BAB IPENDAHULUAN
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita.
Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di
masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti
dan dibuktikan banyak ahli. Efek-efek yang merugikan akibat merokok
pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan
kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit
seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker
paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronchitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan
kehamilan dan cacat pada janin. Sekitar setengah dari semua orang
merokok secara teratur pada akhirnya akan terbunuh oleh kebiasaan
merokok mereka, dan banyak dari kematian terjadi pada usia
pertengahan. Selain menyebabkan kematian dini, konsumsi tembakau
sangat mengurangi kualitas hidup, dan mempengaruhi keluarga, teman
dan kolega, serta perokok sendiri. Tidak ada tingkat yang aman dari
penggunaan tembakau dan merokok adalah sangat adiktif. Mayoritas
perokok dewasa berharap bahwa mereka tidak pernah mulai merokok dan
sebagian besar ingin berhenti merokok. Merokok merugikan tidak
hanya perokok, tetapi juga kesehatan orang di sekitar yang terpapar
asap tembakau. Merokok dianggap sebagai faktor risiko utama dalam
perkembangan kanker paru paru, yang juga merupakan penyebab utama
kematian akibat kanker pada pria dan wanita di Amerika Serikat dan
dunia. 16Indonesia merupakan surga bagi industri rokok. Sebaliknya,
ini merupakan ancaman besar bagi generasi anak bangsa. Jika tidak
dikendalikan, biaya kesehatan dan biaya kematian yang ditanggung
akan besar sekali. Hitungan para ahli ekonomi kesehatan, kematian
akibat rokok di Indonesia tahun 2010 mencapai 12,7 persen dari
seluruh kematian. Pengeluaran untuk pembelian rokok dan biaya
pengobatan akibat rokok pada tahun 2010 yaitu Rp. 231,47 triliun
padahal cukai rokok pada tahun itu hanya Rp. 62 trilun. 10 Rokok
mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dan terdapat 43 bahan
penyebab kanker yang telah diketahui. Oleh karena itu, rokok dan
lingkungan yang tercemar asap rokok dapat menimbulkan berbagai
penyakit. Menurut Prof. Samsuridjal, pada prinsipnya merokok dapat
meningkatkan resiko kanker, penyakit jantung, paru, impotensi, dan
gangguan kehamilan. Resiko kematian pada perokok 14 kali akibat
penyakit kanker paru dibandingkan dengan bukan perokok, sedangkan
resiko kematian akibat kanker esofagur 4 kali lipat dan kanker
kandung kemih 2 kali lipat. Indonesia merupakan satu dari 41 negara
di Asia Pasifik dan satu-satunya Negara anggota organisasi Kerjsama
Islam yang tidak menandatangani konvensi pengendalian tembakau
international (WHO-FCTC). Indonesia tersandera anggapan pembatasan
rokok, bisa mengurangi pajak rokok yang mencapai Rp. 60 triliun per
tahun, padahal kerugian yang ditanggung masyarakat mencapai Rp.245
triliun berupa biaya perawat kesehatan dan penurunan produktivitas.
11World Health Organization ( WHO ) memperkirakan bahwa tembakau
menyebabkan 5,4 juta kematian pada tahun 2004 dan 100 juta kematian
selama abad ke - 20. Demikian pula, Centers for Disease Control and
Prevention ( CDC ) menjelaskan penggunaan tembakau sebagai risiko
paling penting dicegah bagi kesehatan manusia di negara negara maju
dan penyebab penting kematian dini di seluruh dunia. Beberapa
Negara telah mengambil langkah langkah untuk mengontrol konsumsi
tembakau dengan pembatasan penggunaan dan penjualan serta pesan
peringatan dicetak pada kemasan. 17
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
8
B. KANDUNGAN ROKOK Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih
elemen-elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon
monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung
bahan-bahan kimia lain yang tak kalah beracunnya. 8
Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Karbon Monoksida (CO)Gas CO mempunyai kemampuan mengikat
hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit)
lebih kuat disbanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok
disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi
sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang
diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita
kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui
kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila
proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh
darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis
(penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.
Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran
peranakan, di ari - ari pada wanita hamil.
2. Nikotin Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara
0,5 3 ng, dan semuanya diserap, sehingga di dalam cairan darah atau
plasma antara 40 50 ng/ml. Nikotin juga memiliki karakteristik efek
adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan,
kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah
yang menyebabkan mengapa sekali merokok sudah untuk berhenti. Efek
nikotin menyebabkan perangsangan terhadap hormone kathekolamin
(adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung
tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin
meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang
berkelompoknya trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan
mengumpul dan akhirnya akan menyumbang pembuluh darah yang sudah
sempit akibat asap yang mengandung CO yang berasal dari rokok.
Nikotin juga memainkan peran dalam beberapa episode akut
penyakit (termasuk stroke, impotensi, dan penyakit jantung) dengan
menstimulasi produsi adrenalin, yang meningkatkan tekanan darah,
laju denyut jantung dan laju respirasi serta asam lemak bebas. Efek
jangka panjang yang paling serius adalah hasil dari produk
pembakaran rokok. Hal ini menyebbkan timbulnya berbagai system
pengiriman nikotin, seperti patch nikotin atau permen karet
nikotin, yang dapat memenuhi keinginan adiktif dengan memberikan
nikotin tanpa adanya produk pembakaran yang berbahaya. Hal ini
dapat membantu perokok yang sangat tergantung untuk berhenti secara
bertahap, dan menghentikan kerusakan lebih lanjut terhadap
kesehatan. Kecanduan nikotin dapat terjadi segera setelah lima
bulan merokok. Merokok tembakau meningkatkan pelepasan dopamine di
otak, khusunya di jalur mesolimbik. 17
3. TarTar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau
hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket
dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada rokok antara 0,5-35 mg
per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat
menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.
4. KadmiumKadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh
terutama ginjal.
5. Akrolein Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna
aldehid. Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Artinya
akrolein ini adalah alcohol yang cairannya telah diambil. Cairan
ini sangat mengganggu kesehatan.6. Amoniak Amoniak merupakan gas
yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat
ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang
ada pada ammonia sehingga jika masuk sedikitpun ke dalam peredaran
darah akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
7. Asam Format Asam format merupakan sejenis cairan tidak
berwarna yang bergerak bebas dan dapat membuat lepuh. Cairan ini
sanga tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan seseorang
seperti merasa digigit semut.
8. Hidrogen Sianida / HCN Hidrogen sianida merupakan sejenis gas
yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini
merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien
untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan.
Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat
berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh
dapat mengakibatkan kematian.
9. Nitrous Oxid Nitrous Oxid merupakan sejenis gas yang tidak
berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya
pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous Oxid ini adalah
sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu
melakukan operasi oleh dokter.
10. Formaldehid Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna
dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai pengawet dan pembasmi
hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua organisme
hidup.
11. FenolFenol adalah campuran dari Kristal yang dihasilkan dari
distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, serta
diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena
fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.
12. Asetol Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat
yang tidak berwarna yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan
alkohol.
13. Hidrogensulfida Hidrogen sulfide adalah sejenis gas yang
beracum yang gambang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini
menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
14. Piridin Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan
bau tajam. Zat ini dapat digunakan mengubah sifat alkohol sebagai
pelarut dan pembunuh hama.
15. Metil Klorida Metil klorida adalah campuran dari zat-zat
bervalensi satu antara hydrogen dan karbon merupakan unsurnya yang
utama. Zat ini adalah senyawa organik yang beracun.
16. Metanol Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah
menguap dan mudah terbakar. Minuman atau menghisap methanol
mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.
C. EPIDEMIOLOGI Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti
mengatakan bahwa dalam 12 tahun antara tahun 1995-2007 terjadi
peningkatan enam kali lipat jumlah orang yang meninggal akibat
merokok. Pada tahun 1995 terdapat 71.126 orang meninggal dipicu
konsumsi rokok. Pada tahun 2007, jumlahnya meningkat enam kali
lipatnya menjadi 426.214 orang. Kemudian sekitar 11 juta bayi pada
usia 0-4 tahun sudah mengalami gangguan kesehatan akibat asap rokok
dari orang lain. 11,15
Berdasarkan organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global
konsumsi tembakau dan dampak ikutannya menjadi penyebab 8,8 persen
kematian. Hasil riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2010
menyebutkan, asap rokok memberi kontribusi paling besar sebagai
polutan di dalam gedung. Dari hasil riset tersebut, sekitar 62 juta
perempuan dan 30 juta laki-laki menjadi perokok pasif. Adapun 11,4
juta bayi usia 0-4 tahun terpapar rokok. Di dunia perokok pasif di
perkirakan menimbulkan 600.000 kematian pada usia dini setiap
tahunnya. Persentase korbannya sebesar 31 persen anak-anak dan 64
persen perempuan. 11
Penjualan rokok rokok dan jumlah perokok aktif di Indonesia
terus meningkat. Berdasarkan data riset kesehatan dasar 2010,
jumlah perokok di Indonesia sebanyak 82 juta jiwa atau 34 persen
dari jumlah penduduk di Indonesia. Angka ini meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2007 (60 juta) dan tahun 1995 (34,5
juta). Lebih menyedihkan lagi, kelompok masyarakat miskin yang
merokok jauh lebih tinggi disbanding masyarakat kaya yaitu 57
pesen. Umumnya mereka yang hidup di pedesaan dan pendidikannya
hanya tamat SD. Bahkan pengeluaran untuk membeli rokok menempati
peringkat kedua (19 persen) dari semua pengeluaran keluar setelah
membeli beras. Angka ini jauh lebih tinggi daripada untuk membeli
daging, susu (7 persen) dan pengobatan (2,5 persen). 6
D. MEKANISMABenzopyrene diol epoxide, merupakan metabolit
benzopyrene yang sangat karsinogenik, yaitu polycyclic aromatic
hydrocarbon yang dihasilkan oleh pembakaran tembakau. Benzopyrene
ialah mutagen utama dalam asap tembakau. 17
Asap, atau sebagian bahan organik yang dibakar, mengandung
benzopyrene. Dampak merokok, seperti kanker paru paru, bisa memakan
waktu hingga 20 tahun untuk muncul. Asap mengandung beberapa produk
pirolitik karsinogenik yang mengikat DNA dan menyebabkan mutasi
genetik. Karsinogen kuat yang utama adalah polycyclic aromatic
hydrocarbon ( PAH ), yang bersifat toksik terhadap epoxide. PAH
pertama yang diidentifikasi sebagai karsinogen dalam asap tembakau
adalah benzopyrene, yang telah terbukti toksik terhadap epoxide dan
secara ireversibel menempel pada DNA nuklir sel, yang mungkin dapat
membunuh sel atau menyebabkan mutasi genetik. Jika mutasi
menghambat kematian sel terprogram ( apoptosis ), sel dapat
bertahan hidup menjadi sel kanker. Demikian pula, akrolein, yang
banyak dalam asap tembakau, juga secara ireversibel mengikat DNA,
menyebabkan mutasi dan juga kanker. Namun, ia tidak perlu
diaktivasi untuk menjadi karsinogenik. 17
Ada lebih dari 19 karsinogen dikenal dalam asap rokok. Berikut
ini adalah beberapa karsinogen yang paling poten : 17 Polycyclic
Aromatic Hydrocarbon adalah komponen tar yang dihasilkan oleh
pirolisis dalam membakar bahan organik dan dilepaskan sebagai asap.
Beberapa dari PAH ini sudah bersifat toksik dalam bentuk normal
mereka, namun banyak dari PAH ini menjadi lebih toksik dalam hepar.
Karena sifat hidrofobik dari PAH, mereka tidak larut dalam air dan
sulit untuk disingkirkan dari tubuh. Untuk membuat PAH lebh mudah
larut dalam air, hepar memproduksi enzim yang disebut sitokrom P
450 yang menambahkan oksigen tambahan pada PAH, mengubahnya menjadi
epoksida mutagenik, yaitu bentuk yang lebih mudah larut, tetapi
juga lebih reaktif. Akrolein adalah produk pirolisis yang banyak
dalam asap rokok. Ini memberi merokok bau tajam dan mengiritasi.
Seperti metabolit PAH, akrolein juga merupakan agen alkylating
eletrofilik dan permanen mengikat guanin basa DNA, dengan
penambahan konjugat diikuti oleh siklisasi menjadi hemiaminal.
Adisi akrolein guanin menginduksi mutasi saat menyalin DNA dan
dengan demikian menyebabkan kanker dengan cara yang mirip dengan
PAH. Namun, akrolein adalah 1.000 kali lebih banyak daripada PAH di
asap rokok, dan mampu bereaksi, tanpa aktivasi metabolik. Akrolein
telah terbukti merupakan mutagen dan karsinogen dalam sel manusia.
Karsinogenitas akrolein sangat sulit untuk dipelajari menggunakan
hewan eksperimen karena memiliki toksisitas yang tinggi, sehingga
cenderung untuk membunuh hewan sebelum mereka mengembangkan kanker.
17E. SECOND - HAND SMOKESecond hand smoke adalah campuran asap dari
ujung rokok yang terbakar dan asap yang dihembuskan dari paru paru
perokok. Hanya diinhalasi secara tidak sengaja, tetap berada dalam
udara setelah rokok dipadamkan, dan dapat menyebabkan berbagai efek
kesehatan yang merugikan, termasuk kanker, infeki pernafasan dan
asma. Perokok pasif di rumah atau tempat kerja meningkatkan risiko
penyakit jantung sekitar 25 30 % dan risiko kanker paru paru
sebesar 20 30 %. Second hand smoke diperkirakan telah menyebabkan
38.000 kematian per tahun, dimana 3.400 adalah kematian akibat
kanker paru paru di kalangan non perokok.
Second hand smoke, atau asap rokok yang dihembuskan, sangat
berbahaya. Karena asap dihembuskan wujud di suhu lebih rendah dari
asap yang dihirup, senyawa kimia mengalami perubahan yang dapat
menyebabkan mereka untuk menjadi lebih berbahaya. Selain itu, asap
mengalami perubahan sesuai waktu, menyebabkan transformasi senyawa
NO ke NO2 yang lebih beracun. Selanjutnya, penguapan menyebabkan
partikel asap menjadi lebih kecil, sehingga lebih mudah masuk jauh
ke dalam paru paru orang yang bernafas udara tersebut. 17
Eksposur singkat terhadap second hand smoke diyakini menyebabkan
trombosit darah menjadi pekat, merusak lapisan pembuluh darah,
menurunkan kecepatan aliran darah koroner dan mengurangi
variabilitas denyut jantung, serta berpotensi meningkatkan risiko
serangan jantung. 16,17,18
F. PENGARUH ASAP ROKOK 1,4Rokok dan asapnya diketahui bisa
menyebabkan berbagai macam penyakit yang beberapa diantaranya
bahkan terbilang mematikan. Ini dia 15 daftar penyakit yang
disebabkan oleh rokok. Umumnya tidak ada satu pun organ di dalam
tubuh yang tidak terpengaruh oleh asap rokok, karenanya hampir
semua bagian tubuh bisa rusak oleh rokok. Hal ini karena ini dalam
satu batang rokok mengandung 4.000 senyawa kimia yang 40
diantaranya termasuk racun (toksik) atau kursinogenik (bisa
menyebabkan kanker). Berikut ini daftar 15 penyakit yang disebabkan
oleh rokok, seperti dikutip dari Netdoctor.co.uk dan Buzzle, Kamis
(7/7/2011) yaitu :
1. Kanker Paru Diketahui sekitar 90 persen kasus kanker paru
diakibatkan oleh rokok. Hal ini karena asap rokok akan masuk secara
inhalasi kedalam paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang
sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Diperkirakan 1 dari 10
perokok sedang dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal akibat
kanker paru.
2. Kanker Kandung Kemih Kanker kandung kemih terjadi pada
sekitar 40 persen perokok. Studi menemukan kadar tinggi dari
senyawa 2 naphthylamine dalam rokok menjadi karsinogen yang
mengarah pada kanker kandung kemih.
3. Kanker Payudara Perempuan yang merokok lebih berisiko
mengembangkan kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan
yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun sebelum ia hamil
pertama kali berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
4. Kanker Serviks Sekitar 30 persen kematian akibat kanker
serviks disebabkan oleh merokok. Hal ini karena perempuan yang
merokok lebih rentan terkena infeksi oleh virus menular
seksual.
5. Kanker Kerongkongan Studi menemukan bahwa asap rokok merusak
DNA dari sel-sel esophagus sehingga menyebabkan kanker
kerongkongan. Sekitar 80 persen kasus kanker esophagus telah
dikaitkan dengan merokok.
6. Kanker PencernaanMeskipun asap rokok masuk ke dalam
paru-paru, tapi ada beberapa asap yang tertelan sehingga
meningkatkan risiko kanker gastrointestinal (pencernaan).
7. Kanker Ginjal Ketika seseorang merokok, maka asap yang
mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin
bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbon
monoksida dan tar menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan
sirkulasi dan tekanan darah. Karsinogen yang disaring keluar dari
tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan serusak sel-sel
ginjal. Perubahan ini mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu
kanker.
8. Kanker Mulut Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut.
Diketahui perokok 6 kali lebih besar mengalami kanker mulut
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok, dan orang yang
merokok tembakau tanpa asap berisiko 50 kali lipa lebih besar.
9. Kanker Tenggorokan Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke
paru-paru akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan
berkaitan dengan rokok. 10. Serangan Jantung Nikotin dalam asap
rokok menyebabkan jantung bekerja lebih cepat dan meningkatkan
tekanan darah. Sedangkan karbon monoksida mengambil oksigen dalam
darah lebih banyak yang membuat jantung memompa darah lebih banyak.
Jika jantung bekerja terlalu keras ditambah tekanan darah tinggi,
maka bisa menyebabkan serangan jantung.
11. Penyakit Jantung Koroner (PJK) Sebagian besar penyakit
jantung koroner disebabkan oleh rokok dan akan memburuk jika
memiliki penyakit lain seperti diabetes mellitus.
12. Aterosklerosis Nikotin dalam asap rokok bisa mempercepat
penyumbatan arteri yang bisa disebabkan oleh penumpukan lemak. Hal
ini akan menimbulkan terjadinya jaringan parut dan penebalan arteri
yang menyebabkan arterosklerosis.
13. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Kondisi ini
menyebabkan aliran darah terhalangi sehingga membuat seseorang
sulit bernapas, dan sekitar 80 persen kasus PPOK disebabkan oleh
rokok. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya emfisema (sesak
napas akibat kerusakan pada kantung udara atau alveoli) dan
bronchitis kronis (batuk dengan banyak lender yang terjadi terus
menerus selama 3 bulan). 3
14. Impotensi Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka
merokok bisa meningkatkan risiko disfungsi ereksi sekitar 50
persen. Hal ini karena merokok bisa merusak pembuluh darah, nikotin
mempersempit arteri sehingga mengurangi aliran darah dan tekanan
darah ke penis. Jika seseorang sudah mengalami impotensi, maka bisa
menjadi peringatan dini bahwa rokok sudah merusak daerah lain di
tubuh.
15. Infertilitas pada WanitaMerokok berbahaya bagi ovarium,
berpotensi menyebabkan infertilitas pada wanita, dan tingkat
kerusakan tergantung pada jumlah dan lamanya waktu seorang wanita
merokok. Nikotin dan bahan kimia berbahaya lain dalam rokok
mengganggu kemampuan tubuh untuk memproduksi estrogen, hormon yang
mengatur folikulogenesis dan ovulasi. Merokok juga mengganggu
folikulogenesis, transportasi embrio, implantasi pada endometrium,
angiogenesis endometrium, aliran darah uterus dan miometrium
uterus. Beberapa kerusakan bersifat ireversibel, tetapi berhenti
merokok dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Perokok 60 % lebih
mungkin untuk menjadi infertile, dibandingkan non perokok. Merokok
mengurangi kemungkinan in vitro fertilization (IVF) dan
menghasilkan kelahiran hidup sebesar 34 % dan meningkatkan risiko
keguguran pada kehamilan IVF sebesar 30 %. 17,19,20
16. KehamilanSejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
tembakau merupakan faktor penting dalam keguguran pada perokok
hamil. Dan ia memberikan sejumlah kontribusi untuk ancaman lain
terhadap kesehatan janin. Paparan asap tembakau di lingkungan dan
ibu yang merokok selama kehamilan telah terbukti menyebabkan berat
bayi lahir rendah. Penelitian menunjukkan hubungan antara paparan
pralahir dengan asap tembakau di lingkungan dan gangguan perilaku
pada anak anak. Selain itu, paparan asap tembakau pasca persalinan
dapat menyebabkan masalah perilaku yang sama pada anak anak.
17,18,19
17. InfeksiTebakau juga terkait dengan kerentanan terhadap
penyakit infeksi, terutama di paru paru. Merokok lebih dari 20
rokok sehari meningkatkan risiko dua sampai empat kali, dan menjadi
seorang perokok saat ini telah dikaitkan dengan empat kali lipat
peningkatan risiko penyakit pneumokokus yang invasif. Diyakini
bahwa merokok meningkatkan risiko infeksi saluran paru dan penyakit
pernafasan lain baik melalui kerusakan struktural atau melalui efek
pada sistem imunitas tubuh. Efek pada sistem imunitas tubuh
termasuk peningkatan produksi sel CD 4 +, disebabkan nikotin, yang
sementara dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap HIV.
Penggunaan tembakau juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi,
seperti : rhinitis, bronkhitis, penyakit paru obstruktif kronik,
emfisema dan bronkhitis kronis. 17
18. StresPerokok melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi
sehari hari. Beberapa studi telah memantau perasaan stres dari
waktu ke waktu dan ditemukan stres berkurang setelah berhenti
merokok. Studi terbaru menunjukkan hubungan positif antara tekanan
psikologis dan paparan asap rokok yang dapat menyebabkan tingkat
stress mental yang tinggi. 17
19. Efek SegeraPerokok melaporkan perasaan relaksasi, ketajaman,
ketenangan dan kewaspadaan. Mereka yang baru mulai merokok mungkin
mengalami mual, pusing, tekanan darah meningkat, pembuluh darah
menyempit dan jantung berdetak cepat. Secara umum, tidak
menyenangkan. Gejala akhirnya akan hilang dari waktu ke waktu,
dengan pengunaan berulang karena tubuh membangun toleransi terhadap
bahan kimia dalam rokok, seperti nikotin. 17,18
20. Gangguan Medis lainnya Beberapa gangguan medis juga bisa
disebabkan oleh rokok seperti tekanan darah tinggi (hipertensi),
gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas,
berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi macula (hilangnya
penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering
sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, mengembangkan
sariawan di usus serta merusak penampilan.
Selain itu, asap rokok berdampak besar kepada kesehatan
perempuan, terutama bagi perempuan hamil. Elastisitas pembuluh
darah menuju plasenta berkurang, akibatnya berat badan hadir bayi
rendah. Batuk-batuk pada itu juga mengganggu proses persalinan.
Terdapat pula risiko congenital pada anak, kematian mendadak bayi,
kecenderungan anak menjadi perokok dini, gangguan perkembangan,
anak menjadi hiperaktif, dan kanker pada alat reproduksi. 7,15
PENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN 1,2,10 Indonesia merupakan surga
bagi industri rokok. Sebaliknya ancaman besar bagi anak bangsa.
Jika tidak segera dikendalikan, biaya kesehatan yang ditanggung
akan besar sekali. Demikian juga kematian. Hitungan para ahli
ekonomi kesehatan, kematian akibat rokok di Indonesia pada tahun
2010 mencapai 12,7 persen dari seluruh kematian. Pengeluaran untuk
pembelian rokok dan biaya pengobatan akibat rokok pada tahun yang
sama yaitu Rp. 231,27 trilyun. Padahal cukai yang masuk ke Negara
hanyalah Rp. 62 trilyun.
Dari sudut ekonomi, di satu pihak memang jelas penjualan rokok
akan meningkatn devisa negara. Tetapi para ahli Bank Dunia
memperkirakan kerugian bersih akibat konsumsi rokok di dunia
mencapai angka 200 triliun dollar AS per tahun. Separuh dari
kerugian ini terjadi di negara berkembang. Biaya yang hilang ini
berasal dari biaya pengobatan serta untuk kerugian hilangnya
produktivitas kerja akibat sakit atau meninggal dan untuk kematian
tidak langsung pada anak-anak.
Biaya yang ditimbulkan akibat kebiasaan merokok juga ternyata
amat tinggi. WHO memperkirakan bahwa di negara-negara berkembang
para perokok dapat menghabiskan sampai seperempat penghasilannya
untuk membeli rokok. Kalau saja 60% pria di Indonesia merokok, dan
masing-masing menghabiskan seperempat penghasilannya untuk membeli
rokok, maka uang yang terbakar disektor ini tentu amat besar
sekitar Rp. 12,6 trilyun.
Sumber dana termudah untuk menutupi iuran JKN ( Jaminan
Kesehatan Nasional ) adalah dengan menaikkan tarif cukai dan harga
rokok, menurut Guru Besar Asuransi Kesehatan dan Ekonomi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah
Thabrany.
Pemerintah selama ini membayarkan iuran JKN bagi 86,4 juta
penerima bantuan iuran ( PBI ) Rp 19.225 per orang per bulan. Itu
berarti pemerintah harus menyediakan Rp 19,9 triliun dalam setahun.
Nyatanya, layanan kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan yang
bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
belum memuaskan.
Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi UI, Abdillah Ahsan,
menyepakati usulan cukai hasil tembakau untuk membayar iuran JKN
peserta PBI secara layak. Kenaikan iuran JKN bisa ditutupi dengan
kenaikan tarif cukai rokok yang meningkatkan harga rokok. Ini
kebijakan triple win. Iuran JKN naik, layanan kesehatan lebih baik,
kesehatan warga dan penerimaan negara membaik. Tak memadainya
layanan kesehatan pada JKN membuat sejumlah pihak mengusulkan
kenaikan iuran JKN bagi PBI. Dewan Jaminan Sosial Nasional ( DJSN )
mengusulkan iuran bagi PBI pada APBN 2016 dinaikkan menjadi Rp
40.000 Rp 50.000 per orang per bulan. Dengan usulan tersebut dan
jumlah penerima bantuan tetap, pemerintah butuh Rp 41,5 triliun Rp
51,8 triliun. Jumlah itu kurang dari separuh dari target penerimaan
pemerintah dari cukai hasil tembakau pada 2015 yang mencapai Rp 126
triliun. Pemerintah menetapkan iuran JKN untuk PBI Rp 19.225 pada
2013. Padahal, DJSN saat itu sudah mengusulkan Rp 27.500 per orang
per bulan. Usulan besaran iuran JKN baru Rp 40.000 Rp 50.000 telah
disesuaikan kondisi dan kebutuhan sekarang.Dengan subsidi BBM
dikurangi, pemerintah memiliki dana lebih besar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat miskin, selain dari cukai hasil tembakau.
Namun dana pengalihan subsidi BBM itu banyak dipakai untuk
pembangunan infrastruktur. 21
G. UPAYA PENANGGULANGAN ROKOK 1,2,9,12,13Upaya pemerintah
melindungi generasi muda antara lain lewat regulasi. Saat ini
sedang dipersiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk
Tembakau. Penyusunan RPP mendekati tahap akhir. Daerah juga diimbau
mempunyai peraturan terkait kawasan tanpa rokok. Dari 470
kabupaten/kota, baru 25 kabupaten/kota yang mempunyai peraturan
kawasan tanpa rokok. Melalui siaran pers, Direktur Regional WHO
untuk Asia Tenggara Samlee Plianbangchang mengatakan, hampir 6 juta
orang meninggal dunia karena mengonsumsi tembakau atau terkena
paparan asap rokok. Diperkirakan kematian akibat konsumsi tembakau
mencapai 8 juta orang pada 2030. 9
Untuk menolong orang yang ingin berhenti merokok tersedia klinik
henti rokok di antaranya di RS Jantung Harapan Kita serta di
Layanan Paru RS Persahabatan Jakarta. Klinik ini membantu perokok
untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan dukungan psikologis
serta obat obat pembantu untuk mengurangi kecanduan nikotin. Dokter
praktik juga sudah terbiasa memasukkan nasihat menghentikan
kebiasan merokok kepada pasien pasien yang masih merokok. 23
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menghimbau lembaga penyiaran
televisi dan radio agar tidak menyiarkan iklan rokok pada 31 Mei
2011. Imbauan disampaikan oleh KPI kepada asosiasi lembaga
penyiaran. 9 Cecaran iklan, promosi, dan sponsorship rokok tanpa
disadari telah memersuasi masyarakat khalayak sehingga muncul
kesadaran palsu ataupun simulacra bahwa rokok adalah produk legal
yang tidak perlu diatur-atur. Kondisi ini yang terjadi di
Indonesia. Rokok kretek di konstruksikan sebagai warisan budaya
bangsa yang harus dilestarikan dan dilindungi pemerintah, serta
dibela para perokoknya. Pemerintah tidak konsisten melindungi
kepentingan masyarakat agar tidak terpapar zat adiktif dalam rokok.
Pasal 46 B Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran
hanya melarang alkohol sebagai zat adiktif untuk di iklankan ke
publik. Pemerintah dan parlemen melakukan pembiaran terhadap
gencanya iklan dan sponsor rokok, sehingga terjadi peningkatan
belanja iklan rokok menjadi 2 triliun rupiah, membuat konsumsi
rokok meningkat 10 tahun terakhir dari 30 miliar batang menjadi 300
miliar batang.
Iklan adalah srategi jitu menjerat remaja menjadi rokok pemula.
Itu diakui oleh Phillip Morris penguasa saham industri rokok besar
di Indonesia. Hal ini akan membuhun masa depan anak Indonesia,
karena itu Kompas PA segera menuntut pemerintah agar segera
menghadirkan regulasi melarang total publikasi dari produsen rokok.
Wakil ketua komisi Penyiaran Ezki Tri Rejeki mengatakan, pihaknya
telah mengusulkan kepada DPR untuk mengubah aturan menampilkan
iklan rokok dari jam 21.30 sampai jam 05.00 menjadi larang total.
12
Faktor psikososial amat memengaruhi perilaku merokok di kalangan
masyarakat. Untuk itu, penetapan faktor psikososial perlu menjadi
prioritas utama dalam pengembangan intervensi berhenti merokok. Hal
itu diharapkan menekan jumlah perokok dalam tiga dekade ke
depan.22
Psikososial terkait ciri ciri psikologis individu, struktur
sosial, tindakan kelompok sosial dan interaksi antar kelompok
individu. Dengan demikian, faktor budaya menetapkan peran individu
dan mengatur bagaimana seseorang mengekspresikan dan bertindak
dalam situasi sosial tertentu.
Penghentian merokok bukan kejadian tunggal, tetapi merupakan
proses yang dipengaruhi faktor sosial, psikologis dan biologis.
Mekanisme biologis yang kuat bisa menjelaskan bahwa seseorang akan
mengalami ketegangan psikologis saat terputus dengan konsumsi
nikotin secara tiba tiba. Sebaliknya, orang akan menemukan
kesegarannya saat menerima kembali konsumsi nikotin dan suasana
hati pun tenang. Pada titik itu psikososial berperan dalam
intervensi penghentian merokok. 22
Implementasi kawsan tanpa rokok (KTR) yang diamanatkan Peraturan
Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 belum optimal. Saat ini baru 85
kabupaen/kota yang menjalankan itu. KTR adalah area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan mempromosikan,
memproduksi dan menjual produk tembakau meliputi fasilitas
pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat
beribadah, tempat kerja, tempat umum dan dalam transportasi umum.
13
Pada awalnya Badan Legislasi DPR setuju melarang total iklan
rokok, namun dalam perjalanan terjadi perubahan sehingga tetap
diperbolehkan. Sumarjati menegaskan agar RUU penyiaran yang baru
segera memasukan larangan total terhadap iklan dan promosi rokok
dalam bentuk apapun. Hal ini untuk mencegah remaja menjadi perokok
pemula. Selama ini mereka terpengaruh melalui iklan media.
Akses mesyarakat terhadap rokok sangat tergantung dari peran
pemerintah dalam upaya pengendaliannya. Bila upaya pengendalian
dilakukan sangat keras, diyakini akses masyarakat pada rokok akan
turun sehingga prevalensi merokok juga menurun. Beberapa faktor
yang berperan terhadap akses masyarakat pada rokok adalah : 1.
Harga dan pajak rokok 1Salah satu strategi dalam mengendalikan
konsumsi rokok adalah melalui kenaikan harga rokok dan tariff
cukai. Tujuan strategi ini adalah untuk mengurangi jumlah perokok
pemula, perokok tidak tetap, remaja dan perokok miskin. Di
Indonesia, harga rokok relative murah terjangkau oleh semua
kalangan dan belum ada peraturan yang membatasi akses terhadap
rokok.2. Iklan dan Promosi rokok 1,2,13,16Persaingan antar industri
tembakau semakin agresif dalam merebut pangsa pasar khususnya
ditujukan kepada kelompok usia remaja. Bentuk dan strategi rokok
banyak mengandung taktik dengan tema seperti punya tanggung jawab
sosial, kepahlawanan, kejantanan, dan keterampilan. Sementara itu
pembangunan papan iklan rokok dengan ukuran besar semakin banyak
terlihat di jalan protokol di kota besar. Iklan dan promosi rokok
berlomba mengejar sasarannya, sedangkan intervensi pemerintah akan
hal ini masih sangat lemah.Perlu adanya larangan iklan secara total
sebagai upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat
khususnya anak-anak dan remaja karena merupakan sasaran utama
produsen rokok. 3. Kawasan bebas rokok 1,13Penerapan kawasan tanpa
rokok melindungi hak bukan perokok untuk menghirup udara yang
bersih dan sehat bebas dari asap rokok. Larangan merokok perlu
diterapkan di tempat-tempat umum, tempat kerja dan transportasi
umum. Ini juga dapat membantu si perokok untuk dapat menahan dan
menunda kebiasaan merokoknya dan sebagai langkah awal untuk
berhenti merokok. Pelarangan merokok di tempat umum telah
dikeluarkan melalui peraturan pemerintah no.19 tahun 2003, Perda
No.2/2005 tentang pengendalian pencemaran udara dimana diselipkan
pasal 13 yang mengatur kawasan bebas rokok. Berdasarkan sumber dari
MenKes hingga Me 2011, hanya 8 dari 33 propinsi yang memiliki
kawasan tanpa rokok dan 11 dari 497 kabupaten yang memiliki
peraturan daerah tentang Kawasan Tana rokok. 4. Kemasan dan
pelabelan rokok 1,2Peraturan pemerintah PP 19/2003 menyebutkan
bahwa setiap bungkus rokok harus mencantumkan peringatan kesehatan
tunggal dan tidak berganti-ganti menyebutkan rokok dapat
menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan
kehamilan dan janin dan setiap iklan rokok harus mengalokasikan 15%
dari luasnya untuk pesan kesehatan yang sama. Dalam kenyataannya,
walaupun masyarakat telah melihat dan membaca iklan tersebut, yang
terjadi adalah tingkat konsumsi rokok semakin meningkat, sehingga
kesannya pesan tersebut tiada maknanya, suatu rutinitas yang tidak
perlu diperhatikan.5. Kebijakan pengendalian tembakau
1,11Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan Framework
Convention on Tobacco Control (FCTC) yang merupakan perjanjian
internasional, efektif berlaku sejak tanggal 27 Februari 2005.
Pokok-pokok kebijakan FCTC mencakup : 1, peningkatan cukai rokok,
2. Pelarangan total iklan rokok, 3. Penerapan kawasan tanpa rokok
yang komprehensif, 4. Pencantumkan peringatan kesehatan berupa
gambar pada bungkus rokok. 5, membantu orang yang ingin berhenti
merokok, 6. Pendidikan masyarakat. FCTC bertujuan melindungi
generasi yang akan datang dari kehancuran kesehatan dan konsekuensi
sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh rokok. Namun sampai
saat ini Indonesia belum mau menandatangani hal ini merupakan tanda
Tanya besar.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengeluarkan Framework
Convention on Tobacco Control (FCTC) yang merupakan perjanjian
internasional, efektif berlaku sejak tanggal 27 Februari 2005.
Pokok-pokok kebijakan FCTC mencakup : 1, peningkatan cukai rokok,
2. Pelarangan total iklan rokok, 3. Penerapan kawasan tanpa rokok
yang komprehensif, 4. Pencantumkan peringatan kesehatan berupa
gambar pada bungkus rokok. 5, membantu orang yang ingin berhenti
merokok, 6. Pendidikan masyarakat. FCTC bertujuan melindungi
generasi yang akan datang dari kehancuran kesehatan dan konsekuensi
sosial dan lingkungan yang diakibatkan oleh rokok. Namun sampai
saat ini Indonesia belum mau menandatangani hal ini merupakan tanda
Tanya besar.
H. ROKOK ELEKTRONIKRokok elektronik memang mulai populer di
negeri kita. Rokok elektronik diharapkan dapat mengurangi pengaruh
rokok terhadap kesehatan dan dapat membantu mengatasi
ketergantungan nikotin pada mereka yang akan berhenti merokok.
Pada dasarnya rokok elektronik bermacam macam, dan sayangnya
belum terstandar dengan baik. Sebuah artikel di majalah ilmiah
kedokteran Tobacco Control edisi Februari 2014 mencoba merangkum
berbagai penelitian mengenai pengaruh rokok elektronik terhadap
kesehatan. Pada dasarnya rokok elektronik mengandung nikotin,
glikol, pewangi, serta beberapa bahan kimia lain dalam bentuk
larutan. Larutan ini diisap dalam bentuk aerosol. Penelitian ini
menilai pengaruh rokok elektronik bagi pengisap dan juga orang
disekitarnya.
Kesimpulan belum dapat ditarik secara jelas mengenai manfaat
maupun bahaya rokok elektronik. Secara terbatas rokok elektronik
mungkin membantu proses berhenti merokok, tetapi masih diperlukan
penelitian yang lebih besar untuk mendukung kesimpulan yang lebih
jelas. Rokok elektronik mengandung nikotin cair yang dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan baik terhadap saluran napas
maupun saluran cerna. Kemungkinan terjadi penggunaan nikotin
berlebihan melalui rokok elektronik juga perlu dipertimbangkan.
Kita tentu menunggu pendapat Badan POM dan Kementerian Kesehatan
mengenai rokok elektronik ini. Memang Badan POM belum mengeluarkan
izin untuk penggunaan rokok elektronik. Kemungkinan besar lembaga
ini masih mengkaji secara mendalam pengaruh rokok elektronik
terhadap kesehatan, apakah rokok elektronik lebih aman dibandingkan
rokok konvensional. Sementara ini sikap yag paling aman adalah bagi
mereka yang tidak merokok terutama pelajar dan remaja agar jangan
mulai merokok. Sementara bagi yang sudah merokok agar segera
berhenti untuk menjaga kesehatan pribadi dan keluarga. 23
Perokok yang ingin berhenti merokok sangat memerlukan bantuan.
Menurut dr. Mulawarman, bantuan yang diberikan bukan hanya dalam
bentuk konseling atau dukungan moril, tetapi obat yang bisa
membantu mengatasi keterikatan terhadap nikotin. Saat ini terdapat
sejumlah obat yang dapat membantu kita untuk berhenti merokok
seperti pengganti nikotin, vareniclin, bupropion. Obat ini
tersediadalam bentuk permen karet, permen, supray dan koyo serta
aman digunakan untuk jangka panjang. Dengan bantuan terapi ini,
kemungkinan berhenti merokok adalah sebesar 19% - 26%. Vareniclin
bekerja sebagai penghalang nikotin untuk berikatan dengan reseptor
di otak. Memiliki efek withdrawal yang tidak terlalu berat dan
terbukti berhasil menghentikan 33% perokok. Namun memiliki efek
samping berupa gejala-gejala neuropsikiatrik. Bupropion merupakan
obat anti depresan dapat mengurangi efek kecanduan nikotin. Mereka
yang menggunakan bupropion memiliki peluang 24% untuk berhenti
merokok. Tidak boleh digunakan pada pasien penderita gangguan
neuropsikiatrik seperti depresi, epilepsi, dan penyalahgunaan
alkohol. Efek samping berupa mulut kering dan sulit tidur. 1,14
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang berbahaya dan
mengandung zat karsinogenik. Terdapat dua macam perokok yaitu
perokok aktif dan perokok pasif dimana perokok pasif lebih
berbahaya daripada perokok aktif. Berbagai dampak buruk yang dapat
ditimbulkan melalui asap rokok terutama dampak terdahap kesehatan
yaitu kanker, penyakit jantung, penyakit paru, gangguan pada alat
reproduksi baik pada pria maupun wanita. Namun tidak kalah menjadi
perhatian utama saat ini adalah dampak buruk terhadap anak-anak
yang terpapar oleh asap rokok yang kelak akan menjadi penerus
bangsa. Rokok atau asap rokok dapat menyebabkan anak lebih sering
terkena infeksi saluran napas atau alergi dan dapat mempengaruhi
perkembangan serta perilaku anak.
Selain berhubungan dengan kesehatan, rokok juga mempunyai kaitan
erat terhadap perekonomian negara karena rokok merupakan salah satu
sumber devisa negara terbesardi negara kita dan banyak membuka
lapangan kerja yang besar bagi penduduk Indonesia. Namun sebenernya
negara mengalami kerugian yang sangat besar dilihat dari biaya yang
dikeluarkan oleh pemerintah untuk pengobatan penyakit yang
diakibatkan oleh rokok yaitu Rp. 231,37 triliun sedangkan cukai
yang masuk hanya Rp.62 triliun.
Upaya untuk menanggulangi para perokok harus di lakukan oleh
setiap kalangan baik dari individu yang bersangkutan hingga
pemerintah pusat untuk mengatur regulasi tentang peredaran rokok di
Indonesia. Upaya penanggulangan dapat di wujudkan dengan
mengoptimalkan regulasi-regulasi yang telah ada dalam RPP tentang
pengamanan bahan yang mengandung zat psiko adiktif berupa produk
tembakau, melarang total adanya iklan dan promosi rokok, serta
diterapkannya kawasan bebas rokok ditempat-tempat namun dan juga
segera menandatangani perjanjian dengan FCTC WHO.
DAFTAR PUSTAKA
1. Aditama, TY. Masalah Merokok dan Penanggulangannya. Yayasan
Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, 2001, 10-31.2. Data
dan Situasi Rokok Indonesia Terbaru.
http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=143;data-dan-situasi-rokok-cigarette-indonesia-terbaru&catid=40:data&itemid=54
diakses pada 2 April 2015.3. Haas Francois, Sperber Sheila Haas.
The Chronic bronchitis anda Emphysema Handbook. John Wiley &
Sons, Inc. Canada, 2000, 22-43. 4. 15 Penyakit Akibat Rokok detik
Health,
http://health.detik.com/read/2010/07/07/174913/1676916/763/15-penyakit-kibat-rokok,diakses
2 April 2015.5. Rokok dan Wong Cilik, Kompas, 21 Juli 2012. 6.
Dampak Asap Rokok pada perempuan di khawatirkan Membesar.
http://nasional.kompas.com/read/2012/10/02/16163720/Dmpak.Asap.Rokok.pada.Perempuan,Dikhawatirkan.Membesar.7.
Rokok dan Bahaya Kandungan Kimia http://teyhirafarm.wordpress.com
Diakses 2 April 2015.8. 43 juta lebih Anak Indonesia Terpapar
Bahaya
Rokok.http://nasional.kompas.com/read/2011/06/01/04484849/43.juta.lebih.anak.indonesia.terpapar.bahaya.rokok,
diakses 2 April 2015.9. Dibalik Manisnya Iklan dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan, Kompas, 20 Juni 2012.10. Konsumsi Rokok 270
Milyar Setahun, Kompas, 6 September 2012. 11. Rokok, Iklan dan
Ceceran Realitas Semu, Kompas, 29 Mei 2013.12. Larangan Iklan Masih
Mendapat Pengecualian, Kompas, 30 Mei 2013.13. Perokok pun Tobat
dalam Majalah dokter kita Edisi 4 April 2013.14. Rokok dan Alkohol
Merusak Fisik dan Mental dalam Majalah Dokter Kita Edisi 2 Februari
2013.15. Larangan Total Iklan Rokok di Media, Kompas, 31 Mei
2013.16. Sibu PS, DK Bhalla, TF Whayne Jr, CG Giarola. Cigarette
smoke and adverse health effects : An overview of research trends
and future needs. Int J Angiol 2007 ; 16 (3) : 77 83.17. Health
effects of tobacco.
http://en.wikipedia.org/wiki/Health_effects_of_tobacco. diakses
pada : 2 April 2015.18. Health Harms from Smoking and other Tobacco
Use. www.tobaccofreekids.org. diakses pada : 2 April 2015.19.
Health Effects of Cigarette Smoking.
http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/
fact_sheets/health_effects/effects_cig_smoking/. Diakses pada : 2
April 2015.20. How Can Smoking Affect Your Health ?
http://www.cancer.org/cancer/cancercauses/
tobaccocancer/womenandsmoking/women-and-smoking-health-effects.
Diakses pada : 2 April 2015.21. Gunakan Cukai untuk Iuran JKN,
Kompas, 6 April 2015, hal 13.22. Dukungan Psikososial, Kunci
Berhenti Merokok, Kompas, 6 Januari 2015, hal 13.23. Berhenti
Merokok, Kompas, 4 Januari 2015.
22