Top Banner
A. ANATOMI TELINGA LUAR Telinga luar terdiri dari daun telinga (Auricula), meatus acusticus eksternus, Canalis auditorius eksternus sampai Membran timpani. 1 Daun telinga di bentuk oleh tulang rawan dan otot serta ditutupi oleh kulit. Kanalis auditorius eksternal dilapisi dengan epitel skuamosa dan panjangnya sekitar 2,5 cm pada orang dewasa. Fungsi kanal auditori eksternal adalah untuk mengirimkan suara ke telinga tengah sekaligus melindungi struktur yang lebih proksimal dari benda asing dan setiap perubahan kondisi lingkungan. Kanalis auditori eksternal berbentuk huruf S dengan rangka tulang rawan pada 1/3 bagian luar dan 2/3 bagian dalam terdiri dari tulang. 1 Sepertiga luar kanal adalah tulang rawan dan terorientasi di superior dan posterior, bagian dari kanal berisi serumen yang diproduksi oleh kelenjar apokrin. Jumlah serumen yang dihasilkan bervariasi antara individu. Serumen umumnya bersifat asam (pH 4- 5), sehingga menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur. Sifat lilin dari serumen melindungi epitel yang mendasari dari maserasi atau kerusakan kulit. Dua pertiga dari bagian dalam kanal adalah osseus, ditutupi dengan kulit tipis yang melekat erat, dan berorientasi inferior dan anterior, bagian ini adalah kanal yang tidak memiliki kelenjar apokrin atau folikel rambut. 1 1
19

Referat Tht Oe

Feb 16, 2016

Download

Documents

acrom10n

Referat Tht Oe
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Referat Tht Oe

A. ANATOMI TELINGA LUAR

Telinga luar terdiri dari daun telinga (Auricula), meatus acusticus eksternus,

Canalis auditorius eksternus sampai Membran timpani. 1

Daun telinga di bentuk oleh tulang rawan dan otot serta ditutupi oleh kulit.

Kanalis auditorius eksternal dilapisi dengan epitel skuamosa dan panjangnya

sekitar 2,5 cm pada orang dewasa. Fungsi kanal auditori eksternal adalah untuk

mengirimkan suara ke telinga tengah sekaligus melindungi struktur yang lebih

proksimal dari benda asing dan setiap perubahan kondisi lingkungan. Kanalis

auditori eksternal berbentuk huruf S dengan rangka tulang rawan pada 1/3 bagian

luar dan 2/3 bagian dalam terdiri dari tulang. 1

Sepertiga luar kanal adalah tulang rawan dan terorientasi di superior dan

posterior, bagian dari kanal berisi serumen yang diproduksi oleh kelenjar apokrin.

Jumlah serumen yang dihasilkan bervariasi antara individu. Serumen umumnya

bersifat asam (pH 4-5), sehingga menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur.

Sifat lilin dari serumen melindungi epitel yang mendasari dari maserasi atau

kerusakan kulit. Dua pertiga dari bagian dalam kanal adalah osseus, ditutupi

dengan kulit tipis yang melekat erat, dan berorientasi inferior dan anterior, bagian

ini adalah kanal yang tidak memiliki kelenjar apokrin atau folikel rambut.1

Gambar 1. Auricula

1

Page 2: Referat Tht Oe

Gambar 2. Anatomi Telinga

B. DEFINISI

Otitis Eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang

disebabkan infeksi jamur, bakteri dan virus. Faktor yang mempermudah radang

telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya normal atau

asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun. 1

Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang

dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. 2

C. ETIOLOGI

Organisme yang paling umum dijumpai pada Otitis Eksterna adalah

Pseudomonas aeruginosa (50%), Staphylococcus aureus (23%), bakteri anaerob

dan organisme gram negatif (12,5%), serta jamur seperti Aspergillus dan Candida

spesies (12,5%). Dalam sebuah penelitian, 91% dari kasus otitis eksternal

disebabkan oleh bakteri. Dan penelitian lainnya juga menemukan bahwa sebanyak

40% kasus OE tidak memiliki mikroorganisme primer sebagai agen penyebab. 3

Faktor Risiko terjadinya Otitis eksterna antara lain: 3

1. Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga dengan cotton buds,

ujung jari atau alat lainnya.

2. Kelembaban merupakan foktor yang penting untuk terjadinya otitis

eksterna.

2

Page 3: Referat Tht Oe

3. Sering berenang, air kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan

merupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri.

4. Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarna rambut

yang bisa membuat iritasi, yang memungkinkan bakteri dan jamur untuk

masuk.

5. Kanal telinga sempit.

6. Infeksi telinga tengah.

7. Diabetes.

D. EPIDEMIOLOGI

Setiap tahun, Otitis eksterna terjadi sekitar 4 per 1000 orang di Amerika

Serikat. Otitis eksterna akut, kronis, dan eczematous merupakan otitits yang

umum di Amerika Serikat, namun otitis necrotizing jarang terjadi. Secara umum

di dunia frekuensi otitis eksterna tidak diketahui, namun insidennya meningkat di

Negara tropis seperti Indonesia. 3

Tidak ada ras ataupun jenis kelamin yang berpengaruh terhadap angka

kejadian otitis eksterna. Umumnya, tidak ada hubungan antara perkembangan

otitis eksterna dan usia. Sebuah studi epidemiologi tunggal di Inggris menemukan

prevalensi selama 12-bulan yang sama untuk individu yang berusia 5-64 tahun

dan prevalensinya meningkat pada usia lebih dari 65 tahun. 3

Di Indonesia, penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang

sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya. Berdasarkan data yang

dikumpulkan mulai tanggal Januari 2000 s/d Desember 2000 di Poliklinik THT

RS H.Adam Malik Medan didapati 10746 kunjungan baru dimana, dijumpai 867

kasus (8,07 %) otitis eksterna, 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa dan 585

kasus (5,44 %) otitis eksterna sirkumskripta. Penyakit ini sering diumpai pada

daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim- iklim sejuk dan

kering. 4,5

Penelitian Kunarto di Poliklinik THT BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou

Manado (2009) mengatakan bahwa 318 pasien otitis eksterna dengan kelompok

usia 18-59 tahun sebanyak 208 orang (65,41%), terutama kelompok usia 31-40

3

Page 4: Referat Tht Oe

tahun (68 orang). Dari hasil dikemukakan oleh Palandeng di Poliklinik THT BLU

RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado (2011) yang mendapatkan pasien

perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, dengan hasil 255 perempuan

(57,96%) dan 185 laki-laki (42,04%). 4,5

E. PATOFISIOLOGI

Otitis eksterna mungkin berkembang pada atlet akuatik atau perenang

sebagai akibat dari paparan air yang berlebihan yang mengakibatkan pengurangan

secara keseluruhan dari serumen. Penurunan serumen ini kemudian dapat

menyebabkan pengeringan dari kanalis auditorius eksternal dan pruritus. Pruritus

kemudian dapat menyebabkan probing dari kanalis auditorius eksternal,

mengakibatkan kerusakan kulit dan memudahkan kejadian untuk infeksi.

Obstruksi saluran pendengaran eksternal dari serumen yang berlebihan, debris,

exostosis peselancar, atau kanal yang sempit dan berliku-liku juga dapat

menyebabkan infeksi dengan cara retensi kelembaban. 6

Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan

dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih

kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-

sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah

ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa lekukan pada liang

telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam

liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan

gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri

dan jamur. Stratum korneum menyerap kelembaban dari lingkungan. Peningkatan

kelembaban dari keratin didalam serta disekitar unit-unit apopilo sebasea menunjang

pembengkakan & penyumbatan folikel sehingga berkurang aliran serumen kepermukan

kulit. 1,7,8

Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya

lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini

menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi

inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya

4

Page 5: Referat Tht Oe

infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Proses

infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa tidak

nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan/nanah

yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga

hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran. Infeksi pada

liang telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal. 4

Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh: 1,7,8

1. Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan bantalan

jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain itu, edema

dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.

2. Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan

kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun

telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga

mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna.

F. KLASIFIKASI

Otitis eksterna diklasifikasikan atas: 9

1. Otitis eksterna akut

- Bakteri : Otitis Eksterna Sirkumskripta, Otitis Eksterna Difus

- Virus : Herpes Zoster Otikus

- Jamur : Otomikosis

2. Otitis eksterna kronik

- Otitis Eksterna Maligna

- Keratosis Obturans dan Kolesteatom Eksterna

Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel/ Bisul)

Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi bermula dari folikel rambut di

liang telinga yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus dan menimbulkan

furunkel di liang telinga di 1/3 luar. Oleh karena kulit di sepanjang 1/3 luar liang

telinga mengandung adneksa kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebacea dan

kelenjar serumen, maka di tempat itu bisa terjadi infeksi pada pilosebaceus

5

Page 6: Referat Tht Oe

sehingga membentuk furunkel. Kuman penyebab biasanya Staphyloccoccus

aureus atau Staphylococcus albus. Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta

berupa rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini disebabkan

karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar di bawahnya,

sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Rasa nyeri dapat juga

timbul spontan waktu membuka mulut (sendi temporomandibula). Selain itu

terdapat juga gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan menyumbat liang

telinga. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat

atau abses pada 1/3 luar liang telinga. 1,9

Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta meliputi: 1,9

- Lokal : pada stadium infiltrat diberikan tampon yang dibasahi dengan 10%

ichthamol dalam glycerine, diganti setiap hari. Pada stadium abses

dilakukan insisi pada abses dan tampon larutan rivanol 0,1%.

- Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukup

berat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg, eritromisin 250.

Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.

- Analgetik : Parasetamol 500 mg, Asam mefenamat 500 mg.

Gambar 3. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkulosis)

Otitis Eksterna Difus

Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat

infeksi bakteri. Otitis eksterna difus disebut juga sebagai Swimmer’s Ear.

Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu

Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Faktor predisposisi

terjadinya otitis eksterna difusa antara lain Sering berenang, iklim hangat dan

6

Page 7: Referat Tht Oe

lembab, liang telinga sempit dan berambut, trauma atau benda asing pada kanal,

serumen prop/tidak adanya serumen, penggunaan alat bantu dengar dan

Diabetes/Imunocompromised. 1,9

Gejala klinis otitis eksterna difus yaitu Kulit liang telinga terlihat hiperemis

dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul). Gejalanya

sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Otalgia oleh

karena tidak adanya jaringan subkutan dibawah kulit liang telinga, proses radang

akan menyebabkan tekanan yang kuat pada ujung-ujung saraf. Otorea, pruritus,

telinga terasa penuh, penurunan pendengaran, riwayat telinga kemasukan air,

riwayat kebiasaan mengorek telinga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri

tekan pinna dan kanal, eritema kanal, edema kanal, debris purulen, pembesaran

limfonodi periaurikular dan servikal anterior. Kadang-kadang kita temukan sekret

yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir (musin) merupakan

sekret yang berasal dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus otitis media.

Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon yang

mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara

obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika

sistemik.

Gambar 4. Otitis Eksterna Difus

Otomikosis

Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di

daerah tersebut. Etiologi Aspergillus (80%), Candida, Phycomycetes, Rhizopus,

Actinomyces, Penicillium. Faktor predisposisi sama dengan otitis eksterna bakteri.

Lebih sering pada pasien diabetes melitus atau immunocompromised.

7

Page 8: Referat Tht Oe

Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi

sering pula tanpa keluhan. Otorea, otalgia, penurunan pendengaran (akibat

akumulasi debris mikotik), adanya riwayat penggunaan antibiotik topikal tapi

tidak sembuh. Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan otoskopi ditemukan

mycelia, debris jamur berwarna putih, abu-abu atau hitam, kanal eritem.

Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam

asetat 2-5% dalam alkohol yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat

menyembuhkan. Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai salep)

yang diberikan secara topikal.

Gambar 5. Otomikosis

Otitis Eksterna Maligna

Merupakan infeksi difus di liang telinga luar dan struktur sekitarnya. Otitis

eksterna maligna (OEM) atau otit is eksterna nekrotikans merupakan

infeksi telinga yang berpotensi kematian. Infeksi biasanya dimulai

dari meatus akustikus eksterna (MAE) sebagai otit is eksterna akut

(OEA) yang tidak ada respon terhadap terapi. Infeksi menyebar

melalui fissura Santorini ke jaringan lunak dan pembuluh darah

sekitarnya sampai ke tulang dasar tengkorak. Penyebaran infeksi

melalui sistem Haversian tulang padat dapat menimbulkan

osteomielitis, terbentuknya abses multipel dan sequestra tulang

nekrotik. Infeksi dapat mengenai foramen stilomastoid sehingga

terjadi paralisis nervus fasialis, jika mengenai foramen jugularis

akan terjadi paralisis N. IX, X, XI dan jika mengenai kanal

hipoglosus akan terjadi paralisis N. XII

8

Page 9: Referat Tht Oe

Orang tua dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol

merupakan faktor risiko terbesar terjadinya OEM. Faktor risiko lain

yaitu adanya infeksi kronis, kondisi umum lemah dan penyakit

munocompromised. Kuman penyebab terbanyak OEM adalah

Pseudomonas aeruginosa . Gejalanya berupa gatal diikuti nyeri hebat, sekret

yang banyak, dan pembengkakan liang telinga, bila terkena saraf fasial dapat

terjadi paralisis.

Keratosis Obturans dan Kolesteatom Eksterna

Keratosis ObturansKolesteatoma

Eksterna

Umur Dewasa muda Usia tua

Penyakit terkait Sinusitis, Bronkiektasi Tidak ada

Nyeri Berat Tumpul

Gangguan Pendengaran Konduktif/sedang Tidak ada/ringan

Sisi telinga Bilateral Unilateral

Erosi tulang Sirkumferensial Terlokalisasi

Kulit telinga Utuh Ulserasi

Osteonekrosis Tidak ada Bisa ada

Otorea Jarang Sering

G. DIAGNOSIS

Untuk menegakkan diagnosis dari Otitis eksterna dapat diperoleh dari

anamnesis dan pemeriksaan fisik yang meliputi:

1. Anamnesis

Rasa sakit di dalam telinga (otalgia) bisa bervariasi dari yang hanya berupa

rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar

9

Page 10: Referat Tht Oe

hingga rasa sakit yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering

merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan gejala

mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan derajat peradangan yang

ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar langsung

berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema dermis

menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula, kulit

dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan

daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan

dihantarkan ke kulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan

rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.7

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal

dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri

tekan daun telinga.

Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan

pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan

penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda

permulaan peradangan suatu otitis eksterna akuta.7

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis

eksterna. Edema kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan

kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama sering menyumbat lumen

kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi,

rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan kedalam telinga bisa

menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.5,7

Discharge (Awalnya, debit mungkin tidak jelas dan tidak berbau, tetapi

dengan cepat menjadi bernanah dan berbau busuk). Dapat disertai dengan tinnitus,

Demam (jarang), gejala bilateral (jarang).

2. Pemeriksaan Fisik

Temuan pemeriksaan fisik dapat mencakup sebagai berikut:

- Nyeri tekan tragus

- Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal

- Discharge purulen

10

Page 11: Referat Tht Oe

- Eczema dari daun telinga

- Adenopati Periauricular dan servikal

- Demam (jarang)

- Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya,

termasuk kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang

mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf

kranial VII (wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau

XII (hypoglossal) dapat terpengaruh.

H. PENATALAKSANAAN

Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit,

pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal

untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus.

Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal

dengan irigasi atau dengan kapas di bawah visualisasi langsung. Pembersihan

kanal meningkatkan efektivitas dari obat topikal. Obat topikal biasanya termasuk

asam ringan (untuk mengubah pH dan untuk menghambat pertumbuhan

mikroorganisme), kortikosteroid (untuk mengurangi peradangan), Antibiotik, dan

atau Anti jamur.

Otitis eksterna ringan biasanya merespon dengan penggunaan agen

acidifying dan kortikosteroid. Sebagai alternatif, campuran perbandingan (2:1)

antara alkohol isopropil 70% dan asam asetat dapat digunakan. pada infeksi

sedang: Pertimbangkan penambahan antibiotik dan antijamur ke agen acidifying

dan kortikosteroid. Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam,

imunosupresi, diabetes, adenopati, atau pada individu-individu dengan ekstensi

infeksi di luar saluran telinga.

Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapat dimasukkan ke

dalam kanal, dan obat ototopic dapat diterapkan secara langsung ke kasa (2-4 kali

sehari tergantung pada frekuensi dosis yang dianjurkan dokter). Setelah kasa

digunakan, harus dicabut kembali 24-72 jam setelah insersi.

11

Page 12: Referat Tht Oe

Dalam kasus pasien dengan tympanostomy atau diketahui adanya perforasi,

persiapan non-ototoxic topical (misalnya, fluorokuinolon, dengan atau tanpa

steroid).

I. KOMPLIKASI

1. Perikondritis

Radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma

atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan

kartilago telinga luar. Umumnya trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan

yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga. Adakalanya perikondritis

terjadi setelah suatu memar tanpa adanya hematoma. Dalam stage awal infeksi,

pinna dapat menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh pembengkakan yang

general dan membentuk abses subperikondrial dengan pus terkumpul di antara

perikondrium dan tulang rawan dibawahnya

2. Selulitis

Peradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari infeksi

umum, biasanya dengan bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Hal ini dapat

terjadi sebagai akibat dari trauma kulit atau infeksi bakteri sekunder dari luka

terbuka, seperti luka tekanan, atau mungkin terkait dengan trauma kulit. Hal ini

paling sering terjadi pada ekstremitas, terutama kaki bagian bawah.

J. PROGNOSIS

Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor

pencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika

kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti diabetes

yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak menghindari faktor

pencetus dengan baik.

12