Clinical Science Session
OBSTRUKSI LARINGOleh: Hesty Lusiana 06120079 Afni Wahyuni 07120054 Click to edit Master subtitle style Shinta Rahma Putri 07120085 Preseptor : Dr. Yan Edward, Sp.THT-KL
5/6/12
1.1. Latar Belakang
Tatalaksa na cepat5/6/12
Identifikasi penyebab
Menyelamatk an penderita
2.1.1. ANATOMILaring bagian terbawah dari saluran napas bagian atas dan terdapat sepanjang vertebra servikalis IV - VI
Batas Atas: Aditus laring Batas Bawah: batas kaudal kartilago krikoid
Gambar 1.Laring http://healthguide.howstuffworks.com
5/6/12
Batas-Batas Rongga Laring
5/6/12
2.1.2. FISIOLOGI
5/6/12
2.2. DefinisiObstruksi LaringDisebabkan oleh beberapa faktor
5/6/12
Etiologi
5/6/12
2.2.1. Infeksi Laring (croup)Crou pLaringitis Supraglotis (Epiglotitis Akut ) Laringitis Subglotis Akut
5/6/12
Gambar 4. Epiglotis normal
Gambar 5. Epiglotitis
5/6/12
5/6/12
Manifestasi KlinisEpiglotiti s Akutsecara klinis keduanya serupa : gelisah, cemas, stridor, retraksi dan sianosis
Duduk dgn mulut terbuka, dagu mengarah ke depan Disfagi Suara tidak serak Tidak disertai batuk croupy
Laringitis Subglotis Akut5/6/12
Tidak ada disfagi Suara serak Batuk croupy (menggonggong)
Diagnos isEpiglotiti s Akut Foto Rontgen jaringan lunak leher pembengkakan daerah supraglotik Apusan dan biakan sekret laring Foto Rontgen lateral leher penyempitan infraglotik Apusan dan biakan sekret laring Px. kadar serum antibodi kenaikan titer
Laringitis Subglotis Akut
5/6/12
Penatalaksanaa nPemberian cairan intravena cegah dehidrasi dan pengeringan sekret - Terapi oksigen jika anak kolaps respirator ambu bertekanan positif - Terapi antibiotik spektrum luas secara IM atau IV dimulai sambil menunggu hasil biakan - Steroid dosis tinggi untuk mengurangi inflamasiKEADAAN MEMBURUK
5/6/12
INTUBASI ATAU TRAKEOSTOMI
2.2.2. Trauma LaringE T I O L O G I
5/6/12
Patofisiol ogiEdema & hematoma pada plika ariepiglotika dan plika ventrikularis
& laring robek Tidak dijahit dengan benar & infeksi sekunder
TRAU MA LARIN G Mukosa faring
Fraktur & dislokasi tulang rawan laring
Terbentuk jaringangranulasi Fibrosis Stenosis
Hematoma , nekrosis, perikondritis Penyempitan lumen laring dan trakea
5/6/12
OBSTRUKSI LARING
Gejala Klinik
5/6/12
DiagnosisPemeriksaan laringoskopi tak langsung, laringoskopi langsung dan bronkoskopi edema, hematoma, mukosa atau tulang rawan yang bergeser dan paralisis pita suara.
Foto Rontgen leher dan dada deteksi fraktur laring dan trauma trakea.
5/6/12
Penatalaksa naan
5/6/12
Komplik asi
Penatalaksanaan nya kurang tepat dan cepat
Terbentuknya jaringan parut dan terjadinya stenosis laring
Infeksi luka perikondritis, jaringan parut, dan stenosis laring dan trakea
Paralisis nervus rekuren
5/6/12
2.2.3 TUMORJINAK
GANAS
5/6/12
Tumor JinakFrekuensi terbanyak : Papiloma Laring
Tumbuh pada pita suara bag. anterior atau daerah subglotik dapat pula tumbuh di plika ventrikularis atau aritenoid
Gambar 6. Papiloma Laring
Gejala: Disfonia, sesak napas dengan stridor, serta sumbatan total jalan napas
5/6/12
Tumor Ganas
Karsinoma sel skuamosa meliputi 95%-98% dari semua tumor ganas laring
Lokasi: supraglotik, glotik, subglotik, transglotik
mbar 7. Karsinoma sel skuamosa pada laring
Gejala : Disfonia, dispnea dan stridor, nyeri tenggorok, disfagia/odinofagia, batuk dan hemoptisis
5/6/12
Terap iJINAKbedah mikro atau juga dengan sinar laser tidak dianjurkan memberikan radioterapi papiloma dapat berubah menjadi ganas
GANAS
Ada 3 cara penanggulangan : 1. Pembedahan laringektomi 2. radiasi 3. obat sitostatika ataupun kombinasinya tergantung pada stadium penyakit dan keadaan umum pasien
5/6/12
KORPUS ALIENUMEtiologi & faktor predisposisi:
5/6/12
KORPUS ALIENUMGejala
5/6/12
KORPUS ALIENUMDiagnosis:
5/6/12
Penatalaksanaa n
5/6/12
2.2.5. Edema Angioneurotik
5/6/12
5/6/12
2.2.6. Kelumpuhan Nervus
Men suar suar sehi para
5/6/12
2.3. Manifestasi KlinisGejala dan tanda sumbatan laring adalah :v
disfoni sampai afoni dispnea Stridor pada waktu inspirasi Cekungan yang terdapat pada waktu
v
v
v
inspirasi di suprasternal, epigastrium, supraklavikula dan interkostalv
Gelisah karena air hunger Sianosis 5/6/12
v
DerajatSumbatan Laring Menurut Kriteria Jackson: Cekungan suprasternal waktu inspirasi, Stadium 1.stridor pada waktu inspirasi dan pasien masih tenang. Stadium 2. Cekungan suprasternal waktu inspirasi makin dalam, timbul cekungan di daerah epigastrium, pasien mulai gelisah, stridor waktu inspirasi. Stadium 3. Cekungan suprasternal, epigastrium, infraklavikula dan sela-sela iga. Pasien sangat 5/6/12
DerajatSumbatan Laring Menurut Kriteria Jackson: Cekungan-cekungan diatas bertambah Stadium 4.jelas. Pasien sangat gelisah, ketakutan dan sianosis. Jika keadaan ini berlangsung terus maka pasien maka akan kehabisan tenaga, pusat pernapasan paralitik karena hiperkapnea. Pasien lemah dan tertidur, akhirnya meninggal karena asfiksia.
5/6/12
2.4. Diagnosis1
Anamnesis Pemeriksaan klinis Laringoskopi tidak langsung (dewasa) dan laringoskopi langsung (anak)
2
3
5/6/12
Prinsip Penatalaksanaan
5/6/12
PENATALAKSANAAN
5/6/12
Manuver Heimlich pada pasien sadar
Manuver Heimlich pada pasien tidak sadar
5/6/12
Untuk obstruksi total
KOMPLIKASI PERASAT HEIMLICH
5/6/12
INTUBASI ENDOTRAKEA
5/6/12
ALAT-ALAT INTUBASI
Laringoskop5/6/12
ETT
TEKNIK INTUBASI
5/6/12
5/6/12
KontraindikasiTrauma tajam pada laring
5/6/12
KOMPLIKASI
5/6/12
TRAKEOSTOMI
Tindakan membuat lubang pada dinding anterior trakea untuk bernapas
5/6/12
Pembagian trakeostomi
5/6/12
Indikasi trakeostomi
5/6/12
ALAT-ALAT TRAKEOSTOMI
Kanul silikon 5/6/12
Kanul metal
5/6/12
TEKNIK TRAKEOSTOMI
5/6/12
5/6/12
Perawatan Paska Trakeostomi
5/6/12
KRIKOTIROTOMIKrikotirotomi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam keadaan gawat napas. Dengan cara membelah membran krikotiroid
5/6/12
Indikasi
5/6/12
TEKNIK KRIKOTIROTOMI
5/6/12
KOMPLIKASI
5/6/12
Kontraindikasi
5/6/12
Perawatan paska bedah
5/6/12
PENUTUPParsial
Obstruksi laring
Tindakan konservatif Tindakan operatif
Total
5/6/12
Terima kasih5/6/12