Top Banner
TINJAUAN PUSTAKA TUMOR OTAK Definisi Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder. Epidemiologi Insiden tumor intrakranial berkisar antara 4,2 - 5,4 per 100.000 penduduk. Pada anak di bawah 16 tahun tumor otak adalah 2,4 per 100.000 penduduk anak. Tampaknya insiden tumor cenderung naik dengan bertambahnya umur. Tidak diketahui secara pasti perbedaan insiden menurut ras, tempat tinggal maupun iklim. Etiologi Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :
23

Referat Tumor Otak

Dec 28, 2015

Download

Documents

Selena Talakua
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Referat Tumor Otak

TINJAUAN PUSTAKA

TUMOR OTAK

Definisi

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder.

Epidemiologi

Insiden tumor intrakranial berkisar antara 4,2 - 5,4 per 100.000 penduduk. Pada anak di

bawah 16 tahun tumor otak adalah 2,4 per 100.000 penduduk anak. Tampaknya insiden tumor

cenderung naik dengan bertambahnya umur. Tidak diketahui secara pasti perbedaan insiden

menurut ras, tempat tinggal maupun iklim.

Etiologi

Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, walaupun telah

banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :

Herediter

—- Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada

meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga.

Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi

pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma

tersebut tidak ada bukti-bukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang

kuat pada neoplasma.

Page 2: Referat Tumor Otak

Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)

Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang

mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Tetapi ada kalanya sebagian

dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di

sekitarnya. Perkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma

intrakranial dan kordoma.

Radiasi

Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan

degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. Pernah

dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah timbulnya suatu radiasi.

Virus

Banyak penelitian tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar yang dilakukan

dengan maksud untuk mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi

hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan perkembangan tumor

pada sistem saraf pusat.

Substansi-substansi Karsinogenik

Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah

diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea.

Ini berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan.

Klasifikasi

Tumor otak bisa primer (50%), bisa sekunder (50%). Tumor primer kira-kira 50% adalah

glioma, 20% meningioma, 15% adenoma dan 7% neurinoma. Pada orang dewasa, 60% terletak

supratentorial. Pada anak 70% terletak infratentorial. Pada anak yang paling sering adalah tumor

serebelum, yaitu meduloblastoma dan astrositoma.

Page 3: Referat Tumor Otak

Tumor primer bisa timbul dari jaringan otak, meningen, hipofisis dan selaput mielin.

Tumor sekunder bias berasal dari hampir semua tumor di tubuh. Yang paling sering berasal dari

tumor paru-paru pada pria dan tumor payudara pada wanita. Tumor otak lebih sering mengenai

pria dari pada wanita, kecuali meningioma yang lebih sering timbul pada wanita dari pada pria

dengan perbandingan 2 : 1.

Terdapat macam-macam klasifikasi, baik atas dasar jaringan asal tumor maupun atas dasar lokasi tumor. Berdasarkan lokasi tumor, yaitu:

1. Tumor supratentoriala. Hemisfer otak:

Glioma : - Glioblastoma multiforme- Astrositoma

- Oligodendroglioma

Meningioma

Tumor metastasis

b. Tumor struktur median:Adenoma hipofisisTumor glandula pinealisKraniofaringioma

2. Tumor infratentoriala. Schwannoma akustikusb. Tumor metastasisc. Meningiomad. Hemangioblastoma

Tumor otak pada orang dewasa

Jenis-jenis tumor otak pada orang dewasa cukup beragam, antara lain:

1. Glioblastoma multiforme

Glioblastoma multiforme adalah tumor primer yang paling sering dijumpai. Disebut juga

sebagai glioma maligna dan astrositoma tingkat 3 dan 4. Lebih sering timbul di lobus

frontalis dan temporalis. Pertumbuhannya sangat cepat dan prognosisnya selalu fatal.

Page 4: Referat Tumor Otak

2. Astrositoma dan oligodendroglioma

Astrositoma tingkat 1 dan 2, dan oligodendroglioma ini didapatkan tidak sesering

glioblastoma multiforme. Pertumbuhannya biasanya lambat sehingga beberapa penderita

bertahun-tahun hanya didiagnosis sebagai epilepsi, yang kemudian ternyata penderita

tumor. Tumor ini histologik adalah benigna tetapi setelah bertahun-tahun bisa menjadi

maligna. Astrositoma, secara umum dan yang paling banyak dipakai, menurut World

Health Organization dibagi didalam beberapa tipe dan grade:

Astrositoma Pilositik (Grade I)

Tumbuh lambat dan jarang menyebar ke jaringan disekitarnya. Tumor ini bisa terjadi

pada anak-anak dan dewasa muda. Mereka dapat disembuhkan secara tuntas dan

memuaskan. Namun demikian, apabila mereka menyerang pada tempat yang sukar

dijangkau, masih dapat mengancam hidup.

Astrositoma Difusa (Grade II)

Tumbuh lambat, namun menyebar ke jaringan sekitarnya. Beberapa dapat berlanjut ke

tahap berikutnya. Kebanyakan terjadi pada dewasa muda.

Astrositoma Anaplastik (Grade III)

Page 5: Referat Tumor Otak

Sering disebut sebagai astrositoma maligna. Tumbuh dengan cepat dan menyebar ke

jaringan sekitarnya. Sel-sel tumornya terlihat berbeda dibanding dengan sel-sel yang

normal. Rata-rata pasien yang menderita tumor jenis ini berumur 41 tahun.

Gliobastoma multiforme (Grade IV)

Tumbuh dan menyebar secara agresif. Sel-selnya sangat berbeda dari yang normal.

Menyerang pada orang dewasa berumur antara 45 sampai 70 tahun. Tumor ini

merupakan salah satu tumor otak primer dengan prognosis yang sangat buruk.

Grade I dan II juga dikenal sebagai Astrositoma berdifrensiasi baik (Well differentiated

astrocytomas).

3. Meningioma

Meningioma adalah tumor benigna yang timbul dari sel araknoid. Pada orang dewasa

menempati urutan kedua terbanyak. Dijumpai 50% pada konveksitas dan 40% pada basis

kranii. Selebihnya pada foramen magnum, fosa posterior, dan system ventrikulus.

Page 6: Referat Tumor Otak

4. Tumor metastasis

Metastasis pada otak dan meningen adalah komplikasi yang sering terjadi dari neoplasma

sistemik. Sekitar 15-20% penderita akan mati karena karsinoma, pada autopsi dijumpai

metastasis pada otak . setiap neoplasma maligna dapat memberi metastasis pada otak,

tetapi yang paling sering karsinoma bronkus, karsinoma payudara dan melanoma

maligna.

5. Adenoma hipofisis

Adenoma hipofisis dapat diklasifikasikan atas dasar fungsi dan anatominya.

Klasifikasi fungsi

Page 7: Referat Tumor Otak

1. Adenoma non-fungsional

2. Adenoma dengan hipersekresi (prolaktin, ACTH, hormon pertumbuhan)

Klasifikasi anatomi

1. Adenoma mikro (diameter kurang dari 10 mm)

2. Adenoma difus

3. Adenoma invasive

Adenoma mikro tidak memberi gejala kecuali pada hipersekresi. Hiperprolaktinemia

diukur dengan mengukur kadar prolaktin pagi hari. Prolaktin lebih besar dari 100 ng/ml (normal

kurang dari 15 ng/ml) hampir pasti disebabkan oleh tumor. Prolaktin antara 15-100 ng/ml dapat

disebabkan oleh tumor tetapi lebih sering oleh obat-obatan seperti fenotiazin dan

benzodiazepine, serta isoniazid dan gangguan inhibisi hipotalamus. Hiperprolaktinemia kadang-

kadang tidak memberi gejala. Pada pria bisa menyebabkan galaktorea dan ginekomasti.

Adenoma yang besar menekan bagian lain dari hipofisis yang menyebabkan defisiensi

gonadotropin dan kortikotropin. Pembesaran tumor keatas menekan khiasma optikum yang

menyebabkan anopia bitemporal kuadran atas, yang selanjutnya menyebabkan kebutaan.

Tumor juga dapat meluas ke sinus kavernosa, ventrikulus ke III, hipotalamus dan lobus

temporalis. Antara 50 – 60% dari penderita tumor yang meluas ini datang ke dokter oleh

gangguan visus dan 20% oleh sefalgia.

Tumor yang memacu sekresi ACTH dan hormon pertumbuhan walaupun masih kecil

selalu mudah diketahui karena timbulnya penyakit Cushing dan akromegali.

6. Tumor glandula pinealis

Tumor glandula pinealis terletak pada sentrum otak, dikelilingi oleh ventrikulus ke III,

mesensefalon, akuaduktus Sylvii dan vena Galen. Tumor ini dapat menyebabkan

peningkatan tekanan intrakranial dan hidrosefalus, disfungsi mesensefalon dan

Page 8: Referat Tumor Otak

endokrinopati. Penekanan mesensefalon menyebabkan sindrom parinaud. Penekanan

ventrikulus ke III menyebabkan diabetes insipidus. Pada 10 % penderita pria dijumpai

pubertas prekoks.

7. Kraniofaringioma

Lebih sering terdapat pada anak, biasanya supraselar dan meluas ke khiasma optikum, ke

bawah lobus frontalis dan temporalis, menutup foramen Monroi menyebabkan

hidrosefalus obstruktif. Dapat menyebabkan gangguan visual, disfungsi endokrin seperti

diabetes insipidus, hiperfungsi hipofisis dan lain-lain. Pada anak dijumpai hambatan

pertumbuhan dan obesitas.

8. Schwannoma akustikus

Schwannoma akustikus adalah tumor yang berasal dari sel Schwan saraf perifer. Paling

sering diantara tumor sudut pons-serebelum. Antara 5-10% dari tumor ini adalah sebagai

bagian dari neurofibromatosis von Recklinghausen. Gejala awal adalah gangguan nervus

oktavus (tuli, tinnitus, vertigo). Disfungsi nervus trigeminus, nervus fasialis, dan ataksia

adalah gejala lanjut.

Page 9: Referat Tumor Otak

Gambaran Klinik

Gambaran klinik ditentukan oleh lokasi tumor dan peningkatan tekanan intrakranial.

Tanda penting dari tumor otak adalah adanya gejala neurologik yang progresif. Progresivitas ini

tergantung pada lokasi, kecepatan pertumbuhan tumor dan edema disekitarnya. Gambaran klinik

terpenting adalah sebagai berikut.

1. Kenaikan tekanan intrakranial yang terdapat pada sebagian besar tumor otak

menyebabkan sefalgia, mual dan muntah. Nyeri kepala pada orang dewasa yang timbul

berulang-ulang. Sedangkan sebelumnya tidak menderita sefalgia kronis, harus dicurigai

adanya tumor otak. Edema papil nervus optikus terdapat hanya pada sebagian kecil tumor

otak, jadi lebih banyak tumor otak tanpa edema papil.

2. Manifestasi klinik fokal seperti, hemiparese, afasia, dan gangguan visus, bergantung pada

lokasi tumor dan edema otak disekitarnya. Tumor pada silent region bisa hanya memberi

gejala edema papil atau gangguan mental.

3. Konvulsi fokal, konvulsi umum atau keduanya terdapat pada 1/3 penderita tumor otak.

Epilepsy dapat disebabkan oleh tumor supratentorial dan lebih sering pada tumor dengan

pertumbuhan lambat.

4. Perdarahan pada tumor yang kaya akan pembuluh darah biasa disangka sebagai

GPDO(Gangguan Pembuluh Darah Otak). Pada glioblastoma multiforme, metastasis dari

Page 10: Referat Tumor Otak

koriokarsinoma, melanoma, dan karsinoma paru anaplastik sering terjadi perdarahan

spontan.

Nyeri Kepala (Headache)

Nyeri kepala biasanya terlokalisir, tapi bisa juga menyeluruh. Biasanya muncul pada pagi hari

setelah bangun tidur dan berlangsung beberapa waktu, datang pergi (rekuren) dengan interval tak

teratur beberapa menit sampai beberapa jam. Serangan semakin lama semakin sering dengan interval

semakin pendek. Nyeri kepala ini bertambah hebat pada waktu penderita batuk, bersin atau mengejan

(misalnya waktu buang air besar atau koitus). Nyeri kepaia juga bertambah berat waktu posisi

berbaring, dan berkurang bila duduk.

Penyebab nyeri kepala ini diduga akibat tarikan (traksi) pada pain sensitive structure

seperti dura, pembuluh darah atau serabut saraf. Nyeri kepala merupakan gejala permulaan dari

tumor otak yang berlokasi di daerah lobus oksipitalis.

Muntah

Lebih jarang dibanding dengan nyeri kepala. Muntah biasanya proyektil (menyemprot)

tanpa didahului rasa mual, dan jarang terjadi tanpa disertai nyeri kepala.

Edema Papil

Keadaan ini bisa terlihat dengan pemeriksaan funduskopi menggunakan oftalmoskop.

Gambarannya berupa kaburnya batas papil, warna papil berubah menjadi lebih kemerahan dan pucat,

pembuluh darah melebar atau kadang-kadang tampak terputus- putus. Untuk mengetahui gambaran

edema papil seharusnya kita sudah mengetahui gambaran papil normal terlebih dahulu. Penyebab

edema papil ini masih diperdebatkan, tapi diduga akibat penekanan terhadap vena sentralis retina.

Biasanya terjadi bila tumor yang lokasi atau pembesarannya menekan jalan aliran likuor sehingga

mengakibatkan bendungan dan terjadi hidrosefalus interim.

Page 11: Referat Tumor Otak

Kejang

Ini terjadi bila tumor berada di hemisfer serebri serta merangsang korteks motorik. Kejang

yang sifatnya lokal sukar dibedakan dengan kejang akibat lesi otak lainnya, sedang kejang yang

sifatnya umum/general sukar dibedakan dengan kejang karena epilepsi. Tapi bila kejang terjadi

pertama kali pada usia dekade III dari kehidupan harus diwaspadai kemungkinan adanya tumor

otak.

-Gejala spesifik tumor otak yang berhubungan dengan lokasi:

1. Lobus frontal

Menimbulkan gejala perubahan kepribadian.

Bila tumor menekan jaras motorik menimbulkan hemiparese kontra lateral, kejang fokal.

Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia.

Bila tumor terletak pada basis frontal menimbulkan sindrom foster kennedy.

Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia.

2. Lobus parietal

Dapat menimbulkan gejala modalitas sensori kortikal hemianopsi homonym.

Bila terletak dekat area motorik dapat timbul kejang fokal dan pada girus angularis      

menimbulkan gejala sindrom gerstmann’s.

3. Lobus temporal

Akan menimbulkan gejala hemianopsi, bangkitan psikomotor, yang didahului dengan

aura atau halusinasi.

Bila letak tumor lebih dalam menimbulkan gejala afasia dan hemiparese.

Pada tumor yang terletak sekitar basal ganglia dapat diketemukan gejala choreoathetosis,

parkinsonism.

Page 12: Referat Tumor Otak

4. Lobus oksipital

Menimbulkan bangkitan kejang yang dahului dengan gangguan penglihatan.

Gangguan penglihatan yang permulaan bersifat quadranopia berkembang menjadi

hemianopsia, objeckagnosia.

5. Tumor di ventrikel ke III

Tumor biasanya bertangkai sehingga pada pergerakan kepala menimbulkan obstruksi dari

cairan serebrospinal dan terjadi peninggian tekanan intrakranial mendadak, pasen tiba-

tiba nyeri kepala, penglihatan kabur, dan penurunan kesadaran.

6. Tumor di cerebello pontin angie

Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma

Dapat dibedakan dengan tumor jenis lain karena gejala awalnya berupa gangguan fungsi

pendengaran.

Gejala lain timbul bila tumor telah membesar dan keluar dari daerah pontin angel.

7. Tumor Hipotalamus

Menyebabkan gejala TTIK akibat oklusi dari foramen Monroe

Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gejala: gangguan perkembangan seksuil

pada anak-anak, amenorrhoe,dwarfism, gangguan cairan dan elektrolit, bangkitan kejang.

8. Tumor di cerebelum

Umumnya didapat gangguan berjalan dan gejala TTIK akan cepat erjadi disertai dengan

papil udem.

Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar keleher dan spasme dari otot-otot

servikal.

9. Tumor fosa posterior

Page 13: Referat Tumor Otak

Diketemukan gangguan berjalan, nyeri kepala dan muntah disertai dengan nystacmus,

biasanya merupakan gejala awal dari medulloblastoma.

Diagnosis

Anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologi yang teliti. Pada anamnesis didapatkan nyeri

kepala yang hebat, adanya mual dan muntah, dan biasanya di sertai penurunan berat badan, nafsu

makan berkurang. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan adanya hemiparese tapi tidak selalu,

edema papil, gangguan visus, tergantung pada lokasi tumor.

CT scan

Tumor bisa menyebabkan edema vasogenik yang terlihat pada CT scan tampak lebih

rendah densitasnya apabila dibandingkan dengan densitas jaringan otak. Dengan CT scan 85%

meningioma intrakranial dapat ditetapkan dan apabila dengan kontras dapat ditetapkan 95%.

Metastasis dengan diameter lebih dari 1 cm mudah kelihatan.

MRI

Pemeriksaan radiology untuk menentukan letak, ukuran dan jenis perlengketannya

melalui X-Ray, CT Scan dan MRI. X-Ray masih berperan untuk tumor – tumor tertentu. CT

Scan menggunakan sinar-X dan computer untuk menghasilkan gambar otak yang baik. MRI

menggabungkan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar yang baik.

Dengan  perkembangan terakhir CT Scan dan MRI dapat dengan jelas dan tepat secara anatomis

gambaran tumor serta struktur disekitarnya. Tumor – tumor instrinsik di batang otak dapat lebih

jelas tampak dengan pemeriksaan MRI dibandingkan dengan CT Scan.

Diagnosis Banding

Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan intrakranial,

kejang dan tanda defisit neurologik fokal yang progresif. Setiap proses desak ruang di otak dapat

Page 14: Referat Tumor Otak

menimbulkan gejala di atas, sehingga agak sukar membedakan tumor otak dengan beberapa hal

berikut :

Abses intraserebral

Epidural hematom

Hipertensi intrakranial benigna

Meningitis kronik

Penatalaksanaan

Pengobatan tumor otak tergantung kepada lokasi dan jenisnya.

1. Untuk edema otak: kortikosteroid

2. Tindakan pembedahan

3. Radioterapi

4. Kemoterapi

Terapi Steroid

—- Steroid secara dramatis mengurangi edema sekeliling tumor intrakranial, namun tidak

berefek langsung terhadap tumor.

Pembedahan

— Pembedahan dilaksanakan untuk menegakkan diagnosis histologik dan untuk mengurangi

efek akibat massa tumor. Kecuali pada tipe-tipe tumor tertentu yang tidak dapat direseksi.

—- Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pembedahan tumor otak yakni:

diagnosis yang tepat, rinci dan seksama, perencanaan dan persiapan pra bedah yang lengkap,

teknik neuroanastesi yang baik, kecermatan dan keterampilan dalam pengangkatan tumor, serta

perawatan pasca bedah yang baik, Berbagai cara dan teknik operasi dengan menggunakan

kemajuan teknologi seperti mikroskop, sinar laser, ultrasound aspirator, bipolar coagulator,

Page 15: Referat Tumor Otak

realtime ultrasound yang membantu ahli bedah saraf mengeluarkan massa tumor otak dengan

aman.

Pembedahan kadang menyebabkan kerusakan otak yang bisa menimbulkan kelumpuhan

parsial, perubahan rasa, kelemahan dan gangguan intelektual. Tetapi pembedahan harus

dilakukan jika pertumbuhannya mengancam struktur otak yang penting. Meskipun pengangkatan

tumor tidak dapat menyembuhkan kanker, tetapi bisa mengurangi ukuran tumor, meringankan

gejala dan membantu menentukan jenis tumor serta pengobatan lainnya.

Radioterapi

—- Tumor diterapi melalui radioterapi konvensional dengan radiasi total sebesar 5000-6000

cGy tiap fraksi dalam beberapa arah. Kegunaan dari radioterapi hiperfraksi ini didasarkan pada

alasan bahwa sel-sel normal lebih mampu memperbaiki kerusakan subletal dibandingkan sel-sel

tumor dengan dosis tersebut. Radioterapi akan lebih efisien jika dikombinasikan dengan

kemoterapi intensif. Terapi penyinaran tidak dapat menyembuhkan tumor, tetapi membantu

memperkecil ukuran tumor sehingga tumor dapat dikendalikan.

Kemoterapi

— Jika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan, kemoterapi tetap

diperlukan sebagai terapi tambahan dengan metode yang beragam. Pada tumor-tumor tertentu

seperti meduloblastoma dan astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, terapi

tambahan berupa kemoterapi dan regimen radioterapi dapat membantu sebagai terapi paliatif.

Terapi penyinaran dimulai setelah sebanyak mungkin bagian tumor diangkat melalui

pembedahan. Kemoterapi digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker otak. Kanker otak

primer maupun kanker otak metastatik memberikan respon yang baik terhadap kemoterapi.

Prognosis

Prognosis yang lebih baik ditemukan pada astrositoma dan oligodendroglioma, dimana

kanker biasanya tidak kambuh dalam waktu 3-5 tahun setelah pengobatan.

Page 16: Referat Tumor Otak

Prognosisnya tergantung jenis tumor spesifik. Berdasarkan data di Negara-negara maju,

dengan diagnosis dini dan juga penanganan yang tepat melalui pembedahan dilanjutkan dengan

radioterapi, angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival) berkisar 50-60% dan angka

ketahanan hidup 10 tahun (10 years survival) berkisar 30-40%. Terapi tumor otak di Indonesia

secara umum prognosisnya masih buruk, berdasarkan tindakan operatif yang dilakukan pada

beberapa rumah sakit di Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

1. Berttolone SJ. Tumor of the central nervous system concepts in cancer medicine,

1982:649-659

2. Hakim A.A. Tindakan Bedah pada Tumor Cerebellopontine Angle, Majalah   Kedokteran

Nusantara Vol. 38 No 3, 2005.

3. Mayer.SA. Management of Increased intracranial Pressure In Wijdicks EFM.Diringer

MN, et.al. Continuum Critical Care Neurology.2002.

4. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis Dasar edisi

5, Dian Rakyat, Jakarta, 2000 : 390 – 402

5. Black PB. Brain tumor, review article. The NEJM 1991 (324):1471-1472

6. Ausman. Intra cranial neoplasma in AB Berker (ed.) Clinical neurology.

Philadelphia:Harper & Row, 1987:57-66

7. Youmans JR. Neurological surgery. Philadelphia:WB Sounders, 1990, 2967-2981

8. Guthrie BL. Neoplasm of the meningens, in Youmans JR (ed) Neurological Surgery.

Philadelphia:WB Sounders, 1990: 3250-3303

9. Adams and Victors, Intracranial Neoplasms and Paraneoplastic Disorders in Manual of

edisi 7, McGraw Hill, New York, 2002 : 258 – 263

10. Tumor Otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta, 1999 : 201 – 207

Page 17: Referat Tumor Otak

11. Facts About Brain Tumors at http://www.braintumor.org/, dikutip tanggal 13

November 2004

12. Syaiful Saanin, dr, Tumor Intrakranial dalam

http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Pendahuluan.html, dikutip tanggal 13

November 2004

13. John R.M., Howard K.W, A ,B, Cs of Brain Tumors – From Their Biology to Their

Treatments at http://www.brain-surgery.com/, dikutip tanggal 13 November 2004

14. What you need to Know about Brain Tumor at http://www.cancer.gov/

15. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Buku Ajar Neurologi Klinis edisi III.

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2005: 201-207