PRESENTASI OPERASI TEKNIK KIMIA IPENGARUH PEMILIHAN COOLING
TOWER JENIS FORCED DRAFT TERHADAP PENDINGINAN AIR PROSESDI PT.
INDONESIA POWER KAMOJANG
OLEH:
KELOMPOK 2
RANDI WINARDI
( 03101403038 )
SONDANG PURNAMA SARI( 03101403039 )
YULIANTI PERMATA SARI( 03101403045 )
M. DIAN SALAUDIN
( 03101403048 )
DEBORA CHRISTINA
( 03101403056 )
EKA STATISTIKA
( 03101403057 )
ARIS D. MARIO
( 03101403062 )
DIYOESHY RIZQI PATRIA( 03101403066 )FITRIADI NOERMANSYAH(
03111303006 )
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Forced Draft pada Cooling Tower Di PT. Indonesia Power.
Makalah ini disusun untuk menambah pemahaman khususnya tentang Unit
Operasi Teknik Kimia di Bidang Cooling Tower khususnya jenis dari
Cooling Tower tersebut. Selain itu, makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas praktikum Unit Operasi Teknik Kimia.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada segala
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, karena
dengan bimbingannya kami dapat memahami baik prinsip kerja pada
cooling water maupun aplikasi penggunaan cooling tower.
Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan
makalah kami ini yang tentunya tak luput dari kesalahan. Kami
selalu menerima semua kritik dan saran yang membangun atas makalah
ini.
Palembang, Mei 2013PenulisBAB I
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Air sangat penting dalam suatu proses di pabrik, kegunaannya
tidak hanya sebagai bahan baku, tapi juga sering dipakai sebagai
media yang dapat memanaskan ataupun mendinginkan. Dalam industri
kimia, air pendingin sangat dibutuhkan sekali sebagai media untuk
melakukan pertukaran panas antara fluida yang panas dengan air
pendingin (air dingin), berlangsungnya pertukaran panas tersebut
terjadi di dalam suatu Heat Exchanger.
Terjadinya pertukaran panas tersebut menyebabkan air dingin
mengalami perubahan temperatur, dimana temperatur air pendingin
menjadi naik karena disebabkan oleh panas yang dibawa oleh fluida
panas yang diserap oleh air. Air yang mengalami perubahan
temperatur tersebut tidak dapat langsung digunakan kembali sebagai
air pendingin dan juga tidak dapat dibuang ke sungai atau ke
lingkungan karena dapat berpengaruh terhadap lingkungan yang
disebabkan oleh temperatur air yang dibuang masih sangat
tinggi.
Untuk itu perlu dilakukan suatu proses pendinginan untuk
menurunkan temperatur air tersebut sehingga dapat digunakan kembali
sebagai pendingin atau dibuang ke lingkungan. Proses pendinginan
air tersebut dapat dilakukan di dalam suatu tower pendingin yang
disebut cooling tower. Dimana proses pendinginan dapat terjadi
dengan bantuan udara luar serta alat untuk mempercepat pendinginan
tersebut, yang biasa digunakan di dalam industri kimia adalah kipas
(fan). Penggunaan teknologi cooling tower (menara pendingin) dewasa
ini dirasakan sangat penting dalam tiap industri dalam rangka
pelaksanaan efisiensi dan konservasi energi. Oleh karena itu
pemahaman tentang prinsip operasi cooling tower sangat
diperlukan.
Secara umum cooling tower ini dapat digolongkan menjadi 2
sub-division utama yakni cooling tower mechanical draft dan cooling
tower natural draft. Dimana pada makalah ini kami meninjau kepada
cooling tower mechanical forced draft di PT. Indonesia Power
Kamojang.1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara kerja forced draft pada cooling tower
di PT. Indonesia Power Kamojang2. Untuk mengetahui keuntungan dari
forced draft pada cooling tower di PT. Indonesia Power Kamojang3.
Untuk mengetahui bagaimana hasil pendinginan air proses dengan
menggunakan cooling tower jenis forced draft1.3. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara kerja forced draft pada cooling tower
di PT. Indonesia Power Kamojang2. Dapat menambah wawasan mahasiswa
tentang forced draft pada cooling tower di PT. Indonesia Power
Kamojang3. Dapat mengetahui hasil dari pendinginan air proses
dengan menggunakan cooling tower jenis forced draft1.4. Batasan
Masalah
Pembatasan masalah pada kelompok kami ialah pengaruh pemilihan
cooling tower jenis forced draft terhadap pendinginan air proses di
PT. Indonesia Power KamojangBAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Cooling Tower
Cooling Tower adalah sistem pendinginan dengan prinsip air yang
disirkulasikan, dimana air proses atau cooling water dikontakkan
langsung dengan udara. Dengan kata lain cooling tower adalah suatu
alat yang dipergunakan untuk memindahkan sejumlah panas dari suatu
fluida ke fluida lain.
Jika air mendinginkan suatu unit mesin maka hal ini akan
berakibat air pendingin tersebut akan naik temperaturnya, misalnya
air dengan temperatur awal (T1) setelah digunakan untuk
mendinginkan mesin maka temperaturnya berubah menjadi (T2). Disini
fungsi cooling tower adalah untuk mendinginkan kembali T2 menjadi
T1 dengan blower atau fan dengan bantuan angin. Demikian proses
tersebut berulang secara terus menerus.
2.2. Jenis-jenis Cooling Towera. Cooling Tower Natural Draft
Perfoma thermal cooling tower natural draft ada kalanya gagal
untuk perpindahan panas antara air dengan udara.
Gambar 1. Cooling Tower Natural Draft
Foto diatas menunjukkan cooling tower natural draft tunggal
digunakan pada suatu pabrik. Tower natural draft tingginya sekitar
400 ft (120 m), tergantung pada diferensial perpindahan panas yang
dibutuhkan, udara luar yang dingin dan udara lembab yang panas pada
bagian dalam menara. Biasanya cooling tower natural draft tidak ada
fannya.
Karakteristik Cooling Tower Natural Draft:
1) Ukurannya Lebih Besar
2) Digunakan Untuk Plant Tertentu
3) Tidak Menggunakan Fan4) Initial Cost Lebih Mahal
5) Untuk Volume Yang Lebih Besar
Gambar 2. Forced Cooling Tower Natural Draft
Arah aliran garis hijau menunjukkan bagaimana air diambil dari
suatu sungai (dalam gambar berwarna kuning) untuk dimasukan ke
dalam basin (pada gambar berwarna hijau) sirkulasi. Pompa air
mengambil air yang akan diproses dari basin. Air kemudian yang
dipompakan adalah ke air yang telah panas atau setelah mengalami
proses.
Air itu kemudian didistribusikan ke puncak menara cooling tower,
air akan jatuh dengan sendirinya karena pengaruh gaya gravitasi
masuk ke dalam basin dimana air itu kemudian dapat dikembalikan ke
sungai dan yang dipompa oleh pompa cooling tower ke cooling tower
kemudian air kembali ke basin, air dapat digunakan kembali.Di
cooling tower natural draft, daya apung yang alami dari udara panas
menuju ke menara, udara dingin masuk melalui bawah dari tower.
Tidak ada fan diperlukan. Dalam kaitan dengan tata ruang dari
cooling tower memungkinkan mensirkulasi ulang udara panas dan
performa resultan drop. Shell dari tower pada umumnya dibangun
menggunakan beton bertulang, dan dapat dibuat setinggi 200 m.
Harganya sangat mahal untuk struktur beton yang besar, menara
pendingin draft alami biasanya untuk mendinginkan air dalam jumlah
yang banyakTerdapat dua jenis utama menara natural draft:1) Menara
aliran melintang: udara dialirkan melintasi air yang jatuh dan
bahan pengisi berada diluar menara.
2) Menara dengan aliran yang berlawanan arah: udara dihisap
melalui air yang jatuh dan oleh karena itu bahan pengisi terletak
dibagian dalam menara, walaupun desain tergantung pada kondisi
tempat yang spesifik.b. Cooling Tower Mechanical Draft (CTMD)
Cooling Tower Mechanical Draft memiliki fan yang besar untuk
mendorong atau mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air
jatuh turun diatas permukaan bahan pengisi, yang membantu untuk
meningkatkan waktu kontak antara air dan udara hal ini membantu
dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara keduanya. Laju
pendinginan menara draft mekanis tergantung pada banyak parameter
seperti diameter fan dan kecepatan operasi, bahan pengisi untuk
tahanan sistim, dll.Cooling Tower Mechanichal Draft mempunyai
sistem pemipaan yang panjang dari atas tower sampai ke basin. Fan
yang besar menarik udara untuk memindahkan panas dari air, sehingga
air dapat dipertukarkan panasnya sehingga menjadi dingin kemudian
dapat digunakan lagi dalam proses.
Karakteristik Cooling Tower Mechanical Draft:
1) Ukurannya lebih kecil
2) Digunakan untuk plant umum
3) Menggunakan Fan
4) Initial Cost Lebih Murah
5) Untuk Volume Yang Lebih KecilCooling Tower Mechanichal Draft
dibedakan menjadi:1. Forced draft cooling towerCooling Tower
Mechanichal Draft, ditunjukkan pada gambar 3, memiliki kipas angin,
basin, dan pipa yang terletak di dalam struktur menara. Dalam model
ini, kipas terletak di dasar. Sebaliknya, baja atau kayu struktural
membingkai ditutupi dengan panel yang terbuat dari aluminium, baja
galvanis,atau asbes semen papan.
Gambar 3. Forced Draft Cooling TowerSelama operasi, fan pada
kecepatan rendah secara horizontal melalui packing dan kemudian
secara vertikal ke bawah melawan aliran air yang terjadi di kedua
sisi fan. Getaran dan kebisingan minimal karena peralatan yang
berputar dibangun di atas dasar yang kuat. Menangani kebanyakan fan
udara kering, sangat mengurangi erosi dan masalah kondensasi
air.
2. Induced draft cooling tower
Induced draft cooling tower yang ditampilkan pada gambar berikut
memiliki satu atau lebih banyak fan, yang terletak di puncak
menara, yang menarik udara ke atas melawan arus bawah air yang
lewat di sekitar packing. Karena aliran udara yang berlawanan
dengan aliran air, air yang paling dingin di bagian bawah mengalami
kontak dengan udara kering sementara air hangat di puncak adalah
bersentuhan dengan udara lembab, mengakibatkan peningkatan
efisiensi perpindahan panas.
Gambar 4. Induced draft cooling tower2.3. Air Pendingin
Cooling water atau air pendingin adalah suatu media air yang
berfungsi sebagai suatu media air yang berfungsi untuk mengambil
panas dari suatu proses atau equipment dengan jalan perpindahan
panas (heat transfer).
Tipe Utama Cooling Water:1. Recirculation Type.
a. Open type, yaitu dimana sebagian air setelah mengalami
pemanasan akan diuapkan untuk proses pendinginannya kembali.
b. Close type, yaitu dimana pendingin kembali airnya tanpa
penguapan. Type ini biasanya dipakai untuk internal engine
combustion system.
2. Once Through Type (tergantung penggunaannya) sirkulasi air
yang digunakan hanya satu kali proses saja.Air untuk pengisian dan
air untuk penambah (make up water) dari pada cooling tower dipompa
dari tanki filter water dengan pompa-pompa make up water cooling
tower. Level control secara otomatis memasukkan make up water ke
dalam bak menara pendingin untuk menjaga agar tinggi permukaan air
dalam bak tersebut tetap. Sebuah low level alarm akan memberi
peringatan pada panel control dan utility plant, bila terdapat
permukaan rendah dalam bak menara pendingin, make up water
diperlukan guna mengimbangi kehilangan akibat penguapan dan
tetesan-tetesan air yang terbawa oleh udara.
Dari bak cooling tower, air pendingin dipompa dengan pompa-pompa
air pendingin yang masing-masing berkapasitas 4700 m3/ jam. Untuk
keadaan normal digunakan 2 buah pompa secara pararel yang
digerakkan oleh steam turbin. Air panas yang kembali dari semua
pemakaian air pendingin ditampung kembali dalam sebuah line utama
dikirim ke daerah cooling tower. Disini line terpisah menjadi 2
line yang mengembalikan air panas ke puncak cooling tower.
Air panas tersebut didistribusikan secara menghujan ke dalam bak
cooling tower melalui distributor di dalam menara dan sambil
berpapasan dengan aliran udara. Udara masuk lewat kisi-kisi pada
bagian samping akibat tarikan alam (natural draft) atau tarikan ID
fan dalam masing-masing sel. Udara yang mengalir ke atas
mendinginkan air yang kembali ke dalam bak.2.4. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya
digunakan dalam menara. Umumnya fan dengan baling-baling atau
propeller digunakan pada menara induced draft dan baik fan
propeller dan sentrifugal dua-duanya ditemukan dalam menara forced
draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan propeller yang
digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-rubah atau
diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak
secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab
fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki
pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat diatur
secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka merespon
perubahan kondisi beban.\
BAB III
PEMBAHASANGambar 4. Forced Draft Cooling TowerPada PT. Indonesia
Power Kamojang, air keluaran dari kondenser berada pada suhu
sekitar 50C. Dengan kondisi yang seperti ini, maka air tersebut
tidak dapat serta-merta dimanfaatkan sebagai pendingin bagi
komponen yang lain. Oleh karena itu diperlukan sistem pendingin
lanjutan guna menjaga efesiensi pembangkitan listrik secara
keseluruhan, seperti cooling tower.Dari kondenser, air panas
dialirkan ke kolam air panas (hot water basin) yang letaknya di
bagian atas cooling tower oleh main cooling water pump (MCWP). Dari
sini, air panas disemprotkan oleh spray nozzle dengan memanfaatkan
gravitasi. Butiran-butiran air (doplet) akan turun ke bawah dan
berkontak langsung dengan udara luar yang diinduksi oleh forced
draft fan yang dimana perbedaan temperatur antara aliran udara dan
air panas akan menimbulkan transfer kalor diantara keduanya. Dengan
mekanisme seperti ini, maka air panas akan mengalami penurunan
temperatur yang berpengaruh pada penurunan temperatur cold water
basin menjadi 27C.Sesuai dengan teori dasar perpindahan kalor,
efektifitas perpindahan kalor sangat dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya kecepatan laju fluida. Di dalam cooling tower PT.
Indonesia Power Kamojang, fluida pendingin berupa udara luar yang
diinduksi oleh fan blade dan diteruskan ke fan stack. Sebelum
memasuki cooling tower, udara dilewatkan melalui sirip-sirip louver
pada sisi samping cooling tower. Sirip-sirip louver ini disusun
sedemikian rupa dengan jumlah dan besar sudut yang tertentu. Fungsi
utama dari louver sendiri adalah untuk menghalangi keluarnya air ke
sisi luar cooling tower sehingga kapasitas cold basin tetap
terjaga. Akan tetapi, secara mekanika fluida posisi sirip-sirip
louver tersebut dapat berpengaruh pada kecepatan fluida yang
tentunya berimplikasi pada efektifitas perpindahan kalor di cooling
tower.Prinsip kerja dari forced draft yaitu udara dihembuskan ke
menara pendingin oleh sebuah fan yang terletak pada saluran udara
masuk sehingga terjadi kontak langsung dengan air yang jatuh.Jenis
forced draft secara teoritis lebih disukai di perusahaan
dikarenakan kipas beroperasi dengan udara yang lebih dingin,
sehingga konsumsi daya jadi lebih kecil. Akan tetapi, berdasarkan
pengalaman atau secara praktek jenis ini memiliki masalah-masalah
yang berkaitan dengan distribusi udara. Kebocoran adan resirkulasi
udara, kalor, dan lembab kembali ke menara, serta masalah pembekuan
pada masukan kipas ketika musim dingin. Mengingat banyaknya
permasalahan di atas, maka pada saat ini menara pendingin aliran
angin mekanik yang sering digunakan pada instalasi adalah tipe
aliran angin tarik atau induced draft. Pada tipe ini, udara masuk
dari sisi menara melalui bukaan-bukaan yang cukup besar pada
kecepatan rendah dan bergerak melalui bahan pengisi. Kipas dipasang
pada puncak menara dan membuang udara kalor ke atmosfir. Untuk
lebih jelas perbandingan antara cooling tower forced draft terhadap
cooling tower induced draft dijelaskan pada tabel di bawah
ini:Tabel 1. Perbandingan antara Cooling tower forced draft
terhadap Cooling tower induced draft dan Cooling tower induced
draft counter current flow. Jenis cooling
towerKeuntunganKerugian
Cooling tower forced draft 1) Cocok untuk resistansi udara yang
tinggi karena adanya fan dengan blower sentrifugal 2) Fan relatif
tidak berisikResirkulasi karena kecepatan udara masuk yang tinggi
dan udara keluar yang rendah
Cooling tower induced draft
Lebih sedikit resirkulasi daripada menara forced draft sebab
kecepatan keluarnya 3 hingga 4 kali lebih tinggi daripada udara
masuk.
Fan dan mekanisme penggerak motor dibutuhkan yang tahan cuaca
terhadap embun dan korosi sebab mereka berada pada jalur udara
kelur yang lembab
BAB IV
PENUTUP4.1. Kesimpulan1) Kipas yang digunakan pada forced draft
lebih efektif dibandingkan dengan kipas yang digunakan pada induced
draft karena daya yang dibutuhkan kipas pada forced draft lebih
kecil disebabkan oleh yang lewat bersuhu lebih rendah dibanding
udara yang lewat di kipas induced draft.
2) Secara teoritis, cooling tower forced draft lebih baik dari
induced draft, namun secara praktek induced draft lebih baik
daripada forced draft.3) Pada forced draft kecepatan udara yang
masuk lebih tinggi dari kecepatan udara yang keluar sehingga
menyebabkan waktu kontaknya tidak terlalu lama perpindahan panas
yang terjadi tidak maksimal.DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010.Mengenal Pembangkit Listrik Geothermal .Urll :
http://civorezan.wordpress.com/category/engineering/page/2/Sumimura.
2008. Sistem Pembangkitan PLTP Kamojang .Urll:
pltp-kamojang.html"
http://yoshimori-shumimura.blogspot.com/2008/09/sistem-pembangkitan-
pltp-kamojang.html