Top Banner
REFERAT EDEMA PARU Disusun oleh: Millian Azhar (J50008046) Revina Andayani (J500090013) Pembimbing : dr. H. Krisbiyanto, Sp. P FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
28

Referat Paru Edema Paru

Feb 08, 2016

Download

Documents

revina_revi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Referat Paru Edema Paru

REFERAT EDEMA PARU

Disusun oleh:Millian Azhar (J50008046)

Revina Andayani (J500090013)

Pembimbing :dr. H. Krisbiyanto, Sp. P

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: Referat Paru Edema Paru

Bab I Pendahuluan

• Edema paru akut adalah keadaan patologi dimana cairan intravaskuler keluar ke ruang ekstravaskuler, jaringan interstisial dan alveoli yang terjadi secara akut.

• Edema paru akut dapat terjadi karena penyakit jantung maupun penyakit di luar jantung (edema paru kardiogenik dan non kardiogenik).

Page 3: Referat Paru Edema Paru

• Edema paru mudah timbul jika terjadi peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler paru-paru, penurunan tekanan osmotik koloid seperti pada nefritis, atau kerusakan dinding kapiler

• Angka kematian edema paru akut karena infark miokard akut mencapai 38 – 57% sedangkan karena gagal jantung mencapai 30% akan dinding kapiler.

Page 4: Referat Paru Edema Paru

Bab II Tinjauan Pustaka

Definisi• Edema paru adalah akumulasi cairan di

paru-paru secara tiba-tiba akibat peningkatan tekanan intravaskular.

• Edema paru terjadi oleh karena adanya aliran cairan dari  darah ke ruang intersisial paru yang selanjutnya ke alveoli paru,  melebihi aliran cairan kembali ke darah atau melalui saluran  limfatik.

Page 5: Referat Paru Edema Paru

klasifikasi

• Edema Paru Kardiogenik• Edema Paru Non-Kardiogeik

Page 6: Referat Paru Edema Paru

Edema Paru Kardiogenik • Edema paru kardiogenik adalah edema paru

yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler yang disebabkan karena meningkatnya tekanan vena pulmonalis

• Edema Paru Kardiogenik menunjukkan adanya akumulasi cairan yang rendah protein di interstisial paru dan alveoli ketika vena pulmonalis dan aliran balik vena di atrium kiri melebihi keluaran ventrikel kiri

Page 7: Referat Paru Edema Paru

• Edema paru kardiogenik ditandai dengan transudasi cairan dengan kandungan protein yang rendah ke paru, akibat terjadinya peningkatan tekanan di atrium kiri dan sebagian kapiler paru

• Transudasi ini terjadi tanpa perubahan pada permeabilitas atau integritas dari membrane alveoli-kapiler, dan hasil akhir yang terjadi adalah penurunan kemampuan difusi, hipoksemia dan sesak nafas

Page 8: Referat Paru Edema Paru

Etiologi• Edema paru kardiogenik diakibatkan oleh

gangguan pada jalur keluar di atrium kiri, peningkatan volume yang berlebihan di ventrikel kiri, disfungsi diastolik atau sistolik dari ventrikel kiri atau obstruksi pada jalur keluar dari ventrikel kiri

Page 9: Referat Paru Edema Paru

Edema Paru Non-Kardiogeik • Edema paru non-kardiogenik adalah

penimbunan cairan pada jaringan interstisial paru dan alveolus paru yang disebabkan selain oleh kelainan jantung

• Edema paru non-kardiogenik terjadi akibat dari transudasi cairan dari pembuluh-pembuluh kapiler paru ke dalam ruang interstisial dan alveolus paru-paru yang diakibatkan selain kelainan pada jantung

Page 10: Referat Paru Edema Paru

Etiologi

1. Peningkatan tekanan kapiler paru• a. Sindrom kongesti vena

– Pemberian cairan yang berlebih– Transfusi darah– Gagal ginjal

• b. Edema paru neurogenik• c. Edema paru karena ketinggian tempat

(Altitude)

Page 11: Referat Paru Edema Paru

2. Peningkatkan permeabilitas kapiler paru (ARDS)

Secara langsung• Aspirasi asam lambung• Tenggelam• Kontusio paru• Pnemonia berat• Emboli lemak• Emboli cairan amnion: - Inhalasi bahan kimia - Keracunan oksigen

Secara tidak langsung• Sepsis• Trauma berat• Syok hipovolemik• Transfusi darah berulang• Luka bakar• Pankreatitis• Koagulasi intravaskular

diseminata• Anafilaksis

Page 12: Referat Paru Edema Paru

3. Penurunan tekanan onkotik• Sindrom  nefrotik• Malnutrisi4. Hiponatremia

Page 13: Referat Paru Edema Paru

Patofisiologi

Edema paru terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes keluar pembuluh darah dalam paru sebagai ganti udara sehingga terjadi gangguan pertukaran gas (O2 dan CO2) mengakibatkan kesulitan bernapas dan oksigenasi yang buruk

Page 14: Referat Paru Edema Paru

Proses terjadinya edema paru melalui 3 tahap, yaitu :

• Stadium 1. Adanya distensi dari pembuluh darah kecil paru akan memperbaiki pertukaran gas di paru dan sedikit meningkatkan kapasitas difusi gas CO.

• Keluhan pada stadium ini mungkin hanya berupa adanya sesak napas

• Px fisik ronkhi pada saat inspirasi karena terbukanya saluran napas yang tertutup pada saat inspirasi.

Page 15: Referat Paru Edema Paru

• Stadium 2. Pada stadium ini terjadi edema paru intersisial.

• Batas pembuluh darah paru dan hilus menjadi kabur dan septa interlobularis menebal

• Penumpukan cairan di jar kendor intersisial, akan lebih memperkecil saluran napas kecil, terutama di daerah basal oleh karena pengaruh gravitasi.

• Terjadi refleks bronkhokonstriksi. Sering terdapat takhipnea (gangguan fungsi ventrikel kiri tetapi takhipnea juga membantu memompa aliran limfe sehingga penumpukan cairan intersisial diperlambat)

Page 16: Referat Paru Edema Paru

• Stadium 3. Pada stadium ini terjadi edema alveolar. Pertukaran gas sangat terganggu hipoksemia dan hipokapnia.

• Penderita nampak sesak sekali dengan batuk berbuih kemerahan.

• Penderita biasanya menderita hipokapnia, tetapi pada kasus yang berat dapat terjadi hiperkapnia dan acute respiratory acidemia. Pada keadaan ini morphin hams digunakan dengan hati-hati.

Page 17: Referat Paru Edema Paru

Manifestasi Klinis• Batuk• Batuk darah• Sesak nafas• kesulitan bernapas atau perasaan tertekan atau

perasaan nyeri pada dada• Kecemasan• Keringat dingin• Mengi• Jantung berdebar• Kulit pucat

Page 18: Referat Paru Edema Paru

Pemeriksaan fisik

Pulmo: • frekuensi nafas yang meningkat• ronki basah setengah lapangan paru atau lebih• sering disertai wheezingCor: • protodiastolik gallop• bunyi jantung II pulmonal mengeras• tekanan darah dapat meningkat

Page 19: Referat Paru Edema Paru

Pemeriksaan Penunjang• Foto toraks hilus

yang melebar dan densitas meningkat disertai tanda bendungan paru, akibat edema interstitial atau alveolar.

Page 20: Referat Paru Edema Paru

Pemeriksaan Laboratorium

• Analisa gas darah pO2 rendah, pCO2 mula-mula rendah dan kemudian hiperkapnia.

• Enzim kardiospesifik meningkat jika penyebabnya infark miokard.

• Darah rutin, ureum, kreatinin, , elektrolit, urinalisis, foto thoraks, EKG, enzim jantung (CK-MB, Troponin T), angiografi koroner.

Page 21: Referat Paru Edema Paru
Page 22: Referat Paru Edema Paru

Cara Membedakan Edema Paru Kardiak dan Edema Paru Non-Kardiak

Edema Paru Kardiak Edema Paru Non-

KardiakAnamnesisAcute cardiac event + JaranngPenemuan KlinisPerifer S3/gallop/kardiomegaliJVPRonki

Dingin (low flow state)+MeningkatBasah

Hangat, nadi kuat-Tidak meningkatKering

LaboratoriumEKGFoto thoraksEnzim kardiakPCWPShunt intra pulmonerProtein cairan edema

Iskemia/infarkDistribusi perihilerBisa meningkat>18 mmHgSedikit<0,5

Biasanya normalDistribusi periferBiasanya normal<18 mmHgHebat>0,7

Page 23: Referat Paru Edema Paru

Penatalaksanaan• Terapi Oksigen Oksigen (40-50%) diberikan

sampai dengan 8L/menit, untuk mempertahankan P2O2 kalau perlu dg masker

• Nitrogliserin sublingual atau intravena • Nitrogliserin diberikan peroral 0,4-0,6 mg tiap 5-

10 menit. • Jika tekanan darah sistolik cukup baik (>95

mmHg). Nitrogliserin intravena dapat diberikan dimulai dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB.

• Jika nitrogliserin tidak memberikan hasil yang memuaskan, maka dapat diberikan nitroprusid.

Page 24: Referat Paru Edema Paru

Morfin sulfat• Morfin sulfat diberikan 3-5 mg iv, dapat diulang

tiap 15 menit, sampai total dosis 15 mg biasa cukup efektif.

Diuretik iv• Diberikan furosemid 40-80 mg iv, bolus, dapat

diulangi atau dosis ditingkatkan setelah 4 jam, atau dilanjutkan dengan drip kontinyu sampai dicapai produksi urine 1 mL/Kg BB/jam

Page 25: Referat Paru Edema Paru

Obat untuk menstabilkan Klinis Hemodinamik

Nitroprusid iv: dimulai dosis 0,1 mg/kgBB/menit, diberikan pada pasien:

• respon yang baik dengan terapi nitrat dan pasien dg regurgitasi mitral, regurgitasi aorta, hipertensi berat.

• Dosis dinaikkan sampai didapat perbaikan klinis dan hemodinamik, atau sampai tekanan darah sistolik 85-90 mmHg atau selama dapat dipertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital.

• Dopamine 2-5 ug/kgBB/menit : atau dobutamin 2-10 mg/kgBB/menit. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respon klinis, dan kedua obat ini bila diperlukan dapat diberikan bersama-sama.

Page 26: Referat Paru Edema Paru

• Digitalisasi bila ada fibrilasi atrium (AF) atau kardiomegali.

• Obat trombolitik: atau revaskularisasi (urgent PTCA, CABG) pada pasien infark miokard akut.

• Intubasi dan ventilator pada pasien dengan hipoksia berat, asidosis atau tidak berhasil dengan terapi O2.

Page 27: Referat Paru Edema Paru

Prognosis • Prognosis jangka panjang dari edema paru akut

ini sangat tergantung dari penyakit yang mendasarinya, misalnya infark miokard akut serta keadaan komorbiditas yang menyerrtai seperti diabetes mellitus atau penyakit gagal ginjal terminal

• Sedangkan predictor dari kematian di rumah sakit antara lain: diabetes, disfungsi ventrikel kiri, hipotensi atau syok dan kebutuhan akan ventilasi mekanik.

Page 28: Referat Paru Edema Paru

TERIMA KASIH