Top Banner
1 Koreksi Harga Pangan Dorong Deflasi Agustus 2018 INFLASI IHK Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2018 tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi. Inflasi IHK pada Agustus 2018 mencapai 3,20% (yoy), berada dalam kisaran sasaran 3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 3,18% (yoy) didorong oleh kenaikan inflasi kelompok inti dan administered prices di tengah perlambatan inflasi volatile food (Grafik 1). Secara bulanan, inflasi IHK pada Agustus 2018 mengalami deflasi 0,05% (mtm), melambat dibandingkan bulan lalu yang mencatat inflasi sebesar 0,28% (mtm) 1 . Deflasi IHK pada bulan ini disebabkan oleh deflasi kelompok volatile food dan administered prices (Grafik 2). Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Agustus, inflasi IHK telah mencapai 2,13% (ytd) (Tabel 1). Grafik 1. Disagregasi Inflasi Tahunan Grafik 2. Disagregasi Sumbangan Inflasi Bulanan Tabel 1. Disagregasi Inflasi Agustus 2018 Secara spasial, terkendalinya inflasi terjadi di hampir seluruh provinsi. Hampir seluruh provinsi mencatatkan inflasi IHK di dalam rentang sasaran inflasi nasional 3,5%±1%. Beberapa provinsi yang mencatat inflasi IHK di atas sasaran adalah Papua sebesar 4,55% (yoy) dan Papua Barat (5,25%, yoy) (Gambar 1). Tingginya inflasi di kedua provinsi terutama disumbangkan oleh inflasi kelompok bahan makanan yang berlangsung sepanjang tahun 2018. 1 Angka inflasi IHK tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi IHK periode Idul Adha empat tahun terakhir sebesar 0,19% (mtm). RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT (TPIP)
10

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

May 15, 2019

Download

Documents

duongdiep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

1

Koreksi Harga Pangan Dorong Deflasi Agustus 2018

INFLASI IHK

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2018 tetap terkendali dan berada dalam

kisaran sasaran inflasi. Inflasi IHK pada Agustus 2018 mencapai 3,20% (yoy), berada dalam kisaran

sasaran 3,5%±1% (yoy). Inflasi IHK meningkat dibandingkan bulan lalu sebesar 3,18% (yoy) didorong

oleh kenaikan inflasi kelompok inti dan administered prices di tengah perlambatan inflasi volatile food

(Grafik 1). Secara bulanan, inflasi IHK pada Agustus 2018 mengalami deflasi 0,05% (mtm), melambat

dibandingkan bulan lalu yang mencatat inflasi sebesar 0,28% (mtm)1. Deflasi IHK pada bulan ini

disebabkan oleh deflasi kelompok volatile food dan administered prices (Grafik 2). Dengan

perkembangan tersebut, sampai dengan bulan Agustus, inflasi IHK telah mencapai 2,13% (ytd) (Tabel

1).

Grafik 1. Disagregasi Inflasi Tahunan Grafik 2. Disagregasi Sumbangan Inflasi Bulanan

Tabel 1. Disagregasi Inflasi Agustus 2018

Secara spasial, terkendalinya inflasi terjadi di hampir seluruh provinsi. Hampir seluruh provinsi

mencatatkan inflasi IHK di dalam rentang sasaran inflasi nasional 3,5%±1%. Beberapa provinsi yang

mencatat inflasi IHK di atas sasaran adalah Papua sebesar 4,55% (yoy) dan Papua Barat (5,25%, yoy)

(Gambar 1). Tingginya inflasi di kedua provinsi terutama disumbangkan oleh inflasi kelompok bahan

makanan yang berlangsung sepanjang tahun 2018.

1 Angka inflasi IHK tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi IHK periode Idul Adha empat tahun terakhir sebesar 0,19% (mtm).

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM PENGENDALIAN INFLASI PUSAT (TPIP)

Page 2: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

2

Secara bulanan, deflasi terutama terjadi di wilayah Sumatera (-0.17%, mtm) dan wilayah KTI

(-0,14%), (Gambar 2). Deflasi terjadi di 5 (lima) provinsi di Sumatera, sementara deflasi di KTI

disumbang oleh deflasi yang berlangsung di seluruh Sulawesi (-0,38%, mtm) dan sebagian besar

Mapua (-0,24%, mtm) serta Kalimantan (-0.01%, mtm). Di antara seluruh provinsi, Bengkulu

mengalami deflasi terdalam (-1,80%, mtm) didorong oleh koreksi harga pada sub kelompok transpor,

khususnya angkutan udara, serta bumbu-bumbuan (bawang merah, cabai merah dan cabai rawit).

Selanjutnya, deflasi cukup dalam terjadi di Sulawesi Tenggara (-1,62%, mtm) seiring koreksi harga

pada sub kelompok ikan segar (cakalang, kembung, rambe, layang). Deflasi yang lebih dalam di tingkat

nasional tertahan oleh inflasi yang terjadi di wilayah Balinusra dan Jawa, masing-masing sebesar

0,03% (mtm) dan 0,02% (mtm).

Gambar 1. Peta Inflasi Daerah Tahunan Gambar 2. Peta Inflasi Daerah Bulanan

Ke depan, inflasi tahun 2018 diperkirakan tetap berada pada sasaran inflasi, yaitu 3,5%±1%.

Dengan perkembangan terkini, inflasi IHK tahun 2018 diperkirakan sebesar 3,4% (yoy)2. Koordinasi

kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, terutama

sebagai antisipasi risiko meningkatnya inflasi volatile food.

INFLASI INTI Inflasi inti tetap terkendali. Inflasi inti tercatat sebesar 2,90% (yoy), meningkat dari bulan lalu

sebesar 2,87% (yoy) yang didorong oleh meningkatnya kelompok inflasi inti non traded ditengah

melambatnya inflasi inti traded (Grafik 3). Kenaikan inflasi inti non traded tersebut juga tercermin pada

kenaikan inflasi kelompok jasa (Grafik 4). Sementara itu, pada kelompok barang, kelompok ini juga

mengalami kenaikan inflasi khususnya kelompok durable di tengah perlambatan kelompok barang non

durable (Grafik 5). Selanjutnya, kenaikan inflasi inti juga disebabkan oleh kenaikan inflasi kelompok

non pangan, sementara kelompok pangan relatif stabil (Grafik 6). Terkendalinya inflasi inti hingga

Agustus 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi

inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya. Secara bulanan, inflasi

inti tercatat sebesar 0,30% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi bulan lalu sebesar 0,41% (mtm)3.

Komoditas utama penyumbang inflasi kelompok inti secara bulanan adalah uang sekolah (SD, SMA,

SMP), nasi dengan lauk, kontrak rumah, sewa rumah dan batu bata/batu tela.

2 Proyeksi Bank Indonesia Agustus 2018. 3 Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi inti periode Idul Adha empat tahun terakhir sebesar 0,35% (mtm).

Page 3: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

3

Grafik 3. Inflasi Inti Traded dan Non Traded (yoy)

Grafik 4. Inflasi Inti Barang dan Jasa (yoy)

Grafik 5. Inflasi Barang Durable dan Barang Non

Durable (yoy)

Grafik 6. Inflasi Inti Food– Non Food (yoy)

Inflasi inti kelompok traded sedikit melambat sejalan dengan perkembangan faktor eksternal.

Inflasi inti traded pada Agustus 2018 tercatat sebesar 2,54% (yoy) sedikit melambat dibandingkan

bulan lalu sebesar 2,58% (yoy) seiring perkembangan faktor eksternal (Grafik 7). Komoditas global

(IHIM) mengalami deflasi yang lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari deflasi 5,86%

(yoy) menjadi deflasi 7,86% (yoy). Deflasi IHIM tersebut disebabkan oleh deflasi IHIM pangan yang

lebih dalam serta melambatnya inflasi IHIM minyak dan IHIM lainnya. Penurunan tekanan eksternal

lebih lanjut tertahan oleh depresiasi nilai tukar rupiah yang meningkat dari 7,96% (yoy) pada Juli

menjadi 9,16% (yoy) pada Agustus 2018. Secara bulanan inflasi inti traded juga menurun dari 0,23%

(mtm) menjadi 0,19% (mtm) didorong oleh koreksi inflasi inti traded makanan dan non makanan

(Grafik 8). Inflasi inti traded makanan melambat dari 0,16% (mtm) menjadi 0,07% (mtm) sejalan

dengan deflasi IHIM pangan. Sementara itu, inflasi inti traded non makanan menurun dari 0,24%

(mtm) menjadi 0,22% (mtm) terutama didorong oleh koreksi harga emas perhiasan seiring dengan

berlanjutnya koreksi harga emas global dan berkurangnya tekanan depresiasi nilai tukar rupiah

bulanan.

Page 4: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

4

Grafik 7. Tekanan Eksternal – Nilai Tukar dan

IHIM

Grafik 8. Inflasi Inti Traded (mtm)

Tabel 2. Komoditas Utama Penyumbang Inflasi Inti Bulanan Agustus 2018

KomoditasInflasi/Deflasi

(% mtm)

Sumbangan

mtm (%)

Provinsi Pencatat Inflasi Tertinggi mtm/

deflasi terdalam (%)

SEKOLAH DASAR 2.8 0.02 Maluku Utara (37,42%), Banten (13,13%), dan Jawa Timur (7,97%)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2.8 0.02 Gorontalo (22,62%), Kepulauan Riau (10,22%), dan Lampung (9,59%)

SEKOLAH MENENGAH ATAS 1.4 0.01 Gorontalo (13,57%), Jawa Timur (8,74%), dan Lampung (7,55%)

NASI DENGAN LAUK 0.6 0.01 Sulawesi Tengah (2,49%), Jambi (2,07%), dan Jawa Barat (1,86%)

KONTRAK RUMAH 0.2 0.01 Banten (1,87%), Jawa Timur (0,77%), dan Sumatera Selatan (0,66%)

SEWA RUMAH 0.2 0.01 Kalimantan Barat (2,60%), Jawa Barat (0,49%), dan Kalimanten Tengah (0,23%)

BATU BATA/BATU TELA 1.5 0.01 Banten (12,27%), Lampung (9,33%), dan DKI Jakarta (3,71%)

EMAS PERHIASAN -1.0 -0.01 Jawa Timur (-2,24%), Aceh (-2,07%), dan Riau (-1,96%)

Kelompok jasa kembali mendorong kenaikan inflasi inti non traded. Pada bulan Agustus 2018,

inflasi inti non traded kembali mengalami kenaikan setelah relatif stabil sejak awal tahun 2018, yakni

dari 3,10% (yoy) di bulan Juli menjadi 3,18% (yoy) (Grafik 3). Kenaikan tersebut bersumber dari

kenaikan inflasi kelompok jasa, khususnya dari jasa perumahan dan jasa pendidikan (Grafik 9). Secara

bulanan, inflasi inti non traded sedikit melambat dari 0,55% (mtm) menjadi 0,39% (mtm) bersumber

dari kelompok makanan dan non makanan (Grafik 10). Inflasi inti non traded makanan melambat

sejalan dengan koreksi kelompok volatile food sementara perlambatan kelompok non makanan

terutama bersumber dari deflasi komoditas tarif pulsa ponsel4.

Grafik 9. Komponen Inflasi Inti Jasa (yoy)

Grafik 10. Inflasi Inti Non Traded (mtm)

Tekanan permintaan domestik terindikasi meningkat secara terbatas. Indikator demand sensitive

to inflation menunjukkan peningkatan pada bulan ini, sedangkan indikator core flexible price kembali

4 Pada Juli 2018, inflasi tarif pulsa ponsel sebesar 2,52% (mtm) dan menyumbang 0,04 terhadap inflasi IHK. Sementara itu,

pada bulan Agustus tarif pulsa ponsel mengalami deflasi 0,003% (mtm).

Page 5: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

5

melambat (Grafik 11).5 Tekanan permintaan yang meningkat secara terbatas ini tercermin dari

kenaikan pertumbuhan kredit konsumsi dan M2. Pertumbuhan kredit konsumsi meningkat dari

10,67% (yoy) ke 11,49% (yoy) di bulan Juli 2018. Sejalan dengan hal itu, pertumbuhan M2 juga

meningkat dari 5,90% (yoy) menjadi 6,30% (yoy) di bulan Juli 2018.

Grafik 11. Core Flexible Price dan Demand

Sensitive to Inflation

Grafik 12. Ekspektasi Inflasi Concensus Forecast,

CPI Sticky Price dan Core Sticky Price

Sementara itu, ekspektasi inflasi terindikasi stabil dan terjangkar dalam kisaran sasaran inflasi.

Terjangkarnya ekspektasi inflasi tahun 2018 dalam kisaran sasaran inflasi tercermin pada hasil survei

Consensus Forecast (CF) bulan Agustus 2018 yaitu sebesar 3,50% (average yoy), tetap dibandingkan

hasil survei bulan lalu. Sementara itu ekspektasi inflasi yang ditunjukkan oleh indikator core sticky

price6 mulai meningkat pada Juli 2018 (Grafik 12). Di sektor riil, ekspektasi inflasi dari pedagang eceran

meningkat untuk 3 dan 6 bulan ke depan yang menunjukkan kenaikan di akhir tahun (Grafik 13).

Sebaliknya, ekspektasi inflasi dari konsumen menunjukkan penurunan untuk 3 dan 6 bulan ke depan

(Grafik 14).

Grafik 13. Ekspektasi Inflasi Pedagang Eceran Grafik 14. Ekspektasi Inflasi Konsumen

5 Indikator demand sensitive to inflation terdiri dari komoditas inti non food pada keranjang IHK. Indikator core flexible price terdiri dari komoditas inti pada keranjang IHK yang memiliki pergerakan harga yang fluktuatif. Komoditas flexible price memberikan informasi terkait kondisi perekonomian terkini. 6 Indikator core sticky price terdiri dari komoditas inti pada keranjang IHK yang memiliki pergerakan harga yang stabil atau cenderung tidak mengalami perubahan harga yang tidak signifikan. Komoditas sticky price lebih memberikan informasi terkait dengan ekspektasi inflasi sehingga dapat menjadi proxy ekspektasi inflasi ke depan. Mayoritas komoditas sticky price merupakan komoditas dari sektor manufaktur dan komoditas jasa.

Page 6: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

6

INFLASI VOLATILE FOOD

Kelompok volatile food bulan ini mengalami deflasi seiring dengan meningkatnya pasokan.

Deflasi volatile food tercatat sebesar 1,24% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu yaitu inflasi

0,90% (mtm) dan historis Idul Adha yaitu deflasi 0,44% (mtm). Lebih rendahnya deflasi volatile food

Idul Adha tahun ini dibandingkan historisnya seiring dengan inflasi beras dan deflasi aneka daging

serta hortikultura yang lebih rendah dari historisnya (Grafik 15-19). Hampir seluruh komoditas

pangan utama bulan ini mengalami deflasi terutama telur ayam ras, bawang merah, cabai merah,

daging ayam ras, cabai rawit, dan bawang putih seiring dengan meningkatnya pasokan (Tabel 3).

Grafik 15. Inflasi Volatile Food Saat HBKN

Grafik 16. Inflasi Beras Saat HBKN

Grafik 17. Inflasi Hortikultura Saat HBKN Grafik 18. Inflasi Daging Ayam Ras dan Telur

Ayam Ras Saat HBKN

Grafik 19. Inflasi Daging Sapi Saat HBKN

Page 7: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

7

Tabel 3. Komoditas Penyumbang Inflasi/Deflasi Kelompok Volatile Food Agustus 2018 (mtm)

KomoditasInflasi/Deflasi

(% mtm)

Sumbangan

(%)

Provinsi Pencatat Inflasi Tertinggi mtm/

deflasi terdalam (%)

KETIMUN 14.17 0.01 Papua (84,43%), Aceh (41,41%), dan Kepulauan Bangka Belitung (38,17%)

TELUR AYAM RAS -7.7 -0.06 DI Yogyakarta (-15,08%), Jawa Tengah (-14,55%), dan Banten (-12,52%)

BAWANG MERAH -8.1 -0.04 Aceh (-19,58%), Sulawesi Utara (-17,42%), dan Maluku (-16,23%)

CABAI MERAH -4.2 -0.02 Nusa Tenggara Barat (-13,96%), Banten (-13,36%), dan Jawa Barat (-13,19%)

BAYAM -9.3 -0.02 Kepulauan Riau (-39,01%), Kepulauan Bangka Belitung (-31,94%), dan Kalimantan Barat (-25,14%)

DAGING AYAM RAS -1.4 -0.02 Jambi (-13,78%), Nusa Tenggara Timur (-10,48%), dan Sumatera Selatan (-9,75%)

CABAI RAWIT -9.3 -0.02 Nusa Tenggara Timur (-41,90%), Nusa Tenggara Barat (-28,92%), dan Jawa Timur (-22,98%)

TOMAT SAYUR -4.1 -0.01 Gorontalo (-28,81%), Sulawesi Utara (-23,20%), dan Aceh (-22,63%)

KANGKUNG -4.0 -0.01 Kepulauan Riau (-29,40%), Sulawesi Tenggara (-24,52%), dan Kalimantan Barat (-18,51%)

SAWI HIJAU -8.2 -0.01 Kepulauan Bangka Belitung (-45,05%), Sulawesi Tenggara (-34,00%), dan Lampung (-26,00%)

BAWANG PUTIH -3.5 -0.01 Papua (-9,40%), Kepulauan Riau (-8,17%), dan Maluku (-7,58%)

JERUK -1.1 -0.01 Kalimantan Barat (-13,76%), Aceh (-8,10%), dan Jambi (-6,12%)

JENGKOL -9.9 -0.01 Jambi (-25,87%), Lampung (-15,11%), dan Jawa Barat (-12,57%)

Harga telur ayam ras dan daging ayam ras mengalami koreksi setelah meningkat signifikan

pada bulan lalu seiring dengan kembali meningkatnya pasokan. Deflasi telur ayam ras mencapai

7,67% (mtm), lebih rendah dari bulan lalu yaitu inflasi 10,98% (mtm). Sementara itu, deflasi daging

ayam ras mencapai 1,40% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu yaitu inflasi 5,53% (mtm).

Penurunan harga telur ayam ras dan daging ayam ras tersebut didukung oleh adanya surplus masing-

masing sebesar 22.670 ton dan 42.602 ton7. Koreksi harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga

tercermin di level peternak. Di salah satu wilayah sentra yaitu Kabupaten Blitar, Jawa Timur, harga

telur ayam ras di peternak pada bulan Agustus mencapai Rp18.150/kg, lebih rendah dibandingkan

pada awal bulan Juli yaitu Rp22.250/kg. Begitu pula dengan harga daging ayam ras di level peternak

yang mencapai Rp16.400/kg, lebih rendah dibandingkan dengan bulan Juli yaitu Rp17.400/kg8.

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, inflasi telur ayam ras mencapai 8,46% (yoy) dengan

level harga sebesar Rp23.371/kg, masih di atas harga acuan Rp22.000/kg (Grafik 20). Sementara itu,

inflasi daging ayam ras mencapai 18,47% (yoy) dengan level harga mencapai Rp36.320/kg, masih di

atas harga acuan Rp32.000/kg (Grafik 21).

Grafik 20. Inflasi dan Harga Telur Ayam Ras Grafik 21. Inflasi dan Harga Daging Ayam Ras

7 Produksi telur ayam ras sebesar 168.235 ton dan konsumsi sebesar 145.565 ton. Sementara itu, produksi daging ayam ras

sebesar 271.855 ton dan konsumsi sebesar 252.806 ton (Kementan, Agustus 2018).

8 Pinsar, Juli-Agustus 2018.

Page 8: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

8

Grafik 22. Inflasi dan Harga Cabai Merah

Grafik 23. Inflasi dan Harga Cabai Rawit

Masa panen raya mendorong deflasi aneka cabai. Deflasi cabai merah dan cabai rawit bulan ini

mencapai 4,20% (mtm) dan 9,27% (mtm), lebih rendah dari bulan lalu yaitu deflasi 4,17% (mtm) dan

inflasi 14,81% (mtm). Deflasi aneka cabai seiring dengan panen raya antara lain di wilayah Malang,

Kediri, Gresik, Tuban, Banyuwangi, Brebes, Cianjur, Sukabumi, Subang, Pemalang, Madura dan

Lamongan. Panen raya menyebabkan harga cabai di tingkat petani turun hingga mencapai

Rp10.000/kg, lebih rendah dari harga yang ideal bagi petani yaitu sekitar Rp35.000/kg.

Meningkatnya pasokan cabai juga tercermin pada pasokan di Pasar Induk Kramat Jati DKI Jakarta

yang mencapai 3.294 ton, lebih tinggi dari bulan lalu yaitu 2.959 ton. Dengan perkembangan tersebut,

secara tahunan, cabai merah dan cabai rawit mengalami inflasi sebesar 19,25% (yoy) dan 18,09%

(yoy) dengan level harga masing-masing mencapai Rp31.574 dan Rp36.480/kg (Grafik 22 dan 23).

Panen raya juga mendorong deflasi bawang merah. Pada bulan ini, bawang merah kembali

mengalami deflasi yakni sebesar 8,08% (mtm), sebagaimana bulan lalu yaitu deflasi 8,36% (mtm).

Deflasi bawang merah didorong oleh panen raya di Kabupaten Brebes sebagai sentra produksi utama.

Pasokan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati bulan ini mencapai 3.031 ton, meningkat

dibandingkan bulan lalu yaitu sebesar 2.545 ton. Sementara itu, bawang putih juga mengalami deflasi

sebesar 3,50% (mtm), lebih dalam dari deflasi bulan lalu yaitu sebesar 1,93% (mtm). Deflasi bawang

putih didorong oleh meningkatnya volume impor di bulan Juli yaitu sebesar 39.255 ton, lebih tinggi

dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 31.751 ton. Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan,

bawang merah dan bawang putih masing-masing mengalami deflasi sebesar 2,17% (yoy) dan deflasi

18,50% (yoy) dengan level harga mencapai Rp25.849/kg dan Rp26.181/kg (Grafik 24 dan 25).

Grafik 24. Inflasi dan Harga Bawang Merah

Grafik 25. Inflasi dan Harga Bawang Putih

Grafik 26. Inflasi dan Harga Beras

Page 9: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

9

Harga beras stabil pada dua bulan terakhir setelah mengalami deflasi berturut-turut pada

empat bulan sebelumnya. Inflasi beras bulan Agustus 2018 mencapai 0,00% (mtm), sedikit lebih

rendah dibandingkan bulan lalu yaitu 0,01% (mtm). Stabilnya harga beras pada bulan ini seiring

dengan intensitas panen yang mulai berkurang. Hal ini tercermin dari harga gabah di level petani dan

penggilingan pada bulan ini yang mulai menunjukkan peningkatan9. Namun demikian, stok beras

diperkirakan masih aman yakni mencapai sebesar 2,2 juta ton10. Selain itu, Bulog juga melakukan

Operasi Pasar sebesar 14.156 ton di bulan Agustus 2018 sehingga sejak awal tahun Operasi Pasar

telah mencapai 338.501 ton. Dengan perkembangan tersebut, inflasi beras mencapai 5,74% (yoy) dan

harga beras rata-rata mencapai Rp11.655/kg11 (Grafik 26).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi volatile food mencapai 4,97% (yoy), lebih rendah dari

bulan sebelumnya sebesar 5,36% (yoy), namun lebih tinggi dari akhir tahun 2017 sebesar

0,71% (yoy). Tren kenaikan inflasi volatile food dari awal tahun terutama disumbang oleh komoditas

aneka daging dan telur dan hortikultura (Grafik 27). Tren kenaikan harga volatile food global juga turut

mendorong kenaikan inflasi volatile food domestik (Grafik 28).

Grafik 27. Sumbangan ytd Inflasi Pangan

Grafik 28. Harga Pangan Domestik dan Global

INFLASI ADMINISTERED PRICES

Kelompok administered prices mengalami deflasi, tidak sedalam deflasi bulan lalu namun

lebih dalam dibandingkan historis Idul Adha. Kelompok administered prices mencatat deflasi

sebesar 0,06% (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya yaitu 0,68% (mtm). Deflasi tersebut

lebih rendah dari historis administered prices Idul Adha empat tahun terakhir yang mencatat inflasi

sebesar 0,31% (mtm). Lebih rendahnya deflasi administered prices dibandingkan historisnya

terutama disebabkan karena lebih dalamnya deflasi angkutan antar kota dan kereta api dibandingkan

historisnya (Grafik 29-32). Deflasi kelompok administered prices bulan ini terutama didorong oleh

berlanjutnya koreksi harga tarif angkutan udara ke level harga sebelum Idul Fitri. Tarif angkutan

udara mengalami deflasi sebesar 2,19% (mtm), tidak sedalam bulan lalu dan historis Idul Adha yaitu

9 Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat petani pada Agustus 2018 naik 3,05% (mtm) menjadi Rp4.774/kg, sedangkan GKP di tingkat penggilingan naik 3,27% (mtm) menjadi Rp4.870/kg. Sementara itu, GKG di tingkat petani naik 1,95% (mtm) menjadi Rp5.308/kg, sedangkan GKG di tingkat penggilingan naik 1,64% (mtm) menjadi Rp5.400/kg.

10 Bulog, Agustus 2018.

11 Rata-rata seluruh jenis beras dari data PIHPS.

Page 10: RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2018 TIM ... 2018 tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai

10

masing-masing sebesar deflasi 12,34% (mtm) dan deflasi 2,62% (mtm). Sementara itu, tarif angkutan

antar kota mengalami deflasi 0,12% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu yaitu deflasi

10,78% (mtm) namun lebih dalam dari historis Idul Adha yaitu 0,02% (mtm). Sejalan dengan itu,

deflasi tarif kereta api bulan ini mencapai 0,57% (mtm), tidak sedalam deflasi bulan lalu yaitu 6,34%

(mtm), namun lebih dalam dari historis Idul Adha yaitu deflasi 0,11% (mtm).

Grafik 29. Inflasi Administered Prices saat HBKN

Grafik 30. Inflasi Angkutan Udara

Grafik 31. Inflasi Angkutan Antar Kota

Grafik 32. Inflasi Kereta Api

Secara tahunan inflasi kelompok administered prices masih melanjutkan tren perlambatan

sejak Juli 2017. Pada Agustus 2018, inflasi kelompok administered prices sebesar 2,55% (yoy), lebih

tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 2,11% (yoy), namun melambat dibandingkan akhir tahun 2017

yaitu 8,70% (yoy). Perlambatan tersebut terutama didorong perlambatan inflasi tarif listrik sejalan

dengan berlalunya dampak kenaikan tarif listrik non subsidi daya 900 VA pada tahun 2017.

Sementara itu, harga bensin dan solar relatif tidak mengalami perubahan seiring dengan kebijakan

Pemerintah yang tidak menaikkan harga BBM di 2018 di tengah masih tingginya harga minyak dunia

(Grafik 33 dan 34).

Grafik 33. Inflasi Komoditas Strategis AP Grafik 34. Harga BBK dan Minyak Dunia

Jakarta, 3 September 2018