FUNGARIUM “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia mem- perlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketaku- tan dan harapan, dan Dia menurunkan air "hujan" dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mem- pergunakan akalnya. ” Q.S. Ar-Rum : 24 Daftar Kegiatan Expo Pameran Teknologi Kultivasi Jamur Mushroom Art and Merchandise Mushroom Innovation Mushroom Theater Mushroom Culinary Edukasi Suasana Expo Mikoina 2015 Expo Mikoina 2015 Acara Expo Mikoina yang diadakan tanggal 29 Mei 2015 menampilkan perkem- bangan Ilmu Mikologi di Indonesia. Pada kegiatan ini ditampikan pameran jamur dan karya imiah berbasis jamur. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dari Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) cabang Bandung dan Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Edukasi Mikologi Pada Boot Edukas ditampilkan berbagai ilmu dasar mikologi. Mulai dari pengenalan jamur secara umum, baik itu morfologi, Anatomi, Fisiologi, dan Ekolo- gi. Seluruh informasi dari Mikologi dihadirkan di Boot ini lengkap dengan alat pera- ganya, seperti mikroskop, poster, buku, bahkan herbarium jamur itu sendiri. Se- hingga pengunjung lebih mengenal lagi ilmu mikologi tersebut. Sejarah Ilmu Mikologi Diduga bahwa manusia mulai mengumpulkan jamur sebagai makanan mulai pada Zaman Prasejarah. Karya-karya mengenai jamur pertama kali ditulis di Euripides (480-406 SM). Filsuf Yunani Theophrastos dari Eressos (371-288 SM) dimungkin orang yang pertama kali mencoba untuk mengklasifikasikan tanaman secara sistematis; Pliny tua (23-79 AD), yang menulis tentang truffle di ensiklopedianya Report Expo Mikoina 29 Mei 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FUNGARIUM
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya, Dia mem-
perlihatkan kepadamu kilat
untuk (menimbulkan) ketaku-
tan dan harapan, dan Dia
menurunkan air "hujan" dari
langit, lalu menghidupkan
bumi dengan air itu sesudah
matinya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang mem-
pergunakan akalnya. ”
Q.S. Ar-Rum : 24
Daftar Kegiatan Expo
Pameran Teknologi Kultivasi Jamur
Mushroom Art and Merchandise
Mushroom Innovation
Mushroom Theater
Mushroom Culinary
Edukasi
Suasana Expo Mikoina 2015
Expo Mikoina 2015 Acara Expo Mikoina yang diadakan tanggal 29 Mei 2015 menampilkan perkem-
bangan Ilmu Mikologi di Indonesia. Pada kegiatan ini ditampikan pameran jamur
dan karya imiah berbasis jamur. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dari
Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) cabang Bandung dan Pusat
Penelitian Biosains dan Bioteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB)
Edukasi Mikologi Pada Boot Edukas ditampilkan berbagai ilmu dasar mikologi. Mulai dari
pengenalan jamur secara umum, baik itu morfologi, Anatomi, Fisiologi, dan Ekolo-
gi. Seluruh informasi dari Mikologi dihadirkan di Boot ini lengkap dengan alat pera-
ganya, seperti mikroskop, poster, buku, bahkan herbarium jamur itu sendiri. Se-
hingga pengunjung lebih mengenal lagi ilmu mikologi tersebut.
Sejarah Ilmu Mikologi Diduga bahwa manusia mulai mengumpulkan jamur sebagai makanan mulai pada
Zaman Prasejarah. Karya-karya mengenai jamur pertama kali ditulis di Euripides
(480-406 SM). Filsuf Yunani Theophrastos dari Eressos (371-288 SM) dimungkin
orang yang pertama kali mencoba untuk mengklasifikasikan tanaman secara
sistematis; Pliny tua (23-79 AD), yang menulis tentang truffle di ensiklopedianya
Report Expo Mikoina 29 Mei 2015
Herbarium Jamur Herbarium jamur merupakan sampel spesimen jamur yang diawetkan. Jenis dari
herbarium jamur ini ada 2 macam, yaitu herbarium jamur basah dan herbarium
jamur kering. Proses pembuatan kedua jenis herbarium tersebut berbeda. Her-
barium jamur basah membutuhkan larutan pengawet, sehingga dibutuhkan peng-
gantian dari larutan pengaet tersebut agar kondisi spesimen tidak rusak. Se-
dangkan untuk herbarium kering proses penyimpanannya di dalam tem pat yang
kering dan tertutup rapat
Pembuatan Herbarium Basah Pembuatan herbarium basah dilakukan setelah badan buah jamur bersih. Sehing-
ga ketika dimasukkan kelarutan tidak membuatnya keruh. Larutan yang
digunakan sebagai larutan adalah formalin 4%. Namun kelemahan dari larutan ini
adalah melunturkan warna dari badan buah. Larutan yang lain adalah alcohol
70%. Larutan ini digunakan untuk mematikan jamur sehingga proses biologisnya
terhenti. Dan larutan ketiga adalah larutan FAA atau Formaldehid asetik acid.
Larutan ini cukup berbahaya bil terhirup dan juga kelemahan herbarium basah
yaitu badan buah yang telah terendam larutan tersebut tidak bias lagi dianalisis
DNAnya. Sehingga herbarium basah ini hanya mampu menyimpan struktur mor-
fologi luarnya.
Pembuatan Herbarium Kering Pembuatan herbarium kering dilakukan dengan menjemur badan buah yang telah
bersih di bawah sinar matahari. Proses ini tentu akan membuat badan buah men-
jadi mengkerut. Sehingga beberapa fitur morfologinya tidak bias diamati. Namun
metode ini cocok untuk mengecek DNA dari badan buah jamur tersebut. Sehingga
metode pembuatan herbarium kering ini banyak dilakukan untuk menyimpan data