Waktu Penelitian........................................................................ 18
4.1.2 Tempat Penelitian...................................................................... 18
4.2 Populasi Penelitian, Sampel dan Sampling ...................................... 18
4.2.1 Populasi..................................................................................... 18
4.2.2 Sampel....................................................................................... 18
4.2.3 Sampling.................................................................................... 19
4.3 Rancangan Penelitian........................................................................ 18
4.3.1 Kerangka Kerja (Frame Work).................................................. 20
4.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel................................. 20
4.4.1 Variabel..................................................................................... 20
4.4.2 Definisi Operasional Variabel................................................... 21
4.5 Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian......................................... 21
4.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data....................................... 23
4.6.1 Teknik Pengolahan Data............................................................ 23
4.6.2 Penyajian Data........................................................................... 24
4.7 Etika Penelitian................................................................................. 25
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian................................................................................. 26
5.1.1 Data Umum................................................................................ 26
5.1.2 Data Khusus............................................................................... 28
5.2 Pembahasan.......................................................................................28
vi
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 32
6.2 Saran ................................................................................................. 32
6.2.1 Masyarakat................................................................................. 32
6.2.2 Institusi Pendidikan................................................................... 32
6.2.3 Peneliti Selanjutnya...................................................................32
vii
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel HalamanTabel 4.1 Definisi Operasional Variabel………………………….. 21
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Bahaya Rokok………………………………………….. 26
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Responden Pengguna
Rokok Elektrik (Vapor) dan Menggunakan Rokok
Konvensional…………………………………………… 28
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Memakai Vapor 28
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Responden yang
Mempunyai riwayat anemia…………………………… 28
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan Responden yang
sedang
menstruasi……………………………………………….
29
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan “Gambaran Kadar
Hemoglobin Pada Perokok Elektronik (Vapor)
Komunitas Vaporizer Kota Jombang”………………….. 29
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Rokok Elektik………………………..... 5
Gambar 2.2 Kapas dan Coil Pada Rokok Elektrik……........... 6
Gambar 2.3 RTA (Rebuildable Tank Atomizer)…………….. 6
Gambar 2.4 RDA (Rebuildable Dripping Atomizer)……….. 7
Gambar 2.5 RDTA…………………………………………... 7
Gambar 2.6 MOD…………………………………………..... 8
Gambar 2.7 Baterai…………………………………………... 8
Gambar 2.8 Liquid………………………………………………… 9
Gambar 2.9 Mini Tool Kid Vapor……………………………….. 9
Gambar 2.10 Struktur Hemoglobin…………………………… 12
Gambar 2.11 Hemoglobin……………………………………... 12
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual………………………….... 16
Gambar 4.1 Kerangka Kerja (Frame Work)…………………. 20
ix
DAFTAR SINGKATAN
ENDS : Electronic Nicotine Delivery System
NRT : Nicotine Replacemet Therapy
RDA : Rebuildable Dripping Atomizer
RDTA : Rebuildable DrippingTank Atomizer
RTA : Rebuildable Tank Atomizer
TSNA : Tobacco Spesific N-Nitrosamines
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Konsultasi Pembimbing I dan II
Lampiran 2 Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
(Informed Consent)
Lampiran 3 Lembar Kuesioner
Lampiran 4 Lembar Observasi
Lampiran 5 Lembar hasil obserfasi
Lampiran 6 Lembr Dokumentasi Penelitian
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebiasaan merokok di Indonesia merupakan suatu pemandangan yang sudah
tidak asing lagi.Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang
dihadapi dunia kesehatan saat ini karena menyebabkan hamper 6 juta orang
meninggal dalam setahun. Lebih dari 5 juta orang meninggal karena menghisap
langsung rokok, sedangkan600 ribu orang lebih meninggal karena terpapar asap
rokok. Walaupun dampak yang ditimbulkan dapatmenyebabkan kematian,
namun merokok tetap membuat seseorang ketagihan (Tobacco control support
center, 2014).
Rokok elektrik termasuk sala satuNicotine Replacement Therapy (NRT)
menggunakan cara mengurangi kadar dari nikotin secara bertahap. Karena
kandungan dari nikotin lebih rendah daripada rokok konvensional dan tidak
menggunakan pembakaran tembakau, didukung dengan penelitian Varleteta Pada
awal keberadaan rokok elektronik, produk tersebut dikatakan aman bagi kesehatan
karena larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektronik hanya terdiri dari
campuran air, propilen glikol, zat mpenambah rasa, aroma tembakau, dan
senyawa lain yang tidak mengandung tar, tembakau atau zat-zat toksik lain yang
umum terdapat pada rokok tembakau (William dkk., 2010). Hasil survei yang
dilakukan oleh International Tobacco Control Survey di Amerika, Kanada,
Australia, dan Inggris saat ini mantan perokok tahun 2010 sebanyak 29%
menggunakanrokok elektronik, 7,6% mencoba menggunakan rokok elektronik
12
13
dan 46,6 % menyadari keberadaan rokok elektronik. Di Ingris,
diperkirakanterdapat 600.000 pengguna rokok elektronik pada tahun 2012, yang
mana angka ini meningkat dua kali lipat dari 2,7% populasi di tahun 2010 menjadi
6,7% pada tahun 2012 (Dockrell dkk., 2013).
Pada tahun 2010, kesadaran terhadap keberadaan rokok elektronik di
Indonesia mencapai 10,9% dengan laki-laki lebih banyak mendengar tentang
rokok elektronik yaitu 16,8% dibandingkan dengan perempuan yaitu 5,1%,
sedangkan berdasarkan usia kesadaran tentang keberadaan rokok elektronik pada
usia 15–24 tahun lebih besar yaitu 14,4% dibandingkan dengan pada usia 25–44
tahun yaitu 12,4%. Kesadaran tentang keberadaan rokok elektronik pada
masyarakat Indonesia lebih banyak pada masyarakat dengan tingkat pendidikan
perguruan tinggi yaitu sebesar 29,4%, selain itu kesadaran tentang keberadaan
rokok elektronik pada masyarakat Indonesia lebih banyak pada masyarakat yang
tinggal di daerah perkotaan yaitu sebesar 15,3%. Berdasarkan pengguna rokok
elektronik di Indonesia yaitu di antara pengguna baru dan mantan perokok pada
tahun 2010–2011 mencapai 0,5% (Bam dkk, 2014).
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di
dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru
ke seluruh tubuh,pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung
karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu
molekul organik dengan satu atom besi.
Nikotin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan frekuensi denyut
jantung. Nikotin masuk ke dalam tubuh akan memberi sinyal ke otak untuk
13
14
melepaskan hormon adrenalin. Hormon adrenalin inilah yang membuat diameter
pembuluh darah menjadi mengecil sehingga sangat beresiko terjadi peningkatan
tekanan darah. Dalam kondisi terparahnya zat ini dapat menyebabkan pembuluh
darah menjadi kaku (aterosklerosis). Kandungan karbonmonoksida dalam rokok
dapat meningkatkan kekentalan darah, disamping itu karbonmonoksida mudah
sekali berikatan dengan hemoglobin darah. Mengakibatkan terganggunya ikatan
hemoglobin dengan oksigen sehingga tubuh bekerja lebih keras untuk bisa
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh dan berikatan erat dengan kadar
hematokrit darah yang meningkat. Diketahui pengaruh bahan-bahan kimia dari
sisi kesehatan yang dikandung rokok seperti CO (karbonmonoksida), tar, nikotin
akan memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan syaraf simpatis
sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah
cepat, memicu tumbuhnya kanker dan berbagai penyakit lainya seperti,
penyempitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, jantung paru-paru dan
bronkitis kronis (Komalasari dan Helmi, 2000). Vansickel dkk (2010) melakukan
penelitian mengenai efek akut beberapa merek rokok elektrik terhadap tubuh
manusia dan mengatakan bahwa salah satu merek rokok elektrik meningkatkan
kadar plasma nikotin secara signifikan dalam 5 menit penggunaannya selain itu
juga meningkatkan kadar plasma karbon monoksida dan frekuensi nadi secara
signifikan yang dapat mengganggu kesehatan terutama dalam penggunaan jangka
panjang. Hasil penelitian tersebut menekankan bahwa tidak semua rokok elektrik
memberikan hasil yang sama dan pengujian terhadap setiap merek rokok elektrik
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang obyektif. Sebuah penelitian terbaru
tentang efek akut rokok elektrik pada paru menunjukkan bahwa setelah
14
15
penggunaan rokok elektrik lebih dari lima menit, kadar Nitrit Oksida udara
ekshalasi menurun secara signifikan dan tahanan jalan napas meningkat
signifikan, efek tersebut merupakan respon yang sama seperti pada penggunaan
rokok tembakau (Vardavas dkk, 2011). Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui
gambaran kadar hemoglobin pada perokok elektrik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kadar hemoglobin pada perokok elektrik (vapor)
komunitas vaporizer kota Jombang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada perokok elektrik
(vapor) pada komunitas vaporizer kota Jombang
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang
terpercaya bagi masyarakat dalam tindakan preventif terhadap rokok
elektrik. Dan dapat memberikan informasi mengenai rokok elektrik
(vapor)
2. Manfaat bagi peneliti
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk acuan
penelitian selanjutnya dan dapat lebih dikembangkan lagi dengan berbagai
aspek yang berbeda.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rokok Elektrik (Vapor)
2.1.1 Pengertian Vapor
Rokok elektrik (vapor) merupakan salah satuNicotine Replacement
Therapy (NRT). NRT adalah metode yang menggunakan suatu media
untuk memberikan nikotin yang diperlukan oleh perokok tanpa
pembakaran tembakau yang merugikan. Walaupun NRT hanya ditujukan
untuk menghilangkan pembakaran tembakau dan sebagai sarana alternatif
pemberian nikotin tetapi pada prakteknya sering dipakai sebagai alat bantu
dalam program berhenti merokok (smoking cessation program) untuk
mencegah withdrawal effect nikotin dengan cara menurunkan dosis nikotin
secara bertahap. Terdapat beberapa macam NRT, salah satunya yaitu
electronic cigarette atau rokok elektronik. Rokok elektronik merupakan
salah satu NRT yang menggunakan listrik dari tenaga baterai untuk
memberikan nikotin dalam bentuk uap dan olehWorld Healt
Organization(WHO) disebut sebagai electronic nicotine delivery system
(ENDS) (William dkk, 2010).
Sumber:https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRmO3qaCxLZ59S3leNplUi1tZYWohd3byDuRtbGL4XgKPty0914
16
2.1.2 Komponen-Komponen Rokok Elektronik (Vapor)
1. Atomizer
Atomizermerupakan salah satu komponen vape yang berfungsi
untuk menghasilkan vapor (uap). Atomizer adalah tempat dari liquid yang
didalamnya terdapat coil dan wick (kapas). Coil berbentuk gulungan kawat
yang mempunyai fungsi untuk memanaskan liquid, sedangkan kapas
merupakan tempat peresapan dari liquid (Budi,2016).
Sumber: : https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiBx-DAg_LjAhWWaCsKHbK0DigQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.vaporku.com%2Fburn-taste%2F&psig=AOvVaw2lvy0ACzStlGkv6mKGhIei&ust=1565310847229203
Gambar 2.2 kapas dan coil pada vapor
Atomizer sendiri terdiri 3 jenis yaitu :
1. Rebuildable Tank Atomizer (RTA)
Sumber : https://cdn3.volusion.com/xqscd.jnggf/v/vspfiles/photos/CVLLAVARTA-2.jpg
Gambar 2.3 RTA (Rebuildable Tank Atomizer)
26
RTA adalah singkatan dari rebuildable tank atomizer.
Jenis atomizer ini merupakan atomizer yang memiliki
tangki. Pada umumnya tangki ini terbuat dari kaca dan
berfungsi sebagai tempat penampungan liquid yang
jumblahnya lebih banyak (Budi, 2016).
2. Rebuildable Dripping Atomizer(RDA)
Sumber : https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2018/5/9/2209463/2209463_e00485ce-6b32-4d1a-9bae-314b76415491_480_480.jpeg
Gambar 2.4 RDA (Rebuildable Dripping Atomizer)
RDA adalah singkatan dari rebuildable dripping
atomizer. Pada atomizer jenis iniliquid di isi dengan cara
meneteskan pada atomizer (Budi, 2016).
3. RDTA(Rebuildable Tank Dripping Atomizer)
Sumber : https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-
1/2017/4/6/17789516/17789516_2cc6e775-2ea8-4798-b56e-
1e04002533a6_657_655.jpg
Gambar 2.5 RDTA(Rebuildable Tank Dripping Atomizer)
27
RDTA merupakan atomizer gabungan dari jenis RTA
dan RDA. Namun apabila tank pada RDTA pecah,
RDTAmasih dapat digunakan, berbeda dengan RTA. Jadi
fungsi dari RDTA hamper sama seperti RDA (Budi,
2016).
2. MOD
Sumber :https://s3.bukalapak.com/img/8696136622/w-1000/AUTHENTIC_VAPOR_STORM_
SUBVERTER_200W_TC_BOX_MOD.png
Gambar 2.6 MOD
Mod adalah bagian badan, bagian utama dari vape yang didalamnya
terdapat baterai dan rangkaian listrik yang digunakan untuk dapat
menyalurkan arus listrik kedalam atomizer (Budi, 2016).
3. BATERAI
Sumber : http://tokovapeku.com/wp-content/uploads/2017/02/Baterai-Sony.jpg
28
Gambar 2.7 Baterai
Baterai adalah sumber energi yang nantinya arus listrik akan
disalurkan ke atomizer untuk dapat memanaskan coil, sehingga liquid
bisa berubah menjadi uap (Budi, 2016).
4. Liquid
Sumber : https://s2.bukalapak.com/img/7399293981/w-1000/E_Liquid_Vapor_Vape_60ml_by_Juve.jpg
Gambar 2.8 Liquid
Liquid merupakan cairan khusus yang digunakan untuk rokok
elektronik. Banyak jenis dan rasa dari liquid dan kandungan nikotin di
dalamnya beragam (Budi, 2016).
5. Alat-alat Tambahan
Sumber : https://s3.bukalapak.com/img/3508205694/w-1000/data.png
29
Gambar 2.9 Mini tool kid vapor
Alat-alat yang turut berperan dalam pemakaian vapor, untuk
perawatan setiap harinya seperti charger eksternal, obeng dan pinset
(Budi, 2016).
2.1.3 Bahan Bahan Yang Terkandung Dalam Rokok Elektrik
1. Nicotine
Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organik alkaloid,
yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan
terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek
kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia (Jennifer
Margham, Kevin McAdam, dkk, 2016).
2. Propilen glycol
Propilen glikol adalah senyawa organik non-toksik, bersifat
hambar sehingga tidak menggubah rasa dari larutan rokok elektrik
yang nantinya berfungsi sebagai pelarut. Apabila dipanaskan,
Formaldehyde akan bebas menyebar keseluruh tubuh.
Formaldehyde adalah sejenis bahan yang menyebabkan kanser
(Jensen et al, 2017). Kesan jangka pendek meliputi iritasi pada
mata, tekak dan menyebabkan asma, penurunan fungsi paru-paru,
dan obstruksi jalan pernapasan.
3. Tobacco Specific N-Nitrosamines (TSNA)
TSNA adalah hasil reaksi dari senyawa nicotine,
nornicotine, anabasine dan anatabine dengan nitrate dan nitrit.
30
TSNA merupakan senyawa karsinogen yang ditemukan dalam
rokok tembakau (Bahl et al, 2012).
4. Nitrosamin
Nitrosamin adalah senyawa karsogenik (penyebab kanker)
yang terbentuk jika nitrit bereaksi dengan amino sekunder karena
suhu yang tinggi pada saat proses pemanasan (Bahl et al, 2012).
5. Glycerin
Glyserin adalah cairan kental yang rasanya manis namun
tidak berwarna. Glyserin digunakan untuk campuran pada
industri kosmetik dan penambah rasa manis pada makanan.
Glyserin menyebabkan iritasi pada mata dan lapisan kulit.
Penggunaan yang berulang mengakibatkan kerusakan pada
organ dalam (Bahl et al, 2012).
6. Bahan perasa (Flavoring)
Bahan perasa adalah bahan yang berasal dari bahan sintetis
yang biasanya digunakan untuk mempertajam rasa makanan.
Salah satu bahan kimia yang dipakai sebagai tambahan perisa
adalah diasetil. Kajian Citotoxicity (kesan toksik kepada sel
badan) menunjukkan bahan perasa mampu membunuh sel yaitu
sel paru-paru otak dan lapisan kulit, apabila dipanaskan dan
terhirup kedalam paru-paru (Bahl et al, 2012).
7. Logam Berat
Logam berat sejatinya unsur penting yang dibutuhkan
setiap makhluk hidup.Logam berat yang termasuk elemen mikro
31
merupakan kelompok logam berat yang non-esensial yang tidak
mempunyai fungsi sama sekali dalam tubuh. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan
(toksik) pada manusia yaitu timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik
(As) dan cadmium (Cd) (Agustina, 2010).
2.2HEMOGLOBIN
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/ Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Heme_b.svg Berkas:Hemoglobin.jpg
Gambar 2.10 Struktur hemoglobin Gambar 2.11Hemoglobin
Hemoglobin (Hb) adalah metalprotein pengangkut oksigen yang
mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya.
Molekul Hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus heme, suatu
molekul organik dengan satu atom besi. Hemoglobin adalah protein yang
kaya akan zat besi, memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigenyang
dapat membentuk oxihemoglobin didalam sel darah merahmaka oksigen
dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Evelyn, 2009). Hemoglbin
merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin
dapat diukur secara kimia dan jumlah Hemoglobin/100 ml darah dapat digunakan
32
sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Hemoglobin adalah
kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut
berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul
Hemoglobin memiliki empat gugus heme yang mengandung besi dan empat
rantai globin (Brooker, 2001).
2.2.1 Macam-Macam Hemoglobin
1. Oksihemoglobin
Oksihemoglobin merupakan hemoglobin tanpa oksigen
(hemoglobin tereduksi) yang mempunyai warna ungu muda,
hemoglobin teroksigenasi penuh, dengan tiap pasangan heme +
globulin membawa 2 atom oksigen, berwana kuning merah. Simbol
untuk oksihemoglobin adalah HbO8, tetapi Hbo2 adalah konvensional
(Attusadah, 2018).
2. Karboksihemoglobin
Karboksihemoglobin merupakan karbonmonoksida yang terikat
kedalamhemoglobin 200 kali lebih besar dari pada oksigen. Sehingga
adanya karbonmonoksida (karena banyak menghisap rokok)
makaterbentuk karboksihemoglobin. Karboksihemoglobin berwarna
merah cheri, terutama di dalam larutan encer (Attusadah, 2018).
3. Methemoglobin
Methemoglobin merupakan hemantin-globin, yang mengandung
FeIII-OH (symbol : Hi) methemoglobin tidak dapat mengangkut
oksigen untuk pernafasan (Attusadah, 2018).
33
4. Suiphemoglobin
Suiphemoglobin merupakan struktur yang tak tetap, yang
berhubungan dengan methemoglobin dan juga tidak dapat mengangkut
12 oksigen pernapasan.Ditimbulkan oleh obat-obatan, pengawet
makanan, air minum yang terkena polusi (Attusadah, 2018).
5. Hemoglobin terglikosilasi
Hemoglobin terglikosilasi merupakan hemoglobin yang diikat ke
glukosa untuk membentuk derivat yang stabil bagi kehidupan eritrosit
(Attusadah, 2018).
6. Mioglobin
Mioglobin merupakan hemoglobin yang disederhanakan, terdapat
di otot rangka dan jantung. Mioglobin dapat bekerja sebagai reservoir
oksigen yang sedikit dan dilepaskan setelah crush injury atau iskemia.
Berat molekulmioglobin yang rendahsehingga cepat dibersihkan dari
plasma dan terdapat sebagai mioglobinuriayang merupakan indeks
kerusakan sel otot yang sensitive (Attusadah, 2018).
7. Haptoglobin
Haptoglobin merupakan globulin spesifikyang
mengikathemoglobin pada globindan berfungsi untuk mengkonservasi
besi setelah hemeolisa intravakuler. Haptoglobin mengikat hemoglobin
sekitar 1,25 g/l plasma (Attusadah, 2018).
34
8. Haemopeksin
Haemopeksin merupakan glikoprotein yang terikat dengan sisa
hemoglobin. Konsentrasinya di dalam plasma normal sekitar 0,5 g/dL
(Attusadah, 2018).
9. Methaemalbumin
Methaemalbumin merupakan komponen hematin + albumin.
Berwarna coklat dan adanya dalam plasma selalu abnormal. Penyebab
Metha-emalbuminemia lain adalah perdarahan ke kavitas abdominalis
atau pankreatis haemoragika akuta, pencernaan oleh pancreas
mengkonversi hemoglobin menjadi haematin, yang diabsorbsi dan
diikat ke albumin plasma (Attusadah, 2018).
2.2.2 Kadar Hemoglobin Menurut Nilai Normal
Menurut (Hoffbrand, 1993) kadar hemoglobin adalah :
1. Pria : 13,0 –18,0 g/dL
2. Wanita : 12,0 –16,0 g/dL
2.2.3.Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Dengan Cara Fotoelektrik
Pada pemeiksaan sianmethemoglobin, hemoglobin darah diubah
menjadi sianmethemoglobin (hemoglobin-sianida) dalam larutan yang
berisi kaluimferrisianida dan kalium-sianida. Absorbansi larutan diukur
pada gelombang 540 nm atau filter hijau. Larutan drabkin yang di pakai
pada cara ini mengubah hemoglobin, oksihemoglobin, methemoglobin dan
karboksihemoglobin menjadi sianmethemoglobin. Sullhemoglobin tidak
berubah dank arena itu tidak ikut diukur (Gandasoebrata, 1968).
35
Vapor
NikotinPropilen glycolTobaco Specific N-Nitrosamine (TSNA)NitrosamineGlycerinBahan Perasa (Flavouring)Logam berat
Hemoglobin
Normal Abnormal
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
UsiaJenis Kelamin
Faktor PatologisFerum (FE)
Kekurangan Vitamin E, B6, B12 dan Asam Folat
Fungsi Jantung dan Paru-paruMerokok
Kecukupan dan Metabolisme zat besi dalam tubuh
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
= Tidak diteliti
= Diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
3.2 Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian
Vapor mengandung berbagai zat berbahaya seperti Nikotin, Propilen
glycol, Tobacco specific N-Nitrosamine (TSNA), Nitrosamine, Glycerin, Bahan
perasa (Flavoring) dan logam berat. Kandungan Tobacco specific N-Nitrosamine
akan mempengaruhi kadar hemoglobin pada pengguna rokok elektrik. Pada kali
ini peneliti ingin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah untuk
mengetahui gambaraan kadar hemoglobin pada pengguna rokok elektrik (vapor).
Kadar hemoglobin menurut Hoffbrand, 1993 :
36
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
4.1.1 Waktu
Waktu penelitian di lakukan mulai dari penyusunan proposal
sampai dengan penyusunan laporan akhir pada bulan Maret sampai bulan
Agustus 2019.
4.1.2 Tempat penelitian
Tempat penelitian gambaran kadar hemoglobin pada perokok elektrik
(vapor) pada komunitas vaporizer kota Jombang dilakukan di laboratorium
hematologi Stikes Insan Cendekia Medika Jombang.
4.2 Populasi Penelitian, Sampel Dan Sampling
4.2.1 POPULASI
Populasi adalah keseluruhan objek peneliti atau jumblah keseluruhan
dari suatu sampel( Artikunto, 2002 ). Pada penelitian ini populasinya
adalah pengguna rokok elektrik (vapor) pada komunitas vaporizer kota
Jombang yang berjumblah 30 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian atau jumblah dan karakteristik yangdimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelii tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan
38
diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang di ambil dari populasi
harus betul-betul respenstative (Sugiyono,2011). Pada penelitian ini
sampel yang di ambil adalah pengguna rokok elektrik (vapor) pada
komunitas vaporizer kota Jombang yang berjumlah 30 orang.
4.2.3 Sampling
Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam
penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini teknik
pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling
4.3 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian berguna memberikan kerangka kerja untuk
pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini dalam bentuk penelitian deskriptif,
penelitian deskriptif merupakan penelitian sederhana berupa sampling survey dan
merupakan penelitian noneksperimental (Budiarto Eko, 2004). Dengan
pendekatan observasi laboratorium, peneliti menggunakan penelitian deskriptif
karena peneliti hanya ingin menggambarkan kadar hemoglobin pada perokok
elektrik (vapor) komunitas vaporizer kota Jombang.
39
4.3.1 Kerangka Kerja (Frame Work)
Gambar 4.1 Kerangka Kerja (Frame Work)
4.4 Variabel Dan Definisi Operasional Variabel
4.4.1 Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010 ). Variabel pada penelitian
ini adalah kadar hemoglobin pada perokok elektrik (vapor) komunitas
vaporizer kota Jombang.
40
4.4.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan pengukuran terhadap
variabel yang bersangkutan (Notoatmojo, 2010). Definisi operasional
variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut
Tabel 4.1Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
operasional
Alat ukur Parameter Kategori
Kadar
hemoglobin
pada perokok
elektrik
(vapor)
komunitas
vaporizer
kota Jombang
Kadar
hemoglobin
yang ada pada
darah
perokok
eletrik
(vapor) dalam
satuan g/dL
Observasi laboratorium
menggunakan metode
cyanmethemoglobin
Kadar
hemoglobin
Normal : jika
kadar
hemoglobin
dalam batas
normal
Laki laki :
13.5 - 17.5 g/dL
Perempuan :
11.5 – 15.5 g/dL
(Hoffbrand,
1993).
4.5 Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian
Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati(Sugiyono, 2010). Pada
penelitian ini yang digunakan adalah pemeriksaan hemoglobin dengan metode
cyanmethemoglobin. instrumen yang digunakan untuk pemeriksaan gambaran
kadar hemoglobin pada perokok elektrik (vapor) komunitas vaporizer kota
Jombang adalah sebagai berikut :
41
A. Alat
1. Spektrofotometer / Fotometer dengan filter 540-550nm
2. Tabung reaksi
3. Klinipet dan tip
4. Pipet hemoglobin
5. Pipet ukur 5 ml
B. REAGEN
1. Larutan drabkin
K3Fe(CN)6 200mg
KCN 50mg
KH2PO4 140mg
2. Non ionic detergent 1ml
3. Aquadest 1000ml pH 7,0 - 7,4
4. Larutan sianmethemoblobin standart
C. BAHAN
1. Darah vena dengan EDTA
D. CARA KERJA
1. Kedalam tabung reaksi di masukkan 5ml larutan drabkin
2. Hisaplah darah vena (EDTA) dengan pipet otomatik 20mikron
3. Hapuslah kelebihan darah yang menempel dengan kertas
pembersih / tissue
4. Masukkan darah dalam pipet ke dalam tabung reaksi yang berisi
larutan drabkin
5. Pipet di bilas dengan larutan drabkin tersebut
42
6. Campur larutan dengan cara mengoyang - goyangkan tabung secara
perlahan - lahan hingga larutan homegen dan biarkan selama 5
menit
7. Lalu baca dengan menggunakan fotometer / spektrofotometer
sebagai blanko de gunakan larutan drabkin
E. Perhitungan
Absorben sampel x kadar Hb standar = ........... gl %
Absorben standart
atau
Abs sampel x Faktor (36,8) g/dL
4.6 Teknik Pengolahan Data Dan Analisa Data
4.6.1 Teknik Pengolahan
Setelah data terkumpul melalui kesioner dari responden, selanjutnya
adalah pengolahan data. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1) Editing
Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperolehatau dikumpulkan. Seperti kelengkapan dan
kesempurnaan data (Hidayat, 2011).
2) Coding
Coding yaitu tindakan untuk melakukan pemberian kode atau
angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
Pemberian kode itu sangat penting bila pengolahan dan analisa
data menggunakan komputer (Hidayat, 2011). Dalam penelitian
ini coding yang dilakukan
43
a. Responden
Responden 1 kode R1
Responden 2 kode R2
Responden 3 kode R3
Responden n kode Rn
b. Jenis kelamin
Laki-laki kode L
Perempuan kode P
3) Tabulating
Tabulating yaitu membuat tabel-tabel data sesuai tujuan
penelitian yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012).
4.6.2 Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabel distribusi
frekuensi untuk menunjukkan hasil gambaran kadar hemoglobin pada
perokok elektrik (vapor) komunitas vaporizer kota jombang . Berikut
adalah tabel yang akan di gunakan
Pada saat penelitian, peneliti memberikan penilaian terhadap hasil
pemeriksaan yang diperoleh dengan cara melihat normal atau tidaknya kadar
hemoglobin pada pengguna vapor yang di tentukan sebagai berikut :
44
Kadar hemoglobin menurut Hoffbrand, 1993 :
Laki laki : 13.5 - 17.5 g/dL
Perempuan : 11.5 – 15.5 g/dL
Setelah hasil diperoleh langsung membuat tabel hasil pemeriksaan
disesuaikan dengan kategori yang sudah ditetapkan diatas yaitu hasil normal
ataupun hasil abnormal.
4.7 Etika Penelitian
Dalammelakukan sebuah penelitian penting untuk menekankan etika penelitian
yang meliputi
1. Informed Consent (persetujuan untuk menjadi responden), dimana
subjek harsudiberikan informasi secara lenggkap tentang tujuan dari
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti,juga mempunyai hak untuk
berpartisipasi atau menolak menjadi responden.
2. Anonymity (tanpa nama), dimana subjek mempunyai hak untuk
meminta data dari responden untuk dirahasiakan. Kerahasiaan
responden dijamin dengan jalan menyamarkan identitas responden atau
tanpa pemberian nama (anonymity).
3. Confidentiality(perahasiaan), kerahasiaan identitas dari responden dijamin oleh
peneliti (Nursalam, 2016).
45
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Dari penelitian ”Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Perokok Elektrik
(Vapor) Komunitas Vaporizer Kota Jombang” yang diteliti di Laboratorium
Hematologi Kampus B STIKes ICMe Jombang, diperoleh sebanyak 30 orang
responden dari seluruh populasi pemakai vapor. Hasil disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi berikut:
5.1.1 Data Umum
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok
Elektronik (Vapor) komunitas vaporizer kota Jombang pada bulan Agustus 2019
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)1 Tahu 27 902 Tidak 3 10
Jumlah 30 100Sumber : Data Primer, 2019
Berdasarkan Tabel 5.1, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
yaitu sebanyak 27 responden (90 %) mengetahui tentang bahaya rokok
elektrik (vapor)
46
48
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Responden Pengguna Rokok
Elektrik (Vapor) dan Menggunakan Rokok Konvensional pada komunitas
vaporizer kota Jombang pada bulan Agustus 2019
No Uraian Frekuensi (f) Persentase (%)1 Pengguna rokok elektrik
dan konvensional17 56
2 Pengguna rokok elektrik 13 44Jumlah 30 100
Sumber: Data primer, 2019Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa hampir setengah dari
responden yang berjumlah 17 orang (56%) menggunakan rokok
konversional dan juga menggunakan rokok elektrik (vapor) setiap harinya.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Memakai Vapor pada
komunitas vaporizer kota Jombang pada bulan Agustus 2019
No Lama memakai vapor Frekuensi (f) Presentase (%)
1 0 - ≤ 6 bulan 17 56
2 6 - ≤ 12bulan 5 17
3 ≥ 12 bulan 8 27
Jumlah 30 100Sumber : Data primer, 2019
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar 17 (56%)
responden sudah memakai vapor ≤ 6 bulan.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Responden yang Mempunyai
riwayat anemia pada komunitas vaporizer kota Jombang pada bulan Agustus
2019
No Penderita anemia frekuensi Presentase (%)1 Ya 6 202 Tidak 24 80
Jumlah 30 100Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat dilihat hampir seluruhnya 24 (80%)
responden tidak mempunyai riwayat anemia.
49
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan Responden yang sedang menstruasi pada komunitas vaporizer kota Jombang pada bulan Agustus 2019No Sedang menstruasi Frekuensi Presentase (%)
1 Ya 0 02 Tidak 6 100
Jumlah 6 100Sumber: Data primer, 2019
Berdasarkan Tabel 5.5 diatas dapat dilihat dari total 30 responden yang
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 6 orang responden dan
seluruhnya tidak sedang mengalami menstruasi (100%).
5.1.2 Data Khusus
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gambaran Kadar Hemoglobin pada Perokok Elektronik (Vapor) Komunitas Vaporizer Kota Jombang pada bulan Agustus 2019
No Kadar Hemoglobin Frekuensi Presentase (%)1 Rendah 0 02 Normal 30 1003 Tinggi 0 0
Jumlah 30 100Sumber : Data primer, 2019
Berdasarkan data pada Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa seluruh responden
30 (100%) memiliki kadar hemoglobin normal.
5.2 Pembahasan.
Hasil dari data pada Tabel 5.1 diatas diketahui hampir seluruhnya
sebanyak 27(90%)responden mengetahui vapor itu apa, bagaimana
mengoperasikannya, peralatan apa saja yang digunakan. Menurut peneliti
seorang yang ingin menggunakan vapor harus mengetahui komponen-
komponen yang terkandung dalam vapor, agar tidak terjadi kesalahaan atau
bahkan cedera. Seperti penggantian coil dan kapas harus rutin dilakukan
agar rasa yang dikeluarkan liquid tidak berubah, dan kebersihan tetap
50
terjaga. Seperti yang kita ketahui pengetahuan adalah hasil dari seseorang
yang telah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia diantaranya yaitu
penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba (Notoatmodjo,
2003).
Berdasarkan Tabel 5.2 diatas diketahui sebagian besar 17 orang
(56%) responden pemakai rokok elektronik (vapor) juga memakai rokok
konvensional dalam sehari-hari. Menurut peneliti pengguna rokok elektrik
juga menggunakan rokok konvensional karena mereka belum terbebas dari
pengaruh nikotin pada rokok konvensional yang tidak bisa diberikan oleh
rokok elektrik (Sarafino, 1998).Ketikaseseorang
telahmengalamiketergantungan padanikotin,maka saatwithdrawal
(putuszat)individutersebut akan mengalamiperasaantidak
nyamanseperticemas,merasatertekan, sulit mengendalikan
diriataumudahmarah, mudahputusasa,dandepresi .
Berdasarkan Tabel 5.3 diatas dapat dilihat sebagian besar 17
responden (57%) sudah memakai vapor selama 0 - ≤ 6 bulan. Menurut
peneliti semakin lama dan seringnya frekuensiseseorang menggunakan
rokok elektrik maka akan semakin besar resiko untuk memiliki kadar
hemoglobin tinggi, karena tubuh berusaha mengkompensasi kadar
hemoglobin dalam tubuh yang lebih banyak berikatan dengan
karbonmonoksida di banding dengan oksigen, agar kebutuhan oksigen
dalam tubuh tetap tersuplai dengan baik.Vansickel dkk (2010) melakukan
penelitian mengenai efek akut beberapa merek rokok elektrik terhadap
51
tubuh manusia dan mengatakan bahwa salah satu merek rokok elektrik
meningkatkan kadar plasma nikotin secara signifikan dalam 5 menit
penggunaannya selain itu juga meningkatkan kadar plasma karbon
monoksida dan frekuensi nadi secara signifikan yang dapat mengganggu
kesehatan terutama dalam penggunaan jangka panjang.
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas dapat dilihat hampir seluruhnya 24
(80%) responden tidak mengalami anemia. Menurut peneliti kadar
Hemoglobin pada pengguna rokok elektrik dapat tetap normal
dikarenakan oleh pola makan dan asupan nutrisi yang cukup, konsumsi
obat penambah darah setap bulannya. Hal ini diperkuat dengan teori
Suryani dkk (2015),pola makan yang dianjurkan adalah makanan gizi
seimbang yang terdiri atas sumber zat tenaga misalnya roti, tepung-
tepungan, sumber zat pembangun misalnya ikan, telur, ayam, daging, susu,
kacang-kacangan, tahu, tempe, dan sumber zat pengatur seperti sayur-
sayuran, buah-buahan. Apabila makanan tersebut dikonsumsi setiap hari
akan memenuhi kebutuhan gizi tubuh.
Pada Tabel 5.5 diatas diketahui seluruhnya (100%) responden yang
berjumlah 30 orang memiliki kadar hemoglobinnormal. Menurut peneliti
tergantung dengan pengetahuan tentang bahaya rokok elektrik (vapor),
berapa lama seseorang menggunakan rokok elektrik, kondisi kesehatan
sesorang atau kemampuan metabolisme masing-masing individu. Dan pola
makan dari individu itu sendiri. Hal ini didukung dengan teorimenurut
Leifert (2008) lama paparan karbonmonoksida dan jumlah rokok yang
52
dihisap perhari dapat mempengaruhi kadar hemoglobin. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Harmening (2002), bahwa merokok menyebabkan
terjadinya polisitemia sekunder, terutama pada perokok berat yang
merokok 20 – 30 batang perhari.Seorang perokok berat mengalami defek
transportasi oksigen yang disebabkan oleh intoksikasi karbonmonoksida
yang bersifat kronik, akibatnya tubuh mengalami hipoksia jaringan. Tubuh
merespon keadaan tersebut dengan meningkatkan produksi eritropoietin
untuk memproduksi eritrosit lebih banyak sehingga mengakibatkan
terjadinya polisitemia.
Dari penelitian ini didapatkan hasil gambaran kadar hemoglobin pada
pengguna rokok elektronik (vapor) komunitas vaporizer kota jombang
adalah normal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Syarfaini
(2013) mengenai hubungan merokok dengan kadar hemoglobin yang
menyebutkan bahwa lama merokok tidak mempengaruhi kadar
hemoglobin.
4.
53
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat di ambil
kesimpulan bahwa seluruh anggota komunitas vaporizer kota Jombang
sebanyak 30 orang memiliki kadar hemoglobin normal (100%).
6.2 Saran
6.2.1 Masyarakat
Masyarakat dengan adanya penelitian ini dapatmemiliki pengetahuan
yang lebih terutama pandangan tentang rokok elektrik (vapor) dalam segi
kesehatan. Dan dapat menjawab segala pertanyaan tentang aman atau
tidaknya rokok elektrik(vapor) digunakan.
6.2.2 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian agar digunakan untuk acuan pengabdian dosen.
6.2.3 Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dalam
bentuk analitik dengan parameter yang berbeda, spesifik dan lebih
dikembangkan kembali. Perbandingan kadar hemoglobin pada
perokok konvensional dan perokok elektrik, serta memperhatikan
merek di rokok elektrik (vapor).
54
DAFTAR PUSTAKA
A, Aziz, Hidayat. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan TeknikAnalisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Agustina, T. (2010). “Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya
Pada Kesehatan”. Teknubuga. 2, (2), 53-65
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Bahl V. 2012. Comparison Of Electronic Cigarette Refill Fluid Cytotoxicity
UsingEmbryconic. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
BamTS.,BollowW.,BerezhnovaI.,Jackson-Moris
A.,JonesA.,danLatifE.2014.Positionstatement on electroniccigaretteor
electronicnicotine deliverysystems.IntJTubercLungDis.18(1):5–7
Budiarto, Eko. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Budi. 2016. Mengenal Nama Bagian Komponen Vape.
https://vapeku.net/2016/10/nama-bagian-komponen-vape-vapor.html?m=1
(diakses pada 25 juli 2019)
Brooker, C. 2001. Kamus Saku Keperawatan(edisi 31).Jakarta. EGC.
DockrellM.,MorisonR.,BauldL.,danMcNeill A.2013.E-
cigarette:prevalenceandattitudes
inGreatBritain.NicotineTobRes.15(10):1737–1744
EvelynC, Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
55
Hoffbrand AV, Pettit JE. Essential Haematology. 3rd edition. Oxford: Blackwell,
1993: 24-25
Jennifer Margham, Kevin McAdam, Mark Foster, Chuan Liu, Christhoper Wright,
Derek Mariner and Christhoper Proctor. 2016. Chemical Composition Of
Aerosol from an E-Cigarrette: A Quantitative Comparasion With Ciggarrete
Smoke. https://doi.org/10.1021/acs.chemrestox.6b00188 (diakses pada 6 juli
2019)
Jensen R,P. Robert M dkk. 2017. Solvent Chemistry In The Electronic Cigarette
Reaction Vessel. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
Komalasari, D.,Helmi, A. F. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku
Merokok pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada Vol.3
No.1http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf
Luluk Attusadah. 2018. Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Perokok Elektrik
Komunitas Vaporizer Kota Semarang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo,S.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
R.Gandasoebrata. Penuntun Labratorium Klinik.1969.Jakarta:Dian Rakyat
Sarafino, E.P. (1998). Health Psychology: Bio PsychosocialInteractions. New
York: John Wiley & Sons.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta
56
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Afabeta Tobacco Control Support Center. Declaration of The 1st Indonesian
Conference on Tobacco or Health 2014. Jakarta, 2014.
Suryani Desri, Hafiani Riska, dan Junita Rinsesti, (2015). Analisis Pola Makan Dan
Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas. Universitas Andalas.
Vansickel AR, Cobb CO, Weaver MF, Eissenberg TE. A clinical laboratory model
for evaluating the acute effects of electronic “cigarettes”: nicotine delivery profile
and cardiovascular and subjective effects. Cancer Epidemiol Biomarkers
Prev.2010;19:1945-53.
Vardavas CI, Anagnostopoulos N, Kougias M, Evangelopoulou V, Connolly GN,
Behrakis PK. Acute pulmonary effects of using an e-cigarette: impact on
respiratory flow resistance, impedance and exhaled nitric oxide.
Chest.2011;11:2443-9.
WilliamM.,TrtchounianA,danTalbotP.( 2010).
Conventionalandelectroniccigarette(e-cigarette)
havedifferentsmokingcharacteristics.Nicotine Tobacco Res. 12: 905–912.