Top Banner
REMEDIAL BIOLOGI REMEDIAL BIOLOGI XII IPA 4 Ghinna Septhiana P. Villy Zulaiqa M. SMA NEGERI 1 CIREBON (22) (41)
24

Remedial Biologi

Dec 06, 2014

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Remedial Biologi

REMEDIAL BIOLOGIREMEDIAL BIOLOGI

XII IPA 4

Ghinna Septhiana P.

Villy Zulaiqa M.

SMA NEGERI 1 CIREBON

(22)

(41)

Page 2: Remedial Biologi

SIKLUS SEL• G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif

berekspresi• S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi),

kromosom dua kromatid• G2 (gap 2): setelah S, terjadi aktifitas gen-gen

untuk mengontrol pembentukan protein/ enzim untuk keperluan mitosis

• G0: fase istirahat, dormant (contoh: sel otot, sel darah merah)

Dalam kultur sel tertentu, G1: 16-24 jam, M: 1-2 jamTerdapat variasi yang besar dalam lamanya siklus

sel

Page 3: Remedial Biologi

MITOSIS• Pembelahan sel somatis 2 anak sel yang

mengandung jumlah kromosom/ materi hereditas yang sama atau identik.

• Tujuan:1. Mengganti sel-sel yang rusak/ regenerasi2. Perkembangan dari satu sel menjadi banyak3. Membentuk individu baru (reproduksi sel baru)

pada individu bersel tunggal• Secara umum, pembelahan sel terbagi

menjadi 2 tahap, yaitu: Kariokinesis dan sitokinesis

Page 4: Remedial Biologi

KARIOKINESIS

Profase:Membran inti mulai hilangNukleolus (anak inti) mulai

hilangKromosom terlihat tebal

dan panjang (terdiri dari 2 kromatid)

Di sitoplasma terdapat sentriol yang membelah menjadi 2 dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan, terbentuk benang spindel (mikrotubul)

MetafaseKromosom mengadakan

spiralisasi sehingga menjadi pendek

Ada 3 kegiatan: Proses kongregasi (kromosom bergerak menuju bidang ekuatorial), proses distribusi (kromosom menyebar ke tepi), proses orientasi (kromosom melekatkan diri dengan benang spindel pada sentromer/ kinetokor)

Page 5: Remedial Biologi

MEIOSISMeiosis: pembelahan sel khusus yang terdapat

pada organ/ alat reproduksi, menghasilkan gamet/ sel kelamin, memiliki jumlah kromosom ½ dari jumlah kromosom induknya (46 23), terjadi pembelahan reduksi

Tujuan: mendapatkan individu yang memiliki jumlah kromosom normal (46) berasal ½ dari ayah dan ½ dari8 ibu

Meiosis I: profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten, diploten, diakinesis), metafase 1, anafase 1, telofase 1

Meiosis II: profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2

Page 6: Remedial Biologi

PROFASE 1

LeptotenKromosom terlihat sebagai benang-benang

panjang, yang ujung-ujungnya mengarah ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah yang tebal (kromomer) dan daerah yang tipis

Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit dibedakan (dilihat)Zigoten

Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan berpasangan sinapsisPachyten

Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat, masing-masing bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad)

Page 7: Remedial Biologi

• DiplotenBenang-benang kromosom homolog

meregangkan diri (2 kromatid 4 kromatid), namun masih ada bagian-bagian yang melekat (khiasmata). Pada khiasmata terjadi proses crossing over (pindah silang). Hasil dari crossing over adalah terjadi rekombinasi gen-gen. Kira-kira 30-40 cross overs atau 1-2 perkromosom terjadi selama meiosis pada sel gamet manusia

• DiakinesisKromosom mengalami kondensasi yang

maksimal

Page 8: Remedial Biologi
Page 9: Remedial Biologi

Profase 2: sering ke fase berikutnyaMetafase 2, anafase 2, telofase 2 = fase

pada mitosis. Hasil akhir: 4 buah sel haploid

Anafase 2: terjadi pembelahan sentromer dan bergerak ke kutub yang berlawanan

Telofase 2: terjadi pengelompokkan kromosom yang haploid menjadi nukleus

Page 10: Remedial Biologi

Pembelahan sel pada bakteri (prokariota), sel kanker, tanpa melalui tahapan tertentu (profase s.d. telofase), tetapi melalui pembelahan binair oleh materi hereditas tidak terkemas di dalam inti

Pertumbuhan sel kanker terjadi karena kegagalan dalam kontrol siklus sel

Page 11: Remedial Biologi
Page 12: Remedial Biologi
Page 13: Remedial Biologi

Adalah proses meiosis dan pembentukan sel kelamin jantan atau pembentukan sperma dalam testis.

Page 14: Remedial Biologi

Adalah proses pembentukan ovum di dalam ovarium

Page 15: Remedial Biologi
Page 16: Remedial Biologi

MEGASPOROGENESIS• Proses pembentukan sel gamet betina (ovum)• Di dalam bakal buah (ovarium)

Page 17: Remedial Biologi

• Megaspora mengalami meiosis

• Menghasilkan empat sel megaspora haploid

Page 18: Remedial Biologi

• Tiga dari empat sel berdegenerasi

• Satu sel tetap hidup dan membentuk kantong embrio

• Megaspora mengalami kariokenesis sebanyak tiga kali (8 inti haploid)

Page 19: Remedial Biologi

• Tiga inti berada dekat kalaza disebut antipoda

• Satu inti di tengah dekat mikrofil dinamakan ovum

• Dua inti yang mengapit ovum disebut sinergid

• Dua inti berada di pusat disebut inti kandung lembaga sekunder

Page 20: Remedial Biologi

MIKROSPOROGENESIS

• Proses pembentukan serbuk sari (mikrospora)• Di dalam kepala sari atau anthera

Page 21: Remedial Biologi

• MIkrosporosit (2n) pada mikrosporongium kepala sari mengalami meiosis

• Dihasilkan empat mikrospora yang tetap mengelompok menjadi satu

Page 22: Remedial Biologi

•Inti sel mengalami kariokenesis sehingga tiap sel mempunyai dua inti. Inti besar disebut inti sel tabung (inti vegetatif). Inti kecil disebut inti generatif.

•Inti generatif membelah tanpa sitokinesis sehingga terbentuk 2 inti generatif (inti sperma)

Page 23: Remedial Biologi

•Oogoonium (2n) mengalami mitosis menghasilkan oosit primer (2n)

•Oosit primer mengalami meiosis I menghasilkan oosit sekunder (n) dan badan kutub primer (n)

•Oosit sekunder mengalami meiosis II menjadi Ootid (n) dan badan kutub primer (n)

•Badan kutub primer membelah meiosis II menghasilkan 2 badan kutub sekunder (n)

OOGENESIS

Page 24: Remedial Biologi

Thank you Thank you