BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerusahaan adalah suatu organisasi yang
menggunakan dan mengkoodinir sumber-sumber ekonomi untuk
menghasilkan produk agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau
masyarakat dengan tujuan akhir untuk memperoleh keuntungan atau
laba. Berdasarkan karakteristik kegiatan produksi dan produk yang
dihasilkan, perusahaan dapat digolongkan menjadi tiga jenis utama
yaitu perusahaan jasa, perdagangan dan pemanufakturan.Setiap
perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk memperoleh
laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut.Dalam usaha
mempertahankan eksistensinya, setiap perusahaan berupaya memenuhi
permintaan produk atau jasa. Permintaan produk atau jasa yang
ditawarkan suatu perusahaan dapat meningkat.Permintaan tersebut
kemungkinan dapat melebihi kemampuan perusahaan. Peningkatan ini
membuat perusahaan harus membuat keputusan mengenai tindakan yang
akan diambil. Dalam hal ini perusahaan akan mencoba untuk memenuhi
peningkatan permintaan dengan mengembangkan kapasitas atau
kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan. Untuk itu
diperlukan informasi-informasi yang memadai untuk mengurangi resiko
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen.Manajemen seringkali menemukan ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah yang dihadapi
perusahaan.Beberapa pilihan keputusan dapat dibuat perusahaan
berdasarkan informasi khusus untuk memenuhi tujuan tertentu pihak
managemen tersebut. Dalam tingkat-tingkat pengambilan keputusan
dibagi menjadi beberapa macam yang salah satunya yaitu pengambilan
keputusan taktis (pengambilan keputusan jangka pendek di antara
berbagai alternative dengan hasil yang langsung atau terbatas yang
dapat dilihat).Keputusan jangka pendek merupakan keputusan yang
diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat
langsung dirasakan pada tahun dimana keputusan tersebut
diambil.Altrenatif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan jangka pendek antara lain yaitu; apakah pesanan dibawah
harga pokok diterima atau ditolak, menjual sekarang atau memproses
lebih lanjut produk tertentu.Nilai dari sebuah infomlasi dalam
proses pengambilan keputusan adalah sangat berharga, karena hanya
dengan informasi yang baik dan benar seorang manajer dapat
mengambil keputusan yang dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan pada masa yang akan datang. Pada umumnya pengambilan
keputusan akan lebih baik jika didasarkan atas analisa dan
penilaian yang cermat dari pada keputusan yang hanya didasarkan
atas instuisi. Proses pengambilan keputusan jangka pendek tidak
memerlukan waktu yang lama karena informasi yang tersedia cukup
lengkap (full information). Dalam hal ini seorang akuntan manajemen
harus mempunyai keahlian dan wawasan yang luas dalam bidang
akuntansi manajemen, sehingga informasi yang tersedia di perusahaan
dapat dianalisa dengan tepat dan relevan dengan masalah yang
dihadapi, dengan tujuan keputusan yang diambil manajer tidak
merugikan perusahaan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Biaya RelevanBiaya relevan adalah biaya masa
mendatang dalam berbagai alternatif untuk mengambil keputusan
manajemen. Biaya relevan seiring disebut biaya diferensial yaitu
biaya yang berbeda - beda akibat adanya tingkat produksi yang
berbeda yang mengakibatkan perbedaan biaya tetap. Kedua jenis biaya
hakikatnya sama, yakni berbagai alternatif biaya yang disebabkan
oleh tingkat produksi.Biaya relevan merupakan hasil pengolahan data
historis oleh akuntan intern, oleh ahli yang lainnya. Ia disebut
relevan karena berhubungan erat dengan pengambilan keputusan
manajemen. Ia merupakan biaya masa datang karena digunakan untuk
menyusun anggaran, perencanaan laba, dan pengendalian kegiatan yang
bertumpu pada program jangka pendek dan jangka panjang. Adapun ciri
- ciri biaya relevan yaitu : Biaya dapat dihindari dengan suatu
keputusan manajemen. Biaya tersebut belum terjadi. Biaya yang akan
terjadi itu nilainya berbeda untuk setiap alternatif. Biaya
tersebut benar - benar memberi pengaruh didalam keputusan.Adapaun
cara menentukan apakah biaya tersebut relevan yaitu :1.
Mengumpulkan seluruh biaya yang terkait dengan masing - masing
alternatif.2. Mengeliminasi biaya terbenam (sunk cost ).3.
Mengeliminir biaya yang jumlahnya tidak berbeda.
2.2 Mengindentifikasi Biaya Dan Manfaat Yang Relevan Hanya biaya
yang berbeda secara total di antara berbagai alternatif yang
termasuk informasi yang relevan dalam membuat keputusan. Jika biaya
di antara berbagai alternatif sama maka tidak akan memiliki dampak
terhadap biaya dan dapat dia abaikan. Contoh : Jika anda memutuskan
pergi ke bioskop atau menyewa video tape. Biasanya biaya yang
dilakukan pada keputusan ini di sebut biaya terhindar (avaoidable
cost). Avoidble cost adalah biaya yang dapat dihilangkan baik
seluruhnya ataupun sebagian dengan memilih salah datu alternatif
yang ada. Dan biaya avoidable adalah biaya relevan.
Ada dua kategori biaya yang tidak pernah relevan dalam
pembuattan keputusan yaitu :1. Sunk cost, yaitu biaya yang telah
terjadi dan tidak dapat di hindari dari apapun keputusan yang
dibuat manajer. Sunk cost akan selalu sama, tidak memiliki pengaruh
terhadap berbagai alternatif yang di pertimbangkan, biaya tersebut
selalu tidak.2. Future cost, yaitu biaya yang berbeda diantara
alternatif yang tersedia adalahl biaya relevan.
2.3 Konsep Biaya relevan dalam Pengambilan KeputusanSemua bentuk
pengambilan keputusan oleh manajemen harus mempertimbangkan semua
faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, salah satu
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah faktor biaya
yang disebut dengan biaya relevan. Menurut Mulyadi (1992) biaya
relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan
diantara berbbagai macam alternatif. Oleh karena itu, biaya
tersebut adalah relevan dengan analisis yang dilakukan dalam
pengambilan keputusan tersebut.Biaya relevan untuk pengambilan
keputusan didasarkan kepada konsep different analysis for different
purposes, yang berarti bahwa untuk tujuan yang berbeda diperlukan
analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa
konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu:1.
Biaya Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada
berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk
dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial
dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk menentukan
besarnya laba diferensial.2. Biaya Treceabel (Treceable Cost)
adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk, pesanan, pusat
biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu
perusahaan.3. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah
penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena
dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau
penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada
alternatif tertentu.4. Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah
biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak akan
dikorbankan apabila suatu alternative (proyek) tertentu tidak
dipilih untuk dilaksanakan.
2.4 Langkah-langkah Analisis Biaya RelevanProses pengambilan
keputusan memerlukan data yang dapat diukur, dianalisa dengan tepat
dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam pengambilan keputusan
tidak ada aturan umum yang membedakan biaya ke dalam biaya
relevanatau tidak relevan, maka dari itu untuk mengetahui mana yang
merupakan biaya relevan diperlukan analisis biaya yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:1. Menghimpun seluruh biaya yang
berkaitan dengan masing-masing alternatif yang dipertimbangkan.2.
Mengeliminasi sunk cost3. Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda
diantara alternatif yang dipertimbangkan.4. Mengambil kesimpulan
berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya yang
berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan
pengambilan keputusan.
2.5Syarat Relevant Cost1. Merupakan Biaya masa yang akan
datang.2. Berbeda antara alternatif tindakan.Dalam rangka untuk
pengambilan keputusan, biaya relevan harus memiliki manfaat yang
paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan, maka biaya
tersebut : Harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan
keputusan. Apabila suatu biaya meningkat, menurun, mun cul ataupun
menghilang pada waktu suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka
biaya tadi boleh disebut relevan. Harus bernilai kini atau masa
yang akan datang.
2.6. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan adalah suatu
prosesyang dilakukan secara sadar untuk membuat dan menentukan
pilihan-pilihan alternatif dengan maksud untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Keputusan yang diambil manajemen
meliputi berbagai macam dan jangka waktu, misal keputusan dalam
kegiatan operasi rutin atau keputusan yang diambil dalam
masalah-masalah khusus. Pengambilan keputusan rutin pada umumnya
terjadi dan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan operasi
perusahaan yang bersifat teratur dan rutin. Pengambilan keputusan
khusus pada umumnya bersifat tidak teratur waktu terjadinya
dibandingkan dengan keputusan operasi perusahaan secara periodik,
bersifat khusus dan bahkan luar biasa.Pengambilan keputusan khusus
banyak jenisnya, yang akan dibahas dalam bab ini adalah pengambilan
keputusan khusus yang berkaitan dengan :1. Menerima atau menolak
pesanan penjualan khusus2. Pengurangan atau penambahan jenis produk
atau departemen3. Membuat sendiri atau membeli dari luar suatu
komponen4. Menyewakan atau menjual/memakai sendiri fasilitas
perusahaan5. Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi
1. Menerima atau menolak pesanan khususMenerima atau menolak
pesanan khusus adalah dua alternatif keputusan yang ada kalanya
dihadapi oleh manajemen. Pesanan khusus adalah pesanan di luar
penjualan normal, biasanya dengan harga yang lebih rendah dari
harga jual normal.Keputusan tentang harga jual produk (jasa) jangka
panjang harus mendasarkan pada pertimbangan full cost. Tetapi dalam
jangka pendek (masih ada kapasitas yang menganggur), penentuan
harga jual dapat dilakukan dengan hanya mempertimbangkan
differensial cost. Oleh karena itu, pesanan khusus mungkin menarik,
meskipun harganya lebih rendah dari harga jual normal. Analisis
differensial dapat digunakan untuk mengevaluasi differensial
revenue and cost yang berhubungan dengan pesanan khusus ini. Harga
jual yang diterima menurut analisis ini hanya berlaku untuk jangka
pendek, bukan untuk kegiatan reguler perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Meniadakan atau menambah Jenis Produk atau
Departemen.Manajemen selalu dihadapkan dengan keputusan-keputusan
yang mengarah pada kombinasi produk yang dapat menghasilkan laba
yang maksimal. Pada umumnya pengambilan keputusan untuk meniadakan
produk atau departemen timbul karena jenis produk atau departemen
yang bersangkutan menderita kerugian secara terus menerus. Dalam
hal ini manajemen harus mempertimbangkan pendapatan differensial
dan baiya differensial dalam pengambilan keputusan tersebut.Jika
keputusan yang akan diambil meniadakan salah satu jenis produk atau
departemen, harus pula dipertimbangkan adanya biaya terhindarkan
(avoidable cost) dan biaya tak terhindarkan (unavoidable cost).
Biaya tak terhidarkan biasanya merupakan biaya bersama (joint cost)
bagi beberapa jenis produk atau departemen, sehingga peniadaan
salah satu jenis produk/depertemen tidak mempengaruhi terjadinya
biaya tersebut. Dalam pengertian biaya relevan, biaya terhindarkan
merupakan biaya relevan yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
alternatif, sedang biaya tak terhindarkan merupakan biaya yang
tidak relevan, maka dalam pengambilan keputusan biaya ini dapat
diabaikan.Bila ada produk baru maka penghasilan dan biayanya harus
dievaluasi secara hati-hati untuk meyakinkan apakah labanya cukup
besar untuk membenarkan keputusan menjual produk tersebut.
3. Membuat Sendiri atau Membeli Bahan Baku Produk dari
LuarManajemen sering dihadapkan pada persoalan yang berkaitan erat
dengan penggunaan bahan produksi, misal untuk perusahaan perakitan
adalah masalah penggunaan suku cadang, apakah perusahaan akan
membuat sendiri karena memang perusahaan mempunyai fasilitas untuk
membuat suku cadang tersebut atau membelinya dari perusahaan
lain.Jika fasilitas perusahaan untuk suku cadang tersebut telah
mencapai kapasitas penuh, maka untuk memenuhi kebutuhan proses
produksi karena meningkatnya volume penjualan perusahaan sudah
tidak memungkinkan, maka tidak mengherankan kalau perusahaan
terpaksa memenuhinya dengan cara membeli dari perusahaan lain. Akan
tetapi dalam hal kapasitas perusahaan masih memenuhi untuk
memproses meningkatnya volume penjualan, maka keputusan untuk
membeli suku cadang dari luar harus mempertimbangkan biaya
differensial dan kemungkinan fasilitas perusahaan yang menganggur.
Analisis differensial mampu memecahkan masalah ini
4. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaanPengambilan
keputusan dapat pula berkaitan dengan pemilihan alternatif
menyewakan atau menjual fasilitas yang tidak dipergunakan lagi
dalam operasi perusahaan. Dalam pemilihan alternatif tersebut,
manajemen harus pula mempertimbangkan pendapatan differensial dan
biaya differensial
5. Memproses Lebih Lanjut setelah Split-off Point atau Langsung
MenjualDalam suatu perusahaan ada kemungkinan beberapa produk akan
diproduksi secara bersama-sama dari bahan baku yang sama atau dari
satu proses produksi yang sama. Kondisi seperti itu disebut sebagai
joint product atau co-product. Saat dapat dipisahkannya
produk-produk itu dari proses produksi disebut dengan split-off
point. Biaya yang timbul dalam proses produksi sebelum spilt-ff
pont disebut joint-cost atau commont cost. Oleh karena biaya
produksi untuk masing-masing produk harus diketahui , maka usaha
untuk mengalokasi biaya bersama harus dilakukan secara adil dan
teliti. Pengalokasian secara adil dan teliti merupakan masalah yang
harus dicapai pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah
mengalokasi biaya bersama dengan menggunakan nilai jual relatif
dari produk-produk tersebut.Untuk produk yang diproduksi bersama
tersebut ada dua kemingkinan :1. Setelah titik pisah, masing-masing
produk dapat dijual langsung karena produk tersebut merupakan
produk akhir.2. Setelah titik pisah, produk tersebut sebagian dapat
dijual langsung atau dapat juga diproses lebih lanjut menjadi
produk baru.Untuk produk jenis kedua, jika diproses lebih lanjut
sudah barang tentu membutuhkan biaya tambahan guna memproses produk
tersebut, Setelah diproses lebih lanjut, diharapkan produk tersebut
dapat dijual dengan harga lebih tinggi sehingga selain dapat
menutup biaya tambahan ditambah biaya semula (sebelum titik pisah)
diharapkan juga keuntungan perusahaan meningkat dibandingkan
keuntungan jika dijual langsung. Masalah yang akan dibahas adalah
keputusan manajemen yang bijaksana, apakah produk dijual langsung
setelah split-off point atau diproses lebih lanjut. Tekanannya
adalah alokasi biaya setelah split-off point.
2.7. Theory of ConstraintWidjaya (2004) mendefinisikan
constraint sebagai segala sesuatu yang membatasi sistem dari
pencapaian kinerja yang lebih baik, yang berlawanan dengan tujuan
perusahaan, yaitu untuk menghasilkan uang sekarang dan masa depan.
Sedangkan menurut Umble dan Srikant (1996:81) constraint adalah
segala sesuatu yang menghambat suatu sistem dalam pencapaian
tujuan, yaitu menghasilkan banyak uang. Adapun kendala yang timbul
dapat terletak pada kapasitas mesin dan kemampuan tenaga kerja yang
dirniliki perusahaan. Ketepatan waktu dan kualitas bahan baku yang
dikirim supplier dapat juga menjadi kendala, sehingga sering kali
target produksi kurang dapat tercapai.Menurut Hansen dan Mowen
(2001: 601), jenis kendala dapat dikelompokkan sebagai berikut: (1)
berdasarkan asalnya terdiri dari kendala internal (internal
constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang
berasal dari dalam perusahaan, misalnya keterbatasan jam mesin, dan
kendala eksternal (eksternal constraint) adalah faktor-faktor yang
membatasi perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya
pernintaan pasar atau kuantitas bahan baku yang tersedia dari
pemasok. (2) berdasarkan sifatnya terdiri dari kendala mengikat
(binding constraint) adalah kendala yang terdapat pada sumber daya
yang telah dimanfaatkan sepenuhnya,dan kendala tidak mengikat atau
kendur (loose constraint) adalah kendala yang terdapat pada sumber
daya yang terbatas yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Teori kendala atau Theory of Constraint merupakan filosofi
manajemen sistem yang dikembangkan oleh Eliyahu M Goldratt sejak
awal 1980-an. TOC menyatakan bahwa kinerja perusahaan (sistem)
dibatasi constraint. Teori ini mengakui bahwa Kinerja setiap
perusahaan dibatasi oleh kendala-kendalanya, yang kemudian
mengembangkan pendekatan kendala untuk mendukung tujuan, yaitu
kemajuan yang terus-menerus suatu perusahaan (continuous
improvement). Menurut Blocher et al (2000:17) teori ini merupakan
teknik strategis untuk membantu perusahaan secara efektif
meningkatkan faktor keberhasilan kritis yang penting, yaitu waktu
tunggu yang mengindikasikan lamanya bahan diubah menjadi produk
jadi. Teori kendala mengarahkan perhatian manajer kepada kecepatan
bahan baku dan komponen yang dibeli,diproses menjadi produk akhir
dan diserahkan pada pelanggan. TOC menekankan perbaikan throughput
dengan cara mengubah atau menurunkan pemborosan dalam proses
produksi yang mengurangi tingkat output yang dihasilkan (Blocher et
al, 2000: 175).
2.8Langkah-Langkah Penerapan teori KendalaDalam
mengimplementasikan ide-ide sebagai solusi dari suatu permasalahan,
Goldratt mengembangkan 5 (lima) langkah yang berurutan supaya
proses perbaikan lebih fokus dan berakibat lebih baik bagi sistem.
Langkah-langkah tersebutadalah:1.Mengidentifikasi kendala-kendala
perusahaanKendala yang dihadapi perusahaan dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu:a.Kendala Eksternal, yaitu faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari sumber-sumber diluar
perusahaan.b.Kendala internal, yaitu faktor-faktor yang membatasi
yang ditemukan didalam lingkup perusahaan.Kendala dimana sumber
daya yang terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh bauran produk
disebut kendala longgar sedangkan kendala yang mengikat adalah
kendala dimana sumber daya yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya.
Dengan asumsi biaya tingkat non unit sama dengan bauran produk yang
berbeda-beda, bauran oprimal merupakan bauran yang memaksimalkan
kontribusi margin.2.Mengeksploitasi kendala-kendala yang
mengikatLangkah ini adalah inti dari filosofi teori kendala
mengenai manajemen manajemen kendala jangka pendek dan langsung
terkait dengan tujuan teori kendala yaitu mengurangi persediaan dan
memperbaiki kinerja. Di perusahaan kendala sumber yang mengikat
hanya sedikit, kendala pengikat utama disebut sebagaidrummer.
Tingkat produksi kendala drummer mempengaruhi tingkat produksi
keseluruhan pabrik. Proses ke hilir yang dimulai dengan kendala
drummer secara alamiah akan dipaksa mengikuti tingkat produksinya.
Proses ke hulu yang berakhir pada kendala drummerdijadwalkan untuk
memproduksi pada tingkat yang sama seperti kendala drummer.
Penjadwalan pada tingkat drummer akan mencegah produksi barang
persediaan dalam proses hulu yang berlebihan.3.Menyubordinasi apa
pun, selain keputusan yang dibuat pada langkah keduaPada intinya
kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh pebrik. Semua
departemen lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan kendala
drummer. Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah cara
mereka memandang sesuatu.4.Mengangkat kendala-kendala yang
mengikatSetelah tindakan untuk mengusahakan penggunaan kendala yang
ada dilakukan secara maksimal, maka langkah berikutnya adalah
memulai program perbaikan berkelanjutan dengan mengurangi
keterbatasan yang dimiliki kendala yang mengikat atas kinerja
perusahaan.5.Mengulangi prosesPada akhirnya kendala sumber daya
akan diangkat sampai pada suatu titik dimana kendala tersebut tidak
mengikat lagi, kemudian akan memunculkan kendala drummer yang baru.
Setelah kendala drummer baru muncul, maka proses TOC akan berulang
kembali. Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara
berkelanjutan.
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Membeli Atau Membuat SendiriKeputusan membeli atau membuat
sendiri dapat dibagi menjadi dua macam :1. Keputusan membeli atau
membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya
memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan
membeli produk tersebut dari pemasok.Umumnya merupakan keputusan
manajemen jangka pendek, yang tidak menyangkut investasi jangka
panjang. Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan ini :a. Fasilitas yang digunakan untuk
memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan
produksinya karena manajemen memilih alternatif membeli dari luar.
Untuk pengambilan keputusan, manajemen perlu memperhitungkan
pengorbanan dan manfaat dari pemilihan alternatif membeli atau
membuat sendiri. manfaat dari pemilihan alternatif membeli dari
luar yaitu besarnya biaya diferensial yang berupa biaya yang
terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan membuat sendiri
dihentikan. Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar
yaitu : sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang
dikeluarkan untuk membeli produk dari pemasok luar. Jika manfaat
lebih besar dari pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih
menguntungkan jika dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari
pengorbanan, alternatif membeli dari luar sebaiknya tidak
dipilih.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan
untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan
produksinya, karena manajemen memilih alternatif membeli dari
luar.Jikaperusahaan sebelumnya membuat sendiri kemudian
mempertimbangkan akan membeli dari luar, manfaat dari pemilihan
alternatif membeli dari luar adalah besarnya biaya diferensial,
yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost) jika kegiatan
membuat sendiri dihentikan dan pendapatan diferensial dari
pemanfaatan fasilitas dalam usaha bisnis lain.
Pengorbanan dari pemilihan alternatif membeli dari luar adalah
sebesar biaya diferensial yang berupa biaya yang dikelurkan untuk
membeli produk dari pemasok luar.Jika manfaat lebih besar dari
pengorbanan, alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan jika
dipilih. Jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif
membeli dari luar sebaiknya tidak dipilih.
2. Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh
perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok
luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk
tersebut. umumnya merupakan keputusan manajemen jangka panjang,
karena kemungkinan menyangkut investasi dana dalam jumlah yang
besar untuk pengadaan mesin dan perlengkapan produksiDua
kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilankeputusan
ini :a. Keputusan membuat sendiri tidak memerlukan tambahan
fasilitas produksi, karena manajemen dapat memanfaatkan kapasitas
yang masih menganggur dari mesin dan ekuipmen yang telah dimiliki
sebelumnya. Jika perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan
kemudian mempertimbangkan akan membuat sendiri, manfaat dari
pemilihan alternatif membuat sendiri adalah besarnya biaya
diferensial yang berupa biaya yang terhindarkan (avoidable cost)
sebagai akibat membeli produk dari pemasok luar.Pengorbanan dari
pemilihan alternatif membuat sendiri adalah sebesar biaya
diferensial yang berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
sendiri produk tersebut.Jika manfaat lebih besar dari pengorbanan,
alternatif membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih.
Sebaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan alternatif
membuat sendiri sebaiknya tidak dipilih.
b. Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen
memerlukan tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen . Jika
perusahaan sebelumnya membeli dari luar dan kemudiaan
mempertimbangkan akan membuat sendiri, serta memerlukan mesin dan
ekuipmen untuk memproduksi sendiri,manfaat dari pemilihan
alternatif membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang
berupa biaya yang terhindarkan (avidable cost) sebagai akibat
membeli produk dari pemasok luar. Pengorbanan dari pemilihan
alternatif membuat sendiri adalah sebesar biaya diferensial yang
berupa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sendiri produk
tersebut. Manfaat bersih yang diperoleh dibandingkan dengan
besarnya investasi dalam mesin dan ekuipmen (aktiva penuh) untuk
memutuskan apakah manfaat bersih yang diperoleh sebanding dengan
investasi yang akan dilakukan.
Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan membeli atau
membuat sendiri
MembuatatauMembeli?Perusahaan sekarang membuat dan
mempertimbangkan akan membeli dari pemasok luar
(outsourcing)Perusahaan sekarang membeli dari pemasok luar dan
mempertimbangkan akan membuat sendiri (in-house sourcing)Fasilitas
yang digunakan untuk membuat dihentikan pemakaiannya Biaya
diferensial berupa biaya terhindarkanA Biaya diferensial berupa
harga beli dari pemasok luarB
Keputusan Jika A > B, alternatif membeli dapat dipilih Jika A
< B, alternatif membeli tidak dapat dipilih
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dapat disewakan atau
dioperasikan untuk kegiatan bisnis yang lain Biaya diferensial
berupa biaya terhindarkanA Pendapatan diferensialB Biaya
diferensial berupa harga beli dari pemasok luarC
Keputusan Jika (A+B) > C, alternatif membeli dapat dipilih
Jika (A+B) < C, alternatif membeli tidak dapat dipilih
Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi Biaya diferensial :
harga beli yang dapat dihindariA Biaya diferensial : biaya untuk
membuatB
Keputusan Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih Jika A
< B, alternatif membuat tidak dapat dipilih
Diperlukan tambahan fasilitas produksi Biaya diferensial : harga
beli yang dapat dihindariA Biaya diferensial : biaya untuk membuatB
Aktiva diferensial berupa investasi dalam fasilitasC
Keputusan Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi jumlah
nilai tunai (A-B) > C, alternatif membuat sendiri dapat
dipilih
Contoh soal : Diferensial dalam alternatif pengambilan keputusan
membeli atau membuat sendiriPerusahaan Al Kautsar biasanya membeli
semacam komponen 20.000 unit dengan harga Rp 17.000 per unit. Jika
perusahaan membuat sendiri suku cadang tsb, biaya produksinya
sbb:Per unitJumlah
Bahan bakuBiaya variabel per unitBiaya Tetap *)
Jumlah6.0008.000120.000.000160.000.00080.000.000360.000.000
*) Dari Jumlah tersebut 50% diantaranya merupakan biaya
penyusutan dan asuransi gedungJika dilihat sepintas, maka keputusan
yang diambil adalah membeli dari luar, karena biayanya lebih murah
dibandingkan dengan membuat sendiri yaitu Rp 340.000.000 jika
membeli dan Rp 360.000.000 jika membuat sendiri. Jika 50% dari
biaya tetap adalah penyusutan dan biaya asuransi gedung, maka
membuat sendiri akan lebih hemat daripada membeli dari luar, dengan
perhitungan sbb:
MembuatMembeliPerbedaan
Per unitJumlahPer unitJumlah
Bahan bakuBiaya variabel per unitBiaya tetapHarga
pembelian68120.000160.00040.00017340.000120.000160.00040.000(340.000)
14320.00017340.000(20.000)
Bagaimana jika volume pembelian turun dari 20.000 unit menjadi
12.000 unit. Perhitungan : MembuatMembeliPerbedaan
Per unitJumlahPer unitJumlah
Bahan bakuBiaya variabel per unitBiaya tetapHarga
pembelian6872.00096.00040.00017204.00072.00096.00040.000204.000
14208.00017204.0004.000
Ternyata biaya untuk membeli lebih murah dibandingkan dengan
membuat sendiri. Dengan demikian manajemen dapat mengetahui pada
volume berapakah kedua alternatif tersebut bernilai sama? Ini
disebut dengan Indifferent cost volume.
Perhitungan Indifferent cost volume :TCbeli = TCmembuat17x =
40.000 + 14x 3x = 40.000 x = 13.333 satuan 17x = fungsi biaya
membeli40.000 + 14 X = fungsi biaya membuat
3.2 Menjual atau memproses lebih lanjutManajemen puncak
dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya
sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang
lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini,
informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen
adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternatif memproses lebih lanjut dipilih. Proses pengambilan
keputusan terhadap alternatif menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk, dengan pertimbangan: Munculnya pendapatan
differensial dan biaya differensial Memiliki kemampuan untuk
memproses lebih lanjut Ada peluang pasar yang lebih baik atas
produk yang dibuat
Untuk menggambarkan manfaat informasipengambilan keputusan
menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk berikut contohnya
:PT Semar mengorbankan Rp 50.000.000 sebagai biaya bersama untuk
mengolah 2.000 unit produk X. Pada Split-Off point dihasilkan 900
unit produk A dan 1100 unit produk B. Produk A diolah lebih Lanjut
dengan biaya Rp 20.000 per unit dan dijual dengan harga Rp 80.000
per unit. Sedangkan Produk B langsung dijual tanpa pengolahan lebih
lanjut dengan harga Rp 40.000 per unit.
Berdasarkan data tsb kita lihat perhitungannya
ABTotal
Hasil Penjualan 900 x Rp 80.000 1100 x Rp 40.000Separable
costKontribusi pada joint costJoint costOperating
income72.000.000-18.000.00054.000.000-44.000.000-44.000.000116.000.00018.000.00098.000.00050.000.00048.000.000
3.3 Menghentikan atau melanjutkan produksi
Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu atau
Kegiatan Usaha Departemen Lain. Dalam perusahaan yang menghasilkan
lebih dari satu macam keluarga produk (product line ) atau yang
memilki berbagai departemen penghasil laba. Adakalanya manajemen
puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu
departemennya mengalami kerugian usaha yang akan diperkirakan akan
berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu
mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan
produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami
kerugian.Informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan ini adalah biaya difernsial dan pendapatan
diferensial.Dengan dihentikannya produksi produk tertentu atau
kegiatan departemen tertentu perusahaan akan kehilangan kesempatan
memperoleh pendapatan dari produk /departemen tertentu( foregone
revenues ). Pendapatan hilang ini merupakan informasi pendapatan
diferensial dan merupakan pengorbanan yang ditanggung karena
pemilihan alternatif menghentikan produksi produk atau departemen
tertentu.Dilain pihak, dengan dihentikannya usaha departemen
tertentu, perusahaan menikmati manfaat berupa biaya terhindarkan
yang mrp informasi akuntansi diferensial . Jika biaya terhindarkan
(yg mrp manfaat yg diperoleh ) lebih besar dari pendapatan yang
hilang ( yg mrp pengorbanan) akibat dihentikannya produksi produk
atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif
penghentian sebaiknya dipilih. Jika biaya terhindarkan lebih kecil
dari dari pendapatan yang hilang akibat dihentikannya produksi
produk atau kegiatan usaha departemen tertentu, maka alternatif
penghentian tsb tidak dipilih. Contoh : Kepala Divisi Keuangan dan
Akuntansi PT IKRIMAH (yang memproduksi tiga macam produk)
menyajikan laporan segmentasi produk sbb:
Prod AProd BProd CTotal
Hasil Penjualan(-) Biaya variabelMargin kontribusiBiaya tetap
langsung GajiAdvertensiPenyusutanTotal biaya tetap langsungMargin
segmenBiaya tetap umumLaba bersih
total500.000250.000250.00037.00010.00053.000100.000150.000800.000480.000320.00040.00010.00040.00090.000230.000150.000140.00010.00035.00010.00010.00055.000(45.000)1.450.000870.000580.000112.00030.000103.000245.000335.000125.000210.000
Dari ilustrasi tersebut, manajer memutuskan untuk menghentikan
produk C, karena walaupun memiliki margin kontribusi sebesar
10.000, tetapi dengan penghentian tersebut dapat menghemat 45.000
yaitu biaya gaji dan advertensi. Karena penyusutan bukan merupakan
biaya relevan, maka total biaya yang dihemat adalah Rp 35.000.
perhitungan kerugiannya :PertahankanHentikan
PenjualanBiaya variabelMargin kontribusi(-) advertensi(-)
gajiKerugian produk
C150.000140.00010.00010.00035.00035.000-----0
Berbagai kemungkinan alternatif dalam keputusan menghentikan
produksi atau kegiatan :
Menghentikan atau melanjutkan produksi / kegiatanFasilitas
produksi yang lama dihentikan pemakaiannyaKeputusan Jika A positif,
penghentian produksi produk sebaiknya dipilih Jika A negatif,
penghentian produksi produk sebaiknya tidak dipilihBiaya
diferensial:biaya terhindarkanRpxxPendapatan diferensial:foregone
revenuesRpxx - AFasilitas produksi lama dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan bisnis yang lain
Biaya diferensial: * Biaya terhindarkanRpxx * Biaya
kesempatanRpxx -Jumlah biaya diferensialRpxxPendapatan
diferensial:foregone revenuesRpxx - AKeputusan Jika A positif,
penghentian produksi produk sebaiknya dipilih Jika A negatif,
penghentian produksi produk sebaiknya tidak dipilih
3.4 Menerima atau Menolak Pesanan KhususDalam pengambilan
keputusan menerima atau menolak (pesanan khusus), informasi
akuntansi adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika
pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan
diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan
dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi
pesanan khusus tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya
diterima. Dilain pihak , jika pendapatan diferensial lebih rendah
dibandingkan dengan biaya difernsial, maka pesanan khusus sebaiknya
ditolak. Contoh :PT Nurulazmi memproduksi semacam makanan yang
disukai anak-anak pada 80% dari kapasitas normal. Kapasitas normal
yang dimiliki perusahaan 2.000.000 unit per tahun. Total biaya
untuk 1.600.000 unit produk adalah sbb :JumlahSatuan
Biaya-biaya variabel Bahan baku A Bahan baku B Bahan baku C Upah
langsung Pembungkusan Komisi Distribusi Biaya lain-lainJumlah biaya
variabelBiaya tetap Gaji Penyusutan Pemeliharaan Pajak Biaya tetap
lainJumlah biaya tetapJumlah biayaHarga
jual112.000.00016.000.00024.000.00040.000.00032.000.0003.200.0004.800.0008.000.000240.000.0009.600.0003.200.000800.000320.0001.600.00015.520.000255.520.000320.000.00070,0010,0015,0025,0020,002,003,005,00150,006,002,000,500,201,009,70159,70200,00
Seorang distributor mengajukan pesanan sebanyak 200.000 unit
dengan harga Rp 155,00 per unit. Dia bersedia membayar ongkos
angkut. Karena distributor langsung mendatangi produsen, maka biaya
komisi tidak ada. Bagaimana keputusan perusahaan?Harga yang
ditawarkan distributor jelas lebih rendah. Tetapi perusahaan hsrus
menerima pemesanan khusus ini dengan perhitungan sebagai berikut
:Semua biaya variabel, kecuali komisi dan biaya distribusi
merupakan biaya relevan.TerimaTolak
PenghasilanBiaya Bahan A Bahan B Bahan C Upah langsung
Pembungkusan Lainnya200.000 x Rp 155200.000 x Rp 70200.000 x Rp
10200.000 x Rp 15200.000 x Rp 25200.000 x Rp 20200.000 x Rp 5Jumlah
biayaMargin
kontribusi31.000.00014.000.0002.000.0003.000.0005.000.0004.000.0001.000.00029.000.0002.000.000---------
Jika tawaran tersebut diterima, perusahaan mendapat margin
kontribusi Rp 2.000.000. Jumlah biaya tetap yang diperhitungkan
adalah 9,70. Sehingga dengan menerima tawaran dari distributor,
keuntungan yang masih dapat diperoleh adalah Rp 60.000 dengan
perhitungan sebagai berikut :Harga jual per unit yang
dimintaBiaya-biaya variabel yg diperhitungkanMargin kontribusi per
satuanBiaya tetap yang diperhitungkan per unitKeuntungan dari
penerimaan pesanan khususJumlah pesananJumlah keuntunga dari
pesanan khusus155,00145,0010,009,700,30200.00060.000
3.5Theory of ConstraintTOC memfokuskan pada tiga ukuran kinerja
organisasi : throughput, persediaan dan beban operasi tujuan
manajemen dinyatakan dengan meningkatkan throughput, meminimalkan
persediaan, dan menurunkan biaya operasi1.Throughput adalah tingkat
di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui
penjualan.2.Persediaan adalah seluruh uang yang dikeluarkan
organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi throughput3.Beban
operasi adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk
mengubah persedian menjadi throughput.Berdasarkan ketiga ukuran
ini, tujuan manajemen dapat dinyatakan sebagai meningkatkan
throughput, meminimalkan persediaan dan menurunkan beban
operasi.Dengan meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan,
dan menurunkan beban operasi akan membawa dampak terhadap
meningkatnya kinerja keuangan seperti :(1) Laba (2) Return on
Investment(3) Cash flowSecara Tradisional : Penekanan unsur
pengingkatan throughput dan penurunan beban operasi menjadi sangat
penting, sedangkan penurunan persediaa dipandang kurang penting.
TOC memberikan peran yang lebih menonjol kepada manajemen
persediaan. TOC mengakui bahwa penurunan persediaan akan mengurangi
biaya penyimpanan menurunkan beban operasi serta memperbaiki laba
bersih. Tetapi lebih dalam lagi, TOC menyatakan bahwa penurunan
persediaan akan membantu menghasilkan sisi kompetitif dengan
mempunyai produk yang lebih baik, harga lebih rendah dan tanggapan
yang lebih cepat atas kebutuhan pelanggan.Jika dijabarkan maka
keunggulan dengan adanya penerapan teori kendala adalah sebagai
berikut. Produk yang Lebih Baik. Perusahaan dapat menghasilkan
produk dengan kualitas lebih baik dan menyediakan produk yang sudah
diperbaiki tersebut secara cepat ke pasar.Persediaan yang lebih
rendah menyebabkan deteksi atas kerusakan dapat dilakukan lebih
cepat dan penyebab maasalah bisa segera dinilai. Persediaan yang
rendah memungkinkan perubahan produk untuk diperkenalkan secara
lebih cepat karena perusahaan mempunyai persediaan produk lama yang
lebih sedikit dan harus segera dijual atau dibuang. Harga yang
Lebih Rendah.Persediaan rendah akan menyebabkan menurunnya biaya
penyimpanan, biaya investasi per unit dan beban operasi lain
seperti lembur dan pengiriman khusus. Dengan menurunnya biaya-biaya
maka penetapan harga akan menjadi lebih fleksibel, sehingga
perusahaan tidak harus melakukan strategi pemotongan harga. Daya
Tanggap. Persediaan yang lebih rendah memungkinkan waktu tunggu
aktual untuk diamati secara lebih seksama dan tanggal pengiriman
yang lebih akurat dapat terpenuhi. Tingkat persediaan yang tinggi
terhadap pesaing akan mengakibatkan kelemahan kompetitif, dengan
teori kendala maka perusahaan dapat menekan pengurangan persediaam
dengan mengurangi waktu tunggu.Teori Kendala (TOC) menggunakan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan memperbaiki kinerja
perusahaan. Langkah-langkah TOC tersebut adalah :
3.2MENGIDENTIFIKASI KENDALA-KENDALA PERUSAHAANJenis-jenis
kendala :a. Kendala Eksternal adalah faktor-faktor yang membatasi
perusahaan yang berasal dari sumber-sumber di luar perusahaan,
misal : permintaan pasarb. Kendala Internal adalah faktor-faktor
yang membatasi perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan
sendiri, misal : kapasitas produksi, jam mesin dllc. Kendala
Longgar (loose constraint) adalah kendala dimana sumber daya yang
terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh bauran produkd. Kendala
yang Mengikat (binding constraint) adalah kendala dimana sumber
daya yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya.Kendala tersebut
digunakan untuk menentukan bauran produk optimal yang akan
memaksimalkan throughput (memaksimalkan total margin kontribusi)
sesuai dengan semua kendala perusahaan. Manajer harus memilih
bauran optimal dengan memperhatikan kendala-kendala yang dihadapi
perusahaan.Misalnya : Utama Company memproduksi dua jenis komponen
mesin X dan Y dengan Margin Contribusi masing-masing $300 untuk X
dan $600 untuk Y. Hari kerjaseminggu 5 hari. Disini dapat
dikatakan: lebih baik Utama Company memproduksi dan menjual
komponen Y karena memilik MC/unit terbesar. Tetapi solusi ini belum
tentu baik.Suatu Kendala Internal Yang Mengikat :XY
Jam bor / unitMC / unit1 jam$ 3003 jam$ 600
Kandala jam bor total 120 jam / minggu
Dapat diproduksi120 : 1 = 120 unit120 : 3 = 40 unit
MC total$36.000 / minggu$24.000
MC / sumber daya$300 : 1 = $300 (TOP)$600 : 3 = $200
Menunjukkan: Lebih baik hanya memproduksi dan menjual produk X
karena menghasilkan MC perminggu yang lebih tinggi ($36.000 untuk X
dan $24.000 untuk Y) dikarenakan MC per unit dari sumber daya yang
langka / kendala untuk produk X lebih tinggi dibanding produk Y,
meskipun MC/unit produk Y 2x lebih besar dariMC/unit produk X MC
perunit produk bukanlah hal yang sangat penting, melainkan MC
perunit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang
menentukan.Kendala Internal yang Mengikat dan Kendala External Yang
Mengikat :Jika ternyata Utama Company dapat menjual paling banyak
30 unit komponen X dan 100 komponen Y sehingga bauran optimalnya
menjadi: Komponen X karena MC/sumber daya tertinggi maksimumkan
dulu 30 x 1jam bor = 30 jam, sedangkan selebihnya 90 jam untuk
komponen Y 90 jam : 3 jam= 30
3.3MENGEKSPLOITASI KENDALA-KENDALA YANG MENGIKATDi banyak
perusahaan ada sedikit kendala sumber daya yang mengikat.Kendala
pengikat utama disebut drummer, dimana tingkat produksi kendala
drummer merupakan tingkat produksi keseluruhan pabrik.Dalam
penjadwalan ke hulu, TOC menggunakan 2 fitur tambahan yaitu :1.
Tali / Rope2. Penyanggah waktu / bufferTali / Rope Tindakan yang
diambil untuk mengikat tingkat dimana bahan baku dikirim ke pabrik
(awal proses) pada tingkat produksi sumber daya yang memiliki
kendala. Patokan dari proses yang memiliki kendala dilanjutkan ke
hulu untuk mensinkronkan kebutuhan bahan baku yang digunakan sesuai
dengan produksi bauran produk optimal mengeliminasi bahan baku yang
tidak dibutuhkan.Penyangga waktu / Buffer dibuat agar menjamin
sumber daya yang punya kendala tetap sibuk, sehingga dalam
penjadualan, operasi sebelum kendala drummer harus memproduksi
komponen yang dibutuhkan oleh sumber daya drummer dua hari lebih
awal dari rencana penggunaan (jika penyangga waktu 2 hari)Contoh di
atas : Utama Company memiliki tiga proses yang berurutan
:PENGGERINDAAN PENGEBORAN PEMOLESANAsumsi : Satu-satunya kendala
internal yang mengikat adalah pengeboran dengan kendala jam
pengeboran 120 jam bor /minggu proses pengeboran adalah
drummer.Dengan bauran optimal (perhitungan sebelumnya) 30 untuk X
dan 30 untuk Y jumlah inilah yang maksimum dapat ditangani oleh
proses pengeboran. Sedangkan proses Penggerindaan dan pemolesan
kendala longgar bias memproduksi lebih banyak dari yang disyaratkan
bauran produk.
3.4MENGANGKAT KENDALA YANG MENGIKATKeterbatasan dari kendala
yang mengikat dapat dimaksimumkan (guna meningkatkan throughput)
melalui program perbaikan yang berkelanjutan (keizen) seperti:
menambah mesin, perbaikan mesin, menambah tenaga kerja,
lembur,menambah shift dll.Misal : Utama Company merencanakan
tambahan shift menaikan kendala jam bor dari 120 jam menjadi 180
jam dengan biaya $50/jam. Sehingga bauran berubah menjadi :Produk
X2 = 30 unit x 1 jam = 30 Y2 = 180 30 = 150 jam : 3 jam = 50 unit.
Sebelumnya : X1 = 30 unit Y1 = 30 unit Y = 20 unitTotal MC1 = (30 x
$300) + (30 x $600) = $27.000Total MC2 = (30 x $300) + (50 x $600)
= $39.000 MC = $12.000Tambahan shift dapat dijalankan jika
departemen lain bisa menjalankan.Misal :Penggerindaan memiliki
kapasitas 80 jam/mingguX = 1 jam 30 x 1 jam = 30 jamY = 1 jam 50 x
1 jam = 50 jam total 80 jam BISAPemolesan memiliki kapasitas 160
jam/mingguX = 2 jam 30 x 2 jam = 60 jamY = 1 jam 50 x 1 jam = 50
jam total 110 jam BISAJADI apakah penambahan shift menguntungkan
Utama Company ?Untuk menjawab : Bandingkan antara MANFAAT dan
PENGORBANANManfaat : $12.000Pengorbanan : $ 3.000 12 jam x $50 x 5
hariKeputusan : Penambahan shift dapat diterima
3.5MENGULANGI PROSESDari contoh III diatas, kendala sumber daya
pengeboran akan diangkat sampai ke suatu titik dimana kendala tidak
lagi mengikat.Misalnya kendala pengeboran dapat dinaikkan menjadi
240 jam pengeboran.X3 30 unit x 1 jam = 30 jam 240 30 = 210 jam : 3
jam = 70 unitY3 70 unitDepartemen Penggerindaan (Kendala 80
jam/minggu)X (1 jam) 30 x 1 jam = 30 jamY (1 jam) 70 x 1 jam = 70
jam Total 100 jam TIDAK BISADepartemen Pemolesan (Kendala 160
jam/minggu)X (2 jam) 30 x 2 jam = 60Y (1 jam) 70 x 1 jam = 70 Total
130 jam BISA Departemen Penggerindaan sekarang menjadi kendala
drummer yang baru Setelah kendala drummer yang baru diidentifikasi
proses TOC berulang lagi
BAB IVKESIMPULAN
4.1 KESIMPULANBiaya relevan adalah biay masa memdatang dlam
berbagai alternatif untuk mengambil kepoutusan manajemen. Biaya
relevan seriring disebut biaya deferensiasial yaitu biaya yang
berbeda beda akibat adanya tingkat priduksi yang berbeda yang
mengakibatkan perbedaan biaya tetap. Kedua jenis biaya hakikatnya
sama, yakni berbagai alternatif biaya yang disebabkan olelh tingkat
produksi.Biaya relevan merupakan hasil pengolahan data historis
oleh akuntan intern, oleh ahli yang lainnya. Ia disebut relevan
karena berhubungan erat dengan penaaagambilan keputusan manajemen.
Ia merupakan biaya masa datang karena digunakan untuk menyusun
anggaran, perencanaan laba, dan pengendalian kegiatan yang bertumpu
pada priggram jangka pendek dan jangka panjang. Pengambilan
keputusan adalah suatu prosesyang dilakukan secara sadar untuk
membuat dan menentukan pilihan-pilihan alternatif dengan maksud
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Keputusan
yang diambil manajemen meliputi berbagai macam dan jangka waktu,
misal keputusan dalam kegiatan operasi rutin atau keputusan yang
diambil dalam masalah-masalah khusus. Pengambilan keputusan rutin
pada umumnya terjadi dan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
operasi perusahaan yang bersifat teratur dan rutin. Pengambilan
keputusan khusus pada umumnya bersifat tidak teratur waktu
terjadinya dibandingkan dengan keputusan operasi perusahaan secara
periodik, bersifat khusus dan bahkan luar biasa.Pengambilan
keputusan khusus banyak jenisnya, yang akan dibahas dalam bab ini
adalah pengambilan keputusan khusus yang berkaitan dengan :1.
Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus2. Pengurangan atau
penambahan jenis produk atau departemen3. Membuat sendiri atau
membeli dari luar suatu komponen4. Menyewakan atau menjual/memakai
sendiri fasilitas perusahaan5. Menjual atau memproses lebih lanjut
hasil produksi
4