RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - … · Web view- Instrumen eksperimen Menentukan volume benda padat yang bentuknya tidak teratur dengan menggunakan gelas ukur. Benda Volume air

Madrasah Tsanawiyah Attaqwa 09

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : MTs Attaqwa 09Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 1Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan-nya.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:1. Menjelaskan pengertian besaran dan satuan.2. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran

turunan.3. Menggunakan Satuan Internasional sesuai dengan

besaran yang diukur dalam pengukuran.4. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu

terhadap hasil pengukuran.5. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan

besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran : Besaran dan SatuanMetode Pembelajaran : Model

- Direct Instruction (DI)- Cooperative LearningMetode- Diskusi kelompok- Eksperimen

Langkah-langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA

a. Kegiatan Pendahuluan. Motivasi dan apersepsi

- Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran?

RPP Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Halaman 1 dari 158


- Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?. Prasyarat pengetahuan

- Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan?- Apakah Satuan Internasional?

. Pra eksperimen- Berhati-hatilah dalam membaca skala mistar.

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran dan

klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan anggota masing-masing kelompok meng-komunikasikannya.

. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.

. Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.

. Peserta didik mengamati dan menuliskan datanya ke dalam tabel seperti di bawah ini:

NoNama Peserta

Didik

Panjang meja

( jengkal )

Panjang meja( cm )

Lebar meja

( jengkal )

Lebar meja( cm )

12345

. Peserta didik dari setiap kelompok membandingkan data pengukuran yang dipero-lehnya dengan data anggota kelompok yang lain.

c. Kegiatan Penutup. Peserta didik (dibimbing oleh guru) melakukan diskusi kelas dari hasil

eksperimen kelompok.. Peserta didik (dibimbing oleh guru) membuat kesimpulan hasil belajar.. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang telah

disampaikan.

PERTEMUAN KEDUA RPP Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Halaman 2 dari 158



Secara klasikal guru memberi pertanyaan; apakah manfaat Satuan Internasional?

. Prasyarat pengetahuanPeserta didik diminta untuk menyebutkan satuan untuk besaran panjang, waktu dan massa.

b. Kegiatan Inti. Melalui diskusi kelas, guru memberikan informasi tentang Satuan

Internasional dari besaran pokok dan besaran turunan.. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi tugas untuk menuliskan

beberapa contoh penyajian hasil pengukuran, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional.

. Guru memberikan informasi cara mengkonversikan satuan dengan memakai tangga konversi dimana setiap kali turun 1 anak tangga dikali 10, sedangkan jika naik dibagi 10.

. Guru memberikan contoh soal latihan cara mengkonversi satuan panjang dengan menggunakan tangga konversi.

. Peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa hasil pengukuran yang biasa mereka temui dalam kehidupan sehari-hari, kemudian mengkonversikannya ke dalam Satuan Internasional.

c. Kegiatan Penutup. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal tentang besaran dan

satuan

Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 9-25b. Buku kerjac. Lingkungan sekitard. Alat ukur

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian : Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen/ Soal



Penilaian Instrumen Mengidenti-

fikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelompok-kannya dalam besaran pokok dan besaran turunan.

Mengguna-kan Satuan Internasio-nal dalam pengukuran.

Mengkon-versi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana.

Mengguna-kan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari.

Tes tertulis Tes uraian a. Berikan contoh Besaran Fisika dalam kehidupan

b. Jelaskan dengan singkat Apa yang dimaksud Satuan Internasional

c. Konversikan macam macam satuan secara sederhana

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

Kompetensi Dasar/Indikator

Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa

(KD/Indikator)

Kriteria Ketuntasan

MinimalKomplek

SitasDaya

dukung Intake Penget Praktik

1. Mendeskrip-sikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan-nya.

Mengidenti-fikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari lalu mengelom-pokkannya dalam besaran pokok dan besaran turunan.



Mengguna-kan Satuan Internasio-nal dalam pengukuran.

Mengkon-versi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana.

Mengguna-kan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari.

Bekasi, Juli 2010

MengetahuiKepala Sekolah, Guru Bidang Studi

Ibnul Mubarok, S.S, M.M.Pd. Muhajirin, S.Pd.I





Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:1. Menjelaskan pengertian suhu.2. Menjelaskan bagian-bagian dari termometer.3. Menyebutkan jenis-jenis termometer.4. Menggunakan termometer untuk mengukur suhu

suatu benda.5. Membaca skala pada termometer.6. Membandingkan skala pada termometer Celsius

dengan termometer skala Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit.

Materi Pembelajaran : SuhuMetode Pembelajaran : Model:

- Direct Instruction (DI)- Cooperative LearningMetode:- Diskusi kelompok- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA


- Apakah hubungan suhu dengan panas atau dingin?



- Alat apakah yang dipakai untuk mengukur bila suhu tubuhmu terasa panas?

. Prasyarat pengetahuan- Apakah yang dimaksud dengan suhu?- Apakah Satuan Internasional dari besaran suhu?

. Pra eksperimen- Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang terbuat dari kaca.

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Secara kelompok peserta didik mendiskusikan pengertian suhu, kemudian

membuat kesim-pulan sementara, lalu anggota masing-masing kelompok mengkomunikasikannya.

. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

. Setiap kelompok diberi tugas dengan memanfaatkan indera peraba sebagai alat ukur suhu dan mendiskusikan kekurangannya.

. Peserta didik dalam setiap kelompok memasukkan tangan ke dalam mangkuk yang berisi es, air hangat dan campuran antara es dengan air hangat.

. Setiap kelompok diberikan sebuah termometer untuk mendiskusikan prinsip kerja termometer dan menunjukkan bagian-bagian dari termometer tersebut.

. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya

. Guru mempresentasikan bagian-bagian termometer dan menunjukkannya kepada peserta didik.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen kelompok.

c. Kegiatan Penutup. Peserta didik (dibimbing oleh guru) membuat kesimpulan hasil belajar. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang telah

disampaikan. Guru memberi tugas rumah, misalnya mencari informasi macam-macam

termometer.

PERTEMUAN KEDUA

a Kegiatan Pendahuluan



. Motivasi dan apersepsi- Hasil pengukuran suhu harus dinyatakan dengan satuan; satuan apakah

yang digunakan? - Apakah satuan suhu dalam Standar Internasional (SI)?

. Prasyarat pengetahuan - Guru menunjukkan sebuah termometer, peserta didik diminta untuk

membaca skala.

b. Kegiatan Inti. Melalui diskusi kelas, guru menginformasikan cara membaca skala

termometer yang benar.. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan, pengukuran suhu

suatu objek, dan pembacaan skala pada termometer.. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi tugas membandingkan skala

pada termometer Celsius dengan termometer Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit.

. Guru memberikan informasi cara menentukan skala termometer Celsius dengan termometer Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit dengan perbandingan Tc : Tk :Tr : (Tf - 32) = 5 : (Tc + 273) : 4 : 9.

. Guru memberikan contoh soal latihan mengenai cara menghitung skala termometer Celsius, Kelvin, Reamur, dan Fahrenheit.

c. Kegiatan Penutup. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 27-42b. Buku kerjac. Termometer


Indikator Pencapaian Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Instrumen/ Soal

Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.

Tes tertulis

Tes uraian

Mengapa tangan manusia tidak dapat dijadikan



Membandingkan skala termometer Celsius dengan termometer yang lain.

alat ukur suhu, padahal tangan dapat membedakan panas dan dingin?

Bila termometer Celsius menunjukkan skala 800, maka skala Reamur akan menunjukkan....

a. 640 c.1000

b. 960 d.1500

Bekasi, Juli 2010






Sekolah : MTs Attaqwa 09

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 1

Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari

benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.

Kompetensi Dasar : 1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan

menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:

1. Mengetahui cara menentukan besaran panjang suatu

benda dengan menggunakan mistar, jangka sorong

dan mikrometer sekrup.

2. Mengetahui cara menentukan besaran massa suatu

benda dengan menggunakan neraca Ohaus dan

neraca elektronik.

3. Mengetahui cara menentukan besaran waktu dengan

menggunakan stopwatch.

4. Mengetahui cara menentukan volume benda padat

yang bentuknya teratur dan tidak teratur.

5. Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta

fungsinya.

Materi Pembelajaran : Pengukuran

Metode Pembelajaran : Model:

- Direct Instruction (DI)

- Cooperative Learning

Metode:



- Diskusi kelompok

- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA

a. Kegiatan PendahuluanMotivasi dan apersepsi

- Bagaimana cara menggunakan alat ukur sederhana?

- Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran yang tepat?

- Prasyarat pengetahuan

- Apakah Satuan Internasional (SI) dari besaran panjang, massa dan waktu?

- Bagaimana mengkonversi satuan dari hasil pengukuran ke dalam Satuan

Internasional (SI) ?

Pra eksperimen

- Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran.

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka sorong

dan mikro-meter sekrup.

. Guru mempresentasikan bagian-bagian mistar, jangka sorong dan mikrometer

sekrup dan menunjukkannya kepada peserta didik.

. Guru meminta salah satu peserta didik untuk melakukan hal yang sama

seperti yang ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi umpan

balik.

. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur,

pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan nilai dan

membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan

menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.

. Guru juga melakukan hal yang sama terhadap alat ukur neraca Ohaus,

neraca elektronik dan stopwatch.

. Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru.



. Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik apakah

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau

kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat

langsung memberikan bimbingan.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) merangkum kegiatan yang telah

dilaksanakan.

. Uji kompetensi lisan:

- Sebutkan bagian-bagian dari jangka sorong, mikrometer sekrup dan

neraca Ohaus.

- Sebutkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan menggunakan

mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.

PERTEMUAN KEDUA


- Bagaimana mengukur volume dari benda berbentuk teratur dan benda

tidak teratur?

- Bagaimana cara menggunakan alat-alat di laboratorium dengan aman?

. Prasyarat pengetahuan

- Bagaimana rumus untuk menghitung volume bangun ruang?

- Bagaimana cara mengetahui volume benda yang berbentuk tidak teratur?

- Alat-alat apa sajakah yang ada di laboratorium?

. Pra eksperimen

- Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang di gunakan dalam

pengukuran!




. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil jangka sorong, gelas

ukur, tiga buah benda yang bentuknya tidak teratur dan beberapa balok yang

terbuat dari kayu, aluminium dan besi.

. Peserta didik dalam setiap kelompok mengukur panjang (p), lebar (l) dan

tinggi (t) dari bebe-rapa balok dengan menggunakan jangka sorong.

. Peserta didik dalam kelompok menghitung volume balok yang telah diukur

dengan meng-gunakan rumus V = p l t .

. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah untuk menghitung volume zat cair

dengan meng-gunakan gelas ukur.

. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah untuk menghitung volume balok

secara langsung dan beberapa benda tidak teratur berdasarkan selisih

volume cair pada gelas ukur.

. Guru meminta seorang peserta didik untuk melakukan hal yang sama seperti

telah ditun-jukkan oleh guru; jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik.

. Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru.

. Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh peserta didik

apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta

didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru

dapat langsung memberikan bimbingan.

. Guru mempresentasikan alat-alat laboratorium yang lain beserta fungsinya

dan menunjuk-kannya kepada peserta didik.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.

. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 43-66

b. Buku kerja

c. Alat-alat ukur




Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/ Soal

Mengukur

besaran fisika

secara baik dan

benar dengan

meng-gunakan

alat ukur

Memperhatikan

dan

menerapkan

keselamatan

kerja dalam

pengu-kuran.

Tes tertulis Tes uraian Sebutkan lima

macam alat

laboratorium beserta

fungsinya

Contoh Instrumen:

- Instrumen eksperimen

Menentukan volume benda padat yang bentuknya tidak teratur dengan menggunakan gelas

ukur.Benda Volume air Volume benda + air Volume benda

Benda 1

Benda 2

Benda 3

.

Bekasi, Juli 2010









Standar Kompetensi : 2. Memahami klasifikasi zat.

Kompetensi Dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa

dan larutan garam melalui alat dan indikator yang

tepat


1. Membedakan pengertian asam, basa, dan garam.

2. Menentukan ciri-ciri zat yang bersifat asam, basa,

dan garam.

3. Mengelompokkan zat-zat yang bersifat asam, basa,

dan garam.

4. Menggunakan alat penentu atau petunjuk asam dan

basa.

5. Menyimpulkan hasil percobaan dan

mempresentasikannya.

Materi Pembelajaran : Asam, Basa dan Garam




Metode:

- Diskusi kelompok

- Eksperimen.

- Observasi




PERTEMUAN PERTAMA


- Mengapa air jeruk rasanya asam?

- Mengapa obat maag bersifat basa?


- Apakah ciri-ciri zat yang bersifat asam?

- Zat apa sajakah yang termasuk dalam asam, basa, dan garam?

. Pra eksperimen

- Berhati-hatilah dalam mencampurkan dua larutan yang berbeda.


. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil bahan-bahan larutan

asam, larutan basa, dan larutan garam.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian asam, basa,

dan garam.

. Peserta didik dalam setiap kelompok mengamati dan mengelompokkan

bahan-bahan yang telah diambil oleh perwakilan kelompok masing-masing.

. Guru memeriksa kegiatan observasi dan klasifikasi mengenai bahan yang

bersifat asam, basa dan garam yang dilakukan peserta didik apakah sudah

dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau



. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat

kesimpulan dari hasil percobaan.

. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan ciri-ciri bahan yang bersifat

asam, basa dan garam.




. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Bagaimana sifat zat yang tergolong asam atau basa?

- Adakah bahan yang dapat digunakan untuk menentukan asam atau basa?


- Apakah sifat asam, basa dan garam?

- Bahan apa sajakah yang dapat digunakan untuk menentukan asam atau

basa?

. Pra eksperimen

- Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.


. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil kertas lakmus, tabung

reaksi, pipet tetes dan cairan yang ada di sekitar kita (misalnya: air teh, air

jeruk, air sumur dan air cuka).

. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen

menentukan sifat asam dan basa.

. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan

langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

. Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah









. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan

informasi yang sebenarnya.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan kelompok dengan kinerja baik




b. Buku kerja

c. Lingkungan sekitar sekolah atau rumah

d. Bahan-bahan kimia


Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Instrumen/ Soal

Mengidentifikasi

sifat asam, basa

dan garam

dengan

menggunakan

indikator yang

sesuai.

Mengelompokkan

bahan-bahan di

lingkungan

sekitar

berdasarkan

konsep asam,

basa, dan garam.

Menggunakan

alat sederhana

Tes

tertulis

Tes uraian Tentukan bahan-

bahan yang bersifat

asam, basa dan garam

dari bahan-bahan

yang tersedia (larutan

cuka, larutan sabun,

larutan garam, larutan

gula, NaCl, HCl).

Berikut adalah sifat-

sifat umum asam,

kecuali....

a) memerahkan kertas

lakmus biru

b) mempunyai PH



untuk

menentukan

skala keasaman

dan kebasaan.

kurang dari 7

c) rasanya asam

d) rasanya pahit

Bekasi, Juli 2010








Kompetensi Dasar : 2.2 Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang dipero-leh dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Melakukan percobaan untuk mengetahui sifat asam dan basa di laboratorium dan di alam.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:1. Membedakan larutan asam dan basa.2. Membuat indikator alami asam dan basa.3. Menggunakan indikator universal untuk menentukan

nilai pH suatu zat.

Materi Pembelajaran : Sifat Asam dan Basa pada Bahan Makanan

Metode Pembelajaran : Model:- Direct Instruction (DI)- Cooperative Learning

Metode:- Diskusi kelompok- Eksperimen- Observasi


PERTEMUAN PERTAMA




- Pernahkah kamu meremas-remas bunga kembang sepatu berwarna, kemudian menetes-kannya dengan asam cuka? Apa yang terjadi?

- Bagaimana cara mengetahui nilai pH suatu zat dengan menggunakan kertas warna stan-dar indikator universal?

. Prasyarat pengetahuan- Bahan apa sajakah yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa?- Apakah yang dimaksud dengan nilai pH?

. Pra eksperimen- Berhati-hatilah dalam menggunakan larutan kimia.

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil cawan porselen,

penumbuk, kertas saring, gelas beker, corong gelas, tabung reaksi, etanol, larutan asam klorida, larutan natrium hidroksida dan beberapa macam buah serta sayur.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bahan-bahan yang dapat digunakan seba-gai indikator asam basa.

. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen membuat indikator alami asam basa.

. Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.

. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen mengenai penen-tuan nilai pH suatu zat dengan menggunakan indikator universal.

. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan tabung reaksi, pipet tetes, kertas warna standar indikator universal, larutan indikator universal, aquades dan macam-macam contoh zat.

. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan.


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan nilai pH yang menyatakan tingkat keasa-man atau kebasaan suatu senyawa.




. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman kegiatan.

Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 67-82b. Buku kerjac. Lingkungan sekitar sekolah atau rumahd. Bahan-bahan kimia

Penilaian Hasil Belajara. Teknik Penilaian:

- Tes unjuk kerja b. Bentuk Instrumen:

- Uji petik kerja produkLakukan kegiatan untuk menentukan nilai pH suatu zat menggunakan kertas warna standar indikator universal.

No

Aspek Skor

1 Ketepatan menggunakan kertas warna standar indikator universal dengan benar

2

2 Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 33 Memperoleh data dari kegiatan 34 Membuat kesimpulan 2 Jumlah skor 10

Bekasi, Juli 2010










Kompetensi Dasar : 2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia

sederhana.

Indikator : 1. Menjelaskan aturan penulisan lambang unsur.

2. Menuliskan nama dan lambang unsur.

3. Menuliskan nama dan rumus kimia sederhana.

4. Memberikan contoh zat yang termasuk senyawa

berikut rumus kimianya.


1. Menjelaskan pengertian unsur.

2. Mengenal nama dan lambang unsur.

3. Menerapkan aturan tata nama unsur.

4. Menjelaskan maksud pengelompokan unsur ke

dalam tabel periodik.

5. Menjelaskan sifat dan kegunaan unsur.

6. Menjelaskan pengertian senyawa.

7. Menuliskan unsur-unsur penyusun senyawa.

8. Menjelaskan jenis-jenis pembentukan senyawa.

9. Menuliskan rumus kimia dan penamaan senyawa.

Materi Pembelajaran : Unsur Kimia






Metode:

- Diskusi kelompok

- Ceramah


PERTEMUAN PERTAMA


- Empat unsur utama apa sajakah yang menyusun tubuh manusia?

- Mengapa logam natrium mudah bereaksi dengan air di udara?


- Apakah yang dimaksud dengan unsur?

- Bagaimana sifat dan kegunaan setiap unsur?


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian unsur.

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa unsur

yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

. Peserta didik dalam setiap kelompok memperhatikan penjelasan dari guru

mengenai aturan tata nama unsur dan maksud pengelompokan unsur ke

dalam tabel periodik.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengelompokan unsur

dalam tabel periodik berdasarkan kemiripan sifat dari setiap unsur (titik lebur,

titik didih, wujud; logam, semi logam, non logam, daya hantar listrik dan daya

hantar panas)

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai sifat dan

kegunaan dari beberapa unsur.




c. Kegiatan Penutup



. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.


kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Tersusun dari unsur apa sajakah garam dapur?

- Senyawa apakah yang terbentuk, jika unsur natrium bercampur secara

kimia dengan air?


- Apakah yang dimaksud dengan senyawa?

- Bagaimana senyawa dapat terbentuk?


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian senyawa.

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa senyawa

yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) menuliskan unsur-unsur penyusun

senyawa yang telah disebutkan oleh perwakilan dari tiap kelompok.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis pembentukan

senyawa (pembakaran, peruraian dan pencampuran zat secara kimia).

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk menyimpulkan hasil

diskusi.


. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang

sebenarnya.

. Peserta didik dalam setiap kelompok memperhatikan penjelasan dari guru

mengenai penulisan rumus kimia dan penamaan senyawa.

. Guru memberikan contoh beberapa penulisan reaksi kimia dan penamaan

senyawa.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik





Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 83-106.

b. Buku referensi yang relevan.


- Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen:

- PG

c. Contoh Instrumen:

- Contoh tes PG

Pernyataan berikut yang benar mengenai unsur adalah....

a. termasuk campuran homogen diuraikan lagi

b. dapat diuraikan secara fisika

c. zat paling sederhana yang tidak dapat

d. bukan termasuk zat murni

Bekasi, Juli 2010








Kompetensi Dasar : 2.4. Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran.

Indikator : 1. Membandingkan ciri unsur, senyawa, dan campuran berdasarkan pengamatan.

2. Membuat bagan klasifikasi materi secara sederhana berdasarkan ciri-ciri zat (unsur, senyawa, dan campuran).

3. Mengelompokkan zat-zat ke dalam campuran homogen dan hetero-gen dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:1. Menjelaskan pengertian campuran.2. Mengidentifikasi sifat unsur, senyawa, dan campuran3. Membedakan antara unsur, senyawa, dan campuran.4. Menjelaskan pengertian campuran homogen dan

campuran hetero-gen.5. Mengidentifikasi campuran homogen dan campuran

heterogen.6. Membedakan campuran homogen dan campuran

heterogen.7. Menuliskan contoh campuran homogen dan

campuran heterogen yang ada di sekitarnya.8. Membedakan antara koloid dan suspensi.

Materi Pembelajaran : Unsur, Senyawa dan Campuran




- Direct Instruction (DI)- Cooperative LearningMetode:- Diskusi kelompok- Ceramah


PERTEMUAN PERTAMA


- Apakah awan tergolong campuran?- Apakah sifat campuran sama dengan zat penyusunnya?

. Prasyarat pengetahuan- Apakah yang dimaksud dengan campuran?- Apakah ciri-ciri campuran?

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian campuran.. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa

campuran yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. . Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan sifat dari unsur, senyawa

dan campuran.. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai perbedaan

antara senyawa dan campuran dengan mengisi tabel sebagai berikut.

No Dasar perbedaan Senyawa Campuran1 Proses

pembentukan2 Proses pemisahan3 Sifat dengan zat

penyusun4 Perbandingan zat

penyusun




. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.. Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman

kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Tergolong campuran apakah larutan gula?- Apakah susu tergolong suspensi atau koloid?

. Prasyarat pengetahuan- Apakah yang dimaksud dengan campuran homogen dan campuran

heterogen?- Apakah yang dimaksud dengan suspensi dan koloid?

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian campuran

homogen dan campuran heterogen.. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa

campuran homogen dan campuran heterogen yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) menuliskan penyusun campuran homogen dan campuran heterogen yang telah disebutkan oleh perwakilan dari tiap kelompok.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis campuran heterogen (suspensi dan koloid) berikut contohnya.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil diskusi.


. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.





Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 83-106.b. Buku referensi yang relevan.


- Tes unjuk kerjab. Bentuk Instrumen:

- Tes identifikasi c. Contoh Instrumen:

- Contoh tes identifikasiManakah yang merupakan campuran homogen dan campuran heterogen dari jenis-jenis campuran di bawah ini?

- susu- sirup obat batuk- air gula- campuran air dan batu kerikil- tinta- air garam

Bekasi, Juli 2010









Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : 1. Menyelidiki perubahan wujud zat.

2. Menafsirkan gaya tarik antar-partikel pada berbagai

wujud zat melalui penalaran.

3. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan

pengamatan.

4. Mengkaitkan peristiwa kapilaritas dalam kehidupan

sehari-hari.


1. Mengamati perubahan wujud zat.

2. Membuktikan bahwa partikel dapat bergerak.

3. Mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan

gerak partikel.

4. Mengamati meniskus pada permukaan zat cair.

5. Mengamati peristiwa kapilaritas pada pipa kapiler

yang diameternya berbeda.

6. Menyebutkan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari

yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas.

Materi Pembelajaran : Wujud zat



Metode Pembelajaran : Mode:

- Direct Instruction(DI)


Metode:

- Diskusi kelompok

- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA


- Bagaimana air laut bisa berubah wujud menjadi kristal-kristal garam?

- Bagaimana es bisa mencair?


- Apakah wujud suatu zat dapat berubah?

- Faktor apakah yang mempengaruhi perubahan wujud?

. Pra eksperimen



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil pemanas spiritus,

gelas kimia, lilin, kapur barus, spiritus, air dingin, air panas, gula pasir dan es

batu secukupnya.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan beberapa sifat wujud zat

padat, cair dan gas.


perubahan wujud zat.



. Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen

secara berke-lompok.



. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan gula pasir yang

dicampur dengan air dingin, kemudian gula pasir dengan air panas untuk

mengamati pengaruh suhu terhadap kecepatan partikel.

. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh peserta didik


didik atau kelompok yang belum dapat melakukan dengan benar, guru dapat









kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Mengapa air membasahi dinding kaca, sedangkan raksa tidak?

- Mengapa serangga dapat berjalan di atas air?

- Mengapa minyak tanah dapat merambat naik di sepanjang sumbu

kompor?


- Apakah yang dimaksud dengan kohesi dan adhesi?

- Apakah yang dimaksud dengan tegangan permukaan?

- Apakah yang dimaksud dengan kapilaritas?

. Pra eksperimen


b. Kegiatan Inti RPP Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Halaman 33 dari 158


. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil dua buah tabung

reaksi, air, minyak goreng, tiga pipa kapiler (diameternya berbeda) dan gelas

kimia.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kohesi dan

adhesi serta beberapa contoh peristiwanya.

. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen untuk

mengamati meniskus pada permukaan zat cair.




secara berkelompok.

. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan gelas kimia yang

terisi penuh dengan air, kemudian mencelupkan ketiga pipa kapiler ke dalam

air dengan posisi tegak dan mengamati apa yang terjadi.


apakah sudah dila-kukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan peristiwa dalam kehidupan

sehari-hari yang bekerja berdasarkan efek kapilaritas


kesimpulan dari hasil percobaan dan mempresentasikannya secara klasikal.



c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.






b. Buku kerja

c. Alat-alat praktikum


- Tes unjuk kerja

- Tes tertulis


- Uji petik kerja produk

- PG dan Uraian


- Contoh tes PG:

Faktor yang menentukan wujud sebuah materi adalah....

a. gerak Brown c. gaya ikat antar-molekul

b. adhesi d. kohesi

- Contoh tes Uraian:

Minyak wangi ketika berada di udara terbuka akan cepat habis. Mengapa

demikian?

Bekasi, Juli 2010









Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan perubahannya

Kompetensi Dasar : 3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam

kehidupan sehari-hari

Indikator : 1. Menjelaskan dari hasil percobaan bahwa massa jenis

adalah salah satu ciri khas suatu zat.

2. Menghitung massa jenis suatu zat.

3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai

penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari.


1. Menyimpulkan bahwa massa jenis merupakan ciri

khas suatu zat.

2. Menyimpulkan pengaruh massa dan volume

terhadap massa jenis suatu zat.

3. Menghitung massa jenis suatu zat.

4. Mengaplikasikan konsep massa jenis dalam

kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran : Massa Jenis




Metode:

- Diskusi kelompok

- Eksperimen




PERTEMUAN PERTAMA


- Apakah wujud zat dapat dibedakan berdasarkan massa jenisnya?

- Apakah massa dan volume mempengaruhi massa jenis suatu zat?


- Apakah massa jenis merupakan ciri khas suatu zat?

- Faktor apakah yang mempengaruhi massa jenis suatu zat?

. Pra eksperimen



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil neraca dua lengan,

mistar, kayu, besi, alumunium, busa dan karet.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan massa jenis sebagai ciri

khas suatu zat.


pengaruh massa dan volume benda terhadap massa jenisnya.






kesimpulan dari data percobaan.




c. Kegiatan Penutup. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik




kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Bagaimana menghitung massa jenis suatu zat?

- Mengapa air laut di muara sungai tidak dapat segera bercampur dengan

air sungai?


- Apakah rumus massa jenis suatu zat?

- Bagaimana aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari?

a. Kegiatan Inti. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan faktor-faktor yang

mempengaruhi massa jenis suatu zat.

. Guru memberikan contoh soal cara menghitung massa jenis suatu zat.

. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab soal mengenai

massa jenis suatu zat di depan kelas, sedangkan peserta didik yang lain

memperhatikannya.

. Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh peserta didik.

. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika

masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan aplikasi konsep massa

jenis dalam kehi-dupan sehari-hari.




c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang dapat menjawab soal

dengan benar.


pelajaran.





b. Buku kerja


Penilaian Hasil Belajara. Teknik Penilaian

- Tes unjuk kerja

- Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen


- PG dan Uraian

c. Contoh Instrumen

- Contoh tes PG:

Jika sebatang besi dibagi menjadi dua bagian, massa jenisnya....

a. tetap

b. menjadi setengah massa jenis mula-mula

c. menjadi dua kali massa jenis mula-mula

d. menjadi seperempat massa jenis mula-mula

- Contoh tes Uraian:

Di muara sungai, air laut tidak dapat segera bercampur dengan air sungai.

Mengapa demikian?

Bekasi, Juli 2010

Mengetahui

Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi








Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : 3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan

pemuaian dalam kehi-dupan sehari-hari.

Indikator : 1. Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair

dan gas.

2. Membandingkan pemuaian zat cair dan zat padat.

3. Mengidentifikasi muai volume berbagai jenis zat cair.

4. Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi.


1. Menyelidiki muai panjang dan volume pada zat

padat.

2. Menyelidiki besar pemuaian berbagai macam zat

cair.

3. Membandingkan pemuaian zat padat dan cair.

4. Menyelidiki jenis pemuaian yang dapat dilakukan

oleh zat gas.

5. Mengaplikasikan konsep pemuaian dalam kehidupan

sehari-hari.

Materi Pembelajaran : Pemuaian Zat






Metode:

- Diskusi kelompok

- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA


- Mengapa panas dapat menyebabkan pemuaian?

- Samakah muai panjang berbagai zat padat?

- Manakah yang lebih besar: pemuaian zat padat atau cair?


- Faktor apakah yang mempengaruhi pemuaian?

- Alat apakah yang dapat digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat

padat?

- Mengapa pemuaian zat cair lebih besar daripada pemuaian zat padat?

. Pra eksperimen



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil alat musschenbroek,

beberapa batang logam, sebuah bola logam dan bingkainya, serta pembakar

bunsen.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan faktor yang mempengaruhi

pemuaian.


pemuaian panjang dan volume pada zat padat.






kelompok tentang pemuaian berbagai macam zat cair.

. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan empat buah labu

yang dilengkapi pipa kapiler; yang masing-masing diisi dengan air, eter,

bensin dan alkohol kemudian dipanaskan dan amati apa yang terjadi.

. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah







. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbandingan pemuaian

zat padat dan cair.



kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Apakah gas juga memuai jika dipanaskan?

- Mengapa sambungan rel kereta api selalu dibuat bercelah pada saat

dipasang?


- Faktor apakah yang menyebabkan gas dapat memuai dan menyusut?

- Bagaimana aplikasi konsep pemuaian dalam kehidupan sehari-hari?

. Pra eksperimen


b. Kegiatan Inti RPP Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Halaman 42 dari 158



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah labu berpipa

kapiler, air hangat, air es, dua lembar kain lap, zat pewarna dan sebuah

bejana berisi air dingin.


pemuaian gas.



. Guru memeriksa eksperimen pemuaian gas yang dilakukan peserta didik









. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan aplikasi konsep pemuaian

dalam kehidu-pan sehari-hari.

c. Kegiatan Penutup. Guru memberi penghargaan kepada peserta didik yang dapat menjawab soal

dengan benar.




b. Buku kerja



- Tes unjuk kerja



- Tes tertulis

- Observasi



- PG dan Uraian


- Contoh tes PG

Jika sebuah benda dipanaskan, maka..

a. volumenya bertambah c. massanya bertambah

b. massa jenisnya bertambah d. gerak partikelnya menjadi lambat

- Contoh tes Uraian :

Mengapa pemasangan kabel listrik, tidak boleh ditegangkan?

Bekasi, Juli 2010









Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud dan perubahannya.

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud

zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam


Indikator : 1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu

dan peruba-han wujud zat.

2. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu zat.

3. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat

penguapan.

4. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat

mendidih dan melebur

5. Menerapkan hubungan Q = m c t, Q = m U dan Q =

m L untuk menyelesaikan masalah sederhana.

6. Menunjukkan pemanfaatan sifat kalor dalam


7. Menjelaskan macam-macam perpindahan kalor.

8. Menunjukkan penerapan sifat-sifat perpindahan

kalor.


1. Mengamati perpindahan energi akibat adanya

perbedaan suhu.



2. Mengamati benda yang dapat menerima dan

melepas kalor.

3. Mengamati hubungan antara kalor dan wujud zat.

4. Menjelaskan hubungan antara kalor dan penguapan.

5. Mengamati suhu air ketika mendidih.

6. Menyelidiki pengaruh tekanan dan ketidakmurnian

zat terhadap titik didih.

7. Mengamati peristiwa peleburan dan pembekuan.

8. Menyelidiki pengaruh tekanan dan ketidakmurnian

zat terhadap titik lebur.

9. Mengamati hubungan antara kalor dengan kenaikan

suhu, massa zat dan jenis zat

10. Menerapkan hubungan antara kalor dengan kenaikan

suhu, massa dan jenis zat dalam soal.

11. Mengamati hubungan antara kalor lebur dengan

massa zat dan jenis zat.

12. Menerapkan hubungan antara kalor lebur dengan

massa dan jenis zat dalam soal.

13. Mengaplikasikan konsep pemanfaatan sifat kalor

dalam kehidupan sehari-hari.

14. Membedakan macam-macam perpindahan kalor.

15. Mengamati daya hantar kalor air.

16. Mengamati perpindahan kalor secara konveksi pada

air.

17. Mengamati daya serap radiasi kalor.

18. Mengaplikasikan penerapan sifat-sifat perpindahan

kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran : Kalor


- Direct Instruction (DI).

- Cooperative Learning.

Metode:



- Diskusi kelompok.

- Eksperimen.


PERTEMUAN PERTAMA


- Mengapa logam dapat menjadi panas jika dijemur di bawah terik matahari?

- Mengapa es yang dibiarkan di tempat terbuka lama-kelamaan akan

mencair?

- Mengapa kupu-kupu cepat kehilangan panas tubuh, sehingga mudah

kedinginan?


- Apakah kalor merupakan salah satu bentuk energi?

- Apakah semua benda dapat menerima dan melepas kalor?

- Faktor apa sajakah yang mempercepat penguapan?

. Pra eksperimen



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil gelas beker, bejana

plastik, bejana logam, pembakar bunsen, termometer, air dingin, air panas

dan es batu.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan bahwa kalor merupakan

salah satu bentuk energi yang dapat mengubah suhu benda dan setiap benda

dapat menerima dan melepas kalor.


perpindahan energi dan hubungan antara kalor dengan wujud zat.





. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hubungan antara kalor

dengan pengua-pan dan faktor-faktor yang mempercepat penguapan.


tentang pengaruh tekanan dan ketidakmurnian zat terhadap titik didih.

. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan labu didih, selang

karet, termo-meter, pembakar bunsen dan penyangganya, air, garam dapur,

gelas beker 100 mL dan stopwatch.

. Guru memeriksa kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah





kesimpulan dari hasil percobaan dan mempresentasikan hasil diskusi

kelompok secara klasikal.




. Peserta didik (dibimbing oleh guru) merangkum kegiatan yang telah

dilaksanakan.

PERTEMUAN KEDUA


- Mengapa pemain ice skating dapat dengan mudah meluncur di atas

lapisan es?

- Samakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat kalau

massanya berbeda?


- Bagaimana pengaruh tekanan terhadap titik lebur zat?

- Hal apa sajakah yang mempengaruhi besarnya kalor dalam mengubah

suhu suatu zat?



. Pra eksperimen


b. Kegiatan Inti. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan antara melebur

dan membeku.


. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil parafin murni, bejana

logam, pembakar bunsen, stopwatch, termometer, sebongkah es batu, seutas

kawat, dua beban; masing-masing bermassa 1 kg dan dua penumpu.


peleburan dan pembe-kuan serta pengaruh tekanan pada titik lebur es.



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengaruh tekanan dan

ketidakmurnian zat terhadap titik lebur.


mengenai hubu-ngan antara kalor dengan kenaikan suhu, massa zat dan jenis

zat.

. Peserta didik melakukan eksperimen dengan pemanas listrik (heater),

kalorimeter, termo-meter, stopwatch, joulemeter, gelas kimia, air dan minyak

goreng.





. Peserta didik berdiskusi kelompok untuk membuat kesimpulan dari hasil

percobaan.




. Guru memberi contoh soal mengenai hubungan antara kalor dengan kenaikan

suhu, massa zat dan jenis zat.

. Salah seorang peserta didik ditunjuk untuk menyelesaikan soal (dibimbing

oleh guru) dihada-pan peserta didik lainnya.






PERTEMUAN KETIGA


- Samakah prinsip kerja antara pendingin ruangan dengan lemari es?

- Mengapa benda yang berwarna hitam lebih menyerap panas daripada

benda berwarna putih?


- Bagaimana aplikasi konsep pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan

sehari-hari?

- Apakah perbedaan antara konduksi, konveksi dan radiasi?

. Pra eksperimen



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mentega, kapur

barus, lilin, gelas kimia dan stopwatch.


hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat.



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hubungan antara kalor

lebur dengan massa zat dan jenis zat.

. Guru memberi contoh soal mengenai hubungan kalor lebur dengan massa zat

dan jenis zat.


oleh guru) di hadapan peserta didik lainnya.



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pemanfaatan sifat kalor

dalam kehidupan sehari-hari.


mengenai macam-macam perpindahan kalor (konduksi, konveksi dan radiasi).

. Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan tabung reaksi, es

batu, potongan kecil plat besi, pemanas serta dudukannya, labu didih,

penyangga kaki tiga, air, zat pewarna, bohlam yang dicat hitam, bohlam yang

dicat hitam dan pipa U.










. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan penerapan sifat-sifat

perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.




Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu Jl.1A (Esis) halaman 145-186.

b. Buku kerja.

c. Alat-alat praktikum.


- Tes unjuk kerja.

- Tes tertulis.



- Observasi.


Uji petik kerja produk.

- PG dan Uraian.


- Contoh tes PG

Jika memasak air, seluruh bagian air akan menjadi panas. Hal ini disebabkan

kalor dipindahkan dalam air secara....

a. konduksi c. radiasi

b. konveksi d infeksi

- Contoh tes Uraian

Sebuah pemanas listrik memiliki daya 350 watt digunakan selama 45 menit

untuk memanaskan air dari suhu 300C menjadi 900C. Jika kalor jenis air 4200

J/kg0C, tentukan massa air tersebut.

Bekasi, Juli 2010









Standar Kompetensi : 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan

kimia.

Kompetensi Dasar : 4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat.

Indikator : 1. Membandingkan hasil pengamatan perubahan fisika

dan perubahan kimia.

2. Mengklasifikasi perubahan fisika dan perubahan

kimia dalam kehidupan sehari-hari dan

mengkomunikasikannya.


1. Menjelaskan pengertian sifat intensif dan sifat

ekstensif zat.

2. Membedakan sifat intensif dan sifat ekstensif.

3. Menjelaskan pengertian sifat fisika dan sifat kimia

zat.

4. Menyebutkan beberapa sifat fisika zat.

5. Menyebutkan beberapa sifat kimia.

6. Membedakan sifat fisika dan sifat kimia zat.

Materi Pembelajaran : Sifat Fisika dan Sifat Kimia






Metode:

- Diskusi kelompok

- Ceramah


PERTEMUAN PERTAMA


- Apakah warna tergolong sifat intensif atau sifat ekstensif dari suatu zat?

- Bagaimana cara menentukan tingkat kekerasan suatu zat?


- Apakah yang dimaksud dengan sifat intensif zat?

- Apakah yang dimaksud dengan tingkat kekerasan?


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sifat intensif

dan ekstensif zat.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai beberapa sifat

intensif dan ekstensif zat.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sifat fisika suatu

zat.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai beberapa sifat

fisika zat (titik lebur, titik didih, daya hantar panas, daya hantar listrik,

kerapatan dan tingkat kekerasan).




c. Kegiatan Penutup. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan kinerja baik.




kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Apakah proses perkaratan besi tergolong sifat fisika atau sifat kimia?

- Senyawa apakah yang terbentuk jika kalsium bereaksi dengan oksigen?


- Apakah yang dimaksud dengan sifat kimia zat?

- Bagaimana kemampuan zat bereaksi dengan oksigen?


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian sifat kimia zat.

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa sifat

kimia yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan kemampuan zat untuk

bereaksi dengan oksigen, air dan asam.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk menuliskan

beberapa senyawa yang dihasilkan, jika suatu unsur bereaksi dengan

oksigen, air dan asam.

. Peserta didik dalam setiap kelompok membuat kesimpulan mengenai

beberapa perbedaan sifat fisika dan sifat kimia zat.










b. Buku referensi yang relevan.


- Tes tertulis

- Tes unjuk kerja


- PG

- Tes identifikasi


- Contoh tes identifikasi:

Manakah yang merupakan sifat fisika dan sifat kimia zat dari beberapa sifat zat di

bawah ini?

- kerapatan - bensin mudah terbakar

- titik lebur - titik didih

- besi mudah terkorosi

- Contoh tes PG:

Berikut ini yang termasuk sifat intensif adalah....

a panjang c. titik beku

b volum d berat

Bekasi, Juli 2010










kimia.

Kompetensi Dasar : 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai

cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.

Indikator : 1. Menjelaskan dasar pemisahan campuran

berdasarkan ukuran parti-kel dan titik didih.

2. Melakukan percobaan penjernihan air dengan teknik

sederhana.

3. Melakukan percobaan untuk memisahkan campuran

yang sesuai dengan metode yang dipilih

(penyaringan, distilasi, penguapan, dan sublimasi).


1. Menjelaskan manfaat proses pemisahan campuran.

2. Menjelaskan dasar atau prinsip yang digunakan

dalam proses pemisahan campuran.

3. Menjelaskan beberapa cara memisahkan zat-zat

penyusun suatu campuran.

4. Mengetahui prinsip distilasi untuk pemisahan

campuran.

5. Mengetahui prinsip-prinsip kromatografi.

6. Menjelaskan pengertian kadar zat dalam campuran.

7. Menghitung kadar zat dalam campuran.



Materi Pembelajaran : Pemisahan Campuran




Metode:

- Diskusi kelompok

- Ceramah

- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA


- Mengapa pasir yang akan digunakan untuk campuran semen perlu

diayak?

- Bagaimana cara memisahkan garam dari air laut?


- Apakah manfaat proses pemisahan campuran?

- Bagaimana prinsip pemisahan campuran secara evaporasi?


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan manfaat proses pemisahan

campuran.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai prinsip yang

digunakan dalam proses pemisahan campuran (perbedaan titik didih,

kelarutan atau ukuran partikel).

. Peserta didik (dibimbing oleh guru) dengan kelompoknya mendiskusikan

beberapa proses pemisahan campuran (pengayakan, dekantir, penyaringan,



sentrifugasi, evaporasi, pelarutan, pemisahan dengan menggunakan magnet

dan sublimasi).

. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara

bergantian, dimana masing-masing kelompok diminta untuk menjelaskan

salah satu proses pemisahan campuran.





kegiatan.

PERTEMUAN KEDUA


- Apakah air laut dapat digunakan sebagai air minum?

- Bagaimana menganalisis kandungan obat-obatan pada sampel urine

olahragawan?


- Bagaimana prinsip pemisahan campuran secara distilasi?

- Apakah manfaat dari pemisahan campuran secara kromatografi?


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan prinsip pemisahan

campuran secara distilasi dan jenis-jenisnya.

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil air garam, batu didih,

pembakar bunsen, es batu, air dan peralatan gelas.


pemisahan campuran secara distilasi.





. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan prinsip pemisahan

campuran secara kro-matografi, jenis-jenisnya dan manfaatnya.


mengenai pemisahan warna pada tinta spidol menggunakan metode

kromatografi.

. Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan

menggunakan tabung reaksi, kertas saring, spidol, pensil dan etanol.



kelompok yang belum dapat melaku-kannya dengan benar, guru dapat







. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kadar zat dalam

campuran.

. Guru memberi contoh soal mengenai kadar zat dalam campuran.


oleh guru) di hadapan peserta didik lainnya.





b. Buku kerja.

c. Alat praktikum


- Tes tertulis



- Observasi

- Penugasan


- Uraian

- Tugas proyek

- Lembar observasi

c. Contoh Instrumen

- Contoh tes uraian:

Apa persamaan dan perbedaan antara metode distilasi biasa dengan distilasi

fraksinasi?

Bekasi, Juli 2010









Standar Kompetensi : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan

kimia.

Kompetensi Dasar : 4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia

berdasarkan hasil percobaan sederhana.

Indikator : 1. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan

perubahan fisika dan perubahan kimia.

2. Membandingkan karakteristik perubahan fisika dan

perubahan kimia berdasarkan percobaan.


1. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan

fisika.

2. Menyebutkan ciri-ciri perubahan fisika.

3. Mengamati beberapa peristiwa yang menunjukkan

perubahan fisika.

4. Menyebutkan perubahan fisika dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan

kimia.

6. Menyebutkan ciri-ciri perubahan kimia.

7. Mengamati beberapa peristiwa yang menunjukkan

perubahan kimia.

8. Menyebutkan perubahan kimia dalam kehidupan

sehari-hari.



Materi Pembelajaran : Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia




Metode:

- Diskusi kelompok

- Ceramah

- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA


- Apakah merebus air tergolong perubahan fisika atau perubahan kimia?

- Apakah gula pasir yang telah dicampur dengan air dapat dipisahkan

kembali?


- Apakah ciri-ciri perubahan fisika?

- Bagaimana sebab-sebab terjadinya perubahan fisika?

. Pra eksperimen



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian perubahan

fisika dan menye-butkan beberapa contohnya.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai sebab-sebab

terjadinya peru-bahan fisika (pelepasan dan pengambilan panas,

pencampuran zat; selama zat-zat yang bercampur tidak membentuk zat baru

dan di potong atau dibelah).



. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil es batu, air, gelas

kimia, gula, teh dan pengaduk.


perubahan fisika.



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian perubahan

kimia dan menye-butkan beberapa contohnya.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai sebab-sebab

terjadinya peruba-han kimia ( pembakaran, pencampuran zat, dan aliran

listrik).


mengenai peru-bahan kimia.


menggunakan kertas putih, korek api, tabung reaksi, larutan natrium

hidroksida dan larutan asam klorida.






kesimpulan dari hasil percobaan untuk membandingkan karakteristik

perubahan fisika dan kimia.






kegiatan.





b. Buku kerja.

c. Alat praktikum


- Tes tertulis

- Tes unjuk kerja


- Uraian

- Tes identifikasi


- Contoh tes uraian

Jelaskan sebab-sebab terjadinya perubahan fisika.

- Contoh tes identifikasi

Manakah yang merupakan perubahan fisika dan perubahan kimia dari jenis-jenis

perubahan di bawah ini?

- es mencair - mengisi ulang aki

- kertas yang dibakar - memasak makanan

- air yang menguap

Bekasi, Juli 2010










kimia.

Kompetensi Dasar : 4.4 Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui

percobaan seder-hana.

Indikator : 1. Mereaksikan dua zat untuk menunjukkan terjadinya

pembentukan gas.

2. Menyimpulkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia.


1. Menuliskan persamaan reaksi kimia.

2. Menyebutkan ciri-ciri reaksi kimia.

3. Mengamati salah satu ciri reaksi kimia, yaitu

pembentukan gas.

4. Menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia.

5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

kecepatan reaksi kimia.

6. Mengamati pengaruh konsentrasi pereaksi terhadap

kecepatan reaksi kimia.

7. Mengamati pengaruh luas permukaan sentuh

terhadap kecepatan reaksi kimia.

8. Menjelaskan reaksi kimia yang terjadi dalam


Materi Pembelajaran : Reaksi Kimia






Metode:

- Diskusi kelompok

- Ceramah

- Eksperimen


PERTEMUAN PERTAMA


- Apakah pembentukan gas tergolong ciri reaksi kimia?

- Mengapa makanan bisa menjadi tengik?


- Apakah ciri-ciri reaksi kimia?

- Apakah yang dimaksud dengan oksidasi?

. Pra eksperimen



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara penulisan persamaan

reaksi kimia.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai ciri-ciri reaksi

kimia (pemben-tukan gas, pembentukan endapan, perubahan warna, dan

perubahan suhu).

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil tabung reaksi, tutup

tabung, pipa gelas, pipet tetes, potongan kalsium, larutan asam klorida 1 M

dan air kapur.




mengamati pembentukan gas sebagai salah satu ciri dari reaksi kimia.









. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan jenis-jenis reaksi kimia

(dekomposisi, oksidasi, reduksi, reduksi, netralisasi, pengendapan,

pertukaran, dan fermentasi).






kegiatan.


PERTEMUAN KEDUA


- Mengapa pembusukan makanan berlangsung dalam waktu yang relatif

lama?

- Mengapa kayu bakar harus dibelah-belah agar mudah terbakar?


- Apakah yang dimaksud dengan kecepatan reaksi?

- Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kecepatan reaksi?

. Pra eksperimen




- Berhati-hatilah dalam mencampurkan dua larutan yang berbeda.


. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kecepatan

reaksi.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya faktor-faktor yang

mempengaruhi kecepa-tan reaksi (suhu reaksi, konsentrasi pereaksi, luas

permukaan sentuh dan katalis).

. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil erlenmeyer,

stopwatch, pipet tetes, larutan asam sulfat 1 M, pita magnesium dan

aquades.


mengamati pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.




mengamati pengaruh luas permukaan sentuh terhadap kecepatan reaksi.


menggunakan gelas beker, stopwatch, padatan kalsium karbonat dan larutan

asam klorida encer.







. Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan reaksi kimia yang terjadi

dalam kehidu-pan sehari-hari.








kegiatan.



b. Buku kerja.

c. Alat praktikum


- Tes tertulis

- Tes unjuk kerja


- Uraian

- Lembar observasi


- Contoh tes uraian

Mengapa gula tidak dapat larut dengan baik dalam air dingin? Apa yang

harus dilakukan agar gula dapat larut?

Bekasi, Juli 2010






Nama Sekolah : MTs Attaqwa 09Mata Pelajaran : IPA TerpaduKelas / Semester : VIII / IAlokasi waktu : 4 X 40’

Standar Kompetensi 1.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar 1.1.Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan pada

hewan.2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak

sempurna3. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan hewan.4. Siswa dapat menjelaskan struktur embrio tumbuhan.5. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan..6. Siswa dapat membedakan metagenesis tumbuhan lumut dan paku.

B. Materi PembelajaranPertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual2. Metode : Diskusi, informasi, dan percobaan / observasi3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran

kooperatif.

D. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan Pertama1. Kegiatan Pendahuluan



a. Motivasi1) Disebut apakah proses kecebong menjadi katak kecil ?2) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi peristiwa anak ayam menjadi

ayam dewasa ?b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami ciri-ciri makhluk hidup terutama tumbuh dan berkembang biak.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya yang terdiri dari 4 – 5 siswa

yang kemampuannya bervariasi.

b. Berdiskusi dengan bimbingan guru tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan bantuan charta ( lihat Buku IPA Terpadu untuk kelas VIII Tim Abdi Guru halaman 2 ).

3. Kegiatan Penutupa. Dengan dibantu guru, siswa membuat kesimpulan dari hasil

pembelajarannya.b. Guru memberi tugas rumah.

Pertemuan Kedua1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi1) Bagaimana perbedaannya antara pertumbuhan dengan perkembangan

pada tumbuhan rumput teki ?2) Faktor-faktor apakah yang berperan dalam pertumbuhan dan

perkembangan pada tanaman mangga ?b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami pertumbuhan dan perkembangan pada hewan.

2. Kegiatan Intia. Setelah siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.b. Siswa melakukan diskusi dengan bimbingan guru tentang pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dibantu dengan charta.

c. Siswa melakukan percobaan tentang pertumbuhan tanaman.



3. Kegiatan Penutupa. Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajarannya dibantu oleh guru.b. Guru melakukan refleksi dari hasil pembelajaran pertemuan 1 dan 2

terhadap siswa.c. Guru memberi tugas rumah.

E. Media PembelajaranAlat dan bahan lihat jelajah konsep 1.1. dan 1.2.

F. Sumber Pembelajaran1. Buku IPA Terpadu : Eka Purjiyanta, S.Pd. dkk 2007 untuk SMP kelas VIII.

Jakarta Erlangga.2. Buku-buku IPA yang relevan.3. Charta dan bahan percobaan.4. Guru dan Siswa.

G. Penilaian.1. Teknik :2. Bentuk : lihat Silabus3. Instrumen :

Bekasi, Juli 2010








Kompetensi Dasar 1.2.Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan perkembangan pada manusia.

B. Materi PembelajaranTahapan-tahapan perkembangan pada manusia.

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual2. Metode : Diskusi, informasi, dan observasi3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.


a. Motivasi1) Bagaimana perkembangan anak laki-laki dan anak perempuan ?2) Apa perbedaannya ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah mampu memahami perkembangan pada beberapa hewan

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.



b. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi tentang tahapan-tahapan perkembangan pada manusia.

3. Kegiatan Penutupa. Siswa menyusun kesimpulan dari hasil belajar yang telah dilakukan

dengan bantuan guru.b. Guru memberi tugas rumah.

E. Media PembelajaranTabel 1.1.


Jakarta Erlangga.2. Buku IPA yang sesuai.3. Siswa dan Guru.


Bekasi, Juli 2010






Nama Sekolah : MTs Attaqwa 09

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas / Semester : VIII / I

Alokasi waktu : 12 X 40’

Standar Kompetensi 1.

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar 1.3.

Mendiskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membedakan antara tulang rawan dengan tulang keras.

2. Siswa dapat mendiskripsikan rangka tubuh manusia.

3. Siswa dapat menyebutkan fungsi rangka tubuh manusia.

4. Siswa dapat menjelaskan konsep sendi dan macam-macam sendi.

5. Siswa dapat menjelaskan perbedaan otot lurik, otot jantung dan otot polos.

6. Siswa dapat menjelaskan mekanisme gerak otot

7. Siswa dapat menjelaskan macam-macam gangguan dan kelainan pada sistem

gerak manusia.

B. Materi Pembelajaran

Sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual

2. Metode : Diskusi, informasi, eksperimen dan observasi

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif.



D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi

1) Mengapa daun telinga dan batang hidungmu dapat dibengkokkan

sedang lengan atas dan pahamu tidak dapat ?

2) Bagaimana akibatnya jika dalam tubuhmu tidak terdapat rangka ?

b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami bahwa setiap makhluk hidup bergerak.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

b. Siswa melakukan percobaan tentang zat penyusun tulang dilanjtkan

diskusi tentang bendanya tulang rawan dan tulang keras dengan bantuan

charta struktur tulang dibawah bimbingan guru. ( lihat jelajah konsep 2.1. )

3. Kegiatan Penutup

a. Dengan bantuan guru, siswa membuat kesimpulan dari hasil

pembelajarannya.

b. Guru memberi tugas rumah.

Pertemuan Ke dua


a. Motivasi

1) Apakah tengkorak kita hanya terdiri dari satu tulang yang utuh ?

Mengapa ?

2) Mengapa tangan dan kaki kita tersusun dari banyak tulang ?


Siswa telah memahami macam-macam tulang.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk di tempat kelompoknya masing-masing.



b. Dengan model / charta rangka manusia siswa berdiskusi dan saling

memberi informasi tentang tulang-tulang penyusun rangka dengan

bimbingan guru.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari hasil

pembelajarannya

b. Guru melakukan refleksi dan memberi tugas rumah.

Pertemuan Ke tiga


a. Motivasi

1) Bagaimana seandainya tubuh kita rangkanya hanya terdiri dari satu

tulang ?

2) Samakah hubungan tulang paha dan gelang panggul dengan tulang

pengumpil dan hasta ? mengapa ?


Siswa telah memahami tulang-tulang penyusun rangka.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa mengelompok pada masing-masing kelompoknya

b. Siswa melakukan observasi model dan charta macam-macam sendi

dilanjutkan diskusi tentang persendian pada manusia.

3. Kegiatan Penutup

a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan dari hasil

pembelajarannya

b. Guru melakukan refleksi bersama-sama siswa dan memberi tugas rumah.

Pertemuan Ke empat


a. Motivasi

1) Selain rangka, apakahyang merupakan bagian sistem gerak manusia ?

2) Tersusun dari otot apakah lambung, paha dan jantung ?




Siswa telah memahami persendian sebagai salah satu komponen sistem

gerak pada manusia.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa menyiapkan diri bersama kelompoknya.

b. Siswa dibimbing guru melakukan pengamatan dan menggambar otot lurik,

otot jantung dan otot polos ( lihat jelajah konsep 2.2. )

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran

b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama.

Pertemuan Ke lima


a. Motivasi

1) Bagaimanakah perbedaan otot paha dengan otot lambung ?

2) Bagaimana ciri-cirinya otot jantung ?


Siswa telah melihat dan menggambar oto lurik, otot polos dan otot

jantung..

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.

b. Dengan petunjuk dan pembimbingan guru, siswa melakukan diskusi

tentang perbedaan otot lurik, otot polos dan otot jantung serta mekanisme

kerja gerak otot.

3. Kegiatan Penutup

a. Bersama guru, siswa menyusun kesimpulan dari hasil pembelajarannya

b. Guru melakukan refleksi dan membuat tugas di rumah untuk siswa.

Pertemuan Ke enam


a. Motivasi



1) Kelainan dan penyakit apa sajakah yang terdapat pada

a) rangka / tulang ?

b) otot ?

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk sesuai kelompoknya.

b. Siswa melakukan diskusi tentang kelainan dan penyakit pada sistem gerak

manusia dengan bimbingan guru.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru menyusun kesimpulan.

b. Guru melakukan evaluasi tentang sistem gerak manusia.

E. Media Pembelajaran

Alat dan bahan lihat jelajah konsep

F. Sumber Pembelajaran

1. Buku IPA Terpadu : Eka Purjiyanta, S.Pd. dkk 2007 untuk SMP kelas VIII.

Jakarta Erlangga.

2. Buku IPA yang relevan.

3. Charta dan bahan percobaan.

4. Guru dan Siswa.

G. Penilaian.

1. Teknik :

2. Bentuk : lihat Silabus

3. Instrumen soal :

Bekasi, Juli 2010













Mendiskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan.


1. Siswa dapat menjelaskan jenis dan fungsi makanan yang dibutuhkan

manusia..

2. Siswa dapat membandingkan pencernaan mekanik dengan pencernaan

chenus.

3. Siswa dapat menjelaskan saluran dan kelenjar pencernaan penyusun sistem

pencernaan manusia.

4. Siswa dapat mendiskripsikan kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan

manusia.


Sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan.




1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual

2. Metode : Diskusi, informasi, dan percobaan

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif.


Pertemuan Pertama


a. Motivasi

1) Apakah semua makanan yang dimakan dibutuhkan oleh tubuh ?

mengapa ?

2) Berupa apakah zat mekanan yang dibutuhkan tubuh ? dan apa

manfaatnya ?


Siswa telah memahami bahwa gerakan memerlukan energi yang diperoleh

dengan proses pencernaan dan pernafasan

2. Kegiatan Inti

a. Siswa menempatkan diri duduk sesuai dengan kelompoknya .

b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan uji makanan (lihat jelajah konsep

3.1.)

3. Kegiatan Penutup

a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan dari hasil uji

makanan yang dilakukan.

b. Guru membuat refleksi dari hasil kegiatan dan memberi tugas rumah.

Pertemuan Kedua


a. Motivasi

1) Terdiri dari organ apakah saluran dan kelenjar pencernaan penyusun

sistem pencernaan manusia ?

2) Apa bedanya pencernaan mekanik dengan pencernaan kimia ? dan

pada organ apa terjadinya ?


Siswa telah memahami zat-zat makanan yang dibutuhkan tubuh manusia.



2. Kegiatan Inti


b. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan proses pencernaan

kimia dan mekanik ( lihat jelajah konsep 3.2.) dilanjutkan dengan diskusi

tentang saluran dan kelenjar pencernaan pada manusia.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatannya dengan bimbingan

guru.


Pertemuan Ke tiga


a. Motivasi

1) Sebutkan 3 kelainan yang terdapat pada mulut ?

2) Sebutkan 5 penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan ?


Siswa telah memahami saluran dan kelenjar-kelenjar pencernaan pada

sistem pencernaan manusia.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk sesuai kelompoknya.

b. Siswa dengan panduan guru melakukan diskusi tentang kelainan dan

penyakit pada sistem pencernaan makanan manusia.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan.

b. Guru melakukan refleksi dan evaluasi dari hasil kegiatan yang dilakukan

oleh siswa.


1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 3.1. dan 3.2.

2. Charta / CD sistem pencernaan manusia.





Jakarta Erlangga.

2. Buku IPA SMP yang relevan.

3. Charta / CD sistem pencernaan manusia dan alat bahan percobaan.

4. Siswa dan guru.

G. Penilaian.

1. Teknik :


3. Instrumen :

Bekasi, Juli 2010








Kompetensi Dasar 1.5.Mendiskripsikan sistem pernafasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasi organ penyusun sistem pernafasan pada

manusia..2. Siswa dapat membandingkan inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan dada

dan perut.3. Siswa dapat mengukur frekuensi pernafasan normal dan udara kapasitas vital

paru-paru.4. Siswa dapat mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan.

B. Materi PembelajaranSistem pernafasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual2. Metode : Diskusi, informasi, eksperimen dan observasi3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif.


a. Motivasi



1) Terdiri dari organ apakah sistem pernafasab manusia ? dan apa fungsinya masing-masing organ tersebut ?

2) Berupa apakah zat mekanan yang dibutuhkan tubuh ? dan apa manfaatnya ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami sistem pencernaan pada manusia.

2. Kegiatan Intia. Siswa menempati tempat duduk sesuai dengan kelompok .b. Siswa melakukan percobaan tentang inspirasi dan ekspirsi dilanjutkan

diskusi organ penyusun sistem pernafasan manusia dengan bimbingan guru (lihat jelajah konsep 4.1.)

3. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.b. Guru memberi tugas rumah.


a. Motivasi1) Bagaimana frekuensi pernafasan orang yang satu dengan yang lain ?

mengapa ?b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami organ sistem pernafasan manusia dan proses inspirasi maupun ekspirasi.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk pada kelompok masing-masing.b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan percobaan tentang frekuensi

pernafasan dan kapasitas vital paru-paru ( lihat jelajah konsep 4.2 dan 4.3 )

3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru menyusun kesimpulan dari hasil

kegiatannya.b. Guru memberi tugas rumah.

Pertemuan Ke tiga1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi1) Kelaianan dan penyakit apa sajakah yang sering menyerang organ

pernafasan kita ?



b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami organ penyusun sistem pernafasan manusia.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk di kelompok masing-masing.b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang kelainan dan

penyakit pada sistem pernafasan manusia.

3. Kegiatan Penutupa. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.b. Guru melakukan refleksi dan evaluasi tentang sistem pernafasan manusia.

E. Media Pembelajaran1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 4.1. , 4.2. dan 4.3.2. Charta / CD organ pernafasan manusia.


Jakarta Erlangga.2. Buku IPA yang relevan.3. Model / Charta sistem pernafasan.4. Siswa dan guru.


Bekasi, Juli 2010








Kompetensi Dasar 1.6.Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menjelaskan macam organ dan jaringan penyusun sistem

transportasi manusia..2. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah manusia.3. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi darah.4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah.5. Siswa dapat mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terdapat pada

sistem transpor manusia.

B. Materi PembelajaranSistem transpor pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual2. Metode : Diskusi, observasi, dan percobaan3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif.

D. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan Pertama



1. Kegiatan Pendahuluana. Motivasi

1) Apa peranan jantung dalam sistem transpor manusia ?2) Bagaimana bedanya vena dan arteri ?3) Termasuk sistem peredaran darah apakah sistem peredaran darah

manusia?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami proses pernafasan pada manusia.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya .b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan percobaan tentang denyut

pembuluh darah dan dilanjutkan diskusi organ dan jaringan penyusun sistem transpor dan sistem peredaran darah manusia (lihat jelajah konsep 1.1.)

3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru, menyusun kesimpulan hasil

pembelajarannya.b. Guru memberi tugas rumah dan melakukan refleksi kegiatan.


a. Motivasi1) Tersusun dari apakah darah kita ?2) Mengapa darah kita berwrna merah, dapat membunuh kuman yang

masuk tubuh dapat mengedarkan O2, CO2 dan zat makanan serta dapat membeku ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami organ dan jaringan penyusun sistem transpor

manusia..

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.b. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan tentang darah dan

diskusi masalah struktur fungis darah ( lihat jelajah konsep 5.2.)

3. Kegiatan Penutup



a. Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajarannya dengan bimbingan guru.



a. Motivasi1) Mengapa transfusi darah pada seseorang jenis golongan darahnya

harus sama?2) Resipiens yang golongan darahnya B, transfusi golongan darah apakah

yang harus diberikan ?b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami struktur dan fungsi darah

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk pada kelompoknya.b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang golongan darah

pada manusia.

3. Kegiatan Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru menyusun kesimpulan hasil

pembelajarannya.b. Guru melakukan refleksi dan memberi tugas rumah.

Pertemuan Ke empat1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi1) Kelainan dan penyakit apakah yang terjadi pada organ dan jaringan

sistem transpor manusia?2) Kelainan dan penyakit apakah yang terdapat pada darah manusia ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami tentang organ dan jaringan sistem transpor manusia, struktur dan fungsi darah.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.b. Siswa dengan dibimbing guru melakukan diskusi tentang kelainan dan

penyakit pada sistem transpor manusia.



3. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan hasil belajarnya.b. Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran siswa..

E. Media Pembelajaran1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 5.1. dan 5.2.2. Model / Charta organ peredaran darah dan struktur darah.


Jakarta Erlangga.2. Buku IPA yang relevan.3. Model / Charta organ peredaran darah dan struktur darah4. Siswa dan guru.


Bekasi, Juli 2010







Standar Kompetensi 2.Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.

Kompetensi Dasar 2.1.Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat membedakan struktur dan fungsi akar, batang daun dan bunga.2. Siswa dapat menjelaskan transportasi air dan garam mineral pada tumbuhan..

B. Materi Pembelajaran- Struktur dan fungsi akar, batang, daun dan bunga.- Transportasi air dan garam mineral pada tumbuhan

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual dan lingkungan2. Metode : Diskusi, informasi dan eksperimen3. Model Pembelajaran : Kooperatif dan langsung.


a. Motivasi1) Bagaimanakah struktur pada akar, batang, daun dan bunga ?2) Faktor apakah yang mempengaruhi transportasi air dan garam mineral

pada tumbuhan ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami organ-organ penyusun tumbuhan.



2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan menyiapkan alat dan bahan

percobaan / pengamatan.b. Dengan petunujuk dan bimbingan guru, siswa melakukan observasi

struktur/bagian-bagian akar, batang, daun dan bunga (lihat jelajah konsep 6.1.)

3. Kegiatan Penutupa. Siswa menggambar / melaporkan hasil pengamatannya.b. Guru memberi tugas rumah.


a. Motivasi1) Bagaimanakah struktur dan fungsi akar, batang, daun dan bunga.b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami struktur dan fungsi akar, batang, daun dan bunga.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.b. Dengan arahan guru, siswa melakukan diskusi masalah struktur dan fungsi

akar, batang, daun dan bunga.

3. Kegiatan Penutupa. Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran.b. Guru melakukan refleksi dan memberi tugas rumah.


a. Motivasi1) Mengapa air dan garam mineral dari tanah dapat sampai di daun

tumbuhan ?2) Bagaimana proses terjadinya transportasi pada tumbuhan ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami struktur dan fungsi akar, batang, daun dan bunga.

2. Kegiatan Intia. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan meyiapkan alat dan bahan

percobaan..



b. Siswa dengan petunjuk guru melakukan percobaan tentang naiknya air dan garam mineral dari tanah ( akar ) ke daun dilanjutkan diskusi.

3. Kegiatan Penutupa. Siswa membuat laporan hasil pembelajaran.b. Guru melakukan refleksi dan evaluasi hasil pembelajaran siswa.

E. Media Pembelajaran1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 6.1 dan percobaan naiknya air dan garam

mineral ke daun.


Jakarta Erlangga.2. Buku IPA yang relevan.3. Model / Charta struktur akar, batang, daun dan bunga.4. Siswa dan guru.


Bekasi, Juli 2010











Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.


Mendiskripsikan proses perolehan nutrisi dan tranformasi energi pada tumbuhan

hijau


1. Siswa dapat menjelaskan proses respirasi tumbuhan.

2. Siswa dapat menjelaskan proses fotosintesis secara sederhana.

3. Siswa dapat menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi fotosintesis.


Proses perolehan nutrisi dan tranformasi energi pada tumbuhan hijau.


1. Pendekatan : Pendekatan konsektual dan lingkungan.

2. Metode : Diskusi, informasi dan eksperimen.

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif dan langsung.


Pertemuan Pertama




a. Motivasi

1) Berupa apa alat respirasi pada tumbuhan ?

2) Apakah yang diperlukan dalam proses transformasi ?


Siswa telah memahami struktur dan fungsi akar, batang, daun dan bunga.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk sesuai kelompoknya dan menyiapkan alat dan bahan

percobaan.

b. Dengan petunjuk guru siswa melakukan percobaan tentang respirasi dan

fotosintesis dan dilanjutkan diskusi ( lihat jelajah konsep 7.1 dan 7.2 ).

3. Kegiatan Penutup

a. Membuat kesimpulan oleh siswa dibantu guru.

b. Guru memberi tugas rumah dan refleksi.

Pertemuan Kedua ( 1 x 40’ )


a. Motivasi

1) Faktor – faktor apakah yang berpengaruh pada fotosintesis.


Siswa telah memahami peristiwa respirasi dan fotosintesis..

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk pada kelompoknya masing - masing.

b. Siswa berdiskusi dengan bimbingan guru tentang faktor yang

mempengaruhi fotosintesis.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan hasil pembelajarannya dibantu oleh guru.

b. Guru melakukan refleksi dan evaluasi hasil pembelajaran.




1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 7.1. dan 7.2.

2. Model / Charta stomata, lenti sel, bulu akar.



Jakarta Erlangga.


3. Model / Charta alat respirasi dan fotosintesis tumbuhan.

4. Siswa dan guru.

G. Penilaian.

1. Teknik :


3. Instrumen :

Bekasi, Juli 2010







Standar Kompetensi 2.Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.

Kompetensi Dasar 2.3.Mengidentifikasi macam – macam gerak pada tumbuhan.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat mengidentifikasikan macam – macam gerak pada tumbuhan.2. Siswa dapat membuat laporan hasil percobaan gerak pada rumbuhan..

B. Materi PembelajaranMacam – macam gerak pada tumbuhan.

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Kontekstual dan lingkungan2. Metode : Diskusi, informasi dan percobaan3. Model Pembelajaran : Kooperatif dan langsung.


a. Motivasi1) Apakah semua makhluk hidup bergerak ?2) Bagaimana tumbuhan bergerak ?

b. Pengetahuan PrasyaratSiswa telah memahami struktur dan fungsi akar, batang, daun dan bunga.

2. Kegiatan Inti



a. Siswa duduk berkelompok dan menyiapkan alat dan bahan percobaan.b. Dengan petunujuk guru, siswa melakukan percobaan tentang macam –

macam gerak tumbuhan ( lihat jelajah konsep 8.1 dan 8.2 ).

3. Kegiatan Penutupa. Siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran dibantu oleh guru.b. Guru memberi tugas rumah dan refeklsi hasil pembelajaran.


a. Motivasi1) Apa bedanya gerakan menutupnya daun putri malu karena sentuhan

api dan lidi?2) Apa bedanya tropisme, nasti dan taksis?b. Pengetahuan Prasyarat

Siswa telah memahami macam – macam gerak pada tumbuhan .2. Kegiatan Inti

a. Siswa membuat laporan hasil percobaan macam – macam gerak pada tumbuhan.

b. Guru melakukan evaluasi.

E. Media Pembelajaran1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 8.1 dan 8.2.


Jakarta Erlangga.2. Buku IPA yang relevan.3. Siswa dan guru.


Bekasi, Juli 2010











Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.


Mengidentifikasikan nama dan penyakit pada organ tumbuhan yang dijumpai dalam

kehidupan sehari – hari.


1. Siswa dapat menjelaskan nama dan penyakit pada tanaman.


Nama dan penyakit pada tanaman.


1. Pendekatan : Konsektual dan lingkungan.

2. Metode : Diskusi, informasi dan eksperimen.

3. Model Pembelajaran : presentasi / seminar..


Pertemuan Pertama


a. Motivasi

1) Apa bedanya nama dengan kelompoknya ?



2) Berupa apakah nama yang sering menyerang kebun kelapa ?

2. Kegiatan Inti


b. Dengan panduan guru siswa melaporkan tugas secara gantian tiap

kelompok secara gantian tiap kelompok secara presentasi.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa menyusun kesimpulan dengan bimbingan guru.

b. Guru melakukan evaluasi


Internet, literatur.



Jakarta Erlangga.


3. Internet.

4. Siswa dan guru.

G. Penilaian.

1. Teknik :


3. Instrumen :

Bekasi, Juli 2010






Nama Sekolah : MTs Attaqwa 09Mata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/Semester : VIII / 1Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi 4Menjelaskan Konsep Partikel Materi

Kompetensi DasarMenjelaskan konsep atom, ion, dan molekul

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat memahami konsep struktur atom2. Siswa dapat memahami perkembangan teori atom3. Siswa dapat mendefinisikan pengertian atom4. Siswa dapat memberikan contoh tentang atom5. Siswa dapat memahami konsep ion6. Siswa dapat memberikan contoh tentang kation dan anion7. Siswa dapat memahami konsep molekul8. Siswa dapat memberikan contoh tentang molekul9. Siswa dapat membedakan molekul unsur dengan molekul senyawa dengan

menggunakan simbol

B. Materi Pembelajaran Atom, ion dan molekul

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pendekatan kontekstual2. Metode : Diskusi-informasi3. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

D. Langkah-langkah Pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan



a. Motivasi Pernahkah kamu membayangkan jika kertas kita sobek terus-menerusb. Pengetahuan Prasarat Siswa telah memahami arti materi

2. Kegiatan Intia. Siswa dibagi kelompok-kelompok dengan anggota 4-5 siswab. Guru melakukan diskusi informasi kemudian siswa diminta untuk berdiskusi

tentang atom, ion dan molekulc. Masing-masing kelompok diberi soal-soal yang berhubungan agar dijawab

3. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil diskusib. Guru memberi tugas rumah

E. Kegiatan PembelajaranDiskusi-informsi di dalam kelas dilanjutkan mengerjakan soal-soal latihan

F. Sumber Belajar1. Buku IPA terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP

Kelas VII. Jakarta : Erlangga2. Buku-buku Pelajaran yang relevan.

G. PenilaianTeknik : Tes Tertulis dan Tes Unjuk KerjaBentuk : Tes Uraian dan IsianInstrumen Soal : Uji Kompetensi 9.1, 9.2,

Bekasi, Juli 2010







Standar Kompetensi 5Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan

Kompetensi DasarMencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan Pembelajaran10.Siswa dapat menyebutkan bermacam-macam bahan pembersih11.Siswa dapat menyebutkan bermacam-macam bahan pemutih12.Siswa dapat menyebutkan bermacam-macam bahan pengharum13.Siswa dapat menyebutkan bermacam-macam pembasmi hama14.Siswa dapat mengetahui efek samping penggunaan bahan kimia15.Siswa dapat mengetahui cara mencegah efek samping yang ditimbulkan

akibat penggunaan bahan-bahan kimia

B. Materi PembelajaranBahan Kimia Dalam Rumah Tangga


D. Langkah-langkah Pembelajarana. Kegiatan Pendahuluan

i. MotivasiPernahkah kamu mencium bau yang khas dari sabun mandi



ii. Pengetahuan Prasarat Hati-hati jika mencium dari larutan yang berbahaya (pestisida)

b. Kegiatan Intii. Siswa dibagi kelompok-kelompok dengan anggota 4-5 siswaii. Siswa diminta untuk menguji beberapa bahan kimia dalam

rumah tangga (sesuai dengan Jelajah Konsep 10.1 buku IPA Terpadu untuk kelas VIII Tim Abdi Guru, halaman 86)

iii. Melakukan diskusi-informasi tentang sifat berbagai macam bahan kimia dalam rumah tangga

c. Kegiatan Penutupi. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil

percobaannii. Guru memberi tugas rumah (sesuai dengan Jelajah Konsep 10.2

buku IPA Terpadu untuk kelas VIII Tim Abdi Guru, halaman 87 dan Jelajah Konsep 10.3 halaman 88 )

E. Kegiatan Pembelajaran Alat dan bahan sesuai dengan Jelajah Konsep 10.1. 10.2, 10.3 buku IPA Terpadu untuk kelas VIII Tim Abdi Guru, halaman 86-88

F. Sumber Belajara. Buku IPA terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP

Kelas VIII. Jakarta : Erlanggab. Buku-buku Pelajaran yang relevan.

G. PenilaianTeknik : Tes Tertulis dan Tes Unjuk KerjaBentuk : Tes Uraian dan IsianInstrumen Soal : Uji Kompetensi 10.1, 10.2, 10.3, 10.4 buku IPA Terpadu :

Eka Purjiyanto, S.Pd dkk. 2007. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VIII Jakarta: Erlangga

Bekasi, Juli 2010







Standar Kompetensi 5Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan

Kompetensi DasarMendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat dalam bahan makanan

A. Tujuan Pembelajaran16.Siswa mengenal macam-macam zat aditif17.Siswa memahami penggunaan zat aditif dalam makanan yang menunjang

kesehatan18.Siswa mengerti arti dan fungsi zat aditif yang ada pada makanan19.Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh zat aditif pada makanan

B. Materi PembelajaranZat Aditif Dalam Makanan



i. MotivasiPernahkah kamu mendengar atau membaca tentang zat yang berbahaya

dalam makanan



ii. Pengetahuan Prasarat Hati-hati jika mengkonsumsi makanan yang terlalu gurih atau warnanya menyolok

b. Kegiatan Intii. Guru membimbing kegiatan diskusi informasi tentang pengertian

zat aditif, macam-macam zat aditif yang terdapat dalam makanan.

ii. Guru membimbing kegiatan diskusi informasi tentang sifat zat aditif yang merugikan dan cara menanggulanginya

iii. Melakukan diskusi-informasi tentang sifat berbagai macam bahan kimia dalam rumah tangga


diskusiii. Guru memberi tugas rumah agar siswa mencari bungkus

makanan ringan kemudian ditulis kandungan zat aditifnya

E. Kegiatan Pembelajaran Siswa dibuat kelompok kemudian masing-masing kelompok disuruh mencari kandungan zat aditif yang terdapat pada kemasan makananF. Sumber Belajar

a. Buku IPA terpadu: Eka Purjiyanto, S.Pd, dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga

b. Buku-buku Pelajaran yang relevan.

G. PenilaianTeknik : Tes Tertulis dan Tes Unjuk KerjaBentuk : Tes Uraian dan IsianInstrumen Soal : Uji Kompetensi 11.1 buku IPA Terpadu :

Eka Purjiyanta, S.Pd dkk. 2007. IPA Terpadu Untuk SMP

Kelas VIII Jakarta: Erlangga

Bekasi, Juli 2010







Standar Kompetensi 5Memahami bahan kimia dalam kehidupan

Kompetensi DasarMendeskripsikan sifat pengaruh zat adiktif dan psikotropika

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menyebutkan pengertian psikotropika2. Siswa dapat menyebutkan pengertian zat adiktif3. Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat psikotropika4. Siswa dapat memberikan beberapa contoh zat adiktif

B. Materi PembelajaranZat Adiktif dan psikotropika



i. MotivasiPernahkah kamu melihat orang yang mabuk sehingga tidak sadarkan diri

ii. Pengetahuan PrasaratHati-hati jangan sampai mencoba-coba minum minuman keras danobat terlarang



b. Kegiatan Intii. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompokii. Guru membimbing kegiatan diskusi informasi tentang pengertian

zat adiktif dan psikotropikaiii. Guru membimbing kepada siswa agar mencari contoh-contoh

zat adiktif dan psikotropika iv. Melakukan diskusi-informasi tentang efek samping dari zat

adiktif dan psikotropika


diskusiii. Guru memberi tugas rumah agar siswa mencari informasi

tentang zat adiktif dan psikotropika lewat internet

E. Kegiatan Pembelajaran Siswa dibuat kelompok kemudian masing-masing kelompok disuruh mencari macam-macam contoh zat adiktif dan psikotropik

F. Sumber Belajara. Buku IPA terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk. 2007. IPA Terpadu untuk

SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlanggab. Buku-buku Pelajaran yang relevan.

G. PenilaianTeknik : Tes Tertulis dan Tes Unjuk KerjaBentuk : Tes Uraian dan IsianInstrumen Soal : Uji Kompetensi 12.1 dan 12.2 buku IPA Terpadu :

Eka Purjiyanto, S.Pd dkk. 2007. IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VIII Jakarta: Erlangga

Bekasi, Juli 2010Mengetahui








Kelas / Semester : IX/ I





Mendiskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan


1. Siswa dapat mengidentifikasikan organ – organ penyusun sistem pengeluaran

( ekskresi ) pada manusia.

2. Siswa dapat memahami proses pengeluaran zat sisa pada sistem ekskresi

manusia.

3. Siswa dapat mendata penyakit dan kelainan yang terdapat pada organ

penyusunan sistem ekskresi.


Sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan


1. Pendekatan : Kontekstual

2. Metode : Diskusi, informasi dan percobaan

3. Model Pembelajaran : Kooperatif dan langsung.




Pertemuan Pertama


a. Motivasi

1) Terdiri dari organ apakah sistem ekskresi pada manusia ? dan apa

yang di Keluarkannya?

2) Bagaimana kerja sama kulit dengan ginjal ?


Siswa telah memahami proses pernafasan dan transportasi manusia.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk pada kelompoknya dan menyiapkan alat dan bahan

percobaan.

b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan percobaan tentang organ

penyusun sistem ekskresi dan proses pengeluaran zat sisa ( lihat jelajah

konsep 1.1, 1.2 dan 1.3 ).

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari pembelajaran.

b. Guru memberi tugas rumah dan refeklsi hasil pembelajaran.

Pertemuan Kedua


a. Motivasi

1) Sebutkan 2 kelainan yang terdapat pada organ ekskresi?

2) Sebutkan 3 penyakit yang terjadi pada organ ekskresi?


Siswa telah memahami organ – organ penyusun sistem pengeluaran .

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk ditempat kelompoknya.

b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang kelainan dan

penyakit yang terdapat pada organ – organ penyusun sistem ekskresi.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan dibantu oleh guru.

b. Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran siswa.




1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 1.1, 1.2 dan 1.3.

2. Modul / charta organ – organ ekskresi manusia.



Jakarta Erlangga.


3. Model / Charta alat respirasi dan fotosintesis tumbuhan

4. Siswa dan guru.

G. Penilaian.

1. Teknik :


3. Instrumen :



Ibnul Mubarok, S.S, M.M.Pd. Muhajirin, S.Pd.I.






Kelas / Semester : IX / I



Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia


Mendiskripsikan sistem reproduksi danpenyakit yang berhubungan dengan sistem

reproduksi manusia.


1. Siswa dapat mengidentifikasikan dan memahami fungsi bagian – bagian

dengan reproduksi manusia.

2. Siswa dapat menjelaskan tahap – tahap reproduksi manusia.

3. Siswa dapat menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan manusia.

4. Siswa dapat mendata kelainan dan penyakit pada organ sistem reproduksi.


Sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem produksi

manusia.


1. Pendekatan : Konsektual.

2. Metode : Observasi, Diskusi dan Informasi.




Pertemuan Pertama


a. Motivasi

1) Terdiri dari apakah organ sistem reproduksi ?

2) Mengapa ada orang yang mandul ?


Siswa telah memahami perkembangan generatif ( seksual )

2. Kegiatan Inti


b. Siswa mengamati model / charta organ – organ penyusun sistem

reproduksi dilanjutkan diskusi tahap – tahap reproduksi manusia.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan

b. Guru melakukan refleksi

Pertemuan Kedua


a. Motivasi

1) Di manakah pertumbuhan dan perkembangan manusia sebelum

dilahirkan ?

2) Berasal dari manakah kebutuhan hidup janin ?


Siswa telah memahami organ – organ sistem reproduksi.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk dengan kelompoknya.

b. Dengan bantuan model / charta, siswa melakukan diskusi tentang

pertumbuhan dan perkembangan manusia.

3. Kegiatan Penutup


b. Guru membuat refleksi hasil kerja.

Pertemuan Ketiga


a. Motivasi

1) Sebutkan 3 penyakit pada organ sistem reproduksi ?




Siswa telah memahami organ – organ sistem reproduksi manusia.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing - masing.

b. Dengan bimbingan guru siswa melakukan diskusi tentang kelainan dan

penyakit pada organ sistem reproduksi.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajarannya.

b. Guru membuat evaluasi.


Model / Charta organ – organ penyusun sistem reproduksi manusia.



Jakarta Erlangga.


3 Model / charta organ reproduksi manusia

4. Guru dan siswa.

G. Penilaian.

1. Teknik :


3. Instrumen









Kelas / Semester : IX / I



Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusi a


Mendiskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.


1. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun sistem koordinasi

pada manusia.

2. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja sistem koordinasi pada manusia..

3. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ-organ penyusun alat indera pada

manusia.

4. Siswa dapat menjelaskan sistem hormon pada manusia.

5. Sisw dapat mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem koordinasi

pada manusia..


Sistem koordinasi dan indera pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan.




1. Pendekatan : Konsektual.

2. Metode : Diskusi, Informasi, eksperimen / observasi

3. Model Pembelajaran : Pembelajran langsung dan kooperatif.


Pertemuan Pertama


a. Motivasi

1) Tersusun dari apakah Neron ?

2) Terdiri dari apakah susunan sistem saraf manusia ?


Siswa telah memahami sistem gerak manusia.

2. Kegiatan Inti


b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang organ dan fungsi

sistem koordinasi pada manusia.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa membuat kesimpulan didampingi oleh guru.


Pertemuan Kedua


a. Motivasi

1) Apa bedanya gerak reflek dengan gerak biasa / disadari ?


Siswa telah memahami fungsi organ – organ penyusun sistem koordinasi

mansia

2. Kegiatan Inti




b. Siswa melakukan percobaan gerak reflek dan gerak biasa dibimbing guru (

lihat jelajah konsep 3.1 )

3. Kegiatan Penutup


b. Guru melakukan refleksi.

Pertemuan Ketiga


a. Motivasi

1) Bagaimana prosesnya kita dapat melihat susatu benda ?

2) Sebutkan bagian-bagian telinga manusia ?

3) Mengapa kita dapat merasakan bau masakan dan pafum ?


Siswa telah memahami sistem koordinasi manusia.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa menempatkan diri pada kelompok masing – masing dan

menyiapkan alat percobaan.

b. Siswa dengan petunjuk guru melakukan percobaan tentang indera mata,

telinga, hidung dilanjutkan diskusi ( lihat jelajah konsep 3.2. dan 3.3. )

3. Kegiatan Penutup



Pertemuan Ke empat


a. Motivasi

1) Apakah semua bagian lidah kita dapat merasakan rasa pahit dengan

kuat ? Jelaskan !

2) Terdapat di bagian lidah yang manakah sel syaraf pengecap ?

3) Samakah kepekaan kulit kita di semua permukaan tubuh ? Jelaskan !




Siswa telah memahami indera mata, telinga dan pencium.

2. Kegiatan Inti


b. Dengan bimbingan guru siswa melakukan percobaan alat indera pengecap

dan kulit dilanjutkan diskusi ( lihat jelajah konsep 3.4. dan 3.5. )

3. Kegiatan Penutup


b. Guru melakukan refleksi hasil pembelajaran.

Pertemuan Ke lima


a. Motivasi

1) Mengapa kelenjar hipofisis disebut master of gland ?

2) Kelenjar apakah yang terletak pada rongga perut ?


Siswa telah memahami sistem syaraf dan indera manusia.

2. Kegiatan Inti


b. Dengan bantuan charta dan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi

tentang sistem hormon pada manusia.

3. Kegiatan Penutup


b. Guru melakukan refleksi hasil pembelajaran.

Pertemuan Ke enam


a. Motivasi

1) Bagaimana akibatnya jika tukang punggung seseorang patah akibat

suatu kecelakaan ?

2) Mengapa terjadi penyakit gula ?



3) Berakibat apakah bila di otak terjadi pendarahan ?


Siswa telah memahami sistem syaraf, indera dan hormon.

2. Kegiatan Inti


b. Siswa dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang kelainan dan

penyakit pada sistem koordinasi manusia.

3. Kegiatan Penutup


b. Guru melakukan evaluasi.


1. Alat dan bahan lihat jelajah konsep 3.1. – 3.6.

2. Model / Charta sistem syaraf, indera dan hormon manusia.



Jakarta Erlangga.


3 Model / charta sistem syaraf indera dan hormon

4. Guru dan siswa..

G. Penilaian.

1. Teknik :


3. Instrumen :









Kelas / Semester : IX / 1

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi 2 :

Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kompetensi Dasar 2.1 :

Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam

dan perkembangbiakan.


1. Siswa dapat menjelaskan cara-cara makhluk hidup beradaptasi terhadap

lingkungannya.

2. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam adaptasi pada makhluk hidup.

3. Siswa dapat menjelaskan bagaimana aterjadinya adaptasi melalui seleksi

alam.

4. Siswa dapat menganalisis manfaat berkembang biak bagi makhluk hidup.


1. Adaptasi Makhluk Hidup

2. Seleksi Alam

3. Perkembangbiakkan Makhluk Hidup




1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual.

2. Metode : Diskusi Informasi, Percobaan

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran

kooperatif


Pertemuan Pertama


a. Motivasi :

Ada berapa macamkah adaptasi makhluk hidup itu ?

b. Prasyarat Pengetahuan :

Siswa telah memahami cirri-ciri makhluk hidup.

2. Kegiatan Inti :

a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4 – 5

siswa.

b. Siswa diminta mengamati adaptasi morfologi pada tumbuhan (seperti

pada buku IPA Terpadu untuk kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 40)

c. Siswa diminta mengamati adaptasi morfologi pada hewan (seperti pada

buku IPA Terpadu untuk kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 41)

d. Siswa diminta mengamati adaptasi tingkah laku pada berbagai

organisme (seperti pada buku IPA Terpadu untuk kelas IX Tim Abdi

Guru, halaman 41)

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.


Pertemuan Kedua


a. Motivasi :

Bagaimana terbentuknya variasi burung Finch Darwin ?





2. Kegiatan Inti :


siswa.

b. Siswa melakukan percobaan proses kepunahan organisme (seperti pada

buku IPA Terpadu untuk kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 42)

c. Siswa diminta diskusi tentang perkembangbiakan makhluk hidup

3. Kegiatan Penutup





Alat dan bahan yang tertulis pada Jelajah Konsep 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.

F. Sumber Belajar

1. Buku IPA Terpadu : Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk, 2007. IPA Terpadu untuk

SMP Kelas IX, Jakarta : Erlangga.

2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan.

G. Penilaian

1. Teknik : Tes tertulis dan Tes Unjuk Kerja

2. Bentuk : Tes Uraian dan Isian

3. Instrumen soal : Uji Kompetensi 4.1, 4.2, 4.3, 4.4 dan 4.5 pada buku IPA

Terpadu untuk SMP kelas IX, Tim Abdi Guru









Kelas / Semester : IX / 1


Standar Kompetensi 2 :

Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kompetensi Dasar 2.2 :

Mendeskripsikan pewarisan sifat pada makhluk hidup.


1. Siswa dapat menjelaksan konsep reproduksi vegetatip dan generatip.

2. Siswa dapat menjelaskan cara reproduksi vegetatip pada tumbuhan dan

hewan.

3. Siswa dapat membandingkan cara reproduksi vegetatip pada tumbuhan dan

hewan.

4. Siswa dapat menjelaskan konsep kromosom dan pembelahan sel.

5. Siswa dapat menjelaskan cara reproduksi generatip pada tumbuhan dan

hewan

6. Siswa dapat membandingkan cara reproduksi generatip pada tumbuhan dan

hewan.


1. Reproduksi Vegetatip



2. Reproduksi Generatip


1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual.

2. Metode : Diskusi Informasi.

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran

kooperatif



a. Motivasi :

Apakah perbedaan antara vegetatip dan generatip ?



2. Kegiatan Inti :


siswa.

b. Siswa diminta untuk menentukan cara reproduksi organisme. (seperti

pada buku IPA Terpadu untuk kelas IX Tim Abdi Guru halaman 48 )

c. Siswa diminta diskusi tentang

1). Vegetatip pada tumbuhan.

2). Vegetatip pada hewan

3). Generatip pada tumbuhan

4). Generatip pada hewan.

3. Kegiatan Penutup





Alat dan bahan yang tertulis pada Jelajah Konsep 5.1



F. Sumber Belajar

1. Buku IPA Terpadu : Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk, 2007. IPA Terpadu untuk

SMP Kelas IX, Jakarta : Erlangga.


G. Penilaian

1. Teknik : Tes tertulis dan Tes Unjuk Kerja

4. Bentuk : Tes Uraian dan Isian

5. Instrumen soal : Uji Kompetensi 5.1, 5.2 dan 5.3 pada buku IPA Terpadu

untuk SMP kelas IX, Tim Abdi Guru







Sekolah : MTs Attaqwa 09Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas / Semester : IX / 1Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi 2 :Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kompetensi Dasar 2.3 :Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menyejdaan sifat yang ditentukan oleh gen yang diturunkan

pada keturunannya.2. Siswa dapat menjelaskan persilangan antara dua individu dengan satu sifat

beda atau lebih.3. Siswa dapat menjelaskan hasil persilangan dan mampu menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari

B. Materi PembelajaranPewarisan sifat.

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual.2. Metode : Diskusi Informasi3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran

kooperatif


a. Motivasi :Apakah persilangan monohybrid dan dihibrid ?




Siswa telah memahami sifat morfologi organisme.

2. Kegiatan Inti :a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4 – 5 siswa.b. Siswa diminta untuk membuktikan hokum segregasi bebas dan hokum

perpaduan bebas. (seperti pada buku IPA Terpadu untuk kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 61)

c. Siswa diminta diskusi tentang1) Test Cross2) Persilangan hybrid3). Penerapan Ilmu Genetika

3. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil



E. Media PembelajaranAlat dan bahan yang tertulis pada jelajah konsep 6.1

F. Sumber Belajar1. Buku IPA Terpadu : Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk, 2007. IPA Terpadu untuk

SMP Kelas IX, Jakarta : Erlangga.2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan.

G. Penilaian1. Teknik : Tes tertulis dan Unjuk Kerja2. Bentuk : Tes Uraian dan Isian3. Instrumen soal : Uji kompetensi 6.1 pada Buku IPA Terpadu untuk SMP

kelas IX, Tim Abdi Guru.







Sekolah : MTs Attaqwa 09Mata Pelajaran : IPA TerpaduKelas / Semester : IX / 1Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi 2 :Memahami kelangsungan makhluk hidup makhluk hidup.

Kompetensi Dasar 2.4 :Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.

A. Tujuan Pembelajaran1. Siswa dapat menerapkan bioteknologi dalam upaya mendukung

peningkatan produksi pangan.2. Siswa dapat menjelaskan cara-caraapatkan bibit unggul.3. Siswa dapat menjelaskan peran mikroorganisme dalam proses bioteknologi

pangan4. Siswa dapat menjelaskan peranan bioteknologi dalam upaya mendukung

peningkatan produksi pangan.

B. Materi PembelajaranBioteknologi pangan

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual.2. Metode : Diskusi Informasi 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan pembelajaran

kooperatif


a. Motivasi : RPP Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Halaman 129 dari 158


Apakah bioteknologi pangan itu ?b. Prasyarat Pengetahuan :

Siswa telah memahami dampak perubahan populasi manusia.

2. Kegiatan Inti :a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4 – 5

siswa.b. Siswa diminta diskusi tentang

1). Bioteknologi pertanian2). Penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan makanan.3). Bioteknologi pertanian.




E. Media PembelajaranCharta Tahapan Kultur

F. Sumber Belajar1. Buku IPA Terpadu : Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk, 2007. IPA Terpadu untuk

SMP Kelas IX, Jakarta : Erlangga.2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan.

G. Penilaian1. Teknik : Tes tertulis dan Tes Unjuk Kerja2. Bentuk : Tes Uraian dan Isian.3. Instrumen soal : Uji kompetensi 6.1 pada buku IPA Terpadu untuk siswa

kelas IX, Tim Abdi Guru.









Kelas/Semester : IX / 1


Standar Kompetensi 3Memahami konsep listrik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar 3.1.Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta

kaitannya dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan PembelajaranMelalui kegiatan mencari informasi tentang muatan listrik, peserta didik dapat:

1. Menggambarkan bagian-bagian atom

2. Mendeskripsikan muatan listrik negatif dan muatan

listrik positif

Melalui percobaan sederhana sisir yang digosok dengan rambut didekatkan

dengan kertas, peserta didik dapat:

3. mendeskripsikan cara benda mendapatkan muatan

listrik

4. menjelaskan interaksi antar dua benda bermuatan

listrik

Melalui kegiatan mencari informasi dan diskusi tentang induksi listrik, medan

listrik dan potensial listrik peserta didik dapat:



5. mendefinisikan peristiwa terjadinya induksi muatan

listrik

6. mendefinisikan pengertian medan listrik

7. mendefinisikan pengertian potensial listrik

Melalui kegiatan mencari informasi dan diskusi tentang teori hubungan gaya

listrik dan besar muatan serta jarak, peserta didik dapat:

8. mendeskripsikan pengertian hukum coulomb

9. mencari hubungan antara gaya, muatan dan jarak

benda bermuatan listrik

10. menyelesaikan masalah kuantitatif yang berhubungan

dengan hukum coulomb.

B. Materi PembelajaranListrik Statis

C. Strategi Pembelajarana. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

b. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi

c. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan

Pembelajaran Kooperatif

D. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan Pertama1. Kegiatan Pendahuluan

a. Prasarat Pengetahuan

- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang listrik, dengan

pertanyaan apakah di rumah ada menggunakan listrik?.

b. Motivasi

- Memotivasi siswa dengan mendemonstrasikan sisir yang digosok

dengan rambut di dekatkan serpihan kertas.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti



a. Menginformasikan listrik yang digunakan merupakan listrrik

dinamis.

b. Menuliskan pertanyaan ” Apa yang menyebabkan potongan

kertas itu menempel pada sisir?”

c. Meminta siswa duduk dalam tatanan pembelajaran kooperatif,

kemudian melakukan percobaan (Jelajah Konsep 8.1, 8.2, 8.3, 8.4)

d. Membimbing siswa untuk melakukan percobaan dan meminta

siswa mengemukakan hasil diskusi kelompoknya.

e. Membimbing siswa mengambil kesimpulan kegiatan Jelajah Konsep 8.1.8.2, 8.3, 8.4

f. Melakukan pengecekan pemahaman siswa tentang muatan

listrik statis dengan memberikan pertanyaan secara individual

2. Kegiatan Penutup

a. Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan

b. Memberikan pelatihan penerapan Buku IPA Terpadu Erlangga p.76

dan 77 tentang uji kompetensi 8.1 dan 8.2



- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang listrik ststis dengan

pertanyaan, Bagaimana interaksi dua benda bermuatan listrik?.

- Bagaimana cara memberi muatan pada benda?.

b. Motivasi

- Memotivasi siswa dengan memintas siswa menceritakan melalui

pengalaman, informasi atau berita tentang terjadinya petir.

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. Meminta siswa duduk dalam tatanan kooperatif, tiap anggota terdiri

dari 4-5 siswa



b. Meminta kelompok membaca buku IPA Terpadu Erlangga p.77-79,

kemudian menggaris bawahi hal-hal yang penting tentang induksi

listrik, medan listrik dan potensial listrik serta hukum coulomb

c. Meminta siswa presentasikan kata-kata kunci yang terdapat pada

induksi listrik, medan listrik dan potensial listrik

d. Meminta siswa menemukan pengertian kata-kata kunci tersebut.

e. Mengevaluasi dengan meminta siswa dalam kelompok

mempresentasikan pekerjaannya dan ditanggapi kelompok lain.

f. Meminta siswa membuat permasalahan hukum coulomb secara

kuantitatif dengan menukar soal dan menjawabnya tukar kelompok.

3. Kegiatan Penutup


b. Memberikan pelatihan penerapan Buku IPA Terpadu Erlangga p. 81-

82

E. Media PembelajaranAlat dan bahan yang terdapat pada jelajah konsep 8.1, 8.2, 8.3 dan 8.4

F. Sumber Belajar1. Buku IPA Terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk. 2007. IPA

Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta. Erlangga. p. 75-80

2. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan

G. Penilaian1. Teknik : Tes tertulis dan Tes unjuk kerja

2. Bentuk : Tes uraian, Tes isian, Tes uji petik kerja prosedur

3. Instrumen Soal : Uji kompetensi 8.1 dan 8.2









Kelas/Semester : IX / 1



Kompetensi Dasar 3.2.Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan PembelajaranMelalui kegiatan mencari informasi tentang gaya gerak listrik dan susunan

elemen, peserta didik dapat:

1. menjelaskan konsep gaya gerak listrik

2. mengelompokkan sumber tegangan arus searah dan arus bolak-balik

3. mengelompokkan sumber arus primer dan sekunder

4. menjelaskan prinsip kerja sumber tegangan



Melalukan percobaan tentang mengukur tegangan antara kutub-kutub elemen

dan tegangan jepit, peserta didik dapat:

5. mengukur tegangan antar kutub-kutub elemen

6. mengukur tegangan jepit sumber tegangan

7. menggambarkan rangkaian voltmeter, amperemeter dan bola lampu dalam

rangkaian arus listrik

B. Materi PembelajaranSumber arus listrik

C. Strategi Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran

Kooperatif



- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang listrik statis dengan

pertanyaan, Bagaimana terjadinya muatan negatif dan muatan

positif?.

b. Motivasi

- Memotivasi siswa dengan mendemonstrasikan rangkaian sederhana

sebuah bateray dan lampu

2. Kegiatan Inti

a. Meminta siswa membaca dan menggarisbawahi konsep penting pada

buku IPA Terpadu Erlangga p.83-86

b. Meminta siswa duduk dalam tatanan pembelajaran kooperatif



c. Meminta siswa mengambil alat dan bahan sesuai Jelajah Konsep 9.1,

9.2

d. Menginformasikan keselamatan kerja dan menyampaikan zat-zat yang

berbahaya seperti asam sulfat.

e. Meminta siswa melakukan kegiatan jelajah konsep 9.1.

f. Membimbing siswa melakukan kegiatan dan diskusi kelompok

g. Meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya

3. Kegiatan Penutup


b. Memberikan pelatihan penerapan Buku IPA Terpadu Erlangga p.89-90



- Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang listrik statis dengan

pertanyaan, Sebutkan bagian-bagian batu baterai?.

b. Motivasi

- Memotivasi siswa mendemonstrasikan mengukur tegangan sumber

arus.

2. Kegiatan Inti

a. Menginformasikan nama-nama alat-alat yang digunakan untuk kegiatan

sesuai jelajah konsep 9.3.

b. Mendemonstrasikan cara mengukur tegangan elemen dan tegangan

jepit

c. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok sesuai dengan tempat

duduk kelompok masing-masing

d. Membagi alat dan bahan yang disediakan sesuai alat adan bahan pada

(Jelajah Konsep 5.1 dan 5.2).

e. Memerintahkan siswa melakukan pembelajaran sesuai demonstrasi

guru (Jelajah Konsep 9.3).



f. Membimbing siswa kerja kelompok

g. Melakukan pengecekan pemahaman siswa tentang konsep sumber

tegangan

3. Kegiatan Penutup

a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka

dan ditanggapi oleh kelompok lain.

b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran kooperatif

hari ini

c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian

tujuan

1. Media PembelajaranAlat dan bahan yang terdapat pada jelajah konsep 9.1, 9.2,






3. Instrumen Soal : Uji kompetensi 9.1.









Kelas/Semester : VII / 1



Kompetensi Dasar 3.3.Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta

penerapannya dalm kehidupan sehari-hari

A. Tujuan PembelajaranMelalui kegiatan mencari informasi tentang teori arus lsitrik dan beda

potensial , peserta didik dapat:

1. menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial

2. menerapkan konsep arus listrik dalam kehidupan sehari-

hari



Melalui percobaan sederhana untuk menyelidiki hubungan kuat arus dan beda

potensial, peserta didik dapat:

3. Mengukur kuar arus listrik dalam rangkaian tertutup

4. Mengukur beda potensial listrik dalam rangkaian tertutup

5. Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan beda

potensial

Melalui pengamatan berbagai susunan rangkaian listrik seri dan paralel,

peserta didik dapat:

6. Menjelaskan karakteristik susunan hambatan listrik

secara seri

7. Menjelaskan karakteristik susunan hambatan listrik

secara paralel

Melalui kegiatan mencari informasi dan diskusi tentang hambatan jenis

bahan konduktor dan isolator, peserta didik dapat:

8. Membedakan hambatan jenis bahan konduktor dan

isolator

9. Menerapkan dalam kehidupan sehari-hari bahan

konduktor dan isolator

10. Menerapkan hukum kirchoof dalam permasalahan sehari-

hari

B. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis

C. Strategi Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

2. Metode : Eksperimen, Diskusi dan Informasi

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran

Kooperatif





- Mengingatkan siswa pengetahuan yang telah dimiliki tentang

sumber tegangan dengan menanyakan bagaimana cara mengukur

kuat arus dalam rangkaain tertutup?.

b. Motivasi

- Memotivasi siswa dengan memperagakan rangakian sederhana

dengan satu baterai dan satu lampu

2. Kegiatan Inti

a. Menginformasikan bahwa arus mengalir dalam

rangkaian tertutup bila ada beda potensial sumber tegangan

b. Mendemonstrasikan rangkaian listrik tertutup (Jelajah Konsep 10.1.)

c. Membagi duduk dalam tatanan kelompok dan memerintahkan siswa

melakukan pembelajaran sesuai demonstrasi guru

c. Membagi alat dan bahan yang disediakan sesuai (Jelajah Konsep 10.1)

d. Melakukan pembimbingan siswa menemukan informasi tentang

konsep arus listrik dan beda potensial

e. Melakukan pengecekan pemahaman siswa tentang konsep arus listrik

dan beda potensial

f. Memberikan umpan balik secara lisan

3. Kegiatan Penutup

a. Menugaskan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan dan

membuat rangkuman

b. Memberikan pelatihan penerapan Buku IPA Terpadu Erlangga p.99



- Mengingatkan siswa pengetahuan yang telah dimiliki tentang arus

listrik dengan menanyakan bagaimana cara mengukur kuat arus dalam

rangkaain tertutup?.



a. Motivasi

- Memotivasi siswa dengan memperagakan rangakian sederhana

dengan satu baterai dan satu lampu dan alat ukur

2. Kegiatan Inti

a. Menginformasikan bahwa alat dan bahan yang digunakan sesuai

Jelajah Konsep 10.2

b. Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan dan pembagian waktu

penyelesaian tugas

c. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa heterogen

d. Meminta siswa duduk dalam tatanan kelompok belajar kooperatif

dengan membaca buku IPA Terpadu Erlangga. p. 93

e. Membagi lembar kerja siswa dan memerintahkan siswa melakukan

pembelajaran sesuai petunjuk belajar

f. Membimbing siswa bekerja kelompok

g. Melakukan pengecekan pemahaman siswa dalam pembelajaran

kooperatif

h. Menyediakan waktu kepada kelompok yang meminta bimbingan

i. Melakukan pengecekan pemahaman siswa tentang konsep suhu

secara kelompok

3. Kegiatan Penutup

a. Meminta satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dan

ditanggapi oleh kelompok lain.

b. Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan pembelajaran kooperatif

hari ini

c. Melakukan penilaian pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian

tujuan

d. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam

pembelajaran kooperatif.

Pertemuan Ke tiga



1. Pendahuluan


Menanyakan pengetahuan awal siswa tentang mengukur arus listrik

dengan pertanyaan, bagaimana cara memasang ampermeter dan

voltmeter sebagai alat ukur listrik?.

b. Motivasi

- Memotivasi siswa dengan mendemonstrasikan rangkaian sederhana

sebuah bateray dan lampu dengan sebuah hambatan

2. Kegiatan Inti

a. Meminta siswa membaca dan menggarisbawahi konsep penting pada

buku IPA Terpadu Erlangga p.94-97

b. Meminta siswa duduk dalam tatanan pembelajaran kooperatif

c. Meminta siswa mengambil alat dan bahan sesuai Jelajah Konsep 10.3

dan 10.4

d. Menginformasikan keselamatan kerja

e. Meminta siswa melakukan kegiatan jelajah konsep 10.3 dan 10.4

f. Membimbing siswa melakukan kegiatan dan diskusi kelompok

g. Meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya

3. Kegiatan Penutup


b. Memberikan pelatihan penerapan Buku IPA Terpadu Erlangga p. 99-

100

E. Media PembelajaranAlat dan bahan yang terdapat pada jelajah konsep 10.1, 10.2, dan 10.3




G. Penilaian



1. Teknik : Tes tertulis dan Tes unjuk kerja


3. Instrumen Soal : Uji kompetensi 10.1





Sekolah : MTs Attaqwa 09Kelas / Semester : IX (sembilan)/Semester IMata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Alokasi waktu : 4 x 40 menitStandar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hariKompetensi Dasar : 3. 4 Mendeskripsi-kan hubungan energi dan daya listrik

serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat:1) menjelaskan hubungan antara energi listrik dengan

tegangan dan arus



2) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar energi yang dilepaskan oleh alat listrik

3) menjelaskan hubungan antara daya listrik, energi listrik, dan satuannya (kWh dan joule)

4) menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik di rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada kWh meter

5) Memberikan contoh perubahan energi listrik menjadi energi bentuk lain

6) menunjukkan beberapa alat sehari-hari yang memanfaatkan energi listrik

7) mempraktikkan penghematan energi dalam kehidupan sehari-hari dan mengemukakan alasannya

Materi Pembelajaran : Energi dan Daya ListrikMetode Pembelajaran : Model

- Direct Instruction (DI)- Cooperative Learning

Metode :- Diskusi kelompok- Ceramah- Eksperimen

Langkah-langkah KegiatanPERTEMUAN PERTAMA


- Mengapa seterika listrik dapat menghasilkan panas?- Mengapa lampu sentermu dapat menghasilkan cahaya?

. Prasyarat pengetahuan- Pemahaman tentang Hukum Ohm

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Energi yang Dilepaskan Sumber Tegangan (Jelajah konsep 11.1)



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) melakukan percobaan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Energi yang Dlepaskan Sumber Tegangan (Jelajah konsep 11.1)

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya tentang hasil eksperimen

. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara klasikal.

. Guru menanggapi hasil diskusi peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya tentang Daya Listrik dan Menghitung Pemakaian Energi Listrik Rumah Tangga



. Guru memberikan contoh soal tentang Energi Listrik dan Daya Listrik

. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab soal mengenai Energi Listrik dan Daya Listrik di depan kelas, sedangkan peserta didik yang lain memperhatikannya.


. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.


kegiatan.. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

PERTEMUAN KEDUAa. Kegiatan Pendahuluan

. Motivasi dan apersepsi- Mengapa orang dapat menyepuh logam dengan emas?- Bagaimana cara lampu tabung (TL) dapat menghasilkan cahaya putih?

. Prasyarat pengetahuan- Pemahaman tentang Energi dan Daya Listrik

b. Kegiatan Inti. Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.. Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen Energi

Listrik dan Energi Kalor (Jelajah konsep 11.2) dan Menyepuh dengan Tembaga (Jelajah konsep 11.3)



. Peserta didik (dibimbing oleh guru) melakukan percobaan Energi Listrik dan Energi Kalor (Jelajah konsep 11.2) dan Menyepuh dengan Tembaga (Jelajah konsep 11.3)

. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya tentang hasil eksperimen



. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya tentang beberapa alat yang memanfaatkan energi listrik



. Guru memberikan contoh soal tentang perubahan energi listrik menjadi energi bentuk lain

. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab soal mengenai perubahan energi listrik menjadi energi bentuk lain di depan kelas, sedangkan peserta didik yang lain memperhatikannya.


. Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.


kegiatan.. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

Sumber Belajara. Buku IPA Terpadu 3, Tim Abdi Guru (Eka Purjiyanta, S.Pd, dkk). 2007

untuk SMP kelas IX Penerbit Erlangga hal 101-110b. Buku referensi yang relevan c. Alat-alat praktikum


- Tes tertulisb. Bentuk Instrumen:

- PG- Uraian



c. Instrumen:1) Ulangan Bab 11

A. Penilaian Pemahaman konsep Pilihan Ganda, Menjodohkan, Uraian B. Penilaian Kinerja Ilmiah I. Penilaian Proyek, dan II. Penilaian Produk





Sekolah : MTS ATTAQWA 09


Kelas/Semester : VII/1


Standar Kompetensi 4Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar 4.1 dan 4.2

4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet RPP Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Halaman 148 dari 158


4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi

A. Tujuan Pembelajaran1. Melalui percobaan, siswa dapat menunjukkan sifat-sifat

magnet.

2. Melalui percobaan, siswa dapat mendemonstrasikan cara

membuat magnet dan menghilangkan sifat kemagnetan.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat memapoarkan teori

kemagnetan Bumi.

4. Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan sifat medan

magnetik secara kualitatif di sekitar kawat berarus listrik.

5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan prinsip

kerja elektromagnet dan penerapannya dalam beberapa produk teknologi.

6. Melalui percobaan dan diskusi kelompok, siswa dapat

menemukan penggunakaan gaya Lorentz pada beberapa alat listrik sehari-

hari.

B. Materi PembelajaranKemagnetan

C. Metode Pembelajaran1. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstual

2. Metode : Diskusi-informasi, dan Percobaan

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung, dan Pembelajaran

Kooperatif

D. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan Pertama:


a. Motivasi:

Mengapa jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan?

Bagaimanakah sifat-sifat magnet?

Dapatkah kamu membuat magnet? Ada berapa cara magnet dibuat?



b. Pengetahuan Prasyarat:

Siswa pernah melihat kompas.

Siswa pernah menggunakan magnet (mengenal gaya magnet).

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan

anggota antara 4-5 siswa.

b. Siswa dalam masing-masing kelompok melakukan

diskusi tentang pengelompokkan benda berdasarkan sifat kemagnetannya.

c. Siswa diminta untuk menyelidiki sifat-sifat kutub

magnet, kemudian mencatat hasil percobaan hingga diperoleh kesimpulan

(buku IPA Terpadu untuk Kelas VIII Tim Abdi Guru, halaman 111 – 112).

d. Siswa diminta untuk melakukan percobaan

membuat magnet dengan cara menggosok, membuat magnet dengan arus

listrik, dan membuat magnet dengan cara induksi (buku IPA Terpadu untuk

Kelas VIII Tim Abdi Guru, halaman 112).

e. Siswa melakukan diskusi tentang proses

pembentukan kemagnetan pada paku baja yang digosok dengan magnet

batang.

f. Siswa melakukan diskusi tentang teori kemagnetan

Bumi hingga menemukan pengertian sudut deklinasi dan sudut inklinasi.

g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

pembelajaran ke depan kelas dalam diskusi kelas.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk menarik

kesimpulan dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b. Guru memberi tugas rumah

Pertemuan Kedua:


a. Motivasi:



Mengapa besi dapat ditarik oleh magnet?

Bagaimanakah pola medan magnet yang dibentuk oleh magnet batang

dan pola medan magnet yang dibentuk oleh kumparan kawat berinti besi

yang dialiri arus listrik?


Siswa telah memahami sifat-sifat magnet.

Siswa dapat membuat magnet dengan aliran listrik (elektromagnet)

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan

anggota antara 4-5 siswa.

b. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki

pola medan magnetik pada magnet batang (seperti yang terlihat pada

buku IPA Terpadu untuk Kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 114).

c. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki

pola medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik (seperti yang terlihat

pada buku IPA Terpadu untuk Kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 114).

d. Siswa melakukan percobaan untuk menyelidiki

pola medan magnetik di sekitar kumparan berarus listrik (seperti yang

terlihat pada buku IPA Terpadu untuk Kelas IX Tim Abdi Guru, halaman

115).

e. Masing-masing kelompok menyajikan hasil

pembelajaran di depan kelas.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk

menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.


Pertemuan Ketiga:


a. Motivasi:

Adakah telepon dan bor listrik di rumahmu? Bagaimanakah prinsip kerja

kedua alat tersebut?




Siswa dapat membuat magnet dengan aliran listrik (elektromagnet)

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4-5

siswa.

b. Siswa melakukan diskusi tentang elektromagnet sampai menemukan alat-

alat listrik sehari-hari yang memanfaatkan elektromagnet, dan prinsip kerja

masing-masing alat tersebut.

c. Siswa melakukan percobaan

untuk menyelidiki terjadinya gaya Lorentz, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi besar gaya Lorentz (buku IPA Terpadu untuk Kelas IX Tim

Abdi Guru, halaman 116). Data hasil percobaan dicatat di lembar kerja.

d. Siswa melakukan diskusi

dalam kelompok masing-masing untuk menghitung besar gaya Lorentz

yang terjadi akibat sebuah penghantar berarus listrik diletakkan di daam

medan magnet.

e. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil pembelajarannya dalam diskusi kelas.

3. Kegiatan Penutup




E. Media PembelajaranAlat dan bahan yang tertulis pada Jelajah Konsep 12.1, 12.2, 12.3.

F. Sumber Belajar1. Buku IPA Terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk. 2007. IPA Terpadu

untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.





2. Bentuk : Tes uraian, dan isian.

3. Instrumen Soal : Uji kompetensi 12.1, 12.2, 12.3, 12.4, dan 12.5,

pada Buku

IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII, Tim Abdi Guru.





Sekolah : MTs Attaqwa 09Mata Pelajaran : IPA Terpadu



Kelas/Semester : VII/1Alokasi Waktu : 8 x 40 menit

Standar Kompetensi 4Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar 4.3Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik

A. Tujuan Pembelajaran1. Melalui percobaan siswa dapat menjelaskan hubungan antara pergerakan

garis medan magnetik dengan terjadinya gaya gerak listrik induksi (buku IPA terpadu untuk kelas IX Tim Abdi Guru halaman 122).

2. Melalui diskusi tentang dinamo dan generator, siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dinamo dan generator sederhana.

3. Melalui diskusi tentang transformator, siswa dapat menjelaskan secara kualitatif prinsip kerja transformator.

4. Melalui diskusi tentang transformator, siswa dapat menentukan hubungan antara jumlah lilitan primer, jumlah lilitan sekunder, tegangan primer, tegangan sekunder, arus primer, dan arus sekunder serta efisiensi sebuah transformator.

5. Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan peralatan sehari-hari yang memanfaatkan induksi elektromagnetik.

B. Materi PembelajaranInduksi Elektromagnetik

C. Metode Pembelajarana. Pendekatan : Pembelajaran Kontekstualb. Metode : Diskusi-informasi, dan Percobaanc. Model Pembelajaran : Pembelajaran Langsung, dan Pembelajaran

Kooperatif

D. Langkah-langkah PembelajaranPertemuan Pertama:a. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi:



Arus listrik ada dua macam yaitu arus listrik searah dan arus listrik bolak-balik. Arus listrik searah dihasilkan dari baterai atau akumulator. Bagaimanakah cara menimbulkan rus listrik bolak-balik?Pernahkah kamu bersepeda di malam hari dengan menyalakan lampu sepedamu? Mengapa ketika sepeda kamu kayuh lebih cepat menyebabkan lamu sepedamu beecahaya lebih terang?

b. Pengetahuan Prasyarat:Siswa telah memahami konsep kemagnetan.

b. Kegiatan Intia. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4-5 siswa.b. Siswa diminta untuk melakukan percobaan Jelajah Konsep 13.1 untuk

memahami terjadinya arus listrik induksi yang ditimbulkan oleh perubahan medan magnetik (seperti yang terlihat pada buku IPA Terpadu untuk Kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 122). Hasil percoban dicatat dalam lembar kerja.

c. Siswa dalam masing-masing kelompok melakukan diskusi hasil percobaan yang telah dilakukan untuk menarik kesimpulan.

d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pembelajaran ke depan kelas .

c. Kegiatan Penutupa. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan.b. Guru memberi tugas rumah

Pertemuan Kedua:1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi:Dinamo sepeda dapat menghasilkan arus listrik bolak-balik. Bagaimanakah prinsip kerja dinamo sehingga dapat menghasilkan arus listrik?Apakah perbedaan antara generator arus searah dengan generator arus bolak-balik?

c. Pengetahuan Prasyarat:Siswa telah memahami konsep kemagnetan.

2. Kegiatan Inti



a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4-5 siswa.b. Siswa melakukan percobaan membuka bagian dalam dinamo sepeda

yang telah rusak, kemudian mendata bagian-bagian utama dinamo tersebut. Selanjutnya menjelaskan prinsip kerja dinamo sepeda.

c. Siswa melakukan diskusi kelompok tentang macam-macam generator, menyebutkan bagian-bagian utama generator arus listrik bolak-balik, dan generator arus listrik searah. Selanjutnya menjelaskan prinsip kerja masing-masing generator (buku IPA Terpadu untuk Kelas IX Tim Abdi Guru, halaman 123-124).

d. Masing-masing kelompok menyajikan hasil pembelajaran di depan kelas.



Pertemuan Ketiga:1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi:Pernahkah kamu mengamati transformator? Komponen-komponen apakah yang terdapat pada transformator?Apakah fungsi transformator yang terdapat di dalam rangkaian radio, tape recorder, dan televisi?


Siswa telah memahami gaya gerak listrik induksi dan konsep kemagnetan.

2. Kegiatan Intia. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4-5

siswa.b. Guru menuinjukkan sebuah transformator kemudian siswa melakukan

diskusi tentang komponen penyusun transformator, jenis-jenis transformator sampai pada prinsip kerja transformator.

c. Siswa melakukan diskusi untuk menemukan hubungan antara jumlah lilitan primer, jumlah lilitan sekunder, tegangan primer, tegangan sekunder, arus primer, dan arus sekunder sebuah transformator.

d. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing untuk menghitung besaran yang terkait dengan konsep transformator.



e. Siswa melakukan diskusi tentang efisiensi transformator dan manfaat transformator dalam kehidupan sehari-hari.

f. Masing-masing kelompok menyajikan hasil pembelajarannya dalam diskusi kelas.



Pertemuan Keempat:1. Kegiatan Pendahuluan

a. Motivasi:Adakah komputer di sekolahmu? Tahukah kamu bahwa memori yang terdapat di dalam komputer memanfaatkan induksi elektromagnetik?Platina pada kendaraan bermotor dapat menghasilkan pengapian pada busi sehingga dapat menguapkan bahan bakar. Bagaimanakah perinsip kerja platina pada kendaraan bermotor?

b. Pengetahuan Prasyarat:Siswa telah memahami gaya gerak listrik induksi dan konsep kemagnetan.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan anggota antara 4-5 siswa.

b. Siswa melakukan kajian pustaka dan diskusi untuk menemukan alat-alat dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan induksi elektromagnetik. Selanjutnya siswa diminta untuk menjelaskan prinsip kerja alat-alat yang telah didata.

c. Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di depan kelas.



E. Media PembelajaranAlat dan bahan yang tertulis pada Jelajah Konsep 13.1.

F. Sumber Belajar



a. Buku IPA Terpadu: Eka Purjiyanta, S.Pd., dkk. 2007. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

b. Buku-buku pelajaran IPA yang relevan.

G. Penilaiana. Teknik : Tes tertulis dan Tes unjuk kerjab. Bentuk : Tes uraian, dan isian.c. Instrumen Soal : Uji kompetensi 13.1, 13.2, dan 12.3 pada Buku IPA Terpadu untuk SMP Kelas IX, Tim Abdi Guru.





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN - … · Web view- Instrumen eksperimen Menentukan volume benda padat yang bentuknya tidak teratur dengan menggunakan gelas ukur. Benda Volume air

Documents