Top Banner
Oleh : Yuli Darwati,M.Si
11

Religious experience and behavior

Jun 18, 2015

Download

Self Improvement

elmakrufi

Religious experience and behavior
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Religious experience and  behavior

Oleh :Yuli Darwati,M.Si

Page 2: Religious experience and  behavior

1. Psi. agama diakui abad 19 : ketika William James menerbitkan buku “The Varieties of Religious Experience”

2. William James : Menolak pandangan materielisme medis

yang melihat agama hanya sekedar proyeksi ketakutan masa kanak-kanak, dan kelainan kelenjar dll.

Menolak melihat agama dari asal usulnya,sebaliknya ia melihat agama dari buahnya sebagaimana tampak dalam perilaku. Agama bukan sebagai “dull habit” tetapi “dull acut fever”

Studi psikologi agama : Religious experience and behavior.

Page 3: Religious experience and  behavior

Sentiment beragama : Ketakutan religius, kasih religius, kebahagiaan religius.

Dorongan-dorongan beragama

Page 4: Religious experience and  behavior

Religious Experience akan mempengaruhi Religious behavior

Page 5: Religious experience and  behavior

Melahirkan orang-orang genius dalam kacamata agama.

Ciri-ciri :a. Seringkali ,menunjukkan ketidakstabilan mental.b. Seringkali menjadi sasaran kejadian aneh.c. Memiliki keunggulan emosi.d. Sering mengalami pertentangan batin dan

dirundung kesedihan.e. Harus bertanggungjawab atas obsesi serta

gagasan tertentu.f. Sering kerasukan, mendengar bisikan-bisikan,

mendapat wahyu dan menjumpai hal-hal aneh.

Ciri-ciri di atas akan meningkatkan otoritas dan pengaruh keagamaannya

Page 6: Religious experience and  behavior

Sikap beragama sebagai kepercayaan akan adanya ketertiban yang tak terlihat mempengaruhi kehidupan individual.

Sikap itu merupakan energi spiritual yang menggerakkan “karya spiritual”, meluaskan kepribadian, memperbaruhi daya hidup, memberi makna dan kemuliaan baru pada hal-hal yang biasa dalam kehidupan, tentram dan damai.

Page 7: Religious experience and  behavior

Dunia nyata merupakan bagian dari semesta yang lebih spiritual dengan signifikansi utama.

Penyatuan atau hubungan harmonis dengan semesta tingkat tinggi merupakan tujuan akhir kita yang sesungguhnya.

Doa atau komunikasi batin dengan sang spirit, merupakan proses agar suatu pekerjaan benar-benar teerselesaikan sehingga energi spiritual mengalir dan menghasilkan pengaruh baik bersifat psikologis maupun materi di dalam fenomena.

Page 8: Religious experience and  behavior

Semangat baru yang muncul bagaikan berkah dan berbentuk pesona atau daya tarik terhadap kesungguhan dan heroisme.

Jaminan keamanan dan suasana damai dan rasa kasih sayang yang besar dalam hubungan dengan orang lain.

Page 9: Religious experience and  behavior

Primery Religious Behavior : Pengalaman batin yang asli dalam usaha individu untuk mencapai hubungan harmonis dengan sesuatu yang dianggapnya sebagai Tuhan.

Secondary Religious Behavior:Agama merupakan kebiasaan dan kewajiban.

Tertiery Religious Behavior : menjalankan agama sebagai rutinitas dan hasil dari otoritas orang lain.

Tertiry Religius behavior bisa berkembang menjadi primery maupun secondary religious behavior

Page 10: Religious experience and  behavior

OptimisEkstrovertLiberal dalam theologiMengalami proses keagamaan secara gradual

Page 11: Religious experience and  behavior

PesimisIntrovertMenyukai paham yang ortodok

Mengalami proses keagamaan yang non-gradual