Top Banner
REFERAT THT-KL MASTOIDITIS Dokter Pembimbing dr. Rangga. R. Syarif, Sp. THT-KL, M.Kes Oleh : Adhi Nugroho Latief 08310005
35

Referat Tht-kl Mastoiditis

Jan 02, 2016

Download

Documents

Supiyanti
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Referat Tht-kl Mastoiditis

REFERAT THT-KLMASTOIDITIS

Dokter Pembimbingdr. Rangga. R. Syarif, Sp. THT-KL, M.Kes

Oleh :Adhi Nugroho Latief

08310005

Page 2: Referat Tht-kl Mastoiditis

BAB IPENDAHULUAN

• Penyakit pada telinga tengah dan mastoid lazim ditemukan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.

• otitis media → kedua pada praktek pediatric, setelah pilek.

• Radang celah telinga tengah (tuba eustakius, telinga tengah dan mastoid) sering pada anak, dan daerah sarana minimal :

• ghetto, daerah reservasi Indian• daerah-daerah tertentu di Alaska.

Page 3: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Antibiotik secara luas terhadap otitis media dan mastoiditis tahun 1930-an → mortalitas dan penyulit serius dari otitis media menurun.

• Mastoiditis → pasien imunosupresi / menelantarkan otitis media akut; berkaitan dengan virulensi dari organisme penyebab. Organisme = Penyebab otitis media akut.

Page 4: Referat Tht-kl Mastoiditis

BAB IIMASTOIDITIS

• Anatomi Telinga Tengah• Telinga tengah → area mastoid bagian

posterior dan nasofaring melalui suatu kanal yang disebut tuba Eustachius (pharyngotympanica tube) pada bagian anterior.

• Terdapat ossikula• Mallesu, Incus dan Stapes

Page 5: Referat Tht-kl Mastoiditis

Anatomi Antrum Mastoid dan Tuba Eustachius

• Ada daerah berdekatan dan secara langsung terhubung → telinga tengah.

• → antrum mastoid dan tuba Eustachius. Berbeda dengan yang lain, kedua area ini tidak memiliki membran pembatas sehingga langsung terhubung dengan telinga tengah.

Page 6: Referat Tht-kl Mastoiditis

Tuba Eustachius terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Struktur tulang, 1/3 mendekati telinga tengah.2. Kartilaginosa, 2/3 mendekati nasofaring.

→ Tuba Eustachius → menutup→ kontraksi dari m. tensor veli palatini,

→ Tuba Eustachius → terbuka → menelan, menguap / membuka rahang → keseimbangan tekanan atmosfer antara kedua ruang diantara membrane timpani.

Page 7: Referat Tht-kl Mastoiditis

GAMBAR TUBA EUSTAKIUS

Page 8: Referat Tht-kl Mastoiditis

Otitis Media Akut

• Otitis media akut / Otitis Media Supuratif Akut → peradangan sebagian / seluruh mukosa telinga, tuba Eustachius, antrum mastoid < 3 minggu.

Page 9: Referat Tht-kl Mastoiditis

Mikroorganisme (%) Deskripsi Tambahan

S. pneumoniae 40-50 Paling sering adalah serotipe 19F, 23F, 14, 6B, 6A, 19A dan 9V

H. influenza 30-40 Memproduksi β – lactamase

M. catarrhalis 10-15 Memproduksi β – lactamase

Streptococcus grup A - Umumnya terjadi pada anak-anak dan sering berkaitan dengan perforasi membran timpani dan

mastoiditis

Basil gram negative - Terjadi pada pasien neonates, imunosupresi dan OMSK

Virus <10 Respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, rhinovirus dan influenza virus

Lain-lain Jarang Mycoplasma pneumonia, Chlamydia pneumonia, Chlamydia trachomatis (pada bayi usia kurang dari enam bulan), M. tuberculosis (di Negara

berkembang), parasit (Ascariasis), infeksi jamur (Candidiasis, Aspergillosis, Blastomycosis)

Page 10: Referat Tht-kl Mastoiditis

Otitis Media Supuratif Kronis dan Mastoiditis

• Otitis media akut → Mastoiditis akut• Perforasi membran timpani → otitis media

supuratif kronis →Mastoiditis kronis

Page 11: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Mastoiditis → segala proses peradangan pada sel- sel mastoid yang terletak pada tulang temporal tidak adekuat. Mastoiditis → penyakit sekunder dari otitis media yang tidak dirawat atau perawatannya.

Page 12: Referat Tht-kl Mastoiditis

Epidemiologi

• Mygind (1903) → era praantibiotik, > 50% kasus otitis media akut menimbulkan komplikasi mastoiditis.

• Insidensi kasus mastoiditis ↓, hanya 1,2-2 kasus per 100.000 orang per tahun

• Mastoiditis akut kebanyakan terjadi pada anak-anak, <2 tahun dan orang yang belum diberi terapi antibiotik oral yang tepat untuk mengatasi otitis media akut. ≠faktor genetik.

• Angka kejadian laki-laki =perempuan.

Page 13: Referat Tht-kl Mastoiditis

Etiologi Mastoiditis

• Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis → mastoiditis → infeksi campuran bakteri dari meatus auditoris eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat infeksi saluran nafas atas.

Page 14: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Organisme-organisme staphylococcus, pseudomonas aeruginosa, B. Proteus, B. Coli dan aspergillus. Organisme nasofaring → Streptococcus viridans (streptococcus A hemolitikus, streptokokus B hemolitikus dan pneumococcus).

Page 15: Referat Tht-kl Mastoiditis

Klasifikasi

• OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :1. Tipe tubotimpani = tipe jinak = tipe aman = tipe

rhinogen. 1. Fase aktif

• 2. Fase tidak aktif / fase tenang2. Tipe atikoantral = tipe ganas = tipe tidak aman = tipe

tulang. • Pars flasida • Kolesteatom.

Page 16: Referat Tht-kl Mastoiditis

KOLESTEATOMA

1. Kolesteatoma kongenital2. Kolesteaatoma akuisital yang terbentuk

setelah anak lahir, jenis ini terbagi atas dua :• 1. Kolesteatoma akuisital primer• 2. Kolesteatoma akuisital sekunder

Page 17: Referat Tht-kl Mastoiditis

Mastoiditis

1. Mastoiditis akut2. Mastoiditis kronis

Page 18: Referat Tht-kl Mastoiditis

Patofisiologi

• Infeksi telinga tengah → mengenai tulang mastoid dan sel-sel di dalamnya, → proses nekrosis tulang mastoid serta merusak struktur tulang.

• → Bila tidak segera dilakukan pengobatan → infeksinya → mengakibatkan abses sub periosteal pada mastoid.

Page 19: Referat Tht-kl Mastoiditis

Diagnosis OMSK Dan Mastoiditis

• Pada OMSK tipe jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk ,perforasi membran timpani dan infeksi. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul.

• Pada OMSK tipe ganas • Sekret telinga tengah berkurang atau hilang ,

jaringan granulasi dan kolesteatom

Page 20: Referat Tht-kl Mastoiditis

Gejala klinis

• Mastoiditis akut → demam dan malaise, eritema dan demam jaringan lunak mastoid, nyeri dibelakang telinga, mastoid tenderness, limfadenopati local dan daun telinga terdorong ke depan

• Pada mastoiditis kronis → antibiotik spektrum luas namun tidak adekuat.

Page 21: Referat Tht-kl Mastoiditis

Mastoiditis akut

Page 22: Referat Tht-kl Mastoiditis

Foto schuller

Page 23: Referat Tht-kl Mastoiditis

Komplikasi

• Meningitis, paralisis wajah, abses otak, gangguan pendengaran sensori neural, abses subperiosteal, labirinitis, petrositis, abses ekstradural, abses subdural, meningitis, abses otak, osteomyelitis, abses bezold, perluasan ke tulang occipital dan calvaria sehingga membentuk abses otelli.

Page 24: Referat Tht-kl Mastoiditis

Tatalaksana

• Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas

• 1. Konservatif• 2. Operasi

Page 25: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Antibiotika topikal yang sering digunakan pada pengobatan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah : NEXT → →

Page 26: Referat Tht-kl Mastoiditis
Page 27: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Golongan pertama antimikroba dengan daya bunuh yang tergantung kadarnya.

• Makin tinggi kadar obat, →↑ kuman terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida dan kuinolon.

• Golongan kedua antimikroba konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik. Peninggian dosis tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini, misalnya golongan beta laktam.

Page 28: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Terapi antibiotik sistemik yang dianjurkan pada Otitis media kronik adalah :

Kuman aerob Antibiotik sistemik

Pseudomonas Aminoglikosida ± Karbanesilin

P. Miribalis Ampisilin atau Sefalosporin

P. Morganii Aminoglikosida ± Karbenisilin

P. Vulgaris Aminoglikosida ± Karbenisilin

Klebsiella Sefalosporin atau Aminoglikosida

E. Coli Ampisilin atau Sepalosporin

S. Aureus Penisilin, Sepalosporin, Eritromisin, Aminoglikosida

Streptokokus Penisilin, Sefalosporin, Eritromisin, Aminoglikosida

B. Fragilis Klindamisin

Page 29: Referat Tht-kl Mastoiditis

Jenis teknik operasi

1.Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)

2.Mastoidektomi radikal3.Mastoidektomi radikal dengan modifikasi4.Miringoplasti5.Timpanoplasti6.Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined

approach tympanoplasty)

Page 30: Referat Tht-kl Mastoiditis

BAB IIIPENUTUP

• Kesimpulan• Otitis media akut dengan perforasi membran

timpani → otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. (

• Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis → OMA

Page 31: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Mastoiditis → proses peradangan pada sel- sel mastoid → tulang temporal tidak adekuat. Mastoiditis → penyakit sekunder dari otitis media yang tidak dirawat / perawatannya. Mastoiditis timbul sebagai akibat terapi otitis media supuratif kronis yang tidak adekuat.

Page 32: Referat Tht-kl Mastoiditis

• Komplikasi mastoiditis adalah meningitis, paralisis wajah, abses otak, gangguan pendengaran sensori neural.

• Pilihan antibiotik → aktifitas terhadap bakteri gram negatif, terutama pseudomonas, dan gram positif terutama Staphylococcus aureus.

• Pemberian antibiotik seringkali gagal, → debris selain juga akibat resistensi kuman.

Page 33: Referat Tht-kl Mastoiditis

abses subperiosteal

• Maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi.

Page 34: Referat Tht-kl Mastoiditis

Tujuan operasi

• Menghentikan infeksi secara permanen• Mmemperbaiki membran timpani yang

perforasi• Mencegah terjadinya komplikasi atau

kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

Page 35: Referat Tht-kl Mastoiditis

DAFTAR PUSTAKA1. Highler, Adams Boeis. BOEIS Buku Ajar Penyakit THT Edisi Ke-VI. EGC Jakarta. 1997.2. Gerrard, J. Tortora et all. Principle Of Anatomy And Physiology 11th Edition. WB

Saunders Company. 2009.3. Iskandar, H. Nurbaiti, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokkan

Kepala dan Leher Edisi Ke-VI. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta. 2007.

4. Aboet, A. Radang Telinga Tengah Menahun. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokkan Bedah Kepala Leher. Fakultas Kedokteran USU Medan. Medan: 2007.

5. Paparella et al. Otolaryngology. Volume II- Otology and Neuro-otology Third Edition. WB Saunders Company: 1991. Page:1363.

6. Gaffney, RJ, Dwyer TPO, Maguire Aj. Bezold’s Abcess. The Journal Of Laryngology And Otology . 1991.

7. Nursiah, Siti. Pola Kuman Aerob Penyebab OMSK terhadap beberapa Antibiotika di bagian THT FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan. Medan : 2003.