This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKPERTEMUAN 2
INFORMASI
MEWUJUDKAN
TRANSPARANSI
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
(MENGELOLA DANA MASYARAKAT/PEMERINTAH)
MEMBERIKAN PERTANGGUNGJAWABAN PUBLIK
MELALUI LAPORAN KEUANGAN
REGULASI DAN STANDAR PELAPORAN
TERDAPAT PERBEDAAN STANDAR
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN)
Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (KASP) yang berada dibawah
naungan IAI
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Sistem akuntansi yang telah berjalan selama ini, pembukuan hanya
dilakukan secara single entry, dan diselenggarakan oleh
instansi-instansi secara terpisah.
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
KELEMAHAN SISTEM SINGLE ENTRY
Proses penyusunan lambat, disusun dari sub sistem yang
terpisah-pisah dan tidak terpadu.
Memakai sistem single entry accounting yang tidak lagi memadai
menampung kompleksitas transaksi-transaksi keuangan
pemerintah.
Sulit dilakukan reformasi antar subsistem
Tidak mendasrkan pada Akuntansi Keuangan Pemerintah
Tidak dapat menghasilkan neraca Penerintah
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
FE - UBL
BASIS AKUNTANSI
Sesuai amanat UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No
1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pemerintah diwajibkan
menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan
pengukuran pendapatan dari belanja negara paling lambar tahun
anggaran 2008. Sedangkan basis akuntansi yang sekarrang ini
diterapkan oleh pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan
pemerintah sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
dalam Standar AKuntansi Pemerintahan adalah dual basis, Yang
dimaksud dual basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas,
sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam
Neraca menggunakan basis akrual
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
BASIS AKUNTANSI (2)
Penggunaan dual basis tersebut di dasarkan pada kenyataan bahwa
pemerintahan diwajibkan membuat neraca yang hanya dapat dibuat
dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di sisi lain juga wajib
membuat laporan realisasi anggaran atau yang dulu di kenal dengan
nama Peritungan ANggaran Negara (PAN) yang dibuat dengan akuntansi
berbasis kas.
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
BAKUN
Sejak tahun 1982 telah berupaya membuat Sistem Akuntansi Pemerintah
Pusat (SAPP)
SAPP yang dibuat oleh BAKUN terdiri dari dua sistem utama yang
terpadu, yaitu :
Sisten AKuntansi Pusat (SAP) yang diselenggarakan oleh BAKUN
Sisten Akuntansi Instansi (SAI) yang diselenggarakan oleh
Departemen/ Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Single entry → double entry → Triple entry
Bisa membuat neraca
KASP telah menyusun standara akuntansi untuk sektor
publik/emerintah yaitu Standar Akuntans Pemerintahan (SAP) PP No,
24 Tahun 2005
Untuk organisasi sektor publik lainnya IAI telah mengeluarkan PSAK
45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA (SPKN)
BPK telah mengembankan standar penting yang akan menjadi panduan
dalam prose audit di Indonesia
SPKN menjadi acuan bagi auditor pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pemeriksa (peraturan BPK No. 1 Tahun 2007)
SPKN hanya mengatur hal-hal yang tidak terdapat dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPSP)
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Presiden/GUbernur/Bupati/Walikota menyampaikan rancangan
undang-undang tentang pertanggungjwaban
Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBN/APBD sebagaimana dimaksud disusun dan disajikan
sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Nemdahara Umum Daerah
menyelenggarakan akuntansi atas transaki keuangan aset, utang, dan
ekuitas dana, termasuk transaksi pembiayan dan
perhitungannya.
Kepala satua kerja perangkat daerah selaku Pengguna Anggaran
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi aset, utang, dan ekuitas
dana, termasuk transaksi pendaptan dan belanja, yang berada dalam
tanggung jawabnya.
Akuntansi sebagaimana dimaksud digunakan untuk menyususn laporan
keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Ayat (1) Kepala Satuan Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah menyusun laporan keuangan pemerintanh
daerah untuk disampaikan kepada guberrnur/bupati/walikota dalam
rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Ayat (2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaiakan laporan
keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, dan
catatan atas laporan keuangan
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteris (i) kesesuaian dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan (adequate disclosure),
(iii) kepatuahan terhadap peraturan perundang-undangan, dan (iv)
efektivitas sistem pengendalian intern.
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
Kepala daerah menyampaiakan rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksan Keuangan paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran beakhir.
Laporan keuangan sebagaimana dimasud sekurag-kurangnya meliputi
laporan realisasi APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatn atas
laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan badan
usaha milik negara.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
FE - UBL
Peraturan Mentri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 265 ayat (2) :
Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi
pemerintahan
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
FE - UBL
KEDUDUKAN SAP
Pelaksanaan UU No 17 Tahun 2003 dan UU No. 32 Tahun 2004
Dibutuhkan dalan rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan keuangan
Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan pemerintah daerha
wajib menerapkan SAP
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi
FE - UBL
Concluding Comments
Inthis course you will become familiar with current GASB, FASB dan
FASAB, SAKP, SAP.
Accounting and reporting for govermental dan not-for-profit
entities differ from those of for-profit entiries becouse each type
of entity has different purpose and reporting objectives
Wahyumi Ekawanti, SE, MSi