Top Banner
Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan 1 | Page 15 April 2019 Senin Pekan Suci Akulah TUHAN; Aku Telah Memanggilmu Yesaya 42:1-9 1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. 3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. 5 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: 6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, 7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. 8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. 9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu." Renungan Dipanggil untuk menjadi Hamba TUHAN, bangsa Israel gagal menghidupi panggilan itu. Akankah dan mampukah TUHAN membebaskan Israel, hambanya itu? Apakah masih ada pengharapan bagi bangsa Israel yang dihakimi dan diasingkan hidup di Babel? Lewat nabi Yesaya, TUHAN mendeklarasikan suatu hal baru yaitu bahwa Dia akan membangkitkan seorang Hamba Sejati. Tetapi Hamba ini akan ditolak, dipukuli dan dibunuh. Namun melalui penderitaan dan kematian Hamba- Nya inilah dosa bangsa Israel ditebus dan keadilan TUHAN ditegakkan, memberikan pengharapan baru bagi bangsa Israel untuk sekali lagi menjadi Hamba TUHAN. Namun pengharapan ini bukan untuk mereka yang berkeras mencari jalan dan keuntungan sendiri. Bagi mereka yang demikian, tidak ada damai. (Yesaya 56:11; 57:21) Dalam Yesaya 42:1-4, Hamba ini diperkenalkan sebagai yang diurapi oleh Roh, lemah (ayat 2-3) dan berkemenangan (ayat 4) serta sebagai seorang yang akan membawa dan membangun keadilan (ayat 1, 3-4), yang Dia telah wujudkan dengan mati di kayu salib menebus dosa manusia. Dalam Yesaya 42: 5-9, Dia ditugaskan membawa keselamatan bagi orang Yahudi dan orang asing non Yahudi, ”Akulah TUHAN, Aku telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan…(ayat 6) dan memberi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Seperti bangsa Israel, kita mungkin tidak menghidupi panggilan kita sebagai Hamba Tuhan. Kita mungkin telah menempatkan pengejaran keegoisan kita di atas Tuhan, atau kita mungkin belum bertindak secara adil setiap saat. Sekarang mungkin kita merasa tidak layak dan tidak ada harapan bagi kita untuk kembali menjadi hamba-Nya yang sejati. Pengharapan yang dipresentasikan lewat pelayanan Kristus, Hamba yang menderita, kepada bangsa Israel untuk menjadi Hamba Tuhan sekali lagi juga dipersembahkan kepada kita hari ini. Karena karya Kristus di kayu salib, Tuhan dapat memanggil kita di dalam kebenaran. Akankah Anda menjawab panggilan untuk menjadi Hamba Tuhan dan menyambut pengharapan yang kita miliki di
15

Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Apr 08, 2019

Download

Documents

buitram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

15 April 2019 – Senin Pekan Suci

Akulah TUHAN; Aku Telah Memanggilmu

Yesaya 42:1-9 1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah

menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. 2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.

3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan

dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. 4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di

bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. 5 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang

menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat

manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya: 6 "Aku ini, TUHAN,

telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah

membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang

untuk bangsa-bangsa, 7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari

tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. 8 Aku

ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau

kemasyhuran-Ku kepada patung. 9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak

Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."

Renungan

Dipanggil untuk menjadi Hamba TUHAN, bangsa Israel gagal menghidupi panggilan itu. Akankah

dan mampukah TUHAN membebaskan Israel, hambanya itu? Apakah masih ada pengharapan bagi

bangsa Israel yang dihakimi dan diasingkan hidup di Babel? Lewat nabi Yesaya, TUHAN

mendeklarasikan suatu hal baru yaitu bahwa Dia akan membangkitkan seorang Hamba Sejati. Tetapi

Hamba ini akan ditolak, dipukuli dan dibunuh. Namun melalui penderitaan dan kematian Hamba-

Nya inilah dosa bangsa Israel ditebus dan keadilan TUHAN ditegakkan, memberikan pengharapan

baru bagi bangsa Israel untuk sekali lagi menjadi Hamba TUHAN. Namun pengharapan ini bukan

untuk mereka yang berkeras mencari jalan dan keuntungan sendiri. Bagi mereka yang demikian,

tidak ada damai. (Yesaya 56:11; 57:21)

Dalam Yesaya 42:1-4, Hamba ini diperkenalkan sebagai yang diurapi oleh Roh, lemah (ayat 2-3) dan

berkemenangan (ayat 4) serta sebagai seorang yang akan membawa dan membangun keadilan (ayat

1, 3-4), yang Dia telah wujudkan dengan mati di kayu salib menebus dosa manusia. Dalam Yesaya

42: 5-9, Dia ditugaskan membawa keselamatan bagi orang Yahudi dan orang asing non Yahudi,

”Akulah TUHAN, Aku telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan…(ayat 6) dan memberi

perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang bagi bangsa-bangsa.

Seperti bangsa Israel, kita mungkin tidak menghidupi panggilan kita sebagai Hamba Tuhan. Kita

mungkin telah menempatkan pengejaran keegoisan kita di atas Tuhan, atau kita mungkin belum

bertindak secara adil setiap saat. Sekarang mungkin kita merasa tidak layak dan tidak ada harapan

bagi kita untuk kembali menjadi hamba-Nya yang sejati.

Pengharapan yang dipresentasikan lewat pelayanan Kristus, Hamba yang menderita, kepada bangsa

Israel untuk menjadi Hamba Tuhan sekali lagi juga dipersembahkan kepada kita hari ini. Karena

karya Kristus di kayu salib, Tuhan dapat memanggil kita di dalam kebenaran. Akankah Anda

menjawab panggilan untuk menjadi Hamba Tuhan dan menyambut pengharapan yang kita miliki di

Page 2: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

dalam Kristus? Atau akankah Anda tetap berkeras memaksa hidup di dalam jalan Anda sendiri?

Doa

Tuhan, berikan kami iman untuk mempercayai bahwa Engkau sedang memberikan kami kesempatan

lagi dan memanggil kami lagi menjadi hamba-Mu hari ini. Tolong kami untuk melepaskan

pengejaran kami atas keegoisan kami, dan jadikan kami hamba-hamba yang benar yang membawa

sesama kami kepada anugerah keselamatan di dalam Kristus. Amin.

Tindakan

Singkirkan semua yang berhala di dalam hidup kita apapun itu. Doakan untuk keberanian dan

kebijaksanaan untuk berbicara dengan keluarga dan teman-teman yang masih hidup di dalam

kegelapan. Beritakan kabar baik bahwa Yesus Kristus dapat membawa mereka keluar dari

“kegelapan” untuk masuk kepada “Terang”

Oleh

Revd. Steven Seah

Associate Dean of Cambodia

Diocese of Singapore

Page 3: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

16 April 2019 – Selasa Pekan Suci

Dan Aku, Apabila Aku Ditinggikan…

Yohanes 12:20-36 20

Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang

Yunani. 21

Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata

kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." 22

Filipus pergi memberitahukannya kepada

Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. 23

Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. 24

Aku

berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap

satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. 25

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak

mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. 26

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-

Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. 27

Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat

ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. 28

Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya,

dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" 29

Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada

pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." 30

Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. 31

Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan

dilemparkan ke luar; 32

dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang

datang kepada-Ku." 33

Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. 34

Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap

hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus

ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" 35

Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang

itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa

berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. 36

Percayalah kepada terang itu, selama

terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus

pergi bersembunyi dari antara mereka.

Renungan

“Dan Aku, Apabila Aku ditinggikan…..”

Kita hidup di dalam dunia yang bermasalah di dalam segala bidang. Pada masa pra-Paskah ini, ini

tradisi untuk mengambil waktu untuk merenungkan dan menggunakan kesempatan untuk fokus pada

apa yang penting. Di mana kita dapat memberikan pengaruh ketika nampaknya begitu banyak yang

di luar otoritas kita?

Injil Yohanes memanggil kita “Waktunya telah tiba. Sekaranglah waktunya untuk fokus dan

mengikuti Yesus.” Setiap suku kata dari Injil Yohanes memancarkan sinar terang Kristus. Terang

yang bersinar di dalam dunia yang penuh kesusahan. Kristus adalah Terang dunia, Kristus dan tidak

ada lagi lahir ke dalam kegelapan, Dia menjadi saudara kita.

Baca dan nikmati kata-kata ini dan dipenuhilah dengan terang untuk bersinar. Dapatkah Anda

mendengar kata itu, dan apakah Anda merasakannya?

Page 4: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

Yesus tidak menahan diri, dia memberi tahu kita dengan jelas: Suara ini (perkataan) ini datang untuk

Anda. Akan ada banyak kesengsaraan dan dunia ini hidup di bawah penghakiman banyak kekuatan

duniawi, tetapi firman-Ku akan bertahan selamanya, melampaui dunia ini. Dan Aku, ketika Aku

ditinggikan ....”

Inilah waktunya untuk fokus, saudara-saudari. Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang

adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan

dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Yesus mengingatkan kita berkali-kali, suara-Nya memanggil demi dunia. Bagaimana mereka akan

mendengarkan? Bagaimana mereka akan melihat bahwa Yesus adalah satu-satunya harapan kita?

Yesus berkata, ”Dan Aku, pada saat Aku ditinggikan…. “ Biarlah orang-orang melihat terang Kristus

di dalam Anda. Minumlah dalam-dalam perkataan-Nya selama masa pra-paskah ini. Tinggikanlah

Dia dan terangmu akan bercahaya. Di dalam dunia yang penuh kesukaran ini yang sedang berseru

mencari pengharapan dan kebenaran, ungkapkanlah misteri dari Firman Tuhan yang hidup di dalam

Yesus Kristus.

Doa

Yesus, Anak Manusia, terangkatlah di dalamku.

Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu

Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi orang lain.

Tindakan

Cari waktu hari ini untuk bersyukur bahwa Tuhan Yesus memberikan diri-Nya untuk ditinggikan

demi dunia. Gunakan kesempatan ini untuk mendengar dari Tuhan dan fokuskan pada apa yang

paling penting. Pertimbangkan bagaimana Anda dapat menjadi Terang Kristus yang abadi bagi

orang-orang di sekeliling Anda hari ini.

Oleh

Mr Michael Perreau

Director General, United Bible Societies

Page 5: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

17 April 2019 – Rabu Pekan Suci

Di Dalam NamaNya Semua Bangsa-bangsa akan Berharap

Matius 12:15-21 15

Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti

Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. 16

Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, 17

supaya genaplah firman yang

disampaikan oleh nabi Yesaya: 18

"Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang

kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan

hukum kepada bangsa-bangsa. 19

Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak

akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. 20

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya,

dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu

menang. 21

Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

Renungan

Kata “kafir” mungkin telah merugikan pembaca modern mengingat banyak dari kita yang tidak akrab

dengan istilah tersebut. Istilah ini sebenarnya berasal dari bahasa latin yang berarti „bangsa-bangsa‟.

Ketika makna ini disisipkan kembali di teks, arti dari bagian teks itu menjadi jelas.

Yesus melayani di Israel. Kehadiran-Nya di sana membawa berkat besar bagi bangsa Yahudi. Hal ini

dapat meninggalkan kesan bagi sebagian dari kita iri pada bangsa Yahudi, dan membuat kita berpikir

: “Andaikan saja kita termasuk dalam kelompok yang diberkati itu”. Namun demikian Matius

mencegah semua pikiran ini dengan mengutip Yesaya 42:1-4, dan dengan demikian menunjukkan

bahwa apa yang dimaksud dengan bangsa Yahudi juga dimaksudkan untuk segala bangsa. Tidak ada

satu bangsapun yang dibuang (yang tidak masuk hitungan); batas-batas kebangsaan tidak menjadi

masalah lagi pada saat kita berurusan dengan berkat Tuhan yang besar! Dalam nama Yesus semua

bangsa dan warga negara manapun di dunia ini boleh mempunyai pengharapan.

Dengan melakukan demikian, Yesus menggenapi Perjanjian Lama. Walaupun Perjanjian lama

terutama tentang Tuhan dan bangsa Yahudi, kita menemukan beberapa bagian – khususnya bagian-

bagian yang berbicara mengenai rencana akhir Tuhan – yaitu memperluas jangkauan untuk

menjangkau seluruh bangsa-bangsa. Artinya selalu merupakan maksud Tuhan untuk memberkati

semua bangsa-bangsa tanpa pengecualian ras atau bahasa. Ini disampaikan dalam cara yang sangat

nyata melalui Yesus Kristus.

Bacaan ini juga menunjukkan kalau rencana Yesus tidak akan gagal. Keadilan dan kebenaran akan

memenangkan segalanya. Apa yang dimunculkan menjadi keajaiban yang lebih besar adalah cara

bagaimana itu diwujudkan. Yesus tidak akan berteriak keras atau berseteru; buluh yang terkulai tak

dipatahkan-Nya. Segala kuasa Tuhan dilakukan dengan lembut pada kita! Akhir dari tujuan kita

bukan di mana kita jatuh dalam malapetaka, tapi pada kelembutan tangan Tuhan yang memegang

kita. Kalau kita hanya mempercayai ini dan melepaskan segala keamanan dunia, dan sebaliknya

membiarkan diri kita beristirahat di dalam pelukan tangan-Nya yang abadi.

Doa

Aku seperti buluh yang patah dan sumbu yang pudar, tapi di dalam Engkau ya Tuhan, aku masih

berharap. Aku tahu Engkau tidak akan mengingkari janji-Mu, dan oleh karena itu pengharapanku

pada-Mu tidak akan pernah mengecewakan. Ajari aku untuk mempercayakan pada-Mu segala hal

yang aku lakukan sepanjang hidupku. Amin.

Tindakan

Page 6: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

Lepaskan hal-hal duniawi yang Anda yakini tidak dapat Anda lakukan tanpa hal-hal tersebut, tetapi

percayalah sepenuhnya kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Anda akan menemukan kebebasan sejati.

Cobalah hari ini dengan memulai dengan satu hal.

Oleh

Dr Tan Kim Huat

Academic Dean

Trinity Theological College

Page 7: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

18 April 2019 – Kamis Putih

Setiap Kali Engkau Memakan Roti ini… Kamu memberitakan Kematian Tuhan

Sampai Ia Datang

1 Korintus 11:23-26 23

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan

Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti 24

dan sesudah itu Ia mengucap syukur

atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diseraahkan bagi kamu;

perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” 25

Demikian juga ia mengambil cawan, sesudah

makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah

ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” 25

Sebab setiap kali kamu makan

roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Renungan

Seberapa pentingkah dapat mengingat peristiwa-peristiwa signifikan dalam kehidupan seseorang? Ini

dapat menjadi sumber motivasi dan membawa HARAPAN bagi orang yang sedang menghadapi

kesulitan dan tantangan dalam hidupnya. Anda mungkin mau mengingat beberapa peristiwa atau

pengalaman signifikan dalam hidup Anda … dan Anda berkata ”Ini suatu pengalaman yang indah

untuk diingat.” Kita membenci graffiti (seni jalanan yang biasa dilakukan secara ilegal dan

menggunakan cat semprot) tapi bagi orang yang membuatnya berpikir itu adalah cara yang baik

untuk mengingat atau meninggalkan sebuah pesan. Kita mendirikan monumen-monumen untuk

memperingati sebuah peristiwa bersejarah, sehingga generasi yang akan datang dapat diingatkan

tentang pahlawan atau peristiwa itu.

Perjamuan Paskah adalah perjamuan memorial tentang peristiwa ajaib bangsa Israel pada malam

keberangkatan mereka keluar dari Mesir. Keluaran 12, Anda mungkin ingin membacanya untuk

membantu Anda memahami apa yang ditetapkan Perjamuan Tuhan pada malam ketika Ia dikhianati.

Tuhan kita menciptakan gambaran atas penderitaan-Nya sebagai Anak Domba Paskah sejati yang

merupakan korban yang rela dan tidak berdosa, pengorbanan-Nya atas nama orang berdosa. Roti

(tubuh-Nya yang terpecah), anggur (darah-Nya) tercurah. Ia adalah korban suci "sekali dan hanya

sekali dan sekali untuk semua" karena "tidak mungkin bagi darah lembu dan kambing menghapus

dosa-dosa." (Ibrani 10:4).

Doa

Tuhan, dalam dunia yang hancur dan dalam kehancuran, kami melihat diri kami apa adanya: orang

berdosa yang begitu besar dosanya sehingga Engkau datang untuk menebus kami dengan darah-Mu.

Kami tidak berdaya dan gelisah tanpa Engkau. Terima kasih karena telah memerintahkan kami untuk

"melakukan ini sebagai pengingat satu-satunya pengorbanan diri-Mu di Kalvari untuk semua orang

berdosa termasuk aku." Amin.

Tindakan

Aku ingin datang ke Perjamuan dengan sungguh-sungguh dengan persiapan yang benar dalam hati

dan pikiran sesuai dengan firman-Nya, mengakui bahwa aku telah berdosa dan membutuhkan kasih

karunia keselamatan Allah dalam Kristus. Aku telah menerimanya secara cuma-cuma dan aku juga

harus memberikannya cuma-cuma.

Oleh

The Right Reverend Solomon Cheong (retired)

Assistant Bishop of the Diocese of Kuching

Page 8: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

Page 9: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

19 April 2019 – Jumat Agung

Dia Ditusuk…Supaya Kita Percaya

Yesaya 52:13 – 53:12 52:13

Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. 14

Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi,

dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi 15

demikianlah ia akan membuat tercengang banyak

bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada

mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. 53:1

Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan

TUHAN dinyatakan? 2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan

dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita

menginginkannya. 3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa

menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi

kitapun dia tidak masuk hitungan. 4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,

padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. 5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;

ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya

kita menjadi sembuh. 6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN

telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri

ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti

induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka

mulutnya. 8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang

memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan

umat-Ku ia kena tulah. 9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam

matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada

dalam mulutnya. 10

Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya

sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak

TUHAN akan terlaksana olehnya. 11

Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi

puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh

hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. 12

Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan

memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan

nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia

menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Renungan

Ayat-ayat Yesaya 53:4-5 tertanam dalam Nyanyian Hamba Keempat dalam Kitab Yesaya.

Anda mungkin menemukan lukisan-lukisan Manusia Kesedihan (Man of Sorrows) dengan Tuhan

Yesus yang terlihat sedih dan tertekan. Ada juga kidung-kidung pujian terkenal yang

mengungkapkan gagasan yang sama. Jika Anda membaca ayat 4 tanpa merujuk pada ayat berikutnya,

Anda dapat dengan mudah berpikir bahwa Yesus memiliki temperamen depresi dan melankolis.

Namun, ayat 4 memberi kita gambaran yang lebih lengkap. Alex Motyer menjelaskan:

Page 10: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

"Hamba itu bukan seorang yang dirundung kesedihan dan kesengsaraan yang tak henti-hentinya,

tetapi memang demikian, bukan karena konstitusi, tetapi karena dia menganggap kesedihan dan

kelemahan kita sebagai miliknya." (The prophecy of Isaiah: an introduction & commentary (hal.

428). Downers Grove, IL: Inter Varsity Press)

Dalam ayat 5, Yesaya bernubuat bahwa Hamba akan berurusan dengan keadaan kita yang berdosa

(pelanggaran, kedurhakaan), keterasingan kita dari Allah (damai) dan kehancuran (luka) kita.

Dia menanggung rasa sakit kita (menggantikan, ayat 4) dan mengambil rasa sakit kita (hukuman,

ayat 5). Ada beberapa perdebatan teologis tentang apakah ini dapat secara tepat disebut "penggantian

hukuman," Dia mungkin menderita karena dosa kita atau karena akibat dosa kita, tetapi apakah dia

menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung?

Bukan ini yang kita bahas di sini. Bagaimanapun, faktanya, Dia menderita untuk kita. Anda dapat

menanggapinya dengan kagum dan beribadah. Anda bahkan dapat berkata, aku ingin hidup seperti

Dia. Respons ini tentu sesuai, terutama dalam masa Pra Paskah. Namun, kita tahu bahwa Hamba

tidak menderita dan mati untuk mendapatkan belas kasihan dari kita.

Karena Dia melakukannya demi kita (2 Korintus 5:15; 1 Tesalonika 5:10)

Seperti dinaikkan dalam doa Ibadah Perjamuan Kudus, kematian Kristus di kayu salib adalah

"pengorbanan, persembahan, dan tebusan yang penuh, sempurna, dan cukup, bagi dosa-dosa seluruh

dunia".

Respons kita harus berupa iman dan kepercayaan pada apa yang telah dilakukan Kristus bagi kita.

Kami akan terus berjuang atas kejahatan, luka dan keterasingan dalam berbagai bentuknya. Hampiri

Salib Kristus hari ini.

Doa

Yesus, Juru Selamat dunia,

datanglah kepada kami dalam belas kasihan-Mu:

kami mengharapkan Engkau untuk menyelamatkan dan menolong kami.

Oleh salib-Mu dan hidup-Mu yang diserahkan,

Engkau membebaskan umat-Mu:

kami mengharapkan Engkau untuk menyelamatkan dan menolong kami.

Ketika mereka siap binasa, Engkau menyelamatkan murid-murid-Mu:

kami mengharapkan Engkau untuk datang pertolongan kami.

Dalam kebesaran belas kasihan-Mu, lepaskan kami dari belenggu-belenggu kami,

ampunilah dosa-dosa semua umat-Mu.

Biarlah Engkau dikenal sebagai Juruselamat dan pembebas kami yang perkasa;

selamatkan dan tolonglah kami agar kami dapat memuji-Mu.

Datanglah sekarang dan tinggallah bersama kami, Tuhan Yesus Kristus:

dengarlah doa kami dan selalulah bersama kami.

Ketika Engkau datang dalam kemuliaan-Mu:

jadikan aku satu dengan-Mu

dan berbagi kehidupan kerajaan-Mu.

Dari Common Worship

Tindakan

Luangkan waktu minggu ini untuk berbagi cerita dengan seseorang tentang Mesias yang menderita.

Undang dia ke kebaktian gereja, acara gereja, kelompok komsel, program pemberitaan Injil Alpha

atau KKR Celebration of Hope.

Page 11: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

3 | P a g e

Oleh

Revd Canon Terry Wong

Vicar

St Andrew’s Cathedral

Page 12: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

20 April 2019 – Sabtu Suci

Iman Yang Patuh di dalam Yesus

Yohanes 19:38-42 38

Sesudah itu Yusuf dari Arimatea – ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada

orang-orang yahudi – meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus.

Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. 39

Juga

Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa

campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. 40

Mereka

mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-

rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. 41

Dekat tempat di mana Yesus

disalibkan ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. 42

Karena

hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan

mayat Yesus ke situ.

Renungan

Yesus mati. Dia “Anak Domba Allah yang menebus dosa dunia” secara total.

Pencela-pencela Yesus Kristus selalu berusaha menunjukkan bahwa Ia tidak mati (Dia sadar kembali

dari pingsan, atau orang lain yang meninggal); atau Dia mati tapi tidak bangkit (para murid-murid-

Nya yang mengambil jasad-Nya).

Kematian Yesus adalah sebuah fakta, sesuai dengan Firman dan sumber-sumber sejarah yang

membuktikannya. Pengakuan iman rasuli menyatakan: “Dia menderita di bawah pemerintahan

Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan.” Anak Allah, Firman yang kekal menjelma menjadi

manusia, mati di kayu salib dalam kepatuhan-Nya pada Bapa.

Jika Kristus tidak mati, kutukan dosa dan kematian atas diri Anda dan saya akan tetap ada; jika

Kristus tidak bangkit, Dia bukanlah Anak Allah yang berkuasa, tapi hanya seorang manusia yang

dikutuk sesuai dengan dosanya yaitu kematian. Memang, Kristus telah mati! Kristus telah bangkit!

Selama berabad-abad, dua mercusuar iman Kristen bersinar dengan kasih dan kuasa Tuhan –

Pendamaian oleh perantara Yesus, pengganti kematian dan Kebangkitan-Nya yang mulia. Haleluyah!

Sekarang Yesus memanggil kita untuk memiliki iman yang patuh, hidup dengan berani memberi diri

sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan sesama. Jadi Yusuf Arimatea, yang takut pada orang Yahudi,

memiliki keberanian untuk meminta mayat Yesus kepada Pilatus (Markus 15:43). Nikodemus, yang

pernah mencari Yesus diam-diam pada malam hari, datang secara terang-terangan untuk membalsem

dam menguburkan Yesus.

Mereka melihat “matinya dari kematian melalui kematian Kristus” seperti yang dikatakan John

Owen, dan mereka mempercayai perkataan Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa

percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya

kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” Hari ini Yesus menanyakan kita pertanyaan yang sama

yang Dia tanyakan pada Martha: “Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11:25)

Ya! Malam Jumat Agung sudah berlalu; matahari Paskah telah terbit!

Doa

O Anak Domba Allah, yang telah menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

O Anak Domba Allah, yang telah menghapus dosa-dosa dunia, berilah kami damai-Mu,

O Yesus Kristus yang telah bangkit, jadikan kami alat damai-Mu. Amin.

Tindakan

Sebagai murid Yesus, kita belajar dari Nikodemus dan Yusuf untuk mengatasi ketakutan manusia

(Yohanes 12:43) dengan percaya dan taat pada Yesus. Mari kita bertumbuh seperti Nikodemus dalam

proses pemuridan: yaitu mencari Yesus (Yohanes 3), berbicara mewakili Yesus kepada orang-orang

Page 13: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

yang memusuhi-Nya, dan layani Yesus dengan bersama murid Yesus sekalipun penuh risiko

terhadap diri kita.

Oleh

Rev Dr Michael Shen

Principal Emeritus

Singapore Bible College

Page 14: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

1 | P a g e

21 April 2019 – KEBANGKITAN TUHAN KITA: MINGGU PASKAH

Ini Ditulis Bahwa Dengan Percaya Kamu Akan Hidup di dalam Nama-Nya

Yohanes 20:19-31 19

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu

tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada

waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi

kamu!" 20

Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada

mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 21

Maka kata Yesus sekali lagi:

"Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku

mengutus kamu." 22

Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah

Roh Kudus. 23

Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu

menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

24

Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama

mereka, ketika Yesus datang ke situ. 25

Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah

melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada

tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan

tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

26

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-

sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah

mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 27

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah

jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan

jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 28

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan

Allahku!" 29

Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

30

Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak

tercatat dalam kitab ini, 31

tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya,

bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam

nama-Nya.

Renungan

Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias,

Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Ayat 31)

Tujuan Rasul Yohanes dalam semua tulisannya di Injil Yohanes adalah agar kita percaya bahwa

Yesus benar-benar Mesias, Anak Allah dan bahwa dengan percaya kita dapat beroleh hidup (kekal)

dalam nama-Nya. “Tulisan ini” tentu saja termasuk narasi di dalam bacaan kita hari ini yang

menunjukkan keraguan Tomas ditransformasikan menjadi iman.

Menyaksikan kematian dan penguburan Yesus, wajar bagi Tomas untuk meragukan pernyataan para

rasul yang telah melihat bahwa Yesus hidup. Saya dapat melihat diri saya menanggapi seperti yang

dia lakukan, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan

jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku

tidak akan percaya.”

Dengan demikian, ini sangat menghibur saya ketika Yesus menampakkan diri kepada Tomas delapan

hari kemudian, Dia tidak menegurnya karena keraguannya, tetapi dengan penuh kasih mengundang

dia untuk “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke

dalam lambung-Ku. Janganlah engkau tidak percaya, tetapi percayalah.”

Ini menghibur karena seperti Tomas, saya menemukan diri saya di situasi-situasi di mana saya mau

Page 15: Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan · Yesus, Firman yang Hidup, Aku memilih untuk fokus pada-Mu Yesus, Terang Dunia, ajar aku untuk menyinarkan Terang-Mu bagi

Renungan Harian Pra Paskah 2019

Harapan dalam Kesengsaraan

2 | P a g e

percaya tapi merasakan kesulitan karena apa yang saya lihat dan ketahui di sekeliling saya. Ini

menghibur karena Tuhan tahu dan mengerti pergumulan-pergumulan kita. Ini menghibur mengetahui

kalau Tuhan sendiri ingin membantu kita untuk mengatasi ketidakpercayaan kita.

Saya juga disemangati oleh perkataan Yesus kepada Tomas, “Berbahagialah mereka yang tidak

melihat namun percaya”. Saya iri dengan mereka yang memiliki iman sederhana seperti iman

seorang anak kecil. Mereka sungguh terberkati. Sebaliknya, saya harus terus bergumul dengan

keraguan lagi dan lagi di dalam hidup saya. Saya harus datang dengan kerendahan hati kepada-Nya

lagi dan lagi dengan doa, “Tuhan, aku ingin percaya. Bantulah ketidakpercayaanku.”

Saya bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Dia lakukan kepada Tomas, dengan penuh kasih Dia

membantu saya dan mentransformasikan keraguan saya menjadi iman. Saya percaya Dia juga akan

melakukan yang sama untuk Anda jika Anda dengan rendah hati dan jujur membawa pergumulan

dan keraguan Anda kepada-Nya, memohon pada-Nya untuk menolong ketidakpercayaan Anda. Saya

percaya Tuhan akan datang dengan penuh kasih kepada Anda seperti Dia datang kepada Tomas,

kepada saya dan kepada yang lainnya bahwa melalui seperti yang tertulis dan yang telah dialami,

Anda akan sungguh percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, dan melalui

percaya, Anda akan mendapatkan kehidupan yang berkelimpahan dan kekal.

Doa

O Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu untukku dan hasrat-Mu untukku agar memiliki hidup

berkelimpahan dan kekal. Aku mengakui keraguan itu terus menerus menggangguku. Aku berdoa di

dalam kasih-Mu dan anugerah-Mu, Engkau menolongku untuk mengatasi keraguan-keraguanku

seperti yang Kau lakukan pada Tomas. Di dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Tindakan

1. Ambil waktu untuk merenungkan hal-hal di dalam ayat-ayat itu yang Anda anggap sulit untuk

percaya atau yang benar bahkan sampai saat ini.

2. Bawalah itu ke hadapan Tuhan di dalam doa, mintalah pada-Nya untuk membantu Anda akan

ketidakpercayaan Anda.

3. Ingat semua itu di dalam perjalanan Anda dan lihat bagaimana Tuhan menolong Anda

mengatasi hal itu di hari-hari yang akan datang.

4. Mintalah pada Tuhan kesempatan-kesempatan untuk menceritakan pengalaman Anda

sehingga banyak orang yang memiliki keraguan-keraguan dapat ditransformasikan oleh

Tuhan menjadi beriman.

Oleh

Bishop Terry Kee

Bishop, Lutheran Church in Singapore

President, National Council of Churches of Singapore