Top Banner
14

Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

May 27, 2015

Download

Engineering

UDIN MUHRUDIN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Page 2: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Briket batubara adalah : bahan bakar padat dengan bentuk dan ukuran tertentu, yang tersusun dari butiran batubara halus yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu, agar bahan bakar tersebut lebih mudah ditangani dan menghasilkan nilai tambah dalam pemanfaatannya

Ada 4 dasar pemikiran mengapa briket perlu mendapat perhatian yang serius dalam pengembangan diversifikasi energi di Indonesia yaitu : • Makin menipisnya cadangan minyak bumi; • Potensi dan kualitas batubaranya cukup tersedia dan dapat menghasilkan briket

yang mempunyai persyaratan; • Tersedianya teknologi sederhana yang memungkinkan batubara dapat dibentuk

menjadi briket; • Dapat menggantikan penggunaan kayu bakar yang sangat meningkat konsumsinya dan berpotensi merusak ekologi hutan.

Page 3: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Apa manfaat briket batubara ? 1. Pemasok Bahan Bakar Yang Potensial dan Dapat Dihandalkan Untuk Rumah Tangga dan

Industri Kecil 2. Sumberdaya Energi Yang Mampu Menyuplai Dalam Jangka Panjang 3. Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga 4. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya. 5. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerah-daerah terpencil. 6. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti batubara, tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya. 7. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia baik langsung maupun tidak langsung. 8. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus meningkat setiap tahunnya

Page 4: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Parameter dalam pembuatan briket Beberapa parameter dalam pembuatan briket antara lain sebagai berikut : 1. Ukuran butir batubara 2. Tekanan mesin pada waktu pembriketan 3. Kadar air yang terkandung dalam batubara Beberapa pengalaman, briket dengan kuat tekan > 6 kg/cm2 cukup kuat dan tidak mudah pecah pada saat dibawa, diangkut dan diangkat. Karakteristik pembakaran Sifat pembakaran adalah sangat penting disamping tergantung dari sifat batubaranya. Karakteristik pembakaran briket ini (lama dan suhu pembakaran) tergantung pula dari besarnya udara yang terbakar (air supply) dan nilai kalori batubaranya. Makin besar udara yang ikut terbakar makin pendek lama pembakaran briket, dan makin tinggi nilai kalori batubara yang dibuat briket makin lama waktu pembakaran. Makin besar udara yang diberikan (dengan membuka udara kompor masak) makin pendek waktu pembakaran briket walaupun diperoleh suhu maksimum yang lebih tinggi.

Page 5: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Sifat briket yang baik ? 1. Tidak berasap dan tidak berbau pada saat pembakaran 2. Mempunyai kekuatan tertentu sehingga tidak mudah pecah waktu diangkat dan dipindah-pindah 3. Mempunyai suhu pembakaran yang tetap (± 3500C) dalam jangka waktu yang cukup panjang (8-10 jam) 4. Setelah pembakaran masih mempunyai kekuatan tertentu sehingga mudah untuk dikeluarkan dari dalam tungku masak 5. Gas hasil pembakaran tidak mengandung gas karbon monoksida yang tinggi

Page 6: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Bagaimana proses pembuatannya ? Terdapat tiga cara pembuatan briket batubara : Teknologi tanpa karbonisasi Batubara halus ( -3 mm) dicampur bahan pengikat ( dapat berupa tepung tapioca, serbuk tanah liat, molase atau pengikat lainnya) lalu dicetak pada tekanan pembriket 200 – 400 kg/cm2, selanjutnya dikeringkan. Teknologi dengan karbonisasi Batubara dipanaskan pada temperatur 700 0C selama 3 - 4 jam, didinginkan, digerus sampai -3 mm. Selanjutnya dilakukan pekerjaan seperti no. 1 di atas. Teknologi biobatubara (biocoal) Batubara halus - 3 mm dikeringkan sampai kadar air 10 %, ditambahkan biomasa (berupa bagas, serbuk gergaji) kemudian dicetak pada tekanan pembriketan 2-3 ton/cm2.

Page 7: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Seperti apa bentuk fisik briket batubara?

Terdapat 3 (tiga) bentuk briket batubara :

Bentuk Telur

Briket Super (Terkarbonisasi, bentuk Telor)

Briket Non Karbonisasi (bentuk telor)

Page 8: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Bentuk kubus berlubang

Briket Non Karbonisasi (bentuk kubus dan silinder )

Page 9: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Bentuk kenari (briket bio batubara)

Briket Biobarubara (non karbonisasi, bentuk kenari)

Page 10: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Spesifikasi Briket Super : Kandungan Air Total < 5% Abu 14 - 18% Zat Terbang 20 - 24% Karbon Padat 55 - 60% Nilai Kalori 5.500 - 6000 Kal/gr Belerang < 0,5 % Titik Leleh Abu 1.250 0C Kuat Tekan > 60 kg/Pcs Daya Tahan Banting > 95% Ukuran (PxLxT) 51x49x39 mm Berat/Butir 50 gr

Page 11: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Emisi Gas: - Sulfur (SO2) < 5 ppm - Nitrogen Dioksidan (NOx) < 2 ppm - Karbon Monoksida (CO) < 1.000 ppm Asap Tidak Berasap Suhu Penyalaan 185 C

Komposisi Kimia: - Karbon (C) 64,0 - 67,0% - Hidrogen (H) 2,7 - 49,0% - Oksigen (O) 11,1 - 13,0% - Nitrogen (N) 1,0 - 1,1%

Page 12: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

Di mana briket batubara dapat digunakan ?

Page 13: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara

PERSENTASE PENGGUNAAN BRIKET BATUBARA DI INDONESIA

Page 14: Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara