Top Banner

of 20

regulasi-Pedoman UPJA

Jul 12, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Cover TH

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

1

KATA PENGANTAR

Penerapan teknologi usaha budidaya ternak unggas tidak terlepas dari pemanfaatan alat dan mesin (alsin) peternakan. Salah satu program

pengembangan dan pemanfaatan alat dan mesin di lapangan dilakukan melalui pendekatan pola Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin (UPJA ).

UPJA adalah salah satu bentuk rekayasa sosial dan kelembagaan ekonomi baik perorangan, kelompok khusus pelayanan jasa alsin, kelompok tani ternak, UPTD, koperasi yang memiliki atau mengelola unit usaha pelayanan jasa alat dan mesin dalam kegiatan usahanya.

Kegiatan UPJA pada tahap awal dilaksanakan melalui kelembagaan yang berada didalam satu unit usaha dalam kelompok tani ternak, yang selanjutnya disebut kelompok UPJA.

Salah satu upaya menumbuh kembangkan UPJA di pedesaan adalah pemanfaatan alat dan mesin dengan sumber dana dari pemerintah. Untuk itu agar dalam pelaksanaan UPJA di lapangan dapat berkembang secara mandiri dan berkelanjutan, dan dikelola melalui prinsip yang efisien, efektif diperlukan suatu pedoman dalam pengelolaannya.

Jakarta,

Januari 2010

DIREKTUR BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA,

Drh. Djajadi Gunawan, MPH NIP. 19571208 198303 1 003

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................. I. II. III. IV. V. VI. VII.

i ii

PENDAHULUAN ........................................................................... 1 RUANG LINGKUP .......................................................................... 3 PELAKSANAAN ........................................................................... INDIKATOR KEBERHASILAN ................................................... 5 12

PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN .......................................... 12 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN .............................................. 13 PENUTUP .................................................................................... 14

LAMPIRAN 1 ........................................................................................... 15 LAMPIRAN 2 .......................................................................................... 17

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

3

PEDOMAN PENGELOLAAN USAHA PELAYANAN JASA ALSIN (UPJA) PENGOLAH PAKAN UNGGAS DAN MESIN PENETAS TELUR

I. PENDAHULUAN

1. Latar belakang Alat dan mesin peternakan sebagai aspek pendukung dalam agribisnis sangat diperlukan bagi keberhasilan usaha budidaya ternak non ruminansia. Ketersediaan alat dan mesin peternakan yang jumlahnya cukup, kualitasnya baik dan tersedia (mudah didapat dan harga terjangkau) akan sangat mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya ternak non ruminansia (unggas, non unggas dan aneka ternak serta hewan kesayangan). Sehingga dalam pengembangannya diperlukan suatu kebijakan, program ataupun kegiatan mengenai alat komoditas ternak. dan mesin yang saling mendukung dengan kebijakan

Salah satu program pengembangan dan pemanfaatan alat dan mesin dilapangan dilakukan melalui pendekatan Usaha Pelayanan Jasa Alsin (UPJA). Pelayanan usaha ini diarahkan melalui penyediaan alsin dalam bentuk pelayasan jasa dengan tujuan mendapat keuntungan. UPJA adalah sebagai salah satu bentuk rekayasa sosial dan kelembagaan ekonomi baik perorangan, kelompok khusus pelayanan jasa alsin, kelompok tani ternak, UPTD, Koperasi yang memiliki atau mengelola unit usaha pelayanan jasa alsin dalam kegiatan usahanya. Termasuk didalamnya usaha swasta yang mengembangkan usaha peternakan. UPJA merupakan rangkaian dari upaya untuk memodernisasikan usaha peternakan yang semakin maju dan modern.

Melalui pengembangan UPJA peternakan diharapkan akan mampu : (1) meningkatkan produksi dan produktivitas ternak, (2) mempercepat proses produksi dan meningkatkan volume usaha, (3) meningkatkan nilai tambah dan mutu hasil, (4) penyediaan lapangan kerja, (5) mengatasi kekurangan tenaga kerja dan (6) meningkatkan pendapatan kelompok dan peternak.

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

4

Kegiatan UPJA pada tahap awal dilaksanakan melalui kelembagaan yang berada dalam satu unit usaha dalam kelompok tani ternak yang selanjutnya disebut Kelompok UPJA. Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan UPJA selanjutnya diarahkan agar berkembang menjadi UPJA yang mandiri dan profesional yang dicirikan dengan profesionalisme dalam pengelolaan usaha, skala ekonomi,

berorientasi pasar, tumbuh dari bawah karena kebutuhan pasar dan berkembang secara sehat. Direktorat Jenderal Peternakan sejak tahun 2006 sampai dengan 2009 telah memfasilitasi kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas di 56 lokasi, meliputi 19 propinsi, 56 kabupaten/ kota. Secara rinci lokasi kegiatan UPJA tahun 2006 2009 (lampiran 1). Pada tahun 2010, telah dialokasikan kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin penetas telur pada 26 lokasi/kelompok di 20 propinsi (lampiran 2). Pada tahap selanjutnya diharapkan adanya pendanaan pengembangan UPJA dari APBD, juga meningkatkan peran swasta. Disamping itu diharapkan

UPJA tersebut dapat dikembangkan pada komoditas ternak non ruminansia lainnya, seperti babi, kelinci, rusa, kuda dan lain-lain. Pengadaan alat dan mesin ditujukan agar kelompok terpilih, dengan adanya UPJA mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan, yang dikelola melalui prinsip efisien, efektif dalam usaha budidaya ternaknya.

2. T u j u a n Tujuan dari kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas adalah: 1) Meningkatnya pemanfaatan alat dan mesin dilapangan, dengan pemanfaatan yang optimal dan seefisien mungkin. 2) Menumbuh kembangkan UPJA di sentra-sentra produksi unggas, untuk menunjang usaha budidaya ternak unggas. 3) Mendorong saling ketergantungan dan interaksi positif antar subsistem UPJA seperti pembina, produsen alsin, penyedia dana dan pengguna.

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

5

4)

Mempercepat alih teknologi alat dan mesin pada masyarakat dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan.

5)

Mempercepat dan meningkatkan produksi dan produktivitas ternak, pasca panen dan pengolahan hasil.

6)

Meningkatkan pendapatan peternak.

3. Keluaran Keluaran kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas adalah terlaksananya usaha pelayanan jasa alsin (UPJA) untuk mendukung usaha budidaya ternak unggas melalui penyewaan jasa peralatan seperti mesin tetas, mesin pengolah pakan dan lain-lain.

4. Manfaat Terpenuhinya kebutuhan peternak/kelompok ternak unggas akan kebutuhan alat dan mesin pengolah pakan dan mesin tetas untuk peningkatan skala usaha, produksi dan produktivitas ternak.

5. Dampak Diharapkan akan meningkatnya pertumbuhan usaha peternakan dan tumbuh kembangnya bengkel atau jasa perawatan, perbaikan dan penyedia suku cadang di sekitar kelompok.

II. RUANG LINGKUP

1. Sumber Dana Sumber dana kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas

difasilitasi dari DIPA dana Dekon dan Tugas Pembantuan (TP) Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi peternakan di Kabupaten/Kota.

2. Jenis Alat dan Mesin Jenis alat dan mesin untuk kegiatan UPJA disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kelompok (RUK) serta wilayah setempat. mesin penetas telur (incubator) otomatis / manual. mesin penggiling bahan pakan (hammermill). mesin penepung (diskmill).6

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

mesin pencampur (mixer). mesin pembuat pelet (pelletizer). mesin pengering (dryer). mesin pendingin (freezer). mesin pencabut bulu ayam (drum plucker). peralatan lain dan pendukung sesuai kebutuhan kelompok.

Mesin tetas otomatis kaps: 3000 butir

Mesin penggiling (hammermill)

Mesin penepung (diskmill).

Mesin pencampur (mixer).

Mesin pembuat pelet

(pelletizer).

Mesin pengering (dryer).

Mesin pendingin (freezer).

Mesin pencabut bulu ayam

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

7

peralatan lain sebagai pendukung sesuai kebutuhan kelompok, seperti:

Generator Set

Mesin jahit karung

Timbangan kasar (kg)

Timbangan halus (gram)

Rumah alat dan mesin

Gerobak arco/ troli

III. PELAKSANAAN 1. Lokasi Lokasi kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas diprioritaskan pada lokasi yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha komoditas ternak unggas dan sumber daya pakan lokal. 2. Sumber dana Pada tahap awal kegiatan pengembangan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas difasilitasi oleh dana pemerintah ( pusat dan daerah ), namun pada tahap selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan oleh masyarakat sendiri atau swasta dengan sumberdaya sendiri. Untuk tahun 2010 fasilitasi dana UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas melalui dana APBN yang dialokasikan di propinsi yang merupakan dana dekonsentrasi dan di kabupaten/kota merupakan dana Tugas Pembantuan (TP).Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010 8

3. Pemanfaatan dana 1) Dana yang dialokasikan di propinsi (Dekonsentrasi). Diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan antara lain: a. Koordinasi dengan dinas kabupaten dan instansi terkait lainnya. b. Pendampingan, pembinaan dan evaluasi/pelaporan. c. Sosialisasi kegiatan UPJA ke kabupaten. d. Pengembangan kelembagaan kelompok, e. Kegiatan lain yang mendukung terlaksananya UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas. 2) Dana yang dialokasikan di kabupaten (Tugas Pembantuan) sebagian besar diperuntukkan untuk menfasilitasi kegiatan kelompok dalam mengembangkan UPJA, yaitu : a. Pengadaan alat kelengkapannya. b. Pelatihan peternak dan operator. c. Kegiatan lain yang mendukung terlaksananya kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas. Disamping itu sebagian kecil anggaran digunakan untuk kegiatan seperti : a. Seleksi lokasi dan penyiapan kelompok sasaran kegiatan. b. Identifikasi kebutuhan alat dan mesin yang dibutuhkan bagi kelompok dan masyarakat sekitar. c. Sosialisasi UPJA di kelompok. d. Pendampingan pembinaan dan pelaporan. 3) Jenis alsin Jenis alsin yang diadakan sebagai UPJA, disesuaikan dengan kebutuhan kelompok dan peternak/kelompok lain disekitar kelompok sasaran, seperti mesin tetas, mesin pengolah pakan (mesin penggiling pakan/ hammermill, mesin penepung/diskmill, mesin pencampur/mixer, mesin pembuat pelet/ pelletizer, pengering/dryer, dll), juga mesin pencabut bulu ayam. dan mesin yang dibutuhkan kelompok serta

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

9

4) Tahapan pelaksanaan 4.1. Tingkat Propinsi Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan maka di tingkat Propinsi dibentuk Tim Pembina yang ditetapkan oleh Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan di propinsi dimaksud. dengan Tugas Tim Pembina adalah melakukan koordinasi tim teknis kabupaten/kota dalam pelaksanaan

pendampingan, sosialisasi, seleksi lokasi/kelompok, pemantauan dan pengendalian di lapangan. Pendampingan dan pengawalan dilaksanakan oleh Petugas Dinas Propinsi berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota melakukan pendampingan dan pengawalan serta pembinaan bagi kelompok sasaran kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas tersebut, agar dalam pelaksanaan dari awal kegiatan sampai pada keberlanjutan UPJA dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

4.2. Tingkat Kabupaten/Kota Pembentukan Tim Teknis yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat atau Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Kabupaten/Kota dimaksud. menyusun juknis berdasarkan Tugas Tim Teknis adalah Pedum, melakukan seleksi

petani/kelompok sasaran, melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan. Kelompok sasaran kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas yaitu kelompok yang potensial untuk pengembangan unggas di lokasi sentra usaha peternakan unggas. Seleksi penetapan kelompok UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas dengan kriteria: Kelompok sudah maju, berpengalaman

minimal sudah 2 (dua) tahun operasional, terjaminnya kesediaan bahan baku pakan lokal dan jumlah anggota kelompok minimal 20 (duapuluh) orang.Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

10

Kelompok

sasaran

ditetapkan

dengan

Surat

Keputusan

Bupati/Walikota setempat atau Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan atau pejabat yang ditunjuk atas usul tim teknis kabupaten/kota, dengan tembusan antara lain disampaikan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat. Identifikasi kebutuhan alat dan mesin dilaksanakan pada

kelompok sasaran hasil seleksi, dengan melihat kebutuhan prioritas dari kelompok tersebut untuk pengembangan usaha budidaya unggasnya, dengan mempertimbangkan

kebutuhan/keperluan alat dan mesin bagi kelompok lain disekitar lokasi, agar UPJA dapat berkembang. Penyiapan pengajuan dan penyaluran dana pada kelompok sasaran: Kelompok menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan disahkan/ditandatangani oleh ketua kelompok serta dua anggota kelompok. Peternak/kelompok membuka rekening tabungan pada Kantor Cabang/ Unit BRI/ Bank Pos atau Bank lain terdekat. Ketua kelompok mengusulkan RUK kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kabupaten/Kota setelah diverifikasi oleh Petugas lapangan dan disetujui oleh Tim Teknis. PPK meneliti RUK ke yang akan dibiayai, selanjutnya (KPA) Surat dengan

mengajukan

Kuasa kemudian

Pengguna KPA Langsung

Anggaran mengajukan (SPP-LS)

Kabupaten/kota, Permintaan lampiran:

Pembayaran

SK. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas terkait, atau Pejabat yang ditunjuk tentang Penetapan Kelompok Sasaran.

Rekapitulasi RUK dengan mencantumkan: - Nama Kelompok . - Nama Ketua Kelompok. - Nama Anggota Kelompok.

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

11

- Nomor Rekening atas nama petani/ketua kelompok. - Nama Cabang/Unit BRI/Bank Pos atau Bank lain terdekat. - Jumlah dana dan susunan keanggotaan kelompok. Kuitansi harus ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui/disetujui oleh PPK Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Membuat Surat Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Kelompok Sasaran.

Pelaksanaan kegiatan: Pengadaan alat dan mesin sesuai dengan RUK yang telah dibuat kelompok. Sosialisasi dan Pelatihan. Sosialisasi kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas kepada seluruh anggota kelompok sasaran, dan anggota kelompok lain dilokasi sekitar kelompok, agar kegiatan UPJA dapat berhasil. Pendampingan dan pengawalan. Petugas Dinas Kabupaten/Kota dan juga propinsi diharapkan dapat melakukan pendampingan dan pengawalan serta pembinaan bagi kelompok sasaran kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas tersebut, agar dalam pelaksanaan dari awal kegiatan sampai pada keberlanjutan UPJA dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

4. Tata Cara Pengelolaan UPJA. Tata cara pengelolaan alsin pada kelompok UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas sebagai berikut : 1) Alat dan mesin yang telah diadakan, dikelola dan dimanfaatkan oleh kelompok berdasarkan sistem sewa jasa alsin. 2) Berdasarkan kesepakatan, seluruh anggota kelompok menetapkan besarnya jasa sewa untuk penggunaan masing-masing alat, baik untuk anggota kelompok maupun untuk luar anggota kelompok.Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

Besaran12

tersebut disesuaikan dengan kondisi, situasi dan kemampuan anggota kelompok maupun kelompok lain. 3) Hasil dari jasa sewa alat dan mesin tersebut dibukukan oleh kelompok secara tersendiri dan diperuntukan bagi kebutuhan operasional dan perawatan alat mesin tersebut, juga diperuntukkan bagi kebutuhan biaya peremajaan serta rencana penambahan alat dan mesin lain untuk kelengkapan UPJA. Semua pengeluaran atas jasa UPJA dilakukan

dengan persetujuan anggota kelompok. 4) Kelompok dapat menunjuk orang yang berada diluar kelompok yang

berjiwa wirausaha/bisnis untuk menjalankan UPJA sebagai manajer, dan menunjuk anggota atau diluar anggota sebagai operator. 5) Bagi UPJA perorangan atau kelompok khusus dimana mereka tidak berusaha dibidang komoditas ternak, tetapi khusus melayani usaha penyewaan jasa alat mesin, orang yang ditunjuk sebagai manajer adalah yang berjiwa wiraswasta, sehingga diharapkan dapat dengan cepat mengembangkan UPJA. 6) Apabila kelompok UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas telah dapat mandiri, berkembang baik dengan adanya peremajaan alat mesin dan nyata-nyata dapat meningkatkan pendapatan anggotanya,

diharapkan dapat direncanakan untuk perguliran alat mesin kepada kelompok lain yang memerlukannya.

5. Pengorganisasian UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas. 1) Sebagai organisasi pengelola UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas, kelompok dapat menunjuk anggota atau orang yang berada diluar kelompok yang berjiwa wirausaha/bisnis untuk menjalankan UPJA

sebagai manajer dan beberapa operator sesuai kebutuhan, dan dilengkapi tenaga administrasi dan keuangan. 2) Tugas dan fungsi unit organisasi : Tugas Manajer :

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

13

Menyusun rencana kerja usaha pelayanan jasa alat mesin baik untuk kelompok, wilayah sekitar maupun wilayah lain yang masih terjangkau.

Mengendalikan

usaha

dan

mengawasi

operator

dalam

pengoperasian alat mesin. Mencari terobosan-terobosan dalam pengembangan UPJA yang dikelolanya. Tugas Operator : Mengoperasikan alat dan mesin untuk melayani permintaan pengguna/peternak/kelompok dalam pengolahan bahan pakan ternak, penetasan telur, pencabutan bulu ayam dan lain-lain. Merawat dan memperbaiki kerusakan mesin serta melakukan pencatatan mengenai kegiatan operasional alat mesin baik aspek teknis maupun penggunaan bahan bakar, jam kerja alat mesin, penggunaan suku cadang maupun kapasitas produksi harian. Tugas Tenaga Administrasi dan Keuangan : Mencatat pembukuan kegiatan UPJA baik yang bersifat teknis maupun keuangan. Melakukan promosi dan upaya pengembangan usahanya.

3) Pelatihan Pelatihan dan uji coba alat mesin dilakukan setelah alat mesin yang diadakan sudah diterima oleh kelompok. Materi yang perlu disampaikan pada pelatihan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas adalah: Materi Teknis Teknik pengoperasian alat dan mesin. Cara-cara perawatan dan perbaikan alat mesin.

Materi Pengembangan Usaha Perhitungan analisa usaha ekonomi penggunaan alat mesin. Pencatatan dan pembukuan UPJA. Sumber-sumber permodalan dalam upaya pengembangan UPJA. Promosi UPJA.14

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

Manajemen Usaha Perencanaan UPJA. Pengorganisasian UPJA. Kemitraan usaha dengan petani produsen bahan pakan lokal, peternak, pembibit dan lain-lain.

IV. INDIKATOR KEBERHASILAN Keberhasilan pelaksanaan kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah alat mesin yang dimanfaatkan/digunakan oleh

kelompok peternak unggas. 2. Meningkatnya kelembagaan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas di sentra produksi ternak unggas. 3. Meningkatnya produksi pakan dan produktivitas ternak unggas. 4. Meningkatnya produksi DOC bagi UPJA penetas telur unggas. 5. Meningkatnya pendapatan peternak/kelompok peternak unggas.

V. PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN Pembinaan dan pengendalian terhadap kelompok UPJA pengolah pakan

unggas dan mesin tetas dilakukan oleh Direktorat Jenderal Peternakan di tingkat pusat, Dinas Peternakan atau yang menangani fungsi peternakan di tingkat propinsi dan kabupaten. Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas berada pada dinas yang menangani fungsi peternakan di propinsi dan kabupaten/kota setempat. Tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada pada dinas yang menangani fungsi peternakan di propinsi setempat. Kegiatan koordinasi pembinaan lintas kabupaten/kota difasilitasi dari

anggaran yang ada di propinsi,

sedangkan kegiatan koordinasi dan

pelaksanaan teknis operasional di lapangan di fasilitasi dari anggaran yang ada di kabupaten/kota.

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

15

Pembinaan dilaksanakan dalam bentuk pendampingan dan pengawalan kepada kelompok sasaran yang dilakukan secara mampu berkelanjutan sehingga kelompok

mengembangkan usaha pelayanan jasa alat mesinnya, menjadi Pendampingan dilaksanakan oleh

kelompok yang lebih maju dan mandiri.

Direktorat Jenderal Peternakan, Dinas Peternakan Propinsi / Kabupaten terkait. Agar pendampingan dan pembinaan dapat berkelanjutan dan berkesinambungan sampai pada tahap kemandirian kelompok, diharapkan adanya fasilitasi pendanaan dari APBD baik APBD tingkat propinsi maupun kabupaten pada tahun berikutnya. Disamping itu diperlukan fasilitasi lain seperti kemudahan

aksesibilitas kelompok pada sumberdaya lainnya, seperti sumber keuangan dan sumber informasi.

VI. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN 1. Pemantauan dilakukan oleh petugas lapangan dan secara berkala oleh Dinas Peternakan Kabupaten dan Propinsi terkait, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas dimaksud. 2. Hasil pemantauan dianalisis dan dievaluasi menggunakan indikator yang telah ditetapkan dan dilaporkan oleh Propinsi (Dana Dekonsentrasi) dan Kabupaten (Tugas Pembantuan) ke pemerintah pusat (Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia) setiap akhir tahun. 3. Pemerintah pusat melakukan pemantauan secara berkala dan akan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi dijadikan sebagai tolok ukur kinerja

kelompok dan Dinas terkait untuk bahan pertimbangan bagi kegiatan pengembangan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin tetas selanjutnya.

VII. PENUTUP Pedoman umum kegiatan UPJA pengolah pakan unggas dan mesin penetas telur ini sebagai acuan pedoman pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dapat mendukung kelancaran operasionalisasi di daerah. Diharapkan optimalisasi peran pendampingan dari daerah termasuk kompetensi dan dedikasi para pendamping agar peternak dapat menerima manfaat dari kegiatan ini.

DIREKTORAT BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA.

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

16

Lampiran 1

JUMLAH LOKASI PENYEBARAN ALSIN PENGOLAH PAKAN UNGGAS DAN MESIN TETAS ( 2006 - 2009)

No1

Propinsi2

Kab / Kota3

Kelompok sasaran / alamat4

Jenis alat mesin5

1. 2. 3.

Sumut Riau Ja m b i

-Kab.Serdang Bedagai -Kab. Pdng Sidempuan -Kab. Kampar -Kab. Batanghari -Kab.Padang Pariaman -Kab.Tanah datar

1) Semboyan, Ds.Pematang Sijonam, Kec.Perbaungan 2) -1) Bangun Rejeki, Laboi Jaya, Bangkinang Seberang 1) Sumbersari, Simpang Karmio, Kec. Batin XXIV 1) Starter, Pekandangan, Kec.Enam Lingkung 2) Tanjung Balai, Nagari Atar, Kec.Enam Lingkung 3) Tunas Baru, Laban Salido, Kec.IV Jurai 1) Panca Usaha III, Mulyosari, Kec.Metro Barat 2) Sido Maju, Pasiran Jaya, Kec.Gedung Meneng 3) Sumber Makmur, Tanjung Kesuma, Kec.Purbolinggo 4) Panca Usaha III, Mulyosari, Kec.Metro Barat 1) Bersaudara, Sukawati, Enclek, Kec.Pakuhaji 2) Pontang Fajar Mandiri, Pontang, Kec. Pontang 3) Bina Muda Mandiri, Pasir Ipis, Kec. Cibadak 1) Karya Makmur, Cakung Timur, Kec. Cakung 1) Sejahtera, Mekarsari, Kec. Gebang 2) Mekarharum, Cipedang, Kec. Bongas 3) KUB.Budi Karya Mandiri, Kertaraharja, Kec.Panumbangan 4) Buana Mekar Unggas, Lemah Putih, Kec. Lemah Sugih 1) Bina Ternak, Kendal Rejo, Kec.Petarukan 2) Suka Maju, Randusasri, Kec. Pagerbarang 3) Sri Luwih, Purwosunan, Kec. Sidoharjo 4) Buras Mulyo, Sruwen, Kec. Tengaran 5) Wanita Tani Kemuning, Wlahar, Kec. Wangon 6) Mengkar Sari, Warnasari, Kec. Warnasari 7) Kabupaten Pemalang 8) Kabupaten Sukoharjo 9) KTT. Maju Makmur, Wonorejo, Kec. Kaliwungu 10) Kabupaten Klaten 11) Kabupaten Sukoharjo 12) Mayar, Mangunharjo, Kec. Jatipurno

1 Hammermill,1 Mixer, 2 Genset,

2 Mesin tetas

1Hammermill, 1Mixer, 2 Paket Diskmill,Mixer, Pelletizer, 2 Kulkas, 2 Genset, 4 Tedmod 1 Hammermill, 1 Mixer, 1 Mes jahit karung. 1Hammermill,1Freezer,1Pompa air, 1Genset, 1Grinder, 1Timbangan, 1 Mes jahit, 1 Mes giling jagung, 1 Mes jahit karung, 2 Troli, 1 Timbangan, 9 Skop 1 Diskmill, 1 Genset 1 Diskmill, 1 Mixer, 1 Pelletizer, 1 Hammermill,1 Diskmill, 1 Mixer, 1 Corn sheller, 1 Genset, 1 Timb duduk, lantai jemur/pengering. 1 Mesin pemipil jagung, 1 Mixer, 1 Pelletizer, 1 Pengering, 1 Genset, 2 Lori, 1 Timbangan, 1 Rumah alsin

1 Mesin tetas. 6 Mesin tetas 1 kaps:1000btr 5kaps: @224btr

-1 Mesin tetas

4.

Sumbar

-Kab.Pesisir selatan -Kota Metro, -Kab.Tulang Bawang

9 Mesin tetas 1 Mes tetas 1 Mesin tetas 10 Mes tetas @1000 btr/unit

5.

Lampung

-Kab. Lampung Timur

-Kota Metro -Kab.Tanggerang

20 Mesin tetas @ 750 btr/unit.

--1 Mixer, 1 Pelletizer 1 Corn sheller 1 Diskmill,1 Mixer, 1Genset, 1 Pelletizer, 1 Timbangan, 1 Diskmill, 1 Mixer, 1oven, 1 Freezer 1 Diskmill,1 Mixer,1 Oven,1 Freezer 1 Hammermill, 1 Mixer1 Pelletizer, 1 Gen Set

--1 Mesin tetas kaps:1000 butir. 1 Mesin tetas

6.

Banten

-Kab.Serang -Kab. Lebak

7.

DKI Jakarta

-Kodya. Jakarta Timur -Kab.Cirebon -Kab. Indramayu

----30 Mesin tetas 1 Mesin tetas kaps: 5000 btr

8.

Jabar-Kab. Ciamis -Kab. Majalengka -Kab. Pemalang -Kab. Tegal -Kab. Sragen -Kab. Semarang -Kab. Banyumas

--1 Hammermill,1 Diskmill1 Mixer,1Dryer 1 Grinder jagung, 1 Mixer, 1 Genset, 1 Troley, 1 Timbangan 1 Diskmill, 1 Mixer,1 Pelletizer, 1 Box Dryer 1 Mixer 1 Hammermill, 1Diskmill, 1 Mixer,1Pelletizer,1Genset 1 Timbangan 1 Diskmill, 1 Gen set 1 Diskmill, 1 Gen set 1 Diskmill, 1 Gen set 50 DOD tray

--1 Mesin tetas,

--1 Mesin Tetas kaps.1000 btr 6 Mesin Tetas 2Kaps:1000 btr 4kaps:100btr 11 mesin tetas

9.

Jateng-Kab. Brebes -Kabupaten Pemalang -Kabupaten Sukoharjo -Kabupaten Kendal -Kab. Klaten -Kabupaten Sukoharjo -Kab. Wonogiri

------25 Mesin tetas 1 Mesin tetas Kaps.7000 btr

----1 Diskmill,1 Mixer,1 Genset,1Rmh alsin

--1 Mesin Tetas kaps:7000 btr

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

17

-Kab. Bantul

10.

DI.Yogya

-Kab. Gunung Kidul -Kab. Gunung Kidul -Kab. Blitar -Kab. Pasuruan -Kab. Mojokerto

11.

Jatim

-Kab. Jombang -Kab. Pamekasan

-Kab. Kediri

-Kab. Bangli

12.

Bali-Kab. Tabanan -Kab. Lombok Tengah

13.

NTB-Kab. Lombok Timur -Kab. Kupang

14.

NTT-Kab. Kupang -Kab. Banjar

1) Gurun Sahara, Bogoran, Kec. Trirenggo 2) Ngudi Mulyo, Gobeh, Bendung, Kec. Semin 3) Sraya II, Sumberrejo, Kec. Semin 1) Cipta Usaha Mandiri, Duren, Kec. Talun 2) Harapan Kita, Tawangsari, Kejapanan, Kec. Gempol 3) Tani Mulyo, Mejoyo, Kec. bangsal 4) Meri Rejeki, Rejoso Pinggir, Kec. Tembelang 5) Sri Kuning, Polagan, Kebun, Kec. Galis 6) -Satwa Sejahtera, Purwodadi, Kec. Ringinrejo dan - Maju Bersama, Desa Deyeng, Kec. Ringinrejo 1) Karya Nadi, Galiran, Jehem, Kec. Tembuku 2) Bina Ternak, Delot Peken, Timpag, Kec. Kerambitan 1) Harapan Bersama, Pringgarata, Kec. Pringgarata 2) Sekarwangi, Banjarsari, Kec. Aikmel 1) Namnau, Besmarak, Nekamese 2) Berdikari, Desa Sunlili, Kec. Kupang Barat 1) Anggrek Merah, Pematang Hambawang, Kec. Astambul 2) KTT.Karya Tani, Taras Madang,KecLabuan Amas Selatan 3) Karya Bersama Desa Kurau, Kec. Kurau 1) Bahagia, Parit Keladi, Pal IX, Kec. Sungai Kakap 2) Harapan Bersama, Sei Nyirih, Kec. Selakau 1) Paruntu, Bongki, Kec. Sinjai Utara 2) Bukit Harapan, Bonto Karaeng 3) Sinar Pagi, Mattoanging, Lalolang, Kec.Tanete Rilau 1) Bahagia, Loli Tasiburi, Kec. Banawa Timur 1) Usaha Bersama, Sasaran, Kec. Tondano Utara 2) Beringin Jaya, Tute, Kec. Tondano Barat.

--1Diskmill, 1Timbangan,1Mixer, 1Dryer,1 Mes jahit, 1Kend.Colt 1 Diskmill, 1 Mixer, 1 Genset, 1 Rumah alsin. 1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Mixer 1 Pelletizer,1 Dryer, 1 Ayakan 1 Hammermill, 1 Mixer 1 Hammerlill, 1 Diskmill, 1 Mixer, 1 Mesin pelet, 1Oven.

40 Mesin Tetas @750 butir/unit

--1 Mesin tetas kaps.7000 butir

------20 Mesin tetas semi otomatis

--1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Mixer 1 Pelletizer,1 Dryer,1 Timbangan. 2 Diskmill, 2 Mixer, 2 Timbangan

----1 Mesin tetas. Kaps 5000 btr 2 Mesin tetas,

--1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Mixer 1 Pelletizer, 1 Dryer. 1 Diskmill 1 Mixer, 1 Pelletizer, 1Diskmill, 1Mixer,1Genset 1Diskmill,1 Mixer,1Pelletizer, 1Dryer,1Rumah alsin 1Diskmill,1 Mixer,1Pelletizer, 1Dryer, 1 Diskmill, 1 Mixer1 Pelletizer 1 Diskmill, 1 Giling sekam 1 Gerobak dorong, 1 Gerobak arco,1 Rumah tetas. 1 Grinder,1 Mixer,1 Genset. 1 Grinder jagung,1 Mixer, 1 Genset, 1Troley, 1Timbangan. 1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Presshidroulis, 1Box dryer, 1 Gerobak dorong. 1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Mixer, 1 Timbangan duduk, 1 gerobak 1 Mesin jahit, 1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Mixer, 1 Cornsheller 1 Hammermill, 1 Corn sheller, 1 Mixer, 1 Pelletizer, 1 Mesin Jahit Karung 1 Handsprayer, 1 Paket tempat pakan/minum, 1 Bang gudang, 1 Genset. 2 Hammermill, 2 Genset, 1 CornSheller, 3 Hand sprayer, 1 Hammermill, 1 Diskmill, 1 Chooper, 1 Mixer, 1 Timbangan 1 Gen set, 1 Rumah alsin

--6 Mes tetas @kaps:500btr

--1 Mesin Tetas kaps: 500 butir

------1 Mesin tetas 4 Mesin tetas @kaps.100 btr

15.

Kalsel

-Kab. Hulu Sungai Tgh -Kab. Tanah Laut -Kab. Pontianak

16.

Kalbar-Kab. Sambas

-Kab. Sinjai

------4 Mesin tetas, 2 Mesin tetas

17.

Sulsel

-Kab. Bantaeng -Kab. Barru

18.

Sulteng

-Kab. Donggala -Kab. Minahasa

19.

Sulut-Kab. Minahasa

---

Jumlah

57 Kab/Kota

57

Kelompok Ternak

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

18

Lampiran 2 LOKASI KEGIATAN UPJA PENGOLAH PAKAN UNGGAS DAN MESIN PENETAS TELUR

TAHUN 2010

No1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 NAD SUMUT

Propinsi1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Banda Aceh Aceh Besar Asahan Dhamasraya Pasaman Pelalawan Bengkalis Bintan

Kabupaten / Kota

SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG JAWA BARAT JAWA TENGAH DI.YOGYAKARTA JAWA TIMUR NTB NTT KALSEL KALTENG KALBAR SULUT MALUKU

9. Kota Jambi 10. Kerinci 11. Musi Rawas 12. Kota Bengkulu 13. Pesawaran 14. Cirebon 15. Sukabumi 16. Banyumas 17. Rembang 18. Kulon Progo 19. Bojonegoro 20. Kota Mataram 21. Sikka 22. Banjar 23. Pulang Pisau 24. Sambas 25. Minahasa Utara 26. Maluku Barat Daya ( TP ) ( TP )

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

19

UPJA PENGOLAH PAKAN UNGGAS DAN MESIN PENETAS TELUR

BIAYA OPERASIONAL ALSIN

APPUMESIN TETAS

PRODUKSI PAKAN UNGGAS

SEWA ALSINLAYANAN JASA ALSIN

- ANGGOTA KELOMPOK - BUKAN ANGGOTA KELOMPOK - KELOMPOK LAIN

PRODUKSI DOC / DOD

DIREKTORAT BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM, No.3, Gedung C , Lantai 8, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kotak Pos 1108/JKS, Jakarta 12011 Telepon/Fax : 021.78833804 / 7815686

Pedoman Pengelolaan UPJA Tahun 2010

20