BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Cervical 2.1.1. Vertebrae Vertebrae adalah struktur tulang dengan badan atau corpus pada bagian depan tulang belakang. Tulang belakang memiliki 24 buah vertebrae yang terpisah dengan bagian lainnya menyatu dibagian bawah dari tulang belakang. Tulang belakang memanjang dari bagian bawah tengkorak sampai ke tulang coccygeus. Leher memiliki tujuh buah vertebae servikal (Gambar 1). Verteberae servikal pertama (atlas) adalah cincin tulang tulang yang bagian atasnya bertemu dengan dasar tulang tengkorak dan bagian bawahnya bertemu dengan vertebrae servikal kedua (axis). Vertebrae kedua (axis) melekat dengan vertebrae pertama oleh adanya ligament yang kuat dan prosessus odontoid yaitu bagian dari axis yang tepat melekat ke bagian atlas diatasnya. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Cervical
2.1.1. Vertebrae
Vertebrae adalah struktur tulang dengan badan atau corpus pada bagian depan tulang
belakang. Tulang belakang memiliki 24 buah vertebrae yang terpisah dengan bagian lainnya
menyatu dibagian bawah dari tulang belakang. Tulang belakang memanjang dari bagian bawah
tengkorak sampai ke tulang coccygeus. Leher memiliki tujuh buah vertebae servikal (Gambar 1).
Verteberae servikal pertama (atlas) adalah cincin tulang tulang yang bagian atasnya bertemu
dengan dasar tulang tengkorak dan bagian bawahnya bertemu dengan vertebrae servikal kedua
(axis). Vertebrae kedua (axis) melekat dengan vertebrae pertama oleh adanya ligament yang kuat
dan prosessus odontoid yaitu bagian dari axis yang tepat melekat ke bagian atlas diatasnya.1
Gambar 1. Vertebrae Servikal (panah menunjukkan masuk dan keluarnya saraf spinalis ke
vertebrae servikal)1
Gambar 2. Tulang atlas terlihat dari atas1
Gambar 2 merupakan gambaran tulang atlas terlihat dari atas. FP adalah Prosessus Facet
yang menghubungkan dengan tulang tengkorak diatasnya. SC adalah canalis spinalis tempat
lewatnya saraf spinalis. VA adalah foramen tempat lewatnya arteri yang memperdarahi saraf
servical dan bagian bawah otak. VB adalah corpus vertebrae. SP adalah prosessus Spinosus. TP
adalah Prosessus Transversus. P adalah Pedikel. 1
Gambar 3. Tulang axis dilihat dari atas1
Gambar 3 merupakan gambaran tulang axis dilihat dari atas. FP adalah Prosessus Facet.
SC adalah Canalis Spinalis. Od adalah Prosessus Odontoid ligament yang melekatkan axis
dengan atlas. VA adalah foramen yang merupakan tempat lewatnya arteri. VB adalah Corpus
Vertebrae. SP adalah Prosessus Spinosus. TP adlah Prosessus Transversus. P adlah Pedikel. 1
Gambar 4. Atlas dan Axis yang terpisah dan Atlas dan Axis yang terikat dilihat dari samping 1
Gambar 5. Tipe Vertebrae Cervical dilihat dari atas 1
2.1.2. Ligamen
Ada banyak ligamen yang menyokong susunan tulang belakang. Ligament memiliki
kemampuan meregang yang cukup mengikuti pergerakan sementara disaat yang sama tetap kuat
dan melindungi dari trauma. Bagian depan vertebrae terdapat ligament longitudinal anterior yang
memanjang kebawah sepanjang tulang belakang. Bagian belakang belakang dari corpus
vertebrae ada ligament longitudinal posterior. 1
Gambar 6. Ligament Longitudinal Anterior 1
Gambar 7. Ligament Longitudinal Posterior 1
Ada sejumlah ligament lain yang berjalan diantara vertebrae yang berdekatan.
Dimana dua pedikel dari masing-masing vertebrae bertemu ada ligament flavum yang juga
berjalan memanjang. Diantara prosessus spinosus terdapat juga ligament interspinosus. Diantara
prossesus transversus terdapat ligament intertransversus. Ligament ini diharapakan memberikan
perlindungan terhadap tulang belakang. 1
Gambar 8. Ligament lain dari vertebrae servical dilihat dari samping 1
Ligamentum flavum, sebuah ligament elastis kekuningan, terletak di ruang antara lamina
dari vertebra yang berdekatan dan lengkungan saraf. Lokasi posterior ligamentum flavum
membantu untuk menahan hyperflexion. Ligamentum flavum menjadi lebih pendek dan lebih
tebal di hiperekstensi dan memanjang dan tipis di hyperflexion. Selama hiperekstensi, dapat
menonjol ke dalam cervical canalis sebanyak 3,5 mm. Pelampiasan pada sumsum tulang
belakang selama ekstensi biasanya dicegah dengan sifat elastis ligament, namun, hipertrofi dari
flavum ligamentum atau hilangnya elastisitas melalui degenerasi dapat menyebabkan
penyempitan kanal.
Fungsi dari ligamen antara lain :
1. mendukung stabilitas sendi,
2. menyerap energi saat terjadi trauma,
3. sebagai transducer antar sendi selama terjadi gerakaan.
Ligamen, bersama dengan otot paraservikal di tulang belakang leher, mencegah gerakan
antara tulang belakang yang mungkin melukai saraf tulang belakang atau akar saraf.
2.1.3. Otot
Ada sejumlah otot yang ikut berperan dalam pergerakan dan perlindungan leher. Mereka
adalah sepasang trapezius, sternokleidomastoideus, scalene, splenius capitis, semi spinalis
capitis, semispinalis servicis, longissimus cervicis, rectus capitis dan interspinalis cervicis. 1
Otot-otot tersebut akan berespon terhadap variasi pergerakan leher dan memberikan
stimulasi untuk menstabilkan. Ketika otot terpuntir yang terjasi pada whiplash injury, ini
didasarkan pada otot-otot diatas. 1
Cedera pada sebuah otot menunjukkan derajat keparahan dari cedera cervical. Otot-otot
leher yang rentan terhadap jenis yang sama luka yang mempengaruhi otot-otot lain dalam tubuh.
Peran otot adalah untuk menstabilkan tulang belakang, membawa beban, dan menghasilkan
gerak. Tujuan otot intervertebralis adalah mengembalikan gerakan intervertebralis dari cedera
tulang belakang.
Gambar 9. Otot-otot superfisial besar dibagian depan leher 1
Gambar 9 merupakan gambaran otot-otot superfisial besar dibagian depan leher yang
terpisah kiri dan kanan. Scm adalah otot sternokleidomastoideus yang melekat pada tengkorak,
clavicula dan sternum. Tr adalah otot trapezium yang melekat pada tengkorak, prosessus
spinosus dan tulang bahu. Sc adalah otot scalene yang melekat pada tulang leher dan bagian atas
tulang iga. Cl adalah clavicula. St dalah Sternum. 1
Gambar 10. Otot superfisial besar yang terdapat pada leher 1
2.1.4. Medulla Spinalis dan Nervus
Medulla Spinalis menurun melalui bagian dari bawah tengkorak dan berjalan dalam canal
silindris yang dibentuk oleh vertebrae. Ruangan ini disebut canalis spinalis. Ligament longitunal
anterior, ligament longitudinal posterior, corpus vertebrae, dan diskus melindungi medulla
spinalis di bagian depan. Ligament flavum, pedikel, prossesus spinosus dan prosessus
transversus, ligament jenis lainnya, dan otot melindungi medulla spinalis dibagian belakang. 1
Sebuah membrane yang dinamakan dura membungkus daerah sekitar medulla spinalis
dan di permulaan nervus. Cairan didalam dura membasahi medulla splinalis. Nervus
meninggalkan medulla spinalis dibagian kiri dan kanan dengan melewati lubang meninggalkan
vertebrae yang berdekatan yang dinamakan foramen intervertebrae. 1
Gambar 11. Foramen intervertebrae yang dibentuk dari vertebrae atas dan bawah yang
berdekatan 1
Nervus spinalis berjalan dari foramen intervertebralis yang berjumlah 31 pasang. Berasal
dari sulkus postero lateralis dan antero lateralis yang akan berkumpul ke lateral sebagai radix
spinalis. Tujuh saraf servikal mendapat nama menurut vertebrae yang lansung dibawah tempat
keluarnya melalui foramen intervertebralis. Contohnya cervical III yang berjalan foramen
intervertebralis II dan III. Saraf spinal lain diberi nama menurut vertebrae tang terdapat diatas
tempat keluarnya. 2
2.1.5. Pergerakan Leher
Leher melindung medulla spinalis saat fleksi dan melakukan pergerakan. Gerakan leher
yang utama adalah fleksi yaitu membawa dagu kearah dada, ekstensi yaitu memutar kepala
kebelakang untuk melihat langit-langit, dan lateral fleksi yaitu membawa telinga kearah bahu. 1
Stabilitas tulang belakang cervical disediakan oleh kombinasi sendi zygapophyseal,
banyak ligament dan otot. Ekstensi, fleksi, gerakan lateral, dan rotasi diinduksi oleh orientasi
sendi zygapophyseal. Posisi kepala membuat kombinasi dari gerakan diperlukan. Pada orang
muda, gerakan fleksi cervical dan ekstensi adalah sekitar 100 °. Gerakan rotasi Bilateral adalah
sekitar 80 °, dengan sekitar 50% dari rentang terjadi antara C1 dan C2. Gerakan lateral adalah
sekitar 30-50 °. Individu yang lebih tua biasanya telah mengurangi ROM akhir karena mobilitas
serviks biasanya menurun sesuai dengan usia.
Gambar 12. Pergerakan leher
2.2. Definisi
Whiplash injury adalah cedera tulang atau jaringan lunak leher akibat mekanisme
akselerasi-deselerasi energi yang ditransfer ke leher pada pada kecelakaan kendaraan bermotor
from rear-end or side impact (tabrak dari belakang/ samping).
Istilah cedera whiplash pertama kali digunakan pada tahun 1928 untuk menentukan
mekanisme cedera hiperekstensi tiba-tiba diikuti dengan segera hiperfleksi leher yang dapat
menyebabkan kerusakan pada otot, ligamen dan tendon - khususnya yang menyokong kepala.
Saat ini, kita tahu bahwa cedera whiplash sering tidak hasil dari hiperekstensi atau hiperfleksi
(ekstensi dan fleksi melampaui batas-batas fisiologis normal), melainkan merupakan keadaan
terjadinya ekstensi dan fleksi yang sangat cepat dan menyebabkan cedera.
2.3. Epidemiologi
Whiplash injury merupakan bentuk cedera yang paling sering akibat kecelakaan
kendaraan bermotor yang mengenai hingga 83% pasien yang mengalami tabrakan dan paling
sering menyebabkan disabilitas kronis.3,4 Di Amerika Serikat, kerugian financial akibat whiplash
injury meliputi perawatan medis, disabilitas, dan cuti sakit diperkirakan 3,9 miliar dolar. Jika
ada litigasi (gugatan) maka biaya meningkat hingga 29 miliar dolar,. Insidensinya bervariasi, di
Amerika Serikat diperkirakan 4 per 1000 jiwa.5
Penelitian eksperimental pada hewan dan mayat manusia telah mengungkapkan berbagai
cedera musculo-skeletal. Ini dimulai dari otot dan ligamen sampai pada mikro fraktur atau patah
tulang yang lebih besar dari vertebra servikal. Namun studi radiologi menunjukkan bahwa patah
tulang jarang terjadi sebagai akibat dari whiplash yang tidak ada komplikasi. Penelitian yang
memfokuskan pada sendi zygapophyseal dalam generasi nyeri dan disfungsi dalam cedera
whiplash. Percobaan pada sukarelawan sehat telah menunjukkan bahwa dalam tabrakan bagian
belakang, vertebra serviks lebih rendah mengalami ekstensi tetapi tanpa translasi. Gerakan ini
menyebabkan korpus vertebra terpisah pada bagian anterior dan sendi zygapophyseal pada
posterior. Lesi akibat gaya ini cenderung menjadi robekan dalam fibrosis anulus anterior dan
patah tulang atau memar pada sendi zygapophyseal. Lesi tersebut telah ditunjukkan dalam studi
bedah mayat korban kecelakaan kendaraan bermotor. Memblok saraf-saraf yang menginervasi
segmen yang paling sering terkena adalah servikal V-VI dan servikal II-III. Pada pasien dengan
sakit kepala kronis sebagai keluhan dominan setelah whiplash, sumber rasa sakit dapat ditelusuri
ke sendi zygapophyseal servikal II-III.6
2.4. Klasifikasi
Pada tahun 1995, Quebec Task Force (QTF) membentuk definisi kerja dan kriteria untuk
gangguan whiplash dan whiplash associated disease (WAD) yang didefinisikan ulang whiplash
dan manajemen. 17 Gugus tugas ini disponsori oleh Société de l'assurance du Québec mobil,
asuransi mobil publik di Quebec, Kanada. Whiplash didefinisikan sebagai 'mekanisme
percepatan-perlambatan energi yang ditransfer ke leher dan dapat mengakibatkan dari ujung
belakang atau dampak samping, terutama dalam tabrakan kendaraan bermotor, tetapi juga dari
kecelakaan menyelam, dan dari kecelakaan lainnya.' Transfer energi dapat mengakibatkan tulang
atau jaringan lunak cedera (cedera whiplash), yang pada gilirannya dapat menyebabkan berbagai